Anda di halaman 1dari 6

B.

Basis Riwayat yang digunakan


Ada sejumlah riwayat aransemen kronologi surat-surat al-Qur’an yang
relatif cukup lengkap. Riwayat-riwayat ini berupaya menjelaskan secara runtut
pewahyuan pertama sampai ke masa menjelang Nabi hijrah ke Madinah atau
pewahyuan setelah Nabi hijrah ke Madinah sampai turun wahyu terakhir.
Terdapat sejumlah riwayat tentang susunan kronologis surat-surat al-Qur’an yang
dijadikan basis untuk penentuan. Namun karakter utama riwayat-riwayat tersebut
mengandung kelemahan yang sangat mendasar. Riwayat-riwayat ini bertentangan
secara dia etral dengan riwayat asbāb al-nuzūl atau li erature nāsikh-
mansūkh.Sejumlah sarjana Muslim meninggalkan riwayat-riwayat yang
membingungkan dan berupaya Menyusun kronologis pewahyuan al-Qur’an
dengan mempelajari secara kritis gaya bahasanya. Misalnya, mereka
menyimpulkan bahwa ayat yang menggunakan lafadz “ yã ayyuhã-lladzina
ãmanû,” mayoritas adalah periode Madinah. Sementara ayat yang menggunakan
lafadz “ yã ayyuhã-l-nãas” mayoritas adalah periode Makkiyah.1 Demikian pula,
disimpulkan bahwa ayat-ayat Makkiyah lebih pendek dibandingkan ayat-ayat
Madaniyah.2
Susunan kronologis surat Makkiyah riwayat Ibnu Abbas, al-Kafi, Ikrimah dan al-
Hasan
Urutan
Ibnu Abbas Nama dan Al-Kafi Nama dan No. Ikrimah dan al-Hasan
Kronologi
No. Surat Surat Nama dan No. Surat
s
1. Al-Alaq 96 Al-Alaq 96 Al-Alaq 96
2. Al-Qalam 68 Al-Qalam 68 Al-Qalam 68
3. Al- 73 Al- 73 Al- 73
Muzzamil Muzzami Muzzami
l l
4. Al- 74 Al- 74 Al- 74
Muddassir Muddass Muddass
ir ir
5. Al-Lahab 111 Al-Lahab 111 Al-Lahab 111

1
Suyuthi, “al-itqan Fi Ulumil Quran” (Surakarta : Individu Pustaka, Januari 2008)
2
Abd al-Rahman Ibn Khaldun, Muqaddimah, ( Libanon-Beirut: Dar al-Fikr, 1981) 87
6. At-Takwir 81 At- 81 At- 81
Takwir Takwir
7. Al-A’la 87 Al-A’la 87 Al-A’la 87
8. Al-Lail 92 Al-Lail 92 Al-Lail 92
9. Al-Fajr 89 Al-Fajr 89 Al-Fajr 89
10. Adh- 93 Adh- 93 Adh- 93
Dhuha Dhuha Dhuha
11. Al- 94 Al- 94 Al- 94
Insyirah Insyirah Insyirah
12. Al-‘Ashr 130 Al-‘Ashr 130 Al-‘Ashr 130
13. Al-Adiyat 100 Al- 100 Al- 100
Adiyat Adiyat
14. Al- 108 Al- 108 Al- 108
Kautsar Kautsar Kautsar
15. At- 102 At- 102 At- 102
Takatrsur Takatrsur Takatrsur
16. Al-Ma’un 107 Al- 107 Al- 107
Ma’un Ma’un
17. Al- 109 Al- 109 Al- 109
Kafirun Kafirun Kafirun
18. Al-Fil 105 Al-Fil 105 Al-Fil 105
19. Al-Falaq 113 Al-Falaq 113 Al-Falaq 113
20. An-Nas 114 An-Nas 114 An-Nas 114
21. Al-Ikhlas 112 Al-Ikhlas 112 Al-Ikhlas 112
22. An-Najm 53 An-Najm 53 An-Najm 53
23. ‘Abasa 80 ‘Abasa 80 ‘Abasa 80
24. Al-Qadr 97 Al-Qadr 97 Al-Qadr 97
25. As-Syams 91 As- 91 As- 91
Syams Syams
26. Al-Buruj 85 Al-Buruj 85 Al-Buruj 85
27. At-Tin 95 At-Tin 95 At-Tin 95
28. Quraisy 106 Quraisy 106 Quraisy 106

1
29. Al- 101 Al- 101 Al- 101
Qari’ah Qari’ah Qari’ah
30. Al- 75 Al- 75 Al- 75
Qiyamah Qiyamah Qiyamah
31. Al- 104 Al- 104 Al- 104
Humazah Humazah Humazah
32. Al- 77 Al- 77 Al- 77
Mursalat Mursalat Mursalat
33. Qaf 50 Qaf 50 Qaf 5l
34. Al-Balad 90 Al-Balad 90 Al-Balad 90
35. Ath- 86 Ath- 86 Ath- 86
Thariq Thariq Thariq
36. Al-Qamar 54 Al- 54 Al- 54
Qamar Qamar
37. Shad 38 Shad 38 Shad 38
38. Al-A’raf 7 Al-A’raf 7 Al-A’raf 7
39. Al-Jinn 72 Al-Jinn 72 Al-Jinn 72
40. Ya Sin 36 Ya Sin 36 Ya Sin 36
41. Al-Furqan 25 Al- 25 Fathir 35
Furqan
42. Fathir 35 Fathir 35 Tha Ha 20
43. Maryam 19 Maryam 19 Al- 56
Waqi’ah
44. Tha Ha 20 Tha Ha 20 Asy- 26
Syu’ara’
45. Al- 56 Al- 56 An-Naml 27
Waqi’ah Waqi’ah
46. Asy- 26 Asy- 26 Al- 28
Syu’ara’ Syu’ara’ Qashash
47. An-Naml 27 An-Naml 27 Al-Isra’ 17
48. Al- 28 Al- 28 Yunus 10
Qashash Qashash

2
49. Al-Isra’ 17 Al-Isra’ 17 Hud 11
50. Yunus 10 Yunus 10 Yusuf 12
51. Hud 11 Hud 11 Al-Hijr 15
52. Yusuf 12 Yusuf 12 Al- 6
An’am
53. Al-Hijr 15 Al-Hijr 15 Ash- 37
Shaffat
54. Al-An’am 6 Al- 6 Luqman 31
An’am
55. Ash- 37 Ash- 37 Saba’ 34
Shaffat Shaffat
56. Luqman 31 Luqman 31 Az- 39
Zumar
57. Saba’ 34 Saba’ 34 Al- 40
Ma’min
58. Az-Zumar 39 Az- 39 Ad- 44
Zumar Dukhan
59. Ghafir 40 Ghafir 40 Al- 41
Fushilat
60. Al- Al-
Fushilat Fushilat
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.

3
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.

Riwayat ini menuturkan aransemen kronologis wahyu- wahyu Makiyah dan


Madinah. Ada tiga Riwayat tentang kronologis pewahyuan surat-surat al-Qur’an
yang mana dari ketiganya ada perbedaan dan kemiripan dalam aransemen surat-
suratnya. Riwayat pertama bersumber dari Ibnu Abbas, kedua bersumber dari
Umar ibn Muhammad ibn Abd al-kafi dan ketiga bersumber dari Ikrimah dan
Husain ibn Abi al-Hasan.

Dari ketiga susunan kronologis di atas, terlihat bahwa riwayat Ibn Abbas
dengan manuskrib kitab yang disusun oleh al-Kafi identik satu sama lain.
Sementara riwayat Ikrimah dan al-Hasan terdapat perbedaan yang relative sedikit
dari riwayat tadi.Sebab dari perbedaan ini adalah kurangnya beberapa surat
didalam riwayat dan perbedaan perhitungan jumlah surah Makkiyah dan
Madiniyah. Satu hal yang sangat nyata dari ketiga riwayat tersebut adalah tidak
adanya surat satu dalam susunan kronologis surat-surat al-Qur’an yang lain.
Kasus seperti ini terjadi hampir pada keseluruhaan riwayat kronologis lainya.

D. Refleksi
Berdasarkan Uraian yang telah dikemukakan sejauh ini memperhatikan
berbagai gagasan dan sudut pandang yang berkembang dikalangan sarjana baik

4
muslim maupun barat terkait pewahyuan kronologis al-Qur’an yang terbentang
sekitar 23 tahun,baik ketika nabi menetap di Makkah maupun setelah hijrah di
Madinah. Berbagai system penanggalan yang mendasarkan dari pada asumsi surat
sebagai unit wahyuterlihat tidak memadai serta tidak setia kepada karakter asasi
bahan-bahan tradisional penggalan al-Qur’an itu sendiri. Oleh karena itu, asumsi
tradisional lainya terkait bagian-bagian alr-Qur’an sebagai unit wahyu harus
dipegang kembali dalam upaya pemberian penanggalan terhadap kitab suci
tersebut.
Asumsi ini mengimplikasikan kemustahilan penyusunan surat-surat al-
Qur’an dalam suatu tatanan kronologis dan akan menjadikan penentuan
penanggalan bagian-bagian al-Qur’an sebagai pekerjaan yang sangat kompleks,
bahkan mungkin tidak bisa diselesaikan secara konklusif. Minimnya informasi
historis yang akurat terkait unit-unit wahyu yang menjadi karakteristik utama
terkait asbab al-nuzul merupakan kendala terbesar di bidang ini.

Anda mungkin juga menyukai