Anda di halaman 1dari 27

SOAL INTEGRASI 2 BLOK 29 2017

1. Seorang laki-laki berusia 73 tahun dirawat di ICU RS selama 5 hari dengan keluhan
tidak sadarkan diri tiba-tiba. Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala hebat disertai
muntah menyembur. Pasien mempunyai riwayat tumor otak astrocytoma stadium IV.
Pasien terpasang ventilator dan obat vasopresor. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan GCS 3, pupil dalam keadaan midriasis, tidak ada refleks cahaya langsung
dan tidak langsung. Apakah diagnosis banding pada kasus diatas?
a. Status vegetatif
b. Sepsis
c. Syok hipovolemik
d. Hidrosefalus
e. Hipoksia iskemik

2. Seorang laki-laki berusia 73 tahun dirawat di ICU RS selama 5 hari dengan keluhan
tidak sadarkan diri tiba-tiba. Sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala hebat disertai
muntah menyembur. Pasien mempunyai riwayat tumor otak astrocytoma stadium IV.
Pasien terpasang ventilator dan obat vasopresor. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan GCS 3, pupil dalam keadaan midriasis, tidak ada refleks cahaya langsung
dan tidak langsung.
Apakah kondisi yang harus disingkirkan untuk menegakkan diagnosis pada kasus
diatas?
a. Bradikardia
b. Takikardia
c. Inkontinensia
d. Hipotermia
e. Tetraplegia

3. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan tidak sadarkan
diri sejak 1 jam yang lalu setelah mengalami kecelakaan motor. Saat kejadian pasien
tidak meggunakan helm dan ditabrak oleh mobil box sehingga pasien terjatuh
mengenai trotoar. Pada pemeriksaan kesadaran, pasien dapat membuka mata dengan
rangsang nyeri, kedua lengan dan kaki memberontak ke segala arah saat diberi
rangsang nyeri dan terdengar suara mengerang. Pemeriksaan neurologis didapatkan
pupil anisokor dengan diameter pupil kanan 2mm dan kiri 4mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung mata kiri negatif sedangkan mata kanan positif.
Berapakah nilai GCS pada pasien tersebut diatas ?
a. 9
b. 7
c. 5
d. 6
e. 8

4. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan tidak sadarkan
diri sejak 1 jam yang lalu setelah mengalami kecelakaan motor. Saat kejadian pasien
tidak meggunakan helm dan ditabrak oleh mobil box sehingga pasien terjatuh
mengenai trotoar. Pada pemeriksaan kesadaran, pasien dapat membuka mata dengan
rangsang nyeri, kedua lengan dan kaki memberontak ke segala arah saat diberi
rangsang nyeri dan terdengar suara mengerang. Pemeriksaan neurologis didapatkan
pupil anisokor dengan diameter pupil kanan 2mm dan kiri 4mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung mata kiri negatif sedangkan mata kanan positif.
Berapakah nilai komponen Eye dalam penilaian GCS pada pasien diatas?
a. 3
b. 2
c. 1
d. 4
e. 5

5. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan tidak sadarkan
diri sejak 1 jam yang lalu setelah mengalami kecelakaan motor. Saat kejadian pasien
tidak meggunakan helm dan ditabrak oleh mobil box sehingga pasien terjatuh
mengenai trotoar. Pada pemeriksaan kesadaran, pasien dapat membuka mata dengan
rangsang nyeri, kedua lengan dan kaki memberontak ke segala arah saat diberi
rangsang nyeri dan terdengar suara mengerang. Pemeriksaan neurologis didapatkan
pupil anisokor dengan diameter pupil kanan 2mm dan kiri 4mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung mata kiri negatif sedangkan mata kanan positif.
Berapakah nilai komponen Movement dalam penilaian GCS pada pasien diatas?
a. 1
b. 2
c. 4
d. 3
e. 5

6. Seorang laki-laki berusia 59 tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan tidak sadarkan
diri sejak 1 jam yang lalu setelah mengalami kecelakaan motor. Saat kejadian pasien
tidak meggunakan helm dan ditabrak oleh mobil box sehingga pasien terjatuh
mengenai trotoar. Pada pemeriksaan kesadaran, pasien dapat membuka mata dengan
rangsang nyeri, kedua lengan dan kaki memberontak ke segala arah saat diberi
rangsang nyeri dan terdengar suara mengerang. Pemeriksaan neurologis didapatkan
pupil anisokor dengan diameter pupil kanan 2mm dan kiri 4mm, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung mata kiri negatif sedangkan mata kanan positif.
Berapakah nilai komponen Verbal dalam penilaian GCS pada pasien diatas?
a. 1
b. 3
c. 4
d. 5
e. 2

7. Seorang laki-laki 32 tahun dibawa ke UGD oleh polisi setelah kecelakaan dalam
keadaaan tidak sadar. Pada primary survey terdengar suara mendengkur dan inspeksi
tampak adanya pergeseran rahang bawah bagian anterior (symphyseal mandibula) ke
arah belakang. Pasien bernapas spontan, frekuensi napas 32 x/menit, denyut nadi 96
x/menit dan tekanan darah 100/70 mmHg. Apa tindakan sederhana yang paling tepat
yang dapat menangani gangguan pernapasan pada kasus tersebut?
a. Memasang oropharyngeal airway tube
b. Memasang orotracheal airway tube
c. Chin lift dan head tilt
d. Jaw thrust
e. Cricothyroidotomy

8. Pada manajemen jalan nafas dengan tindakan intubasi, perlu dilakukan penilaian
terlebih dahulu terhadap tingkat kesulitan prosedur tersebut dalam hubungannya
dengan kondisi fisik pasien. Manakah berikut ini yang tidak termasuk dalam kriteria
penilaian dari prosedur tersebut di atas?
a. Pergerakan leher
b. Interdental distance
c. Tingkat kesadaran pasien
d. Body habitus
e. Thyromental distance

9. Anak-anak dan dewasa memiliki anatomi jalan nafas yang berbeda dan perlu
diketahui oleh setiap tenaga medis yang akan melakukan manajemen ataupun
intervensi jalan nafas terhadap pasien. Manakah pada pernyataan berikut ini yang
BENAR mengenai perbedaan tersebut?
a. Posisi laring pada anak lebih posterior dibandingkan dengan orang dewasa
b. Diameter jalaln nafas terkecil pada anak terletak di pita suara
c. Epligotis pada anak lebih elastis dan lebar sedangkan pada dewasa lebih kaku dan
sempit
d. Ukuran lidah pada anak relatif lebih kecil sedangkan pada orang dewasa relative lebih
besar
e. Letak laring pada anak sekitar vertebrae cervical 3-4, sedangkan pada dewasa berada
di vertebrae cervical 4-5

10. Seorang laki-laki mengalami kecelakaan sepeda motor dan dibawa ke UGD RS
tempat anda bekerja oleh warga setempat. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien
mengalami penurunan kesadaran dan didapatkan nadi 96x/ menit kuat angkat, dan
terdengar bunyi pernafasan tambahan yaitu snoring/ mengorok. Pada pemeriksaan
didapatkan fraktur tertutup clavicula sinstra dan jejas di daerah thorax anterior ICS 3-
5 sinistra. Apakah tindakan airway management yang paling tepat untuk membuka
jalan nafas pasien di atas?
a. Sniffing position
b. Jaw thrust
c. Head tilt dan chin lift
d. Head tilt
e. Chin lift

11. Perempuan usia 52 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas, dan nyeri di
dada kiri yang menjalar ke bahu kiri. Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dengan konsumsi obat yang tidak teratur. Apa
tindakan pertama yang dapat saudara berikan sebagai dokter jaga UGD yang sedang
bertugas saat itu?
a. Meminta pasien untuk berbaring dan membuka jalan nafas pasien dengan tindakan
chin lift
b. Merujuk pasien untuk berobat ke poli penyakit dalam
c. Menganjurkan pemeriksaan EKG dan darah rutin
d. Melakukan informed consent dan melakukan pemasangan oropharyngeal airway
e. Meminta pasien untuk berbaring, memasang monitor, dan memberikan O2 via nasal
kanul 3 liter per menit

