Anda di halaman 1dari 21

A.

Pendahuluan
Al Qur’an diturunkan oleh Alllah kepada Rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umatnya sebagai pedoman kehidupan manusia di samping al sunnah.
Keotentikan al Qur’an sudah tidak perlu dipertanyakan kembali. Pembahasan
al Qur’an, kini merambah pada ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al Qur’an.
Seiring berjalannya waktu, ilmu yang berkaitan dengan al Qur’an semakin
berkembang dan bervariasi. Salah satu ilmu yang berkaitan dengan al Qur’an
yaitu Ilmu Ma’anil Qur’an. Ilmu yang membahas tentang kata-kata yang
termaktub dalam al Qur’an yang berkenaan dengan bentuk derivasi kata baik
berupa isim atau fi’il beserta makna kata yang terkandung.
Berkaitan dengan hal di atas, pada makalah ini penulis akan mencoba
membahas ilmu ma’anil Qur’an. Penulis akan mengambil beberapa kosa kata
dalam al Qur’an dalam pembahasan ini yaitu kata ihsan, ‘ilm, ikhlash, insan,
dan istighfar. Penulis akan menguraikan bentuk derivasi kata, jumlah
pengulangan kata, dan makna kata.

B. IHSAN
1. Makna Kosa kata Ihsan
Secara bahasa kata Ihsan merupakan bentuk mashdar yang berasal dari
(‫اﺣﺴﺎﻧﺎ‬-‫ﯾﺤﺴﻦ‬-‫)أﺣﺴﻦ‬yang merupakan bentuk muta’addi, sedangkan bentuk
lazimnya adalah (‫ﺣﺴﻨﺎ‬-‫ﯾﺤﺴﻦ‬-‫ )ﺣﺴﻦ‬jamaknya adalah ‫أﺣﺎﺳﻦ‬, Lafadz ‫ ﺣﺴُﻦ‬biasanya
digunakan untuk mensifati hal-hal tertentu, baik manusia maupun yang
lainnya, seperti ‫ رﺟﻞ ﺣﺴﻦ و ﻧﺴﺎء ﺣﺴﻨﺔ أو ﻧﺴﺎء ﺣﺴﻨﺂء‬dalam hal ini tidak bisa kita
mengatakan ‫ ﻓﻼن أﺣﺴﻦ‬jika yang dimaksudkan berupa isim tafdhil.1
Dalam kamus munawwir dijelaskan bahwa lafadh ihsan bermakna:
Bagus, cantik, baik atau jika lafadh tersebut diikutkan wazan Af’ala maka akan
bermakna menjadikan baik, memperbaiki dan mempercantik.2
Adapun menurut istilah Ihsan ialah: melakukan kebaikan, karena Ihsan
itu merupakan sesuatu yang dianggap baik oleh syara’, dan hal itu bisa

1
Ibn Mandzur, “Lisanul ‘Arab” (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1119). Hlm.877
2
A. W Munawwir, Kamus al-Muanawwir Arab Indonesia Terlengkap (Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997),Hlm.264.
diwujudkan dengan memperbaiki amal.3Nabi saw. pernah ditanya oleh jibril
mengenai makna Ihsan kemudian beliau bersabda:

.‫ ﻓﺎن ﻟﻢ ﺗﻜﻦ ﺗﺮاه ﻓﺎﻧﮫ ﯾﺮاك‬,‫ان ﺗﻌﺒﺪ ﷲ ﻛﺄﻧﻚ ﺗﺮاه‬


Sedangkan makna al-Qur’an yang terdapat dalam al-Qur’an diantaranya
pada Qs. Al-Baqarah (195)

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah


kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”

Adapun orang-orang yang dicintai oleh Allah swt adalah orang-orang


baik yakni orang-orang yang melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, berbuat baik dalam muamalah. Sedangkan nilai-nilai ihsan bisa
berwujud dengan bersikap baik dalam melakukan tindakan sosial karena ihsan
merupakan penyempurna dari perilaku manusia, serta menjaga etika-etika yang
baik.4
2. Derivasi Kata Ihsan Dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Quran, kata Ihsan mempunyai 28 bentuk derivasi yang berada
di 194 tempat sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Mu’jam Mufahras,
adapun secara lengkapnya yakni5:

No. Derivasi Surat Ayat


1) Hasuna An-Nisa’ 69
2) Hasunats Al-Kahfi 31
Al-Furqan 76

3
Musthafa dibul bagha dan Muhyiddin Mustawa, “Al-Wafi fi Syarhi Arba’in Nawawi”.
(Damaskus: Daril Musthafa). Hlm. 117.
4
Musthafa dibul bagha dan Muhyiddin Mustawa, “Al-Wafi fi Syarhi Arba’in Nawawi”.
(Damaskus: Daril Musthafa). Hlm.118.
5
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi’“Mujam Mufahras Li-Alfadh Al-Qur’an Al-Karim” (Mesir
:Darul Kutub 1364). Hlm. 202-205.
3) Ahsana Al-An’am 154
Yusuf 23, 100
Al-Kahfi 30
Al-Qashash 77
As-sajdah 7
Ghafir 74
At-Taghabun 3
Ath-Thalaq 11
4) Ahsantum Al-Isra’ 7, 7
5) Ahsanuu Ali-Imran 172
Al-Maidah 93
Yunus 26
An-Nahl 30
Az-Zumar 10
An-Najm 31
6) Tuhsinu An-Nisa’ 128
7) Yuhsinuuna Al-Kahfi 104
8) Ahsin Al-Qashash 77
9) Ahsinuu Al-Baqarah 195
10) Husnu Ali-Imran 14, 148, 195
Ar-Ra’d 29
Shod 25, 40, 49
11) Husnan Al-Baqarah 83
Al-Kahfi 86
An-Naml 11
Al-Ankabut 8
Asy-Syura 23
12) Husnuhunna Al-Akhzab 52
13) Hasanin Ali-Imran 37
14) Hasanan Al-Baqarah 245
Ali-Imran 37
Al-Maidah 12
Al-Anfal 17
Huud 3, 88
An-Nahl 67, 75
Al-Kahfi 2
Thaha 86
Al-Hajj 58
Al-Qashash 61
Fatir 80
Al-Fath 16
Al-Hadid 11,18
At-Taghabun 17
Al-Muzammil 73
15) Hasanatan Al-Baqarah 201, 201
Ali-Imran 40, 78, 79, 85
Al-An’am 160
Al-A’raf 95, 131, 156
At-Taubah 50
Ar-Ra’d 6, 22
An-Nahl 30, 41, 122, 125
An-Naml 46,89
Al-Qashash 54, 84
Al-Ahzab 21
Az-Zumar 10
Fussilat 34
Asy-Syurah 23
Al-Mumtahanah 4, 6
16) Hasanaatin Al-A’raf 168,
Huud 114
Al-Furqan 70
17) al-Husna An-Nisa’ 95
Al-A’raf 137, 180
At-Taubah 107
Yunus 26
Ar-Ra’d 18
An-Nahl 62
Al-Isra’ 110
Al-Kahfi 88
Thaha 8
Al-Anbiya’ 101
Fussilat 50
An-Najm 31
Al-Hadid 10
Al-Hasyr 24
Al-Lail 6,9
18) al-Husnayaini At-Taubah 52
19) Hisaan(un)/(in) Ar-Rahman 70, 76
20) Ahsanu Al-Baqarah 138
An-Nisa’ 59, 86, 125
Al-Maidah 50
Al-An’am 152
At-Taubah 121
Huud 7
Yusuf 3
An-Nahl 96, 97, 125
Al-Isra’ 34, 35, 53
Al-Kahfi 7
Maryam 73, 74
Al-Mu’minun 14, 96
An-Nur 38
Al-Furqan 24, 33
Al-Ankabut 7, 46
Ash-shaffat 125
Az-Zumar 23, 35, 55
Fussilat 33, 34
Al-Ahqaf 16
Al-Mulk 2
At-Tiin 4
21) Ahsanahu Az-Zumar 18
22) biAhsanihaa Al-A’raf 145
23) Ihsaanin Al-Baqarah 178, 229
At-Taubah 100
An-Nahl 90
Ar-Rahman 60, 60
24) Ihsanan Al-Baqarah 83
An-Nisa’ 36, 62
Al-An’am 151
Al-Isra’ 23
Al-Ahqaf 15
25) Muhsinun Al-Baqarah 112
An-Nisa’ 125
Luqman 22
As-Shaffat 113
26) Muhsinuuna An-Nahl 128
27) Muhsiniina Al-Baqarah 58, 195, 236
Ali-Imran 134, 148
Al-Maidah 13, 85, 93
Al-An’am 83
Al-A’raf 56, 161
At-Taubah 91, 120
Huud 115
Yusuf 22, 36, 56, 78, 90
Al-Hajj 37
Al-Qashash 14
Al-Ankabut 69
Luqman 3
Ash-Shaffat 80, 105, 110, 121,
131
Az-Zumar 24, 58
Al-Ahqaf 12
Adz-Dzariyat 16
Al-Mursalaat 44
28) lil-Muhsinaati Al-Ahzab 29

3. Penafsiran Tentang Ihsan dan Beberapa Derivasinya


a. Dalam bentuk Mashdar

‫َوٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫َوٱ‬ ‫إ ٱ‬

‫َوٱ‬

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat


kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”

 Ibn Katsir menjelaskan bahwa Ihsan berarti: apa yang disembunyikan itu
lebih baik dari apa yang dinampakkan.6
 Sedangkan dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
Ihsan adalah melakukan perkara-perkara yang diwajibkan atau menyembah
Allah swt. seperti seorang hamba yang melihat Tuhannya sebagaimana yang
dijelaskan dalam hadits.7
b. Dalam bentuk Amar

6
Ismail bin Ibn Katsir,Tafsir Al-Qur’an al-Adhim, (Beirut: Dar Ibn Hazm)Cet. I. Hlm. 1073.
7
As-Suyuti dan Al-Mahally, “Tafsir Jalalain”, (Kairo: Darul Hadits). Hlm.358.
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫َوٱ‬

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”

 Ibn Katsir memberikan penafsiran dalam kata Ahsin dalam kalimat


tersebut bahwa sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat baik
kepada makhluknya yang lain sebagaimana Allah swt telah memberikan
kebaikan kepada kita.8
 Dalam tafsir Ath-Thabari beliau menafsirkan kata ahsin dalam ayat
tersebut yakni: berbuatlah baik di dunia dengan menginfakkan harta kalian
yang telah Allah swt. anugerahkan dari setiap penjuru dan setiap tempat,
(sebagaimana yang Allah anugerahkan kepada kalian), maka Allah swt.
akan meluaskan anugerahnya.9

c. Dalam Bentuk Isim

‫ٱ‬ ‫َوٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

‫ٱ‬ ‫ٱ‬

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang)
yang tidak mempunyai ´uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan

8
Ismail bin Ibn Katsir “Tafsir Al-Qur’an al-Adhim”, (Beirut: Dar Ibn Hazm)Cet. I.Hlm.1425.
9
Ibn Jarir Ath-Thabari “Jami’ul Bayan an Tawilil Ayatil Qur’an”. (Beirut: Muassasatul
Risalah) Cet.I. Hlm.46.
Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang
yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk
satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala
yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas
orang yang duduk dengan pahala yang besar.
Dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa yang dimaksud Al-Husna disini
adalah Surga.10Adapun menurut Ibn katsir bahwa kata al-Husna
mempunyai arti Surga, balasan dan limpahan.11

C. ‘ILM
1. Makna lafadz ‘Ilm
Secara bahasa kata ‘Ilm adalah bentuk mashdar dari lafadz -‫ﯾﻌﻠﻢ‬-‫)ﻋﻠﻢ‬
(‫ ﻋﻠﻤﺎ‬yang berarti Mengerti, mengetahui dan mendidik.12 Kata ‘Ilm
merupakan lawan kata dari al-Jahl. oleh karena itu dikatakan ‘Ulama’ yakni
jika seseorang mempunyai banyak ilmu, begitu pula sebaliknya Juhala’
merupakan nama bagi seseorang yang bodoh. ‫ ﻋﻠﻤﺎء‬juga merupakan jama’
dari lafadz ‫ﻋﺎﻟﻢ‬.13
Adapun menurut Istilah Ilmu adalah mengetahui terhadap sesuatu
secara pasti. Ilmu adalah sebuah sifat yang pada asalnya hanya milik Allah
swt. karena Allah swt. mengetahui segala sesuatu baik yang ghaib maupun
yang nampak, kepada dzat-Nya lah sumber dari segala ilmu.14 Seperti
Firman Allah swt:

‫ٱ‬ ‫َوٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

‫ٱ‬ ‫َوٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

73. Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan
benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu

10
As-Suyuti dan Al-Mahally, “Tafsir Jalalain”, (Kairo: Darul Hadits).Hlm.118.
11
Ismail bin Ibn Katsir “Tafsir Al-Qur’an al-Adhim”, (Beirut: Dar Ibn Hazm)Cet. I. Hlm.521.
12
A. W Munawwir, Kamus al-Muanawwir Arab Indonesia Terlengkap (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997),Hlm.965.
13
Ibn Mandzur, “Lisanul ‘Arab” (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1119). Hlm.3083.
14
Ibn Mandzur, “Lisanul ‘Arab” (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1119). Hlm.3082.
terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala
ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
2. Derivasi Kata ‘Ilm Dalam Al-Qur’an
Kata al-‘ilm mempunyai banyak bentuk dalam al-Qur’an, dalam
kitab Mujam Mufahras dijelaskan bahwa kata ‘Ilm mempuyai 102 derivasi
yang tersebar dibanyak tempat.15 Diantara derivasi-derivasi yang sering
muncul dalam Al-Qur’an yakni:
1) ‫ﻋﻠﻢ‬: (‫)ﻋﺮف و أدرك‬merupakan bentuk madhi yakni (sudah) mengetahui.16
Seperti ayat

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ۦ‬ ‫ٱ‬

‫ٱ‬ ‫ٱ‬

‫ٱ‬

60. Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu
Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu
memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku
telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan
minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran
di muka bumi dengan berbuat kerusakan
Penafsiran
Dalam tafsir Ibn katsir dan jalalin keduanya mempunyai makna
mengetahui sedagkan dalam tafsir at-thabari mempunyai makna ‫ أﺧﺒﺮ‬yakni
mereka mengatahui sebab Allah memberi kabar mengenai hal tersebut.17
2) ‫ أﻋﻠﻢ‬: ‫ أﻋﺮف و أدرك‬merupakan bentuk mudhari’ yang mempunyai arti
(akan)mengetahui.

15
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi’“Mujam Mufahras Li-Alfadh Al-Qur’an Al-Karim” (Mesir
:Darul Kutub 1364). Hlm. 469-481
16
Al-Raghib al-Ashfahaniy, Mu’jamMufradatal-Fazhial-Qur’an (Beirut: Dar Ilmiyyah,
2004), Hlm. 778.
17
Ibn Jarir Ath-Thabari “Jami’ul Bayan an Tawilil Ayatil Qur’an”. (Beirut: Muassasatul
Risalah) Cet.I. Hlm. 222.
Seperi ayat:

‫ٱ‬

‫ٱ‬

Artinya :
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui"
Penafsiran
Dalam tafsiran Ibn katsir mengenai maksud dari lafadz ‫ أﻋﻠﻢ‬yakni
Allah swt. lebih mengetahui lebih banyaknya kemashlahatan menganai
penciptaan ini daripada kerusakan-kerusakan seperti halnya yang
disebutkan oleh para malaikat, maka kami akan menjadikan diantara
mereka sebagai seorang Nabi dan akan kami utus kepada mereka seorang
Rasul. Dan akan kalian temukan diantara mereka orang-orang yang jujur,
hamba-hamba yang shalih, ahli ibadah, Ahli Zuhud, para auliya’ dan
orang-orang yang melakukan kebaikan.18
3) ‫ اﻋﻠﻢ‬merupakan bentuk Amr yang berarti ketahuilah.
Seperti ayat:

‫ٱ‬ ‫َوٱ‬

260. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

18
Ismail bin Ibn Katsir Tafsir Al-Qur’an al-Adhim, (Beirut: Dar Ibn Hazm)Cet. I. Hlm.110.
4) ‫اﻷﻋﻼم‬merupakanjamakdarilafadh‫ﻋﻠﻢ‬yang berarti sesuatu yang
ditunjukkan, bendera dan gunung-gunung19

‫ٱ‬ ‫ٱ‬

32. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal


di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung
Penafsiran
Dalam ayat tersebut, meskipun lafadh A’lam merupakan salah satu
bentuk Derivasi lafadz ‘Ilm namun mempunyai arti yang berbeda yakni
bermakna gunung-gunung seperti halnya yang disebutkan dalam tafsir Ibn
Katsir20

D. IKHLAS
1. Makna Kata Ikhlas

Menurut bahasa kata Ikhlas berasal dari (‫اﺧﻼﺻﺎ‬-‫ ﯾﺨﻠﺺ‬-‫)أﺧﻠﺺ‬Kata


‫ اﻻﺧﻼص‬sama dengan ‫ اﻟﺼﺮاﺣﺔ‬yang berarti keikhlasan dan ketulusan hati21.
Adapun menurut Istilah yakni melakukan segala sesuatu hanya karena Allah
swt. sebagaiman yang dalam firman Allah swt.

‫ٱ‬

40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka"

Imam Tsa’lab berpendapat bahwa yang dinamakan dengan orang-


orang Mukhlasin yakni orang-orang yang ikhlas beribadah karena Allah swt.
Adapun jika yang dimaksud adalah ikhlas dalam ketaatan yakni
meninggalkan riya’.

