3 Tugas Melisa Erliana Putri 1914201072
3 Tugas Melisa Erliana Putri 1914201072
Disusun oleh :
DOSEN PENGAMPU :
Ns.Amelia Susanti,M.Kep,Sp,Kep.J
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah tentang “ Askep Pengkajian Fisik dan Psikologis, Tinjauan Agama
Tentang Perawatan Paliatif” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan paliatif yang diampu oleh Ibu
Ns. Amelia Susanti, M.Kep.
Makalah ini dibuat berdasarkan dari beberapa sumber yang telah memberikan materi
tersebut. Makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik serta masukan dari pembaca agar makalah ini lebih
sempurna dan memperbaiki tugas penulis berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan baik bagi penyusun maupun pembaca.
Penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Keperawatan Paliatif
2.2 Definisi spritual
2.3 Definisi agama
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Spiritual
2.5 Konsep Spiritual
2.6 Konsep perawatan paliatif
2.7 Peran Perawat Paliatif
2.8 Dukungan Terhadap Pasien Paliatif
3.9 Tinjauan Kasus
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
ibadah sholat
Data subyektif : Ca Ketidakseimbang
Pasien mengeluh an nutrisi kurang
mual dan tidak nafsu Serviks dari kebutuhan
makan setelah tubuh
kemoterapi kelima Kemoterap
dilakukan
Data obyektif : i Mual
Berat badan pasien
mengalami penurunan Muntah
Diagnosa Keperawatan
1. Distress spiritual berhubungan dengan penurunan kepercayaan terhadap Tuhan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan nafsu makan
Dx : Distress spiritual
3.1 Kesimpulan
Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan
keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah,
dan menghilangkan penderitaan. Perawatan paliatif mencangkup seluruh rangkaian
penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial dan kebutuhan spiritual serta
untuk memfasilitasi otonomi pasien, mengakses informasi, dan pilihan (National
Consensus Project for Quality Palliative Care, 2013). Sedangkan Spiritual
merupakan bagian dari kekuatan yang ada pada diri seseorang dalam memaknai
kehidupan. Spiritual merupakan upaya seseorang untuk mencari makna hidup. Ada
berbagai faktor yang mempengaruhi spiritualitas seseorang menurut seseorang
(Taylor, 1997; Craven & Hirnle, 1996; Hamid, 2000)
Tahap perkembangan, meliputi Perkembangan bahasa, sifat dan cara kepribadian
telah dimulai sejak berfungsinya panca indera. Sejak bayi dilahirkan apa yang
didengar, dilihat, dicium dan diraba akan disimpan dalam memori dan akan terus
berkembang dalam menjalani tahap tumbuh kembang berikutnya.
Selain itu peran keluarga juga berpengaruh terhadap spiritualitas seseorang
karena keluarga merupakan lingkungan terdekat dan dunia pertama dimana individu
mempunyai pandangan, pengalaman terhadap dunia yang diwarnai oleh
pengalaman dengan keluarganya.
Etnik dan budaya juga berperan. Sikap, keyakinan dan nilai dipengaruhi oleh
latar belakang etnik dan sosial budaya. Sebagai contoh pada umumnya seseorang
akan mengikuti tradisi agama dan spiritual keluarga. Anak akan belajar pentingnya
menjalankan kegiatan agama, termasuk nilai moral dari hubungan keluarga dan
peran serta dalam berbagai bentuk kegiatan keagamaan.
Peristiwa dalam kehidupan seseorang juga berpengaruh dalam spiritual
seseorang, pengalaman dapat dianggap sebagai suatu cobaan, ujian atau bahkan
hukuman dari segala amal perbuatan yang telah dilakukan. Krisis dan perubahan
juga berpengaruh dalam spiritualitas, karena dapat menguatkan atau bahkan
melemahkan keadaan spiritual seseorang. Sebagai contoh yaitu ketika seseorang
menderita penyakit akut, seringkali membuat individu merasa terisolasi dan
kehilangan kebebasan pribadi dan sistem dukungan sosial. Kebiasaan hidup sehari-
hari juga berubah, antara lain tidak dapat menghadiri acara resmi, mengikuti
kegiatan keagamaan. Tergantung sikap positif atau negatif yang biasa
dikembangkan.
Berdasarkan pemaparan para ahli dapat disimpulkan bahwa perilaku
keberagamaan adalah tingkah laku atau reaksi yang didasarkan atas kesadaran
tentang adanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang terwujud dalam gerakan (sikap)
sehingga membentuk karakter individu untuk taat pada nilai-nilai keagamaan baik
secara vertikal (hubungan manusia dengan Tuhan) dan horizontal (hubungan antara
sesama manusia) setelah mendapatkan rangsangan dari luar atau lingkungannya.
Dalam konteks ini peran perawat juga dibutuhkan dalam membantu pemenuhan
kebutuhan spirital pasien dengan mendampingi dan mensupport keluarga dan klien
dan bekerja sama dengan tim pemuka agama yang ada di rumah sakit,untuk
membantu memfasilitasi klien dalam beribadah dan berkonsultasi.
3.2 Saran
Sebagai tenaga profesional keperawatan khususnya asuhan keperawatan pada pasien paliatif
dengan Ca Kolon, perawat perlu mengetahui konsep perawatan paliatif dan asuhan keperawatan
yang akan dilakukan pada pasien paliatif. Kita sebagai mahasiswa keperawatan , yang nantinya
akan menjadi tenaga kesehatan di rumah sakit juga seharusnya mempelajari dan
mengembangkan pengetahuan asuhan keperawatan pasien paliatif.
DAFTAR PUSTAKA