12. Perempuan usia 52 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak nafas, dan nyeri di
dada kiri yang menjalar ke bahu kiri. Diketahui bahwa pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dengan konsumsi obat yang tidak teratur. Setelah
dilakukan pertolongan pertama pada pasien dilanjutkan dengan pemeriksaan analisa
gas darah, dengan hasil sebagai berikut.
pH 7,5
PaO2 60 mmHg
PaCO2 30 mmHg
HCO3 20 mEq/L
SaO2 94%
BE +2
Berdasarkan klinis dan hasil analisa gas darah tersebut, apakah tipe hipoksia pada pasien
tersebut?
a. Hypoxic hypoxia
b. Circulatory hypoxia
c. Hemic hypoxia
d. Demand hypoxia
e. Histotoxic hypoxia

13. Terapi oksigen merupakan tindakan pemberian suplemen oksigen pada pasien. Dalam
pemberian terapi oksigen terdapat pertimbangan indikasi yang perlu diperhatikan.
Manakah berikut ini yang merupakan indikasi pemberian terapi tersebut?
a. Pasien bernafas dengan cuping hidung
b. Pada pemeriksaan Analisa Gas Darah, kadar PaCO2 30mmHg
c. Pasien gelisah
d. Kadar oksigen di ruangan kurang dari 21%
e. Ditemukan gejala tension pneumothorax

14. Pada suatu kejadian korban tak sadarkan diri, beberapa orang di sekitar Anda
merespon untuk memberikan bantuan dan anda meminta mereka untuk mengaktifkan
respon emergensi dan mengambilkan alat AED, ketika anda cek nadi dan nafas, anda
dapat merasakan nadi di arteri karotis dan tidak bernafas dengan baik.  Apakah
tindakan Anda selanjutnya?
a. Memantau korban sampai bantuan datang
b. Memposisikan pasien dalam posisi recovery
c. Memberikan nafas bantuan posisi head tilt chin lift dengan menggunakan
pocket mask 1 nafas setiap 5-6 detik
d. Memastikan situasi aman
e. High quality CPR memulai dengan kompresi dada
15. Pada suatu kejadian korban tak sadarkan diri, ketika anda cek nadi dan nafas anda
dapat merasakan nadi di arteri karotis namun korban tidak bernafas dengan baik.
Anda segera melakukan pertolongan dan evaluasi terhadap kondisi korban. Kapankah
waktu yang tepat untuk anda melakukan evaluasi kembali pada korban di atas?
a. Setelah selesai siklus ke lima
b. Sesuai instruksi automated external defibrillator (AED)
c. Setelah 2 menit memberikan nafas bantuan
d. Setiap akhir siklus
e. Setiap sebelum melakukan kompresi dada

16. Pada suatu kejadian korban tak sadarkan diri, ketika anda cek nadi dan nafas anda
dapat merasakan nadi di arteri karotis namun korban tidak bernafas dengan baik.
Anda segera melakukan pertolongan dan evaluasi terhadap kondisi korban. Pada hasil
evaluasi selanjutnya didapati pasien tidak teraba nadi di arteri karotis. Apakah
tindakan yang anda lakukan selanjutnya?
a. Memantau korban sampai bantuan datang
b. Memastikan situasi aman
c. High quality CPR memulai dengan kompresi dada
d. Memposisikan pasien dalam posisi recovery
e. Memberikan nafas bantuan dengan menggunakan pocket mask 1 nafas setiap 5-6
detik

17. Pada suatu kejadian korban tak sadarkan diri didapati pasien tidak teraba nadi di arteri
karotis sehingga Anda segera memulai tindakan resusitasi terhadap korban dengan
terus menerus memperhatikan kualitas resusitasi yang diberikan. Apakah hal-hal yang
perlu diperhatikan berdasarkan kasus di atas?
a. Rate 100-120x kompresi per menit di dada sebelah kiri dan kedalaman 5 cm
b. Rate 80-100x kompresi per menit di bagian tengah dada dan kedalaman 5 cm
c. Rate 100-120x kompresi per menit di dada sebelah kanan dan kedalaman 5 cm
d. Rate 100-120x kompresi per menit di bagian tengah dada dan kedalaman 5 cm
e. Rate 60-80x kompresi per menit di bagian tengah dada dan kedalaman 5cm

18. Pria 30 tahun, 60 kg dibawa ke UGD setelah terjatuh dari motor sejak 30 menit yang
lalu. Terdapat luka lebam di daerah abdomen. Tampak pucat, GCS 14, TD: 80/40
mmHg, nadi: 120x/min, nafas: 35x/min, suhu: 36,7 0C. Pasien didiagnosis mengalami
kondisi syok hipovolemik stadium kompensasi. Manakah berikut ini pernyataan yang
BENAR dengan kondisi pasien pada kasus di atas?
a. hypotension, Urine Output <5 ml/hr
b. Kehilangan darah 20%-30%dari estimasi volume darah
c. Tampak letargi, laktat >4 mEq/L
d. Vasodilatasi arteriol, kehilangan darah ± 35ml/kg
e. Multiorgan failure

19. Anak 1 tahun, 9 kg dibawa ke UGD dengan keluhan lemas karena tidak mau makan
dan minum selama 12 jam,  pasien didiagnosis dengan invaginasi rencana laparatomi.
Berapakah estimasi volume darah pada pasien ini?
a. 600 ml
b. 1000 ml
c. 800 ml
d. 900 ml
e. 700 ml

20. Anak 1 tahun, 9 kg dibawa ke UGD dengan keluhan lemas karena tidak mau makan
dan minum selama 12 jam,  pasien didiagnosis dengan invaginasi rencana laparatomi.
Berapakah estimasi defisit cairan pada pasien ini?
a. 500 cc
b. 300 cc
c. 200 cc
d. 400 cc
e. 100 cc

21. Seorang laki-laki 70 tahun, 60 kg datang ke UGD karena  kesadaran menurun, bibir
dan lidah tampak kering, abdomen tampak membuncit dan pada palpasi terdapat nyeri
tekan pada semua kuadran. Tanda vital TD 70/35 mmHg, HR 120x/menit, RR
35x/menit, suhu 37’5 c. Pasien sudah 3 hari tidak nafsu makan dan minum karena
perutnya yang sakit, riwayat muntah dan diare berulang. Apakah pilihan pemberian
cairan pada pasien tersebut di instalasi gawat darurat sebaiknya?
a. Transfusi PRC
b. Nutrisi parenteral
c. Albumin 25%
d. NaCl 0.9%
e. NaCl 3%

22. Pria 50 tahun, 60 kg dibawa ke UGD setelah terjatuh dari motor sejak 15 menit yang
lalu. Terdapat luka terbuka di kepala. GCS 10, TD: 140/80 mmHg, HR: 110x/min,
nafas: 35x/min, suhu: 36,7 0C . Setelah pemberian terapi 1 hari, produksi urine
sebanyak 4000 cc/hari. Tanda vital TD 90/40 mmHg, HR 120x/menit, RR 35x/menit,
suhu 37,5 0C. Hasil lab menunjukkan Na 158 mmol/L, K 4.0 mmol/L. Pada pasien
dilakukan tindakan penggantian cairan yang hilang. Cairan apakah yang dapat
digunakan untuk kasus di atas? 
a. Ringer asetat
b. Ringer laktat
c. D5Nacl 0.25%
d. Nacl 0.9%
e. Albumin 25%

23. Seorang laki-laki 7 tahun, 20 Kg datang dengan keluhan utama kesadaran menurun,
bibir dan lidah tampak sangat kering, dengan muntah muntah, perut kembung dan
nyeri tekan. Keluarga mengatakan pasien sulit makan minum sejak 2 hari yang lalu.
Tanda vital TD 80/40 mmHg, HR 140x/menit, RR 35x/menit, suhu 38 0C. Pada pasien
dilakukan tindakan pemasangan jalur intravena dan dilakukan penggantian kehilangan
cairan. Apakah cairan yang pertama kali dapat digunakan pada kasus di atas?
a. Albumin 25%
b. NaCl 3%
c. Ringer asering
d. D5,1/4NS
e. D5RL
24. NEWS merupakan metode penilaian terhadap perkembangan status fisik pasien.
Penilaian NEWS dilakukan dengan melihat beberapa parameter fisiologis pasien.
Manakah berikut ini yang BUKAN parameter penilaian tersebut ?
a. Suhu
b. Mean Arterial Pressure
c. Saturasi Oksigen
d. Laju nafas
e. Laju nadi

25. Kondisi kritis seorang pasien dapat dinilai melalui beberapa parameter fisik. Manakah
kondisi pasien di bawah ini yang paling sesuai dengan vignette di atas?
a. Demam dan alkalosis metabolik
b. Takipneu dan asidosis metabolic
c. Takipneu dan asidosis respiratori
d. Takipneu dan alkalosis respiratori
e. Takikardia dan hipotensi

26. Seorang pasien perawatan dilakukan monitoring ketat dan pada pemeriksaan
didapatkan hasil skor NEWS 5. Bagaimana respons yang tepat berdasarkan skor
NEWS pada kasus di atas?
a. Perawat jaga melakukan penilaian dan penentuan observasi yang lebih ketat
b. Observasi berkala
c. Perlu diobservasi di ICU segera
d. Dokter jaga yang bertugas melaukan komunikasi dengan dokter ICU mengenai
tatalaksana pasien
e. Pasang monitor di ruangan

27. Laki-laki 30 tahun, 90 kg dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran dengan


kemungkinan intoksikasi alkohol, nadi masih teraba, RR 10 x/menit. Dokter
melakukan tindakan untuk menjaga jalan nafas pasien tetap terbuka. Manakah berikut
ini tindakan yang tepat diberikan pada kasus di atas?
a. Pasang collar neck, bersihkan jalan nafas, dan beri bag mask ventilation
b. Bersihkan jalan nafas, pasang laryngeal mask airway, dan beri bag mask ventilation
c. Bersihkan jalan nafas, pasang nasopharyngeal airway, dan beri bag mask ventilation
d. Bersihkan jalan nafas, pasang endotracheal tube, dan beri bag mask ventilation
e. Bersihkan jalan nafas, pasang combitube, dan beri bag mask ventilation

28. Pasien laki-laki 76 tahun dengan low intake, pemeriksaan fisik didapatkan HR 88


x/menit, RR 14 x/menit, suhu 37.1 0C, TD 120/60 mmHg, saturasi 98% dalam room
air, kesadaran berespons dengan rangsangan nyeri. Bagaimana respons yang tepat
berdasarkan skor NEWS pada kasus di atas?
a. Perawat jaga lapor ke dokter jaga
b. Observasi per shift karena nilai NEWS nya masih 3
c. Segera transfer pasien ke ICU
d. Dokter jaga ruangan dan perawat jaga melaporkan kondisi pasien ke dokter ICU
untuk memberikan penilaian klinins dan intervensi
e. Intubasi segera karena kesadaran menurun
29. Pasien laki-laki berusia 70 tahun dengan pemeriksaan fisik: HR 135 x/menit, RR 28
x/menit, TD 130/60 mmHg, suhu 37.4 0C, saturasi 98% dengan simple mask 6 lpm,
dan kesadaran kompos mentis. Berapakah skor NEWS pasien di atas?
a. 4
b. 5
c. 7
d. 6
e. 8

30. Pada kondisi kegawatan, dokter harus mampu melakukan pemeriksaan secara cepat
dan tepat serta memberikan tatalaksana yang sesuai. Manakah berikut ini parameter
pemeriksaan fisik utama yang harus dilakukan untuk pasien dengan kondisi di atas?
a. Takipneu
b. Hipotensi
c. Takikardia
d. Bradikardia
e. Febris

31. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami


kecelakaan lalu lintas sejak 2 jam yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan fraktur terbuka pada 1/3 tengah radius dextra derajat IIIA. Pasien tampak
kesakitan dengan skala 7/10, sementara dokter hendak melakukan tatalaksana awal
dengan tindakan debridement (golden period). Apakah pilihan pertama tatalaksana
analgetik terbaik untuk pasien tersebut?
a. Opioid
b. NSAID
c. Muscle relaxant
d. Α2 agonis
e. Antagonis reseptor NMDA

32. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami


kecelakaan lalu lintas sejak 2 jam yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan fraktur terbuka pada 1/3 tengah radius dextra derajat IIIA. Pasien tampak
kesakitan dengan skala 7/10, sementara dokter hendak melakukan tatalaksana awal
dengan tindakan debridement (golden period). Apakah jenis nyeri yang dominan
dirasakan oleh pasien tersebut?
a. Nyeri somatik superfisial
b. Nyeri neuropatik
c. Nyeri somatik dalam
d. Nyeri viseral
e. Nyeri nosiseptif

33. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami


kecelakaan lalu lintas sejak 2 jam yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan fraktur terbuka pada 1/3 tengah radius dextra derajat IIIA. Pasien tampak
kesakitan dengan skala 7/10, sementara dokter hendak melakukan tatalaksana awal
dengan tindakan debridement (golden period). Apakah metode penilaian nyeri yang
digunakan pada kasus di atas ?
a. Defense and veterans pain rating scale
b. Visual analog scale
c. Wong-Baker faces scale
d. Critical-care observation tool
e. Numerical rating scale

34. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke IGD RS setelah mengalami


kecelakaan lalu lintas sejak 2 jam yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan fraktur terbuka pada 1/3 tengah radius dextra derajat IIIA. Pasien tampak
kesakitan dengan skala 7/10, sementara dokter hendak melakukan tatalaksana awal
dengan tindakan debridement (golden period). Manakah berikut ini gambaran respon
stress sistem tubuh pasien yang mungkin ditemukan pada pasien diatas?
a. Peningkatan glukosa darah
b. Penurunan kortisol
c. Penurunan katekolamin
d. Penurunan glukagon
e. Peningkatan insulin

35. Seorang Ibu hamil 38 tahun G1P0A0 37-38 minggu pre-eklampsia dijadwalkan untuk
operasi seksio sesaria. Pada kunjungan pra-anestesi didapati pasien sadar, tekanan
darah 165/100, nadi 80 x/menit, nafas 20 x/menit, suhu 36,5 0C, DJJ 144 x/menit,
kedua tungkai bengkak, urin pekat, pasien tidak ada keluhan. Terapi yang berjalan
adalah MgSO4 dan nifedipine 3x10 mg. Bagaimana diagnosis ASA pada pasien di
atas? 
a. 3
b. 4
c. 5
d. 2
e. 1

36. Seorang Ibu hamil 38 tahun G1P0A0 37-38 minggu pre-eklampsia dijadwalkan untuk
operasi seksio sesaria. Pada kunjungan pra-anestesi didapati pasien sadar, tekanan
darah 165/100, nadi 80 x/menit, nafas 22 x/menit, suhu 36,5 0C, DJJ 144 x/menit,
ronkhi minimal basal paru bilateral, kedua tungkai bengkak, urin pekat, pasien tidak
ada keluhan. Pemeriksaan laboratorium Hb 10 g/dL, Ht 30 g/dL, leukosit 6500 uL,
trombosit 156.000 uL, bleeding time 2 menit, clotting time 8 menit. Terapi yang
berjalan adalah MgSO4 dan nifedipine 3x10 mg. Apakah usulan pemeriksaan
penunjang yang rasional Anda sarankan kepada operator unutk melengkapi proses
evaluasi pasien sebelum operasi pada kasus di atas? 
a. Fungsi ginjal
b. USG abdomen
c. Rontgen thorax
d. PT-APTT
e. CTG

