PENDAHULUAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istilah
manajemen berasal dari administratie yang berarti tata-usaha. Pengertian lain dari manajemen
berasal dari bahasa Inggris administration sebagai the management of executive affairs.
Dalam pengertian Manajemen Pendidikan ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang
terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas Selain itu, Manajemen
berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan
dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah
melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang
diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan
dengan sistematis dalam suatu proses.
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan
yang telah di tetapkan sebelumnya. Atau definisi manajemen pendidikan yang lainnya yaitu
merupakan suatu bentuk kerjasama antar pihak-pihak pendidikan demi pencapai target
pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya. Yang menjadi tujuan umum dalam manajemen
pendidikan adalah melaksanakan pembentukan kepribadian pelajar yang berdasarkan dengan
tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan maupun perbaikan untuk usia
pendidikan.
B. Tujuan, manfaat menejemen pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi
manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan)
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh
manajemennya
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
8. Meningkatkan citra positif pendidikan.
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat
dan kemampuannya
Prinsip-prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan
tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu
organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan itu
harus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan
masa depan organisasi.
Penerapan pada manajemen pendidikan pada tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, siswa, orang tua siswa, masyarakat dan stakeholders duduk bersama membahas rencana
strategis sekolah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:
1. Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
2. Menganalisis apakah hasil akhir itu berkaitan dengan tujuan sekolah
6. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh
atasan
Gambaran menyeluruh tentang ruang lingkup manajemen pendidikan sebagai proses tampak
pada tabel berikut ini:
BidangTugas Peserta Tenaga Keuanga Sarana Humas Layana Kurikulum
didik pendidik dan n dan n dan
kependidika prasarana khusus pembelajaran
n
Perencanaan V V V V V V V
Pengorganisasia
V V V V V V V
n
Pengarahan V V V V V V V
Pengendalian V V V V V V V
Secara yuridis, ruang lingkup manajemen pendidikan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah di
sekolah mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Sekolah/Madrasah adalah :
1) Rencana program sekolah
2) Pelaksanaan program sekolah
3) Kepemimpinan
4) Pengawasan/evaluasi
5) Sistem informasi manajemen
1
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum supervisi adalah
memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu
meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar
mengajar.
2
perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan bangunan dan
perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan pengelolaan
bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan
pengelolaan administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau kantor
pendidikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran ialah kegiatan-kegiatan
kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personal maupun
material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi
terciptanya tujuan pendidikan.
2. Supervisi klinis
Dikatakan supervisi klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari
sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, dan kemudian secara
langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut.
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan melalui
siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intesif
terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang
rasional. Adapun ciri-ciri supervisi klinis menurut La sulo adalah sebagai berikut : Bimbingan
supervisor kepada guru/ calon guru bersifat bantuan, bukan perintah atau intruksi. Jenis
ketrampilan yang akan di supervisi diusulkan oleh guru atau calon guru yang akan disupervisi
dan disepakati melalui pengkajian bersama antar guru dan supervisior.
Meskipun guru atau calon guru mempergunakan berbagai ketrampilan mengajar secara
terintegrasi, sasaran supervisi hanya pada beberapa ketrampilan tertentu saja. Instrumen supervisi
dikembangkan disepakati bersama antara supervisor dan guru berdasarkan kontrak. Balikan
diberikan dengan segera dan secara objektif. Meskipun supervisor telah menganalisis dan
menginterpretasi data yang direkam oleh instrumen observasi, di dalam diskusi atau pertemuan
balikan guru/ calon guru diminta terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah atau menga-
rahkan. Supervisi berlangsung dalam suasana terbuka dan supervisi berlangsung dalam siklus
yang meliputi perencanaan, observasi dan diskusi balikan. Supervisi klinis dapat dipergunakan
untuk pembentukan atau peningkatan dan perbaikan ketrampilan mengajar.
G. ALAT-ALAT BANTU SUPERVISI PENDIDIKAN
Agar kegiatan supervisi pendidikan berjalan dengan lancar, seorang supervisor dapat
menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu dipergunakan dengan maksud untuk
memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru/
orang yang disupervisi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu
pendidikan khususnya. Alat-alat bantu supervisi antara lain:
b. Guru
Guru sebagai agent of change yang merupakan ujuk tombak pelaksanaan pembelajaran,
dalam melaksanakan tugasnya perlu adanya pengawasan oleh supervisor yakni kepala madrasah
yang menyuvervisi guru. Karena guru juga manusia yang setiap saat mengalami perkembagan
3
dan perlu adanya pengawasan secara berkala dan sistematis. Selain itu, guru juga perlu
meningkatkan kualitas profesionalitasnya, meningkatkan efektifitasnya sebagai seorang
pendidik. Karena guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan proses kegiatan belajar
mengajar siswa yang lebih baik lagi. Yakni dengan cara pembinaan tersebut. Pembinaan yang
dilakukan oleh supervisor kepada guru bisa berupa pembinaan secara individu maupun secara
kelompok. Terkadang guru juga memiliki permasalahan yang sama dan juga berbeda dengan
guru satu dan lainnya. Oleh karena itulah pembinaan guru harus disesuaikan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh guru. Diluar itu guru juga dituntut mampu untuk
menata administrasi pembelajaran secara benar dan baik, guna menunjang kegiatan belajar
mengajar. Adapun point-point yang menjadi supervisi guru antara lain adalah: Kinerja Guru,
KBM Guru, Karakteristik Guru, Administrasi Guru dll.
c. Staff sekolah
Staff Sekolah ataupun Tenaga Kependidikan Sekolah adalah sama. Pembinaan atau supervisi
terhadap staff sekolah dilakukan oleh Kepala Sekolah sama seperti guru, namun dalam staff
sekolah yang perlu disupervisi adalah tentang kinerja staff, penataan administrasi sekolah,
kemampuan dalam bekerja atau skill serta loyalitas terhadap pimpinan atau kepala sekolah.
d. Peserta didik
Peserta didik atau siswa merupakan bagian dari sistem pendidikan sekolah yang saling terkait
satu sama lainnya. Dan siswa yang menjadi objek dari pelaksanaan kegitan belajar mengajar
tersebut, juga ikut disupervisi. Namun berbeda dengan supervisi yang dilakukan terhadap kepala
sekolah, guru, dan staff sekolah. Siswa disupervisi dalam tiga aspek yakni, aspek kognitif,
psikomotorik dan afektif oleh guru sebagai supervisornya.
1. Pembinaan Non Personil
Pembinaan Non Perssonil menitik beratkan pada pembinaan Sarana dan Prasarana yaitu
semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Menurut Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar
yaitu:
- Bangunan dan perabotan sekolah
- Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.
- Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan
alat penampil.
A. Kesimpulan
1. Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak
masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh
supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif.
2. Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum supervisi
adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut
mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses
belajar mengajar.
3. Seorang supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu
dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan
penguasaan pengetahuan oleh guru/ orang yang disupervisi sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya.
4. Manfaat akhir dari proses supervisi adalah suatu hal yang tidak mudah dalam sistem
manajemen personalia diIndonesia, seperti untuk melakukan mutasi, demosi, apalagi pemecatan
petugas sekolah yang tidak becus. Begitu pula halnya dengan perubahan kurikulum yang sangat
bersifat sentralisasi yang kurang memperlihatkan perbedaan masing-masing sekolah. Namun
demikian apapun halangannya kegiatan supervisi harus tetap dilaksanakan, walaupun hanya
sampai pada batas yang sangat bersahaja.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan
yang dilakukan dengan usaha bersama secara efektif dan efisien., untuk mendayagunakan semua
sumber dan potensi yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh
manajemennya
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
1. Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak
masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan oleh
supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan efektif.
2. Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum supervisi
adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut
mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA