Anda di halaman 1dari 1

261021 Kuliah tamu dinkes Pak Heru

Materi Isi
Dasar Hukum
Mengawasi terkait urusan kesehatan, mulai dari upaya promotive, preventif, dan
Struktur organisasi
rehabilitative.
One gate policy (kebijakan satu pintu)
 Pemilihan/seleksi obat yg digunakan  acuan: FORNAS,
standar, dan NIE
 Perencanaan dan pembiayaan  RKO (Rencana Kebutuhan
Obat, stiap puskesmas dinkes kab/kota melaporkan jumlah
dan jenis kebutuhan obat setiap tahunnya
 Pengadaan e- purchasing (e-katalog), cara lain sesuai
perpres
Pengelolaan obat Publik
 Distribusi  dilakukan secara berjenjang. Dalam proses
distribusi menggunakan (e-logistik, LPLPO, GDP, GSP, e-
monev katalog)
 Penggunaan: pelayanan kefarmasian POR (penggunaan
obat rasional), GPP, GPharm. Practice, FORNAS, pedoman
teknis analisis farmakoekonomi.
 Monev-> dilakukan terus menerus, akan menjadi bahan
perbaikan untuk kedepannya.
Pengelolaan SF, Alkes, BMHP, pelayanan farmasi klinis (pengkajian resep, rekonsiliasi
Caj=kupan standar pelayanan obat, konseling, visite, pemantauan terapi).
kefarmasian Didukung oleh : Sumber daya kefarmasian, SPO
Output : keselamatan pasien.
Fornas penetapan berdasarkan kriteria pemilihan obat (dari level
1 puskesmas sampe ke fasilitas rs yg lebih komprehensif berbeda).

Upaya peningkatan Proses pengadaan dilakukan melalui e katalog penetapan


ketersediaan dan Regulasi obat berdasarkan hasil lelang dan negosiasi.
keterjangkauan obat dalam dan vaksin
era JKN Fornas dan e katalog diperlukan untuk melakukan kendali mutu dan
biaya, sehingga obat yang digunakan amat, bermutu, khasiat, cost
effectiveness. Harus terus dikaji bagaimana mengadakan obat yg
dari manfaat tinggi tapi biayanya ga terlalu tinggi
Obat bisa dipilih kesini karna tepat
Fornas
Direvisi setiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai