Anda di halaman 1dari 7

ISTILAH PERKREDITAN

1. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
2. Kredit Usaha Kecil (KUK) adalah kredit yang diberikan kepada nasabah usaha kecil
sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
3. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara
Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,-- pertahun
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003
tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil.
4. Small Medium and Enterprise (SME) adalah penyaluran kredit kepada Pengusaha kecil
dan menengah untuk kepentingan pembiayaan asset komersial dengan total eksposure
pergroup Debitur di atas 1 (satu) milyar rupiah.
5. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) adalah kredit yang disediakan Bank Indonesia
dalam rangka membiayai kredit program.
6. Kredit Program adalah kredit atau pembiayaan yang disalurkan Bank Pelaksana dalam
rangka mendukung program Pemerintah.
7. Kredit Modal Kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai modal kerja
usaha Debitur.
8. Kredit Investasi adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai pembelian
peralatan usaha atau tempat usaha Debitur.
9. Kredit Konsumsi adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk pemenuhan kebutuhan
rumah tangga Debitur, seperti pembelian motor, mobil pribadi atau rumah tinggal.
10. Kredit Angsuran Berjangka (Installment Loan) adalah bentuk fasilitas kredit yang cara
penarikan dananya dilakukan secara sekaligus seluruhnya, kemudian diangsur secara
berkala, sampai jangka waktu kredit tersebut berakhir.
11. Kredit Berjangka (Time Loan) adalah bentuk fasilitas kredit yang cara penarikan dananya
dapat dilakukan sekaligus seluruhnya atau bertahap sesuai dengan kebutuhan Debitur
dengan menarik surat aksep, kemudian dapat dibayar kembali sesuai kehendak Debitur
atau pada saat jatuh tempo.
12. Kredit Fleksibel (Fleksibel Loan) adalah bentuk fasilitas kredit yang cara penarikan
dananya dapat dilakukan secara sekaligus seluruhnya atau secara bertahap dari rekening
fleksibelnya tanpa harus mendapat persetujuan lagi dari Kreditur, dan dapat dikembalikan
kapan saja sesuai keinginan Debitur.
13. Back to Back adalah pinjaman yang diberikan kepada Debitur dengan jaminan produk
dana (deposito) yang telah ditempatkan Debitur pada Bank yang bersangkutan.
14. Bank Garansi adalah bentuk fasilitas yang diberikan Bank kepada Debitur untuk
menjamin pembayaran kepada pihak ketiga apabila Debitur lalai melakukan kewajibannya
berdasarkan suatu perjanjian tertentu.
15. Revolving Loan adalah fasilitas kredit yang penggunaan dananya dapat diperpanjang
kembali oleh Debitur pada saat jatuh tempo, setelah mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Kreditur.
16. Non Revolving Loan adalah fasilitas kredit yang penggunaan dananya tidak dapat
diperpanjang kembali oleh Debitur pada saat jatuh tempo, sehingga Debitur harus
melunasinya kepada Kreditur.

1
17. Kredit Sindikasi adalah kredit yang diberikan oleh beberapa kreditur (Bank) kepada
seorang Debitur dalam rangka pembiayaan bersama.
18. Facility Agent adalah salah satu Bank yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan para
kreditur dalam menyalurkan fasilitas kredit sindikasi dan menerima semua bentuk
pembayarannya kembali dari Debitur.
19. Security Agent adalah salah satu Bank yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan para
Kreditur dalam melaksanakan segala kewenangan dan kekuasaan yang timbul
berdasarkan perjanjian ini.
20. Covenant adalah ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dan atau dilarang dilakukan
oleh Debitur selama jangka waktu kredit.
21. Plafond Kredit adalah jumlah maksimum fasilitas kredit yang disediakan Bank untuk
Debitur.
22. Kelonggaran Tarik adalah fasilitas kredit yang masih dapat ditarik oleh Debitur dari
plafond yang tersedia.
23. Pokok Kredit adalah saldo kredit yang telah digunakan dan belum dilunasi oleh Debitur,
biasa disebut juga baki debet.
24. Rekening Pinjaman adalah catatan transaksi penarikan dan pengembalian pinjaman
Debitur yang dibukukan oleh Kreditur.
25. Provisi Kredit adalah biaya yang harus dibayar oleh Debitur sehubungan dengan
komitmen Bank untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Debitur dalam jangka waktu
tertentu, biasanya 1% dari plafond kredit.
26. Loan Draw Down adalah penarikan (pencairan) pinjaman oleh Debitur sesuai dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan dalam perjanjian kredit.
27. Loan Repayment adalah pembayaran kembali pinjaman oleh Debitur sesuai dengan
jadual yang telah ditetapkan dalam perjanjian kredit.
28. Bunga Kredit adalah imbalan uang yang harus dibayar oleh Debitur kepada Kreditur atas
seluruh pinjaman uang yang diterimanya, mulai tanggal (hari) penerimaan uang pinjaman
tersebut sampai dengan tangal (hari) pembayaran kembali pinjamannya, dengan
perhitungan bunga secara harian, berdasarkan ketentuan pembagi 1 (satu) tahun sama
dengan 360 hari.
29. Suku Bunga Efektif adalah suku bunga sebenarnya yang dibayar oleh nasabah kepada
Bank, yang dihitung berdasarkan rata-rata baki debet.
30. Grace Period adalah suatu keringanan jangka waktu yang diberikan oleh Kreditur kepada
Debitur untuk tidak membayar terlebih dahulu angsuran pokok pinjamannya, namun
Debitur tetap wajib membayar bunga pinjamannya setiap bulan kepada Kreditur.
31. Commitmen Fee adalah biaya yang harus dibayar Debitur atas bagian kredit yang belum
digunakan.
32. Denda keterlambatan pembayaran adalah imbalan yang harus dibayar oleh Debitur
kepada Bank atas keterlambatan pembayaran pokok atau bunga pinjaman yang wajib
dibayar Debitur sesuai jadual yang telah ditentukan dalam perjanjian kreditnya.
33. Penalty pelunasan dipercepat adalah imbalan yang harus dibayar oleh Debitur kepada
Bank apabila terjadi pelunasan seluruh pinjaman Debitur sebelum jangka waktu kreditnya
berakhir.
34. Surat Aksep (Promes) adalah merupakan surat sanggup, tanpa syarat untuk membayar
sejumlah uang atas pengunjukkan surat aksep tersebut kepada orang (Bank) atau
ordernya, pada tanggal tertentu, di tempat tertentu.

2
35. Grosse Akta adalah salah satu salinan akta untuk pengakuan utang dengan kepala akta
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”, yang mempunyai
kekuatan eksekutorial.
36. Agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan nasabah Debitur kepada bank dalam
rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah.
37. Jaminan Kredit adalah jaminan yang bersifat materil maupun immateril untuk mendukung
keyakinan kreditur atas kemampuan dan kesanggupan Debitur untuk melunasi utangnya
sesuai dengan yang diperjanjikan.
38. Jaminan pari pasu adalah suatu jaminan bersama yang diberikan Debitur kepada para
Kreditur Sindikasi yang dibagi secara proporsional menurut perbandingan kredit yang
diberikannya.
39. Taksasi jaminan adalah suatu penilaian yang dibuat oleh Perusahaan Penilai terhadap
harga pasar yang wajar atas sebuah agunan yang diberikan Debitur.
40. Harga Pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam
pasar yang aktif.
41. Collateral Coverage adalah nilai kecukupan agunan yang diberikan Debitur untuk
menutupi pembayaran kembali seluruh fasilitas kredit dan bunganya kepada Bank,
umumnya minimal sebesar 125%.
42. Collateral Margin adalah penetapan batas maksimal oleh Bank atas penilaian setiap
jenis agunan yang diberikan Debitur terhadap kredit yang akan diberikan kepadanya.
43. Collateral Reliance adalah suatu penilaian terhadap kelayakan nilai jual (eksekusi)
secara mudah dan cepat atas agunan yang diberikan Debitur kepada Bank.
44. Crossed Collateral adalah suatu ketentuan dalam perjanjian kredit bahwa jaminan yang
diberikan Debitur dapat dipergunakan untuk menjamin sekaligus beberapa hutang lainnya
yang dibuat Debitur dengan Bank.
45. Crossed Default adalah suatu ketentuan dalam perjanjian kredit bahwa hutang debitur
lainnya dapat ditagih dengan seketika dan sekaligus secara bersama-sama jika Debitur
lalai membayar salah satu kewajibannya berdasarkan perjanjian kredit lainnya.
46. Penjamin adalah pihak ketiga yang memberikan jaminan kepada Kreditur atas pinjaman
yang diperoleh Debitur.
47. Nilai Penjaminan (Nilai Tanggungan) adalah nilai “hak istimewa” yang diberikan Debitur
atau Penjamin kepada Kreditur atas suatu hak atau barang yang menjadi objek jaminan.
48. Borgtocht (Personal Guarantie) adalah suatu perjanjian dengan mana seorang pihak
ketiga, guna kepentingan si berpiutang, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan si
berutang manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya.”
49. Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang
diberikan kepadanya oleh debitur atau orang lain atas namanya untuk menjamin hutang,
dan memberikan kewenangan kepada kreditur untuk mendapat pelunasan dari barang
tersebut lebih dahulu dari kreditur-kreditur lainnya, terkecuali biaya-biaya untuk melelang
barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk memelihara benda itu, biaya-
biaya mana harus didahulukan.
50. Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda
51. Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang (bergerak) yang disimpan di
Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang.

3
52. Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam UUPA no.5/1960 untuk pelunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-
kreditor lainnya
53. Hak Preferent adalah hak istimewa yang diberikan kepada Kreditur untuk lebih dahulu
mengambil pelunasan atas piutangnya dari hasil penjualan (lelang) benda yang
dijaminkan daripada para kreditur lainnya.
54. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang
atas tanah, dengan mengingat ketentuan fungsi sosialnya.
55. Hak Guna Usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh
Negara, dalam jangka waktu paling lama 35 tahun, guna perusahaan pertanian,
perikanan, atau peternakan.
56. Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan
atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun.
57. Roya adalah pencoretan atau penghapusan Hak Tanggungan pada buku tanah dan
Sertifikatnya, karena dilepaskan oleh Kreditur atau dibersihkan oleh Ketua Pengadilan
Negeri.
58. Subrogasi adalah penggantian hak-hak si berpiutang (kreditur) oleh seorang pihak ketiga
yang membayar kepada si berpiutang (kreditur) itu, baik terjadi dengan persetujuan
maupun demi undang-undang.
59. Cessie adalah penyerahan (pengalihan) piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh
lainnya, dilakukan dengan membuat akta authentik atau akta di bawah tangan, dengan
mana hak-hak kebendaan tersebut dilimpahkan kepada orang lain.
60. Asuransi adalah suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
61. Polis Asuransi adalah akta perjanjian asuransi yang memuat tentang ketentuan dan
syarat-syarat pertanggungan antara penanggung dan tertanggung.
62. Bankers Clause adalah suatu janji dalam polis asuransi, bahwa Bank ditunjuk sebagai
pihak tertanggung atau pihak yang berhak atas claim asuransi kerugian atau asuransi jiwa
untuk pelunasan hutang Debitur.
63. Sistem Informasi Debitur (SID) adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai
Debitur yang merupakan hasil olahan dari Laporan Debitur yang diterima Bank Indonesia
dari Pelapor.
64. Analisa Character adalah penilaian terhadap reputasi Debitur dalam segi kejujuran dan
itikad baiknya, agar dia tidak menyulitkan Bank dikemudian hari.
65. Analisa Capacity adalah penilaian terhadap kemampuan Debitur untuk mengelola
operasi perusahaan dan penggunaan dana yang diterimanya sehingga usaha nasabah
mampu menghasilkan laba yang dapat menunjang kelangsungan usahanya dan
membayar kembali pinjaman yang diperoleh.
66. Analisa Capital adalah penilaian terhadap modal yang disetor (dimiliki) Debitur untuk
menunjukkan komitmen Debitur dalam usahanya, apakah jumlah modalnya sesuai
dengan besarnya resiko dari volume usaha yang bersangkutan.

4
67. Analisa Condition adalah penilaian terhadap kondisi ekonomi, infrastruktur, atau politik
yang dapat berpengaruh kepada kelancaran operasi usaha Debitur.
68. Analisa Collateral adalah penilaian terhadap komitmen secara fisik atas jaminan yang
diberikan Debitur untuk memenuhi kewajibannya terhadap Bank, apabila usaha Debitur
mengalami kegagalan.
69. Assets Conversion Cycle (ACC) adalah bentuk analisa kredit untuk membiayai Working
Invesment Musiman pada saat tingkat terendah (permanen) dan pada saat tingkat
tertinggi (puncak musiman), sehingga jangka waktu kredit yang diberikan harus
disesuaikan dengan siklus Debitur menjual (mencairkan) assets yang dibiayai untuk
pembayaran kembali pinjamannya.
70. Cash Flow Lending (CFL) adalah bentuk analisa kredit untuk membiayai keperluan
usaha Debitur yang permanen, dimana sumber pembayaran kembali pinjamannya dari
keuntungan yang diperoleh Debitur dari waktu ke waktu, sehingga jangka waktu kredit
yang diberikan harus jangka panjang.
71. Assets Protection Lending (APL) adalah bentuk analisa kredit untuk membiayai
kebutuhan permanen dari modal kerja (working capital) yang sifatnya lancar atau mudah
dikonversikan ke dalam bentuk tunai, dimana sumber pembayaran kembali pinjamannya
dari setiap transaksi penjualan yang berjalan terus, sehingga jangka waktu kredit yang
diberikan jangka pendek dan dapat diperpanjang terus dari waktu ke waktu.
72. Proporsal Kredit adalah informasi (ikhtisar) yang disusun dan direkomendasikan oleh
Account Officer terhadap penilaian kelayakan pemberian kredit yang diajukan nasabah
kepada Komite Kredit.
73. Komite Kredit adalah sebuah komite yang terdiri lebih dari dua orang (Ketua, Wakil
Ketua, dan Anggota) yang khusus dibentuk untuk memutuskan secara bersama-sama
dengan suara bulat segala kebijakan yang berkaitan dengan pemberian kredit kepada
seorang nasabah.
74. Pihak terkait adalah perseorangan atau perusahaan / badan yang mempunyai hubungan
pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui
hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan atau keuangan.
75. One Obligor Consepts adalah pemberian kredit kepada satu group usaha Debitur yang
memiliki hubungan kepengurusan yang sama, hubungan kepemilikan, atau hubungan
keuangan yang saling berkaitan.
76. One Up Level Approval adalah persetujuan yang diperlukan dari Pemutus Kredit satu
tingkat di atasnya untuk mendapatkan kebijaksanaan dalam pemberian fasilitas Kredit
yang diajukan Debitur.
77. Batas Wewenang Memutus Kredit adalah batas wewenang yang diberikan Direksi dan
atau Komisaris kepada komite kredit untuk memutuskan pemberian kredit baru,
perpanjangan, penambahan, dan atau restrukturisasi kredit.
78. Batas Maksimal Pemberian Kredit adalah batas maksimal kredit yang dapat diberikan
Bank kepada seorang debitur, berkaitan dengan modal Bank.
79. Memo Pengolahan Kredit (MPK) adalah ringkasan analisa kredit yang telah disusun oleh
Account Officer yang memuat data pribadi, data perizinan, data usaha, data keuangan,
dan data jaminan yang diberikan Debitur.
80. Memo Keputusan Kredit (MKK) adalah hasil keputusan Komite Kredit atas permohonan
kredit yang diajukan Debitur.
81. Offering Letter adalah surat penawaran kredit yang diberikan oleh Bank kepada nasabah
berkaitan dengan persetujuan atas permohonan kreditnya.

5
82. Documentation Checklist adalah daftar dokumen yang disyaratkan Bank untuk
dilengkapi atau dipenuhi oleh Debitur.
83. Deviasi Pencairan Kredit adalah segala penyimpangan atas persyaratan pencairan
kredit yang telah ditetapkan oleh komite kredit.
84. Deviasi Besar (major) adalah deviasi yang dapat memberikan dampak kerugian yang
cukup besar secara material, jika terjadi masalah dikemudian hari.
85. Deviasi Kecil (minor) adalah deviasi yang tidak memberikan dampak kerugian secara
material, terhadap kredit yang diberikan.
86. Pemantauan Kredit adalah suatu kegiatan rutin yang dilakukan Account Officer terhadap
kegiatan usaha nasabahnya, meliputi penggunaan fasilitas kredit dan pembayaran
kewajibannya kepada Bank.
87. Kredit Bermasalah adalah kredit yang tidak (belum) dibayar kembali pokok atau
bunganya oleh Debitur setelah lewat tanggal jatuh tempo sebagimana ditentukan dalam
perjanjian kreditnya.
88. Restrukturisasi Kredit adalah salah satu upaya yang dilakukan Bank dalam menangani
kredit bermasalah, karena Debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi
kewajibannya.
89. Penjadualan Kembali adalah perubahan jadual (jangka waktu) pembayaran pokok dan
bunga yang wajib dibayar oleh Debitur.
90. Persyaratan Kembali adalah perubahan sebagian atau seluruh persyaratan kredit yang
tidak terbatas pada perubahan jadual pembayaran, jangka waktu, dan atau persyaratan
lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum plafond kredit.
91. Penataan Kembali adalah perubahan persyaratan kredit yang menyangkut penambahan
fasilitas kredit dan konversi seluruh atau sebagian tunggakan angsuran bunga menjadi
pokok kredit baru yang dapat disertai dengan penjadualan kembali dan atau persyaratan
kembali.
92. Novasi adalah pembaharuan utang yang merupakan salah satu sebab dari hapusnya
suatu perjanjian, dengan cara perjanjian utang lama diambil alih (diganti) oleh perjanjian
utang baru.
93. Novasi Objektif adalah novasi yang terjadi apabila seorang debitor membuat suatu
perikatan utang baru bagi kreditor untuk menggantikan perikatan yang lama yang
dihapuskan karenanya.
94. Novasi Subjektif Pasif adalah novasi yang terjadi apabila seorang debitor baru ditunjuk
untuk menggantikan seorang debitur lama yang dibebaskan dari perikatannya.
95. Novasi Subjektif Aktif adalah novasi yang terjadi apabila sebagai akibat suatu perjanjian
baru, ditunjuk seorang kreditur baru untuk menggantikan kreditur lama terhadap siapa si
debitur dibebaskan dari perikatannya.
96. Performing Loan adalah kredit dengan kualitas lancar (L) dan kualitas dalam perhatian
khusus (DPK).
97. Nonperforming Loan adalah kredit dengan kualitas kurang lancar (KL), kualitas
diragukan (D), dan kualitas macet (M).
98. Kredit Lancar adalah kredit yang secara umum digolongkan tidak terdapat tunggakan
(angsuran) pokok dan atau bunga, atau terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau
bunganya tidak lebih dari 3 (tiga) kali dan kredit belum jatuh tempo.
99. Kredit Kurang Lancar adalah kredit yang secara umum digolongkan terdapat tunggakan
(angsuran) pokok dan atau bunga lebih dari 3 (tiga) kali angsuran tetapi tidak lebih dari 6
(enam) kali angsuran, atau kredit telah jatuh tempo tidak lebih dari 1 (satu) bulan.

6
100. Kredit Diragukan adalah kredit yang secara umum digolongkan terdapat tunggakan
pokok dan atau bunga lebih dari 6 (enam) kali angsuran tetapi tidak lebih dari 12 (dua
belas) kali angsuran, atau kredit telah jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan tetapi tidak
lebih dari 2 (dua) bulan.
101. Kredit Macet adalah kredit yang secara umum digolongkan terdapat tunggakan angsuran
pokok dan atau bunga lebih dari 12 (dua belas) kali angsuran, atau kredit telah jatuh
tempo lebih dari 2 (dua) bulan.
102. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus
dibentuk sebesar presentase tertentu dari baki debet berdasarkan penggolongan Kualitas
Aktiva Produktif.
103. Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) adalah aktiva yang diperoleh Bank, baik melalui
lelang atau diluar lelang berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan
dan berdasarkan surat kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal
Debitur telah dinyatakan Macet.
104. Hapus Buku adalah tindakan administratif Bank untuk penghapus bukukan kredit macet
dari neraca sebesar kewajiban Debitur tanpa menghapus hak tagih Bank kepada Debitur.
105. Hapus Tagih adalah tindakan Bank untuk menghapus semua kewajiban Debitur yang
tidak dapat diselesaikan.
106. Domisili Hukum adalah Pengadilan Negeri yang dipilih para pihak untuk mengajukan
gugatan / tuntutan secara perdata.
107. Conservatoir Beslag adalah sita terhadap barang-barang bergerak maupun tidak
bergerak milik Tergugat untuk jaminan pembayaran Tergugat kepada Penggugat.
108. Revindicatoir Beslag adalah sita terhadap barang-barang bergerak milik Penggugat
yang ada ditangan Tergugat untuk dapat dikembalikan kepada Penggugat.
109. Lelang Sukarela adalah lelang atas barang milik swasta baik perorangan, kelompok
masyarakat maupun badan swasta.
110. Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusan / penetapan pengadilan
atau dokumen yang dipersamakan dengan itu.
111. Limit Lelang adalah nilai minimal yang ditetapkan oleh Penjual untuk dicapai dalam suatu
pelelangan sebagai dasar untuk mengesahkan pemenang lelang.
112. Risalah Lelang adalah berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang
yang mempunyai kekuatan pembuktian sempurna bagi para pihak.
113. Grosse Risalah Lelang adalah salinan asli dari Risalah Lelang yang berkepala “Demi
Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
TB/10/10/07

Anda mungkin juga menyukai