KELOMPOK VIII
DOSEN
IDA MUSDAFIA IBRAHIM.,SE.,M.M
NAMA KELOMPOK
Devi Febrina Ardhiyanti (2019121005)
Dilah Fadilah (2019121006)
Erizka Denovia Worontikan (1810111338)
Fahmi Zidni (2020121005)
Fina Lanahdiyah (1810111235)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................
................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
................................................................................................................................................3
1. Sistem Keuangan........................................................................................................
....................................................................................................................................3
I. Fungsi Sistem Keuangan...............................................................................
.......................................................................................................................3
II. Pasar Keuangan.............................................................................................
.......................................................................................................................4
2. PEMBAHASAN..........................................................................................................
....................................................................................................................................4
I. Pasar Modal...................................................................................................
.......................................................................................................................4
II. Peran dan Manfaat Pasar Modal.................................................................
.......................................................................................................................4
III. Sejarah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan.........................................
.......................................................................................................................5
IV. Regulasi Terkait Pasar Modal di Indonesia................................................
.......................................................................................................................6
V. Para Pelaku & Lembaga di Pasar Modal....................................................
.......................................................................................................................6
2
VI. Struktur Perlindungan Pemodal..................................................................
.....................................................................................................................11
VII. Pemodal dan Aset Pemodal...........................................................................
.....................................................................................................................11
VIII. Fungsi Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal..................................
.....................................................................................................................11
IX. Pasar Modal Syariah.....................................................................................
.....................................................................................................................13
X. Sejarah Pasar Modal Syariah.......................................................................
.....................................................................................................................13
XI. Dasar Hukum Pasar Modal Syariah............................................................
.....................................................................................................................14
XII. Instrumen Pasar Modal Syariah..................................................................
.....................................................................................................................14
1. Kesimpulan.................................................................................................................
..................................................................................................................................16
Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang
memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh lembaga-
lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal. Sistem keuangan
Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem
lembaga keuangan bukan bank.
3
Ketika kelompok yang ada di masyarakat hanya terdiri dari kelompok rumah
tanggasebagai konsumen dan kelompok perusahaan sebagai produsen, maka lingkup kegiatan
ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut:
“Perusahaan menghasilkan barang/jasa dengan membeli atau menyewa faktor produksi
seperti tenaga, bahan baku dan tanah dari rumah tangga, dan rumah tangga memperoleh
pendapatan upah dan sewa yang dibayarkan perusahaan”
3. Fungsi Likuidasi
Sistem Keuangan menyediakan cara yang aman bagi pemilik dana jika sewaktu-waktu
membutuhkan dana dan/ atau ingin mengkonversi instrumen kekayaan miliknya menjadi uang
tunai dalam waktu singkat.
4. Fungsi Kredit
Sistem Keuangan menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit
/ pinjaman untuk membiayai konsumsi dan investasi bagi pihak yang membutuhkan.
5. Fungsi Pembayaran
Sistem Keuanganmenyediakan jasa keuangan bank seperti chek, giro bilyet, kartu kredit, serta non-
Bank seperti leasing, asuransi, dana pensiun, pasar modal, pegadaian, dll.
6. Fungsi Risiko
Sistem Keuangan mengalihkan risiko tidak terpakainya dana menjadi sebuah investasi yang
memberikan manfaat.
4
Pasar Keuangan
Pasar keuangan merupakan jantung dari sistem keuangan karena kemampuannya menarik dana
masyarakat dan mengalokasikan kembali tabungan tersebut dalam bentuk pinjaman, serta
menetapkan bunga dan harga atas surat berharga yang diperdagangkan. Pasar keuangan terdiri dari
pasar uang dan pasar modal. Pasar uang terdiri dari dana-dana yang bersifat jangka pendek atas
kelebihan dana masyarakat yang bersifat sementara serta untuk membiayai keperluan jangka
pendek seperti kebutuhan modal kerja.
Fungsi Bapepam
1) Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham-
sahamnya melalui Pasar Modal apakah telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan dan sehat serta baik
2) Menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien; mengikuti
perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual saham-sahamnya melalui
pasar modal.
Beralihnya Bapepam
Ke Bapepam LK Berawal dari Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KMK
606/KMK.01. /2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, organisasi unit eselon I Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dan unit eselon I Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK)
5
digabungkan menjadi satu organisasi unit eselon I, yaitu menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan Lembaga Keuangan).
BAPEPAM LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah
sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina,
mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal
Fungsi BAPEPAM LK
1) Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
Penegakan peraturan di bidang pasar modal.
2) Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal.
BAPEPAM
Pada waktu Pasar Modal dihidupkan kembali tahun 1976, dibentuklah Bapepam, singkatan
dari Badan Pelaksana Pasar ModalBapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) adalah badan
pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
sehari-hari kegiatan pasar modal.
Awal Munculnya OJK
Disahkannya UU No.21 Tahun 2011 tentang otoritas jasa keuangan, telah melahirkan
lembaga baru yaitu otoritas jasa keuangan yang di namakan OJK. Pembetukan OJK ini
mengakibatkan kewenangan - kewenangan tersebut beralih dari BI dan Bapepam-LK ke
OJK, sehingga BI hanya memiliki kewenangan di bidang kebijakan moneter, sedangkan
Bapepam -LK melebur menjadi OJK dan tidak lagi di bawah kementrian Keuangan.
OJK
Sebagai upaya reformasi di sektor keuangan, berdasarkan amanat dari Pasal 34 UU No.
3/2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 23/ 1999 tentang Bank Indonesia (BI),
pemerintah membentuk lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang independen.
Tugas OJK
a. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan.
b. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal.
c. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
6
merupakan bentuk pengalihan kewenangan dari pemerintah. SRO memiliki peraturan dan
ketentuan yang mengikat bagi pelaku pasar modal sebagai fungsi pengawasan untuk mencegah
praktik perdagangan yang dilarang.
A. Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek diantara mereka (UUPM Pasal 1). Berdasarkan PP 45/1995 Pasal 5, pemegang saham bursa
minimal 50 Anggota Bursa (AB) dan maksimal 200 AB.PT Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan
dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar, dan efisien, Bursa Efek
Indonesia mempunyai tugas untuk menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur wajar dan
efisien.
3) Kustodian Sentral
7
Kustodian adalah Pihak yang memberikan Jasa penitipan kolektif atas Efek, Jasa
administrasi menerima dividen, bunga, dan hak- hak lain, menyelesaikan transaksi
Efek, dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.
Ketentuan menjadi Kustodian
a) Perusahaan Efek.
b) Bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK.
c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 45/1995)
7) Fasilitas AKSes
Fasilitas AKSes adalah sarana informasi yang disediakan untukpara investor di website
KSEI, yang memberikan akses langsung bagi investor untuk melihat dan memonitor posisi
dan mutasi portofolio Efeknya yang tersimpan di Sub Rekening Efek di KSEI. Website
http://akses.ksei.co.id dengan jaminan standar keamananyang ketat. Diluncurkan pada
tanggal 18 Juni 2009 dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dan transparansi
informasi atas kepemilikan portofolio Efek nasabah (investor).
8
D. Pelaku Pasar Modal
2. Perusahaan Efek
Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK dan dapat
melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer
Investasi serta kegiatan lain sesuai ketentuan OJK.
1. Perantara Pedagang Efek (Broker – Dealer) Adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha
jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Ada 2 macam perusahaan
Perantara Pedagang Efek yaitu:
a) Anggota Bursa (Administrasi)
b) Non Anggota Bursa (Non Administrasi)
Kewajibannya:
a) Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk kepentingan
sendiri.
b) Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek
wajib memperhatikan keuangan nasabah dan maksud serta tujuan investasi dari
nasabah.
c) Membubuhi jam, hari dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada formulir
pemesanan.
d) Memberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa setelah
dilakukan transaksi.
e) Menerbitkan tanda terima setelah menerima efek atau uang dari nasabah.
f) Menyelesaikan amanat jual / beli dari pemberi amanat.
g) Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan pemodal.
h) Memberikan saran kepada para pemodal.
2. Penjamin Emisi Efek (Underwriter) Adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten
untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban
untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
Kewajibannya:
a) Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi
b) Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau hubungan lain yang
bersifat material antara perusahaan efek dengan emiten.
9
Ada 2 macam perjanjian penjaminan yaitu kontrak penjaminan emisi Efek dapat berbentuk :
Kesanggupan Penuh (full commitment) , Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab
mengambil sisa Efek yang tidak terjual.
Kesanggupan Terbaik (best effort) , Penjamin Emisi Efek tidak bertanggung jawab
terhadap sisa Efek yang tidak terjual, tetapi berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
menjualkan Efek Emiten.
3. Manajer Investasi (Investment Manager) Adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola
portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Tugasnya:
a) Mengadakan riset atas efek.
b) Menganalisa kelayakan investasi.
c) Mengelola portofolio efek atas kepentingan nasabah.
d) Mengelola reksa dana.
Terdapat pihak yang melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang
Efek, dan Manajer Investasi yang tidak diwajibkan untuk memperoleh izin usaha sebagai
Perusahaan Efek, yaitu untuk Efek utang dengan jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun, sertifikat
deposito, polis asuransi, Efek yang diterbitkan atau dijamin Pemerintah Indonesia, atau Efek lain
sesuai ketentuan OJK
2. Bank Kustodian
Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta
jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya (UUPM Pasal 1). Jasa yang diberikan
meliputi:
a) Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat berharga (Efek).
b) Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat.
c) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk kepentingan pihak yang
diwakilinya.
d) Mengamankan pemindahan efek.
e) Menagih dividen, bunga surat utang, dan hak-hak lain yang berkaitan dengan surat
berharga yang dititipkan.
Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah Lembaga
Penyimpanan dan penyelesaian (LPP), Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian.
10
3. Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang (Pasal 1 UUPM).
Kegiatan usaha sebagai wali amanat dapat dilakukan oleh Bank Umum dan pihak lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah, dan wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam-LK
(Pasal 50 UUPM).
4. Pemeringkat Efek
Pihak yang melakukan penilaian kemampuan membayar kembali surat utang serta
menyediakan jasa informasi mengenai perusahaan di pasar modal. Di samping itu fungsi
lainnya adalah melakukan:
a) Analisis peringkat.
b) Studi Industri (Analisis risiko bisnis, Posisi pasar dan strategi bisnis, Diversifikasi,
Struktur biaya, Manajemen).
c) Analisis risiko keuangan (Kebijakan keuangan, Keuntungan, Struktur modal, Kualitas
asset.
11
Fungsi Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal
Fungsi Investasi, dilaksanakan dengan ketentuan antara lain sebagai berikut:
a) Menyusun dan melaksanakan rencana investasi atas Dana Perlindungan Pemodal.
b) Mengawasi perkembangan investasi atas jumlah yang tidak akan digunakan segera dari
Dana Perlindungan Pemodal.
c) Melakukan penyetoran hasil investasi Dana Perlindungan Pemodal ke dalam Dana
Perlindungan Pemodal.
Fungsi Pembukuan dan Keuangan, dilakukan dengan ketentuan antara lain sebagai berikut:
a) Membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh transaksi sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b) Membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh transaksi dan
kegiatan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan terpisah dari pencatatan
dan pembukuan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal.
c) Memastikan bahwa pencatatan dan pembukuan dalam (a) dan (b) tersebut terselenggara
dan tersimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d) Menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan
ketentuan catatan atas laporan keuangan.
e) Melakukan kegiatan perbendaharaan, antara lain menerima dana dan memungut iuran
Dana Perlindungan Pemodal dan mengeluarkan biaya yang terkait dengan Dana
Perlindungan Pemodal.
f) Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) dengan berpedoman pada prinsip
efisiensi Pasar Modal dalam bentuk rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) yang
sistematis, akurat, dan tepat waktu.
g) Apabila terdapat keragu-raguan atau perbedaan dalam pencatatan yang dilakukan,
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal wajib mengadakan rekonsiliasi dengan pihak
terkait tersebut untuk memastikan akurasi pembukuan.
Fungsi Pengawasan Internal dan Kepatuhan, dilaksanakan dengan ketentuan antara lain sebagai
berikut:
a) Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta prosedur operasi
standar dan kode etik Penyelenggaraan Dana Perlindungan Pemodal yang berlaku.
b) Memproses setiap pengaduan Pemodal dan masyarakat yang terkait dengan pelaksanaan
tanggung jawab Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal.
c) Memastikan bahwa pegawai pengawasan internal dan kepatuhan memiliki akses ke
pembukuan setiap waktu.
F. Investor
Cara menjadi investor:
1) Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak Perusahaan Sekuritas, yaitu formulir
Pembukaan Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor (RDI).
12
2) Memberikan dokumen yang diperlukan, yaitu foto copy KTP yang berlaku dan NPWP
serta fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam formulir
Pembukaan Sub Rekening Efek.
3) Setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham. Masing-
masing broker menentukan deposit berbeda-beda (dimulai dari Rp100.000,-).
4) Setelah disetujui, selanjutnya sudah siap bertransaksi.
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al Quran sebagai sumber
hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Dari kedua sumber hukum tersebut para
ulama melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih dengan pembahasan tentang
muamalah, yaitu hubungan diantara sesama manusia terkait perniagaan.
