A. Pendahuluan
Islam datang membawa ajaran tanpa diskriminasi. Pada dasarnya, Allah SWT
menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk mentaati perintah-Nya. Islam
tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan dalam hal status, kemampuan dan
sejenisnya. Secara biologis, laki-laki dan perempuan berbeda, tetapi mereka memiliki
hak dan kewajiban yang sama. Kehadiran perempuan tidak hanya sebagai pelengkap
laki-laki, tetapi juga memiliki peran yang setara dalam beberapa hal. Bahkan, sering
terjadi di masyarakat bahwa perempuan dibatasi dalam hal-hal tertentu, meskipun itu sah
untuk dilakukan (Masruroh,2017).
Tartib
No JenisKalimat Surat&Ayat Nuzuli
Mushafi
Makki Madani
1. أئمة at-Taubah : 12 9 113
al-Anbiya : 73 21 73
al-Qasas : 5 25 49
al-Qasas : 41 28 49
as-Sajdah : 24 32 75
al-baqarah : 30 2 87
2. خليفة
Shad : 26 38 38
ali Imran : 151 3 89
an-Nisa’: 91 4 92
an-Nisa’: 144 4 92
an-Nisa’: 153 4 92
Al-An’am : 81 6 55
al-A’raf : 33 7 39
al-A’raf : 71 7 39
Yunus : 68 10 51
Hud: 96 11 52
Yusuf : 40 12 53
Ibrahim : 10 14 72
3. سلطان
Ibrahim : 11 14 72
Ibrahim : 22 14 72
al-Hijr : 42 15 54
an-Nahl : 99 16 70
an-Nahl : 100 16 70
al-Isra’: 33 17 50
al-Isra’: 65 17 50
al-Isra’: 80 17 50
al-Kahfi: 15 18 69
al-Hajj : 71 22 103
al-Mukminun: 45 23 74
an-Naml : 21 27 48
al-Qasas : 35 28 49
ar-Rum : 35 30 84
Saba’ : 21 34 58
ash-Shaffat : 30 37 56
ash-Shaffat : 156 37 56
Ghafir : 23 40 60
Ghafir : 35 40 60
Ghafir : 56 40 60
ad-Dukhon : 19 44 64
adz-Dzariyat : 38 51 67
ath-Thur : 38 52 76
an-Najm : 23 53 23
ar-Rahman : 33 55 97
al-Haqqah : 29 69 78
4. امام al-Baqarah: 124 2 87
Hud: 17 11 52
al- Hijr: 79 15 54
al-Isra’: 71 17 50
al-Furqan: 74 25 42
Yasin: 12 36 41
al-Ahqaf: 12 46 66
5. نقيب al-Maidah : 12 5 112
al-A’raf : 18 7 39
al-A’raf : 60 7 39
al-A’raf : 66 7 39
al-A’raf : 75 7 39
al-A’raf : 88 7 39
al-A’raf : 90 7 39
al-A’raf : 109 7 39
al-A’raf : 127 7 39
Yunus : 88 10 51
Hud : 27 11 52
Hud : 38 11 52
6. مأل Hud : 119 11 52
Yusuf : 43 12 53
al-Mu’minun : 24 23 74
al-Mu’minun : 33 23 74
