Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizky Salman Al Faysi

NPM : 22013010226
Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis dan
Manajemen - C
BAB XIX
MEMIMPIN TIM
Apakah Pengertian Tim?
Tim (team) adalah unit dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan
mengkoordinasikan kerja mereka untuk mencapai tujuan tertentu.
BAGAIMANA MEMBUAT TIM MENJADI EFEKTIF

Tim yang berfungsi secara mulus tidak akan terjadi begitu saja. Seorang sosiolog dari Stanford,
Elixabeth Cohen mempelajari kerja kelompok di antara anak-anak sekolah dan menemukan bahwa
hanya ketika gurunya mau meluangkan waktu untuk menentukan peran, membangun norma, dan
menentukan tujuanlah kelompok-kelompok di kelas dapat berfungsi dengan baik sebagai tim. Di
organisasi, tim yang baik dibangun oleh manajer yang melakukan tindakan tertentu untuk membantu
orang-orang berkumpul dan bekerja dengan baik sebagai sebuah tim. Keefektifan sebuah tim kerja
didasarkan pada tiga hasil-keluaran produktif, kepuasan diri, dan kemampuan untuk beradaptasi dan
belajar.

Model Tim yang Efektif

Faktor-faktor yang memengaruhi sebuah tim dimulai dengan konteks organisasi Konteks
organizaci di mana tim tersebut beroperasi terdiri atas hal-hal seperti struktur, strategi, lingkungan,
budaya, dan sistem pemberian penghargaan. Dalam konteks itulah, manajer menentukan tim.
Karekteristik penting dari sebuah tim adalah jenis timnya, struktur timnya, dan komposisi timnya.
Manajer harus memutuskan kapan la menciptakan tim permanen dalam struktur formal dan kapan
menciptakan sebuah tim yang akan mengerjakan tugas sementara. Selain itu, keberagaman, berkenaan
dengan jenis kelamin dan tas, akan memengaruhi kinerja tim. Ukuran dan peran-peran tim juga adalah
hal penting. Karekteristik-karekteristik tim ini memengaruhi proses-proses yang ada di dalam yang pada
akhirnya, akan memengaruhi keluaran, kepuasan, dan kontribusi tim pada adaptabilitas organisasi.

Kepemimpinan Tim yang Efektif

Pemimpin tim memerankan peran yang penting dalam membentuk keefektifan timnya. Selain
harus mengelola proses internal, ada tiga cara spesifik yang dapat digunakan pemimpin untuk
berkontribusi pada kesuksesan tim.

 Mengerahkan anggota-anggota untuk mencapai suatu tujuan.


 Berbagi kekuasaan.
 Mengakui ketidaktahuan.
JENIS-JENIS TIM

Organisasi-organisasi menggunakan berbagai jenis tim. Ada tim yang diciptakan untuk menjadi
bagian dari struktur formal suatu organisasi, ada juga yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi
pegawai.

Tim Formal

Tim formal (formal team) diciptakan oleh suatu organisasi sebagai bagian dari struktur formal di
organisasi tersebut.

Tim Vertikal

Tim vertikal (vertical team) terdiri atas manajer dan bawahannya dalam rantai perintah formal.
Vertikal tim sering kali disebut sebagai tim fungsional atau tim perintah.

Tim Horizontal

Tim horizontal (horizontal team) terdiri atas pegawai-pegawal dari tingkat hierarki yang sama
tetapi dengan area keahlian yang berbeda.

Tim bertujuan khusus

(Special-purpose team) terkadang disebut tim proyek, diciptakan di luar struktur formal
organisasi untuk menjalankan suatu proyek penting yang memerlukan kreativitas tersendiri.

Tim yang Diarahkan Sendiri

Ada tim yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi pekerja dalam melakukan pengambilan
keputusan dan melaksanakan pekerjaan mereka, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja.
Keterlibatan pegawai dimulai secara sederhana dengan teknik- teknik seperti pembagian informasi
dengan para pegawai atau meminta pegawai untuk memberikan saran bagi perbaikan kerja. Secara
bertahap, perusahaan-perusahaan makin memberikan otonomi bagi para pegawainya, dengan
membentuk tim penyelesaian masalah, dan kemudian tim yang diarahkan sendiri.

Tim penyelesaian masalah

(Problem-solving team) biasanya terdiri atas 15 hingga 12 pegawai per jam-an yang berasal dari
departemen yang sama secara sukarela bertemu untuk melakukan diskusi mengenai cara-cara
meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja.

Tim yang diarahkan sendiri adalah tim permanen yang biasanya terdiri atas unsur-unsur di bawah ini:

 Tim ini terdiri atas pegawai-pegawai dengan keterampilan dan fungsi yang beragam, dan
keterampilan-keterampilan yang digabungkan ini akan cukup untuk melaksanakan tugas
organisasi yang besar.
 Tim ini diberikan akses untuk menggunakan sumber daya seperti informasi, peralatan, mesin,
dan pasokan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas secara keseluruhan.
 Tim ini diberdayakan dengan dibekali wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan,
yang berarti bahwa anggota-anggotanya memiliki kebebasan untuk menyeleksi anggota baru,
menyelesaikan masalah, membelanjakan uang, mengawasi hasil, dan membuat rencana untuk
masa depan.

