Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum yang
dikemukakan oleh Max Plank, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen, yaitu atom yang
hanya mengandung satu elektron. Menurut Bohr elektron beredar mengitari intinya pada tingkat-
tingkat energi tertentu, bagaikan planet-planet mengitari matahari dan elektron dapat berpindah
dari tingkat energi satu ke tingkat energi yang lain.
□ Teori atom Bohr hanya dapat menerangkan spektrum atom yang saderhana, misal Hidrogen,
dan tidak dapat menerangkan yang lebih rumit (nomor atom > 1)
□ Teori Bohr tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom hidrogen.
Oleh karena itu, tidak mungkin membayangkan elektron beredar mengitari inti menurut suatu
orbit berbentuk lingkaran dengan jari- jari tertentu. Kekurangan model atom Bohr
disempurnakan dengan model atom mekanika kuantum yang dikemukakan oleh Erwin
Schrodinger pada tahun 1927, seorang ilmuan dari Austria.
Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai
gelombang dan sebagai partikel.
■ Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai
gelombang (dikenal dengan istilah dualisme gelombang partikel).
■ Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara
bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti.
Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum ”Kedudukan
elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan adalah
kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.
Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital digambarkan
berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan ditemukan elektron di
daerah tersebut.
Elektron bergerak mengelilingi inti pada orbital. Orbital menggambarkan daerah kebolehjadian
ditemukannya elektron.
Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa metode eksperimen yang digunakan untuk
menemukan posisi atau momentum suatu partikel seperti elektron dapat menyebabkan
perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.
Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika
kuantum sebagai berikut:
a) Atom terdiri atas inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektronelektron
mengelilingi inti atom berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini
disebut dengan konsep orbital.
b) Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang
dari Louis de Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang
tempat peluang elektron dapat ditemukan.
Teori dan model atom mekanika kuantum yang diajukan oleh Erwin Schrodinger berhasil
menyempurnakan beberapa kelemahan yang ada dalam teori atom Niels Bohr sekaligus
membuka pemahaman baru mengenai struktur atom dan pergerakan elektron di dalam atom.
Berikut ini beberapa keunggulan atau kelebihan teori atom mekanika kuantum (modern):
4. Mengidentifikasi proton dan neutron pada inti sedangkan elektron pada orbitalnya.
Teori atom mekanika kuantum didukung dengan rumusan persamaan gelombang yang
ditemukan oleh Schrodinger, yaitu persamaan berupa fungsi suatu ruang tiga dimensi (3D).
Kelemahannya, yaitu sebagai berikut.
1. Rumusan persamaan gelombang hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel dalam
kotak dan atom dengan elektron tunggal.
2. Model atom mekanika kuantum sulit diterapkan untuk sistem makroskopis (skala lebih besar)
dengan kumpulan atom misalnya pada tumbuhan, hewan dan manusia.