Email: am_mirfani@upi.edu
Abstrak
Pendidikan tinggi memiliki fungsi untuk membantu masyarakat agar memiliki kemampuan yang sangat tinggi
sehingga mereka dapat memahami tantangan bersamaan dengan globalisasi dan ekonomi global, yang dapat
digunakan untuk mensejahterakan bangsa dan negara yang sedang berkembang. Kondisi objektif bangsa,
tantangan global dan tantangan teknologi informasi, membuat pendidikan tinggi di Indonesia berada dalam depresi
yang sangat tinggi, mengembangkan pendidikan tinggi, terutama di era globalisasi saat ini, berharap untuk
lingkungan eksternal yang dinamis di pendidikan tinggi, itu sangat dipengaruhi ekonomi pasar. Sebaliknya, peran
dan posisi pendidikan tinggi juga dapat mempengaruhi pasar yang dinamis terutama dalam kaitannya dengan
pengembangan sumber daya manusia dan pengetahuan dan teknologi. Lingkungan eksternal pendidikan tinggi
adalah lingkungan strategis di mana kompetensi terus terjadi dan tak terbendung atau terhenti.
Karena kebutuhan pendidikan tinggi akan konsep baru yang dapat mencapai keunggulan pelayanan agar mampu
mempertahankan mahasiswa memperoleh nilai bersamaan dengan partisipasi mereka dalam pendidikan di
pendidikan tinggi. Dengan demikian, sebagaimana mestinya pendidikan tinggi yang hadir seimbang dengan
kualitas, dengan demikian pendidikan tinggi memiliki keunggulan kompetitif. Keterbukaan untuk berinteraksi
dengan berbagai dukungan strategis adalah karakter dasar yang sangat penting dan sebagai sarana untuk
memindahkan cepatnya dan juga sebagai sarana untuk mengembangkan keunggulan kompetitif
Abstract
Higher education has functions to help society to have very high abilities thus they can understand the obstacles
along with the globalization and global economy, which can be used to welfare nation and developing country.
Objective nation condition, global challenge and challenge o f technology information, makes higher education in
Indonesia is in very high depression, developing higher education, particularly in this globalization era nowadays,
hope to the dynamic external environment o f higher education that is very influence by market economy. The
opposite, role and position o f higher education can also influence market dynamic especially in relation with the
development o f Human Resources and knowledge and technology. External environment o f this higher education is
strategic environment where competency continuously occurs and unstoppable or stopped.
Therefore higher education needs new concept that can reached service excellence in order able to maintain college
students to gain value along with their participation in education o f higher education. Thus as it should be higher
education present balance with good quality thus has competitive advantage. Openness to interact with various
strategic support is a basic character that is very important and as the means to move fastly and also as means to
develop competitive advantage.
Keywords: competitiveness, strategy, result competitiveness
cepat, dan juga merupakan alat untuk • Bagaimana pengaruh Keunggulan Posisional
mengembangkan competitive advantage. (X2) terhadap result competition (Y) LPTK
Berdasarkan pemikiran dan kondisi objektif di di Kota Bandung?
atas, maka penelitian ini dinilai penting untuk • Bagaimana pengaruh Core competence (XI)
mengkaji strateg-strategi dilakukan perguruan tinggi dan Keunggulan Posisional (XI) terhadap
khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga result competition (Y) LPTK di Kota
Kependidikan (LPTK di Kota Bandung) tuntuk Bandung?
mencapai daya saing (competitiveness) dan
implikasinya terhadap hasil kompetisi Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
Rumusan Masalah
mengetahui pengaruh strategi kompetisi yang
Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan dilakukan oleh LPTK dan dampaknya terhadap hasil
competitiveness (strategi kompetisi) yang dilakukan kompetisi. Sedangkan secara khusus, penelitian ini
oleh perguruan tinggi dan dampaknya terhadap result bertujuan ini untuk menganalisis hal-hal sebagai
competitiveness (hasil kompetisi) yang diraih oleh berikut:
perguruan tinggi. Sejalan dengan latar belakang di Pegaruh Core competence/ Sumber Keunggulan
atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai terhadap result competition! hasil kompetisi
berikut: LPTK di Kota Bandung?
• Bagaimana Core competence/ Sumber Pengaruh Keunggulan Posisional Keunggulan
Keunggulan LPTK di Kota Bandung? terhadap result competition! hasil kompetisi
• Bagaimana Keunggulan Posisional LPTK di LPTK di Kota Bandung?
Kota Bandung? Pengaruh Core competence (XI) dan
• Bagaimana hasil kompetisi¡result Keunggulan Posisional (XI) terhadap result
competition LPTK di Kota Bandung ? competition (Y) LPTK di Kota Bandung?
• Bagaimana pengaruh Core competence (XI)
terhadap result competition (Y) LPTK di
Kota Bandung?
METODE W g W T IA N lltlllt
Penelitian ini dilakukan melalui studi
deskriptis dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Karena kepentingan utama dari
penelitian ini adalah dalam layanan pendidikan di
program studi pada LPTK di Kota Bandung.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner
survei dan analisis data dan pengujian hipotesis
adalah dijalankan dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS Versi 16,0.
