Anda di halaman 1dari 16

Visum et Repertum Kematian Mendadak

Kelompok B1
Aidil Rifki Akbar 102013551
Yanfrin Taslim 102016111
Devonata Vigawan 102016183
Hanif Widi Masruroh 102016008
Luky Dea Clara 102016064
Sonia Dwi ReinaTumanggor 102016118
Claudia Marlissa 102016161
Audrey Fidelia 102016200
Nurul Solehah Binti Hamzah 102016265
Skenario 3

Seorang perempuan 60 tahun ditemukan meninggal di ruang


tengah runmahnya. Perempuan tersebut tinggal seorang diri
dirumahnya. Mayat perempuan tersebut kemudian dibawa ke
Ins. Forensik untuk dilakukan otopsi.

Rumusan Masalah

Perempuan ditemukan meninggal diruang tengah dan


dilakukan otopsi
Hasil Pemeriksaan Fisik (Luar)
• Pasien tidak Kaku mayat → seluruh tubuh
memiliki riwayat Lebam mayat → tidak hiang dengan
penyakit kronik penekanan
Tanda pembusukan (x)
• Rumah dalam
keadaan baik dan Luka pada tubuh:
rapi Lecet pada lengan bawah tangan kanan dan
• Saksi tidak kiri
Terbuka tepi tidak rata ukuran + 4 x 3 cm
melihat orang
telapak tangan kiri
keluar dari rumah
Memar pada dada kanan ukuran + 3 x 2 cm
• Rumah tak
Apex otot jantung terdapat resapan
terkunci dan
darah
tidak ada barang
Organ lain DBN
yang hilang
(x) Resapan darah pada otot dada,
kepala dan perut
Sudden Death/Kematian Mendadak
Kematian yang terjadi pada 24 jam sejak gejala timbul, namun
pada kasus-kasus forensik sebagian besar kematian terjadi
dalam hitungan menit bahkan detik sejak gejala pertama timbul,
terjadi secara tiba- tiba dan tanpa diduga.
Sebab kematian mendadak tersering adalah:
Kardiovaskular
Respirasi
Gastrointestinal
Trauma kepala dan leher
Thanatologi
Lebam Mayat Kaku Mayat
Pengumpulan darah pada •Pemecahan
Fase kaku mayat:
ATP jadi ADP +
bagian tubuh yang terletak • Kaku mayat asam
penumpukan belumlaktat
lengkap: 3
yang
paling bawah takjam
bisa di re-sintesis
• Kaku mayat
kembali lengkap:
jadi ATP >12 jam
karena
15 menit – 1 jam : hilang
• Kaku mayat2 mulai menghilang
dengan penekanan tidak ada O
• Keadaan yang mirip dnegan
12 jam : menetap Awal 2 jam
kaku mayat:
12 jam = kaku
• Cadaveric sempurna tak
spasmus
• Heat
bisa stiffening
dilawan
• Cold stiffening
Thanatologi
Suhu Mayat Perubahan pada Mata
Proses pemindahan panas Refleks mata (x), kekeruhan
↓ suhu tubuh dipenngaruhi kornea, ↓ TIO
oleh lingkungan Kekeruhan kornea menetap 6
jam dgn mata terbuka, 24
jam pd mata yg tertutup
Thanatologi
Pembusukan
Proses autolysis dan 48-72 jam = pembengkakan pd
aktifitas mikroorganisme tubuh (bloating) yang memiliki
24-36 jam = pembusukan jaringan ikat longgar
Wajah, bola mata menonjol, lidah
awal (warna hijau pada
terjulur, mulut mencucu, perut.
hipogastrik dekstra)
72-96 jam = gelembung
36-48 jam = vasodilatasi
pembusukan, pelepasan kulit,
pemb darah berwarna hitam rambut mudah tercabut
kehijauan (marbling sign) Minggu = skeletonisasi
Pemeriksaan Fisik
Luar Dalam /autopsi
Kepala Pembesaran jantung > ukuran normal L

Mata 300-350 g dan P 250-300 g


Berat jantung > 450 g
Hidung
Penebalan dinding otot jantung
Telinga Hipertrofi sel otot
Mulut Infiltrasi sel lemak matur
Leher, dada dan perut Lesi pada aorta

Alat kelamin Cairan perikardium normalnya kuning


jernih, volume 15 - 50 ml. jika > 250
Lubang pelepasan
ml, maka dapat terjadi tamponade
Lengan dan tungkai jantung.
Pemeriksaan Penunjang
Darah Jantung
Mikroskopik Histopatologi sederhana
Pewarnaan wright/giemsa HE: jantung kiri atrium kanan dan

Neutrofil >0,05% curiga mayat septum ventrikel


Von gieson, trichrome, Sirius red
perempuan
: untuk jaringan ikat
Kimiawi
Imunohistokimia
Dilakukan karena sel darah
Mansson’s trichrome: kolagen
merah kondisi rusak Untuk melihat ekspresi komponen
Pemeriksaan penyaring darah C9 dan troponin T : reaksi antigen
dan penentuan darah antibody
Benzidin (+) biru gelap (+) hipoksia : C9 ↑
Interpretasi Temuan pada Kasus
Kaku mayat didapatkan diseluruh tubuh
Lebam mayat ditak hilang dnegna penekanan
Waktu kematian kira-kira 24-48 jam
Luka lecet lengan bawah tangan kanan dan kiri
Akibat gesekan dengan benda kasar sehingga epidermis terlepas
Luka terbuka tepi tidak rata pada tangan kiri uk 4 x 3 cm
Diduga luka akibat benda tumpul, dan ditemukan jembatan jaringan pada luka
Apex otot jantung terdapat resapan darah
Tanda infark miokard akut
Pemb darah coroner ditemukan arterosklerosis sebesar 80%
Diduga terjadi obstruksi pemb darah jantung = serangan jantung
Penyebab, mekanisme dan cara kematian
Penentuan sebab kematian
Penyebab Kematian akibat kardiovaskular:
 Kakeksia kardiak akibat gagal jantung
Tipe linear  Clubbing finger (jari gada) akibat penyakit jantung kongenital atau

Tipe divergen endokarditis infektif


 Makulapapular erimatosa akibat endokarditis infektif
Tipe konvergen  Perdarahan splinter dan lesi vaskulitik pada jari tangan akibat
endokarditis infektif
Tipe kompleks  Xantomata tendon akibat hiperlipidemia
 Ikterus pada sklera akibat gagal jantung kongestif
 Xantelasma berupa warna kuning sekitar mata akibat
hiperlipidemia
 Pitting edema berat pada tungkai akibat gagal jantung kongestif
dan perikarditis konstriktif
 Sianotik pada beberapa kelainan jantung
 Beberapa tanda lain yang spesifik
Penyebab, mekanisme dan cara kematian
Mekanisme Kematian Cara Kematian
Arterosklerosis Bunuh diri
Infark Miokard Pembunuhan
Miokarditis Kecelakaan lalu lintas
Tamponade kordis
Historia Medis
Historia medis yang tertulis dalam rekam medik pasien menjadi
sangat penting sebagai sumber informasi riwayat penyakit yang
diderita pasien sebelum meninggal dunia.
Manfaat rekam medik ialah untuk kepentingan penelitian
spesifik terkait penyakit dan terapi yang pernah dialami pasien.
Aspek Hukum dan Medikolegal
KUHAP pasal 133 ayat 1-3 Untuk memastikan adanya
VeR diberikan atas tindak pidana yang terjadi
permintaan tertulis dari atau tidak
penyidik/PM
Visum et Repertum
adalah laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan
sumpah/janji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan
dokter, memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan
ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusia/benda yang
berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan
dengan sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk
kepentingan peradilan.
Kesimpulan
Kematian adalah berhenti secara keseluruhan dari sistem
kardiovaskular, respirasi dan fungsi otak. Kematian mendadak
paling sering disebabkan oleh penyakit kardiovaskular dan bisa
dialami oleh semua usia dan jenis kelamin. Melakukan
pemeriksaan fisik, dalam dan penunjang pada mayat ditujukan
untuk melihat penyebab dan mekanisme kematian. Pembuatan
visum et repertum hanya dilakukan oleh penyidik secara resmi.

Anda mungkin juga menyukai