P 94 2018 RENJA KLHK Menlhk 07252019151539

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2018
TENTANG
RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN TAHUN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, mengamanatkan setiap Kementerian/Lembaga
Negara menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
Tahun 2019 yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dengan berpedoman kepada Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga dan mengacu pada prioritas
nasional dan pagu indikatif serta memuat program dan
kegiatan, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat;
b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menlhk-II/2015
ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
-2-
tentang Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Tahun 2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3419);
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan menjadi Undang-undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
-3-

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5178);
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6056);
10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 8);
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 148);
13. Peraturan Menteri Perencanaan dan
Pembangunan/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana
Strategis (Renstra K/L) 2015-2019 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 860);
14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P. 18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 713);
-4-

Nomor P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2015-2019 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1195);
Nomor P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1447);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TENTANG RENCANA KERJA KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2019.
Pasal 1
Menetapkan Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2019 menjadi acuan dalam penyusunan
Rencana Kerja Tahun 2019 Eselon I dan Eselon II lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pasal 3
Unit Pelaksana Teknis lingkup Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan menyusun Rencana Kerja Tahun 2019
mengacu pada Rencana Kerja Unit Kerja Eselon I terkait.
-5-
Pasal 4
Kehutanan menjadi arahan dalam hal penentuan kebijakan
dan strategi pembangunan sektor lingkungan hidup dan
kehutanan daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah di bidang lingkungan hidup dan
kehutanan.
Pasal 5
Kehutanan merupakan penyesuaian Sasaran dan Indikator
sesuai dengan Prioritas Nasional Tahun 2019, dan dijadikan
sebagai Tolak Ukur dalam pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
di Tahun 2019.
Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-6-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Oktober 2018
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SITI NURBAYA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Januari 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 9
Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,
ttd.
KRISNA RYA
i
RENCANA KERJA
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
ii
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN
NOMOR
P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2018
TENTANG
RENCANA KERJA KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN 2019
RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iii
Daftar Tabel vi
Daftar Pustaka vii
Pengantar Menteri viii
I Pendahuluan : Pembangunan Nasional 2019 1
II Strategi Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2019 : Peran 3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam
Pembangunan Nasional 2019
III Pagu Anggaran dan Evaluasi Keberhasilan 19
IV Penutup 47
V Matriks Rencana dan Kegiatan Tahun 2019 Kementerian 48
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Dukungan Kementerian LHK terhadap Prioritas 4
Nasional
Gambar 2 Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui 5
Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan
Dasar
Gambar 3 Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui 5
Dasar Program Prioritas Percepatan Pengurangan
Kemiskinan
Gambar 4. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui 6
Dasar Program Prioritas Peingkatan Pelayanan
Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Gambar 5. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui 6
Dasar Program Prioritas Peingkatan Masyarakat
Terhadap Permukiman yang Layak
Gambar 6 Prioritas Nasional Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi 9
melalui Pertanian, Industri dan Jasa Produktif
melalui Pertanian, Industri dan Jasa Produktif Program
Prioritas Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Produk
iv
Pertanian
Prioritas Peningkatan Nilai Tambah/Efisiensi Jasa
Produktif
Prioritas Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja
Gambar 10 Prioritas Nasional Pemantapan Ketahanan Energi, 13
Pangan, Dan Sumber Daya Air Program Prioritas
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber
Daya Air
Peningkatan Produksi dan Pemenuhan Kebutuhan
Energi
Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Aksesibiltas Air
Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Alam dan
Daya Tampung Lingkungan
Gambar 14 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2015-2017 22
Gambar 15 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2017 Per 23
Region
Gambar 16 Pusat Jaringan Pemantauan Kualitas Udara dan 23
Pembangunan Sistem Pemantauan Kualitas Air (Onlimo)
di Desa Marom Sigaol dam Ajibata Kabupaten Toba
Samosir
Gambar 17 Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 24
Gambar 18 Pembangunan Ekowisata TN Leuser dan TN Komodo dalam 25
rangka PNBP dari wisata alam
Gambar 19 Nilai Ekspor Kayu Olahan Tahun 2015- 2017, 2018 sd 25
bulan Agustus, dan Ekspor TSL Tahun 2015 sd Juli
2018
Gambar 20 Alat Identitas Kayu Olahan dalam rangka meningkatkan 26
produksi dan nilai ekspor kayu olahan dan TSL,
Gambar 21 Pengelolaan Kawasan Konservasi di Padar Selatan 27
kawasan TN Komodo,
Gambar 22 Nilai METT Kawasan Konservasi Tahun 2015-2019 28
Gambar 23 Kesatuan Pengelolaan Hutan yang Memproduksi Barang 29
dan Jasa Tahun 2015-2017
v
Gambar 24 Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tingkat 30

Nasional dan Pameran Usaha Kehutanan
(PUSAKA) 2018 di Hutan Pinus Mangunan,
Dlingo, Bantul, DI Yogyakarta dalam rangka
meningkatkan pengelolaan KPH dalam memberikan
manfaat ekonomi berupa barang dan jasa lingkungan
di kawasan hutan
Gambar 25 Luas Ijin Pemanfaatan Perhutanan Sosial (Ha), 31
Gambar 26 Penandatangan Naskah Kesepakatan Kerjasama 32
Perhutanan Sosial di Jawa Barat dalam rangka
meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar kawasan
hutan
Gambar 27 Luas Kebakaran Hutan (Ha) Tahun 2015 sd 2018 33
(Agustus)
Gambar 28 Pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel 33
dalam menyambut Asian Games, Daops Pekanbaru Riau
dan Kalimantan Hutan dan Lahan, dalam rangka
meminimalkan asap yang merugikan kesehatan. Foto
Dokumentasi Biro Humas KLHK.
Gambar 29 Patroli MMP di TN Sebangau, dan koordinasi TN 35
Komodo dengan nBalai Penegakan Hukum serta Polri
Gambar 30 Kanan pendampingan penyusunan Jakstrada Pemprov 36
Papua Barat dengan target tahun 2025 pengelolaan
sampah nasional 100% terkelola, kiri pembersihan
sampah di kawasan pesisir
Gambar 31 Tanggap darurat kebakaran hutan di Sumsel, 37
Pangkalanbun Kalteng, dan Singkawang Kalbar
Gambar 32 Pembibitan dan pemanfaatan bawah tegakan untuk 37
mendukung ketahanan pangan
Gambar 33 IPAL Wetland sungai Ciliwung, IPAL Sungai Cidadap 38
DAS Citarum, dan IPAL wetland samosir Danau Toba
Gambar 34 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di TWA 39
Lejja BBKSDA Sulsel
Gambar 35 Penanganan sampah di Destinasi Wisata Prioritas TN 40
Komodo
Gambar 36 Hutan Rakyat di Kab. Purwodadi dan hutan alam di 40
Kaltim
Gambar 37 Kelompok Tani Hutan Di Provinsi Jawa Tengah 41
memasarkan produk anggota kelompok
Gambar 38 Tim Inver PPKH Provinsi Sulsel dan SIMONTANA (Sistem 42
Monitoring Hutan Nasional) atau National Forest
Monitoring System (NFMS) yang merupakan
implementasi dari One Map Policy
Gambar 39 Fasilitasi Ekspor B3 melalui penyederhanaan proses 43
pelayanan dengan INSW (Indonesia National Single
Window), dan Penerimaan Piagam Penghargaan TOP 99
Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 atas Inovasi SILK
vi
(Sistem Informasi Legalitas Kayu), salah satu Inovasi

untuk Tantangan Global dalam rangka meningkatkan
daya saing ekspor produk kehutanan dan Lingkungan
Hidup
Gambar 40 Pengelolaan sampah di Kota Surabaya, dalam rangka 44
pengurangan timbulan sampah sampah kota khususnya
dari rumah tangga, pengangkutan ke TPA, mengolahnya
menjadi energi dan membaurkannya dengan energi
primer
Gambar 41 Rembug Nasional TORA dan Perhutanan Sosial dalam 45
meningkatkan akses masyarakat pedesaan terhadap
kawasan hutan
Gambar 42 Rakor Penyidik Polri dan PPNS untuk mengefektifkan 46
penegakan hukum guna mendukung program
pembangunan nasional dan barang bukti (BB) 1 ekor
burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan 1 ekor
burung Elang Perut Karat (Lophotriorchis kienerii)
diwilayah BKSDA Surabaya
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan 7
program Prioritas yang Mendukung PN Pembangunan
Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan
Peningkatan Pelayanan Dasar
Tabel 2. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan 11
program Prioritas yang Mendukung PN Peningkatan
Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian, Industri, serta
Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya
Tabel 3 Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan 16
Program Prioritas yang Mendukung PN Pemantapan
Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber Daya Air
Tabel 4. Alokasi Anggaran Tahun 2019 Per Program berdasarkan 19
Pagu Anggaran
Tabel 5. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis 20
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun
2015-2019
Tabel 6 Alokasi Anggaran Tahun 2019 Per Prioritas Nasional 36
berdasarkan Pagu Anggaran
vii
RENCANA KERJA TAHUN 2019
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

DAN KEHUTANAN
Diterbitkan oleh Biro Perencanaan,

Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Gedung Manggala
Wanabhakti Blok VII Lantai 2, Jl.
Jenderal Gatot Subroto, Senayan
Jakarta.
Dokumen ini merupakan Rencana

Pembangunan LH dan Kehutanan
Tahun 2019, yang memuat kinerja dan
anggaran untuk memenuhi sasaran
pembangunan nasional 2019.
Rencana Kerja 2019 ini memuat hasil-

hasil diskusi tiga pihak dalam berbagai
forum yang secara resmi
diselenggarakan oleh Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Foto TN Manusela dan Hutan Arcamanik Bandung Foto
Nasional/Bappenas, Kementerian Dokumentasi
Keuangan dan internal Kementerian LH Biro Humas KLHK
dan Kehutanan.
Naskah dan tata letak disiapkan oleh

Agus Rusly, Aristia Danang, Nurlalila
Arumsari, Yanti Novianti dan Mira Sofia
Editor Kepala Biro Perencanaan,

Sekretaris Inspektorat Jenderal,
Sekretaris Badan dan Sektetaris
Direktorat Jenderal di lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Foto Sampul berbagai kondisi existing

kegiatan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Dokumen Biro
Perencanaan
Foto Sampul Lampiran Kampung

Nelayan Hutan Mangrove, Dokumen
Biro Perencanaan
viii
Pengantar Menteri
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 diimplementasikan dalam Rencana

pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019
dengan pendekatan yang holistik-tematik, integratif, dan tidak melupakan sisi
spasial. Pada tahun 2018 terdapat 10 Prioritas Nasional, sedangkan tahun
2019 dilakukan kembali penajaman atau refocusing dalam Prioritas Nasional
menjadi 5 Prioritas Nasional. Prioritas nasional ini menjadi “point of view”
dalam pengendalian perencanaan, perkuatan perencanaan dan
penganggaran, perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan, dan perkuatan
integrasi sumber pendanaan, yang terus dilakukan dalam rangka
menajamkan capaian sasaran target pembangunan jangka menengah
sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka
Menengah dan Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2015-2019. Pada tahun 2019, kondisi yang hendak
dicapai adalah 15 DAS memberikan gambaran dukungan ketahanan air, 329
KPH dan 50 TN memberikan sumbangan serapan tenaga kerja dan akselerasi
pembangunan nasional. Hutan yang dikelola masyarakat melalui perhutanan
sosial sudah memberikan keyakinan mampu memberikan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan tercapainya peningkatan hasil hutan
Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga dilaksanakan dengan

mengacu kepada tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 yaitu
“Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas”. Dalam
mengawal kondisi lingkungan hidup dan kehutanan, siklus perencanaan
sampai dengan pelaporan dihimpun dalam hasil pembangunan tahun 2018
dengan menarik pelajaran dari tahun sebelumnya sebagai pijakan dalam
pelaksanaan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tahun 2019, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Tahun 2019.
Pencapaian tahun 2018 yang terdapat dalam 13 program dan setiap kinerja
yang dihasilkan merupakan kesatuan yang penting dalam pencapaian
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Rencana Kerja Tahun 2019
bertujuan untuk meningkatkan mekanisme serta upaya perbaikan di tingkat
tapak.
ix
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan setiap rahmatNYA kepada kita

semua, sehingga kita dapat memenuhi setiap kinerja yang telah dirumuskan
dan memperbaiki kondisi tapak seperti yang telah diharapkan.
I. PENDAHULUAN
Tahun 2019 merupakan tahun terakhir dalam periode pembangunan
jangka menengah tahun 2015-2019 dan menjadi penentu dalam
menilai keberhasilan pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
periode tersebut. Sebagai tahun terakhir pelaksanaan RPJMN,
penyusunan Rencana Kerja tahun 2019 ini difokuskan pada
optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta,
perbankan) untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan nasional dalam RPJMN. Dalam penyusunan Rencana
Kerja Tahun 2019, pendekatan perencanaan dan penganggaran yang
digunakan adalah tematik, holistik, integratif, dan spasial, yaitu:
1. Tematik, yaitu tema-tema yang menjadi prioritas dalam suatu
jangka waktu tertentu. Secara Nasional Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2019 mempunyai tema utama “Pemerataan Pembangunan
untuk Pertumbuhan Berkualitas” yang dilaksanakan dalam lima
Prioritas Nasional;
2. Holistik, yaitu penjabaran tematik dari program Presiden ke dalam
perencanaan dan penganggaran yang komprehensif mulai dari hulu
sampai ke hilir dalam suatu rangkaian kegiatan;
3. Integratif, yaitu upaya keterpaduan pelaksanaan perencanaan
program Presiden yang dilihat dari peran Kementerian/ Lembaga,
daerah dan pemangku kepentingan lainnya dan upaya keterpaduan
dari berbagai sumber pembiayaan;
4. Spasial, yaitu kegiatan pembangunan yang direncanakan secara
fungsional lokasinya harus berkaitan satu dengan lain dalam satu
kesatuan wilayah dan keterkaitan antarwilayah.
Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2019 ini juga telah memperhatikan:
1. Perkuatan perencanaan dan penganggaran Rencana Kerja KLHK
sebagai bagian dari RKP 2019 dengan pendekatan pada penggunaan
sistem e-planning ; Pengendalian perencanaan;
2. Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan;
3. Perkuatan integrasi sumber pendanaan yang meliputi belanja
Kementerian/Lembaga, belanja transfer ke daerah, Pinjaman dan
-2-
Hibah Luar Negeri (PHLN), dan belanja Non Kementerian/Lembaga

yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Pembiayaan Investasi Non
Anggaran Pemerintah (PINA), dan sumber pendanaan SBSN (Surat
Berharga Syariah Negara) serta swasta.
Prioritas Nasional ditetapkan mulai pada tahun 2017 dan terdapat 23
Prioritas Nasional. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
telah mendukung 14 Prioritas Nasional dari 23 Prioritas nasional, 21
Proyek Prioritas Nasional dan 47 Kegiatan prioritas Nasional.
Sedangkan pada tahun 2018 dilakukan penajaman atau refocusing
dalam Prioritas Nasional dari 23 menjadi 10 Prioritas Nasional, dimana
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendukung 9 dari 10
Prioritas nasional, 13 Program Prioritas, 23 Kegiatan Prioritas.
Penajaman dan refocusing kembali dilakukan tahun 2019, dari 10
Prioritas Nasional menjadi 5 Prioritas Nasional, 13 Program Prioritas
dan 23 Kegiatan Prioritas. Refocusing terhadap Prioritas Nasional ini
dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program, dan tercapainya
target yang sudah ditetapkan. Pencapaian target juga diharapkan
didukung pendanaan dari berbagai sumber dengan integrasi sumber
pendanaan. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 fokus pada
optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta,
perbankan) untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan nasional dalam RPJMN. Pembangunan tematik
Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan tahun 2019 meliputi
Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim, Anggaran Responsif Gender,
Anggaran Pendidikan dan Anggaran Infrastruktur. Pembangunan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini didorong untuk mencapai
sasaran RPJMN Tahun 2015-2019 dimana Gini Ratio adalah 0,36,
tingkat kemiskinan menurun menjadi 7-8%, Tingkat Penggangguran
Terbuka 5-5,5%, Indeks Pembangunan Manusia sebesar 71,98 dan
Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

-3-
bertujuan untuk mendukung “Pemerataan Pembangunan untuk untuk

Pertumbuhan Berkualitas”.
II. STRATEGI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2019

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mempunyai
peran dalam menjaga kualitas Lingkungan Hidup yang memberikan
daya dukung, pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS,
keanekaragam hayati serta pengendalian perubahan iklim. Menjaga
luasan dan fungsi hutan juga menjadi peran Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, dalam menopang kehidupan, menyediakan
hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan
jenis flora dan fauna serta endangered spesies.
Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan dan merawat
keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya. Dari peran
utama seperti yang sudah disebutkan, tujuan pembangunan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019
adalah memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang
dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada pada
rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan
sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian
nasional.
Arah Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019
dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar dalam mendukung
pembangunan nasional:
1. Mendorong peningkatan usaha ekonomi untuk mengurangi
ketimpangan pendapatan melalui perhutanan sosial, peningkatan
investasi masyarakat termasuk pariwisata dan TORA
2. Meningkatkan kualitas lingkungan berbasis DAS melalui rehabilitasi
DAS, pengendalian pencemaran, pengelolaan sampah dan
penegakan hukum

-4-
3. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran,

restorasi gambut, dan perbaikan tata kelola kawasan untuk
mendukung pembangunan rendah karbon.
Pembangunan 5 tahunan yang pada tahun 2019 memasuki tahun
terakhir menjadi penentu keberhasilan pencapaian target dengan
arahan prioritas nasional yang sudah ditetapkan. Untuk itu peran
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam mendukung 3
dari 5 prioritas nasional menjadi sangat penting. Dari 13 program yang
menjadi tanggungjawab Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, diarahkan untuk mencapai sasaran strategis pada tingkat
nasional, dimana 15 DAS, 429 KPH dan 54 taman nasional ditargetkan
sudah menunjukkan pencapaian. Akses masyarakat dalam
pengelolaan hutan juga dapat memberikan peningkatan kesejahteraan
untuk masyarakat. Gambaran dukungan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan terhadap Prioritas Nasional adalah sebagai
berikut :
RANCANGAN AWAL RKP 2019 1.

2.
Percepatan Pengurangan Kemiskinan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat
3. Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas
4. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Perumahan dan
KSDAE Permukiman Layak
Pembangunan
5. Peningkatan Tata Kelola Layanan Dasar
1. Kamtibmas dan Keamanan Siber Manusia Melalui
PKTL Pengurangan
2. Kesuksesan Pemilu Kemiskinan Dan PPKL
3. Pertahanan Wilayah Nasional PSKL Peningkatan
4. Kepastian Hukum dan Reformasi Birokrasi Pelayanan Dasar PSLB3
5. Efektivitas Diplomasi BP2SDM
PDASHL PHPL
1. Peningkatan Konektivitas dan TIK

Stabilitas Pengurangan 2. Percepatan Pembangunan Papua
Keamanan Kesenjangan
Nasional Dan
dan Papua Barat
Antarwilayah
GAKKUM 3. Percepatan Pembangunan Daerah
Kesuksesan RKP 2019 Melalui Penguatan
Konektivitas Dan Tertinggal dan Desa
Pemilihan
Kemaritiman 4. Penanggulangan Bencana
Umum “Pemerataan 5. Peningkatan Sistem Logistik
Pembangunan
untuk
Pertumbuhan
Berkualitas” 1. Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah
1. Peningkatan Produksi dan
Pemenuhan Kebutuhan Energi Produk Pertanian
2. Peningkatan Produksi, Akses dan 2. Percepatan Peningkatan Ekspor dan Nilai
Kualitas Konsumsi Pangan Tambah Industri Pengolahan
3. Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan 3. Peningkatan Nilai Tambah Jasa Produksi
KSDAE
Pemantapan BLI PKTL Peningkatan
Aksesibilitas SD Air 4. Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga
Ketahanan Nilai Tambah
4. Peningkatan Daya Dukung SDA dan PKTL PSLB3 KSDAE Ekonomi Melalui
Kerja
Energi, Pangan, 5. Pengembangan Iptek dan Inovasi untuk
Daya Tampung Lingkungan Dan Sumber Pertanian,
PPI PPKL BLI Industri, Dan
PSLB3 Meningkatkan Produktivitas
Daya Air
PHPL SETJEN Jasa Produktif
PDASHL PHPL
GAKKUM BP2SDM BP2SDM PDASHL 1
Gambar 1. Dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terhadap

Prioritas Nasional

-5-
Prioritas Nasional 1:
PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN
PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
PRIORITAS NASIONAL 1:
PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR
KSDAE PKTL 1
1 Penguatan Pelaksanaan
Bantuan Sosial Tepat
Rancangan Bidang LHK Sasaran Pelaksanaan Reforma Agraria
BP2SDM PSKL
Pengelolaan Sumber Daya
Percepatan Penguatan Sistem Jaminan
Alam melalui Perhutanan
PDASHL Pengurangan Sosial
Sosial
Kemiskinan Penguatan Literasi untuk
PHPL Kesejahteraan
55 2
2
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan
Penguatan Layanan dan Rujukan Satu
Pintu Peningkatan Kesehatan
Peningkatan
Penguatan Integrasi Sistem Pelayanan Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Tata Kelola Berencana, dan Kesehatan Reproduksi
Administrasi Kependudukan dan PEMBANGUNAN Kesehatan
Layanan
Pencatatan Sipil MANUSIA dan Gizi Penguatan Germas dan Pengendalian Penyakit
Dasar
MELALUI Masyarakat
Percepatan Pencapaian SPM di Daerah Percepatan Penurunan Stunting
PENGURANGAN
KEMISKINAN DAN KSDAE Peningkatan Efektivitas Pengawasan Obat dan
PENINGKATAN Makanan
PELAYANAN
DASAR
4
4 3
3
Penyediaan Pendidik yang Berkualitas dan
Peningkatan PN
Penyediaan Akses Hunian Layak dan Terjangkau Akses Merata
Pemerataan
Masyarakat Layanan Penyediaan Afirmasi Pendidikan
Penyediaan Akses Infrastruktur Dasar Terhadap PP
Perumahan dan PSLB3 Pendidikan
Permukiman Layak Penguatan Kelembagaan Satuan Pendidikan
Permukiman Berkualitas
Peningkatan Kualitas Lingkungan di Permukiman Layak PPKL Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan KP
Akademik
15
Gambar 2. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan

PROGRAM PRIORITAS 1
PERCEPATAN PENGURANGAN KEMISKINAN
Penyiapan prakondisi masyarakat • KLHK • Kemen
pedesaan dan kawasan • BPS KUKM 1
1
Bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa
miskin
Pengembangan Usaha Perhutanan • Kemendes • Kemenpar
PDTT • Kemendag Perluasan bantuan pangan non tunai
Sosial Berkelanjutan • Kemensos • Kemen PUPR
• Kemendagri • Kemenperin Penguatan Penyaluran bantuan PKH secara non tunai • Kemendikbud • BULOG
Pengelolaan kolaboratif sumber • Kemen • BUMN/BRI Pelaksanaan • Kemristekdikti • Kementan
ATR/BPN Bantuan Sosial Subsidi listrik daya 450 VA dan 900 VA
daya hutan bersama masyarakat • Kemenag • Kemendagri
desa dan pengembangan usahanya Tepat Sasaran Subsidi elpiji 3 kg • Kemen ESDM
Peningkatan kapasitas institusi dan
Peningkatan Kapasitas Institusi dan Kelembagaan
masyarakat
Masyarakat dalam dalam usaha perhutanan
Usaha Perhutanan Sosial (Koperasi,
55 22 Penguatan tata kelola dan sinkronisasi
sosial dan Akses Pasar)Peningkatan kualitas udara
BUMDes, sistem jaminan sosial nasional kesehatan
Pemberian
perkotaan
Akses Kelola
1 dan ketenagakerjaan
Penguatan Perluasan cakupan penerima jaminan
• Kem. ATR/BPN • Kemendes PDTT Sumber Daya
Sistem kesehatan nasional dan jaminan sosial
• Kemendagri • Kemen. PAN-RB Alam melalui
Jaminan Sosial bidang ketenagakerjaan
• KLHK • KKP Perhutanan
• BIG • Kemenko Sosial PERCEPATAN
• Kemensos • Kemenkop UKM
• Kementan Ekonomi PENGURANGAN
• Kemenkes • Kemenperin
• LAPAN • Kemen. PUPR KEMISKINAN • Kemenaker • DJSN
• Kementan • BPJS
Penguatan kerangka regulasi dan • KKP Ketenagakerjaan
penyelesaian konflik agraria • Kemensos • Kemenkominfo • BPJS Kesehatan
• Kemendikbud • Kemenko PMK
44 33
Penataan penguasaan dan pemilikan TORA • Perpustakaan
(termasuk pelepasan kawasan hutan) Nasional
Peningkatan kualitas data pertanahan dan PP
legalisasi atas TORA Pelaksanaan Penguatan Literasi informasi terapan dan inklusif
Pemberdayaan masyarakat dalam Reforma Literasi untuk Pendampingan masyarakat untuk literasi KP
penggunaan, pemanfaatan dan produksi Agraria Kesejahteraan sosial
atas TORA Pemerataan layanan perpustakaan ProP
Kelembagaan pelaksana reforma agraria berbasis inklusi sosial
pusat dan daerah
16

Peningkatan Pelayanan Dasar Program Prioritas Percepatan Pengurangan
Kemiskinan

-6-
PROGRAM PRIORITAS 2
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
Penyediaan fasilitas kesehatan dasar dan
1 rujukan berkualitas
• Kemenkes • BKKBN • Kemenkes
PP • KLHK • Kemensos Pemenuhan dan pemerataan SDM kesehatan • BPOM
• Kementan • Kemenristekdikti Peningkatan • BKN
• Kemendag • Kemen BUMN Akses dan Penyediaan dan peningkatan mutu farmasi • Kemen ESDM
KP • Kemen PANRB Mutu dan alat kesehatan
• Kemen PUPR
• BPOM Pelayanan
ProP Kesehatan
2 Penurunan kematian ibu di
5 fasyankes
Peningkatan
Peningkatan 2 Kesehatan Ibu, Penurunan kematian bayi
Penguatan pengawasan obat dan makanan Efektivitas Anak, Keluarga • Kemenkes
Pengawasan Peningkatan pelayanan • BKKBN
Berencana dan • KPPPA
Penegakan hukum pengawasan obat dan Obat dan keluarga berencana dan
PENINGKATAN Kesehatan • Kemenag
makanan Makanan kesehatan reproduksi
PELAYANAN Reproduksi • Kemenkominfo
KESEHATAN DAN Imunisasi dasar lengkap
• Kemendikbud
GIZI
• Kemenkes • Kemen PUPR MASYARAKAT
• BKKBN • KPPPA
• Kemendes • Kemenag
PDTT • BPOM Peningkatan kualitas lingkungan sehat
• Kementan • KKP
4 3 Peningkatan aktivitas fisik
• Kemendikbud • Kemensos
Pencegahan dan pengendalian faktor risiko
Peningkatan pendidikan gizi Penguatan
Percepatan penyakit tidak menular
Germas Pencegahan dan pengendalian penyakit
Penguatan surveilans gizi Penurunan
Pengendalian menular
Stunting
Pemberian suplementasi gizi Penyakit • Kemenkes • Kementan • KKP
• KPPPA • KLHK • Kemendikbud
• Kemenkumham • Kemenaker • Kemenkominfo
• Kemensos • Kemen PUPR • Kemnaker
17

Peningkatan Pelayanan Dasar Program Prioritas Peingkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
PROGRAM PRIORITAS 4
PENINGKATAN MASYARAKAT TERHADAP PERMUKIMAN YANG LAYAK
Fasilitasi penyediaan hunian layak dan
PP
11 terjangkau
• Kemen PUPR
KP Fasilitasi peningkatan kualitas hunian
• Kemensos
Penyediaan Fasilitasi pembiayaan perumahan MBR
• Kemenkeu
ProP akses hunian • BI dan OJK
layak dan • LKB dan LKNB
Fasilitasi peningkatan kualitas permukiman
terjangkau
• Kemen PUPR PENINGKATAN

• KLHK
AKSES
• Kemenperin
• Kemenhub
MASYARAKAT • Kemen PUPR
TERHADAP
• Kemen ESDM
33 PERUMAHAN DAN 22 •
•
Kemenkes
KLHK
Penanganan danpenyediaan
Penanganan dan penyediaan
infrastruktur PERMUKIMAN • Kemendagri
infrastruktur pengelolaan
pengelolaan limbah B3 limbah B3 LAYAK Penyediaan • Kemendes PDTT
Peningkatan akses
Peningkatan kualitas udara dan kualitas infrastruktur
Peningkatan kualitas udara perkotaan Penyediaan akses air minum layak
pengurangan emisi GRK perkotaan lingkungan di dasar, air
permukiman minum dan
Penyediaan akses sanitasi layak
Restorasi lingkungan tercemar limbah B3 sanitasi layak
Peningkatan kualitas air dan tutupan
Peningkatan kualitas air dan tutupan lahan
lahan perkotaan
perkotaan
18

Peningkatan Pelayanan Dasar Program Prioritas Peingkatan Masyarakat Terhadap
Permukiman yang Layak
Dalam mendukung prioritas nasional pembangunan manusia melalui

pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar, strategi

-7-
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah dengan

pelaksanaan reformasi agraria melalui TORA, pemberian akses kelola hutan
kepada masyarakat dalam bentuk HKm, HD, HTR, dan kemitraan
kehutanan. Menjamin efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan di
kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi
alam, perhutanan sosial. Pengelolaan KPHP dan KPHL, penanggulangan
terjadinya kebakaran hutan disekitar kawasan KPHP dan KPHL juga
menjadi strategi Kementerian dalam mendukung Prioritas Nasional. Selain
itu pengamanan kawasan KPHP dan KPHL, penyediaan tenaga
pendamping/ penyuluh di lapangan serta mendorong KPHP untuk
memproduksi barang dan jasa serta mendorong KTH yang memiliki
kelembagaan usaha yang mandiri. Pengendalian penyakit melalui metode
agroforestry di daerah penyangga juga dilakukan. Strategi tersebut
diwujudkan dalam kegiatan sebagai berikut :
Tabel 1. Proyek Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas dan Program Prioritas yang
Mendukung PN Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan
Proyek Alokasi (Ribu

Prioritas Program Kegiatan Proyek Rincian Proyek Rupiah)
Prioritas
Nasional Prioritas Prioritas K/L
Nasional
Pembangunan Percepatan Pelaksanaan Penataan Kawasan hutan yang 2,775,922.00
Manusia Pengurangan Reforma Agraria Penguasaan telah selesai ditetapkan
Melalui Kemiskinan dan Pemilikan Kawasan hutan yang 2,549,721.00
Pengurangan TORA dilepaskan untuk TORA.
Kemiskinan (termasuk Data dan peta TORA di 1,752,381.00
dan pelepasan Kawasan Hutan yang
Peningkatan kawasan mutakhir
Pelayanan hutan) Dokumen berita acara 61,290,607.00
Dasar tata batas kawasan hutan
untuk penyelesaian TORA
Dokumen hasil 64,564,664.00
inventarisasi dan
verifikasi obyek TORA
dalam kawasan hutan
Pemberian Akses Penyiapan Pemolaan dan Penataan 16,882,780.00
Kelola Sumber Prakondisi Pengelolaan Kawasan
Daya Alam Masyarakat Konservasi berbasis
melalui Perdesaan dan Masyarakat
Perhutanan Kawasan Penyiapan prakondisi dan 8,957,360.00
Sosial pengelolaan kolaboratif
hutan konservasi
bersama masyarakat
melalui kemitraan
konservasi
Pemolaan dan Penataan 1,523,821.00
Pengelolaan Kawasan
Konservasi berbasis
Masyarakat
Penyiapan prakondisi dan 21,660,117.00
pengelolaan kolaboratif
hutan konservasi
bersama masyarakat
melalui kemitraan

-8-

Prioritas
Nasional
konservasi
Data Areal Perhutanan 1,100,000.00

Sosial Wilayah Jawa
Luas Hutan Yang Dikelola 84,435,018.00
Masyarakat dalam bentuk
HKm, HD, HTR dan
Kemitraan Kehutanan
Jumlah Komunitas 4,597,500.00
Kemitraan Lingkungan
Penanganan Konflik dan 8,305,640.00
Tenurial
Penyelenggaraan 9,525,000.00
Verifikasi Hutan Adat
Pengelolaan KPHP yang dapat 38,489,900.00
Kolaboratif dilindungi dari gangguan
Sumber Daya keamanan secara
Hutan kolaboratif bersama
Bersama masyarakat
Masyarakat KPHP yang dikelola 12,500,000.00
Desa secara kolaboratif
bersama masyarakat
Pengamanan Kolaboratif 83,911,400.00
KPH Bersama Masyarakat
Kelembagaan pengelolaan 9,399,980.00
ekosistem esensial yang
terbentuk dan berfungsi
Pengelolaan kolaboratif 3,720,449.00
hutan konservasi
bersama masyarakat di
sekitar kawasan
konservasi (Bina Daerah
Penyangga)
Pengelolaan kolaboratif 12,091,104.00
hutan konservasi
bersama masyarakat di
sekitar kawasan
konservasi (Bina Daerah
Penyangga)
Penyediaan Pendamping 40,216,500.00
Dalam Pengembangan
Perhutanan Sosial
Pengembangan Jumlah Kelompok Usaha 93,987,997.00

Usaha Perhutanan Sosial
Perhutanan Jumlah fasilitasi 132,500,000.00
Sosial peningkatan produksi
Berkelanjutan hasil hutan dan jasa
lingkungan
Peningkatan Jumlah generasi muda 3,165,000.00
Kapasitas Lingkungan Hidup yang
Institusi dan meningkatnya
Kelembagaan kapasitasnya
Masyarakat Peningkatan jumlah kelas 3,300,000.00
dalam Usaha kelompok tani desa-desa
Perhutanan hutan dari tingkatan
Sosial pemula ke madya
(Koperasi, Jumlah unit koperasi 920,000.00
BUMDes, dan Kelompok Tani Hutan
Akses Pasar) yang dibentuk
Jumlah Lembaga 920,000.00
Pelatihan dan
Pemagangan Usaha
Kehutanan Swadaya
(LP2UKS)
Peningkatan kapasitas 1,800,000.00
tenaga
pendamping/penyuluh
handal bagi KTH

-9-

Prioritas
Nasional
Peningkatan Penguatan Pencegahan Intervensi metode 600,000.00
Pelayanan Gerakan dan agroengineering di daerah
Kesehatan dan Masyarakat pengendalian buffer TN Lore Lindu
Gizi Masyarakat Hidup Sehat dan faktor risiko
pengendalian penyakit tidak
penyakit menular
Peningkatan Peningkatan Peningkatan Penanganan Sampah 9,650,000.00
Akses Kualitas kualitas udara Melalui Penyediaan
Masyarakat Lingkungan di perkotaan Perangkat Implementasi
Terhadap Permukiman Pemantauan dan Evaluasi
Perumahan dan Kota Bersih, Teduh dan
Permukiman Sehat Berkelanjutan
Layak (ADIPURA)
Pembangunan biodigester 2,300,000.00
sampah pasar tradisional
kapasitas 3 ton/hari
Restorasi Pemulihan Lahan 23,317,070.00
lingkungan Terkontaminasi Limbah
tercemar B3 Non Institusi
limbah B3
TOTAL 359,361,510.00
PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI
MELALUI PERTANIAN, INDUSTRI, DAN JASA PRODUKTIF
PRIORITAS NASIONAL 3: PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI

MELALUI PERTANIAN, INDUSTRI, DAN JASA PRODUKTIF
Peningkatan Hasil Pertanian, Perikanan, Penguatan Kelembagaan dan Usaha
Rancangan Bidang LHK PHPL 1 dan Kehutanan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
PKTL
Penelitian dan Pengembangan BLI Pengembangan
Pengembangan Industri Pengolahan
Industri Pengolahan Hasil
Hasil Peningkatan Sarana
Peningkatan Sarana dan Prasarana
dan Prasarana Pendukung,
Bidang Keilmuan Strategis
Penunjang Produktivitas Peningkatan Pertanian,
Pertanian, Perikanan, danKehutanan
Perikanan dan Kehutanan Pendukung Nilai Tambah
nilai Tambah Pertanian, Pertanian,
Perikanan dan
KSDAE Ekspor dan Nilai

Kehutanan
Perikanan dan Kehutanan
Pengembangan dan Pemanfaatan Tambah Produk Peningkatan Mutu, Sertifikasi, dan
Teknologi Pengungkit Produktivitas Standarisasi Hasil Pertanian, Perikanan,
SETJEN Pertanian dan Kehutanan 2
Penyiapan SDM Iptek (Peneliti, 5
Perekayasa) PDASHL 2
Perbaikan Iklim Usaha dan Peningkatan Investasi
Penguatan Inovasi dan Penguasaan
Teknologi Frontier Pengembangan Percepatan
Iptek dan Inovasi Peningkatan Pengembangan dan Peningkatan Investasi Industri
Hulu Non Agro dan Pendukung
untuk PENINGKATAN Ekspor dan Nilai
Meningkatkan Tambah Industri
NILAI TAMBAH Peningkatan Daya Saing Industri Andalan Non
Produktivitas Pengolahan Pangan
EKONOMI
MELALUI Pengembangan 7 Kawasan Industri dan 6 KEK
PERTANIAN, Industri/Logistik
INDUSTRI, DAN Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
JASA PRODUKTIF Percepatan
termasuk 4 KEKpengembangan 7 Kawasan
Pariwisata dan Penguatan Pariwisata, 3
Pemasaran
4 3 KEK Pariwisata,
Pariwisata Prioritasdan Penguatan Destinasi Unggulan
Peningkatan Kerja Sama dengan Dunia Usaha
Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif
Penguatan Penyelenggaraaan Pendidikan dan PN
Percepatan
Pelatihan Vokasi Peningkatan Pengembangan Kemitraan Usaha Mikro dan Kecil
Peningkatan BLI (UMK) dengan Usaha Menengah dan Besar (UMB)
Nilai Tambah PP
Pemantapan Sistem Sertifikasi Kompetensi Keahlian Tenaga
Jasa Produktif
Kerja KSDAE Peningkatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
Peningkatan Keterampilan Wirausaha
Perluasan Akses Keuangan/Pembiayaan
KP
BP2SDM PSLB3
22
Gambar 6. Prioritas Nasional Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian, Industri
dan Jasa Produktif

- 10 -
PP 1. Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Produk Pertanian:

Usulan Kegiatan Prioritas
Program Prioritas
Peningkatan Produksi Hortikultura
1 Peningkatan Produksi Perkebunan
• Kementan
Kegiatan Prioritas • KKP
• KLHK
Peningkatan Produksi Peternakan
• Kemenpar
Proyek Prioritas (ProP) Peningkatan hasil Peningkatan produksi tuna, udang dan rumput laut • LIPI
pertanian, • BPPT
Peningkatan Produksi hasil hutan kayu dan bukan kayu
• Kementan • KemenPUPR perikanan dan
• KKP • Pemda kehutanan
• KLHK • KemenESDM • Kementan • KLHK • Kemendag
5 • KKP • Kemenperin • BKPM
Pengembangan Fasilitas Pasca Panen Tanaman
Perkebunan dan Hortikultura Peningkatan
Peningkatan 2 Pengolahan hasil perkebunan
sarana dan
sarana dan
Pengembangan Sarana Pelabuhan Perikanan Pengembangan
Memenuhi Standar Internasional
prasarana
prasarana 1 Pengolahan hasil hortikultura
pendukung nilai industri
pendukung nilai Pengolahan hasil peternakan
Revitalisasi SaranaPengolahan
Revitalisasi Sarana Pengolahan Produk
Produk Pertanian, tambah pengolahan hasil
Pertanian, Perikanan
kehutananDan Kehutanan tambah pertanian, PENINGKATAN pertanian, Pengolahan hasil hutan
pertanian,
Perikanan dan
Pemenuhan sarana prasarana pendukung

perikanan dan
perikanan dan EKSPOR DAN perikanan, dan Pengolahan Keanekaragaman hayati Untuk Industri
kehutanan Biofarmaka dan Bioprospecting
Kesatuan Pengelolaan
Pemenuhan Hutan Pendukung
Sarana dan Prasarana (KPH) kehutanan NILAI TAMBAH kehutanan
Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Integrasi rantai pasok berbasis produksi dan pengolahan
PRODUK perikanan dan kelautan
• Kementan • KemenKop dan • Pemda PERTANIAN Revitalisasi sentra industri kecil dan menengah (IKM)
• KKP UKM • Kemenkominfo
4 3 pangan
• KLHK • Kemendagri
• Kemen BUMN • Kemendes Peningkatan • Kementan • KLHK • BPOM
Penguatan • KKP • BSN • Kemenperin
Penguatan Kapasitas Kelompok Usaha Pertanian dan mutu, sertifikasi,
kelembagaan dan
Penguatan Kapasitas Kelompok Usaha Pertanian, dan Kehutanan
Perikanan dan standarisasi
usaha pertanian, Penerapan standarisasi dan mutu hasil produk perkebunan
hasil pertanian,
Peningkatan Promosi dan Advokasi perikanan dan
perikanan, dan Penerapan standarisasi dan mutu hasil produk hortikultura
kehutanan
Penguatan Litbang dan Inovasi untuk Peningkatan kehutanan
Produktivitas dan Nilai Tambah Penerapan Standarisasi dan Mutu Hasil Produk Peternakan
Penguatan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Penerapan Standarisasi dan Mutu Hasil Produk Kehutanan
Penerapan Standarisasi dan Mutu Hasil Produk Kehutanan

23
dan Jasa Produktif Program Prioritas Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Produk
Pertanian
PP 3. Peningkatan Nilai Tambah/Efisiensi Jasa Produktif:

