Anda di halaman 1dari 6

Ecodemica. Vol III. No.

1 April 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER DAN


ETOS KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI BANK SYARIAH MANDIRI
Donni Juni Priansa1, Agus Garnida2
1
Manajemen Pemasaran Universitas Telkom, 2Akademi Sekretaris dan Manajemen
Taruna Bakti
1
Jalan Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
1
donnijunipriansa@tass.telkomuniversity.ac.id, 2agustarbak@gmail.com

Abstract - Bank Syariah Mandiri (BSM) is one of sharia bank concept and is one of the
largest Islamic bank in Indonesia. However, this time a number of problems faced by
BSM, including the employee performance that’s not optimally. To improve the employee
performance is done by visionary leadership and work ethic. The purpose of this study
was to: a) Analyze the influence of visionary leadership on employee performance; and b)
Analyze the influence of work ethic on employee performance. The method used in this
study is descriptive-verification, where the data obtained through questionnaires. Sample
units examined in this study were 60 employees sampled. Analysis using linear regresion
with assistance by SPSS 21,00 as computer software. Based on the results of the study
found that the visionary leadership has positive and significant effect on employee
performance on BSM; this research also found that work ethic has positive and
significant effect on employee performance on BSM. Thus, BSM needs to improve the
quality of visionary leadership and work ethic, as shown to affect the performance of
employees.

Keywords: Visionary Leadership, Work Ethic, and Employee Performance.

Abstrak - Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan salah satu bank yang berkonsep
syariah dan merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia. Namun demikian,
saat ini sejumlah permasalahan tengah dihadapi oleh BSM, diantaranya berkaitan dengan
kinerja pegawai yang belum optimal. Upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai
dilakukan melalui kepemimpinan visioner dan etos kerja. Tujuan penelitian ini adalah
untuk: a) Menganalisis pengaruh kepemimpinan visioner terhadap kinerja pegawai; serta
b) Menganalisis pengaruh etos kerja terhadap kinerja pegawai. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini deskriptif-verifikatif, dimana data diperoleh melalui
penyebaran angket. Unit sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 60 sampel
pegawai. Teknik analisis data menggunakan regresi linear dengan bantun software
komputer SPSS 21.00. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kepemimpinan
visioner berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai BSM; selain itu
ditemukan bahwa etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
BSM. Dengan demikian, BSM perlu meningkatkan kualitas kepemimpinan visioner dan
etos kerja pegawai karena terbukti mempengaruhi kinerja pegawai.

Kata Kunci: Kepemimpinan Visioner, Etos Kerja, dan Kinerja Pegawai.