PENGERAHAN TIM YANG INOVATIF

Beberapa pendekatan baru yang menarik mengenai kerja tim telah dihasilkan dari kemajuan
teknologi informasi, pengharapan pegawai yang berubah, dan globalisasi bisnis. Dua jenis tim yang
makin sering digunakan adalah tim virtual dan tim global.

Tim Virtual

Tim virtual (virtual team) terdiri atas anggota-anggota yang terpisah secara geografi atau
organisasi, dan berhubungan melalui teknologi informasi dan telekomunikasi yang maju, Meskipun
beberapa tim virtual dibentuk oleh anggota-anggota dalam satu organisasi, tim virtual sering kali
beranggotakan pekerja kontingen, anggota-anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan,
dan pihak luar lainnya. Anggota-anggota tim virtual menggunakan e-mail, pesan instan, telepon dan
pesan teks, wiki dan blog, videokonferensi, dan peralatan teknologi lain untuk menjalankan pekerjaan
mereka dan berkolaborasi, meskipun terkadang mereka pun saling bertemu secara langsung. Sebagian
besar tim virtual adalah tim lintas fungsi yang menekankan pada pemecahan masalah yang dialami
pelanggan atau penyelesaian proyek tertentu. Ada juga tim virtual yang merupakan tim yang diarahkan
sendiri dan bersifat permanen.

Tim Global

Tim global (global team) adalah tim kerja lintas batas yang terdiri atas anggota- anggota dari
bangsa yang berbeda dan memiliki aktivitas yang mencakup banyak negara. Beberapa tim global terdiri
atas anggota-anggota yang berasal dari negara atau budaya yang berbeda, dan melakukan pertemuan
tatap muka. Akan tetapi, sebagian besar tim virtual adalah tim yang anggota-anggotanya berada di
tempat-tempat terpisah di seluruh dunia yang melakukan pekerjaannya secara elektronik.

KAREKTERISTIK TIM

Berikut persoalan yang harus diperhatikan manajer adalah merancang tim agar dapat bekerja
secara efektif. Karekteristik tim yang harus diperhatikan adalah ukuran, keberagaman, dan peran
anggota.

Ukuran

Penelitian mengungkapkan bahwa tim yang lebih kecil dapat menunjukkan kinerja yang lebih
baik, kesiapan sebagian besar peneliti mengatakan bahwa mustahil menentukan ukuran tim yang
optimal. Sebuah investigasi terkini tentang ukuran tim berdasarkan data dari 58 tim pengembangan
program komputer menemukan bahwa 5 besar tim berkinerja terbaik memiliki jumlah anggota antara
tiga hingga enam orang. Sebuah tim harus berukuran cukup besar untuk menampung beragam
keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah tugas, memungkinkan anggota- anggotanya
untuk mengungkapkan perasaan yang baik dan buruk, serta menyelesaikan permasalahan secara agresif.
Namun, sebuah tim juga harus berukuran cukup kecil untuk memberikan kesan keintiman pada para
anggotanya serta untuk memberikan kemudahan berkomunikasi.

Keberagaman

Karena sebuah tim membutuhkan beragam keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman,


kemungkinan besar tim yang bersifat heterogen akan lebih efektif daripada tim yang bersifat homogen.
Secara umum, penelitian mendukung pemikiran ini, dengan menunjukkan bahwa tim yang beragam
dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dalam menyelesaikan masalah. Keberagaman dalam artian
area fungsi dan keterampilan, gaya berpikir, dan karekteristik pribadi, sering kali dapat menjadi sumber
kreativitas. Selain itu, keberagaman dapat berkontribusi pada tingkat pertentangan yang sehat sehingga
dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Peran Anggota

Agar tim dapat sukses dalam jangka waktu yang lama, tim ini harus disusun sedemikian rupa
agar dapat menjaga kenyamanan sosial para anggotanya serta menjaga upaya dalam menyelesaikan
tugas. Dalam tim yang sukses, kebutuhan penyelesaian tugas dan pemuas sosial para anggota dapat
dipenuhi dengan adanya dua jenis peran: peran ahli tugas dan peran sosioemosional.

Orang-orang yang memainkan peran spesialis tugas (task specialist role) akan menggunakan
waktu dan energinya untuk membantu tim meraih tujuan-tujuannya. Mereka sering kali menunjukkan
perilaku seperti di bawah ini:

 Menciptakan ide.
 Mencari informasi.
 Meringkas.
 Menyemangati.

Orang-orang yang memegang peran sosioemosional (socioemotional role) akan menyokong


kebutuhan emosi para anggota tim dan membantu memperkuat kesatuan sosial. Mereka menunjukkan
perilaku di bawah ini:

 Mendorong.
 Menyelaraskan.
 Mengurangi ketegangan.
 Melakukan kompromi.