37. Laki-laki 45 tahun dengan abses submandibula dikonsulkan


untuk incisional dan drainase. Pasien tampak gelisah, inkoheren, TD 150/90 mmHg,
nadi 125 x/menit, nafas 32 x/menit, saturasi 88% dengan NRM 10 lpm, suhu 38,5 0C.
Status lokalis leher tampak bull neck, kemerahan dan teraba panas hingga
supraklavikula, serta nyeri bila ditekan. Pasien memiliki riwayat DM tipe-2 tidak
terkontrol. Apakah ASA pasien ini?
a. 4
b. 2
c. 2E
d. 3
e. 4E

38. Laki-laki 45 tahun dengan abses submandibula dikonsulkan


untuk incisional dan drainase. Pasien tampak gelisah, inkoheren, TD 150/90 mmHg,
nadi 125 x/menit, nafas 32 x/menit, saturasi 88% dengan NRM 10 lpm, suhu 38,5 0C.
Status lokalis leher tampak bull neck, kemerahan dan teraba panas hingga
supraklavikula, serta nyeri bila ditekan. Pasien memiliki riwayat DM tipe-2 tidak
terkontrol. Manakah berikut ini pilihan yang tepat untuk optimalisasi dan premedikasi
pasien di atas sebelum prosedur operasi?
a. Puasa 6 jam pra-operasi, esomeprazole IV, midazolam IV
b. Puasa 8 jam pra-operasi, ketorolac IV, promethazine IV
c. Puasa selama mungkin, omeprazole IV, fentanyl IV
d. Puasa sekarang, ranitidin IV, metoklopramid IV
e. Puasa 6 jam pra-operasi, diazepam IV, granisetron IV

39. Seorang laki-laki usia 27 rahun datang ke klinik dengan keluhan penglihatan mata
buram setelah mata terkena siku lawan mainnya saat pertandingan bola basket. Visus
terkoreksi adalah 6/30.

Apa grading dan tatalaksana pada kasus diatas?


a. grade 2 , semifowler, tranexamid acid, vit c, observasi
b. grade 3, semifowler, tranexamid acid, vit c, observasi
c. grade 1, semifowler, tranexamid acid, vit c, observasi
d. grade 2, semifowler, tranexamid acid, vit c, rawat inap
e. grade 1, semifowler, tranexamid acid, vit c, rawat inap
40. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan mata berair, merah
dan visus yang berkurang disertai fotofobia. Pada pemeriksaan slitlamp didapatkan
gambaran sebagai berikut:

Apa etiologi pada kasus di atas?


a. Acantomoeba
b. Aspergillus
c. Neisseria gonorhea
d. Herpes simplek
e. Streptococcus

41. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri yang sangat
hebat disertai dengan penglihatan yang hilang mendadak, setelah pasien terlibat
dengan perkelahian. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan visus mata kanan 20/200 dan
RAPD +, proptosis dan gerak bola mata yang terhambat, kemosis dan perdarahan.
TIO adalah 40 mmHg. Pemeriksaan mata kiri dalam batas normal
Apa diagnosis pada kasus diatas?
a. Cavernous carotid fistula
b. Tumor retro obribtal
c. Blow out fracture
d. Acute third nerve palsy
e. Retroorbital hemorrhage

42. Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke IGd dengan keluhan nyeri yang sangat
hebat disertai dengan penglihatan yang hilang mendadak, setelah pasien terlibat
dengan perkelahian. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan visus mata kanan 20/200 dan
RAPD +, proptosis dan gerak bola mata yang terhambat, kemosis dan perdarahan.
TIO adalah 40 mmHg. Pemeriksaan mata kiri dalam batas normal.
Apa tatalaksana pada kasus diatas?
a. Enukleasi
b. Vitrectomy
c. Irigasi dan Aspirasi hematoma
d. Cantholysis
e. Plate and screw

43. Seorang perempuan usia 18 tahun datang dengan keluhan mata buram, perdarahan
subconjunctival dan nyeri pada gerak bola mata. Dilakukan pemeriksaan CT scan di
dapatkan hasil:
Apa diagnosis pada kasus diatas?
a. Blow out fracture
b. Retroorbital hemorrhage
c. Acute third nerve palsy
d. Tumor retro obribtal
e. Cavernous carotid fistula

44. Benda asing di telinga sering ditemukan di bagian :


a. di 1/3 luar liang telinga
b. isthmus
c. bagian kartilago liang telinga
d. membran timpani
e. bagian tulang liang telinga

45. Seorang bapak usia 54 tahun mengeluh keluar darah dari hidung. Pada pemeriksaan
didapatkan perdarahan dari bagian belakang septum . Untuk kasus ini dilakukan :
a. pasang tampon Belloq
b. dilakukan irigasi
c. pasang tampon anterior
d. pasang tampon lateral
e. diberi antibiotic

46. Seorang anak usia 4 tahun dengan stridor inspirasi , sesak nafas. Tindakan
trakeostomi dilakukan pada :
a. ostruksi saluran nafas atas stadium 2
b. obstruksi saluran nafas atas stadium 4
c. obstruksi saluran nafas atas stadium 1
d. obstruksi saluran nafas atas stadium 2/3 bila tidak ada fasilitas ICU di RS
e. hanya diberi antibiotik

47. Anak 5 tahun dibawa ibunya dengan keluhan telinga kemasukan serangga. Untuk
benda asing yang hidup dilakukan : 
a. dibiarkan saja
b. langsung dikeluarkan dengan suction
c. dilakukan irigasi
d. segera dikeluarkan pake pinset
e. diteteskan cairan dulu

48. Anak usia 3 tahun dibawa ibunya ke klinik THT dengan keluhan hidung berbau
busuk. Sudah dibawa ke dokter dan diberi obat tetapi tetap bau.  Perkiraan kasus ini :
a. granuloma hidung
b. benda asing di hidung
c. rhinosinusitis kronik
d. rhinitis akut
e. tumor di hidung

Laki-laki, 50 tahun, datang ke UGD diantar teman2nya karena sakit kepala, mual, pandangan
kabur 
Ia kemarin  menikmati alkohol oplosan yang dibeli dari warung sekitar rumah. Seorang
teman yang ikut menikmati minuman tersebut meninggal.
Pada anamnesa pasien mengatakan matanya sakit, perih, kepala terasa terbang, setelah
minum alkohol oplosan kemarin. Karena matanya sulit untuk melihat jelas, mual, pandangan
berputar, silau, telinga berdenging, maka ia diantar ke rumah sakit
Pasien merokok sejak umur 20 tahun, 1 bungkus per hari, berhenti merokok sejak tiga tahun
lalu. Ia juga peminum bir, sehari dapat menghabiskan 5-6 botol, karena merasa badan sering
tidak nyaman , pasien menghentikan minum bir sejak sepuluh hari lalu.
Pernah mengalami gangguan jantung dan harus dilebarkan pembuluh jantungnya, namun
masih tertunda, dan ia meminum obat jantung rutin. Ia mempunyai obat nitrogliserin kalau
sewaktu-waktu ‘angin duduk’ datang.  Dalam keluarga tak ada riwayat diabetes, glaukoma,
ataupun berkacamata untuk melihat jauh.
Pada pemeriksaan :
Kesadaran : kompos mentis, orientasi orang, tempat dan waktu baik. Nafasnya bau alkohol.
Respirasi 30 / menit,  nadi dan tensi dalam batas normal . Cor-Pulmo sulit dinilai , abdomen
tidak nyeri tekan , lentur. Otot-otot normal, reflex normal. Romberg sign positif. Jalan oleng
Pemeriksaan ophthalmologi :  visual acuity  20/200 bilaterally. Konjunctiva merah ,
nystagmus pada gerak lateral , pupils lebar, reaksi cahaya buruk. Menurut dokter mata ada
hyperemia syaraf  optic , tak ada hemorrhagi ataupun eksdudat
49. Bilamanakah simptom mulai muncul pada penggunaan alkohol oplosan ?
a. 4-6 jam
b. kapan saja
c. 12-24 jam
d. 1-2 jam setelah minum
e. 6-12 jam

50. Apa isi utama yang terkandung dalam, alkohol oplosan yang berkaitan dengan mata ? 
a. alkohol 90%
b. pestisida
c. alkohol 70%
d. methanol
e. etanol

51. Apa yang utama dalam waktu dekat , dikuatirkan dokter pada orang yang menelan
alkohol oplosan ?     
a. kerusakan ginjal
b. asidosis, kebutaan, kematian
c. asidosis, kebutaan, gagal ginjal
d. kerusakan hati
e. kerusakan otak

52. Apa yang anda lakukan untuk pertolongan pertamanya ? 


a. hemodialisa
b. rujuk dokter spesialis mata dan jiwa
c. Life saving dengan pemberian cairan IV, koreksi elektrolit, koreksi asidemia
d. Pemberian antidotum
e. konseling

53. Seorang perempuan usia 40 tahun, ditemanin anaknya yang remaja, datang ke praktik
dokter sambil menangis-nangis karena kesal dengan suaminya yang menurutnya
selingkuh, sambil memegangi pergelangan tangan kirinya yang dibungkus
saputangan. Menurut anaknya , ibunya baru saja bertengkar dengan ayahnya, lalu
mengambil pisau dapur, dan menyayatkannya ke nadi kiri nya. Pergelangan tangan
tersebut tergores cukup dalam, setelah pisau direbut oleh ayah pasien, lukanya segera
dibalut. Apa tindakan yang dilakukan perempuan itu?
a. Suicidum
b. Ingin menusuk suaminya juga
c. Ingin menunjukkan keseriusannya
d. Tentamen suicidum
e. Menarik perhatian suami

54. Sejak beberapa bulan terakhir pasien sering bertengkar dengan suaminya karena
merasa yakin suami selingkuh dengan sekretarisnya. Setiap bertengkar pasien selalu
mengancam. Apa gejala kejiwaan kecemburuan tanpa dasar realitas? 
a. Ilusi
b. Inkoherensi
c. Halusinasi
d. Delusi
e. Derealisasi

55. Pasien pengguna napza yang ketergantungan mengalami adiksi. Apa yang
dimaksudkan dengan adiksi? 
a. Gangguan fungsi otak kronis, kambuhan
b. Gangguan akibat kemiskinan
c. Gangguan kompulsif penggunaan zat
d. Gangguan moral akibat penggunaan zat
e. Gangguan kompulsif penggunaan zat , gangguan otak kronis dan kambuhan

56. Apa yang akan terjadi bila dilakukan penghentian alkohol mendadak pada orang
dengan penggunaan alkohol kronis? 
a. Gangguan keseimbangan elektrolit, bangkitan kejang, delirium
b. Sesak nafas, wheezing
c. Lapar, banyak kencing, banyak tidur
d. Makan berlebihan, diare, haus terus menerus
e. Diare, kejang, demam

57. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama sesak sejak 10 menit SMRS. Pasien memiliki riwayat asthma sedang berobat
dengan menggunakan steroid inhalasi dosis sedang. Pasien diketahui mengidap CAD
dan mengkonsumsi aspirin. Pemeriksaan fisik : tampak sakit berat, retraksi dinding
dada negatif, saturasi oksigen 98%, dan tidak ditemukan sianosis. Evaluasi apa yang
paling tepat yang harus anda evaluasi untuk pasien tersebut ?
a. Evaluasi komorbiditas
b. Evaluasi pemakaian inhaler
c. Evaluasi lingkungan kerja
d. Evaluasi terhadap obat-obat lain yang digunakan
e. Evaluasi terhadap diagnosis

58. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama sesak sejak 10 menit SMRS. Pasien memiliki riwayat asthma sedang berobat
dengan menggunakan steroid. Pemeriksaan fisik : tampak sakit berat, retraksi dinding
dada positif, cyanosis +, saturasi oksigen 40%, dan ada sianosis. Sebutkan
management paling tepat pada pasien tersebut ?
a. Oksigen nasal kanul 6 lpm, pemberian B-2 agonis injeksi, pemeberian
kortikosteroid intravena
b. intubasi endotrakeal, pemberian B-2 agonis inhalasi, pemberian korikosteroid
intravena
c. Oksigen masker, pemberian B-2 agonis inhalasi, pemberian kortikosteroid tablet
d. Intubasi endotrakeal. pemberian B-2 agonis oral, pemberian kortikosteroid tablet
e. Masker laringeal, pemberian B-2 agonis inhalasi, pemberian kortikosteroid inhalasi

59. Seorang wanita usia 23 tahun datang ke UGD rumah sakit dalam keadaan tidak
sadarkan diri. Menurut keluarga pasien pasien baru saja mengkonsumsi pembasmi
serangga, namun pasien tak ingat nama kemasannya. Pada baju pasien ditemukan
adanya sisa muntahan dan berbau tidak sedap. Pemeriskaan fisik : GCS 8, paru:
ronchi basah sedang pada kedua lapang paru. Sebutkan penanganan pada pasien
tesebut?
a. Primary survey, intubasi endotrakeal, mengganti pakaian pasien, kumbah
lambung, pemberian sulfas atropine 2 mg per 5 menit sampai terjadi
atropinisasi
b. Secondary survey, penggunaan oksigen masker, mengganti pakaian pasien, kumbah
lambung, pemberian sulfas atropine 2 mg per 5 menit sampai terjadi atropinisasi
c. Primary survey, penggunaan oksigen masker, mengganti pakaian pasien, kumbah
lambung, pemberian sulfas pralidoksime 2 mg per 5 menit sampai terjadi atropinisasi
d. Secondary survey, intubasi endotrakeal, kumbah lambung, pemberian sulfas atropine
2 mg per 5 menit sampai terjadi atropinisasi
e. Secondary survey, intubasi endotrakeal, mengganti pakaian pasien, kumbah lambung,
pemberian sulfas atropine 2 mg per 5 menit sampai terjadi atropinisasi

60. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Pemeriksaan tanda vital: TD: 120/80,
HR: 80, RR: 22, afebrile. Pada tubuh pasien ditemukan adanya muntahan berisi cairan
berwarna kuning. Dokter memerintahkan untuk mempuasakan pasien dan
memberikan pengobatan suportif. Apa diagnosis yang paling tepat pada pasien tesebut
?
a. Intoksikasi cairan korosif
b. Intoksikasi karbamat
c. Intoksikasi alkohol
d. Intoksikasi organofosfat
e. Intoksikasi morfin

61. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke RS UKRIDA karena tidak sadarkan diri.
Menurut saksi pasien sudah ditemukan tidak sadar dan langsung dibawa ke Rumah
Sakit kira-kira 30 menit yang lalu. Pasien diketehui memiliki riwayat aritmia.
Pemeriksaan fisik : TD: 0, HR: tak teraba, RR: 0. Pemeriksaan EKG ditemukan
gambaran sebagai berikut. Sebutkan tatalaksana paling tepat untuk pasien tersebut
 
a. algoritma ACLS
b. primary survey
c. secondary survey
d. prognostikasi pasien
e. algoritma BLS

62. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke RS UKRIDA karena tidak sadarkan diri.
Menurut saksi pasien sudah ditemukan tidak sadar dan langsung dibawa ke Rumah
Sakit kira-kira 30 menit yang lalu. Pasien diketehui memiliki riwayat aritmia.
Pemeriksaan fisik : TD: 0, HR: tak teraba, RR: 0, Pupil midriasis, Kedua badan sudah
kaku. Sebutkan tatalaksana paling tepat untuk pasien tersebut
a. secondary survey
b. algoritma BLS
c. primary survey
d. algoritma ACLS
e. prognostikasi pasien

63. Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Pasien adalah penderita kanker hati
yang minum obat anti nyeri akan tetapi tidak kontrol ke dokter. Pemeriksaan fisik
ditemukan TD: 110/80, HR: 22, pasien apnoe dan pin point pupil. Sebutkan obat
pilihan pada pasien tersebut ?
a. Naloxon 10 mg IV
b. Naloxon 5 mg IV
c. Naloxon 2 mg IV
d. Naloxon 0.8 mg IV
e. Naloxon 0.4 mg IV