• Kemenpar • KemenATR/BPN • BKPM
• DewanKEK • KemenLHK • Badan Geologi
Program Prioritas • KemenkoMaritim • KKP • BIG
1 • KemenPUPR • KemenKUKM • BPS
Kegiatan Prioritas • Kemenhub • KemenKes • Pemda
Percepatan
Dukungan infrastruktur untuk 7 destinasi wisata prioritas (Labuan Bajo, Wakatobi,
pengembangan Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya,
Proyek Prioritas (ProP) 7 kawasan Mandalika) dan 3 KEK Pariwisata (Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang Dan Morotai)
pariwisata, 3 Penguatan kelembagaan, industri dan usaha pariwisata di 7 destinasi wisata prioritas
dan unggulan
• Kemenkeu • KemenKUKM KEK pariwiata,
Perluasan & diversifikasi pemasaran
• Kemenko • Bekraf dan penguatan
Penerapan sustainable tourism practices
Perkeonomian • Pemda destinasi
Pengembangan daya tarik ekowisata dan wisata bahari
5 unggulan 2 Pengembangan statistik pariwisata
Penyaluran pembiayaan ultra mikro
Perluasan • Bekraf • Kemenperin
Peningkatan akses pembiayaan start-up 3 • Kemenko • KemenKominfo
Peningkatan pembiayaan usaha mikro, kecil akses Penguatan Perekonomian • BPS
dan menengah keuangan/ struktur • Kemendikbud • Pemda
• KemenKUKM
pembiyaan PENINGKATAN ekonomi kreatif
• Kemendag • BP Bintan • Kemenperin Pengembangan bakat & kompetensi SDM
•
•
Kementan •
Kemkominfo •
BP Karimun
BP Sabang
•
•
KKP
Bekraf
NILAI TAMBAH/
Penguatan ekosistem (regulasi, infrastruktur,
•
•
KLHK
KemenKUKM •
• KemenPUPR
Kemenhub
•
•
Kemenkeu
Pemda
EFISIENSI JASA investasi, & HaKI)
• BP Batam • Kemenpar PRODUKTIF Pengembangan industri seni budaya
Peningkatan ekspor produk Indonesia Pengembangan statistik ekonomi kreatif
Peningkatan fasilitasi pelaku dan kualitas
produk 3
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana 4 • KemenKUKM • KemendesPDTT ti
perdagangan • Kemendag • Kementan • Kemenag
Pengembangan • Kemenperin • KKP • Bekraf
Peningkatan aktivitas perdagangan dalam • Kemendagri • KLHK • Pemda
negeri, usaha perdagangan
Peningkatan kemitraan usaha • Kemenpar • Kemenristekdik
perdagangan mikro dan kecil
Pengembangan kapasitas usaha
Pengelolaan stok dan harga
dalam dan luar (UMK) dengan
Pengembangan e-commerce Perluasan kemitraan usaha
negeri usaha menengah
Penguatan 4 kawasan perdagangan bebas dan besar (UMB)
dan pelabuhan bebas (KPBPB): Batam, Penguatan kapasitas kelembagaan kemitraan
Bintan, Karimun, dan Sabang
24
dan Jasa Produktif Program Prioritas Peningkatan Nilai Tambah/Efisiensi Jasa
Produktif

- 11 -
PP 4. Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja:

Program Prioritas
1 Penyusunan standar kompetensi
Kegiatan Prioritas
dan kurikulum
• Kemenperin
Proyek Prioritas (ProP) Pemetaan kebutuhan keahlian
Peningkatan • Kemenaker
kerja sama • Kemendikbud
Pengembangan skema kerja sama
• KemenKUKM • Kementerian PPPA dengan dunia vokasi dengan dunia usaha
• Kemenaker • Kemkominfo
• Kemenag • KemendesPDTT usaha
• Kemenristekdikti • KKP
• Kemendikbud • Kemendag • Kemenperin • KKP • Kemenkes
• Kemenperin • Pemda 4 2 • Kemenpar • Kemkominfo • KLHK,
• Kemendagri
4 • Kemenaker • Kemendikbud • KemenKUKM
• Kementan • Kemenhub
Pemasyarakatan
Kewirausahaan Penguatan Peningkatan kualitas pendidik dan
Peningkatan instruktur vokasi
keterampilan PERCEPATAN penyelenggaraan
Pelatihan Kewirausahaan PENINGKATAN pendidikan dan
wirausaha Saranadan
dan prasarana
diklatdiklat vokasi
KEAHLIAN pelatihan vokasi Sarana prasarana vokasi
TENAGA KERJA
Pelaksanaan
Pelaksanaan diklat
diklat vokasi vokasi
dan pelatihan
Pemagangan di industri
• Kemenaker • Kemenkominfo
• Kemenperin • Kemendikbud 3
• Kemenpar • Kemenhub
• KemenPUPR • Kemenkes
• KemenESDM • KLHK Pemantapan
• Kementan • KemenKUKM
• KKP sistem
sertifikasi
Penguatan kelembagaan sertifikasi profesi kompetensi
Pelaksanaan sertifikasi kompetensi
25
dan Jasa Produktif Program Prioritas Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja
Strategi Kementerian LHK dalam mendukung Prioritas Nasional

Peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa
produktif adalah dengan pembentukan unit KPH di 34 provinsi, mendorong
KPHL dalam pemanfaatan HHBK/ jasling, pengembangan ekowisata pada
kawasan konservasi wisata bahari, SDM serta peningkatan SDM LHK
kompeten dan profesional yang diterjemahkan menjadi kegiatan sebagai
berikut :
Mendukung PN Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian,
Industri, serta Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya
Proyek
Prioritas Program Kegiatan Alokasi (Ribu
Prioritas Jumlah Rincian Proyek K/L
Nasional Prioritas Prioritas Rupiah)
Nasional
Peningkatan Nilai Peningkatan Peningkatan Peningkatan Kayu Bulat yang Diproduksi 1,017,850.00
Tambah Ekonomi Ekspor dan Nilai Hasil Produksi Hasil Dari Hutan Alam
dan Penciptaan Tambah Produk Pertanian, Hutan Kayu Kayu Bulat yang Diproduksi 982,150.00
Lapangan Kerja Pertanian Perikanan, dan dan Bukan dari Hutan Tanaman
melalui Kehutanan Kayu Hutan di Kalimantan yang 10,000,000.00
Pertanian, Dibangun Dengan Silvikultur
Industri, Intensif
Pariwisata, dan
Jasa Produktif PNBP dari Hutan Produksi 1,316,709.00
Lainnya Komoditas HHBK yang 1,400,000.00
diproduksi di Hutan Produksi
Jumlah Nilai Ekspor dan 445,000.00
PNBP dari Pemanfaatan TSL
dan Bioprospecting
Jumlah Nilai PNBP dari 1,560,110.00

- 12 -
Proyek
Nasional
Pemanfaatan TSL
Persentase Peningkatan 8,860,909.00
Populasi Spesies Terancam
Punah
Operasional Penyelamatan 11,449,200.00
TSL (WRU) berbasis
masyarakat
Persentase Peningkatan 16,504,554.00
Populasi Spesies Terancam
Punah
Operasional Penyelamatan 1,500,000.00
TSL (WRU) berbasis
masyarakat
Pengembangan Pengolahan Produk Kayu Olahan yang 500,000.00
Industri Hasil Hutan Berasal dari IUPHHK
Pengolahan Bersertifikat Legalitas Kayu
Hasil Ekspor Produk Industri 2,300,000.00
Pertanian, Kehutanan
Perikanan, dan
Kehutanan
Peningkatan Penerapan UMKM yang difasilitasi 20,000,000.00
Mutu, Standarisasi sertifikasi SVLK
Sertifikasi, dan dan Mutu
Standarisasi Hasil Produk
Hasil Kehutanan
Pertanian,
Perikanan, dan
Kehutanan
Penguatan Penguatan Jumlah KPH yang memiliki 1,697,091.00
Kelembagaan Kesatuan peta penetapan dan
dan Usaha Pengelolaan kelembagaan KPH
Pertanian, Hutan (KPH) Seluruh KPH terintegrasi 175,260.00
Perikanan dan dalam rencana tata ruang
Kehutanan wilayah
Jumlah KPH terintegrasi 1,202,240.00
dalam RKTN, RKTP dan
RKTK
Fasilitasi Penyusunan RPHJP 834,500.00
KPH (Coaching Klinik
Penyusunan RPHJP)
Penguatan Peraturan 202,900.00
Perundang-undangan dan
Kelembagaan KPH
Jumlah KPH yang memiliki 12,896,080.00
rancangan rencana
pengelolaan
Data dan informasi sumber 30,670,636.00
daya hutan hasil
inventarisasi klaster
TSP/PSP
Peningkatan Percepatan Dukungan Pengembangan ekowisata 4,400,000.00
Nilai Tambah Pengembangan Infrastruktur pada Kawasan Konservasi
Pariwisata dan 10 Destinasi untuk 10 yang mendukung 7 Destinasi
Jasa Produktif Pariwisata Destinasi Wisata Prioritas dan 2 KEK
Lainnya Prioritas Pariwisata Pariwisata
termasuk 4 Prioritas Pengembangan ekowisata 15,411,228.00
KEK Pariwisata termasuk 4 pada Kawasan Konservasi
dan Penguatan KEK yang mendukung 7 Destinasi
Pemasaran Pariwisata: Wisata Prioritas dan 2 KEK
Pariwisata Danau Toba, Pariwisata
Prioritas Borobudur dan Penerapan IPTEK 6,006,796.00
sekitarnya, Pengembangan Ekowisata
Mandalika, Kawasan Hutan Aek Nauli
Labuan Bajo, dan Kawasan Danau Toba
Wakatobi,
Bromo- Pengurangan Timbulan 4,050,000.00
Tengger- Sampah Melalui
Semeru, Pembangunan Pusat Daur
Kepulauan Ulang (PDU) di Destinasi
Seribu, Wisata
Tanjung
Lesung,
Tanjung
Kelayang dan
Morotai

- 13 -
Proyek
Nasional
Pengembangan Pengembangan Ekowisata 14,078,559.00
dan Perintisan dan wisata bahari pada
Daya Tarik Kawasan Konservasi
Wisata di Pengembangan Ekowisata 24,636,434.00
Destinasi dan wisata bahari pada
Pariwisata Kawasan Konservasi
Prioritas, Sarana Prasarana Ekowisata 97,374,100.00
termasuk Taman Nasional Model SBSN
Ekowisata dan
Wisata Bahari
Percepatan Penguatan Pelaksanaan Jumlah tenaga teknis 65,289,204.00
Peningkatan Penyelenggara Pendidikan menengah kejuruan
Keahlian Tenaga an Pendidikan dan Pelatihan kehutanan yang tersedia
Kerja dan Pelatihan Vokasi
Vokasi
Pemantapan Pelaksanaan Jumlah SDM LHK yang 2,600,000.00
Sistem Sertifikasi meningkat kompetensinya
Sertifikasi Kompetensi
Kompetensi
359,361,510.00
PEMANTAPAN KETAHANAN ENERGI, PANGAN, DAN SUMBER DAYA AIR
PRIORITAS NASIONAL 4:
PEMANTAPAN KETAHANAN ENERGI, PANGAN, DAN SUMBER DAYA AIR
Peningkatan Produksi dan Cadangan Minyak, Gas
PN Rancangan Bidang LHK
Bumi, dan Energi Lainnya
PHPL
Pembangunan Pembangkit, Transmisi dan Distribusi
PP Peningkatan KSDAE
Tenaga Listik
Produksi dan
KP Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Pemenuhan BLI
Kebutuhan
Peningkatan Pemanfaatan Batubara dan Gas Bumi Energi PSLB3
Dalam Negeri Peningkatan Penyediaan Pangan Hasil
Pertanian dan Perikanan
Peningkatan Efisiensi Energi
Penguatan Kelembagaan dan Layanan
Pertanian dan Perikanan
BP2SDM PKTL
PPI PEMANTAPAN Peningkatan Peningkatan Kualitas Konsumsi pangan
PSLB3 Peningkatan Produksi,
Daya Dukung KETAHANAN
Akses dan Penyediaan Sarana Prasarana Pertanian
PPKL SDA dan ENERGI, Kualitas
Daya PANGAN DAN dan Perikanan
Konsumsi
GAKKUM Tampung
Lingkungan SUMBERDAYA Pangan
AIR Penguatan Cadangan dan Stabilisasi
Pencegahan Kerusakan Sumber Daya Alam
Harga Pangan
dan Lingkungan Hidup
Penanggulangan Kerusakan Lingkungan

Hidup
Pemeliharaan dan Pemulihan Sumber Air dan Ekosistem
Rehabilitasi dan Pemulihan Kerusakan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Peningkatan Pemenuhan kebutuhan air untuk sosial dan ekonomi produktif
PDASHL Kuantitas,
Kualitas dan Ketangguhan masyarakat dalam mengurangi daya rusak air
Penguatan Kelembagaan Regulasi,
Pengawasan dan Penegakan Hukum Bidang KSDAE Aksesibilitas
Air Peningkatan Regulasi, Kelembagaan dan Kesadaran dalam
Sumber Daya Alam dan LH Pengelolaan Sumberdaya Air
PPI
GAKKUM 27
Gambar 10. Prioritas Nasional Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, Dan Sumber Daya
Air Program Prioritas Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber Daya Air

- 14 -
PP 1: PENINGKATAN PRODUKSI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI

USULAN KEGIATAN PRIORITAS
Survei sumber daya migas konvensional dan Peningkatan Pemanfaatan Teknologi untuk
Program Prioritas • Kemen ESDM • Pertamina 1 non-konvensional Eksplorasi Migas Non Konvensional
• KLHK • Pemda
Kegiatan Prioritas • BBPT Peningkatan Daya Tarik Investasi Migas Revisi Undang-undang Migas
Proyek Prioritas (ProP) Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Peningkatan

