Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH EMOSI ORANG TUA TERHADAP PSIKIS ANAK

Makalah

Untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Psikologi Pendidikan


Yang dibina oleh Dosen Mutmainnah. M.Si., M.PdI.

Oleh :
Nurul Fajariyah
( 180611100125 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Pengaruh Emosi
terhadap Psikis Anak “ ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan untuk junjungan kami nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT, yang
merupakan petunjuk paling benar yakni Syariah Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satumya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan kerendahan hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk Makala ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Tidak lupa pula kami hanturkan banyak terima kasih kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Bangkalan, 14 J 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN.......................................................................3
A. Pengertian Emosi...............................................................................3
B. Jenis-jenis Emosi...............................................................................4
C. Pengertian Psikis................................................................................6
D. Pengaruh Emosi Orang Tua terhadap Psikis Anak...........................6
BAB 3. PENUTUP................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Orang tua yang telah melahirkan anaknya ke dunia ini, secara tidak
langsung telah memiliki kodrat untuk merawat dan mendidik anaknya.
Memberitahu hal yang salah dan benar, dan membekali mereka dengan keahlian
agar kelak dapat mandiri dan hidup bahagia. Itu merupakan sederet gambaran
tugas dan tanggung jawab orang tua yang tidak mudah dilakukan.
Sering kali orang tua dapat melakukan kesalahan dalam tindakan mendidik
anak. tindakan yang dianggap orang tua benar dalam mendidik anaknya tanpa
sadar dapat menghancurkan psikis mereka secara perlahan. Seperti yang sering
didengar ada orang tua yang memarahi atau bahkan sampai melakukan tindakan
kekerasan ketika anaknya mendapatkan nilai kecil dalam suatu mata pelajaran,
Sehingga terjadilah penekanan dari pihak yang lebih kuat (orang tua) terhadap
pihak yang lemah (anak).
Kematangan emosional orang tua juga berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Ketidakmatangan emosional orang tua mengakibatkan
perlakuan-perlakuan orang tua yang kurang terhadap anaknya, misalnya sangat
menguasai anak secara otokratis dan memperlakukan anak dengan keras. Jika
orang tua bereaksi terhadap emosi negatif maka anak dengan emosi negatif pula,
hal tersebut tidak akan membuat anak merasa aman untuk mengekspresikan
emosinya. Emosi orang tua yang kuat membuat anak takut sehingga mereka
menjadi tidak peka terhadap perasaan-perasaannya karena baginya tidak aman
mengekspresikan perasaannya itu. Menciptakan kesempatan yang aman bagi
anak-anak untuk mengekspresikan dan merasakan kemarahan, kesedihan,
ketakutan menghubungkan kembali anak-anak dengan kebutuhan dasar dalam diri
mereka akan cinta orang tua.
orang tua haruslah berhati-hati dalam mendidik anak. karena apa yang kita
katakan atau tindakan apa yang telah kita lakukan sangat berpengaruh pada psikis
mereka. Untuk itu sebagai orang tua jangan meluapkan emosi dalam bentuk
ucapan kasar atau bentakan dan bahkan dalam tindak kekerasan untuk

1
mendisiplinkan mereka. Emosi negatif dari orang tua akan menghasilkan hal
megatif pula dalam diri anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan emosi ?
2. Apa saja jenis-jenis emosi ?
3. Apa yang dimaksud dengan psikis ?
4. Bagaimana pengaruh emosi orang tua terhadap psikis anak ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat agar pembaca mengetahui seberapa besar pengaruh
emosi oran tua terhadap psikis (kejiwaan) anak.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi
Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa latin emovere yang artinya
keluar. Secara etimologisnya emosi diartikan “bergerak keluar”. Emosi
merupakan suatu konsep yang luas dan tidak dapat dispesifikkan. Emosi
merupakan suatu reaksi bisa positif maupun negatif sebagai dampak dari
rangsangan dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
 Berikut ini adalah pengertian emosi dari para ahli :
1. Prez, 1999 merupakan seorang EQ organizasional consultant dan juga
pengajar. Prezz mengungkapkan arti emosi adalah suatu reaksi tubuh dalam
menghadapi sesuatu. Sifat dan intensitas emosi terkait erat dengan aktivitas
kognitif sebagai hasil dari persepsi terhadap situasi.
2. Hathersall, 1985 emosi adalah kondisi psikologis yang merupakan
pengalaman subjektif yang dapat diungkapkan atau dilihat dari reaksi wajah
atau tubuh.
3. Keleinginan dan Keleinginna, 1981 emosi adalah kondisi yang berhubungan
dengan tujuan tingkah laku. Emosi diartikan sebagai perasaan, misalnya
pengalaman afektif, kenikmatan, marah, bahagia, takut, sedih.
4. William james, emosi yaitu kondisi budi rohani yang menampakkan diri
dengan suatu perubahan yang jelas.
Sedangkan emosi dalam psikologi merupakan semua jenis perasaan yang
dialami seseorang, mulai dari perasaan marah, sedih, bahagia, takut, dan lainnya.
Emosi dalam diri manusia memiliki karakternya masing-masing dan juga pemicu
tertentu yang berbeda. Emosi juga memiliki peranan yang penting dalam
kehidupan, karena emosi menunjukkan ekspresi diri dari seorang manusia dalam
berinteraksi dengan kelompok sosialnya.
Emosi juga berperan sebagai proses pembelajaran yang bisa jadi negatif
maupun positif yang terus berkembang. Manajemen yang baik terhadap
penerimaan stimulus, memungkinkan seseorang untuk mampu membatasi

3
ekspresi emosi yang negatif atau merugikan. Pada manajemen emosi yang baik
akan membentuk tindakan yang baik pula dalam menyikapi permasalahan.

B. Jenis-Jenis Emosi
1. Cinta, merupakan salah satu bentuk emosi yang paling penting dalam
kehidupan manusia. Manusia akan cenderung mencintai sesuatu yang
membuatnya nyaman, dan aman. Perasaan cinta ini akan mengikat perasaan
manusia dengan orang lain didekatnya seperti keluarga, teman, bahkan
negaranya. Motivasi ingin berkorban demi orang di dekatnya atau bagi
negara, semua hal tersebut muncul karena adanya rasa cinta yang dimiliki.
Rasa cinta juga yang membuat seseorang merasakan hal seperti empati, belas
kasihan, berusaha menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain,
kemurahan hati dan lain sebagainya.
2. Benci, merupakan lawan dari cinta. Berarti manusia merasakan emosi ini
akan merasakan ketidaksukaan pada hal-hal yang membuatnya tidak bahagia,
mendatangkan kesedihan atau menyakiti dirinya. Emosi ini dapat
mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap peristiwa atau aktivitas tertentu.
3. Takut, emosi ini kerap kali dirasakan manusia. Ketika seseorang merasa
terancam atau berada dalam keadaan yang gawat, maka orang tersebut akan
merasa takut karena menyadari keadaan tersebut akan menyakitinya secara
mental dan fisik. Namun rasa takut juga memilki manfaat, karena dengan rasa
ini manusia akan lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan tertentu yang
akan membahayai diri ataupun orang disekitarnya. Ketika merasa takut
seseorang akan cenderung untuk memberikan perlindungan atau mencari
perlindungan.
4. Marah, ketika suatu kehendak atau harapan seseorang terhadap suatu hal
tidak terpenuhi karena adanya hambatan tertentu, maka emosi alami yang bisa
saja muncul adalah rasa marah. Misalnya, ketika merasa diperlakukan tidak
adil oleh orang lain. Bila tidak dikendalikan, rasa marah ini dapat merusak
diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu seseorang harus memiliki
pengendalian diri yang kuat untuk mengatasi amarahnya.

4
5. Malu, perasaan ini akan timbul ketika seseorang telah melakukan suatu
perbuatan yang tercela atau mempertaruhkan harga dirinya. Seseorang pasti
akan merasa malu saat ia tau perbuatan yang dilakukannya adalah suatu hal
yang tidak baik, serta takut perbuatannya diketahui umum. Ada juga sisi
positif yang dapat diambil dari emosi ini, yaitu dapat mencegah seseorang
untuk melakukan perbuatan yang salah seperti bermaksiat dan berbuat dosa.
6. Dengki, merupakn emosi yang dimiliki banyak orang, hanya kadarnya dalam
diri setiap orang. Yang dapat membedakan adalah kemampuan orang dalam
mengelola perasaan negatif berupa dengki sehingga tidak menguasai seluruh
tindakan dan sifatnya. Perasaan ini akan muncul ketika sesorang merasa iri
dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Dengki juga dapat muncul ketika
ketika seseorang tidak suka melihat kesuksesan orang lain dan berharap
dirinyalah yang menjadi nomer satu.
7. Cemburu, ketika seseorang merasa tersaingi dalam hal tertentu, maka hal
tersebut akan memunculkan perasaan cemburu dan semangat untuk bersaing.
Perasaan ini termasuk dalam perasaan yang menggelisahkan, karena pada
umumnya seseorang yang merasa cemburu cenderung tidak memperlihatkan
perasaannya namun lebih memilih menyimpannya dalam hati. Sehingga ia
akan gelisah sebelum ia mengatasi rasa cemburu tersebut.
8. Gembira, emosi ini akan dirasakan ketika seseorang merasa bahagia, dan hal
tersebut menandakan ada hal yang menyenangkan hatinya. Orang akan
merasa gembira ketika mendapatkan sesuatu yang baik kalam hidupnya, atau
mengetahui bahwa harapannya terkabul sesuai dengan apa yang diinginkan
sejak awal.
9. Terkejut, emosi ini akan dirasakan ketika orang tersebut belum memiliki
persiapan atau tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Terkejut bisa meliputi
pearasaan terkesiap, takjub, dan terpana. Perasaan ini akan memiliki emosi
yang positif dan negatif tergantung kepada alasan yang membuat orang
tersebut terkejut.
10. Sedih, emosi ini dapat dirasakan ketika seseorang mengalami suatu hal yang
mengecewakan dan menyakiti hatinya. Juga mengalami kehilangan sesuatu
yang disayangi ataupun dicintai. Misal, ketika putus cinta atau kematian

5
orang terdekat. Rasa sedih dapat bisa meliputi duka cita, depresi jika
mengalami kesedihan dalam waktu yang lama.
 Berdasarkan penjelasan mengenai jenis-jenis emosi diatas dapat dilihat
bahwa emosi pada manusia tergolong menjadi emosi positif, seperti :
cinta/kasih sayang, gembira dan emosi negatif, seperti : benci, dengki,
sedih, dan lainnya.

C. Pengertian Psikis
Psikis diambil dari bahasa Yunani yaitu psyche yang artinya jiwa atau
kejiwaan. Jadi dapat dikatakan bahwa Psikis adalah persamaan dari kata
psikologis, mental atau jiwa. Berbicara tentang psikologis berarti berhubungan
dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana pikiran bekerja dan
pikiran tersebutlah yang akan mempengaruhi prilaku. Psikis juga dapat dikatakan
sebagai kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai
tuntutan perkembangan sesuai dengan usianya.
Aspek psikis manusia pada dasarnya merupakan satu kesatuan dengan
sistem biologis, sebagai sub sistem dari eksistensi manusia, maka aspek psikis
selalu berinteraksi dengan keseluruhan aspek kemanusiaan. Karena itulah aspek
mental dan psikis tidak dapat dipisahkan untuk melihat sisi jiwa manusia.
Seseorang dikatakan sehat apabila secara raga dan jiwanya sehat, jika raga
seseorang sehat tapi jiwanya tidak, sama halnya seperti orang yang sakit. Jiwa
yang dimaksud disini adalah psikis seseorang, termasuk mentalnya. Oleh karena
itu untuk menjadi sehat secara utuh yang diperlukan tidak hanya sehat fisik tetapi
juga sehat mental.

D. Pengaruh Emosi Orang Tua terhadap Psikis Anak.


Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia
belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Segala sesuatu yang dibuat
orang tua mempengaruhi anaknya, begitu pula sebaliknya. Keluarga memberikan
dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan kepada anak.
Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola tingkah laku
anak terhadap orang lain dalam masyarakat. Di samping keluarga sebagai tempat

6
awal bagi proses sosialisasi anak, keluarga juga merupakan tempat sang anak
mengharapkan dan mendapatkan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan akan
kepuasan emosional telah dimiliki bayi yang baru lahir. Peranan dan tanggung
jawab yang harus dimainkan orang tua dalam membina anak adalah besar.
Melihat
betapa besarnya peranan dan pengaruh orang tua terhadap anak mata diperlukan
kematangan emosi orang tua dalam hal mendidik. Emosi orang tua yang telah
mencapai kedewasaan yaitu yang telah mencapai kematangan akan menyebabkan
perkembangan yang sehat pada anak-anak mereka. Sebaliknya, emosi orang tua
yang belum mencapai taraf kedewasaan yang sungguh-sungguh yaitu orang tua
yang secara emosional belum stabil akan menimbulkan kesukaran-kesukaran
dalam usaha anak-anak itu untuk mendewasakan diri secara emosional atau
membebaskan dirinya secara emosional dari orang tua. Jika orang tua bereaksi
terhadap emosi negatif anak dengan emosi negatif pula, hal tersebut tidak akan
membuat anak merasa aman untuk mengekspresikan emosinya. Emosi orang tua
yang kuat membuat anak takut sehingga mereka menjadi tidak peka terhadap
perasaan-perasaannya karena baginya tidak aman mengekspresikan perasaannya
itu, begitu pula sebaliknya. Ketika orang tua bereaksi terhadap emosi positif maka
anak pun dengan emosi positif pula.
seperti yang diketahui bahwa dalam kepala setiap anak memiliki lebih dari
10 triliyun sel otak anak yang sudah siap untuk tumbuh. Namun ketika seorang
anak mendapatkan emosi negatif dari orang tuanya dalam bentuk kemarahan atau
bahkan makian, hal tersebut dapat berakibat fatal. Ketika seorang anak melakukan
sebuah kesalahan jangan jadikan kemarahan sebagai alasan untuk membuat sang
anak tidak mengulang kesalahan yang sama atau agar anak menjadi disiplin dan
sebagainya. Sebaliknya ketika seorang anak melakukan sebuah kesalahan maka
ajari mereka cara bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dilakukan dan
berilah pengertian maupun contoh atas tindakan yang benar.
Seperti yang sudah pernah dikatan emosi negatif yang diberikan orang tua
akan berdampak negtif pula termasuk pada psikisnya. Berikut ini adalah beberapa
dampak negatif terhadap psikis anak ketika anak sering mendapatkan bentakan
dan kemarahan :

7
a. membangun kepribadian anak menjadi emosional yang negatif
anak akan tumbuh menjadi sosok yang mudah marah, sulit mengendalikan
diri, emosional dan suka berteriak-teriak. Karena pada dasarnya tindak kekerasan
baik verbal maupun non verbal akan mengganggu psikologi anak.
b. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada orang tua
saat seorang anak sering mendapatkan kemarahan orang tua maka secara
tidak langsung akan membuat anak tersebut kehilangan kepercayaan kepada orang
tuanya sendiri karena ketakutan akan dimarahi. Sehingga anak tidak menemukan
kenyamanan saat bersama orang tuanya dan tingkat kepercayaan anak kepada
orang tuanya juga menurun, anakpun akan meremehkan setiap nasihat yang
diberikan orang tuanya.
c. Membut anak menjadi minder dan takut mencoba hal yang baru.
Ketika anak tersebut akan melakukan sesuatu hal, anak tersebut akan
merasa minder dan selalu ragu terhadap hal yang dilakukan. Sehingga membuat
anak takut dan mencoba hal-hal baru.
d. Membuat anak menjadi pribadi yang tertutup dan lebih pendiam
anak yang sering mendapat kemarahan dan bentakan dari orang tua akan
menjadi pribadi yang tertutup dan pendiam. Mereka cenderung akan menyimpan
masalahya sendiri dari pada mengungkapkan kepada orang lain, karena mereka
takut disalahkan dan ketika salah dia akan kembali dimarahi.
Dan begitu juga sebaliknya emosi positif orang tua akan memberikan
dampak positif juga terhadap psikis anak. anak yang dibesarkan dengan
kegembirakan, cinta dan penuh kasih sayang akan mengalami tumbuh kembang
yang baik.anak berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tuanya. Ibu
diharapkan mampu memberikan cinta dan kasih sayang yang bersifat kehangatan,
menumbuhkan rasa diterima dan memberikan rasa aman. Sedangkan kasih sayng
ayah berguna untuk mengembangkan kepribadian, menanamkan rasa disiplin,
memberikan arah dan dorongan agar anak berani dalam menghadapi kehidupan.
Namun kasih sayang yang diberikan orang tua tersebut orang tua tidak boleh
berlebihan karena kasih sayang yang berlebihan akan berdampak buruk bagi
mental dan tumbuh kembang anak. berikut ini pengaruh dari emosi positif orang
tua yang berupa cinta dan kasih sayang terhadap psikis anak, yaitu :

8
a. Anak akan lebih terbuka dengan orang tua
kasih sayang yang diterapkan oleh orang tua juga akan membuat anak
lebih dekat dengan orang tua. Anak akan lebih terbuka dan akan menceritakan
kejadian-kejadian yang mereka alami, karena mereka merasa nyaman untuk
berbagi dengan orang tua. Dengan begitu orang tua dapat memberikan nasehat
positif kepada anaknya.
b. Anak akan memberikan pengaruh positif kepada orang tua dan keluarga.
kasih sayang orang tua terhadap anak pasti akan mendapat feedback positif
dari anaknya. Dengan kasih sayang yang diberikan orang tua, anak akan lebih
dekat dengan orang tuanya dan hal tersebut juga dapat membuat anak lebih
menyayangi keluarga.
c. Meningkatkan kinerja otak
kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak mampu meningkatkan
kinerja otak anak, sehingga anakpun akan mudah menyerap ilmu pengetahuan
yang diberikan kepadanya.
Melihat betapa berpengaruhnya emosi orang tua terhadap anak, maka
orang tua seharusnya lebih berhati-hati dalam mendidik anak dan kematangan
emosi orang tua juga sangat diperlukan untuk memastikan anak sehat bukan
sekedar fisik tetapi juga mental.

9
10
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Emosi merupakan suatu reaksi bisa positif maupun negatif sebagai
dampak dari rangsangan dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
 Emosi pada manusia menurut ilmu psikologi dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu : benci, cinta, gembira, takut, malu, terkejut, dengki, marah,
cemburu, dan sedih.
 Emosi digolongkan menjadi emosi positif dan emosi negatif
 Psikis diambil dari bahasa Yunani yaitu psyche yang artinya jiwa atau
kejiwaan. Psikis juga dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang
dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai
dengan usianya.
 Emosi orang tua sang berpengaruh terhadap psikis anak. jika orang tua
bereaksi terhadap emosi negatif anak dengan emosi negatif pula, begitu
pula sebaliknya Ketika orang tua bereaksi terhadap emosi positif maka
anak pun dengan emosi positif.
B. Saran
Sebagai orang tua yang memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik
dan membesarkan anaknya, maka sudah seharusnya mereka lebih berhati-hati
dalam meluapkan emosi kepada anak, karena emosi orang tua sangat berpengaruh
terhadap psikis anaknya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Albin, Rochelle semmel. 1986. Emosi “Bagaimana Mengenal, Menerima, dan


Mengarahkannya”. Yogyakarta: Kanisius

Lubis, Halim, dkk. 1997. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Indonesia: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Rakhmawati, Istina. 2015. Peran Keluarga Dalam Pengasuhan Anak. Jurnal


Bimbingan Konseling Islam, 6, 1.

Zahara, Dilla, dan T. Nia Fadhlia. 2013. Pengaruh Kematangan Emosi Pada
Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua Dan Jenis Kelamin. Jurnal
An- Nafs, 8, 1.

iii

Anda mungkin juga menyukai