PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti saat ini, teknologi yang ada semakin
dapat membantu aktivitas kerja untuk mencapai tujuan suatu sistem kerja. Salah
satu sumber daya yang di perlukan sebagai potensi penggerak semua aktivitas
perusahaan adalah sumber daya manusia. Namun disisi lain penggunaan tenaga
manusia dapat menimbulkan gangguan akibat kerja. Salah satu bentuk gangguan
yang dapat timbul akibat kerja atau diperburuk dengan bekerja khususnya di
perusahaan dan industri adalah nyeri punggung bawah atau Low back pain.
Data World Health Organization (WHO), low back pain atau nyeri
kantoran. Pegawai kantoran memiliki resiko terkena low back pain karena 6 jam
memasukan data, mengangkat dan mengangkut beban dengan sikap yang tidak
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh European Agency for Safety
and Health at Work pada 235 juta pekerja di 31 negara Eropa pada tahun
1
2
dan 23% nyeri otot (European Agency for Safety and Health at Work, 2015). Ini
dikarenakan pada era modern seperti saat ini, terdapat adanya transisi
punggung bawah ini sendiri dapat terjadi pada berbagai situasi kerja, tetapi
mempertahankan faal kerja normal, diperlukan pengaturan waktu kerja yang pada
umumnya berkisar 6–8 jam, lebih dari itu menimbulkan kelelahan otot.
adalah 16,3% (Meliawan, 2016). Dalam satu tahun terdapat lebih dari 600.000
kasus nyeri punggung bagian bawah dan dalam 5 tahun angka insiden naik
40%. Sebanyak 80-90% kasus Low back pain akan sembuh dengan sendirinya
selama 2 minggu. Dari 600.000 kasus tersebut 85% penderitanya adalah usia 18-
56 tahun. Di Swedia, Low back pain adalah penyebab tersering penyakit kronis
pada usia kurang dari 65 tahun dan peringkat kedua setelah penyakit vaskuler
menyatakan jumlah jam kerja 1 hari adalah 7–8 jam, dan dalam 1 minggu bekerja
40 jam (Sumekar, 2016). Kelompok studi nyeri (pokdi nyeri) Persatuan Dokter
penderita nyeri sebanyak 4456 orang (25% dari total kunjungan), 1598 orang
3
(35,86%) merupakan penderita nyeri kepala dan 819 orang (18,37%) adalah
penderita Low back pain (Meliala, 2016). Sementara di Indonesia walaupun data
Jawa Tengah berusia antara 65 tahun pernah menderita nyeri punggung dan
2016).
satu keluhan yang dapat menurunkan produktivitas kerja manusia (Suharto, 2015).
Low back pain jarang fatal namun nyeri yang dirasakan dapat membuat penderita
kesehatan kerja, dan banyak kehilangan jam kerja pada usia produktif maupun
(Yudiyanta, 2017).
non soesifik. Pemilihan modalitas terapi yang tepat menjadi suatu keharusan
bagiseorang fisioterapis. Modalitas fisioterapi yang dapat dipilih untuk kasus low
back pain non spesifik antara lain William Flexion, Transcutaneus Electrical
Nerve Stimulation (TENS), Short Wave Diathermy (SWD), Infra Red (IR), Micro
Wave Diathermy (MWD), Ultra Sound (US), serta Exercise dan pemberian
macam gerak yang menonjolkan pada penurunan lordosis lumbal (terjadi fleksi
4
pinggang bawah selama beberapa tahun untuk mengobati beragam problem nyeri
latihan ini digunakan ketika penyebab gangguan berasal dari facet joint (kapsul-
bahwa posisi posterior pelvic tilting adalah penting untuk memperoleh hasil
terbaik.
lebih efektif dan nyaman dalam mengurangi nyeri low back pain non spesifikc.
Selain itu William Flexion diberikan selama 15 menit dalam 3 hari selama
seminggu dapat menimbulkan relaksasi otot. Pasien dengan low back pain non
(TENS) dalam waktu lama, efektif dalam menghilangkan nyeri, mereka pun
terbebas dari disabilitas dan dapat kembali bekerja dengan modifikasi jadwal
kerja dan modifikasi lingkungan. Selain itu telah diakui bahwa TENS ini sangat
efektif dalam mengurangi rasa nyeri pada tubuh dengan mengubah mekanisme
lain yaitu menggunakannya adalah bahwa tidak seperti menghilangkan rasa sakit
kantuk atau mual, dan dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan (James et al.
2016). Namun modalitas fisioterapi yang diberikan pada low back pain non
spesifik tersebut biasanya hanya bertujuan untuk mengurangi nyeri dan rileksasi
5
pasien dengan kondisi low back pain non spesifik lebih bermanfaat dan
menguntungkan jika sejak awal diberikan latihan William Flexion secara berulang
pada subjek dengan low back pain non spesifik dibanding hanya dengan diberikan
didepan komputer lebih dari 8 jam per hari. Bekerja didepan komputer dengan sikap
tubuh salah dan overload ditambah adanya ergonomi kerja yang buruk dalam waktu
Umum dr. Fauriah bireuen. informasi yang didapat bahwa pada bulan oktober
sampai Desember tahun 2020 terdapat 156 kunjungan pasien dengan keluhan
yang berbeda-beda, dimana keluhan Low Back Pain lebih banyak dibandingkan
kasus lainnya. Terdapat 50 pasien dengan keluhan Low Back Pain, 46 pasien
keluhan lainnya.
nyeri pada penderita Low back pain non spesifik di Rsu. Dr.Fauziah Bireun tahun
2021?
pada penderita Low back pain non spesifik di Rsu. Dr.Fauziah Bireun tahun 2021?
Flexion Exercise
Flexion Exercise
tentang kasus Low Back Pain Non Spesifik serta memperkenalkan peran
7
upaya-upaya pencegahannya.