Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN

Diajukan untuk memenuhi UTS mata kuliah

Evaluasi Kerja Dan Kompensasi

Dosen Pengampu

Hj. Pudjiati,S.E,.M.M

Disusun Oleh

Fibriani

NPM: 184013629

Program Studi: Manajemen

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 1


BAB I ............................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6
2.1 Kepuasan kerja .............................................................................................................................. 6
2.2 Kompensasi ................................................................................................................................... 8
2.3 Kinerja Karyawan ....................................................................................................................... 10
2.4 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan ..................................................... 11
2.5 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan................................................................... 12
2.6 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ............................................................. 14
BAB III ....................................................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitasnya pasti memiliki tujuan

yang hendak dicapai, untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tersebut setiap

perusahaan harus pandai dalam memilih strategi, terutama adalah perencanaan

sumber daya manusia yang pada intinya adalah terfokus pada langkah-langkah

tertentu yang diambil oleh manajemen. Atas tersedianya tenaga kerja yang tetap

untuk menempati jabatan serta waktu yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan

dan berbagai sasaran yang ditetapkan. Mereka memandang kerja adalah sesuatu

yang mulia sehingga faktor sumber daya manusia dalam pelaksanaan kerja tidak

boleh diabaikan. Hal tersebut terlihat dari semakin kecilnya permintaan untuk

memperhatikan aspek manusia bukan hanya terfokus pada aspek teknologi dan

ekonomi. Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat memacu

perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja, sehingga dapat mencapai tujuan

perusahaan yang mendatangkan 2 profit (keuntungan) dan bermanfaat bagi

masyarakat. Kinerja pada dasarnya mencakup sikap mental dan perilaku yang

selalu mempunyai pandangan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan saat ini harus

lebih berkualitas daripada pelaksanaan pekerjaan masa lalu, untuk saat yang akan

datang lebih berkualitas daripada saat ini. Seorang pegawai atau karyawan akan

merasa mempunyai kebanggaan dan kepuasan tersendiri dengan prestasi dari yang

dicapai berdasarkan kinerja yang diberikannya untuk perusahaan. Kinerja yang

baik merupakan keadaan yang diinginkan dalam dunia kerja. Seorang karyawan
2
akan memperoleh prestasi kerja yang baik bila kinerjanya sesuai dengan standar,

baik kualitas maupun kuantitas. Kepuasaan kerja pegawai berhubungan erat

dengan kinerja pegawai. Seseorang yang puas akan memiliki motivasi, komitmen

pada organisasi dan partisipasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan terus

memperbaiki kinerja mereka. Demikian juga sebaliknya kinerja pegawai yang

tinggi akan mempengaruhi kepuasaan kerjanya. Kepuasaan kerja akan

berhubungan keterikatan pegawai pada organisasi. Jika kepuasaan kerja tidak

terjaga besar kemungkinan berakibat pada tingginya keluar masuk (trun over)

pegawai dari organisasi. Selain itu, ketidakpuasan pegawai dapat diidentifikasi

dari rendanya produktivitas pegawai, tingginya kemangkiran dalam pekerjaan,

dan rendahnya komitmen organisasi (Sinambela, 2012).

Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas

perasaan sikapnya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja

(Rivai, 2005). Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai

dengan keinginan individu, maka semakin tinggi kepuasan terhadap kegiatan

tersebut pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individuil.

Setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda–beda tergantung

penilaian individu terhadap aspek-aspek pekerjaan seperti, bayaran, promosi

jabatan, kondisi kerja, rekan kerja dan pengawasan yang dirasakan sesuai dnegan

keinginan individu tersebut. Semakin banyak aspekaspek dalam pekerjaan yang

sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semkain tinggi tingkat kepuasan

yang dirasakannya dan apabila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan

tersebut yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin rendah tingkat

3
kepuasan yang dirasakannya.

Kinerja karyawan menurut Simamora (2004) adalah tingkat hasil kerja

karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan. Kinerja

karyawan menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan cukup serius oleh

perusahaan, karena kinerja karyawan dengan berbagai aspek yang ada di

dalamnya akan memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja perusahaan

secara keseluruhan. Hasibuan (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah

sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini

dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.

Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi

dalam dan luar pekerjaan. Apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan

rendah akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan karena kinerja

karyawan tersebut akan menurun dan akibatnya kinerja perusahaan akan

terganggu. Kinerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan juga akan dipengaruhi

oleh kompensasi yang diterimanya. Kompensasi menurut Nawawi (2005)

merupakan penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan

kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.

