Anda di halaman 1dari 7

ISTILAH PERBANKAN

1. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup


kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
2. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
3. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang yang berlaku.
4. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
5. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
6. Bank Koresponden adalah Bank yang mempunyai hubungan kerjasama dengan Bank
lain untuk saling memberikan jasa pelayanan perbankan dan atau melakukan transaksi
tertentu untuk dan atas nama Bank yang berkepentingan.
7. Bank Gagal adalah Bank yang mengalami kesulitan keuangan dan membahayakan
kelangsungan usahanya serta dinyatakan tidak dapat lagi disehatkan oleh Lembaga
Pengawas Perbankan (BI) sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.
8. Kantor Cabang adalah kantor Bank yang secara langsung bertanggungjawab kepada
kantor pusat Bank yang bersangkutan, dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana
Kantor Cabang tersebut melakukan usahanya.
9. Kantor Kas adalah kantor Bank yang melakukan pelayanan kas, tidak termasuk
pemberian kredit, dalam rangka membantu kantor induknya, dengan alamat tempat
usaha yang jelas dimana Kantor Kas tersebut melakukan usahanya.
10. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) adalah kegiatan kas yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan elektronik yang ditempatkan Bank diberbagai lokasi untuk
memudahkan nasabah melakukan transaksi penarikan tunai, pemindahbukuan dana,
pembayaran tagihan dan memperoleh informasi saldo atau mutasi rekening nasabah.
11. Automatic Deposit Machine (ADM) adalah kegiatan kas yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan elektronik yang ditempatkan Bank diberbagai lokasi untuk
memudahkan nasabah melakukan transaksi penyetoran uang tunai ke dalam
rekeningnya.
12. Self Service Passbook Printer (SSPP) adalah peralatan elektronik yang ditempatkan
Bank diberbagai lokasi untuk memudahkan nasabah mencetak transaksi perbankannya
ke dalam buku tabungannya sendiri.
13. Payment Point adalah kegiatan pelayanan pembayaran melalui kerjasama antara Bank
dan pihak lain.
14. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk Giro, Deposito, Sertifikat Deposito,
Tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
15. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.

1
16. Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindahbukuan.
17. Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
18. Deposit On Call adalah deposito yang berjangka waktu relatif singkat (minimal 7 hari)
dan dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan sebelumnya.
19. Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk Deposito yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindahtangankan (atas unjuk).
20. Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah, yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek
dengan sistem diskonto.
21. Surat Berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang
dan pasar modal.
22. Slip Penarikan adalah kuitansi yang disediakan Bank untuk pengambilan uang secara
tunai dari tabungan Nasabah melalui Counter Teller.
23. Slip Setoran adalah sarana yang disediakan Bank sebagai bukti penyetoran uang
secara tunai maupun non tunai oleh Nasabah melalui Counter Teller.
24. Bilyet Giro adalah surat perintah tak bersyarat dari nasabah yang telah dibakukan
bentuknya dan ditandatangani nasabah pada tanggal penerbitannya, kepada penyimpan
dana (Bank tersangkut) untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro nasabah
yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya, kepada Bank
yang sama atau kepada Bank lainnya setelah tanggal efektifnya berlaku.
25. Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek dalam hal mana penerbitnya
memerintahkan kepada Bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada orang
yang namanya disebut dalam cek atau penggantinya atau pembawanya pada saat
diunjukan.
26. Cek Perjalanan (Traveller’s Check) adalah surat berharga dalam bentuk cek yang
dikeluarkan oleh suatu Bank, dengan denominasi tertentu, dimana Bank Penerbit
sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang yang tanda
tangannya tertera pada cek perjalanan itu.
27. Inkaso adalah jasa perbankan untuk menerima warkat (Cek / Bilyet Giro) yang
diserahkan oleh nasabah guna ditagihkan ke Bank tertarik yang berada diluar wilayah
klring lokalnya.
28. Transfer adalah jasa perbankan untuk mengirimkan uang nasabah kepada pihak ketiga
yang memiliki rekening di Bank lainnya, baik di dalam kota maupun di luar kota.
29. Trasury adalah departemen yang menentukan kebijakan pengelolaan dana secara
cepat dan cermat untuk menjaga keseimbangan likuiditas perusahaan (Bank) dalam
rangka memperoleh hasil yang optimal dari dana yang tersedia.
30. Lembaga Penjamin Simpanan adalah badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan
penjaminan atas simpanan nasabah penyimpan, melalui skim asuransi, dana
penyangga, atau skim lainnya.
31. Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanannya.

