Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

TOKSIKOLOGI HASIL PERIKANAN


(Toksisitas Logam Berat)

OLEH :

MEI SINTA
NIM.Q1B119001

DOSEN PMK
Dr. MOH NUH. IBRAHIM, S.Pi., M.Si

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan hidayah dan
memberikan petunjuk-petunjuk, sehingga kita dapat merasakan rahmat, kesehatan, dan
perkembangan dalam pembuatan makalah tentang “Toksikologi Logam Berat” pembahasan
sebagai tugas dalam mata kuliah Toksikologi Hasil Perikanan. Tugas yang kami susun ini
sebagai pembelajaran bagi kami sekaligus sebagai syarat untuk memperoleh nilai yang
diharapkan, semoga dalam pemaparan nanti penyimak bisa memahami dan memahami
“Toksikologi Logam Berat”. Sehingga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Namun kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna besar harapan kami kepada semua pihak jika terdapat kesalahan atau
penyimpangan semoga dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampuh mata kuliah
Toksikologi Lingkungan dan kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan bantuan
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat waktu.

Kendari , Oktober 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi meningkat maka penggunaan bahan kimia dalam industri
maupun kehidupan sehari-hari semakin meningkat. Selain bermanfaat bahan kimia juga
berpengaruh negatif terhadap manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun lingkungan.
Aspek kuantitas atau jumlah/dosis sangat menentukan dalam menilai suatu toksisitas suatu
zat, seperti yang oleh Paraceleus (1943-1541) bahwa “Semua zat adalah racun, tidak ada
yang bukan racun, dosis yang tepat membedakan racun atau obat”.
Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia. Selain itu
toksikologi juga mempelajari jelas/kerusakan/ cedera pada organisme (hewan, tumbuhan,
manusia) yang diakibatkan oleh suatu materi substansi/energi, mempelajari racun, tidak saja
efeknya, tetapi juga terjadinya efek tersebut pada organisme dan mempelajari kerja kimia
yang merugikan organisme. Banyak peran toksikologi dalam kehidupan sehari-hari tetapi
bilaologi dengan lingkungan istilah toksikologi lingkungan dan ekotoksikologi.
Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan
dalam berbagai bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang
paling mendominasi daribahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama
dalam pembuatan mesin. Di dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang
terkandung di dalam logam tersebut. Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal
yang bersifat teknis dan detail tentang logam. Penulis akan memberikan penjelasan
tentang makalah ini dan semoga penjelasan tersebut menambah wawasan pembaca.
Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung
besi (ferro) dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni,
melainkan dalam bentukbatuan yang mengandung bijih besi yang juga merupakan
persenyawaan antara besi dan oksigentapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari
pertambangan. Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita
jumpai dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang bahan-
bahannya sebagian dari besi, pembuatan workshop/gudang yang memakai kerangka
baja dan juga di tempat penampunganbesi-besi bekas, yang nantinya besi-besi bekas
tersebut akan di daur ulang lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Devinisi Logam Berat
2. Mekanisme Keracunan Logam Berat
3. Sifat Toksisitas Logam Berat
4. Faktor Penyebab Racun Pada Logam
5. Beberapa Toksisitas logam berat di lingkungan Perairan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Toksikologi Hasil Perikanan. Dan untuk mengetahui devinisi logam berat, Mekanisme
keracunan logam berat, Sifat Toksisitas Logam Berat, Faktor Penyebab racun pada logam
dan Beberapa toksisitas logam berat di lingkungan Perairan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Devinisi Logam Berat

Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk kation . Logam adalah salah satu dari kelompok yang tidak dapat
dibedakan oleh sifat ionisasi dan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Logam berat adalah senyawa yag memiliki nomor atom antara 21 (scandium) dan 92
(uranium) dari Tabel Sistem Periodik Bahan Kimia dan mempunyai berat jenis (specific
gravity) 5,0 atau lebih. Logam berat dapat dibedakan menjadi logam berat esensial dan non-
esensial. Logam berat esesial merupakan jenis logam berat yang pada jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh suatu organisme hidup dan dalam jumlah yang berlebihan akan
mengakibatkan keracunan sedangkan logam berat non esensial merupakan jenis logam berat
yang fungsinya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui. Logam berat ini dapat
menimbulkan efek yang merugikan kesehatan manusia, sehingga sering disebut sebagai
logam beracun. Senyawa ini tidak dapat rusak di alam dan tidakberubah menjadi bentuk lain
(BPOM RI, 2010).

B. Mekanisme Keracunan Logam Berat

1. Memblokir atau menahan kerja gugus fungsi biomolekul yang esensial untuk proses
biologis, seperti protein dan enzim.
2. Menggantikan ion-ion esensial yang terdapat dalam molekul terkait.
3. Mengadakan modifikasi atau perubahan bentuk gugus aktif yang dimiliki oleh
boimolekul.

C. Sifat Toksisitas Logam Berat

Menurut Kementrian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (1990) sifat


toksisitas logam berat dapat dikelompokan ke dalam 3 kelompok, yaitu :

1. Bersifat toksik tinggi yang terdiri dari atas unsur-unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn.
2. Bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-unsur Cr,Ni, dan Co.
3. Bersifat tosik rendah terdiri atas unsur Mn dan Fe.
D. Faktor Penyebab Racun Pada Logam
1.Tingkatan konsumsi dan banyaknya logam di alam Umumnya, semakin tinggi kadar
yang terdapat di alam, semakin tinggi pula efek keracunan yang ditimbulkan oleh
logam tersebut. Contohnya, kadmium dalam satu dosis tunggal dan besar dapat
menginduksi gangguan saluran pencernaan. Asupan kadmium yang lebih kecil dapat
mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.
2. Bentuk senyawa kimia merkuri berpengaruh pada ginjal, senyawametil merkuri dan
etil merkuri akan berpengaruh pada susunan saraf. Pada saat ini, senyawa merkuri
bersifat lipofitik, sehingga meracuni darah danotak. Senyawa tetra etil timbal juga
dapat memengaruhi susunan saraf.
3. Kompleks protein-logam Berbagai kompleks protein - logam dibentuk dalam tubuh.
Contohnya, kompleks proteinlogam yang dibentuk dengan timbal, bismut, dan raksa-
selenium secara mikroskopik dapat terlihat sebagai badan inklusi dalam sel yang
tercemar logam. Besi dapat bergabung dengan protein untuk membentuk feritin yang
bersifat larut dalam udara atau hemosiderin yang tidak larut dalam udara. Kadmium
dan beberapa logam lain, seperti tembaga dan zinkbergabung dengan metaloticon,
suatu protein dengan bobot rendah. Kompleks protein kadmium (Cd) tidak begitu
beracun, jika dibandingkan dengan Cd2+.[4] Tetapi, dalam sel tubulus ginjal,
kadmium-metalotionein melepaskan Cd2+ dan menyebabkan keracunan.
4. Umur dan berat badan Pada orang yang usianya muda,seperti anak-anak, biasanya
lebih rentan terhadap serangan logam daripada orang dewasa.[5] Hal ini disebabkan
karena masalah dan tingkat penyerapan dalam saluran pencernaan mereka lebih
besar. Selain itu, pada anak-anak yang memiliki berat badan sangat kecil, lebih
mudah diserang oleh racun logam.
5. Faktor-faktor diet yang menyebabkan defisiensi protein, vitamin C, dan vitamin D
dapat meningkatkan keracunan logam.