Kompensasi yang diterima karyawan akan memberikan dorongan lebih untuk

bekerja. Pemberian kompensasi yang tepat akan berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Adanya kompensasi berupa bonus, hadiah

maupun penghargaan juga akan memberikan dampak yang positif bagi karyawan.

Karyawan akan merasa termotivasi dan bersemangat dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan serta akan muncul dorongan karyawan untuk berprestasi.

4
Perusahaan yang telah menyadari pentingnya tingkat kepuasan kerja karyawan,

akan selalu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan kerja karyawan salah satunya adalah memberi kompensasi yang adil dan

layak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka didefinisikan

masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan?

2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dijabarkan di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui

pengaruh kepuasan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kepuasan kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Terdapat berbagai macam pengertian tentang kepuasan kerja. Istilah

“kepuasan” merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya

(Sutrisno, 2017). Kepuasan kerja dideskripsikan sebagai perasaan positif terhadap

pekerjaan, yang merupakan hasil evaluasi dari setiap karakteristik pekerjaan.

Seseorang yang memiliki tingkat kepuasan kerja tinggi memiliki perasaan positif

terhadap pekerjaannya, begitu juga sebaliknya seseorang yang memiliki tingkat

kepuasan kerja yang rendah memiliki perasaan negative terhadap pekerjaannya

(Robbins & Judge, 2012). Kepuasan kerja menurut Hantula (2015) adalah

tanggung jawab pemimpin untuk mempertahankan karyawan dan organisasinya.

Tanggung jawab yang dimaksut adalah menciptakan organisasi yang secara

psikologis memuaskan karyawannya. Pada hakikatnya, kepuasan kerja merupakan

perasaan senang atau tidak senang pekerja dalam memandang dan menjalankan

pekerjaanya (Sutrisno, 2017).

2. Aspek-Aspek Kepuasan Kerja

Aspek-aspek kepuasan kerja menurut Tasios dan Giannouli (2017) yaitu:

a. Sifat Pekerjaan (Work)

Sifat pekerjaan adalah sejauh mana pekerjaan itu tidak bertentangan dengan
6
hati nurani. Dimana pekerjaan yang dilakukan dapat dinikmati atau bisa jadi

tidak dapat dinikmati

b. Gaji (Pay)

Upah adalah bayaran yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan terhadap

apa yang sudah dikerjakan pada perusahaan.

c. Promosi (Promotion)

Promosi adalah kesempatan untuk meningkatkan jabatan karyawan yang

diberikan oleh perusahaan.

d. Supervisi (Supervision)

Supervisi atau kepemimpinan merupakan dukungan dari atasan dalam

pekerjaan seperti pengawasan langsung terhadap kompetensi atau

memberikan bantuan teknis terkait penugasan yang diberikan.

e. Rekan Kerja (Co-workers)

Rekan kerja adalah sekelompok orang yang berada dalam satu perusahaan.

Aspek ini mengacu pada hubungan kerja sama pada rekan kerja yang

memiliki semangat, kompetensi dan mampu bekerja bersama-sama.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Sutrisno

(2017) yaitu :

a. Faktor psikologis

Faktor ini berhubungan dengan kondisi kejiwaan karyawan yang meliputi

minat, ketenteraman dalam bekerja, sikap terhadap pekerjaan, bakat dan


7
keterampilan. Seseorang yang memiliki ketenteraman dalam bekerja akan

bekerja dengan perasaan yang positif sehingga dapat meningkatkan

produktivitas dan kinerja yang dapat berpengaruh pada kepuasan kerja.

b. Faktor sosial

Faktor ini berhubungan dengan interaksi sosial antara karyawan dengan rekan

kerja maupun karyawan dengan atasan.

c. Faktor fisik

Faktor ini berhubungan dengan kondisi fisik karyawan meliputi jenis

pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan

ruang, suhu, penerangan, sirkulasi udara, kondisi kesehatan karyawan, umur

dan sebagainya.

d. Faktor finansial

Faktor ini berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang

meliputi sistem dan besarnya gaji, tunjangan, promosi, jaminan sosial, fasilitas

yang diberikan dan sebagainya.

