Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan
bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit.
Inilah gambar teori model atom Bohr. Penjelasan teori atom Bohr dapat dibaca pada sub
bunyi postulat teori atom Bohr di bawah.
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan
peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya
gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb
antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif.
Bunyi Postulat Teori Atom Bohr
Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:
1 Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran.
Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan
notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
2 Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan
makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini bersifat
terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum sudut
elektron yang terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
3 Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam
keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh
gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya
sentrifugal dari gerak elektron.
4 Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi
lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan
perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron
berpindah ke orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi
radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan
energi antara kedua orbit yang bersangkutan.
5 Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state)
apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan
energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang
memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom
dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil
daripada dalam keadaan tereksitasi.
Model Hidrogen Bohr
Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip
hidrogen (Z > 1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi inti
bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika sebuah
elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari lintasan bertambah
sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan
garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) akan menghasilkan foton
dengan panjang gelombang 656 nm (cahaya merah).
Kelemahan Teori Atom Bohr
Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr
yaitu:
6 Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari
dan lintasan yang telah diketahui.
7 Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang
salah.
8 Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
9 Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
10 Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
11 Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.
”Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit tertentu
disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi kelipatan dari suatu
nilai kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)”
Gambar 2.
Model
Bohr
untuk atom hydrogen
Keterangan
1. Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst. Bilangan
ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga digunakan untuk
menamakan lintasan
2. Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit tertentu
dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å. Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki
oleh orbit n, energi dipancarkan dan energi elektron menjadi lebih rendah.
Bila elektron menempati orbit pertama (n=1), dikatakan bahwa atom hidrogen dalam
keadaan dasar(ground state) karena atom ini mempunyai energi terendah yang umumnya
dicapai pada temperatur kamar untuk hampir sebagian besar unsur maupun molekul.
Untuk keadaan tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu n>1 untuk atom hidrogen,
dikatakan atom dalamkeadaan tereksitasi yang tentunya relatif kurang stabil daripada
keadaan dasarnya.
Gambar
3.
Tingkat-
tingkat
energi
atom
Hidrogen
Kelemahan teori atom Rutherford yang diperbaiki oleh Neils Bohr yaitu :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi
jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke
orbit yang lebih dalam
Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya electron dan atom
membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan positif dan disekelilingnya terdapat
elektron.