64. Seorang laki-laki berusia 80 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama tidak sadarkan diri sejak 5 menit yang lalu. Pasien diketahui mengidap diabetes
hanya tidak minum obat secara teratur.  Pemeriksaan fisik ditemukan TD: 110/80,
HR: 118x menit, RR: 26 x/menit, T: 36 C. , GDS 50 g/dL. Sebutkan tatalaksana
paling tepat untuk pasien tersebut ? 
a. infus cairan koloid
b. infus cairan kristaloid
c. primary survey
d. glukosa 40% 1 flacon IV
e. secondary survey

65. Seorang laki-laki berusia 80 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama lemas sejak 5 menit yang lalu. Keluhan ini disertai batuk, bercak menerahan
dan gatal diseluruh tubuh. Pasien diketahui makan anggur 10 menit yang lalu.
Pemeriksaan fisik ditemukan TD: 70/palpasi, HR: 118x menit, RR: 26 x/menit, T: 36
C. Sebutkan tatalaksana paling tepat untuk pasien diatas ?
 
a. Epinefrin 0,3 cc IM 1:1000
b. Epinefrin 0,3 cc SC 1:1000
c. Epinefrin 0,5 cc IV 1:1000
d. Epinefrin 0,3 cc IV 1:1000
e. Epinefrin 0,5 cc IM 1:1000

66. Seorang laki-laki berusia 80 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Menurut penuruturan keluarga
pasien, pasien ditemukan terjatuh di lantai 1 jam yang lalu.  Pemeriksaan fisik
ditemukan TD: 70/palpasi, HR: 118x menit, RR: 26 x/menit, T: 36 C. Pasien tidak
bisa menggerakan kedua ekstremitas bawahnya, reflex tonus anus negative.
Pemeriksaan laboratorium ditemukan  laktat darah 0,5 mg/dl. Keadaan diatas
termasuk syok jenis ?
a. Hemoragik
b. Neurogenik
c. Distributif
d. Obstruktif
e. Hipovolemik

67. Seorang pria berusia 30 tahun mengeluh sesak sejak 2 minggu yang lalu. Tiga minggu
SMRS pasien mengeluh batuk tak berdahak, lama kelamaan mengaku adanya demam
yang hilang timbul dan lama kelamaan menjadi sesak yang semakin memberat.
Riwayat BAB sejak 1 bulan yang lalu ada dan penurunan BB > 10 kg selama 1 bulan
terakhir. Adanya nyeri dada maupun riwayat DM dan hipertensi disangkal.
Pemeriksaan fisik : Tampak sakit berat, terlihat adanya retraksi dinding dada. TD:
110/80 mmHg, RR: 35 kali per menit, HR: 120 kali per menit, T: 38,5C. Sp02: 40%,
pada Fi02 : 100% Rontgen : Infiltrat paru bilateral, CTR normal. Sebutkan diagnosis
paling tepat untuk pasien tersebut ?
a. ARDS stadium fibrosis
b. ARDS
c. Pneumonia pada immunocompromised
d. ARDS stadium proliferatif
e. ARDS stadium eksudatif

68. Seorang wanita berusia 20 tahun mengeluh sesak sejak 3 minggu yang lalu. Tiga
minggu SMRS pasien mengeluh batuk tak berdahak, lama kelamaan mengaku adanya
demam yang hilang timbul dan lama kelamaan menjadi sesak yang semakin
memberat. Riwayat BAB sejak 1 bulan yang lalu ada dan penurunan BB > 10 kg
selama 1 bulan terakhir. Adanya nyeri dada maupun riwayat DM dan hipertensi
disangkal. Pemeriksaan fisik : Tampak sakit berat, terlihat adanya retraksi dinding
dada. TD: 120/80 mmHg, RR: 35 kali per menit, HR: 120 kali per menit, T: 38,5C.
Sp02: 40%. Rontgen : Infiltrat paru bilateral, CTR normal. Sebutkan tatalaksana yang
anda lalukan untuk pasien tesebut?
a. Intubasi endotrakeal dan low pressure ventilation
b. Intubasi endotrakeal dan high volume ventilation
c. Intubasi endotrakeal
d. Intubasi endotrakeal dan low volume ventilation
e. Intubasi endotrakeal dan high pressure ventilation

69. Seorang laki-laki berusia 80 tahun datang ke poliklinik FK UKRIDA dengan keluhan
utama tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu, pasien diare
sebanyak 10-12 kali/ per hari, setiap makan dan minum pasien muntah. Pemeriksaan
fisik ditemukan TD: 70/palpasi, HR: 118x menit, RR: 26 x/menit, T: 36 C. Apakah
manajemen awal yang paling tepat pada pasien ini? 
a. FFP
b. Koloid
c. Whole Blood
d. PRC
e. Kristaloid

70. Laki-laki usia 59 tahun datang dengan keluhan rasa tertekan di dada sebelah kiri dan
rasa pegal di lengan kiri sejak 2 jam yang lalu. Keluhan disertai rasa sulit bernapas
setiap kali berjalan, tidak ada keringat dingin, tidak ada keluhan lain. Pasien merokok
2 batang/hari, tidak ada riwayat hipertensi maupun DM sebelumnya. Riwayat
penyakit jantung di keluarga tidak ada. Pernyataan dibawah ini yang benar terkait
kasus di atas adalah 
a. Pasien diobservasi selama 1x24 jam di IGD, apabila membaik boleh dipulangkan
b. Pasien masih dapat berjalan menunjukkan bahwa penyakitnya pasti tidak gawat dan
tidak darurat
c. Pasien sebaiknya dilakukan pemeriksaan EKG
d. Pasien dapat dipulangkan langsung karena tidak ada indikasi harus dirawat
e. Keluhan tidak khas untuk SKA karena bukan nyeri dada dan tidak ada keringat dingin

71. Laki-laki 60 tahun dibawa ke IGD karena tiba-tiba terjatuh di keramaian. Saksi mata
melihat pasien terjatuh sambil memegangi dada kirinya. PF nadi tidak teraba. Apakah
tatalaksana selanjutnya pada kasus ini?
a. Defibrilasi
b. Pemberian amiodaron
c. Manuver vagal
d. Resusitasi jantung paru
e. Pemberian epinefrin iv

72. Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD karena muntah dan BAB kehitaman sejak 1 hari
yang lalu. Muntah terus menerus kehitaman seperti aspal, BAB kehitaman, cair,
berbau busuk. Pasien menderita sirosis hati sejak 4 tahun yang lalu. PF konjungtiva
pucat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit suhu 37.5 C. Apakah terapi yang diberikan untuk mencegah perdarahan ulang
pada kasus di atas?
a. Digoxin 2x0,125 mikrogram
b. Ocreotide drip infus kontinyu 50 mikrogram/jam
c. vasopresin 50 U dalam 100 ml dextrose 5% diberikan 0,5-1 mg/menit/ib selama
20-60 menit dan dapat diulang setiap 2-6 jam
d. Omeprazol 80 mg kemudian dilanjutkan per infus 8 mg/kgBB/jam selama 72 jam
dilanjutkan per oral
e. Somatostatin 250 mikrogram bolus diikuti drip infus kontinu 250 mikrogram/jam

73. Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD karena muntah dan BAB kehitaman sejak 1 hari
yang lalu. Muntah terus menerus kehitaman seperti aspal, BAB kehitaman, cair,
berbau busuk. Pasien menderita sirosis hati sejak 4 tahun yang lalu. PF konjungtiva
pucat, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 22
x/menit suhu 37.5 C. Apakah indikasi dilakukan tindakan bedah pada kasus di atas? 
a. Perdarahan baru atau masih berlangsung dengan Hb < 10 g/dl atau Ht < 30%
b. Bila kesadaran menurun
c. Bila terjadi perdarahan kronik yang belum diketahui penyebabnya
d. Bila hemodinamik tidak stabil
e. Bila terapi medik, endoskopi, dan radiologi dinilai gagal

