Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aisyah Afifatun Nuha

NIM : 17620120

Kelas : Biologi/D

Matkul : METPEN

“PENGARUH VARIASI SUBSTRAT DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP PRODUKSI


BIOETANOL PISANG KEPOK (Musa paradisiacal formatypica)”

A. Latar Belakang
Pisang dalam bahasa arab, yaitu maus yang artinya pisang, kemudian oleh Linnaeus
dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae untuk memberikan penghargaan kepada Antonius
Musa, dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan
pisang. Itulah sebabnya dalam bahasa latin, pisang secara umum disebut juga Musa paradisiacal
(Astawan, 2005). Sedangkan pisang kepok dalam bahasa latin disebut juga Musa paradisiacal
formatypica yang tergolong dalam family musaceae (Munajdim, 1984).
Pisang kepok (Musa paradisiacal formatypica) digunakan karena mengandung
karbohidrat. Karbohidrat tersebut diurai terlebih dahulu melalui proses hidrolisis kemudian
difermentasi dengan menggunakan starter menjadi alcohol. Bioetanol (C 2H5OH) adalah cairan
dari fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme (Tety,
2006).
Bioetanol sering ditulis dengan rumus E tOH. Rumus molekul etanol adalah C 2H5OH,
sedang rumus empirisnya C2H6O atau rumus bangunannya CH3-CH2-OH. Bioetanol merupakan
bagian dari kelompok metal (CH3-) yang terangkai pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai
dengan kelompok hidroksil (-OH). Secara umum akronim dari bioetanol adalah E tOH (Ethyl-
(OH)). Bioetanol merupakan salah satu bioefuel yang hadir sebagai bahan bakar alternative yang
lebih ramah lingkungan dan sifatnya terbarukan. Bioetanol merupakan cairan biokimia dari
proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikrooranisme (Khairani,
2007).
Fermentasi bioetanol dapat didefinisikan sebagai proses penguraian gula menjadi
bioetanol dan karbondioksida yang disebabkan enzim yang dihasilkan oleh massa sel mikroba.
Perubahan yang terjadi selama proses fermentasi adalah glukosa menjadi bioetanol oleh sel-sel
ragi tape dan ragi roti (Prescott and Dunn, 1959).
B. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh variasi substrat dan lama fermentasi terhadap produksi bioetanol
pisang kepok (Musa paradisiacal formatypica)
C. METODE
1. Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu bagian dari buah pisang kepok
(Musa paradisiacal formatypica). Sampel yang digunakan terdiri dari dua variasi substrat
meliputi pertama yaitu kulit pisang kepok dan kedua yaitu kulit pisang kepok beserta daging
pisang kepok dengan setiap variasi tersebut diberikan waktu sesuai perlakuan.
2. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang setiap variasi substrat tersebut yaitu meliputi kulit pisang kepok 100 gram,
kulit dan daging pisang kepok dengan berat masing-masing 50 gram daging buah dan
50 gram kulit buah.
3. Diblender masing-masing sampel dengan ditambahkannya aquades 900 ml untuk
setiap 100 gram sampel
4. Dimasak hasil blender dari masing-masing sampel dengan suhu 100 0C
5. Didinginkan sampel yang telah dimasak hingga suhu 300C
6. Setelah itu, dimasukkan sampel ke dalam botol fermentasi dan diinokulasikan dengan
ditambahkannya ragi sebanyak 0,6% dari berat sampel.
7. Ditutup botol rapat yang kemudian diberi lubang dan dipasang selang air.
8. Difermentasikan masing-masing sampel dengan waktu sesuai perlakuan yaitu 48 jam
dan 96 jam.
9. Kemudian dipasteurisasi dengan suhu 60-700C selama 30 menit dan dilakukan
destilasi dengan menyaring hasil fermentasi menggunakan kertas saring dan
ditimbang berat jenisnya.
10. Dilakukan perhitungan akhir terhadap produksi bioetanol yang telah dihasilkan
3. Cara Pengambilan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini berdasarkan penentuan berat jenis destilasi berupa
produksi bioetanol pisang kepok yang kemudian dimasukkan ke dalam data berupa tabel.
4. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif berupa tabel untuk
mengetahui perbedaan pemberian variasi substrat dan lama fermentasi yang menghasilkan
bioetanol paling tinggi.

Anda mungkin juga menyukai