Stratum
Corneum
Stratum Stratum
basale lucidum
Stratum
Stratum
granulosu
Spinosum m
DERMIS
• Lapisan kulit lebih tebal drpd epidermis
• Berisi ikatan kolagen dan serat elastis yang
menyokong epidermis.
• Lapisan ini elastis, tahan lama, dan Bny tdp
jaringan saraf & ujung-ujung saraf reseptor
sensori somatik, kelenjar, kelenjar sebasea,
folikel rambut
• Bny tdp pembuluh darah → regulasi suhu
tubuh
DERMIS
Terdiri dari 2 bagian :
• Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis,
berisi ujung serabut saraf dan pemb darah
• Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat,
folikel rambut, pemb darah, saraf, kolagen.
Subkutis
• Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel
liposit yang menghasilkan banyak lemak
• Merupakan jaringan adiposa sebagai bantalan
antara kulit dan struktur internal seperti otot
dan tulang
• Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur
tubuh dan penyekatan panas
• Sebagai bantalan terhadap trauma
• Tempat penumpukkan energi
Kelenjar
Mensekresi sebum
Ditemukan pada kulit (substansi trigliserida,
sebagian bersar asam lemak bebas dan
permukaan tubuh, kolesterol) ke folikel
kecuali glans penis, Kelenjar apokrin khusus
rambut
bagian tepi bibir, terdapat di MA
telinga luar dan dasar
kuku Terdapat hampir di
Produksi Serumen
setiap folikel rambut,
Kelenjar Ekrin kecuali pada papila
Kelenjar Apokrin mamae, labia minora
dan sudut mulut
Rambut
• Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
• Terdapat 2 Jenis rambut:
Terminal
Velus
• Bagian dermis yang masuk ke dalam kandung rambut disebut papil
• 90% dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase
pertumbuhan pada satu saat (anogen) dg kecepataan tumbuh
0,35mm/hari dan fase istirahat (telogen) beberapa bulan
• 50-100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya
• Pertumbuhan rambut dikontrol oleh hormon seks (rambut wajah, janggut,
kumis, dada, punggung)
Kuku
• Bentuk kulit khusus yang dibentuk
oleh bagian kulit, nail root di jari
tangan dan kaki.
• Kuku terutama terdiri dari lapisan
corneum (lapisan tanduk) dan
berfungsi untuk melindungi jari.
• Pertumbuhan rata-rata 0,1-1
mm/hari. Pembaharuan total kuku
jari tangan: 170 hari dan kuku kaki:
12-18 Bulan atau
• Kuku jari tangan tumbuh sekitar
lima sentimeter setahun dan kuku
jari lebih lambat
Fungsi Kulit
1. Perlindungan terhadap dehidrasi
2. Perlindungan terhadap ggg fisik dan mekanik
3. Persepsi: penerima rangsang
4. Pengatur suhu tubuh
5. Eksresi dan Absorpsi
6. Fungsi Metabolik
Kulit merefleksikan perubahan kondisi fisik
seseorang melalui gangguan warna, ketebalan,
tekstur, turgor, suhu dan hidrasi (Price, 2006)
Pucat: hipoperfusi/vaskularisasi.
Bau Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak mengenakkan. Bau
tajam secara normal dpt ditemukan pd peningkatan produksi
busuk keringat terutama pd area aksila dan lipat paha
Implikasi Keperawatan
Kulit merupakan jendela bagi perawat untuk
mendeteksi suatu variabel kondisi yang
memengaruhi klien.
1 • Mencuci luka
2
• Membuang jaringan nekrotik
PURPOSE:
removes loose debris and
planktonic (free-floating) bacteria,
provides protection to promote an
optimal environment for healing,
and facilitates wound assessment
by optimizing visualization of the
wound.
reduce the risk of infection and
scarring and to promote healing
You should clean a wound every
time you change a dressing, unless
it’s contraindicated (Donna Sardina,
2007)
Clean Exudate
from Wound
REASONS TO
CLEAN WOUNDS
Decrease Assist in assesing
loose necrotic wound from a
tissue visual perspective
Remove debris
Choosing a wound cleanser
The ideal wound cleanser is hypoallergenic, nontoxic to viable
tissue, readily available, cost effective, and stable.
The wound cleanser should also:
• be effective in the presence of organic material, such as blood,
slough, or necrotic tissue
• reduce the number of microorganisms that form on the surface
of the wound
TEKNIK MENCUCI LUKA
• SWABBING : menggosok
luka secara GENTLE
• STOP MENGGOSOK
jaringan granulasi atau
sampai BERDARAH
• IRIGASI : hati-hati
terhadap tekanan tinggi,
gunakan jarum/needle
ukuran besar no. 18
CAIRAN PENCUCI
Cairan NON TOKSIK:
TAP WATER has been recommended as an effective solution
for wound cleansing and has the advantages of being cost
effective and easily accessible
NORMAL SALINE solution is the preferred cleansing agent
because as an isotonic solution, its also cost effective
Cairan ANTISEPTIK:
• Polyhexamethylene biguanide (PHMB), PHMB works by binding
to the bacterial cell membrane, causing complex reactions to
alter the integrity of the wall. This allows entry of the PHMB,
reducing wall strength and hence, death of the bacterium
(Gilbert, 2006; Hubner and Kramer, 2010; McDonnell and
Russell, 1999). PHMB impregnated dressings may also help
reduce pathogenic contamination of the underlying wound (Main,
2008)
• PHMB : gentle antiseptic
TAP WATER
• Is TAP WATER just as effective as normal saline in
cleansing wounds and preventing infection?
Bee, at.al., 2009 states that in comparasion of tap
water versus normal saline, satistical studies show that
tap water is favorable in decreasing infection rates with
RR of 0.62. 95% Cl (0.39, 1,01), Wound Bed
Preparation, Cleansing Technique and Solutions, a
systematic review, Singapore Nursing Journal 36(1), 16-
20, 22
Magson-Roberts, S. (2006), is tap water a safe
alternative to normal saline for wound cleansing?
Journal of Community Nursing, 20(8), 19-24
CON’T ...
• HATI – HATI :
Hydrogen Peroxide
Chlorine
Chlorhexidine
Povidone Iodine
Benzoic, Malic
Salicylic Acid
Luka setelah dicuci
Time management
Frameworks of terms Aplication to practice
Informed consent
Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
Berikan privasi pada pasien
Prosedur pelaksanaan
1. Cuci tangan Pd luka kering (teknik balutan kering)
2. Pakai sarung tangan bersih Membersihkan luka dg cairan sesuai SOP:
3. Letakkan peralatan pd posisi • Gunakan swab yg terpisah utk setiap
yg ergonomis (bak instrumen usapan
dibuka, cairan dituang ke dlm • Bersihkan area luka scr sirkular dr area yg
cucing) kurang terkontaminasi ke area yg paling
4. Kenakan masker muka (bila terkontaminasi (dalam ke luar)
perlu) • Akhiri dg mengusap menggunakan kasa
5. Pasang perlak dan alas kering (satu arah)
6. Buka balutan lama (balutan Memasang balutan kering steril pd area luka:
atas) menggunakan pinset • Pasang kasa pd area luka
(teknik menggulung) dan • Pasang kasa lap. Kedua atau sesuai
buang ke sampah medis kebutuhan
7. Lepas sarung tangan dan • Fiksasi dg plester
pakai sarung tangan steril
Prosedur pelaksanaan
Pd luka basah (teknik balutan basah) • Jika luka cukup dalam, masukkan
• Bersihkan luka dg cairan sesuai SOP, kasa lembap dg hati-hati ke
bila perlu gunakan cairan perhidrol dalam luka menggunakan pinset
(H2O2) untuk luka yg sangat kotor, sampai semua permukaan luka
kemudian bilas dg larutan NaCl. dpt kontak dg kasa yg lembap
• Bila ada jaringan nekrosis, lakukan • Pasang kasa steril yg kering di
nekrotomi atas kasa basah sesuai kebutuhan
• Bersihkan area luka scr sirkular dr • Fiksasi dg plester atau balutan
area yg kurang terkontaminasi ke • Lepas sarung tangan dan buang
area yg paling terkontaminasi ke sampah medis
(dalam ke luar)
• Atur posisi pasien senyaman
• Memasang balutan basah steril pd mungkin
area luka
• Cuci tangan
• Pasang kasa berserat halus dan
lembap pada area luka
Evaluasi Dokumentasi
Catat karakteristik luka,
Kaji respons pasien jenis drainase yg muncul,
Kondisi luka selama proses jenis balutan yg digunakan
perawatan luka (tanda dan toleransi pasien
infeksi, timbulnya Catat jadwal penggantian
granulasi, adanya balutan dan obat topikal pd
nekrosis, dan lain-lain) status pasien
Terima Kasih
semoga bemanfaat