Kompetisi Dan Strategi Dalam Membangun
Competitive Advantage Perguruan Tinggi
• Manajemen Strategik: Kunci Membangun
Strategi Untuk Memenangkan Kompetisi
Kata kunci yang relevan untuk
mengantisipasi kondisi saat ini adalah reorientasi
konsep perencanaan strategis yang diwujudkan
melalui aplikasi manajemen strategis di perguruan
tinggi. Hitt dan Ireland (1997) mengemukakan
bahwa proses manajemen strategies membantu
organisasi mengidentifikasi apa yang ingin mereka
capai dan bagaimana seharusnya mereka mencapai
hasil yang bernilai.
Proses manajemen strategik dapat ditinjau
dari beberapa komponen. Hill dan Jones (1992)
menguraikan komponen manajemen strategik
dalam gambar berikut:
I
Strategi di tingkat unit Organisasi
i
Pilihan Struktur Konflik, Politik, Pilihan
Organisasi dan Perubahan Pengawasan
Peranan manajemen strategis semakin nyata Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
dan dirasakan kepentingannya, terutama dalam faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi.
mencapai posisi daya saing yang optimal. Dewasa Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
ini sektor pendidikan beserta praktik-praktik di memaksimalkan kekuatan {Strengths) dan peluang
dalamnya harus mampu menunjukan daya saing, (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
yaitu dinamis dalam mengantisipasi perubahan di meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
sekitarnya. Untuk itu diperlukan upaya untuk ancaman (Threats). Penelitian menunjukan bahwa
melakukan analisis situasi yang dapat kinerja organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi
mempengaruhi kualitas pendidikan, serta faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT dapat
bagaimana antisipasi atau tindakan yang harus digambarkan sebagai berikut:
dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut.
Pentingnya strategi ini memunculkan teknik-teknik
yang bermuara pada perumusan strategi.
STRENGHT WEAKNESSES
INTERNAL
OPPORTUNITIES THREATS
EKSTERNAL
Gambar 2: ANALISIS SWOT
Global
forces
Technological
Political and -O - forces
Demographic forces
'O “
Sociocultural forces
• Ancaman para pesaing baru akan semakin terbuka, bahkan para pelaku bisnis
membuka lembaga-lembaga pendidikan sendiri
Sebagaimana diindikasikan bahwa tingkat sesuai dengan kebutuhan mereka dan
apresiasi terhadap perguruan tinggi akan semakin memanfaatkan sendiri lulusannya untuk
tinggi, maka pertumbuhan lembaga-lembaga kepentingan perusahaan mereka sendiri. Maka
pendidikan tinggi dalam berbagai bentuknya kondisi ini memicu perguruan tinggi untuk
(universitas, institut, sekolah tinggi atau politeknik) berlomba untuk menawarkan yang terbaik yang
dapat diterima oleh umum. Lulusan yang dapat dipandang sebagai ancaman kompetitif
dihasilkan, produk ilmu pengetahuan yang ketika mereka berada pada posisi meminta
diciptakan, dan berbagai hal lainnya yang harga lebih rendah dari perguruan tinggi atau
merupakan produk yang diperlukan dan ditawarkan ketika meminta pelayanan yang lebih baik
kepada umum, perguruan tinggi harus berkompetisi (yang dapat meningkatkan biaya operasi). Di
dengan rekan perguruan tinggi lainnya. sisi lain, ketika para pembeli lemah, sebuah
Kompetitor, seperti perguruan tinggi lain, perguruan tinggi dapat meningkatkan harga
berbagai lembaga pendidikan yang bertaburan dan mendapatkan profit yang lebih besar. Oleh
di masyarakat, social and political karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
organizations, dan seluruh kekuatan yang ada menjual produk-produk perguruan tinggi
di pasar, perlu dikaji dan pasar bebas perlu tersebut, agar dapat mempengaruhi pembeli,
diketahui dengan jelas sehingga tidak salah misalnya melalui sosialisasi, exhibits roadsow,
dalam menetapkan strategi untuk memasuki marketing dan lain-lain.
pasar.
• Produk - produk pengganti
• Persaingan diantara perusahaan -
Kekuatan akhir dalam model Porter
perusahaan yang berdiri
adalah ancaman produk - produk pengganti.
Dalam melaksanakan misi dan fungsi Produk - produk pengganti dan pelayanan
pokoknya, perguruan tinggi memerlukan memenuhi fungsi yang sama dan dapat
resources, baik yang sifatnya tangible maupun membentuk alternatif realistik pada produk
intangible yang juga diperlukan oleh perguruan atau pelayanan dihasilkan oleh sebuah industri.
tinggi lain. Demikian pula dalam memasarkan Ketika pengganti secara realistis ada, mereka
program, lulusan, produk ilmu pengetahuan menciptakan sebuah batas paling atas pada
dan berbagai hal lainnya, perguruan tinggi harga dimana industri dapat terserang, karena
berkompetisi dengan rekan perguruan tinggi harga di bawah poin tertentu akan
lainnya. Dalam upaya untuk memperoleh mengarahkan pengalihan konsumen pada
revenue yang lebih besar, setiap perguruan pengganti.
tinggi juga harus bersaing untuk mendapat Substitutes yang dimaksud dalam dunia
dana sebanyak mungkin. Artinya perguruan pendidikan misalnya, dulu kompetitor bagi
tinggi sulit melepaskan diri untuk tidak perguruan tinggi adalah perguruan-perguruan
berkompetisi selama perjalanan hidupnya. tinggi yang ada dengan berbagai bentuknya
(universitas, politeknik, sekolah tinggi).
