Manajemen Perusahaan
Achmad Habib Firmana (184013739)
Irma Febrianti (184013656)
Larasati Pramana (184013711)
Lika Nurfauziah (184013678)
Nur Sa’diyah (184013664)
Tim kerja adalah aset yang tidak ternilai bagi sebuah perusahaan. Tim
kerja terdiri dari sekumpulan karyawan yang dikoordinasi oleh ketua tim
dan atau seorang manajer. Pada umumnya tim kerja dibentuk sebagai
suatu kebutuhan organisasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pesawat Telpon
Faksimili
Internet
Matriks Perbedaan Kelompok kerja
dengan Tim Kerja
Sistem atau model kompetensi sebenarnya adalah sebagai alat penentu untuk
memprediksikan keberhasilan kerja seseorang pada suatu posisi tertentu
Sistem kompetensi bisa diaplikasikan
untuk :
Rekrutmen
Performance appraisal
Kompensasi
Training
Motives
Konsistensi berpikir mengenai apa yang diinginkan sehingga menyebabkan suatu kejadian
Trait
Karakteristik fisik dan tanggapan yang konsisten terhadap informasi atau situasi tertentu
Self concept
Sikap, nilai atau imajinasi seseorang
Knowledge
Informasi seseorang dalam lingkup tertentu
Skill
Kemampuan untuk mengerjakan tugas – tugas fisik atau mental tertentu
Pendekatan kompetensi dikembangkan oleh Lyle
and Signe Spencer (1995) yang memiliki 5 skala,
yaitu :
Intensitas atau kelengkapan suatu kegiatan
Ukuran dampak
Kompleksitas
Jumlah usaha
Dimensi unik
6 tahap proses penilaian kompetensi
pekerjaan, yaitu :
Mendefinisikan kriteria kinerja yang efektif
Mengidentifikasi contoh kriteria untuk menentukan tingkat rata – rata dan
kompetensi yang ditunjukkan oleh objek tersebut
Mengumpulkan data yang berhubungan pola model kompetensi yang
digunakan
Menganalisa data dan mengembangkan model kompetensi
Validasi model kompetensi dengan memprediksi kinerja seseorang dalam
kelompok pada waktu yang sama
Menyiapkan lembar kerja model kompetensi
Kaitan kualitas SDM dengan kinerja tim akan
ditunjang dengan tiga pilar utama, yaitu :
Penyangga ketiga pilar utama dalam membangun tim kerja yang berkinerja tinggi
dalam perusahaan akan sangat bergantung kepada dua aspek penting, yaitu
komunikasi dan kerjasama
Menciptakan Hubungan yang Harmonis
dalam Perusahaan
Untuk menciptakan hubungan yang harmonis di
antara mereka perlu merubah pola pendekatan dan
pendekatan kontrol ke pendekatan komitmen.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi,
mereka membutuhkan otonomi, keterlibatan yang
tinggi, pengembangan dan aktualisasi diri
Ada 2 Hal yang dilakukan untuk menciptakan
hubungan yang harmonis di sebuah lembaga
Konflik Pribadi (Personal Conflict), merupakan konflik yang terjadi dalam diri setiap
individu yang mengalami pertentangan menyangkut keinginan, harapan dan nilai-nilai
yang dianut.
22
2. Sumber-sumber konflik dalam perusahaan
Pertama, Kedua, Ketiga,
Lingkungan eksternal yang Ketika ukuran sebuah Penerapan teknologi
senantiasa berkembang perusahaan semakin akan meningkatkan
pesat dan penuh besar, maka bagian- interaksi antar bagian
ketidakpastian, menuntut bagian dalam dalam sebuah
tanggapan karyawan perusahaan-pun akan perusahaan, dalam
perusahaan untuk dibagi menurut sub- proses interaksi
memiliki kemampuan, bagian atau divisi, tersebut akan terjadi
sikap dan kekuatan dalam dalam konteks ini konflik.
mencapai tujuan anggota setiap bagian
organisasi. terpisah dari
kelompok lainnya.
23
3. Dampak Konflik
Konflik bisa menimbulkan dampak negatif misalnya,
melemahkan hubungan antarpribadi, timbulnya sikap
marah, perasaan terluka serta keterasingan. Pada tahap
dini, konflik ditandai dengan sikap tidak saling percaya
antara individu dengan individu lain yang lambat laun
ditunjukkan secara verbal maupun non verbal, raut
wajah tidak senang, bersikap diam atau mungkin
menghindari kelompok lain, maka koordinasi menjadi
semakin buruk.
24
4. Menangani Konflik dalam
perusahaan
Mediation, cara ini melibatkan pihak ketiga yang
netral. Diterima semua pihak yang berkonflik,
dan pihak ketiga ini tidak memiliki kekuatan
dalam mempengaruhi keputusan yang akan
diambil.