ISSN : 2355-0295 342


Ecodemica. Vol III. No.1 April 2015

PENDAHULUAN Menurut hasil survey yang


dilakukan oleh Markplus Insight pada
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012, diketahui bahwa BSM
menurut data yang dirilis oleh Bank berhasil menempati urutan kedua dalam
Indonesia pada tahun 2013 mencapai indeks loyalitas nasabah, setelah
rata-rata 5.7%. Meskipun lebih rendah sebelumnya pada tahun 2011 berhasil
dari tahun sebelumnya, namun angka menduduki urutan pertama sebagai bank
pertumbuhan tersebut merupakan sebuah syariah terbaik dalam indeks loyalitas
prestasi mengingingat tekanan pada nasabah. Posisi ini mengukuhkan BSM
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) sebagai bank syariah papan ats untuk
meningkat yang dibarengi pula dengan kategori tingkat loyalitas nasabah.
pelemahan nilai tukar rupiah. Namun Namun demikian, saat ini sejumlah
demikian, tingkat inflasi tercatat sebesar permasalahan tengah dihadapi oleh BSM,
8,38%. Seiring dengan kondisi diantaranya berkaitan dengan kinerja
perekonomian tersebut, peran perbankan pegawai yang belum optimal.
semakin strategis untuk berkontribusi Berdasarkan hasil wawancara yang
terhadap pertumbuhan ekonomi dilakukan pada bulan Oktober Tahun
Indonesia (www.bi.go.id) 2013 dengan bagian sumbedaya manusia
Peranan perbankan dalam dunia (SDM), diketahui bahwa masalah yang
modern untuk memajukan perekonomian dihadapi oleh BSM antara lain berkenaan
suatu negara sangatlah besar. Lembaga dengan: a) Masih sedikit pegawai yang
perbankan merupakan inti dari sistem memiliki kompetensi yang memadai di
keuangan suatu negara (Hermansyah, bidang perbankan syariah; b)
2009:7). Perbankan adalah sebuah Terbatasnya pegawai di bidang
lembaga yang melaksanakan tiga fungsi perbankan syariah yang berpengalaman;
utama dalam menjalankan sistem c) Masih adanya pegawai yang bekerja
operasional keuangan, seperti menerima dengan tidak menonjolkan sisi syariah
simpanan dana (funding), menyalurkan sebagai core business dari BSM; d)
dana (lending), dan memberikan jasa-jasa Masih adanya pegawai yang belum
keuangan (service). memenuhi standar kinerja minimal yang
Undang-undang RI nomor 10 ditentukan oleh BSM; e) Masih adanya
tahun 1998 tanggal 10 November 1998 pegawai yang belum memiliki komitmen
tentang Perbankan menyatakan bahwa yang kuat dalam bidang perbankan
bank adalah badan usaha yang syariah.
menghimpun dana dari masyarakat dalam Permasalahan tersebut terkait erat
bentuk simpanan dan menyalurkannya dengan kinerja pegawai, sehingga
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dibutuhkan solusi agar kinerja pegawai
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam lebih meningkat. Beberapa faktor yang
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat berkaitan erat dengan kinerja pegawai
banyak. Sehingga bank disebut juga adalah berkenaan dengan kepemimpinan
sebagai lembaga kepercayaan dan visioner dan etos kerja, dimana dua
lembaga perantara (intermediary) antar variabel tersebut akan mempengaruhi
pihak yang kelebihan uang dengan pihak kinerja pegawai.
yang kekurangan uang sehingga dituntut
untuk memberikan pelayanan yang METODE PENELITIAN
berkualitas dan kenyaman bagi nasabah.
Dewasa ini perkembangan Berdasarkan jenisnya, maka
perbankan syariah semakin meningkat, penelitian ini termasuk penelitian
terutama di Indonesia yang deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam
masyarakatnya didominasi oleh penelitian ini adalah pegawai Bank
penduduk muslim. Salah satu bank yang Syariah Mandiri di salah satu Kantor
memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi Cabang di Kota Bandung sebanyak 60
di bidang perbankan syariah adalah Bank orang pegawai. Karena jumlah populasi
Syariah Mandiri (BSM). di bawah 100 orang, maka sampel yang

ISSN : 2355-0295 343


Ecodemica. Vol III. No.1 April 2015

digunakan dalam penelitian ini adalah probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari
sampel jenuh, yang artinya seluruh 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
populasi menjadi unit sampel. kepemimpinan visioner berpengaruh
Penelitian ini menggunakan dua terhadap kinerja pegawai.
jenis analisis, yaitu analisis deskriptif, Berdasarkan koefisien regresi dari
khususnya bagi variabel yang bersifat kepemimpinan visioner terhadap kinerja
kualitatif; serta analisis verifikatif berupa pegawai diketahui bahwa konstanta
pengujian hipotesis dengan menggunakan sebesar 2,455 menyatakan jika tidak ada
uji statistik bagi data yang bersifat kepemimpinan visoner, maka kinerja
kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan pegawai sebesar 2,455. Sedangkan
untuk melihat faktor penyebab sedangkan koefisien regresi sebesar 0,960
analisis verifikatif menitikberatkan pada menyatakan bahwa setiap penambahan
pengungkapan perilaku variabel yang satu kali untuk kepemimpinan visoner,
diteliti. maka kinerja pegawai akan meningkat
Teknik analisis data yang sesuai sebesar 0,960. Sebaliknya, jika
dengan kerangka pemikiran penelitian ini kepemimpinan visioner turun satu kali,
termasuk kedalam kelompok model maka kinerja pegawai juga diprediksi
regresi persamaan tunggal (single akan mengalami penurunan sebesar
equation regression models) yang 0,960.
memiliki ciri hanya ada satu variabel Persamaan regresi linier antara
akibat dan satu atau beberapa variabel kepemimpinan visioner dan kinerja
penyebab. Dalam penelitian ilmu-ilmu pegawai adalah:
sosial dan perilaku, model persamaan Ŷ = 2,455 + 0,960 X1
regresi tunggal biasa disebut model Pengujian signifikansi konstanta
analisis regresi linear. dapat dilakukan dengan membandingkan
nilai t tabel dengan harga t hitung, untuk
PEMBAHASAN taraf kesalahan 5% uji satu pihak dengan
dk =n-2, maka diperoleh t tabel sebesar
Uji normalitas data dengan 1,66. Karena nilai t hitung lebih besar
menggunakan tes kolmogorov smirnov dari pada t tabel (12,051 > 1,66), maka
menunjukkan bahwa angka probabilitas hipotesis diterima. Hal ini berarti terdapat
atau Asym Sig. (2-tailed) lebih besar dari pengaruh positif dan signifikan dari
0,05 dengan demikian maka data kepemimpinan visioner terhadap kinerja
kepemimpinan visioner, etos kerja, dan pegawai.
kinerja pegawai bersifat normal. Besarnya pengaruh kepemimpinan
Uji homogenitas dimaksudkan visioner terhadap kinerja pegawai
untuk memperlihatkan bahwa dua atau disajikan dalam Tabel 1.
lebih kelompok data sampel berasal dari
populasi yang memiliki variansi yang Tabel 1
sama. Hasil uji homogenitas Koefisien Determinasi Pengaruh
menunjukkan bahwa nilai sign. di atas Kepemimpinan Visioner terhadap
0,05. Dengan demikian data penelitian Kinerja Pegawai
sudah bersifat homogen. Std. Error
Analisis regresi digunakan untuk Mode R Adjusted of the
mengetahui apakah terdapat pengaruh l R Square R Square Estimate
dari kepemimpinan visioner terhadap
kinerja pegawai; serta pengaruh dari etos 1 .833a .694 .689 4.448
kerja terhadap kinerja pegawai. a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan
Visioner
Pengaruh Kepemimpinan Visioner Sumber: Hasil Pengolahan Data
terhadap Kinerja Pegawai
Berdasarkan tabel pengujian Berdasarkan Tabel 1 diketahui
signifikansi, dapat diketahui tingkat bahwa nilai R (korelasi) sebesar 0,833.
signifikansi sebesar 0,000. Karena Kontribusi pengaruh kepemimpinan