MENGELOLA KONFLIK TIM

Karekteristik terakhir dari proses tim adalah konflik. Konflik dapat timbul di antara anggota
dalam satu tim atau antara tim satu dengan tim lain. Konflik (conflict) adalah interaksi yang bersifat
bermusuhan di mana satu pihak berupaya untuk menghalangi nist atau tujuan pihak lain. Kompetisi,
yang merupakan bentuk persaingan antara individu atau tim, dapat memberikan dampak yang sehat
karena kompetisi dapat memicu orang orang untuk berkinerja lebih tinggi.

Gaya Penanganan Konflik


1. Gaya bersaing mencerminkan ketegasan seseorang untuk memenangkan keinginannya dan
dapat digunakan ketika tindakan cepat dan tegas menjadi persoalan penting atau tindakan yang
tidak biasa, seperti saat dalam pemotongan mendesak atau darurat.
2. Gaya menghindar tidak mencerminkan ketegasan ataupun kerja sama. Gaya ini cocok ketika
persoalannya bersifat trivia, ketika tidak akan ada kesempatan untuk menang, ketika dibutuhkan
waktu untuk lebih banyak mengumpulkan informasi, atau ketika gangguan akan memakan binya
besar.
3. Gaya berkompromi mencerminkan jumlah yang cukup dari ketegasan dan kerja sama
4. Gaya mengakomodasi mencerminkan derajat kerja sama yang tinggi, yang akan sangat cocok
ketika orang-orang menyadari bahwa diri mereka salah, ketika suatu persoalan lebih berarti bagi
orang lain daripada bagi diri sendiri, ketika sedang membangun citra sosial untuk dijadikan
modal dalam diskusi mendatang, dan ketika menjaga keselarasan yang penting.
5. Gaya berkolaborasi mencerminkan tingkat ketegasan dan kerja sama tinggi.

Negosiasi

Jenis pengelolaan konflik yang paling berbeda adalah negosiasi (negotiation), di mana orang-
orang terlibat dalam diskusi serah terima dan mempertimbangkan beragam alternatif untuk mencapai
keputusan bersama yang dapat diterima kedua belah pihak. Negosiasi digunakan ketika konflik tersebut
dijadikan sesuatu yang formal, seperti konflik antara serikat pekerja dan manajemen. Jenis-Jenis
Negosiasi Pihak-pihak yang bertentangan dapat memulai sebuah negosiasi dari perspektif yang berbeda
dengan niat yang berbeda pula, yang mencerminkan pendekatan integratif atau pendekatan distributif.

 Negosiasi integratif (integrative negotiation) didasarkan pada asumsi yang memenangkan kedua
belah pihak, di mana kedua belah pihak ingin menciptakan solusi yang kreatif yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak. Bukannya memandang sebuah konflik sebagai situasi
menang-kalah, orang-orang melihat persoalan ini dari beragam sudut pandang,
mempertimbangkan pertukaran sebagai konsekuensi, dan mencoba untuk- memperbesar
kebaikan daripada membaginya, Dengan negosiasi integratif, konflik dikelola melalui kerja sama
dan kompromi, yang mengadopsi rasa percaya dan hubungan positif jangka panjang.
 Negosiasi distributif (distributive negotiation), sebaliknya menganggap bahwa ukuran kebaikan
sudah ditetapkan dan setiap pihak berupaya untuk mendapatkan sebanyak mungkin bagian dari
kebaikan tersebut. Pihak yang satu menginginkan kemenangan, yang berarti bahwa pihak yang
lain harus kalah. Dengan pendekatan menang- kalah ini, negosiasi distributif bersifat kompetitif
dan bermusuhan daripada bekerja sama, dan biasanya tidak mengarah pada hubungan positif
jangka panjang.

TIM KERJA YANG EFEKTIF

Keluaran Produktif

Satu aspek dari keefektifan berhubungan dengan apakah keluaran yang dihasilkan oleh tim
(seperti, keputusan, barang, atau jasa) memenuhi tuntutan pelanggan atau klien berkenaan dengan
kualitas, kuantitas, dan tenggat waktu.
Kepuasan Anggota

Pertanyaan penting lainnya adalah apakah pengalaman yang dialami tim berkontribusi pada
kebahagiaan, kepuasan pribadi, dan perkembangan anggota-anggotanya. Tim yang baik akan
memberikan banyak peluang bagi para anggotanya untuk memuaskan kebutuhan pribadi mereka dan
kesempatan untuk berkembang, baik secara pribadi maupun professional.

Kapasitas untuk Beradaptasi dan Belajar

Profesor manajemen di Universitas Santa Clara menganalisis hasil National Basketball Association (NBA)
selama 14 tahun dan menemukan bahwa tim-tim yang anggotanya telah lama bermain bersama selama
ini lebih sering memenangkan pertandingan. Dengan bermain bersama dalam jangka waktu yang lama,
para anggota belajar untuk mengantisipasi pergerakan rekan-rekan timnya dan beradaptasi pada
perilaku mereka untuk mengalahkan persaingan. Hal yang sama terjadi dalam tim kerja yang baik, di
mana anggota-anggotanya dapat saling mengantisipasi tindakan rekan-rekannya dan memberi respons
yang pas.

Anda mungkin juga menyukai