Bab Iii
Bab Iii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3 1
sampel pada penelitian ini menggunakan 1 resep, resep, dan resep. Kadar
4 2
glukosa darah ditetapkan menggunakan alat Fotometer. Variabel bebas pada
penelitian ini dalah lamanya Variasi volume reagen dan sampel, sedangkan
variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar glukosa darah. Pengulangan pada
penelitian ini didapat dari rumus Fredererr (t-1) (n-1) ≥ 15, dimana t adalah
jumlah perlakuan dan n adalah banyaknya pengulangan.
(t-1) (n-1) ≥ 15
(3-1) (n-1) ≥ 15
2 (n-1) ≥ 15
2n – 2 ≥ 15
2n ≥ 15 + 2
n ≥ 8,5
jadi pengulangan pada penelitian ini dilakukan sebanyak 9 kali.
b. Bahan
1) Aquadest
2) Reagen glukosa
3) Serum Kontrol Standart glukosa
4) Tissue
2
E. Varibel dan Definisi Operasional Penelitian
Tabel 1
Tabel Definisi Opersional
F. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan alat Fotometer dengan variasi
3 1
volume reagen dan samppel menggunakan 1 resep, resep, resep. Hasil
4 2
pemeriksaan glukosa darah pada alat fotometer dalam satuan mg/dl.
3
1. Prosedur Kerja
a. Pra Analitik
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Keluarkan serum kontrol standar glukosa darah dari refrigerator dan
dibiarkan pada suhu ruang.
3) Keluarkan Reagen glukosa darah dari refrigerator dan dibiarkan pada
suhu ruang.
4) Siapkan alat Fotometer.
b. Analitik
1. Siapkan 4 tabung sampel dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Tabung 1 untuk blanko.
b) Tabung 2 untuk pemakaian volume reagen dan sampel 1 resep.
3
c) Tabung 3 untuk pemakaian volume reagen dan sampel resep.
4
1
d) Tabung 4 untuk pemakaian volume reagen dan sampel sampel
2
resep.
2. Lakukan pemeriksaan sampel dengan cara sebagai berikut :
1. Tabung 1 berisi 1000 µL reagen glukosa ditambahkan dengan 10
µL aquadest, kemudian dihomogenkan.
2. Tabung 2 berisi 1000 µL reagen glukosa ditambahkan dengan 10
µL serum control standart, kemudian dihomogenkan.
3. Tabung 3 berisi 750 µL reagen glukosa ditambahkan dengan 7,5
µL serum control standart, kemudian dihomogenkan.
4. Tabung 4 berisi 500 µL reagen glukosa ditambahkan dengan 5 µL
serum control standart, kemudian dihomogenkan.
5. Semua tabung diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37° C.
6. Setelah selesai proses inkubasi kemudian sampel dibaca pada alat
Fotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
7. Lakukan kembali pemeriksaan glukosa darah dengan perlakuan yang
sama sebanyak 9x pengulanagn.
4
c. Pasca analitik
1) Pembacaan hasil pemeriksaan glukosa darah dengan perlakuan pada alat
Fotometer.
2) Pencatatan hasil pemeriksaan glukosa darah pada semua perlakuan.
5
2. Alur Penelitian
Penelusuran Pustaka
3
dan sampel menggunakan 1 resep, resep,
4
1
dan resep
2
Hasil
Pembahasan
6
Kesimpulan
G. Analisi dan Pengolahan Data
1. Analisis Univariat
Gambar 4
Analisis Univariat pada penelitian ini penelitian
Bagan alur yaitu analisis yang dilakukan terhadap
tiap variabel dari hasil penelitian dengan mencari distribusi dan persentase hasil
penelitian (Notoatmodjo, 2005). Kemudian hasil yang didapatkan dimasukan
dalam tabel frekuensi.
2. Analisi Bivariat
Analisis Bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
variasi volume reagen dan sampel pada pemeriksaan kadar glukosa darah.
Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah variasi volume reagen dan sampel
sedangkan varabel terikat (Y) adalah kadar glukosa darah.
a. Uji normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Sebab dalam statistic parametric, distribusi data
yang normal adalah sebuah keharusan dan merupakan syarat mutlak yang harus
terpenuhi. Ada beberapa jenis uji statistic untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak, namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
uji statistic Shapiro-Wilk sedikit.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu varians
(kebergaman) data dari dua atau lebih kelompok bersifat sama (homogen) atau
tidak sama (heterogen). Dalam penelitian ini, uji homogenitas dibantu dengan
SPSS versi 19.0
7
kategori statistik parametric. Sebagai alat statistika parametric, maka untuk dapat
menggunakan rumus ANOVA harus terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi
meliputi normalitas, heterokedastisitas dan random sampling (Ghozali, 2009).
Two Way Anova disebut juga dengan Anova 2 Arah atau Analisis Varian 2
Faktor. ANOVA dua arah membandingkan perbedaan rata-rata antara kelompok
yang telah dibagi pada dua variabel independen (disebut faktor). Anda perlu
memiliki dua variabel independen berskala data kategorik dan satu variabel terikat
berskala data kuantitatif/numerik (interval atau rasio). Tujuan dan pengujian
ANOVA Two Way ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan
berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan. Dengan menggunakan
teknik ANOVA Two Way ini kita dapat membandingkan beberapa rata-rata yang
berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu variabel perlakuan.
Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:
1. Sampel berasal dari kelompok yang independen.
2. Varian antar kelompok harus homogen.
3. Data masing-masing kelompok berdistribusi normal
8
6) Dari menu SPSS pilih menu Lalu klik menu Analyze, Compare Means
kemudian pilih One-Way ANOVA, kemudian pilih General Linear
Model, kemudian pilih Univariate.
7) Pada kotak dialog yang muncul, masukkan variabel kadar glukosa darah
pada kotak Dependent Variable, kemudian masukkan variabel variabel
variasi reagen dan variabel variasi sampel pada kotak Fixed Factor(s).
8) Kemudian klik OK otomatis hasil Output akan keluar agar bisa
dianalisis.