• Kekuatan penawaran dari para Sekarang muncul kompetitor baru dalam
supplier bentuk bukan perguruan tinggi, tetapi
lembaga-lembaga pelatihan yang menawarkan
Para supplier dapat dipandang sebagai
program pendidikan dan latihan yang singkat,
ancaman ketika mereka mampu untuk
dan lulusan dapat segera memperoleh
mendorong harga yang perusahaan harus bayar
pekerjaan karena mereka punya link yang lebih
atas input atau mampu untuk mengurangi
tertata.
kualitas input yang mereka Suplai, karena itu
menekan keuntungan perusahaan. Di sisi lain,
• Lingkungan makro
jika supplier lemah, maka perusahaan
mempunyai kesempatan untuk mendorong Di samping kelima kekuatan yang terus
harga dan permintaan lebih tinggi kualitas menerus menekan setiap langkah dari keberadaan
input. Perguruan tinggi dapat di analogikan perguruan tinggi, dalam prakteknya Dalam
seperti perusahaan, dimana perguruan tinggi prakteknya, perguruan tinggi ditempatkan pada
memerlukan hubungan dengan para pemasok. makro lingkungan yang lebih luas; ekonomi
Para pemasok baik dalam bidang jasa ataupun yang lebih luas, teknologi, demografi sosial,
barang sebagai input dalam penyelenggaraan politik dan lingkungan resmi (seperti pada
pendidikan tinggi. Bila para pemasok ini tidak gambar di atas). Perubahan dalam makro
ada, maka seperti halnya proses industri, lingkungan dapat mempunyai dampak
aktivitas perguruan tinggi pun akan berhenti. langsung pada salah satu dari kekuatan dalam
model Porter, karena itu merubah kekuatan
• Kekuatan Penawaran para pembeli relatif dan dengannya, kemenarikan dalam
Kita ketahui bahwa produk-produk sebuah industri.
perguruan tinggi mencakup ilmu pengetahuan, Pemahaman seluruh lingkungan dimana
sebuah perguruan tinggi berjalan melibatkan
penelitian, layanan-layanan jasa konsultasi,
lulusan, program-program, itu semua scanning (membaca sekilas), monitoring,
meramalkan dan menilai kekuatan yang
diperlukan pembeli-pembeli untuk produk
yang dihasilkan perguruan tinggi. Para pembeli memungkinkan untuk bagaimana faktor-faktor
lingkungan dapat mempengaruhi perguruan Siapa yang harus menjadi sasaran kompetitor,
tinggi. Sebuah perguruan tinggi harus teratur dan langkah apa yang harus diambil ?
scan (melihat sekilas) makro lingkungan untuk Apakah strategic move kompetitor itu dan
signal perubahan lingkungan atau tren umum seberapa seriuskah harus diperhatikan ?
yang terjadi. Dalam mengamati sebuah trend Hal apa yang harus dihindari untuk
yang mengarah pada perubahan lingkungan menghindari respons yang emosional dan
yang relevan, perguruan tinggi perlu untuk desperate ?
memonitor perubahan sehingga mempunyai
pemahaman lebih baik dari sifat tetap atas Analisis internal : sumber, kapabilitas,
perubahan dan apakah diterapkan pada kompetensi untuk bersaing
organisasi. Jika proses monitoring Dalam dunia strategi bisnis, semua
menyarankan bahwa perubahan adalah relevan, perusahaan menginginkan untuk
maka perguruan tinggi perlu meramalkan mempertahankan keunggulan kompetitif/daya
bagaimana perubahan akan mempengaruhi saing. Secara umum, kemampuan kompetitif
kerja di masa depan. atau daya saing sebuah perusahaan Hill, Jones
Setelah kita memahami peranan-peranan & Galvin (2002:115) membagi faktor-faktor
kekuatan dan makro lingkungan yang terus yang harus dimiliki perusahaan untuk
menerus menghadang setiap pertumbuhan dan mengembangkan dan mempertahankan
perkembangan perguruan tinggi, maka dalam persaingan kompetitif, sebagaimana nampak
membangun strategi untuk memenangkan pada gambar berikut ini :
kompetisi, salah satu fokus utama adalah
memahami tentang posisi dan gerakan kompetitor.