E. Beberapa Toksisitas logam berat di lingkungan Perairan


Logam berat dibagi menjadi dua berdasarkan toksikologinya, yaitu logam berat
esensial dan non esensial. Logam berat esensial merupakan logam yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia namun dalam dosis atau jumlah tertentu, contoh dari logam berat esensial
yakni Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan Se. Sedangkan logam berat non esensial dapat diartikan
sebagai logam yang beracun (toxic metal). Dikarenakan sifatnya yang beracun maka logam
yang termasuk dalam golongan ini memberikan efek yang negatif bagi kesehatan manusia,
contoh dari logam ini yakni Hg, Pb, Cd, Sn, Cr(VI) dan As (Direktorat Pengawasan Produk
dan Bahan Berbahaya BPOM RI, 2010).
Dalam perairan, logam berat dapat ditemukan dalam bentuk terlarut dan tidak
terlarut. Logam berat terlarut logam adalah yang membentuk komplek dengan senyawa
organik dan anorganik, sedangkan logam berat yang tidak terlarut merupakan partikel-
partikel yang berbentuk koloid dan senyawa kelompok logam yang teradsorbsi pada partikel-
partikel yang tersuspensi (Razak, 1980).
a.) Merkuri (Hg)
Berdasarkan sifat kimia dan fisik merkuri (Hg), tingkat atau daya racun logam
berat terhadap hewan air secara berurutan adalah merkuri (Hg), kadmium (Cd),
seng (Zn), timah hitam (Pb), krom (Cr), nikel (Ni), dan kobalt (Co). Urutan
toksisitas logam dari yang paling toksik terhadap manusia adalah Hg2+ > Cd2+
>Ag2+ > Ni2+ > Pb2+ > As2+ > Cr2+ Sn2+ >Zn2+. Toksisitas logam berat bisa
dikelompokkan menjadi 3, yaitu bersifat toksik tinggi yang terdiri dari unsur-
unsur Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn; bersifat toksik sedang, yang terdiri dari unsur-
unsur Cr, Ni, dan Co; dan bersifat tosik rendah, yang terdiri atas unsur Mn dan
Fe. Logam berat bersifat toksik karena tidak bisa dihancurkan (non-degradable)
oleh organisme hidup yang ada di lingkungan sehingga logam-logam tersebut
terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan dan
membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik.
b.) Kadnium (Cd)
Kadmium (Cd) bentuk asap atau gas bisa berakibat fatal bila konsentrasi Cd 40-
50 mg/m3 terinhalasi selama 1 jam dan konsentrasi Cd 9 mg/m3 terinhalasi
selama 5 jam. Konsentrasi lebih rendah tidak berakibat fatal (Bastarache, 2003).
Keracunan yang disebabkan oleh Cd bisa bersifat akut dan kronis. Keracunan
akut Cd sering terjadi pada pekerja di industri yang berkaitan dengan Cd.
Peristiwa itu bisa terjadi karena para pekerja terpapar uap logam Cd atau CdO.
Gejala-gejala keracunan akut Cd adalah timbulnya rasa sakit dan panas di dada.
Akan tetapi, gejala keracunan tidak langsung muncul saat penderita terpapar uap
Cd atau CdO. Keracunan akut muncul setelah 4-10 jam sejak penderita terpapar
oleh Cd. Keracunan Cd bisa menimbulkan penyakit paru-paru akut. Keracunan
akut yang disebabkan oleh uap Cd atau CdO dapat menimbulkan kematian bila
konsentrasinya besar 2.500 - 2.900 mg/m3 . Sementara itu, para pekerja yang
menggunakan solder dengan kandungan Cd 24% akan berusia pendek dan
kematian akan segera terjadi bila konsentrasi uap solder secara seluruhan sebesar
1 mg/m3 .
c.) Timbal
Timbal (Pb) adalah logam yang bersifat toksik terhadap manusia, yang berasal
dari tindakan mengonsumsi makanan, minuman, atau melalui inhalasi dari udara,
debu yang tercemar Pb, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, dan lewat
parenteral. Logam Pb tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila
makanan dan minuman tercemar Pb dikonsumsi, maka tubuh akan
mengeluarkannya. Orang dewasa mengabsorpsi Pb sebesar 5 - 15% dari
keseluruhan Pb yang dicerna, sedangkan anak-anak mengabsorpsi Pb lebih besar,
yaitu 41,5 % .
d.) Arsen (As)
Arsen (As) bisa digunakan sebagai bahan dari berbagai macam obat, tetapi juga
memberikan efek samping. Untuk itu, penggunaan obat berbahan baku As harus
secara hati-hati karena As juga potensial bersifat karsinogenik dan
kokarsinogenik. Dalam catatan sejarah, As merupakan racun kuno yang paling
banyak memakan korban. Dari 679 kasus pembunuhan, penggunaan racun As
menempati peringkat pertama, yaitu 30,8%, 9%, menggunakan racun sianida, dan
5,9% menggunakan racun striknin.
e.) Krom (Cr)
Daya racun yag dimiliki oleh logam Cr di tentukan oleh valensi ion-nya. Ion
Cr(VI) merupakan bentuk logam Cr yang paling dipelajari sifat racunnya, bila
dibandingkan dengan ionion Cr(II) dan Cr(III). Sifat racun yang dibawa oleh
logam ini juga dapat mengakibatkan terjadinya keracunan akut dan keracunan
kronis. Keracunan akut dapat mengakibatkan kanker pada alat pencernaan, iritasi
mata dan kulit, kanker paru-paru, pembengkakan dan kemerahan pada kulit.
Keracunan kronis akibat terpapar Cr antara lain dapat menyebabkan gangguan
alat pernafasan, bronkitis, penurunan fungsi paru-paru, asma, gangguan pada
hati, ginjal, alat pencernaan dan sistem imunitas (Widowati, 2008).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Toksisitas logam adalah terjadinya keracunan dalam tubuh manusia yang disebabkan
oleh bahan berbahaya yang mengandung logam beracun. Zat-zat tersebut dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kulit, dan mulut. Pada umumnya, logam terdapat
di alam dalam bentuk batuan, bijih tambang, tanah, udara, dan udara.[2] Macam macam
logam logam yaitu raksa/merkuri (Hg), kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah
(Sn), nikel (Ni), arsene (As), kobalt (Co),aluminium ( Al), besi (Fe), selenium (Se), dan zink
(Zn). Walaupun kadar logam dalam tanah, udara, dan udara rendah, namun dapat meningkat
apabila manusia menggunakan produk dan peralatan yang mengandung logam, pabrik-pabrik
yang menggunakan logam,pertambangan logam, dan pemurnian logam.
DAFTAR PUSTAKA