an-naml : 29 27 48
an-naml : 32 27 48
an-naml : 38 27 48
al-Qasas : 20 28 49
al-Qasas : 38 28 49
as-Sajdah : 13 32 75
Shad : 6 38 38
Shad : 85 38 38
7. سادتنا al-Ahzab: 67 33 90
8. اوليىاء Ali- Imran: 28
3 89
Ali-Imran :175 89
3
An-Nisa : 76 4 92
An-Nisa : 89 4 92
An-Nisa : 139 4 92
An-Nisa :144 4 92
An-Nisa : 51 4 92
Al-Maida : 57 5 112
Al-Maida 81 5 112
Al-A’raaf : 3 7 39
Al-A’raaf : 27 7 39
Al-A’raaf : 30 7 39
Al-Anfal : 34 8 88
Al-Anfal : 72 8 88
Al-Anfal : 73 8 88
At-Taubah : 23 9 113
At-Taubah : 71 9 113
Yunus : 62 10 51
Hud : 20 11 52
Hud : 113 11 52
Ar-Ra’d : 16 213 96
Al- Isra’: 97 17 50
Al-Kahfi : 50 18 69
Al-Kahfi : 102 18 69
Al-Furqon:18 25 42
Al-Ankabut : 41 29 85
Az-Zumar : 3 39 52
Ash-Shura : 6 42 62
Ash-Shura : 9 42 62
Ash-Shura : 46 42 62
Al- Jathiya : 10 45 65
Al- Jathiya : 19 45 65
Al-Ahqaf : 32 46 66
Al- Mumtahanah : 1 60 91
Al- Jumu’a : 6 62 110
An-Nisa’ :34 4 92
An-Nisa : 135 4 92
9. قّ ّوام
Al –Maidah :8 5 12
Al-Furqon : 67 25 42
Tartib
No Ayat Nuzuli
Mushafi
Makki Madani
ض َخلِي َفةً ك لِْلم ٰئلَِٓ َك ِة إِىِّن ج ِ
اع ٌل ىِف ٱأْل َْر ِ ِ
َوإ ْذ قَ َال َربُّ َ َ
1. 2 87
َ
ِ ِ ِ
ۖ قَالُ ٓوا أَجَتْ َع ُل ف َيها َمن يُ ْف ِس ُد ف َيها َويَ ْسف ُ
۟
ِّمٓاءَ
ك ٱلد َ
ك ۖ قَ َال إِىِّن ٓى أ َْعلَ ُم حِب ِ
ِّس لَ َ
َوحَنْ ُن نُ َسبِّ ُح َ ْمد َك َونُ َقد ُ
َما اَل َت ْعلَ ُمو َن
)(al-Baqarah : 30
َّل ٱللَّهُ َب ْع َ
ضُ ,ه ْم ِ مِب ٱلر َ,ج ُ ٰ
,ال َق َّو ُم,,و َن َعلَى ٱلنِّ َسٓ,اء َ,,ا فَضَ ,
2. 4 92
ِّ
ض ومِب ٓ,, ,ا أَن َف ُق,, , ,و ۟ا ِمن أ َ,م,ٰ , ,وهِلِم ۚ فَٱل َّٰ ِ
تص , , ,ل َٰح ُ ْ ْ َ ْ َعلَ ٰى َب ْع ٍ َ َ
ض Mۚ,يَ,أُْ ,مُ ,ر ,وَ ,ن ,بِ,ا,لَْ ,مْ ,عُ ,ر ,و,ِ ,
ف,َ ,وَ ,ي,ْ ,ن َه,ْ ,وَ ,نَ ,عِ ,ن, َبْ ,ع,ٍ ,
ا,لُْ ,مْ ,نَ ,كِ ,ر,َ ,و ,يُِ ,ق ,يُ ,م ,وَ ,ن ,ا,لَّ ,
ص ,اَل َة,َ ,و ,يُ,ْ ,ؤ ,تُ,وَ ,ن ,ا,لَّ,زَ ,ك ,ا,ةَ,
َو ,يُِ ,ط ,ي,عُ ,وَ ,ن ,ا,ل,لَّ ,هَ,َ ,و,َ ,رُ ,س ,و,لَ,هُ Mۚ ,أُ,وٰ ,لَ ,ئَِ ,
ك,
َسَ ,ي,ْ ,ر ,مَحُُ ,هُ ,م ,ا,ل,لَّ ,هُ Mۗ ,إَِّ ,ن ,ا,ل,لَّ ,هََ ,عِ ,ز ,يٌ,زَ ,حِ ,ك ,ي,م,
)(at-Taubah : 71
ت ِم ْن ُك ِّل َشْي ٍئ َوهَلَا ِ ِ
ت ْامَرأَةً مَتْل ُك ُه ْم َوأُوتيَ ْ
َو َج ْد ُ
4.