Berikut ini pertanyaan mendasar dalam
menganalisis kompetitor (Fakry Gaffar, 24:147)
yaitu:
Sumber
Superior:
• Efisiensi
• Kualitas
• Inovasi Profitabilitas
• Responsif superior
konsumen
yaitu produk yang tidak dapat dihasilkan oleh • Lembaga pendidikan tinggi yang dikenal
lembaga lain, produk yang sulit disaingi oleh reputasinya sebagai lembaga ilmiah yang
lembaga lain, dan produk yang rrelatif mudah dicirikan hasil penelitiannya yang banyak
disaingi oleh lembaga lain. mempengaruhi kebijakan, banyak buku-
Produk yang tidak dapat dihasilkan oleh buku yang ditulis oleh dosen, penghargaan
lembaga lain akademis khusus yang banyak diterima,
Contoh lembaga pendidikan tinggi yang dan sebagainya.
menghasilkan produk yang tidak dapat • Lembaga pendidikan tinggi yang dikenal
dihasilkan oleh lembaga lain seperti mempunyai networks dan partnerships
pendidikan tinggi yang mendapat exclusive yang kuat dan luas juga umumnya banyak
licenses akan menghasilkan produk yang tidak diminati mahasiswa.
dapat disangi oleh lembaga pendidikan tinggi • Lembaga pendidikan tinggi yang khas
yang lain. Misalnya, Akademi Kepolisian (unique) dan menawarkan program serta
yang lisensinya dari Markas Besar Kepolisian, keterampilan tertentu yang tidak banyak
Akademi ABRI atau Akabri yang lisensinya ditawarkan oleh lembaga pendidikan
dari Markas Besar ABRI. tinggi yang lain.
Produk yang sulit disaingi oleh lembaga lain • Lembaga pendidikan tinggi yang dikenal
Lembaga pendidikan sering banyak diminati reputasinya sebagai lembaga ilmiah yang
oleh mahasiswa dan keberadaannya sangat dicirikan hasil penelitiannya yan banyak
disegani oleh pesaingnya yang disebabkan mempengaruhi kebijakan, banyak buku-
karena dipunyai parameter daya saing yang buku yang ditulis oleh dosen, penghargaan
relatif sulit disaingi oleh lembaga tinggi akademis khusus yang banyak diterima,
lainnya. Parameter daya saing yang sulit dan sebagainya.
disaingi oleh lembaga tinggi lainnya, antara Produk yang relatif mudah disaingi oleh
lain: lembaga lain
Bila saja lembaga pendidikan berada di posisi
• Lembaga pendidikan tinggi yang sudah ini, maka dapat dipastikan akan menghadapi
mempunyai Strong Brands yang kuat, banyak pesaing, dan bila saja tidak full fight
karena selain pengalaman juga alumninya (bersungguh-sungguh) mengelolanya, maka
banyak yang mejabat jabatan tinggi bisa jadi sedikit saja atau bahkan tidak ada
• Lembaga pendidikan tinggi yang mahasiswa yang akan mendaftar.
mempunyai sumber daya pendidikan atau
produk yang khas dan berbeda Untuk menghasilkan produk yang mampu
{distinctive), Misalnya, distinctive-nya bersaing tentu diperlukan kemampuan (capability)
berada pada fasilitas teknologi informasi dalam memproduksinya. Karena itu diperlukan
yang dipunyai dan yang diajarkan ke penetapan terhadap produk-produk apa yang
mahasiswa. Parameter yang distinctive diinginkan, sumber daya dan kemampuan apa yang
dapat bermacam-macam dan keunggulan harus disiapkan atau bahkan dimiliki. Bila suatu
di parameter inilah sebenarnya yang dapat lembaga pendidikan sudah mempunyai
dipakai sebagai trigger (pemicu) untuk kemampuan berkompetisi dengan lembaga yang
menarik mahasiswa baru untuk memilih lain, maka tugas lebih lanjut adalah (a).
lembaga pendidikan tersebut. Parameter Mempertahankan kemampuan berkompetisi yang
distinctive ini bisa berbentuk: (a) telah dimilikinya (dalam jangka waktu yang relatif
teknologi informasi, (b) llulusannya lama), dan (b). Meningkatkan dan mencari macam
dibantu memperoleh pekerjaan (disalurkan kompetisi baru lainnya.
penempatannya, walaupun hanya beberapa
bulan sambil yang bersangkutan Membangun Keunggulan Strategi dalam
memperoleh pekerjaan tetap), (c) fasilitas Memenangkan Competitive Advantage
pendidikan lainnya lengkap, (d) dan
Strategi adalah sebuah rencana yang
sebagainya.
komprehensif yang mengintegrasikan segala
• Lembaga pendidikan tinggi yang dikelola
recourses dan capabilities yang mempunyai tujuan
oleh kepemimpinan (leadership)-nya kuat,
jangka panjang untuk memenangkan kompetisi
teamwork-nya juga kompak apalagi kalau
(Fakry Gaffar, 2004: 145). Jadi strategi adalah
lembaga pendidikan tersebut dibina atau
rencana yang mengandung cara komprehensif dan
dipimpin oleh orang yang dikenal
integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk
komitmennya membangun pendidikan,
bekerja, berjuang dan berbuat guna memenangkan
mempunyai prestasi akademis yang kompetisi. Berikut adalah beberapa definisi yang
handal, mempunyai track records
walaupun rumusannya bervariasi namun memiliki
pengabdian kepada masyarakat yang
karakteristik dan unsur-unsur yang esensinya sama.
tinggi.
