Anda di halaman 1dari 1

4.

Teori Atom Bohr


Saat itu Rutherford telah membuat model atom yang mengambil analogi sistem
tata surya yanng mana planet-planet bergerak mengitari matahari. Model planet untuk
suatu atom Rutherford bermuara pada kesimpulan.
a) Elektron atom hidrogen yang beredar disekitare inti hanya mempunyai waktu
edar sekitar 10
-6
detik, kemudian elektron tersebut jatuh kedalam inti. Hal ini
terjadi karena dalam pemahaman klasik elektron akan memancarkan energinya
selama mengitari inti atom.
b) Spektrum optik dari atom hidrogen adalah spektrum kontinu.
Dua kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan hasil eksperimen Balmer yang berupa
spektrum garis untuk hidrogen dan spektrum pita untuk gas nitrogen,
Untuk mengatasi masalah ini Neils Bohr mengajukan model atom hidrogen yang
berdasarkan pada postulat-postulat berikut :
1. Elektron bergerak mengitari proton di dalam atom hidrogen dengan gerak
melingkar serba sama dalam gaya coulomb dan sesuai dengan hukum newton.
2. Orbit yang diijinkan hanya orbit yang memungkinkan momentum sudut
elektron adalah kelipatan bilangan bulat dari

, yaitu L=mvr=nh , n=1,2,3


3. Jika elektron berada pada orbit yang diijinkan,elektron tidak memancarkan
energi.
4. Jika elektron melompat dari lintasan ke-i menuju ke-j, maka foton dengan
frekuensi v

, dipancarkan (untuk Ei > Ej) atau diserap (Ei < Ej) oleh
atom hidrogen.
Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model
atom Bohr merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford,
beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori
atom Bohr ini mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr
masih mempunyai kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr
dapat diterima. Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford,
keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra
emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori atom Niels Bohr.

Anda mungkin juga menyukai