27 48
ش َع ِظْي ٌم
َع ْر ٌ
)(an-Naml:23
5. َوَ ,جْ ,دُ ,تَ ,ه ,ا,َ ,وَ ,ق,ْ ,وَ ,مَ ,ه ,ا ,يَْ ,سُ ,جُ ,د ,وَ ,ن ,لِ,لَّ ,شْ ,م,ِ ,
سِ ,مْ ,ن, 27 48
ُد ,وِ ,ن ,ا,ل,لَّ ِ ,هَ ,وَ ,ز ,يَ , َّ,ن ,هَلُُ ,م ,ا,لَّ ,شْ ,ي ,طَ,اُ ,ن ,أَْ ,عَ ,م ,ا,هَلُْ ,م,
صَّ ,دُ ,هْ ,مَ ,عِ ,ن ,ا,لَّ ,س ,بِ ,ي,ِ ,لَ ,فُ ,هْ ,م ,اَل َيْ ,ه ,تَُ ,د ,وَ ,ن,
فََ ,
)(an-Naml : 24
1. Khalifah
Kata pemimpin dalam Al-Qur'an memiliki beberapa arti, di antaranya
pemimpin berarti khalifah. Kata khalifah berasal dari kata Khalafa, yang
disebutkan sebanyak 127 kali dalam 12 kata dalam Al-Qur'an. Kata tersebut juga
diposisikan sebagai kata kerja dan dapat menjadi makna, substitusi, penarikan,
atau pengganti atau kata benda genetik, tetapi juga dapat berarti "penyimpangan"
seperti zpromise. Kata khalifah berasal dari kata khalifah, yang dapat diartikan
sebagai wakil, penerus, penerus, wakil, wakil, penguasa, diulang 22 kali dalam
Al-Qur'an.
2. Imam
Imam Quran disebutkan tujuh kali, atau kata Aima diulang lima kali. Kata
Imam dalam Al-Qur'an memiliki beberapa arti: nabi, petunjuk, kitab/kitab/teks,
jalan yang lurus, petunjuk, dan sebagainya.
3. Ulil Amri
Istilah Ulil ulil Amri diterjemahkan oleh ahli Alquran Nazwar Syamsu
sebagai pelaku, orang yang melakukan tugas, atau orang yang dipercayakan untuk
menjalankan fungsi tertentu dalam suatu organisasi. Yang menarik dalam
memahami ulil amri adalah beragamnya arti kata amr. Sebuah istilah dengan akar
kata yang sama dengan amr yang berakar pada kata amr diulang 257 kali dalam
Quran. Kata amr sendiri telah disebutkan sebanyak 176 kali, namun memiliki arti
yang berbeda-beda tergantung konteks puisinya. Kata amr dapat diterjemahkan
sebagai perintah (sebagai perintah Tuhan), kejadian (seseorang atau tuhan),
kejatuhan, sesuatu, keputusan (oleh tuhan atau seseorang), kepastian (ditentukan
oleh tuhan). ), tugas. , Misi, juga dapat digunakan sebagai pedoman kewajiban
dan tanggung jawab. Berbeda dengan klausa untuk istilah amr, klausa untuk
istilah ulil amri disebutkan hanya dua kali dalam Al-Qur'an.
4. Qawwam
5. Auliya’
Kata Aulia merupakan bentuk jamak dari kata Wali, yang berarti pengawal,
penjaga, pelayan, wali, pendukung, pelindung, pemimpin, atau penolong. Kata
"Auliya" telah disebutkan sebanyak 35 kali. Dalam pembahasan ini, Wali
mengacu pada seseorang yang memiliki wewenang untuk mengatur atau
memimpin pekerjaan orang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat 71 surat at-
Taubah.
E. Pandangan Mufassir
,َة, َّ ن,َجْل, ا, َن,و,ُ ل, ُخ, ْد,َ ي,ك ,ِ , ا,َحِل, ا,ص
,َ ,ِ ئ,َ ٰل,و,ُأ,َ ف, ٌن, ِم,ؤ,ْ , ُم,و,َ , ُه,و,َ ,ى,ٰ ,َ ث, ْن,ُ أ,و,ْ ,َ أ, ٍر, َك,َ ذ, ْن, ِم,ت َّ ,ل, ا, َن, ِم, ْل, َم, ْع, َي, ْن, َم,و,َ
,)124 ,: ,ء,ا,س,ن,ل, ا,( , ا, ًري, ِق,َ ن, َن, و, ُم,َل,ْظ,ُ اَل ي,و,َ
Ayat ini secara khusus menyatakan bahwa ada kesetaraan antara laki-laki
dan perempuan dalam segala hal, baik dalam usaha maupun pahala. Bertentangan
dengan pandangan orang-orang bodoh dan beberapa ahli Alkitab, pernyataan
kesetaraan ini mencakup pernyataan bahwa baik pria maupun wanita tidak
memiliki hukum atau penganiayaan. Jadi mereka menegaskan bahwa mereka
akan masuk surga. Pernyataan kesetaraan ini juga didukung oleh tafsir surat
Tauba: 71).
َّ ,ل, ا, َن, و, ُم, ي, ِق,ُ ي,و,َ , ِر, َك, ْن, ُم,ْل, ا, ِن, َع, َن,و,ْ ,ن َه,ْ , َي,و,َ
,َه, َّل,ل, ا, َن, و,ُع, ي, ِط,ُ ي,و,َ , َة, ا, َك,َّز,ل, ا, َن,و,ُ ت,ؤ,ْ ,ُ ي,و,َ , اَل َة,ص
,)71 ,: ,ة,ب,و,ت,ل,ا,( , ٌم, ي, ِك, َح,ٌز, ي, ِز, َع,َه, َّل,ل, ا, َّن,ِ إMۗ ,ُه, َّل,ل, ا, ُم, ُه,ُ مَح,ر,ْ , َي, َس,ك
,َ ,ِ ئ,َ ٰل,و,ُ أMۚ ,ُه,َل, و, ُس,ر,َ ,و,َ
Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang
lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang
munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Penjelasan pada bagian tersebut ( ٍ , ْع, َب,ُء, ا, , ,َي,ِ ل,و,ْ ,َ أ, ْم, ُه, , ,ض
َ,,ض ُ ,) ْعmenunjukkan
bahwa mukmin tidak saling melengkapi keyakinannya karena masing-masing
mukmin telah menetapkan keyakinan berdasarkan Taqlid yang kuat dan tegas.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Thahrir Ibn'Asur, yang menyatakan bahwa
berkumpulnya orang-orang beriman adalah keyakinan kuat yang diciptakan untuk
membantu mereka yang diajarkan Islam. Tidak ada seorangpun yang taqlid atau
mengikuti orang lain tanpa bukti yang jelas. Kitab suci Ibn Azul ini dipahami dari
kandungan makna auwliya, termasuk makna semua permintaan maaf yang
mendukung. Tidak seperti orang munafik, persatuan di antara mereka muncul dari
dorongan yang sifatnya buruk (Farida,2018).
Ulama dalam hal ini berbeda pendapat tentang boleh tidaknya perempuan
menduduki jabatan Pemimpin Tertinggi (Menteri atau Kepala Negara (Eksekutif)
Hakim atau Pemimpin Tertinggi) berdasarkan surat Al-Qur'an.
, ْن, ِم,ا, و, ُق, َف, ْن,َ أ, ا,َ مِب,و,َ ,ض َّ ,َ ف, ا,َ مِب, ِء, ا,ِّ َس,ن,ل, ا, ى,َ ل, َع, َن, و, ُم, ا, َّو, َق,ل,ُ , ا, َج,ِّر,ل,ا
َ , ْع, َب,ُه, َّل,ل, ا, َل,ض
,ٍ , ْع, َب,ى,ٰ ,َ ل, َع, ْم, ُه,ض
Menurut Jawad Mughniyah dalam tafsir Al-Kasyif, maksud dari surat an-
Nisa ayat 34 bukanlah untuk membeda-bedakan yang menganggap perempuan
lebih rendah dari laki-laki, tetapi keduanya setara, padahal ayat ini adalah suami. .
Dan seorang wanita sebagai istri. Keduanya adalah pilar kehidupan, dan tidak ada
yang bisa hidup tanpa satu sama lain, saling melengkapi. Bagian ini hanya untuk
ibu rumah tangga suami yang menjalankan istrinya. Bukan pengusaha atau
diktator (Fatimah,2015).