2.2 Kompensasi

1. Pengertian Kompensasi

Kompensasi diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai sebuah bentuk

penghargaan atau rasa terima kasih dan balas jasa. Pemberian kompensasi dapat

memberikan pengaruh yang positif kepada karyawan, memunculkan motivasi kerja,

semangat kerja dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

Peningkatan kinerja karyawan akan memberikan dampak yang positif terhadap


8
kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Menurut Hasibuan (2014:118) Kompensasi adalah semua pendapatan

yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima

karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Menurut Henry Simamora (2014:442) kompensasi adalah semua

bentuk kembalian finansial, jasa-jasa terwujud dan tunjangan yang di

peroleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan.

2. Tujuan Kompensasi

kompensasi bertujuan bukan hanya untuk memperoleh sumber

daya manusia yang berkualitas, tetapi juga untuk mempertahankan

sumber dayamanusia (SDM) yang berkualitas tersebut.

Tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) menurut (Hasibuan,

2010:121) antara lain yaitu:

1. Ikatan Kerja Sama

2. Kepuasan Kerja

3. Pengadaan Efektif

4. Motivasi

5. Stabilitas Karyawan

6. Disiplin

9
2.3 Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja

Rivai (2013:604), kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang

digunakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi

pada suatu periode dengan suatu referensi pada sejumlah standar seperti

biaya masa lalu yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi,

pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.

Mangkunegara (2013:67) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2. Faktor Kinerja Karyawan

Terdapat beberapa faktor yang mampu memengaruhi kinerja

karyawan. Berbagai faktor ini sangat penting untuk diperhatikan agar

kinerja karyawan tidak menurun demi kelancaran perusahaan.

Berikut ini adalah berbagai faktor yang mampu memengaruhi kinerja

karyawan.

 Motivasi Kerja

 Kompensasi atau Insentif

 Gaya Kepemimpinan

 Sikap Disiplin

10
 Pelatihan Terhadap Karyawan

 Lingkungan Kerja

 Perkembangan Teekonologi

 Hubungan Dan Komunikasi Yang Harmonis

 Perlakuan Perusahaan Terhadap Karyawan

2.4 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Kompensasi merupakan pemberian dari perusahaan terhadap karyawan baik

yang sifatnya materi maupun non materi sebagai imbalan atas jasa yang

diberikan karyawan kepada perusahaan. Menurut Kadarisman (2012)

kompensasi sangat penting dan berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja

karyawan. Kompensasi bermanfaat untuk menarik tenaga kerja atau karyawan

baru, mempertahankan karyawan lama yang berkualitas, untuk memotivasi

karyawan supaya bekerja dengan lebih baik, lebih giat, disiplin, dan

mengembangkan kompetensinya demi tercapainya tujuan perusahaan.

Organisasi /perusahaan perlu memberikan imbalan (reward) pada karyawan

yang telah mengorbankan waktu, tenaga, kemampuan, dan keterampilan

sehingga karyawan merasa puas karena usahanya tersebut dihargai. Sistem

kompensasi yang baik adalah sistem kompensasi yang adil. Pemberian

kompensasi harus dipertimbangkan dan disesuaikan dengan kuantitas, kualitas,

dan manfaat jasa yang dipersembahkan atau diberikan oleh karyawan kepada

perusahaan. Kompensasi dapat juga berupa hadiah atau penghargaan terhadap


11
karyawan. Karyawan yang berprestasi dan mempunyai keahlian, kemampuan

atau keterampilan yang lebih menonjol dibandingkan karyawan lain serta

karyawan yang mempunyai kinerja bagus, rajin dan disiplin sudah seharusnya

mendapatkan apresiasi dari perusahaan berupa hadiah atau penghargaan.

Kompensasi semacam ini akan memberikan dorongan karyawan untuk terus

berprestasi. Karyawan akan merasa usaha yang dilakukannya dalam bekerja

untuk perusahaan dibayar atau dihargai setimpal dengan kompensasi yang

diterimanya sehingga karyawan akan merasa puas. Sebaliknya, apabila

perusahaan tidak menerapkan sistem kompensasi secara adil dan baik maka

karyawan akan merasa dirugikan. Kompensasi berupa gaji yang adil maupun

hadiah atau penghargaan atas prestasi karyawan akan membuat karyawan

merasa puas dengan sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan, karena

usaha, pengorbanan, dan jasa yang diberikan karyawan

kepada perusahaan dihargai secara setimpal.

2.5 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Kompensasi dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kompensasi memegang peranan penting dalam menciptakan kinerja

pegawai/karyawan karena salah satu alasan utama orang bekerja adalah

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kompensasi dari perusahaan

merupakan sumber pendapatan untuk karyawan. Kompensasi yang diberikan

perusahaan secara adil dan wajar akan memberikan sebuah dorongan positif

12
kepada karyawan. Simamora (2004) mengatakan bahwa kompensasi dalam

bentuk finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan kompensasi ini

mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung, terutama kebutuhan

fisiologisnya. Jika sistem kompensasi diterapkan secara adil dan kompetitif

oleh perusahaan maka karyawan akan mempertahankan posisinya dalam

perusahaan atau dengan kata lain karyawan ingin tetap bekerja pada

perusahaan tersebut. Konsekuensinya, karyawan akan berlomba-lomba

menunjukkan kinerjanya yang terbaik, karena perusahaan hanya akan

mempekerjakan karyawan yang kinerjanya bagus. Karyawan akan

termotivasi untuk berprestasi dan meningkatkan kinerjanya. Kompensasi

akan mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung. Kompensasi yang

baik akan mendorong karyawan bekerja dengan lebih baik, misalnya dengan

adanya hadiah bagi karyawan yang berprestasi atau bonus bagi karyawan

yang bekerja dengan baik. Maka karyawan akan selalu memperbaiki diri

untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

13
2.6 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2013) kepuasan kerja dapat dijelaskan sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaannya, sikap in dicerminkan oleh moral,

kedisiplinan, dan prestasi kerja. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya kepuasan kerja seorang karyawan, mulai dari kompensasi yang diterimanya

sampai lingkungan kerja yang ada. Peningkatan kepuasan kerja merupakan salah satu

tanda bahwa perusahaan telah mampu mengelola karyawan atau sumber daya manusia di

dalam perusahaan dengan baik. Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi

akan mampu bekerja dengan baik tanpa adanya beban atau tekanan. Bekerja menjadi hal

yang menyenangkan. Karyawan yang merasa puas baik dengan lingkungan kerja, sikap

atasan maupun dengan sistem kompensasi yang diterapkan perusahaan, akan berusaha

bekerja dengan maksimal dan meningkatkan kinerjanya serta berusaha untuk berprestasi.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dapat dilihat bahwa kepuasan kerja memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Produktivitas dapat

ditingkatkan melalui peningkatan kepuasan kerja, karena kepuasan kerja memberikan

pengaruh yang nyata kepada para karyawan yaitu diantaranya munculnya semangat dan

kepuasan kerja.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Persaingan dalam dunia kerja yang semakin meningkat memacu perusahaan untuk

terus meningkatkan kinerja, sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang

mendatangkan 2 profit (keuntungan) dan bermanfaat bagi masyarakat. Kinerja yang baik

merupakan keadaan yang diinginkan dalam dunia kerja. Kepuasan kerja merupakan

evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya, senang atau tidak

senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai, 2005). Kinerja karyawan menurut

Simamora (2004) adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam pencapaian persyaratan

pekerjaan yang diberikan. Apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan rendah

akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan karena kinerja karyawan tersebut

akan menurun dan akibatnya kinerja perusahaan akan terganggu.

Kinerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan juga akan dipengaruhi oleh

kompensasi yang diterimanya.Pemberian kompensasi harus dipertimbangkan dan

disesuaikan dengan kuantitas, kualitas, dan manfaat jasa yang dipersembahkan atau

diberikan oleh karyawan kepada perusahaan. Kompensasi dapat juga berupa hadiah atau

penghargaan terhadap karyawan. Karyawan yang berprestasi dan mempunyai keahlian,

kemampuan atau keterampilan yang lebih menonjol dibandingkan karyawan lain serta

karyawan yang mempunyai kinerja bagus, rajin dan disiplin sudah seharusnya

mendapatkan apresiasi dari perusahaan berupa hadiah atau penghargaan. Kompensasi

semacam ini akan memberikan dorongan karyawan untuk terus berprestasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/37165/2/04.%20BAB%20I.pdf

http://digilib.uinsgd.ac.id/19238/4/4_bab1.pdf

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis/article/view/1209

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/17545/05.2%20bab%202.pdf?seq
uence=7&isAllowed=y

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jab/article/view/23505/23162

file:///C:/Users/User/Downloads/9082-19864-1-SM.pdf

https://repository.uin-suska.ac.id/2803/3/BAB%20II.pdf

https://greatdayhr.com/id-id/blog/kompensasi-adalah/

https://accurate.id/marketing-manajemen/kinerja-karyawan/

https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/9974/28.%20Jufrizen

.pdf?sequence=1&isAllowed=y

16

Anda mungkin juga menyukai