“Strategy is the great work o f organization. advantage), maka produk perguruan tinggi
In situations o f life and death, it is the Tao of dituntut untuk memenuhi dua macam produk
survival or extinction. Its study cannot be yang dicirikan oleh hal sebagai berikut:
neglected”.
Kualitas produk perguruan tinggi
“Strategy is the overall plan for deploying yang tidak dapat atau sulit ditiru
recourses to establish a favorable position for oleh perguruan tinggi lainnya
action ” {distinctive capability), baik yang
bersifat tangible maupun intangible.
Menghadapi era globalisasi ini, strategi
Sifat tangible ini misalnya
merupakan management instrument yang ampuh
mempunyai hak patent, mempunyai
dan tidak dapat dihindari, tidak hanya untuk
lisensi-lisensi tertentu, dan
survive dan memenangkan persaingan tapi juga
mempunyai hak monopoli untuk
tumbuh dan berkembang. Beberapa strategi untuk
kegiatan tertentu. Sedangkan yang
membangun daya saing /kompetitif perguruan
intangible, misalnya produk
tinggi dalam era kompetisi ini dapat
perguruan tingginya yang sudah
dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok
dikenal, kepemimpinan yang efektif
berikut ini :
di perguruan tinggi yang
• Menetapkan core competency bersangkutan, team work yang
Apakah yang disebut dengan core dikenal hebat, pimpinan perguruan
competency dan apa relevansinya dengan tingginya yang dikenal
peningkatan kemampuan melakukan cakap/berwibawa, mempunyai
kompetisi di perguruan tinggi? Menurut Ann organizational culture yang hebat,
Mooney (2007) core competency is ...the mempunyai kerjasama, dalam dan
one thing do better than its competitors. A luar negeri yang kuat, dan
core competency can be anything from sebagainya.
product development to employee Kualitas produk perguruan tinggi
dedication. I f a core competency yields a yang dapat ditiru oleh perguruan
long term advantage to the organization, it tinggi lainnya. Misalnya,
is said to be a sustainable competitive kemampuan teknis dosen atau
karyawan, kemampuan finansial,
Advantage. kemampuan promosi.
• Mengembangkan hubungan baik dengan
Menurut Hamel dan Prahalad customer. Customers perguruan tinggi ini
(1990), ada tiga komponen yang mencirikan amat kompleks dari mahasiswa, orang tua,
core competencies, yaitu: (1) Mempunyai bisnis dan industri lembaga persekolahan.
potensi akses yang luas. Misalnya, lulusan Customer satisfaction menjadi tujuan utama,
perguruan tinggi diperlukan dan karenanya sebab bila customer satisfaction tercipta,
cepat memperoleh pekerjaan, hasil keterkaitan emosional dalam hal ini loyalty
penelitiannya berbobot sehingga secara bertahap dapat berkembang.
mempengaruhi pengambilan keputusan di • Menciptakan trust and confidence di
lembaga lain yang lebih tinggi tingkatannya, kalangan berbagai kelompok stakeholders
dan sebagainya. (2) Mempunyai kemampuan yang amat luas dan kompleks itu. Trust and
untuk meningkatkan manfaat yang lebih confidence ini penting sebagai salah satu
kepada pengguna produk perguruan tinggi bentuk social and public accountability
tersebut, dan (3). Kualitas produknya sulit perguruan tinggi.
untuk disaingi oleh perguruan tinggi lainnya. • Membangun competitive advantage centers.
Atas dasar itu, perguruan tinggi dapat Menurut M. Fakry Gaffar (2004), pusat-
menentukan produk-produk apa yang pusat keunggulan ini bila dapat diwujudkan
dihasilkan dan mempunyai karakter seperti akan merupakan point o f promotion yang
yang dituliskan di definisi dan ciri-ciri core menarik. Umpamanya pembangunan
competencies di atas. Banyak cara yang fasilitas dan pengembangan sekolah
dapat ditempuh untuk memproduksi produk percontohan merupakan contoh competitive
perguruan tinggi yang mampu berkompetisi. advantage centers yang amat membantu
Misalnya, memberikan nilai tambah kepada dalam image building di masyarakat.
lulusannya untuk berkompetisi mencari • Mengembangkan berbagai model aplikasi
pekerjaan. ICT, baik dalam proses pembelajaran
Untuk memperoleh kemampuan maupun dalam manajemen yang dapat
berkompetisi secara jangka panjang yang memperkuat proses komunikasi
berkelanjutan {sustainable competitive kelembagaan. Prof. Sweeney dan Daly
(2002) dalam artikel nya yang berjudul The • Program dan produk perguruan tinggi harus
Higher Education Compétitive Advantage: dipasarkan secara luas agar dikenal oleh
Accelerated Leaming and Artificial penggunanya. Hal ini penting karena
Intelligence lebih cenderung menyarankan bagaimanapun baiknya program dan produk
untuk memperkuat kemampuan teknologi yang ada, kalau tidak dikenal masyarakat luas
informasi. Sebab saat jaman global seperti sebagai buyers, maka program dan produk
sekarang ini kebutuhan akan kemampuan tersebut lamban dikenal. Dampaknya,
menguasai dan menggunakan teknologi perguruan tinggi tidak atau kurang
informasi adalah sangat besar. mendapatkan peminat dan produknya kurang
Membangun profesionalisme dalam dapat dipasarkan. Berbagai cara dapat
manajemen perguruan tinggi. ditempuh untuk memperluas pasar dari
Profesionalisme dalam manajemen dapat program yang dilaksanakan dan produk yang
diartikan sebagai proses “getting the job dihasilkan, antara lain:
done in the most désirable w aÿ\ Artinya Banyak publikasi ilmiah yang dimuat di
sebagai metode kerja, sebagai instrument Jurnal, baik di tingkat nasional maupun
untuk mewujudkan hasil dengan cara yang tingkat internasional
ideal dengan cara yang paling diinginkan, Banyak dosen yang membawakan
dengan cara yang paling baik dan paling makalah ilmiah yang disampaikan di
efisien dan efektif. Metode kerja yang berbagai forum ilmiah, apakah itu
profesional ini mengandung unsur-unsur : seminar, pelatihan, kuliah tamu atau
keahlian (expertise), keterampilan (skills), lainnya di tingkatan nasional maupun
pengetahuan (knowledge), disiplin, stamina, internasional.
kemauan, kecermatan, kualitas kerja, Banyak buku-buku dan karya ilmiah
kejujuran, tanggung jawab, dedikasi, lain yang ditulis oleh dosen.
kecepatan, dan keikhlasan. Semua itu Banyak berita-berita kegiatan perguruan
dikemas menjadi satu entity yang terpadu tinggi yang diliput oleh berbagai mass-
yang disebut dengan professionalism. media, baik elektronik maupun media
Membangun kerjasama, kemitraan dan cetak.
networking. Dalam dunia kompetisi batas Banyak dosen yang ditugaskan di
antara kerjasama dan bersaing kadang- berbagai lembaga lain sebagai seconded
kadang amat tipis. Kerjasama penting untuk employees (tenaga pinjaman).
membangkitkan daya saing dan daya jual, Banyak memproduksi buku, jurnal
tapi juga sekaligus membuka peluang untuk ilmiah, atau informasi yang lain.
menambah kekuatan kompetitor. Dalam Memperkuat website perguruan tinggi
kaitannya dengan memperkuat networks dan yang bersangkutan dengan selalu
partnerships, Prof. Goldstein memberikan memperbarui isinya, dan seterusnya.
saran tentang strategi apa yang perlu dibuat Kemampuan berkompetisi sebaiknya
(prioritas utama) untuk mengantisipasi berjangka panjang, walaupun diakui bahwa hal ini
kompetisi tersebut, antara lain: sulit. Mengapa? Sebab lingkungan pendidikan
Memperkuat partnerships (kerjasama) (education environment) berubah, kebutuhan atau
baik dengan lembaga di dalam negeri keinginan pengguna produk pendidikan (users)
maupun dengan lembaga luar. Sebab juga berubah, ekspetasi atau harapan, baik
kerjasama yang kuat (syukur kalau ekspetasi penyelenggara pendidikan (perguruan
dengan lembaga yang lebih tinggi tinggi) maupun pengguna lulusan juga berubah.
statusnya) dalam setiap kegiatan yang Belum lagi pengaruh globalisasi terhadap produk
mendukung proses belajar-mengajar dan perguruan tinggi menyebabkan pengelolaan
penelitian, maka dampaknya akan lebih perguruan tinggi harus lebih profesional.
berbobot. Mempertahankan kemampuan berkompetisi dalam
Memperkuat networks (jaringan) yang waktu yang relatif lama disebut dengan istilah
kuat baik dengan lembaga di dalam sustainable competitive advantage.
negeri maupun lembaga luar negeri,
personal networks (khususnya dengan
pembuat keputusan).
Dalam pemetaan paradigma penelitian, hasil perhitungan dapat dipetakan sebagai berikut:
• Pengaruh Core competence (XI) dalam nilai regresi variabel X 2 terhadap Y yang
strategi kompetisi LPTK di Kota Bandung didapat dari hasil perhitungnan dalam
terhadap Result Competitiveness (Y)
Besar nilai kolerasi X x ke Y dilihat dari persamaan sebagai berikut: Y = -0,207 + 0,975
hasil perhitungan SPSS 16.0 adalah 0,753 X 2 . Artinya perubahan pada variabel
dengan taraf signifikasi 0,05. sedangkan keunggulan posiosional ( X 2 ) akan diikuti
determinasi sebesar 0,566 atau bisa dikatakan,
oleh perubahan pada result competitiveness
variabel Y (Result Competitiveness)
(Y).
dipengaruhi oleh variabel X x sebesar 56%.
• Pengaruh Core competence (X() dan
Sedangkan nilai regresi variabel X { terhadap Keunggulan Posisional (X?) terhadap Result
Y yang didapat dari hasil perhitungnan dalam Competitiveness (Y) pada SMP di Kabupaten
Bandung
persamaan sebagai berikut: Y = 14,538 +
Berdasarkan perhitungan SPSS 16.0
0 ,7 9 9 ^ . Artinya perubahan pada variabel didapat nilai kolerasi ganda Xj dan X2
Core competence ( X {) akan diikuti oleh terhadap Y sebesar 0,84. Nilai kolerasi im
perubahan pada Result Competitiveness (Y) dikategorikan sangat tinggi. Dapat dilihat
secara positif. determinasi Xj dan X? terhadap Y adalah
sebesar 0,705. Artinya XI dan X2
• Pengaruh Keunggulan Posisional (X2) berkontribusi secara bersama-sama terhadap
terhadap Result Competitiveness (Y) pada variabel Y sebesar 70,5%. Nilai regresi dengan
SMP di Kabupaten Bandung menggunakan SPSS 16.0 terhadap variabel Xj
Besar nilai kolerasi X 2 ke Y dilihat dan X2 terhadap Y didapatkan persamaan
dari hasil perhitungan SPSS 16.0 adalah 0,835 sebagai berikut: Y"= -1.654 + 0.172 X| +
dengan taraf signifikasi 0,05. sedangkan 0.815 X2. Persamaan ini dapat diartikan
determinasi sebesar 0,697 atau bisa dikatakan, penurunan pada variabel Y akan diikuti oleh
variabel Y (result competitiveness) dipengaruhi kenaikan pada variabel X| dan juga diikuti
oleh kenaikan pada variabel X2.
oleh variabel X 2 sebesar 70%. Sedangkan
r^*
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang berhasil dianalisis terutama dosen yang kompeten dan skill. Artinya
secara deskriptif menunjukan bahwa strategi kompetensi dosen penting bagi kekuatan daya
kompetisi yang dilakukan oleh LPTK berpengaruh saing perguruan tinggi, oleh karena itu harus
pada kemampuan daya saing lembaga. Dalam ditingkatkan. Disadari sepenuhnya, tanpa
penelitian ini, dikemukakan hasil analisis kompetensi dosen maka keberadaan perguruan
komponen utama yang membentuk masing-masing tinggi akan menurunkan minat mahasiswa maupun
variable. masyarakat untuk melanjutkan studi di perguruan
Variable strategi kompetisi dibangun oleh dua tinggi terkait. Kapabilitas perguruan tinggi yang
sub variable, yaitu (1) core competence yaitu kedua menurut pendapat responden adalah
recources dan capabilities perguruan tinggi yang dimilikinya skill. Hal ini diakui bahwa dalam suatu
terdiri dari sumber daya manusia, tempat, sarana organisasi selain diperlukan modal, tenaga kerja
prasarana, biaya, skill dan control:; (2) keunggulan dan factor-faktor produksi yang diperlukan adanya
posisional yang terdiri dari produk, harga, promosi, ■keahlian agar dapat dikelola secara maksimal.
layanan, networking dan partnership. Kedua sub Dengan demikian untuk mengembangkan
variable tersebut sama-sama membentuk strategi perguruan tinggi dengan tingkat profesionalisme
kompetisi, dimana dalam perhitungannya diperoleh yang tinggi, sangat diperlukan suatu keahlian pada
angka sebesar 0,753 dan 0,835. Hal ini dapat pengelolan perguruan tinggi maupun para tenaga
diterima, mengingat resources dan potensials serta kerjanya, agar perguruan tinggi memiliki daya
capabilities yang dimiliki oleh perguruan tinggi * saing untuk mengikuti competitiveness dalam
merupakan kekuatan untuk memulai suatu gerakan *persaingan. Sebagaimana diungkapkan oleh Cyret
dalam bersaing, repositioning. Dan agar perguruan (1993), terdapat tiga aspek yang memiliki pengaruh
tinggi dapat bergerak dalam kompetisi dan dalam pada kemampuan kompetisi perguruan tinggi,
menetapkan strategi dengan tepat dan benar, maka yaitu (1) pendidikan, (2) riset, (3) perilaku internal
diperlukan penentuan posisi baru dengan paradigm manajemen.
baru dan orientasi baru yang disebut dengan Oleh karena itu penting bagi perguruan tinggi
repositioning (Fakry Gaffar:2004). khususnya LPTK untuk memahami sumber
Diantara Recources dan capabilities yang keunggulan yang dimiliki berupa recources dan
membentuk core competence perguruan tinggi capabilities, sehingga akan diketahui kekuatan dan
menurut responden adalah memiliki SDM kelemahan sebelum menetapkan strategi
kompetisi. Penetapan strategi kompetisi tanpa profit dan non profit, maupun perusahaan lokal
melihat recources dan capabilities lembaga atau global termasuk di dalamnya perguruan tinggi.
merupakan pengambilan keputusan dengan resiko Ketiga factor tersebut adalah service quality,
tinggi dan kesalahan yang fatal. Karena recources customer satisfaction dan behavioral intentions.