74. Seorang laki berumur 40 tahun, mengalami kecelakaan Kompor meledak 2 jam yang
lalu . Luka bakar mengenai dada dan perut bagian depan , kedua lengan atas depan
dan kedua paha , luas luka bakar 30 % derajat 2 dan 3. Berat badan pasen tsb 60 kg.
Jumlah cairan yang perlu diberikan pada 8 jam pertama
a. 2600 cc
b. 8000 cc
c. 2400 cc
d. 3600 cc
e. 7200 cc

75. Seorang laki berumur 40 tahun, mengalami kecelakaan Kompor meledak 2 jam yang
lalu . Luka bakar mengenai dada dan perut bagian depan , kedua lengan atas depan
dan kedua paha , luas luka bakar 30 % derajat 2 dan 3. Berat badan pasen tsb 60 kg.
a. Cairan yang perlu diberikan Glukosa 10 %
b. Cairan yang perlu diberikan NaCl 0,9 %
c. Pasen ini menderita Luka Bakar sedang.
d. Cairan yang perlu diberikan Ringer Laktat
e. Cairan yang perlu diberikan Glucosa 5%

76. Seorang laki berumur 40 tahun, mengalami kecelakaan Kompor meledak 2 jam yang
lalu . Luka bakar mengenai dada dan perut bagian depan , kedua lengan atas depan
dan kedua paha , luas luka bakar 30 % derajat 2 dan 3. Berat badan pasen tsb 60 kg.
Untuk mencegah terjadinya pemberian cairan berlebih perlu di monitor output urine
tiap jam ,yaitu
a. 80 - 100 cc tiap jam
b. 70-80 cc tiap jam
c. 50-75 cc tiap jam
d. 20-30 cc tiap jam
e. 30-50 cc tiap jam

77. Pada luka Bakar listrik, kerusakan jaringan didalam jauh lebih besar dari pada yang
kelihatan dari luar, Salah satu penyebabnya adalah tingginya tahanan jaringan thd arus
listrik. Tahanan yg paling tinggi :
a. Fascia
b. Tulang
c. Kulit
d. Tendo
e. Otot

78. Tim resusitasi bayi akan melakukan pertolongan bayi baru lahir pada emergency
sectio cesaria dari ibu dengan G4P0A3 hamil 38 minggu dengan pre eklamsia berat.
Sesaat setelah dilahirkan bayi biru seluruh badan, LDJ 40x per menit, tidak menangis,
kebiruan seluruh badan, kaki & tangan lemah tidak bergerak. Bayi tidak reaksi saat
diletakkan di infant warmer, dikeringkan dan penghisapan lendir. Bayi bernafas 70x
per menit tanpa oksigen, tampak retraksi intercostal dan subcostal, bayi terdengar
merintih walau tanpa stetoskop, suara paru terdengar lemah. Kapten resusitasi
memutuskan untuk memulai CPAP namun beberapa menit kemudian bayi masih
tampak sesak. Manakah yang merupakan kondisi gagal CPAP?
a. Tampak retraksi intercostal, PEEP 8 dan FiO2 30%
b. Tampak sianosis, PEEP 8 dan FiO2 40%
c. Tampak retraksi intercostal, PEEP 7 dan FiO2 40%
d. Tampak retraksi intercostal, PEEP 7 dan FiO2 50%
e. Tampak sianosis, PEEP 7 dan FiO2 40%

79. Tim resusitasi bayi akan melakukan pertolongan bayi baru lahir pada emergency
sectio cesaria dari ibu dengan G4P0A3 hamil 38 minggu dengan pre eklamsia berat.
Sesaat setelah dilahirkan bayi biru seluruh badan, LDJ 40x per menit, tidak menangis,
kebiruan seluruh badan, kaki & tangan lemah tidak bergerak. Bayi tidak reaksi saat
diletakkan di infant warmer, dikeringkan dan penghisapan lendir. Bayi bernafas 70x
per menit tanpa oksigen, tampak retraksi intercostal dan subcostal, bayi terdengar
merintih walau tanpa stetoskop, suara paru terdengar lemah. Setelah dilakukan
resusitasi, bayi stabil dan rencana ditransfer. Manakah yang perlu diperhatikan?
a. Target suhu 36-37C
b. Target RR 25-40x per menit
c. Target saturasi oksigen > 95%
d. Target gula darah > 40 mg/dl
e. Target CRT > 3 detik

80. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD karena kejang 20
menit yang lalu. Dari anamnesa diketahui kejang seluruh tubuh, kejang disertai
demam tinggi, pasien kejang terus menerus selama 20 menit. Pada saat tiba di IGD,
anak masih kejang. Apakah tindakan pertama yang harus dilakukan?
a. Segera memberikan midazolam bucal
b. Segera memberikan diazepam IV dan monitor kardiorespiratori pasien
c. Segera memberikan diazepam rektal dan memasang akses vena
d. Segera merawat pasien ke ruangan intensif
e. Segera memeriksa patensi jalan nafas

81. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD karena kejang 20
menit yang lalu. Dari anamnesa diketahui kejang seluruh tubuh, kejang disertai
demam tinggi, pasien kejang terus menerus selama 20 menit. Jika perkiraan berat
badan pasien 10 kg dan anak masih kejang. Bagaimanakah tindakan selanjutnya jika
belum terdapat akses vena?
a. Segera memberikan midazolam 2 mg bukal
b. Segera memberikan midazolam suppositoria 5 mg
c. Segera memberikan midazolam 0,2mg bukal
d. Segera memberikan diazepam 5 mg bukal
e. Segera memberikan diazepam suppositoria 10 mg

82. Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun dibawa orang tuanya ke IGD karena kejang 20
menit yang lalu. Dari anamnesa diketahui kejang seluruh tubuh, kejang disertai
demam tinggi, pasien kejang terus menerus selama 20 menit. Jika setelah pemberian
tersebut, pasien masih kejang dan akses vena masih belum didapatkan. Bagaimana
tindakan selanjutnya?
a. Mencoba akses vena sentral kemudian berikan fenitoin 200 mg IV
b. Mencoba akses intraosseus kemudian berikan propofol 2 mg IO
c. Mencoba akses intraosseus kemudian berikan fenitoin 200 mg IO
d. Terus mencoba akses vena perifer kemudian berikan diazepam 2 mg IV
e. Mencoba akses vena sentral kemudian berikan fenobarbital 100 mg IV

83. Seorang anak  perempuan berusia 8 tahun sedang diresusitasi di ruang perawatan.
Pada pemeriksaan pasien tampak sakit berat, kesadaran somnolen, suhu 35,8C,
frekuensi nafas 26 x/menit, denyut jantung 150x/menit, tekanan darah sistolik 80
mmHg, diastolik tidak terukur. CRT 6 detik. Darah lengkap Hgb 12 mg/dl, Ht 48%,
leukosit 3000/ul, trombosit 15.000/ul. Manakah yang memenuhi kriteria SIRS pada
kasus tersebut?
a. Hipotensi dan trombositopenia
b. Leukopenia dan takikardia
c. Hipotermia dan hipotensi
d. Trombositopenia dan hipotermia
e. Somnolen dan hipotermia

84. Seorang anak  perempuan berusia 8 tahun sedang diresusitasi di ruang perawatan.
Pada pemeriksaan pasien tampak sakit berat, kesadaran somnolen, suhu 35,8C,
frekuensi nafas 26 x/menit, denyut jantung 150x/menit, tekanan darah sistolik 80
mmHg, diastolik tidak terukur. CRT 6 detik. Darah lengkap Hgb 12 mg/dl, Ht 48%,
leukosit 3000/ul, trombosit 15.000/ul. Jika pada pemeriksaan, CRT 6 detik, kedua
tangan dan kaki dingin, takikardia dan teraba halus. Apakah tindakan selanjutnya?
a. Transfusi trombosit 10ml/kg
b. Evaluasi jalan nafas, berikan oksigen, dan pasang akses vena perifer/intraosseus
c. Transfer pasien ke PICU kemudian mulai vasopresor
d. Transfer PICU, monitor kardiorespiratori, pasang kateter urin dan periksa
serial darah lengkap
e. Pasang vena sentral, berikan NaCl 0,3% 20 ml/kg selama 20-30 menit