Tanpa nama. 2013. Logam. (http://id.wikipedia.org/wiki/Logam) diakses pada tanggal 25


Mei 2016
Anonim. 2013. Chapter I. (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12794-
1400100001-Chapter1.pdf) diakses pada tanggal 25 Mei 2016
Annas.2013. Logam Berat.(http://nas-annas.blogspot.com/2011/01/logam-berat.html)diakses
pada tanggal 25 Mei 2016. Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran :
hubungannya dengan Senyawa Toksikologi Logam UI-Tekan. Jakarta. Sofyan. 2013.
Logam. (http://sofyan-az.bogspot.com/2008/01/logam.html) diakses pada tanggal 25
Mei 2016 Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Mahasiswa Kedokteran
dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. EGC. Jakarta.
KETERANGAN:
1. GUNAWAN
Sebagai Ketua Kelompok sekaligus moderator dalam presentasi dan Penyusun
Makalah
2. MEI SINTA
Bertugas Mencari Jurnal, Menusun Ppt, Menjadi pemateri dan Membantu Mencari
Jawaban Dari Pertanyaan Kelompok Penanya
3. MAHARANI WULANDARI
Bertugas Membantu Menyusun Ppt dan menjawab Pertanyaaan dari kelompok
Penannya
4. ENDANG WATI
Bertugas menjawab Pertanyaan dari kelompok Penanya
5. ERLAN
Betugas Membantu mencari Jurnal
6. SASMITA NINGSI RAYUSARI
Bertugas membantu mencari jurnal
7. IDUL SAPUTRA
Sebagai Pemapar Materi
8. IMAM ALDI SURYA
Bertugas membantu mencari jurnal
9. SECHY KRISTINA PUTRI
Bertugas Membantu Mencari jawaban dari kelompok penanya

Anda mungkin juga menyukai