dan capabilities organisasi merupakan Peningkatan positioning perguruan tinggi menurut
motor/penggerak operasional organisasi. Peter Lindelof dan Hans Lofsten (2004) dapat pula
Sumber keunggulan bersaing (core dilakukan melalui sebuah metode kerjasama,
competence) merupakan ikatan kompleks dari misalnya metode kerjasama antara perguruan tinggi
keahlian dan pengetahuan yang terakumulasi, dengan perusahaan dalam berbagai penelitian.
dilatih melalui proses organisasional, yang Bagi perguruan tinggi, penerapan metode tersebut
memungkinkan organisasi untuk akan memberikan daya saing dalam mendapatkan
mengkoordinasikan aktivitas dan membuat asset- pengalaman-pengalaman praktis yang diperoleh
aset mereka berguna. Dengan demikian penentuan dari perusahaan.
strategi kompetisi dengan mempertimbangkan core Dengan demikian kemampuan daya saing
competence yang dimiliki LPTK, akan berpengaruh {competitiveness) LPTK sangat sulit dibangun atau
terhadap tingkat ketepatan strategi kompetisi, yang dihasilkan oleh hanya satu variable, setiap variabel
selanjutnya akan berdampak pada tinggi rendahnya kunci srategi kompetisi memberikan kontribusi
hasil kompetisi. tertentu pada hasil kompetisi perguruan tinggi.
Keberhasilan perguruan tinggi dalam suatu Dalam hal ini, interaksi sinergis seluruh sumber
kompetisi tergantung pada kemampuan perguruan daya dapat menghasilkan keunggulan posisional
tinggi untuk menciptakan posisi yang unik dalam bagi organisasi. Core competence yang dimiliki
benak mahasiswa dan masyarakat yang disebut suatu organisasi merupakan sumber keunggulan
dengan repositioning atau keunggulan posisional. organisasi yang bersangkutan. LPTK hams dapat
Tingkat pertimbangan LPTK dalam melaksanakan menempatkan produk jasa pendidikannya dalam
strategi positioning atau keunggulan posisional benak konsumen (mahasiswa) dalam pasar sasaran
LPTK termasuk dalam kategori cukup. Pimpinan sedemikian rupa sehingga memperoleh posisi yang
LPTK menyatakan mempertimbangkan daya tarik unik dan unggul dibandingkan dengan produk jasa
program studi, harga, pemasaran yang tepat, dari pendidikan tinggi lain sebagai pesaing.
sumber layanan sebagai kekuatan perguruan tinggi, Bagaimanapun kekuatan dan kelemahan para
dan mempertimbangkan relationship dengan para pesaing, LPTK harus mampu memberikan nilai
stakeholder. Diantara variable yang membentuk superior kepada pasar sasaran. Untuk itu LPTK
keunggulan positional, dilihat dari nilai baik adalah harus mencoba mendiferensiasi produk jasa
harga, biaya yang relatif dan fleksibilitas dalam pendidikannya untuk mencapai result
pembayaran yang diberikan oleh LPTK, kesesuaian competitiveness. Kotler & Keller (2006:297)
antara biaya yang dikeluarkan dengan pelayanan menjelaskan “differentiation is the act o f designing
yang diterima. Kondisi ini tentunya memerlukan a set o f meaningful differences to distinguish the
pembenahan pimpinan LPTK agar mahasiswa dan company’s ojfering from competitor’s offerings
masyarakat dalam hal ini memperoleh nilai yang Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set
lebih dengan harga yang relatif rendah. perbedaan yang berarti untuk membedakan
Positioning merupakan usaha mendesain penawaran perusahaan dengan penawaran pesaing.
produk/jasa organisasi sehingga memberikan Lebih lanjut Kotler & Keller (2006:298)
perbedaan dan nilai dalam pikiran konsumen mengemukakan bahwa "'a company can
(Kotler,2006; Berman & Evan,2002). Persepsi differentiate its market offering along five
memegang peranan penting dalam konsep dimensions: product, service, personnel, channel,
positioning karena manusia menafsirkan suatu and image’". Dengan demikian LPTK dapat
produk/jasa melalui pesepsi, yaitu hubungan mendiferensiasikan penawaran pasarnya menurut
asosiatif yang disimpan melalui proses sensasi lima dimensi yaitu produk, pelayanan, personal,
(Mason,1994). Dengan demikian keunggulan distribusi dan citra untuk mencapai keunggulan.
posiosional LPTK sangat penting dalam rangka
menciptakan pencapaian result competitiveness.
Untuk memperoleh posisi yang unik dan unggul
dibandingkan dengan perguruan tinggi pesaing,
bukan suatu pekerjaan yang mudah. Perguruan
tinggi harus mampu memberikan surplus benefit
kepada stakeholdernya, sehingga mencapai
keunggulan posisional. Sebagaimana menurut
menurut Ham dan Hayduk (2003) untuk
memenangkan kompetisi terdapat tiga faktor yang
menjadi global issues dan berpengaruh kepada
semua organisasi besar maupun kecil, organisasi