ISSN : 2355-0295 344


Ecodemica. Vol III. No.1 April 2015

visioner terhadap kinerja pegawai sebesar dk =n-2, maka diperoleh t tabel sebesar
0,694 atau 69,4%, dan sisanya sebesar 1,66. Karena nilai t hitung lebih besar
30,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang dari pada t tabel (14,361 > 1,66), maka
tidak diteliti dalam penelitian ini, hipotesis diterima. Hal ini berarti terdapat
misalnya pelatihan pegawai. Pengaruh pengaruh positif dan signifikan dari etos
tersebut berada dalam klasifikasi kerja terhadap kinerja pegawai.
pengaruh yang tinggi, karena berada pada Besarnya pengaruh etos kerja
kisaran 0,600 – 0,799. terhadap kinerja pegawai disajikan dalam
Hasil tersebut sesuai dengan Tabel 2 berikut ini:
konsep yang dikemukakan oleh Kouzes
dan Posner (2008:3) yang menyatakan Tabel 2
kepemimpinan adalah penciptaan cara Koefisien Determinasi Pengaruh Etos
bagi orang untuk ikut berkontribusi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
dalam mewujudkan sesuatu yang luar Std. Error
biasa. Dalam hal ini, maka pemimpin R Adjusted of the
yang visioner harus mampu mendorong Model R Square R Square Estimate
seluruh sumberdaya manusia yang ada di
BSM agar mampu menghasilkan kinerja 1 .874a .763 .759 4.003
yang terbaik bagi BSM. Semakin a. Predictors: (Constant), Etos Kerja
berkualitas kepemimpinan visioner maka
kinerja pegawai akan meningkat, yang Sumber: Hasil Pengolahan Data
selanjutnya akan berdampak pada kinerja
BSM. Berdasarkan tabel 2 diketahui
bahwa nilai R (korelasi) sebesar 0,874.
Pengaruh Etos Kerja terhadap Kontribusi pengaruh etos kerja terhadap
Kinerja Pegawai kinerja pegawai sebesar 0,763 atau
Berdasarkan tabel pengujian 76,3%, dan sisanya sebesar 23,7%
signifikansi, dapat diketahui tingkat dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
signifikansi sebesar 0,000. Karena diteliti dalam penelitian ini, misalnya
probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari kepuasan kerja. Pengaruh tersebut berada
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa etos pada klasifikasi pengaruh yang tinggi,
kerja berpengaruh terhadap kinerja karena nilai tersebut berada pada kisaran
pegawai. 0,600 – 0,799.
Berdasarkan koefisien regresi dari Hasil tersebut sesuai dengan
etos kerja terhadap kinerja pegawai konsep yang dikemukakan oleh Anoraga
diketahui bahwa konstanta sebesar 3,800 (2009:5) yang menyatakan bahwa etos
menyatakan jika tidak ada etos kerja, kerja merupakan suatu pandangan dan
maka tingkat kinerja pegawai sebesar sikap suatu bangsa atau umat terhadap
3,800. Sedangkan koefisien regresi kerja. Bila individu-individu memandang
sebesar 1,030 menyatakan bahwa setiap kerja sebagai suatu hal yang luhur, maka
penambahan satu kali untuk etos kerja, etos kerjanya cenderung tinggi,
maka kinerja pegawai akan meningkat begitupun sebaliknya. Dengan demikian,
sebesar 1,030. Sebaliknya, jika etso kerja maka pegawai BSM yang memiliki etos
turun satu kali, maka kinerja pegawai kerja yang tinggi akan menghasilkan
juga diprediksi akan mengalami kinerja yang tinggi. Karena etos kerja
penurunan sebesar 1,030. merupakan pandangan dan sikap pegawai
Persamaan regresi linier antara terhadap pekerjaan yang diembannya di
etos kerja dan kinerja pegawai adalah BSM.
sebagai berikut:
Ŷ = 3,800 + 1,030 X2 PENUTUP
Pengujian signifikansi konstanta
dapat dilakukan dengan membandingkan Kesimpulan
nilai t tabel dengan harga t hitung, untuk Berdasarkan hipotesis penelitian
taraf kesalahan 5% uji satu pihak dengan dan temuan dalam penelitian, dapat