13
A. Sejarah Pasar Modal Syariah
Dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment
Management (DIM) pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta)
berkerjasama dengan DIM meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000 yang
bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Dengan
hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan
sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah. 30 November 2007 Bapepam dan LK
menerbitkan Daftar Efek Syariah pertama kali. 7 Mei 2008 Penerbitan UU no. 19 thn 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara. Maret 2011 Dewan Syariah Nasional – MUI menerbitkan Fatwa
No.80/DSN-MUI/III/2011 tentang Mekanisme Perdagangan. 21 Mei 2011 Peluncuran Indeks
Saham Syariah Indonesia. 21 September 2011 Pelaksanaan Syariah Online Trading System. 30
April 2013 PT Indo Premier menerbitkan ETF syariah berbasis ekuitas pertama. 18 Juni 2013 PT
Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Syariah pertama sebagai bank administrator. 6 Desember
2013 PT Bank Syariah Mandiri menerbitkan tabungan saham syariah pertama. 7 Desember 2015
peresmian Galeri Investasi Syariah pertama di UII Yogyakarta.
Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler
Bursa Efek:
Transaksi saham dianggap sesuai Syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham
Syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara Syariah.
Saham yang sudah di beli boleh ditransaksikan kembali meskipun settlement baru
dilaksanakan pada T+3 sesuai prinsip Qabdh Hukmi (penguasaan aset oleh pembeli secara
dokumen kepemilikan aset yang dibelinya baik dalam bentuk catatan elektronik maupun
non-elektronik.
Transaksi efek di Bursa Efek menggunakan akad Bai’ Al-musawamah (akad jual beli
dengan kesepakatan harga pasar yang wajar melalui mekanisme tawar menawar yang
berkesinambungan).
Indeks Syariah
1. Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang
tercatat di BEI. Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah tercatat di BEI dan terdaftar
dalam Daftar Efek Syariah (DES). Konstituen ISSI direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan
November) dan dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Konstituen ISSI juga dilakukan
penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari DES. Metode
perhitungan indeks: rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar
Tahun dasar: Desember 2007
Peluncuran: 12 Mei 2011
Proses Seleksi ISSI dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
a) Tidak Melakukan Kegiatan Usaha Yang Dilarang Secara Syariah dan Tercatat di BEI.
b) Rasio Utang Berbasis Bunga dibandingkan Total Aset ≤ 45%.
c) Rasio Pendapatan Non Halal terhadap Total Pendapatan ≤ 10%.
14
(Mei dan November) dan dipublikasikan setiap awal bulan berikutnya. Metode perhitungan
indeks: rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar.
Tahun dasar: Januari 1995
Peluncuran: 3 Juli 2000
Proses Seleksi JII dilakukan oleh OJK dan BEI
a) Saham Syariah yang terdapat di DES dan menjadi konstituen ISSI.
b) 60 saham dengan kapitalisasi terbesar.
c) 30 saham dengan nilai transaksi terbesar.
B. Dasar Hukum
Kegiatan di Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Bapepam-LK selaku regulator pasar
modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus terkait pasar modal syariah, sebagai
berikut:
Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek
Sejalan dengan definisi tersebut, maka produk syariah yang berupa efek harus tidak bertentangan
dengan prinsip syariah. Oleh karena itu efek tersebut dikatakan sebagai Efek Syariah. Dalam
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah disebutkan bahwa
Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya
yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan pelaksanaannya tidak bertentangan
dengan prinsip - prinsip syariah di Pasar Modal.
1. Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam–LK
meliputi:
2. Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.
3. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa
kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah
sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar.
4. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan oleh
emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.
5. Reksa Dana Syariah.
6. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.
7. Efek Beragun Aset Syariah.
8. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan
waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak menyatakan
bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
syariah.
15
9. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh
lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya.
10. Efek syariah lainnya.
Kesimpulan
Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang
memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh lembaga-
lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal. Sistem keuangan
Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem
lembaga keuangan bukan bank.
Pasar keuangan merupakan jantung dari sistem keuangan karena kemampuannya menarik dana
masyarakat dan mengalokasikan kembali tabungan tersebut dalam bentuk pinjaman, serta
menetapkan bunga dan harga atas surat berharga yang diperdagangkan. Pasar keuangan terdiri dari
pasar uang dan pasar modal. Pasar uang terdiri dari dana-dana yang bersifat jangka pendek atas
kelebihan dana masyarakat yang bersifat sementara serta untuk membiayai keperluan jangka
pendek seperti kebutuhan modal kerja.
Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif
investasi bagi para investor selain menabung membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan.
16
17