Artinya: Dari Abi Bakrah berkata bahwa Nabi Saw bersabda tentang negeri Persia
yang dipimpin oleh putri Kisra, beliau bersabda: ‚Tidak beruntung suatu kaum
yang urusannya diserahkan kepada wanita‛(HR. Bukhari)
, ا, , , َه, َم,و,ْ , َق,و,َ , ا, َه,ُ ت, ْد, , , , َج,و,َ .ش َع ِظْي ٌم ِ ِ
ِّ , , ,ت ِم ْن ُك
ٌ ر,ْ , , ,ا َع,, , , َْي ٍئ َوهَل, , , ,ل َش,
ِ
ْ َرأَةً مَتْل ُك ُه ْم َوأُوتي,َ , , ,ت ْام
ُ ْد, , , ج,َ ايِّنْ َو
ِ ِ ِ ,ِ , م, , , , , َّش,ل,ِ ل, َن, و, ُد, ج, , , , ,س, ي
َ ,َ ف, ْم,ُهَل, ا, , , ,م,َ , ْع,َ أ, ُن,ا,َ ط, ْي, , , , , َّش,ل, ا, ُم,ُ هَل, َن, َّ, ي, َز,و,َ ,ه, َّل,ل, ا,ن, و, ُد, ْن, م,س
,ِ ن, َع, ْم, ُه, َّد, , , , ,ص ْ ُ َْ
,ْ ,َخْل, ا, ُج, ِر, , , ,ْ خُي, ي, ِذ, َّل, ا, ِه, َّل,ِ ل,ا, و, ُد, ُج, , , , ْس,َاَّل ي,َ أ, َن, و, ُد, , , ,َ ت, ْه, اَل َي, ْم, ُه, َف,ل,ِ , ي,ِ ب, , , , َّس,ل,ا
,ِ , ا, َو, ا, َم, , , , َّس,ل, يِف ا,َ ء,ب
,ت
)23-24 : (النمل, َن,و,ُ ن,ِ ل, ْع, ُت, ا, َم, َو, َن, و, ُف,ْ خُت, ا, َم, ُم,َ ل, ْع, َي,و,َ ,ض
,ِ ,ر,ْ ,َ أْل, ا,و,َ
dalam pengertian umum, tetapi kekuasaannya bersifat permanen, kuat, dan agung,
seperti tanah yang subur, penduduk yang taat, tentara yang kuat, dan
pemerintahan yang stabil.
tanpa menyebutkan jalan mana yang dimaksud. Namun, dalam konteks kitab suci
yang berbicara tentang setan, diketahui bahwa jalan yang dimaksud haruslah jalan
yang ditunjukkan dan didorong oleh Allah untuk diikuti. Dia tidak menjelaskan
jalan ini, dan selain mempersingkat redaksi, menyiratkan bahwa jalan itu
sebenarnya diketahui orang jika mereka menggunakan sifat suci mereka, orang
Secara naluriah condong ke arah kebenaran dan keadilan, dan itulah jalan yang
harus mereka tempuh lama karena mereka tidak dipengaruhi oleh Setan.
Kesimpulan
Abbas Mahmoud al-Akkad, Wanita dalam al-Qur’an, Alih Bahasa, Chadidjah Nasution,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hal. 5.
Ahmad ibn Hanbal, Musnad Imam Ahmad ibn Hanbal, (Bairut: Dar al-Fikr, 1982), Jld.
Ke 2, hal. 70
Manaf Hamid, M.Abdul, Pengantar Ilmu Sharof Istilah-lughowi ,Jawa timur: Fathul
Mubtadiin 1993.
Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al-Bary, , (Mesir: al-Babi al-Halabi wa Auladuh, 1959), Juz
ke 16 hal. 166
Masrurah, Waqiatul. Pemmpin Perempuan Dalam Tafsir Tematik Al-Quran dan Hadis.
Jurnal Qolamuna. Vol 2 No.2 (2017)
Qardhawy,Yusuf, Fiqh Daulah dalam Perspektif al-Qur'an dan Sunnah, Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, Raden Tim, Al-Quran Kita Studi Ilmu, Sejarah dan Tafsir
Kalamullah, Lirboyo Pres, 2011.
Sharma, Arfin Perempuan dalam agama-agama dunia, Jakarta: Diperta Depag, CIDA,
McGill-proyect, 2002.
Yusuf Qardhawy, Fiqh D Daulah dalam Perspektif al-Qur'an dan Sunnah, (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 1997), hal. 231.
Zaki, Muhammad, Kontroversi Haddis-Hadis Misioginis, Pustaka Suara 2011.
Zayn Qadafy, Mu’ammar, Buku Pintar Sababun Nuzul , In Azna books, Jakarta 2015.