Anda di halaman 1dari 3

Dalam melaksanakan supervisi manajerial, pengawas dapat menggunakan berbagai strategi, di

antaranya: (Rohmatika, 2016).

(1) monitoring dan evaluasi : Sasaran utama monitoring adalah untuk menghimpun informasi
melalui pemotretan kondisi nyata sekolah sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk
bahan pengambilan keputusan perbaikan mutu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan program, mengetahui keberhasilan program, mendapatkan
bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan memberikan penilaian (judgement)
terhadap sekolah.

(2) Refleksi dan Diskusi Kelompok : Sekolah selanjutnya merefleksi data yang pengawas
sampaikan sehingga pihak sekolah menemukan sendiri faktorfaktor penghambat serta pendukung
mereka hadapi. Diskusi kelompok ini merupakan bagian dari usaha menyatukan pandangan
stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah, serta menentukan
langkah-langkah strategis maupun operasional untuk melakukan perbaikan mutu berkelanjutan.

(3) Metode Delpi: Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak sekolah
merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBS, dalam merumuskan Rencana
Pengembangan Sekolah

(4) Workshop : Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Yang penting seorang pengawas memiliki kewajiban untuk mengarahkan workshop sekurang-kurangnya
3 kali dalam setahun.

(5) Pembelajaran Dinamis : Peningkatan mutu pendidikan bergantung tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan penguasaan teknologi sebagai media pembelajaran. Berkat kemajuan
dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi saat ini sekolah atau sistem sekolah dapat
mengintegrasikan diri dalam jejaring internet untuk melaksanakan peningkatan mutu diri melalui proses
pembelajaran.

peranan pengawas sangat strategik di dalam melakukan fungsi supervisi manajerial di


sekolah/madrasah. Sebagai supervisor manajerial, ia dituntut untuk memiliki pengetahuan, sikap,
dan keterampilan di bidang manajemen dan leadership sehingga ia dapat memainkan peranan
dan fungsinya dalam membantu kepala madrasah dalam mengelola sumberdaya madrasah secara
efisien dan efektif. Seorang pengawas juga harus dapat memainkan peranan dan fungsinya di
dalam membina kepala madrasah untuk mampu membawa berbagai perubahan di madrasah.

Supervisi pendidikan merupakan tindak lanjut dari kontrol dan inspeksi, dilaksanakan
berdasarkan data yang telah ditemukan sebelumnya. Supervisi merupakan bagian dari
pengawasan, yaitu pembinaan untuk memperbaiki dan meningkatan mutu pembelajaran.4
Kontrol bertujuan untuk memeriksa apakah pekerjaan berjalan seperti yang telah direncanakan.
Inspeksi merupakan pemeriksaan di tempat kerja untuk mengetahui bagaimana proses pekerjaan
dilakukan oleh guru.

Setelah melaksanakan supervisi akademik di kelas, pengawas mengadakan diskusi dan


memberikan masukan serta balikan kepada guru, kemudian pengawas menyampaikan hasil
observasinya dan menyampaikan laporannya kepada kepala madrasah. Selanjutnya kepala
madrasah dan wakil kepala bidang kurikulum yang akan menindak lanjutinya karna keterbatasan
waktu serta banyaknya sekolah yang menjadi binaan pengawas tersebut. Jika kekurangan
ataupun kesalahan pada administrasi (perangkat) pembelajarannya, maka pengawas meminta
kepada guru yang diobservasinya untuk memperbaiki dan melengkapi perangkat tersebut.

Pada tahap pertemuan awal atau pendahuluansupervisi klinis merupakan pembuatan kerangka
kerja, karena itu perlu diciptakan suasana akrab dan terbuka antara supervisor dengan guru,
sehingga guru merasa percaya diri dan memahami tujuan diadakan pendekatan klinis. Aktivitas-
aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain:

 Menciptakan suasana persahabatan dan keterbukaan antara supervisi dan guru.


 Membicarakan rancangan yang telah dibuat oleh guru yang meliputi penentuan
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran,
media/alat, dan evaluasi.
 Mengidentifikasi jenis-jenis kompetensi dasar beserta indikator-indikator yang akan
dicapai oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
 Mengembangkan instrumen observasi yang akan digunakan untuk merekam data kinerja
guru.
 Mendiskusikan instrument observasi, selanjutnya supervisor dan guru membuat
kesepakatan tentang data yang akan dikumpulkan dan sekaligus akan menjadi catatan
penting pada tahap-tahap selanjutnya.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah, tentunya Pengawas Madrasah menerapkan


strategi yang sekiranya relevan dengan kebutuhan lembaga yang dibina dan sesuai dengan
karakteristik yang ada. Melakukan metode, teknik, strategi, maupun pendekatan individu dan
kelompok untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ditemui di lingkungan madrasah
dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada sehingga mampu menumbuhkan
kepercayaan diri bagi lembaga pendidikan tersebut yang pada akhirnya dapat mengatasi
permasalahan yang ada dan mampu menjadi madrasah bermutu.

Anda mungkin juga menyukai