2. Derivasi Kata Ikhlas Dalam Al-Qur’an

19
Al-Raghib al-Ashfahaniy, Mu’jamMufradatal-Fazhial-Qur’an (Beirut: Dar Ilmiyyah,
2004),Hlm. 783.
20
Ismail bin Ibn Katsir Tafsir Al-Qur’an al-Adhim, (Beirut: Dar Ibn Hazm)Cet. I. Hlm.1672
21
A. W Munawwir, Kamus al-Muanawwir Arab Indonesia Terlengkap (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1997), Hlm.360.
Kata Ikhlas dalam Al-Qur’an mempunyai 12 bentuk yang berada di
24 tempat yakni22:
No. Derivasi Surat Ayat
1. ‫ﺧﻠﺼﻮا‬ Yusuf 80
2. ‫أﺧﻠﺼﻨﺎھﻢ‬ Shod 46
3. ‫أﺧﻠﺼﻮا‬ An-Nisa’ 146
4. ‫أﺳﺘﺨﻠِﺼﮫ‬ Yusuf 54
5. ‫اﻟﺨﺎﻟﺺ‬ Az-Zumar 3
6. ‫ﺧﺎﻟﺼﺎ‬ An-Nahl 66
7. ٌ‫ﺧﺎﻟﺼﺔ‬ Al-Baqarah 94
Al-An’am 139
AL-A’raf 32
Al-Ahzab 50
Shood 46
8. ‫ﻣُﺨﻠِﺼﺎ‬ Az-Zumar 2, 11, 14
9. ‫ﻣﺨﻠﺼﻮن‬ Al-Baqarah 139
10. ‫ﻣﺨﻠِﺼﯿﻦ‬ Al-A’raf 29
Yusuf 22
Al-Ankabuut 65
Luqman 32
Ghafir 14, 65
Al-Bayyinah 5
11. ‫ﻣُﺨﻠَﺼﺎ‬ Maryam 51
12. ‫اﻟﻤﺨﻠَﺼﯿﻦ‬ Yusuf 24
Al-Hajr 40
As-Saffaat 40, 74, 128, 160,
169
Shood 83

3. Penafsiran kata Ikhlas dan Beberapa Derivasinya


22
Fu’ad Abdul Baqi’“Mujam Mufahras Li-Alfadh Al-Qur’an Al-Karim” (Mesir :Darul Kutub
1364). Hlm.238
a) Fiil Madhi

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

‫ٱ‬

Artinya :
146. Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan
dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan)
agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang
yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang
beriman pahala yang besar.
 Tafsir Ibn Katsir

Lafadz ‫أﺧﻠﺼﻮا دﯾﻨﮭﻢ‬berati orang-orang yang mengganti sifat riya’


dalam diri mereka dengan sifat Ikhlas, maka mereka akan melakukan
perbuatan-perbuatan yang bermanfaat meskipun hanya sedikit.23 Rasulullah
saw. bersabda:

b) Mashdar

‫إِن‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬

Artinya :

94. Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat


(surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka
mintalah kematian(mu), jika kamu memang benar

 Tafsir at-Thabari

23
Ismail bin Ibn Katsir Tafsir Al-Qur’an al-Adhim, (Beirut: Dar Ibn Hazm)Cet. I. Hlm.546.
Imam at-Thabari menyamakan Kholishotan dengan Shifiyatan yang
berarti lembut. Sebagaimana dikatakan seorang fulan telah berlaku lembut
kepadaku.24

E. INSAN
Kata insan merupakan kalimat isim mufrad dengan bentuk jamaknya
yaitu anasiy atau anasiyyah yang memiliki makna yaitu manusia.25 Kata insan
sama halnya kata al insiyy yang berbentuk mufrad dan memiliki bentuk jamak
anasiy begitu juga dengan kata al ins yang mempunyai bentuk jamak unasun.26
Kata insan mempunyai tiga asal kata yaitu anasa, nasiya, dan al
uns.27Anasa mempunyai arti absara yaitu melihat, alima yaitu mengetahui, dan
isti’zan yaitu meminta izin. Asal kata insan yang lainnya yaitu nasiya yang
bermakna lupa dan al uns yang bermakna jinak.
Kata insan dengan derivasi katanya disebut dalam al Qur’an pada 331
tempat. Berikut tabel jumlah penyebutan kata insan dan derivasi katanya28:
No Derivasi Kata Jumlah
1. Al Nas 241
2. Ins 18
3. Al Insan 65
4. Unasun 5
5. Anasiyya 1
6. Insiyyan 1
Jumlah 331

24
Ibn Jarir Ath-Thabari “Jami’ul Bayan an Tawilil Ayatil Qur’an”. (Beirut: Muassasatul
Risalah) Cet.I. Hlm.302.
25
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), hlm. 43.
26
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir ..., hlm. 43
27
Musa Asy’arie, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam al Qur’an, (Yogyakarta: LESFI,
1992), hlm. 19.
28
Abd al Salam Muhammad Harun, Mu’jam Alfadz al Qur’an al Karim baina al Ma’ajim
wa Kutub al Tafsir wa al Lughah, (Majma’ al Lughah al ’Arabiah, 1989), hlm. 94-95 dan 1135-
1136.
Kata insan dengan berbagai derivasinya memiliki makna yang berbeda-
beda pula. Berikut uraian lebih lanjut mengenai makna-makna kata insan dan
derivasi katanya:

1. al Nas
Kata al nas merupakan isim jamak dari kata insan yang bermakna
manusia.29 Kata al Nas terulang dalam al Qur’an sebanyak 241
kali.30Salah satu di antaranya terdapat pada potongan ayat berikut ini:
[224 : ‫وﻻ ﺗﺠﻌﻠﻮا ﷲ ﻋﺮﺿﺔ ﻷﯾﻤﺎﻧﻜﻢ أن ﺗﺒﺮوا وﺗﺘﻘﻮا وﺗﺼﻠﺤﻮا ﺑﯿﻦ اﻟﻨﺎس وﷲ ﺳﻤﯿﻊ ﻋﻠﯿﻢ ]اﻟﺒﻘﺮة‬
“Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu
sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa, dan
menciptakan kedamaian di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui”
2. Ins
Kata ins terulang 18 kali dalam al Qur’an, 3 tempat berbentuk
nakirah dan 15 tempat berbentuk makrifah.31 Kata ins selalu disebut
berbarengan dengan kata jin. Berikut salah satu ayat yang memuat kata
ins:
‫ﯾ ﻤﻌﺸﺮ اﻟﺠﻦ واﻹﻧﺲ إن اﺳﺘﻄﻌﺘﻢ أن ﺗﻨﻔﺬوا ﻣﻦ أﻗﻄﺎر اﻟﺴﻤﻮت واﻷرض ﻓﺎﻧﻔﺬوا ﻻ ﺗﻨﻔﺬون اﻻ‬
[33 : ‫ﺑﺴﻠﻄﻦ ]اﻟﺮﺣﻤﻦ‬
“Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)”
3. al Insan
Insan disebut dalam 65 tempat dengan satu kali nakirah dan 64
lainnya dalam bentuk makrifah. Kata insan dalam Mu’jam Alfadz al
Qur’an al Karim baina al Ma’ajim wa Kutub al Tafsir wa al Lughah
disebutkan dengan dua macam makna yaitu 62 tempat dimaknai dengan
penyebutan bagi manusia baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan
tiga sisanya dimaknai dengan bapaknya para manusia yaitu nabi Adam

29
Abd al Salam Muhammad Harun, Mu’jam Alfadz al Qur’an al Karim baina al Ma’ajim
wa Kutub al Tafsir wa al Lughah, (Majma’ al Lughah al ’Arabiah, 1989), hlm. 1135.
30
Abd al Salam Muhammad Harun, Mu’jam Alfadz..., hlm. 1135.
31
Abd al Salam Muhammad Harun, Mu’jam Alfadz…, hlm. 94.
as. yang terdapat pada Q.S. al Hijr: 26, al Sajdah 7, dan al Rahman: 14.
Salah satu ayat yang terdapat kata insan yaitu:
[26 :‫وﻟﻘﺪ ﺧﻠﻘﻨﺎ اﻹﻧﺴﺎن ﻣﻦ ﺻﻠﺼﺎل ﻣﻦ ﺣﻤﺈ ﻣﺴﻨﻮن ]اﻟﺤﺠﺮ‬
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari
tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
Insan yang dimaksud dalam Q.S. al Hijr: 26 yaitu nabi Adam,
penciptaan nabi Adam yaitu dari tanah liat kering yang berasal dari
lumpur hitam yang diberi bentuk.32
4. Unasun
Unasun merupakan bentuk jamak dari al Nas. Terdapat pada 5
tempat yaitu Q.S. al Baqarah: 60, al A’raf: 82 dan 160, al Isra’: 71, dan al
Naml: 56.33 Salah satu dari kelima ayat tersebut yaitu:
‫وإذ اﺳﺘﺴﻘﻰ ﻣﻮﺳﻰ ﻟﻘﻮﻣﮫ ﻓﻘﻠﻨﺎ اﺿﺮب ﺑﻌﺼﺎك اﻟﺤﺠﺮ ﻓﺎﻧﻔﺠﺮت ﻣﻨﮫ اﺛﻨﺘﺎ ﻋﺸﺮة ﻋﯿﻨﺎ ﻗﺪ ﻋﻠﻢ ﻛﻞ‬
[60 :‫أﻧﺎس ﻣﺸﺮﺑﮭﻢ ﻛﻠﻮا واﺷﺮﺑﻮا ﻣﻦ رزق ﷲ وﻻ ﺗﻌﺜﻮا ﻓﻰ اﻷرض ﻣﻔﺴﺪﯾﻦ ]اﻟﺒﻘﺮة‬
“Dan (ingatlah), ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu
Kami berfirman:”Pukullah batu itu dengan tongkatmu”. Lalu
memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku
telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan
minumlah rezki (yang diberikan) Allah dan janganlah kamu berkeliaran
di muka bumi dengan berbuat kerusakan”
5. Anasiyya
Anasiyya merupakan bentuk jamak dari insiyy yang hanya terdapat
pada satu tempat yaitu Q. S. Al Furqan: 49.34
[49 :‫ﻟﻨﺤﯿﻲ ﺑﮫ ﺑﻠﺪة ﻣﯿﺘﺎ وﻧﺴﻘﯿﮫ ﻣﻤﺎ ﺧﻠﻘﻨﺎ أﻧﻌﺎﻣﺎ واﻧﺎﺳﻲ ﻛﺜﯿﺮا ]اﻟﻔﺮﻗﺎن‬
“agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang
mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari
makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak”
6. Insiyyan

32
M. Quraish Shihab, Tafsir al Misbah: Pesan Kesan, dan Keserasian al Quran volume 6,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 451.
33
Abd al Salam Muhammad Harun, Mu’jam Alfadz… hlm. 94.
34
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, AlMu’jam al Mufahras Li Alfadz al Qur’an al Karim, (Dar
al Fikr, 1981), hlm. 94.
Katainsiyyan merupakan bentuk isim mufrad danhanya bertempat
pada satu tempat dalam al Qur’an pada Q.S. Maryam: 26.35
‫ﻓﻜﻠﻲ واﺷﺮﺑﻲ وﻗﺮي ﻋﯿﻨﺎ ﻓﺈﻣﺎ ﺗﺮﯾﻦ ﻣﻦ اﻟﺒﺸﺮ اﺣﺪا ﻓﻘﻮﻟﻲ إﻧﻲ ﻧﺬرت ﻟﻠﺮﺣﻤﻦ ﺻﻮﻣﺎ ﻓﻠﻦ أﻛﻠﻢ‬
[26 :‫اﻟﯿﻮم إﻧﺴﯿﺎ ]ﻣﺮﯾﻢ‬
“maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu
melihat seorang manusia maka katakanlah:”Sesungguhnya aku telah
bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak
akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”

F. ISTIGHFAR

Kata istighfar merupakan bentuk masdar dari kata istaghfara-


yastaghfiru yang mempunyai makna permintaan ampun. Kata istaghfara
sendiri merupakan hasil perubahan kata dari kata ghafara yang kemudian
mendapat imbuhan huruf alif, sin, dan fa’ yang dapat mengubah makna
menjadi “meminta sesuatu”. Sehingga istaghfara mempunyai makna meminta
ampun dan isim masdarnya yaitu istighfar mempunyai makna permintaan
ampun.

Akar kata istaghfara yaitu ghafara yang mempunyai makna satara


yaitu menutupi. Kata ghafara ketika disertai dengan kata dzanb, bermakna
mengampuni dan ketika disertai dengan kata al amr maka bermakna
memperbaiki.36

Kata istighfar disebut dalam al Qur’an sebanyak 234 kali dengan


berbagai macam bentuk derivasi katanya dalam bentuk fi’il madhi, fi’il
mudhori’, fi’il amr, dan isim . Berikut tabel bentuk derivasi kata istighfar
dalam al Qur’an :
No Derivasi Kata Jumlah No Derivasi Kata Jumlah
1. Ghafara 3 19. Yastaghfiruu 2
2. Faghafarna 1 20. Yastaghfiruna 4

35
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, AlMu’jam al Mufahras..., hlm. 94.
36
A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997), hlm. 1011.
3. Taghfir 4 21. Yastaghfirunahu 1
4. Taghfiruu 1 22. Istaghfir 9
5. Naghfir 2 23. Istaghfirhu 1
6. Yaghfiru 33 24. Istaghfiruu 6
7. Yaghfiruu 1 25. Istaghfiruhu 2
8. Yaghfiruna 1 26. Istaghfirii 1
9. Ighfir 17 27. Ghaafir 1
10. Yughfaru 2 28. Al ghafirina 1
11. Istaghfara 2 29. Ghafuur 71
12. Astaghfarta 1 30. Ghafuran 20
13. Istaghfaru 2 31. Al ghaffaru 4
14. Astaghfiru 2 32. Ghaffaran 1
15. Laastaghfiranna 1 33. Ghufranaka 1
16. Tastaghfir 3 34. Maghfiratan 28
17. Tastaghfiruna 1 35. Istighfaru 1
18. Yastaghfiri 2 36. Al mustaghfirina 1
Sumber: al Mu’jam al Mufahras Li Alfadh al Qur’an al Karim 499-503

