Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Selain Menggunakan Al-Quran dalam pengambilan hukum juga diperlukan peran hadits
Nabi SAW. Dalam hal ini peranan hadits sangat penting. Oleh karena itu kejelasan hukum hadits
akan menentukan hukum syari'at juga. Untuk mendapatkan kejelasan dalam pengambilan hadits
diperlukan pembelajaran tentang ilmu mustholahil hadits. Yaitu ilmu yang mempelajari tentang
jalan hadits (sanad) serta isi hadits (matan). Dengan ilmu tersebut bisa diketahui hadits tersebut
kuat atau lemah, diterima atau ditolak.

Dalam ilmu hadits dikenal istilah Hadits ghorib. Yaitu hadits yang didalam sanadnya
terdapat seorang yang menyendiri dalam periwayatanya. Untuk menetapkan suatu hadits itu
ghorib, perlu adanya pemeriksaan terhadap hadits yang diperkirakan ghorib tersebut.
Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah hadits ghorib tersebut ada muttabi'
atau syahid. Pemeriksaan tersebut dalam ilmu hadits dinamakan I'tibar. Jika hadits yang
diperkirakan ghorib tersebut ternyata memiliki muttabi' atau syahid, maka nilai keghoriban itu
dengan sendirinya akan hilang. Dan hadits tersebut akan berubah menjadi 'aziz, ataupun
mutawatir jika muttabi' dan syahidnya sudah mencapai standar minimal mutawatir.

Anda mungkin juga menyukai