2
32. Pihak Terafiliasi adalah:
 Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi, atau kuasanya, pejabat, atau
karyawan bank.
 Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain, akuntan publik, penilai,
konsultan hukum, dan konsultan lainnya.
 Pihak yang menurut penilaian Bank Indonesia turtut serta mempengaruhi
pengelolaan bank, antara lain, pemegang saham dan keluarganya, keluarga
komisaris, keluarga direksi, keluarga pengurus.
33. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank.
34. Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank dalam
bentuk simpanan berdasarkan perjanjian Bank dengan nasabah yang bersangkutan.
35. Nasabah Debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan
berdasarkan Prinsip Syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian
bank dengan nasabah yang bersangkutan.
36. Walk-in Customer adalah pihak-pihak yang menggunakan jasa Bank tanpa memiliki
rekening di Bank tersebut
37. Beneficial Owner adalah pemberian kuasa untuk pembukaan rekening pada suatu
Bank
38. Joint Account adalah rekening yang dimiliki bersama-sama oleh dua orang atau lebih
nasabah yang memiliki hak dan kewajiban yang sama atas rekening tersebut.
39. Dokumen Nasabah adalah bukti identitas diri, badan usaha, dan atau perizinan yang
harus diberikan oleh calon Nasabah sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
berlaku untuk pembukaan rekening Bank.
40. Prinsip Mengenal Nasabah adalah prinsip yang diterapkan Bank untuk mengetahui
identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi
yang mencurigakan.
41. Profile Nasabah adalah deskripsi nasabah yang mencakup antara lain data identitas,
pekerjaan / kegiatan usaha, profile transaksi, dan profile usaha nasabah.
42. Customer Information File (CIF) adalah data Nasabah yang tercatat dalam sistem
komputer Bank yang isinya memuat profile Nasabah.
43. Profile Transaksi adalah pola transaksi normal yang biasanya dilakukan oleh nasabah
yang mencakup antara lain jenis transaksi, sarana transaksi, besaran transaksi dan
frekuensi transaksi.
44. Transaksi adalah seluruh kegiatan yang menimbulkan hak dan kewajiban atau
menyebabkan timbulnya hubungan hukum antara dua pihak atau lebih, termasuk
kegiatan pentransferan dan atau pemindahbukuan dana yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa Keuangan.
45. Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah transaksi keuangan yang menyimpang
dari profil, karakteristik atau kebiasaan pola transaksi nasabah, termasuk transaksi
keuangan yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan, dan
atau transaksi yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan harta
kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.
46. Pencucian Uang adalah perbuatan menempatkan, mentransfer, membayarkan,
membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan, membawa ke luar
negeri, menukarkan, menyembunyikan, menyamarkan harta kekayaan yang
diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud untuk

3
menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-olah
menjadi harta kekayaan yang sah.
47. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) adalah lembaga
independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana
pencucian uang.
48. Kartu Kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan atau untuk melakukan penarikan tunai
dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh Penerbit
atau Acquirer, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan pembayaran
tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus ataupun secara angsuran.
49. Kartu ATM adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan
untuk melakukan penarikan tunai dan atau pemindahan dana dimana kewajiban
pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan
pemegang kartu pada Bank atau Lembaga Selain Bank yang mendapat persetujuan
untuk menghimpun dana.
50. Kartu Debet adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan, penarikan tunai, dan atau pemindahan
dana, dimana kewajiban pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara
langsung simpanan pemegang kartu pada Bank atau Lembaga Selain Bank yang
mendapat persetujuan untuk menghimpun dana.
51. Kartu Prabayar adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat
digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan, penarikan tunai dan atau pemindahan
dana, dimana pemegang kartu menyetorkan terlebih dahulu sejumlah dana tertentu
kepada penerbit, dan kewajiban pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi
secara langsung nilai dana tersebut.
52. Pemegang kartu adalah pengguna sah dari alat pembayaran dengan menggunakan
kartu.
53. Personal Identification Number (PIN) adalah sandi rahasia yang dimiliki setiap
pemegang kartu sebagai sarana otorisasi untuk bertransaksi dengan menggunakan
fasilitas Electronic Banking.
54. Penyelenggara adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan kegiatan alat
pembayaran dengan menggunakan kartu baik sebagai Prinsipal, Penerbit, dan atau
Acquirer.
55. Prinsipal adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang menjadi pemilik tunggal hak
atas merk dalam kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu.
56. Penerbit adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang menerbitkan alat pembayaran
dengan menggunakan kartu untuk pemegang kartu dengan menggunakan merk tertentu
atas persetujuan Prinsipal.
57. Aquirer adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan kegiatan alat
pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat berupa Financial Aquirer dan atau
Technical Aquirer.
58. Financial Aquirer adalah Aquirer yang melakukan pembayaran terlebih dahulu atas
transaksi yang dilakukan oleh pemegang kartu dengan penyedia barang dan atau jasa.
59. Technical Aquirer adalah Aquirer yang menyediakan sarana yang diperlukan dalam
pemrosesan alat pembayaran dengan menggunakan kartu berdasarkan perjanjian
dengan penyedia barang dan atau jasa.

4
60. Electronic Banking adalah transaksi perbankan dengan menggunakan sarana
elektronik, misalnya melalui komputer, telepon atau sarana elektronik lainnya.
61. SMS Banking adalah sarana transaksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan
fasilitas Short Massages Service dalam telepon seluler milik Nasabah sendiri.
62. Electronic Data Captured (EDC) adalah alat yang ditempatkan diberbagai lokasi mitra
usaha Bank sebagai sarana penghubung secara electronis untuk digunakan oleh
Pemegang Kartu (ATM) dalam melakukan transaksi perbankannya.
63. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,
optikal, atau sejenisnya.
64. Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) adalah suatu sistem transfer dana elektronik
antar Peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika
pertransaksi secara individual.
65. Kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar Bank baik atas
nama Bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.
66. Daftar Hitam adalah suatu daftar yang berisi nama-nama Penarik Cek / Bilyet Giro
kosong yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan berlaku selama 1 (satu) tahun sejak
tanggal penerbitan.
67. Bank Frauds (penipuan) adalah segala bentuk tindakan, perbuatan, kebijakan yang
menyimpang dengan sengaja secara sadar dilakukan, diambil oleh berbagai pihak yang
berada dalam Bank baik langsung atau tidak langsung dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan bagi pelaku dan atau pihak-pihak yang berkaitan dengan
pelaku.
68. Rekonsiliasi adalah penyesuaian 2 (dua) kelompok data yang saling berhubungan
untuk meneliti sebab terjadinya selisih atau adanya unsur manipulasi.
69. Trasir adalah metode pemeriksaan dengan cara menelusuri proses (tahapan kegiatan)
suatu transaksi apakah dilakukan dengan benar.
70. Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan
atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan atau jasa yang akan
dan sedang diperdagangkan.
71. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
72. Pengaduan Nasabah adalah ungkapan ketidakpuasan Nasabah yang disebabkan oleh
adanya potensi kerugian finansial pada Nasabah yang diduga karena kesalahan atau
kelalaian Bank.
73. Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah
dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dituangkan dalam suatu dokumen dan atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi
oleh konsumen.
74. Subjek Hukum adalah orang atau suatu badan hukum yg mempunyai hak dan
kewajiban untuk melakukan suatu perbuatan hukum, baik perbuatan sepihak maupun
perbuatan dua pihak.
75. Firma adalah perseroan yang didirikan oleh lebih dari satu orang dalam suatu perjanjian,
dengan maksud untuk melakukan perusahaan di bawah satu nama, serta membagi
keuntungan yang didapatnya.

5
76. Perseroan Komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan oleh beberapa orang
pesero, sebagian merupakan pesero yang bertanggung jawab renteng yang disebut
sebagai pesero pengurus (komplementer) dan sebagian merupakan pesero pemberi
modal dan tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkannya, disebut
pesero komandit.
77. Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU
ini serta peraturan pelaksanaannya.
78. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai
dengan anggaran dasar.
79. Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan / atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi.
80. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam Undang-Undang dan / atau anggaran dasar.
81. Penggabungan (Merger) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan
atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih
karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status
badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.
82. Peleburan (Konsolidasi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan
atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan baru yang
karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari perseroan yang meleburkan diri dan
status badan hukum perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
83. Pengambil-alihan (Akuisisi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan
hukum atau orang perorangan untuk mengambilalih saham perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.
84. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
85. Pengurus Yayasan adalah Organ yang melaksanakan kepengurusan Yayasan,
sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, Bendahara, dan Sekretaris.
86. Pengawas Yayasan adalah Organ yang bertugas melaksanakan pengawasan serta
memberikan nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
87. Pembina Yayasan adalah Organ yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Pengurus atau Pengawas dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang
dan / atau anggaran dasar.
88. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang-
orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
89. Pengurus Koperasi adalah Organ yang mengelola segala kegiatan usaha Koperasi dan
mewakili Koperasi baik di dalam maupun di luar Pengadilan.
90. Pengawas Koperasi adalah Organ yang bertugas mengawasi kebijaksanaan koperasi
dan pengelolaan koperasi.

6
91. Rapat Anggota Koperasi adalah Organ yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam
Koperasi.
TB/10/10/07

Anda mungkin juga menyukai