ISSN : 2355-0295 345


Ecodemica. Vol III. No.1 April 2015

disimpulkan: Adair, John. (2008). Kepemimpinan yang


1. Kepemimpinan visioner Memotivasi. Jakarta: Gramedia.
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Besarnya Anwar Prabu Mangkunegara. (2011).
pengaruh kepemimpinan visioner Manajemen Sumber Daya Manusia
terhadap kinerja pegawai adalah Perusahaan. Bandung: Rosdakarya
sebesar 69,4%.
2. Etos kerja berpengaruh positif dan Bernardin dan Russel. (2008). Human
signifikan terhadap kinerja pegawai. Resources Management. New York:
Besarnya pengaruh etos kerja Mc Graw Hill.
terhadap kinerja pegawai adalah
sebesar 76,3%. Boone, L.E., & Kurtz. D.L.. (2004).
Contemporary HRM. Florida:
Saran Harcourt Brace and Company.
Berdasarkan simpulan tersebut,
disajikan saran sebagai berikut: Hermansyah. (2009). Hukum Perbankan
1. BSM perlu meningkatkan kualitas Nasional Indonesia Ditunjau menurut
kepemimpinan visioner, terutama Undang-undang No. 7 tahun 1992
terkait dengan dimensi komunikasi tentang Perbankan sebagaimana telah
efektif karena dimensi tersebut diubah dengan Undang-undang No.
memberikan kontribusi yang paling 10 tahun 1998 dan Undang-undang
rendah terhadap kepemimpinan No. 23 tahun 1999 jo Undang-undang
visioner. Upaya peningkatan No. 3 tahun 2004 tentang Bank
komunikasi efektif dapat dilakukan Indonesia. Jakarta: Penerbit Kencana.
oleh pimpinan dengan cara terjun
langsung ke tempat kerja pegawai, K. Bertens. (2008). Etika. Jakarta:
sehingga pimpinan akan lebih Gramedia.
mengetahui bagaimana pekerjaan
yang terjadi di lapangan, sehingga Kartini Kartono. (2010). Kepemimpinan:
pimpinan dapat menyusun strategi Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?
komunikasi yang lebih tepat dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
sesuai dengan kondisi serta
kebutuhan pegawai. Kouzes, J.M., & Posner, B.Z. (2007). The
2. BSM perlu meningkatkan kualitas Leadership Challenge. New York:
etos kerja pegawai, terutama terkait John Wiley and Sons.
dengan dimensi kerja adalah rahmat
karena dimensi tersebut Mathis dan Jackson. (2012). Manajemen
memberikan kontribusi yang paling Sumber Daya Manusia. Jakarta:
rendah terhadap etos kerja pegawai. Salemba Empat.
Upaya peningkatan dimensi kerja
adalah rahmat dapat dilakukan Pandji Anoraga. (2009). Manajemen
melalui bimbingan spiritual serta Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
penguatan nilai-nilai syariah,
dimana programnya dapat Robbins, Stephen. P. (2006). Teori
diupayakan untuk terintegrasi Organisasi: Struktur, Desain, dan
dengan berbagai program pelatihan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Arcan.
yang sudah ada.
Sedarmayanti.(2011). Tata Kerja dan
REFERENSI Produktivitas Kerja: Suatu Tinjauan
dari Aspek Ergonomi atau Kaitan
Aan Komariah dan Cepi Triatna. (2010). antara Manusia dengan Lingkungan
Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Kerjanya. Bandung: Mandar Maju.
Aksara.

ISSN : 2355-0295 346


Ecodemica. Vol III. No.1 April 2015

Sinamo, Jansen. (2005). Delapan Etos


Kerja Profesional: Navigator Anda
Menuju Sukses. Bogor: Grafika Mardi
Yuana.

Tzu dan Cleary. (2002). Human


Resources Management. Newa York:
Mc Graw Hill.

Undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998


tentang Perbankan.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja.


Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

ISSN : 2355-0295 347

Anda mungkin juga menyukai