85. Seorang anak  perempuan berusia 8 tahun sedang diresusitasi di ruang perawatan.
Pada pemeriksaan pasien tampak sakit berat, kesadaran somnolen, suhu 35,8C,
frekuensi nafas 26 x/menit, denyut jantung 150x/menit, tekanan darah sistolik 80
mmHg, diastolik tidak terukur. CRT 6 detik. Darah lengkap Hgb 12 mg/dl, Ht 48%,
leukosit 3000/ul, trombosit 15.000/ul. Manakah yang termasuk kriteria disfungsi
kardiovaskuler pada kasus tersebut?
a. Sakit berat dan leukopenia
b. Trombositopenia dan takipnea
c. Hipotermi dan somnolen
d. Tekanan darah 80/50 mmHg setelah resusitasi cairan 60 ml/kg
e. Hipotermia dan hemokonsentrasi

86. Seorang anak  perempuan berusia 8 tahun sedang diresusitasi di ruang perawatan.
Pada pemeriksaan pasien tampak sakit berat, kesadaran somnolen, suhu 35,8C,
frekuensi nafas 26 x/menit, denyut jantung 150x/menit, tekanan darah sistolik 80
mmHg, diastolik tidak terukur. CRT 6 detik. Darah lengkap Hgb 12 mg/dl, Ht 48%,
leukosit 3000/ul, trombosit 15.000/ul. Jika pasien tampak lemas dan GDS 40 mg/dl,
manakah terapi yang diberikan jika berat badan pasien 30 kg?
a. D10% 30 ml dalam 5-10 menit, kemudian evaluasi ulang 30-60 menit
b. D5% 30 ml dalam 5-10 menit, kemudian evaluasi ulang 30-60 menit
c. RL 600 ml dalam 20-30 menit, kemudian evaluasi ulang 30-60 menit
d. D10% 60 ml dalam 5-10 menit, kemudian evaluasi ulang 30-60 menit
e. RL 300 ml dalam 20-30 menit, kemudian evaluasi ulang 30-60 menit

87. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke UGD RS karena nyeri perut hebat
sejak 2 jam SMRS. Keluhan nyeri disertai keluar darah berwarna kecoklatan dari
jalan lahir. Diketahui bahwa pasien sudah terlambat datang bulan sejak 2 bulan
SMRS. Hasil tes kehamilan positif. Dimanakah lokasi tersering terjadinya penyakit
tersebut diatas?
a. Tuba fallopi pars ampularis
b. Rongga abdomen
c. Tuba fallopi pars isthmica
d. Cervix uteri
e. Cavum uteri

88. Seorang perempuan berusia 20 tahun G1P0A0 hamil sekitar 1-2 bulan berdasarkan
HPHT, datang ke poliklinik RS untuk memeriksakan kehamilannya karena muncul
flek darah di pagi hari tadi. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan kantung
kehamilan di dalam rahim, sesuai dengan usia kehamilan 5 minggu, bentuk dan
ukuran baik dan belum terdapat janin. Apakah penyebab keluarnya darah pada pasien
tersebut?
a. Kehamilan mola
b. Abortus inkomplit
c. Perdarahan akibat implantasi
d. Abortus insipiens
e. Kehamilan ektopik
89. Seorang perempuan berusia 20 tahun G1P0A0 hamil sekitar 1-2 bulan berdasarkan
HPHT, datang ke poliklinik RS untuk memeriksakan kehamilannya karena muncul
flek darah di pagi hari tadi. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan kantung
kehamilan di dalam rahim, sesuai dengan usia kehamilan 5 minggu, bentuk dan
ukuran baik dan belum terdapat janin. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien
tersebut?
a. Melakukan operasi pada kehamilan ektopiknya sesegera mungkin
b. Melakukan kuretase tajam
c. Mengulang USG setelah 2 minggu
d. Melakukan kuretase hisap
e. Pemberian prostaglandin E1

90. Seorang perempuan berusia 33 tahun G3P2A0 hamil 10-11 minggu dibawa oleh
suaminya untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien mengeluh nyeri perut hilang
timbul di perut bawah. Tidak ada keluhan perdarahan. Setelah dilakukan pemeriksaan,
pasien didiagnosa hamil di luar kandungan. Manakah keadaan di bawah ini yang
memungkinkan dokter untuk melakukan terapi medisinalis?
a. Terdapat cairan bebas banyak di posterior cul de sac
b. Pasien pucat
c. Tidak terjadi perdarahan per vaginam
d. Terdapat detak jantung janin
e. Tanda vital pasien dalam batas normal

91. Seorang perempuan berusia 33 tahun G3P2A0 hamil 10-11 minggu dibawa oleh
suaminya untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien mengeluh nyeri perut hilang
timbul di perut bawah. Tidak ada keluhan perdarahan. Setelah dilakukan pemeriksaan,
pasien didiagnosa hamil di luar kandungan. Apakah standar baku dalam menegakkan
diagnosis tersebut?
a. Hormon progesteron
b. Laparoskopi
c. Kuldosentesis
d. Serum β-HCG
e. USG transvaginal

92. Seorang perempuan berusia 28 tahun G3P2A0 hamil 8-9 minggu datang ke UGD RS
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Awalnya darah keluar sedikit sejak 1
hari SMRS, namun sejak 60 menit yang lalu darah semakin bertambah banyak.
Keluhan disertai nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul sejak 5 hari yang lalu.
Pasien nampak pucat dan lemas, namun tanda vital dalam batas normal. Hasil
pemeriksaan dalam: cervix terbuka, teraba seperti jaringan, tidak ada nyeri goyang
cervix, rahim tidak teraba, adnexa teraba normal, terdapat darah pada sarung tangan
pemeriksa. Apakah penyebab keluarnya darah pada pasien tersebut?
a. Abortus imminens
b. Abortus komplit
c. Abortus inkomplit
d. Kehamilan ektopik
e. Kehamilan mola
93. Seorang perempuan berusia 28 tahun G3P2A0 hamil 8-9 minggu datang ke UGD RS
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Awalnya darah keluar sedikit sejak 1
hari SMRS, namun sejak 60 menit yang lalu darah semakin bertambah banyak.
Keluhan disertai nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul sejak 5 hari yang lalu.
Pasien nampak pucat dan lemas, namun tanda vital dalam batas normal. Hasil
pemeriksaan dalam: cervix terbuka, teraba seperti jaringan, tidak ada nyeri goyang
cervix, rahim tidak teraba, adnexa teraba normal, terdapat darah pada sarung tangan
pemeriksa. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?
a. Bed rest total dan pemberian progesteron
b. Melakukan kuret tajam
c. Melakukan operasi salpingektomi
d. Bed rest total dan pemberian prostaglandin E1

94. Seorang perempuan ditemani sang suami untuk melakukan follow-up 1 minggu pasca
kuretase hisap atas indikasi kehamilan mola. Kondisi pasien saat ini dalam keadaan
baik dan tidak ada keluhan berarti. Saran apakah yang dapat Anda berikan pada
pasien ini?
a. Pasien harus menunggu minimal 1 tahun sebelum hamil kembali
b. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan tambahan pada pasien dengan kehamilan mola
yang sudah dilakukan tindakan kuretase hisap
c. Pasien sudah diperbolehkan hamil kembali sesegera mungkin
d. Pasien tidak perlu kontrol kembali karena sudah dilakukan tindakan kuretase hisap
e. Pasien harus menggunakan metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

95. Seorang perempuan berusia 35 tahun G5P3A1 merasa hamil sekitar 2 bulan datang ke
poliklinik RS karena merasa kehamilannya seperti lebih besar dari biasanya. Pasien
hanya mengeluhkan mual-muntah dan tidak ada keluhan lainnya. Saat dilakukan
palpasi abdomen, rahim tampak membesar hingga 2 jari di bawah pusat. Hasil
pemeriksaan USG pada pasien ini sebagai berikut:
Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
a. Blighted ovum
b. Kehamilan ektopik terganggu
c. Mola hidatidosa
d. Abortus inkomplit
e. Missed abortion

Anda mungkin juga menyukai