Kata istighfar sendiri, di dalam al Qur’an hanya tersebut pada satu tempat
yaitu pada Q.S. al Taubah: 114.
‫وﻣﺎ ﻛﺎن اﺳﺘﻐﻔﺎر‬
[114 :‫ﺣﻠﯿﻢ ]اﻟﺘﻮﺑﺔ‬
“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya
tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada
bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah
musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya
Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun”
Istighfarbermakna permintaan ampun, makna tersebut mengindikasikan
bahwa permintaan ampun yang dimaksud tidak hanya sebatas di lisan saja,
namun hal tersebut harus dibarengi dengan perbuatan untuk tidak mengulangi
kesalahan kembali.37
1. Penggunaan fiil madhi
Bentuk lain derivasi kata istighfar yang berbentuk fiil madhi beberapa
di antaranya yaitu ghafara, faghafarna, dan istaghfara. Derivasi kata
dengan bentuk fiil madhi misalnya terdapat pada ayat berikut:
‫وﻣﺎ ارﺳﻠﻨﺎ ﻣﻦ رﺳﻮل اﻻ ﻟﯿﻄﺎع ﺑﺈذن ﷲ وﻟﻮ أﻧﮭﻢ إذ ظﻠﻤﻮا أﻧﻔﺴﮭﻢ ﺟﺎءوك ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮ ﷲ واﺳﺘﻐﻔﺮ‬
[64 :‫ﻟﮭﻢ اﻟﺮﺳﻮل ﻟﻮﺟﺪوا ﷲ ﺗﻮاﺑﺎ رﺣﯿﻤﺎ]اﻟﻨﺴﺎء‬
“Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati
dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka setelah menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan
Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati
Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”
2. Bentuk fiil mudhari’
Salah satu ayat yang memuat derivasi kata istighfar yang berbentuk
fiil mudhari’ sebagaimana berikut:
[98 :‫ﻗﺎل ﺳﻮف أﺳﺘﻐﻔﺮ ﻟﻜﻢ رﺑﻲ إﻧﮫ ھﻮ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺮﺣﯿﻢ ]ﯾﻮﺳﻒ‬
“Ya’qub berkata:”Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada
Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”
3. Bentuk kalimat isim
Salah satu ayat yang memuat bentuk isim dari derivasi kata insan yaitu:
[17 :‫اﻟﺼﺒﺮﯾﻦ واﻟﺼﺪﻗﯿﻦ واﻟﻘﻨﺘﯿﻦ واﻟﻤﻨﻔﻘﯿﻦ واﻟﻤﺴﺘﻐﻔﺮﯾﻦ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎر ]ال ﻋﻤﺮان‬
“yaitu orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang
menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di
waktu sahur”
Kata al mustaghfirina dalam ayat ini bermakna memohon ampun
namun seacara tersirat kata al mustaghfirina dapat dimaknai dengan
menunaikan salat.

37
Raghib al Ashfihaniy, Mufradat Alfadz al Qur’an, (Damaskus: Dar al Qalam), juz.1, hlm.
155.
DAFTAR PUSTAKA

Mandzur, Ibn. 1119.Lisanul ‘Arab. Mesir: Dar al-Ma’arif.

A.W. Munawwir. 1997.Kamus al-Muanawwir Arab Indonesia Terlengkap.

Surabaya: Pustaka Progressif.

Bagha,Musthafa dibul dan Muhyiddin Mustawa.Al-Wafi fi Syarhi Arba’in

Nawawi”.Damaskus: Daril Musthafa.

Baqi’, Muhammad Fu’ad Abdul. 1364.Mujam Mufahras Li-Alfadh Al-Qur’an Al-

Karim. Mesir :Darul Kutub.

Ismail bin Ibn Katsir.Tafsir Al-Qur’an al-Adhim. Beirut: Dar Ibn Hazm. Cet. I.

As-Suyuti dan Al-Mahally.Tafsir Jalalain. Kairo: Darul Hadits.

Ath-Thabari, Ibn Jarir.Jami’ul Bayan an Tawilil Ayatil Qur’an. Beirut:

Muassasatul Risalah. Cet.I.

al-Ashfahaniy, Al-Raghib.2004. Mu’jamMufradatal-Fazhial-Qur’an. Beirut: Dar

Ilmiyyah.

Asy’arie, Musa. 1992.Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam al

Qur’an.Yogyakarta: LESFI.

Harun, Abd al Salam Muhammad. 1989.Mu’jam Alfadz al Qur’an al Karim baina

al Ma’ajim wa Kutub al Tafsir wa al Lughah. Majma’ al Lughah al

’Arabiah.

Shihab, M. Quraish. 2002.Tafsir al Misbah: Pesan Kesan, dan Keserasian al

Quran volume 6. Jakarta: Lentera Hati.

Anda mungkin juga menyukai