Penawaran WK Migas Konvensional Revisi Undang-undang Minerba
produksi dan
Optimalisasi Eksplorasi Batubara cadangan minyak
dan gas bumi Penawaran WK Migas Non Konvensional
• Kemen ESDM • Badan Usaha • Pemda
Penghematan energi pada bangunan dan gedung • Kemen ESDM • KLHK • PLN
5
Peningkatan capacity building bagi pemerintah daerah 2 Pembangunan pembangkit listrik, beserta jaringan
untuk peningkatan efisiensi energi 1 Pembangunan transmisi dan gardu induk
pembangkit,
Penyiapan dan pemberian dukungan pengembangan Peningkatan
transmisi dan Perluasan jaringan distribusi dan penyambungan
efisiensi energi efisiensi energi listrik untuk rumah tangga tidak mampu
distribusi
PENINGKATAN tenaga listrik
PRODUKSI DAN Penataan regulasi dan kelembagaan untuk
implementasi pembangunan ketenagalistrikan skala
PEMENUHAN kecil off grid
• Kemen ESDM • KKP • PLN KEBUTUHAN
• Kemenperin • Pertamina ENERGI
• Kemenhub • PGN • KESDM • KLHK • PLN
Pembangunan jaringan gas rumah tangga Pemantauan dan • Kemenperin • BPPT
pengawasan penyediaan • Kementan • LIPI
batubara untuk 4 3
Konversi BBM ke BBG kebutuhan dalam negeri Pembangunan Sistem
Pembangunan PLT Berbasis Hidro
Peningkatan Jaringan Cerdas Tenaga
Pembangunan Ruas Pipa Transmisi dan pemanfaatan Pengembangan
Pengembangan Bioenergi Listrik Skala Kecil (Smart
Jaringan Pipa Transmisi Energi Baru dan
Penyiapan infrastruktur batubara dan Grid System)
dalam mendukung Terbarukan
Pelaksanaan distribusi tertutup LPG 3 KG gas bumi dalam (EBT) Pembangunan PLTP
Pengembangan Bioenergi
kebijakan DMO batubara negeri Penyiapan dan pemberian
Pembangunan
PembangunanPLTS
PLTS dukungan pembangunan
Pembangunan Kilang dan RDMP
pembangkit EBT
(Refinery Development Master Plan) Percepatan hilirisasi Pembangunan Pembangkit EBT
batubara Lainnya (Angin dan Arus Laut) 28
Penyediaan Alokasi Gas Domestik
Air Program Prioritas Peningkatan Produksi dan Pemenuhan Kebutuhan Energi
PP 3: PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN AKSESIBILITAS AIR

Program Prioritas 1
Pembangunan konservasi tanah dan air (KTA) secara sipil teknis dan vegetatif
• KLHK • KemenPUPR
Kegiatan Prioritas
• Kemendes • Kementan Perlindungan
Perlindungan dan konservasidaerah
dan konservasi daerah tangkapan
tangkapan air air
PDTT Pemeliharaan
Proyek Prioritas (ProP) dan pemulihan
• Kemendagri Pengendalian sedimentasi di waduk dan danau serta revitalisasi sumber air
sumber air dan
ekosistem Pemulihan dan pengendalian perairan darat (sungai, pantai, rawa, lahan basah, situ,
dll)
4 2 • KemenPUPR • Kemendagri
• KLHK • KemendesPDTT 3 • KKP • Kemenkes
• KemenPUPR • Kemendagri Peningkatan • BNPB
• Kemensos • Kemenkumham regulasi
Pemenuhan
• KemenATR/BPN • LIPI kelembagaan dan
PENINGKATAN Kebutuhan Air
• BNPB • BPPT kesadaran dalam KUANTITAS, untuk Sosial Pengembangan dan pengelolaan infrastruktur
• BMKG • BIG pengelolaan KUALITAS DAN dan Ekonomi tampungan air (bendungan, embung, waduk,dll)
• KemenESDM sumber daya air AKSESIBILITAS Produktif
Penyediaan dan peningkatan infrastruktur air baku
AIR
Peningkatan partisipasi masyarakat kemitraan dan
Gerakan Penyelamatan Air
Peningkatan sistem informasi hidrologi,

hidrogeologi, dan hidrometeorologi serta early 3
warning system sumber daya air (termasuk bencana
terkait air) Ketangguhan
masyarakat • KemenPUPR
Penguatan regulasi, kelembagaan, dan penegakan dalam • KemenESDM
hukum sumber daya air dan DAS mengurangi Pemulihan
Pemulihandan
dan pengendalian airTanah
Pengendalian Air tanah
• KLHK
daya rusak air • Kemendagri
Pengembangan danPengelolaan
Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur
Daerah Pesisir
pengendalian daya rusak • LIPI
Terpadu
29
Air Program Prioritas Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Aksesibiltas Air

- 15 -
PP 4: PENINGKATAN DAYA DUKUNG SUMBER DAYA ALAM DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
Program Prioritas 1
Pemantauan kualitas air dan udara • KLHK
Kegiatan Prioritas Pencegahan • BMKG
Penyediaan informasi cuaca dan iklim
kerusakan • KemenESDM
Proyek Prioritas (ProP) sumber daya Pencegahan kebakaran lahan dan hutan • Pemda
alam dan
lingkungan Peningkatan kesadaran dan kapasitas pemerintah, swasta dan masyarakat
hidup terhadap lingkungan hidup
• KLHK Pengelolaan
Pengelolaan Geopark
geopark
• Pemda
4
4 • KLHK • Pemda
Penguatan regulasi dan kelembagaan
2 • BMKG
bidang lingkungan hidup di daerah • KemenESDM
Penguatan
kelembagaan dan
PENINGKATAN
pemantapan DAYA DUKUNG Penanggulangan Penanganan tumpahan minyak di laut
Penguatan sistem perizinan, regulasi di bidang SUMBER DAYA kerusakan
pengawasan, dan pengamanan lingkungan hidup ALAM DAN DAYA lingkungan Penanganan sampah plastik di laut
pengelolaan sumber daya alam dan TAMPUNG hidup
lingkungan hidup LINGKUNGAN Penghapusan penggunaan merkuri oleh PESK
Penanganan
Penangananpencemaran badanair
pencemaran badan air
Penegakan hukum di bidang sumber daya
alam dan lingkungan hidup Penanggulangan kebakaran lahan dan hutan
3
Rehabilitasi dan
pemulihan Restorasi dan pemulihan lahan gambut
kerusakan
Restorasi lahan bekas tambang
• KemenESDM sumber daya
• KLHK alam dan Penanganan Pencemaran DAS Citarum
• KKP
lingkungan
hidup Pengelolaan sampah spesifik
• Pemda
Konservasi dan restorasi pesisir dan laut
30
Air Program Prioritas Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Alam dan Daya
Tampung Lingkungan
Strategi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam

mendukung Prioritas Nasional Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan
Sumber Daya Air adalah dengan pengembangan energi mikrohidro
dikawasan konservasi, pengurangan laju sedimentasi dan run off,
menambah luas tutupan hutan, penyediaan sarpras dan bangunan
pengendalian kerusakan perairan darat, pemulihan kawasan
konservasi yang terdegradasi. Selain itu juga dilakukan perlindungan
dan pengamanan kawasan konservasi berbasis resort, penyusunan peta
mangrove nasional. Penyelenggaraan penilaian AMDAL lingkup pusat dalam
proyek strategis nasional juga dilakukan dalam mendukung Prioritas
Nasional ini. Penyediaan data RPDAS untuk diinternalisasi dengan RTRW
dan menguatkan kelembagaan, penyediaan data hidrologi pada hutan
lindung, hutan konservasi, dan kinerja DAS, penyelenggaraan monitoring
dan evaluasi proyek strategis nasional provinsi dan kabupaten juga
dilakukan. Pengembangan Saka Kalpataru yang peduli dan berbudaya
lingkungan serta penyusunan penetapan daya dukung dan daya tampung

- 16 -
lingkungan hidup nasional dan tersusunnya peraturan menteri

kompensasi/imbal jasa dan jasa lingkungan. Semua strategi tersbut
diterjemahkan kedalam kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan sebagai berikut :
Mendukung PN Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber Daya
Air
Prioritas Program Kegiatan Proyek Prioritas Alokasi (Ribu

Rincian Proyek K/L
Nasional Prioritas Prioritas Nasional Rupiah)
Pemantapan Peningkatan Pengembangan Pembangunan Energi listrik yang 300,000.00

Ketahanan Produksi dan Energi Baru dan PLT Berbasis dihasilkan dari Mini/Mikro
Energi, Pemenuhan Terbarukan Hidro Hidro di sekitar dan di
Pangan, dan Kebutuhan (EBT) dalam Kawasan Konservasi
Sumber Daya Energi Energi listrik yang 1,800,000.00
Air dihasilkan dari Mini/Mikro
Hidro di sekitar dan di
dalam Kawasan Konservasi
Peningkatan Pemeliharaan Pembangunan Penyediaan Bibit 140,000,000.00
Kuantitas, dan Pemulihan Konservasi Tanah Berkualitas dan Bibit
Kualitas dan Sumber Air dan dan Air (KTA) Produktif
Aksesibilitas Air Ekosistem secara Sipil Rehabilitasi Hutan dan 2,713,488,400.00
Teknis dan Lahan secara Vegetatif
Vegetatif. Rehabilitasi Hutan dan 56,084,000.00
Lahan Kritis Secara Sipil
Teknis
Penyediaan Benih 12,000,000.00
Berkualitas dan Materi
Genetik Unggul
Penyediaan Bibit 10,500,000.00
Berkualitas
Pemulihan dan Penyediaan Sarana 13,000,000.00
Pengendalian Pengendalian Kerusakan
Perairan Darat Perairan Darat
(Termasuk:
Sungai, Pantai, Perlindungan dan 43,911,567.00
Rawa, Lahan Pengamanan berbasis
Basah, Situ) Resort bersama
Masyarakat untuk
perlindungan kawasan dan
sumber air
Pemulihan kawasan 7,985,465.00
konservasi yang
terdegradasi untuk
perlindungan sumber air
Perlindungan dan 67,016,169.00
Pengamanan berbasis
Resort bersama
Masyarakat untuk
perlindungan kawasan dan
sumber air
Pemulihan kawasan 22,051,342.00
konservasi yang
terdegradasi untuk
perlindungan sumber air
Ketangguhan Pembangunan Rehabilitasi Hutan 24,000,000.00
Masyarakat dan Pengelolaan Mangrove
dalam Daerah Pesisir
Mengurangi
Terpadu Penyusunan Peta 1,500,000.00
Daya Rusak Air
Mangrove Nasional (One
Map Mangrove)
Peningkatan Peningkatan Data Kinerja DAS 14,200,000.00
Regulasi dan Sistem Informasi
Kelembagaan Hidrologi dan
Pengelolaan Hidrogeologi serta
Sumber Daya Early Warning
Air System sumber
daya air
(termasuk

- 17 -

Rincian Proyek K/L
bencana terkait
air)
Penguatan Internalisasi RPDAS dalam 2,800,000.00

regulasi, RTRW
kelembagaan dan
penegakan
hukum sumber
daya air dan DAS
Peningkatan Pencegahan Pemantauan Peningkatan proporsi 2,646,000.00
Daya Dukung Kerusakan Kualitas Air dan jumlah industri yang
SDA dan Daya Sumber Daya Udara memenuhi baku mutu
Tampung Alam dan
emisi
Lingkungan Lingkungan
Hidup
Terlaksananya 24,368,000.00
pemantauan kualitas
udara untuk perhitungan
indeks kualitas udara
Tersedianya informasi data 75,740,754.00
kualitas air
Peningkatan proporsi 850,000.00
jumlah industri yang
meningkat ketaatannya
untuk melakukan
rehabilitasi pasca tambang
Pencegahan Pencegahan kebakaran 43,251,939.51

Kebakaran Lahan hutan dan lahan
dan Hutan
Peningkatan Kapasitas 79,910,894.88
Tenaga dan Pengelolaan
Sarpras Dalkarhutla
Peningkatan Jumlah kader Lingkungan 1,040,000.00
Kesadaran dan hidup yang meningkat
Kapasitas kapasitasnya
Pemerintah, Jumlah sekolah/kampus 2,341,000.00
Swasta dan yang peduli dan berbudaya
Masyarakat lingkungan hidup
terhadap Jumlah anggota saka 954,000.00
Lingkungan kalpataru peduli dan
Hidup berbudaya Lingkungan
Hidup
Penurunan konsumsi 13,660,000.00
bahan perusak ozon
Pengembangan Kemitraan 6,390,000.00
dan MPA Pengendalian
Kebakaran Hutan dan
Lahan
Pemanfaatan Limbah B3 5,600,000.00
menjadi Sumber Bahan
Bakar
Penanggulangan Penanganan Meningkatnya 7,500,000.00
Kerusakan Tumpahan pengendalian pencemaran
Lingkungan Minyak di Laut pesisir dan laut dari
Hidup tumpahan minyak dan
sumber pencemar lainnya
Penanganan Pengurangan Timbulan 2,500,000.00
Sampah Plastik di Sampah Melalui Penerapan
Laut EPR
Pengelolaan Sampah 10,300,000.00
Terpadu di Wilayah Pesisir
Penghapusan Penghapusan Penggunaan 9,100,000.00
Penggunaan Merkuri
Merkuri oleh
PESK
Penanggulangan Penanggulangan 29,100,000.00
Kebakaran Lahan Kebakaran Hutan dan
dan Hutan Lahan

- 18 -

Rincian Proyek K/L
Rehabilitasi dan Restorasi dan Pemulihan Lahan Gambut 12,000,000.00

Pemulihan Pemulihan Lahan yang terdegradasi
Kerusakan Gambut Luas lahan gambut yang 300,000,000.00
Sumber Daya difasilitasi restorasi
Alam dan gambut pada 7 provinsi
Lingkungan rawan kebakaran hutan
Hidup Restorasi Lahan Peningkatan luasan lahan 27,650,000.00
Bekas Tambang terlantar bekas
pertambangan rakyat yang
terpulihkan
Penanganan Luas hutan DAS Citarum 5,081,160.00
Pencemaran DAS yang diamankan dari
Citarum gangguan dan ancaman
bidang kehutanan melalui
kegiatan sosialisasi, patroli
dan operasi
Gugatan Perdata 3,000,000.00
Lingkungan Hidup terkait
DAS CITARUM melalui
Pengadilan
Penanganan Pengaduan, 3,000,000.00
Pengawasan dan Sanksi
Administrasi di DAS
Citarum
Penyelesaian Kasus Pidana 1,400,000.00
LHK di DAS Citarum
Penyediaan Fasilitas 12,700,000.00
Pengelolaan Sampah di
DAS Citarum
Pengelolaan DAS Citarum 14,063,246.00
(PROKASIH)
Pengelolaan Penyediaan Sarana 3,800,000.00
Sampah Spesifik Prasarana Pengelolaan
Sampah Spesifik
Konservasi dan Jumlah lokasi ekosistem 8,200,000.00
Restorasi Pesisir pesisir laut yang
dan Laut dipulihkan fungsinya
Penguatan Penguatan Pengembangan dan 1,800,000.00
Kelembagaan, Regulasi dan Operasionalisasi Sistim
Regulasi, Kelembagaan Informasi dan Data Indeks
Pengawasan Bidang Kerentanan (SIDIK)
dan Penegakan Lingkungan
Hukum di Hidup di Daerah
Bidang Sumber Penguatan Sistem Luas hutan yang 61,954,567.00
Daya Alam dan Perizinan, diamankan dari gangguan
Lingkungan Pengawasan, dan dan ancaman bidang
Hidup Pengamanan kehutanan melalui
Pengelolaan kegiatan sosialisasi, patroli
Sumber Daya dan operasi
Alam dan Pengaduan yang masuk 19,556,520.00
Lingkungan tertangani
Hidup Usaha dan/atau kegiatan 18,712,320.00
yang diawasi dan tingkat
penaatan perusahaan
Sanksi adminitrasi 5,500,000.00
Penegakan Gugatan Perdata 7,916,667.00
Hukum di Bidang Lingkungan Hidup melalui
Sumber Daya Pengadilan
Alam dan Kasus Sengketa 5,858,556.00
Lingkungan Lingkungan Hidup yang
Hidup diselesaikan di luar
pengadilan dalam bentuk
kesepakatan
Kasus pidana LHK yang 51,481,219.00
diselesaikan sampai
dengan P21 (berkas
perkara dinyatakan
lengkap)
TOTAL
4,009,563,786.39

- 19 -
III. ALOKASI ANGGARAN DAN EVALUASI KEBERHASILAN

Dengan sumber dana dan sumber daya yang ada, pelaksanaan
pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan dilakukan dengan
memaksimalkan pencapaian target 2019 seperti yang telah ditetapkan.
Sinergitas dalam prioritas nasional, diharapkan dapat mendorong
pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan tahun 2019 dan
memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang
dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya pada rentang
populasi yang aman. Alokasi Anggaran Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan sebagaimana tercantum dalam Surat Penyampaian
Pagu Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga TA 2019 Nomor : S-
820/MK.02/2018 dari Kementerian Keuangan dan Surat Usulan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian LHK TA. 2019 Nomor
S.349/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Alokasi Anggaran Tahun 2019 Per Program berdasarkan Pagu Anggaran
Program Alokasi (Ribu Rupiah)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 585.645.937,00
Teknis Lainnya Kementerian LHK
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas 86.537.312,00
Aparatur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Program Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Dan Usaha 265.005.339,00
Kehutanan
Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung 3.512.913.670,00
Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem 1.589.553.025,00
Program Planologi dan Tata Lingkungan 442.985.426,00
Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup 270.854.125,00
dan Kehutanan
Program Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan 310.840.945,00
SDM
Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 450.556.380,00
Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan 443.634.941,00
Kehutanan
Program Pengendalian Perubahan Iklim 297.068.857,00
Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 282.282.534,00
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan 538.294.191,00
Lingkungan
Total 9.076.472.682,00

- 20 -
Seluruh sumber dana yang ada, dioptimalkan untuk mencapai target

yang telah ditetapkan dengan titik berat pada pencapaian produktivitas
tapak lingkungan dan hutan dalam menghasilkan barang dan jasa.
Peningkatan produktifitas tersebut diharapkan mampu meningkatkan
kontribusi terhadap perekonomian nasional. Pembangunan sentra-
sentra produksi hasil hutan diarahkan untuk memicu pertumbuhan
ekonomi, penyerapan tenaga kerja, investasi, pengentasan kemiskinan
dan mengurangi kesenjangan sosial.
Dalam mengevaluasi pelaksanaan pembangunan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, melalui tercapainya indikator kinerja sasaran strategis yang
telah ditetapkan, diharapkan dapat memberikan gambaran peranan
lingkungan hidup dan kehutanan terhadap prioritas pembangunan
nasional. Adanya keterkaitan antar program, menjadi pengungkit bagi
program lainnya. Keberhasilan satu program akan mendorong
keberhasilan program lain. Sebaliknya kegagalan satu program akan
menurunkan capaian keberhasilan pada program lainnya. Dengan
demikian sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan sangat diperlukan
dalam mendukung keberhasilan pembangunan lingkungan hidup dan
kehutanan.
Tabel 5. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019
Indikator Kinerja
No. Sasaran Strategis Sasaran Strategis (Indikator
Kinerja Utama)
1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk Indeks Kualitas lingkungan hidup
meningkatkan daya dukung lingkungan, berada pada kisaran 66,5-68,5
ketahanan air dan kesehatan masyarakat
2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan Jumlah PNPB sebesar Rp. 3,9 T
dan lingkungan hutan secara lestari untuk
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan Nilai ekspor hasil hutan sebesar
Rp. 9,28 M dan 5,8 T
3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan Jumlah kawasan konservasi
keanekaragaman hayatu serta keberadaan yang mempunyai nilai efektifitas
SDA sebagai sistem penyangga kehidupan pengelolaan minimal 70
untuk mendukung pembangunan sebanyak 260 Unit
berkelanjutan Jumlah kumulatif kesatuan
pengelolaan hutan (KPH) yang

- 21 -
memproduksi barang dan jasa

secara lestari berbasis desa 347
unit
Luas kumulatif kawasan hutan

yang dikelola oleh masyarakat
dan dikembangkan sebagai
sentra produksi hasil hutan
berbasis desa 12,7 juta ha
Jumlah provinsi yang mampu
dilindungi dari bahaya
kebakaran hutan sebanyak 7
Provinsi
Kinerja Kementerian LHK diukur dari tiga Sasaran Strategis dengan

tujuh Indikator Kinerja Sasaran Strategis atau Indikator Kinerja Utama
(IKU). Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan, yaitu: (1) Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup yang mendukung tercapainya Sasaran
Strategis 1 yaitu menjaga kualitas lingkungan hidup untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan
masyarakat, (2) Jumlah PNBP dari produksi barang dan jasa hutan dan
lingkungan hidup, dan (3) Nilai ekspor hasil hutan mendukung
tercapainya Sasaran Strategis 2 yaitu memanfaatkan potensi sumber
daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, (4) Jumlah
kumulatif kawasan konservasi yang memiliki nilai efektivitas
pengelolaan minimal 70, (5) Jumlah kumulatif kesatuan pengelolaan
hutan (KPH) yang memproduksi barang dan jasa secara lestari, (6) Luas
kumulatif kawasan hutan yang dikelola oleh masyarakat dan
dikembalikan sebagai sentra poduksi hasil hutan berbasis desa, dan (7)
Jumlah provinsi yang mampu dilindungi dari bahaya kebakaran, yang
mendukung Sasaran Strategis 3 (SS3), yaitu melestarikan keseimbangan
ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai
sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan. Adapun capaian sampai dengan tahun 2017 adalah
sebagai berikut :

- 22 -
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
Target Indikator Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) tahun 2017 adalah

64-65. Sedangkan capaian IKLH Tahun 2017 sebesar 66,19, meningkat
sebesar 0,70 % dibandingkan periode yang sama (Y o Y) di tahun
sebelumnya. Kecenderungan ini dibangun dari anasir indeks kualitas air
(Y o Y = -11,97 %), indeks kualitas udara (Y o Y = 6,64 %) dan indeks
tutupan hutan dan lahan (Y o Y 4,29%). Ekoregion Papua memiliki nilai
paling tinggi (83,69), menyusul berikutnya adalah Kalimantan (76,23),
Sulawesi (73,57), Sumatera (65,41) dan Jawa-Bali-Nusra (56,29). Nilai
kinerja Tahun 2017 sebesar 102,63%. Nilai indeks kualitas lingkungan
hidup ini juga memenuhi 99,53% dari rentang rencana capaian dalam
Renstra Tahun 2015-2019.
Gambar 14. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2015-2017
Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa secara umum Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup meningkat, sebesar 0,7 % dibanding tahun 2016.
Terjadi peningkatan kualitas lingkungan secara umum. Nilai indeks
kualitas lingkungan hidup ini merupakan resultante dari upaya menjaga
laju deforestasi, pengelolaan sampah dan limbah, upaya rehabilitasi dan
pengendalian pencemaran dalam bentuk partisipasi perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Persentase Capaian Tahun 2017 sebesar
102,62%, Year of Year 0,70%, sedangkan Persentase Capaian Tahun
2015-2017 ke Tahun 2015-2019 sebesar 99,53%.

- 23 -
Gambar 15. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2017 Per Region
Gambar 16 . Pusat Jaringan Pemantauan Kualitas Udara dan Pembangunan Sistem

Pemantauan Kualitas Air (Onlimo) di Desa Marom Sigaol dam Ajibata Kabupaten Toba
Samosir Foto Dokumentasi Ditjen PPKL
PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
Jumlah PNBP Tahun 2017 sebesar Rp. 4,949 Triliun meliputi Pendapatan
Kehutanan (MAP 4214) Dana Reboisasi, Penggunaan Kawasan Hutan,
Provisi Sumberdaya Hutan, Pendapatan IIUPH Hutan Alam dan Hutan
Tanaman, Pemanfaatan Air dan Energi sebesar Rp. 4.101,87 Miliar.
Pendapatan Iuran dan Denda (MAP 4237) Pungutan masuk obyek wisata
alam, iuran menangkap/mengambil/mengangkut TSL, ganti rugi tegakan,
penyelesaian sengketa lingkungan hidup, pungutan izin pengusahaan
pariwisata alam sebesar Rp. 352,51 Miliar. Pendapatan Bunga (MAP

- 24 -
4233) Pendapatan Bunga dari Rekening, Pembangunan Hutan sebesar

Rp. 299,07 Miliar.
Gambar 17. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2017
Angka ini meningkat 9,27 % dibandingkan periode yang sama ditahun

sebelumnya. Jenis pendapatan dikelompokkan dalam 8 Mata Anggaran
Pendapatan (MAP). Pendapatan Kehutanan (MAP 4214) menyumbang
82,88 %, diikuti seterusnya Pendapatan Iuran dan Denda (MAP 4237)
sebesar 7,12 % dan Pendapatan Bunga (MAP 4233) sebesar 6,04 % dan
Pendapatan BLU Lainnya (MAP 4249) sebesar 3,00 %, Pendapatan dari
pengelolaan BMN (MAP 4231) sebesar 0,68 %, Pendapatan lain- lain (MAP
4239) sebesar 0,24%. Pendapatan jasa (MAP 4232) sebesar 0,02 %,
Pendapatan jasa layanan umum (MAP 4241) sebesar 0,003 %. Capaian
Kinerja Tahun 2017 sebesar 170,65 %, Proporsi Capaian kumulatif Tahun
2015-2019 terhadap rencana capaian 2015-2019 sebesar 84,24 %.

- 25 -
Gambar 18 . Pembangunan Ekowisata TN Leuser dan TN Komodo dalam rangka PNBP

dari wisata alam, Foto Dokumentasi Ditjen KSDAE
EKSPOR HASIL HUTAN
Indeks Kinerja Utama 3 Nilai Ekspor disumbangkan dari kayu olahan dan
TSL. Nilai kayu olahan Tahun 2018 sampai bulan Agustus sebesar 8,19
M US$ sedangkan pada tahun 2017 sebesar US$ 10,98 Miliar. Tahun
2016 Nilai Ekspor kayu sebesar 9,27 US$ dan tahun 2015 sebesar 9,84
US$.
Sedangkan Ekspor TSL tahun 2015 sebesar 5,3 Trilyun Rupiah, Tahun
2016 sebesar 6,54 Trilyun Rupiah, tahun 2017 sebesar 8,26 Trilyun
Rupiah dan sd Juli 2018 sebesar 3,6 Trilyun Rupiah.
Gambar 19. Nilai Ekspor Kayu Olahan Tahun 2015- 2017, 2018 sd bulan Agustus, dan
Ekspor TSL Tahun 2015 sd Juli 2018 Sumber Data: Laporan 4 Tahun
Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Biro Perencanaan)

- 26 -
Gambar 20. Alat Identitas Kayu Olahan dalam rangka meningkatkan produksi dan nilai
ekspor kayu olahan dan TSL, Foto Dokumentasi Biro Humas KLHK
KAWASAN KONSERVASI DENGAN NILAI MINIMAL 70
Kawasan Konservasi sebagai sistem penyangga kehidupan, sangat

menentukan tidak hanya keberlangsungan proses ekologis di dalam
kawasannya tapi juga bagi daerah penyangga di sekitarnya. Pengelolaan
yang baik terhadap kawasan konservasi akan membawa hasil dan
dampak yang positif bagi ekosistem di dalam kawasan, daerah penyangga
di sekitarnya dan bahkan terasa dampaknya di tingkat regional dan
nasional. Perbaikan pengelolaan unit kawasan konservasi ditunjukkan
dengan adanya nilai Management Effectiveness Tracking Tools (METT).
Entitas pengukuran adalah Kawasan Suaka Alam (KSA), yang terdiri atas
Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM), serta Kawasan Pelestarian
Alam (KPA), yang terdiri atas Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam
(TWA) dan Taman Hutan Raya (Tahura). Di luar KSA/KPA terdapat juga
Taman Buru (TB). Semakin tinggi nilai METT, menunjukkan bahwa
kawasan konservasi yang dikelola telah diintervensi secara nyata untuk
menyelesaikan permasalahan yang melingkupinya sehingga masyarakat
pun mendapatkan manfaat secara nyata, baik langsung maupun tidak
langsung.
Integrasi strategi di internal KLHK dipadukan dengan penguatan

dukungan pihak di luar KLHK seperti Bappenas, Lembaga Penelitian,
Pemerintah Daerah dan mitra kerja diharapkan dapat semakin
meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi.
- 27 -
Mencermati capaian tahun 2017 dan juga rencana yang disusun untuk
perbaikan efektifitas pengelolaan tahun 2019 maka diperlukan
kebutuhan sumberdaya pendukung terutama pendanaan yang memadai
pada keluaran (output) yang esensial bagi peningkatan nilai efektifitas
kawasan konservasi yaitu perencanaan pengelolaan kawasan konservasi,
pengelolaan wisata alam, monitoring nilai penting kawasan, perlindungan
kawasan konservasi, pemulihan ekosistem dan pemberdayaan
masyarakat sekitar hutan
Gambar 21. Pengelolaan Kawasan Konservasi di Padar Selatan kawasan TN Komodo, Foto
Dokumentasi Ditjen KSDAE

- 28 -
Gambar 22. Nilai METT Kawasan Konservasi Tahun 2015-2017

Pada Tahun 2017 ini, terdapat 40 kawasan konservasi dengan nilai METT
minimal 70, yang terdiri dari 18 Cagar Alam, 11 Taman Wisata Alam, 6
Suaka Margasatwa, 3 Taman Hutan Raya, dan 2 Taman Nasional. Bila
dibandingkan dengan tahun 2016, terjadi peningkatan sebesar 11
kawasan konservasi, namun hal tersebut masih di bawah target yang
ditetapkan untuk Tahun 2017, yaitu sebesar 60 kawasan konservasi
terdiri dari Rencana 60 unit telah tercapai 40 Unit, Kinerja Tahun 2017
sebesar 66,67 %, presentase capaian Tahun 2015-2017 ke Tahun 2015-
2019 sebesar 30,76%, Year of Year 37,93%.

- 29 -
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN YANG MEMPRODUKSI BARANG

DAN JASA
Hingga tahun 2017, jumlah KPH yang telah memproduksi barang dan
jasa sebanyak 99 KPH, terdiri atas 62 KPHP dan 37 KPHL. KPH yang
dikelola dengan kinerja utama terhindar dari bahaya kebakaran hutan,
dan konflik tenurial sebagai upaya pencegahan degradasi hutan terdiri
dari 210 KPH, terdiri atas 142 KPHP dan 68 KPHL. Kemudian KPH yang
memiliki wilayah, lembaga dan sarana prasarana sebanyak 190 KPH,
terdiri atas 110 KPHP dan 80 KPHL. Sisanya sebanyak 354 KPH telah
terbagi wilayahnya, terdiri atas 212 KPHP dan 142 KPHL. Pengukuran
kinerja ini tidak bisa didasarkan pada single tahun, karena bersifat
proses dan terus-menerus.
Gambar 23. Kesatuan Pengelolaan Hutan yang Memproduksi Barang dan Jasa Tahun
2015-2017
KPH yang telah berhasil memproduksi barang dan jasa, telah diintervensi
mulai dari tahun 2015, 2016, dan 2017. Sehingga tidak bisa
dibandingkan pencapaian tahun 2017 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Seiring dengan berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, menyebabkan perubahan paradigma pengelolaan hutan. Hal ini
berdampak pada tata kelola KPH, dimana SDM yang sebelumnya dibawah
koordinasi pemerintah kabupaten menjadi kewenangan pemerintah
provinsi. Penyesuaian tersebut menyebabkan target yang ditetapkan
menjadi terhambat.

- 30 -
Gambar 24. Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tingkat Nasional dan Pameran
Usaha Kehutanan (PUSAKA) 2018 di Hutan Pinus Mangunan, Dlingo, Bantul, DI
Yogyakarta dalam rangka meningkatkan pengelolaan KPH dalam memberikan manfaat
ekonomi berupa barang dan jasa lingkungan di kawasan, Foto Dokumentasi Biro Humas
KLHK
KAWASAN HUTAN YANG DIKELOLA MASYARAKAT SEBAGAI SENTRA

PRODUKSI HASIL HUTAN
Masyarakat sekitar hutan kini merasakan kehadiran pemerintah,

pemenuhanya yaitu dengan adanya perhutanan sosial. Di akhir rencana
strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12,7 juta Ha
kawasan hutan dapat diakses oleh masyarakat di 25.863 desa yang
sebagian besar kehidupanya tergantung pada hutan. Lima skema
perhutanan sosial: Hutan Desa (HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm),
Hutan Tanaman Rakyat (HTR/IPHPS), Hutan Adat (HA), dan yang
terakhir adalah skema Kemitraan Kehutanan, dimana adanya kerjasama
antara masyarakat setempat dengan pengelola hutan, pemegang izin
usaha pemanfaatan hutan, jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan
atau pemegang izin usaha industri primer hasil hutan.
Kinerja Perhutanan Sosial terus mempercepat langkah, tahun 2017

kawasan hutan yang sudah diakses oleh masyarakat seluas 666.539 Ha,
dari target tahun 2017 sebesar 350.000 Ha. Dengan demikian capaian
kinerja sebesar 190,39%, meningkat 412,01% dari tahun 2016 sebesar
150.472 Ha. Capaian luas Perhutanan Sosial tahun 2017 sebesar
520.037 Ha.
Sampai dengan bulan September tahun 2018 luas perhutanan sosial

adalah 624.294 Ha dan telah diberikan izin Pemanfaatan Hutan melalui

- 31 -
skema Hutan Adat dengan luas 24.378 Ha, dan Kemitraan seluas 33.307
Ha didalamnya termasuk IPHPS di wilayah Pulau Jawa. Persentase
Capaian Tahun 2015-2017 terhadap target Tahun 2015-2019 sebesar
7,10%.
Gambar 25. Luas Ijin Pemanfaatan Perhutanan Sosial (Ha), Sumber Data: Laporan 4 Tahun
Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Biro Perencanaan)
Di akhir rencana strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan diharapkan target seluas 12,7 juta Ha kawasan hutan dapat
diakses oleh masyarakat di 25.863 desa, yang sebagian besar
kehidupanya tergantung pada hutan. Lima skema perhutanan sosial
antara lain Hutan Desa (HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan
Tanaman Rakyat (HTR/IPHPS), Hutan Adat (HA), dan yang terakhir
adalah skema Kemitraan Kehutanan. Dimana adanya kerjasama antara
masyarakat setempat dengan pengelola hutan, pemegang izin usaha
pemanfaatan hutan, jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan atau
pemegang izin usaha industri primer hasil hutan.

- 32 -
Gambar 26. Penandatangan Naskah Kesepakatan Kerjasama Perhutanan Sosial di Jawa

Barat dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan, Foto
Dokumentasi Biro Humas KLHK
PROVINSI YANG DAPAT DILINDUNGI DARI BAHAYA KEBAKARAN

HUTAN DAN LAHAN
Jumlah Provinsi yang mampu dilindungi dari bahaya kebakaran hutan

sebanyak 7 Provinsi Kinerjanya dapat dirasakan, di mana luas kebakaran
hutan dan lahan berkurang dari tahun 2015 seluas 2,61 juta hektar
menjadi 438.363 hektar di tahun 2016. Tahun 2017 kebakaran berkurang
kembali menjadi 165.528 hektar. Tahun 2018 sd. Juli luas kebakaran
berkurang kembali menjadi 71.959 Ha. Sejalan dengan berkurangnya luas
kebakaran hutan dan lahan, jumlah hari asap melintas negara pun
menurun. Angka 0,02 juta Ha merupakan luas Kebakaran Hutan dan
Lahan di tahun 2018 (s.d. Agustus).

- 33 -
Gambar 27. Luas Kebakaran Hutan (Ha) Tahun 2015 sd 2018 (Agustus) , Sumber Data:
Laporan Kinerja KLHK Tahun 2017, Biro Perencanaan Tahun 2018
Di tahun 2015 tercatat 21 hari asap melintas negara, pada tahun 2016
menurun menjadi hanya 4 hari saja dan di tahun 2017 tidak terjadi asap
yang melintas negara. Kinerja 2017 sebesar 93,43% dan Year of Year
sebesar 14,13%.
Luas areal kebakaran hutan dan lahan menurun sebesar 99,13%
dibandingkan kebakaran hutan dan lahan terbesar pada tahun 2015.
Titik panas kebakaran hutan dan lahan menurun sebesar 93,34%
dibandingkan jumlah titik panas kebakaran hutan dan lahan terbesar
pada tahun 2015.
Gambar 28. Pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel dalam menyambut Asian
Games, Daops Pekanbaru Riau dan Kalimantan Hutan dan Lahan, dalam rangka
meminimalkan asap yang merugikan kesehatan. Foto Dokumentasi Biro Humas
KLHK.

- 34 -
PRIORITAS NASIONAL
Dalam rangka mendukung Prioritas Nasional, pada tahun 2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengalokasikan sebesar
Rp. 5,131 Trilyun dari total alokasi Rp. 9,076 T pada sebagai berikut :
Tabel 6. Alokasi Anggaran Tahun 2019 Per Prioritas Nasional berdasarkan Pagu
Anggaran
No. Prioritas Nasional Alokasi 2019 (ribu)
1. Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan 762.709.931,00

Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan Penciptaan
2. Lapangan Kerja melalui Pertanian, Industri, Pariwisata 358.593.510,00
dan Jasa Produktif Lainnya
3. Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber 4.009.563.786,39
Daya Air
Total 5.131.635.227,39
Sumber dana yang sudah dialokasikan tersebut dimaksimalkan untuk

mencapai target kegiatan 2019 yang telah ditetapkan, untuk mendukung
3 Prioritas Nasional melalui Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan
Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar, Peningkatan Nilai
Tambah Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja melalui Pertanian,
Industri, Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya, dan Pemantapan
Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber Daya Air, dengan tidak
melupakan tugas dan fungsi utama Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, dalam menjamin ekosistem agar dalam keberadaan yang
seimbang.
Sedangkan pada tahun 2017 Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan mendukung 9 Prioritas Nasional dari 10 Prioritas Nasional di
tingkat nasional. Data capaian Prioritas Nasional tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Revolusi Mental
KLHK sebagai salah salah satu kementerian yang berkontribusi

terhadap Prioritas Nasional Revolusi Mental telah melakukan
kegiatan untuk mendukung kebijakan tersebut. Kegiatan Prioritas

- 35 -
dalam Prioritas Nasional ini adalah Penegakan Hukum Berkualitas

serta Peneguhan Karakter Bangsa. Kegiatan tersebut dilaksanakan
oleh beberapa eselon I, yaitu Ditjen PHPL dan Ditjen PDASHL
dengan upaya pencegahan konflik kawasan KPHP dan KPHL, serta
Ditjen KSDAE dengan upaya penurunan gangguan pada kawasan
konservasi dengan melakukan patroli bersama Masyarakat Mitra
Polisi (MMP) dan Tenaga Pengamanan Hutan Lainnya (TPHL).
Sedangkan BP2SDM telah meningkatkan kapasitas tenaga teknis
dan fungsional serta program bakti rimbawan.
Gambar 29. Patroli MMP di TN Sebangau, dan koordinasi TN Komodo dengan Balai
Penegakan Hukum serta Polri, Foto Dokumentasi Ditjen KSDAE
Dari hasil pelaksanaan kegiatan tahun 2017, sebesar 86 % KPHL,
96 % KPHP dan 71 % Hutan Konservasi dilindungi dari konflik
keamanan hutan melalui patroli pengamanan hutan dengan
personil sebanyak 1.423 lulusan SMK Kehutanan dan 1.998 Bakti
Rimbawan.
1. Perumahan dan Permukiman

Untuk turut menyukseskan pembangunan bidang perumahan dan
pemukiman, KLHK bertanggung jawab untuk berkontribusi pada
peningkatan ketersediaan air baku. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan, yaitu: Penyediaan informasi dan data kualitas air
sungai secara kontinyu oleh Ditjen PDASHL dan Pengurangan
timbulan sampah sebanyak 9.125 ton melalui pembangunan bank
- 36 -
sampah dengan kapasitas 1 ton/hari oleh Ditjen PSLB3. Capaian

Tahun 2017 adalah Data dan Informasi Kualitas Air Sungai
tersedia sebesar 100 % dan 9.045 ton timbulan sampah berhasil
dikurangi.
Gambar 30. Kanan pendampingan penyusunan Jakstrada Pemprov Papua Barat

dengan target tahun 2025 pengelolaan sampah nasional 100% terkelola,
kiri pembersihan sampah di kawasan pesisir, Foto dokumentasi Biro
Humas KLHK
2. Kesehatan
KLHK berkontribusi pada Penguatan Promotif dan Preventif:
“Gerakan Masyarakat Sehat” melalui beberapa kegiatan yang
dilaksanakan oleh beberapa eselon I, yaitu: Ditjen PPKL dengan
mengurangi kadar COD, BOD dan E-Coli melalui pembangunan
IPAL Komunal; Ditjen PPI, Ditjen KSDAE dan Ditjen PHPL melalui
penurunan kebakaran hutan dan lahan; Ditjen PSLB3 dengan
pengurangan penggunaan merkuri. Capaian Tahun 2017 adalah
sebanyak 3 tambang emas skala kecil bebas merkuri. Jumlah hari
asap melintas batas negara = 0 hari. Jumlah hari berstatus
tanggap darurat kebakaran hutan = 0 hari dan Kinerja penurunan
luas kebakaran hutan di 7 provinsi rawan kebakaran hutan
menurun sebanyak 93,43 % (target toleransi maksimum luas
terbakar : 147.447 ha Realisasi luas terbakar di 7 provinsi rawan =
28.779 Ha).

- 37 -
Gambar 31. Tanggap darurat kebakaran hutan di Sumsel, Pangkalanbun Kalteng,

dan Singkawang Kalbar, Foto dokumentasi Biro Humas KLHK
3. Kedaulatan Pangan
KLHK mendukung pencapaian peningkatan produksi padi dan

pangan lainnya melalui penyediaan air irigasi dan rehabilitasi
lahan melalui bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) serta
penyediaan bibit oleh Ditjen PDASHL, pencadangan kawasan hutan
untuk pencetakan sawah baru oleh Ditjen PKTL serta penggunaan
lahan bawah tegakan oleh Ditjen PSKL. Capaian Tahun 2017
pemanfaatan bawah tegakan sebesar 43.318 Ha, Bangunan KTA
(Dpi, Dpn, GP, SR) sebesar 15.213, Lahan direhabilitasi sebesar
200.990 Ha, batang bibit diproduksi sebesar 55,28 juta batang,
dan pencadangan kawasan hutan 1 juta Ha untuk sawah baru.
Gambar 32. Pembibitan dan pemanfaatan bawah tegakan untuk mendukung

ketahanan pangan, Foto Dokumentasi Ditjen PDASHL

- 38 -
4. Maritim dan Kelautan
Sebagai Kementerian yang mengelola sebagian kawasan perairan

dan laut, KLHK berkontribusi terhadap PN ini melalui PP: Tata
Ruang Laut, konservasi, dan rehabilitasi pesisir dan laut, serta
wisata bahari. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh unit eselon I,
diantaranya oleh Ditjen KSDAE mendukung dengan beroperasinya
KPHK pesisir dan laut, pengembangan sarpras wisata bahari di 18
KK, Ditjen PKTL melakukan review kelayakan KLHS, Ditjen PDASHL
melalui rehabilitasi mangrove dan perairan darat, serta Ditjen PPKL
dengan pengendalian pencemaran pesisir dan laut. Capaian Tahun
2017 yaitu 1.175 Ha rehabilitasi mangrove, 2 KEE mangrove
terbentuk lembaga pengelolaannya, 15 KLHS telah direview
kelayakannya, Peningkatan sarana dan prasarana wisata bahari di
18 KK, Pembangunan IPAL di kampung nelayan/pesisir dan clean
up, 35 unit KPH Konservasi beroperasi.
Gambar 33. IPAL Wetland sungai Ciliwung, IPAL Sungai Cidadap DAS Citarum, dan
IPAL wetland samosir Dana Toba, Foto Dokumentasi Ditjen PPKL
5. Kedaulatan Energi
Penyediaan Energi Primer serta Peningkatan Peranan EBT

merupakan tugas beberapa unit kerja Eseon I antara lain Ditjen
PKTL dalam memproses izin penggunaan kawasan hutan untuk
tambang energi. Ditjen PHPL dengan produksi hutan untuk energi,
Ditjen PSLB3 pemanfaatan limbah B3 untuk energi serta Ditjen
KSDAE membangun mikrohidro dan izin energi panas bumi dari

- 39 -
kawasan konservasi. Capaian Tahun 2017 yaitu 55 ton limbah B3

termanfaatkan untuk energi, biomassa hasil hutan untuk energi
sebesar 18.167 kWh, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) sebesar 5.063 kWh & 2 unit pemanfaatan panas bumi di
kawasan konservasi.
Gambar 34. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di TWA Lejja BBKSDA
Sulsel, Foto Dokumentasi Ditjen KSDAE
6. Pembangunan Pariwisata
Salah satu mandat Prioritas Nasional Pembangunan Pariwisata

adalah pengembangan pariwisata di 10 Destinasi Wisata Prioritas
(DWP). Unit Kerja Eselon I yang berkontribusi adalah Ditjen KSDAE
untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan peningkatan sarpras
wisata alam, Ditjen PDASHL berkewajiban membangun sarana
wisata alam di Hutan Lindung, sedangkan Ditjen PHPL
meningkatkan pemanfaatan jasa wisata Hutan Produksi dan Ditjen
PSLB3 menangani sampah di DWP. Capaian Tahun 2017 yaitu
wisatawan yang berkunjung ke kawasan konservasi sebanyak 6,17
juta pengunjung, sampah berhasil dikurangi di Pusat Daur Ulang
sebanyak 9 ton, Sarana dan prasarana wisata alam terbangun di
10 DWP, 7 KPHL dan 3 unit jasa wisata Hutan Produksi.

- 40 -
Gambar 35. Penanganan sampah di Destinasi Wisata Prioritas TN Komodo, foto

dokumentasi Ditjen KSDAE
7. Percepatan Pertumbuhan Industri dan KEK
Dalam rangka percepatan pertumbuhan industri dan Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK), Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan berkontribusi untuk menjamin ketersediaan dan
kualitas bahan baku bagi industri melalui penyediaan produk hasil
hutan berupa kayu dan non kayu (Ditjen PHPL, Ditjen PDASHL dan
Ditjen PPKL), maupun Tumbuhan Satwa Liar (TSL) (Ditjen KSDAE).
Capaian Tahun 2017 yaitu standing stock Hutan Rakyat sebesar
20,13 juta m3, produksi kayu bulat sebesar 40,01 juta m3, 60
perusahaan di lahan gambut tata kelola airnya meningkat, 600
industri memenuhi baku mutu emisi, 188 industri memenuhi baku
mutu air limbah, 18 industri taat melakukan rehabilitasi pasca
tambang, 10,01 juta ekor atau pieces pemanfaatan TSL sebagai
sebagai bahan baku industri dan 98,62 ribu m3 sonokeling.
Gambar 36. Standing Stock Hutan Rakyat di Kab. Purwodadi dan hutan
alam di Kaltim, Foto Dokumentasi Biro Perencanaan KLHK

- 41 -
8. Antar Kelompok Pendapatan
Prioritas Nasional bertujuan untuk meningkatkan Pemerataan Antar

Kelompok Pendapatan. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan melaksanakan tugas ini melalui unit eselon I Ditjen PSKL
dengan kegiatan yaitu peningkatan status KTH dari pemula ke madya
(penilaian kelola kelembagaan, kelola kawasan, dan kelola usaha),
pembentukan koperasi KTH untuk pemasaran Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK) serta pembentukan Lembaga Pelatihan Pemagangan
Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS). Capaian Tahun 2017 yaitu
Kelompok Tani Hutan (KTH) meningkat kapasitasnya sebanyak 1.668
Kelompok, Koperasi KTH terbentuk dan memasarkan HHBK sebanyak
59 Koperasi KTH, dan 10 Unit LP2UKS terbentuk.
Gambar 37. Kelompok Tani Hutan Di Provinsi Jawa Tengah memasarkan produk anggota
kelompok , Foto Dokumentasi BP2SDM
9. Reforma Agraria
Sebagai salah satu Kementerian yang mendukung pencapaian

Program Nasional Reforma Agraria, KLHK melalui Ditjen PKTL
bertugas untuk menyukseskan program tersebut melalui Tata batas
kawasan hutan, Surat Keputusan Menteri tentang perubahan fungsi,
dan peruntukan bagi permohonan yang memenuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku termasuk pada lokasi permukiman
transmigrasi sebanyak 4,1 jt Ha kawasan hutan yang teridentifikasi
yang dilepaskan untuk tanah objek reforma agraria (TORA) dan
Informasi geospasial tematik lingkungan hidup dan kehutanan

- 42 -
mendukung kebijakan satu peta (One Map Policy) di 34 provinsi.

Capaian Tahun 2017 yaitu kawasan hutan telah teridentifikasi untuk
TORA Informasi geospasial seluas 4,853 juta Ha, dalam rangka One
Map Policy telah tersedia sebanyak 34 provinsi, tata batas kawasan
hutan selesai 4.151,05 Km, dan Penetapan Kawasan Hutan seluas
88.843.589 Ha.
Gambar 38. Tim Inver PPKH Provinsi Sulsel dan SIMONTANA (Sistem Monitoring Hutan
Nasional) atau National Forest Monitoring System (NFMS) yang merupakan
implementasi dari One Map Policy, Foto Dokumentasi Ditjen PKTL
10. Peningkatan Ekspor non Migas
Dalam upaya meningkatkan Ekspor non Migas, KLHK berperan untuk

Pengembangan Fasilitasi Ekspor melalui penyederhanaan proses
pelayanan melalui Indonesia National Single Window (INSW) paling
lama 5 hari dengan penanggung jawab oleh Ditjen PSLB3, Nilai ekspor
TSL oleh Ditjen KSDAE serta nilai ekspor produk kehutanan oleh
Ditjen PHPL. Capaian Tahun 2017 yaitu Nilai Ekspor TSL sebanyak
Rp. 8,26 Triliun, Nilai Ekspor Kayu Olahan sebanyak USD 10,98
Miliar, dan Standar Pelayanan Minimum INSW selama 5 hari untuk
izin ekpsor B3.

- 43 -
Gambar 39. Fasilitasi Ekspor B3 melalui penyederhanaan proses pelayanan dengan

INSW (Indonesia National Single Window), dan Penerimaan Piagam Penghargaan TOP
99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 atas Inovasi SILK (Sistem Informasi
Legalitas Kayu), salah satu Inovasi untuk Menjawab Tantangan Global dalam rangka
meningkatkan daya saing ekspor produk kehutanan dan Lingkungan Hidup, Foto
Dokumentasi Ditjen PHPL
11. Perkotaan
Prioritas Nasional Perkotaan difokuskan pada perkotaan sebagai lokus
pembangunan. KLHK berkontribusi melalui unit kerja eselon I antara
lain Meningkatkan urban resilience terhadap perubahan iklim dan
pemantauan penurunan GRK oleh Ditjen PPI. Penerapan Green
transportation serta penyediaan status mutu perkotaan oleh Ditjen
PPKL, bertugas melakukan penanganan sampah dan pengurangan
timbulan sampah melalui urban farming oleh Ditjen PSLB3. Capaian
Tahun 2017 yaitu ketahanan terhadap perubahan iklim meningkat di
2 kota, menerapkan transportasi hijau di 2 kota, tersedia status mutu
udara di 404 kota, sampah tertangani di 360 kota sebanyak 38,653
juta ton, timbulan sampah berhasil dikurangi sebanyak 3,196 juta
ton, penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) sebanyak 26 kota.

- 44 -
Gambar 40. Pengelolaan sampah di Kota Surabaya, dalam rangka

pengurangan timbulan sampah-sampah kota khususnya dari rumah tangga,
pengangkutan ke TPA, mengolahnya menjadi energi dan membaurkannya
dengan energi primer. Foto Dokumentasi Birocan KLHK
12. Desa dan Kawasan Perdesaan
Prioritas Nasional Desa dan Perdesaan merupakan salah satu wujud

keberpihakan kepada masyarakat perdesaan melalui Pengelolaan
Sumber Daya Alam Desa dan Kawasan, termasuk Kawasan
Transmigrasi dan Sumber Daya Hutan. Dalam mendukung capaian
PN ini, KLHK melalui unit kerja eselon I melaksanakan kegiatan-
kegiatan yaitu pemberian bantuan alat produktif Kelompok
Perhutanan Sosial, Meningkatkan Luas Kawasan Hutan yang Bebas
Konflik Tenurial, Meningkatkan luas Hutan yang dikelola masyarakat,
Meningkatkan kapasitas Generasi lingkungan Membentuk kelompok
usaha perhutanan sosial (KUPS) oleh Ditjen PSKL, Program Adaptasi
pada Desa Rentan Perubahan Iklim oleh Ditjen PPI, Pemulihan lahan
terkontaminasi meningkat, Penghargaan Kalpataru pada daerah yang
peduli lingkungan, pemulihan lahan gambut Ditjen PKTL: Dokumen
Berita Acara Tata Batas Hutan oleh Ditjen PPKL, KPHP melakukan
kerjasama pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat desa
setempat oleh Ditjen PHPL, Pembentukan kader konservasi, kelompok
pecinta alam, kelompok swadaya/profesi yang berstatus aktif, Usaha
produktif desa di sekitar kawasan konservasi, mengintegrasikan
zona/blok pengelolaan kawasan konservasi untuk dasar pengelolaan
untuk kesejahteraan masyarakat oleh Ditjen KSDAE, pencetakan
tenaga pendamping handal KTH oleh Badan P2SDM. Capaian Tahun

- 45 -
2017 yaitu pelatihan tenaga pendamping KTH sebanyak 1.668

pendamping KTH, konflik tenurial berhasil ditangani sebanyak 78
konflik (seluas: 329 ribu hektar), Pemulihan lahan terkontaminasi
sebesar 145 ton, Pemulihan 105 ribu ha lahan gambut, 62 KPHP
bekerjasama dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan, 6446
kader konservasi terbentuk, 184 usaha produktif desa sekitar hutan
konservasi tercipta, dan bantuan 45 Alat Produktif perhutanan sosial.
Gambar 41. Rembug Nasional TORA dan Perhutanan Sosial dalam meningkatkan akses
masyarakat pedesaan terhadap kawasan hutan, Foto Dokumentasi Biro Humas
KLHK
13. Kepastian dan Penegakan Hukum
Dalam mendukung Prioritas Nasional Penegakan Hukum ditekankan

pada Peningkatan Kualitas Penegakan Hukum. Kegiatan yang
dilakukan KLHK dilaksanakan oleh Ditjen PHLHK yaitu Penanganan
barang bukti dari Tindak Pidana Kehutanan (Tipihut), Peningkatan
kapasitas POLHUT, PPLH dan PPNS, Sarana dan prasarana
Penegakan Hukum, Kasus LHK dapat P-21, Pengawasan pada izin
lingkungan, Penyelesaian gugatan perdata melalui pengadilan,
Pengaduan masyarakat dapat ditindaklanjuti seluruhnya, Sengketa
kasus LHK di luar pengadilan terselesaikan, Peningkatan sanksi
administrasi, dan Verifikasi Perkara Pidana LHK. Capaian Tahun 2017
yaitu 1.236 POLHUT dilatih, 55 PPLH dan 299 PPNS ditingkatkan
kapasitasnya serta peningkatan Sarana Prasarana Penegakan Hukum,
satwa liar berhasil diselamatkan sebanyak 12.890 ekor, tubuh satwa
liar berhasil diamankan sebanyak 10.210 bagian, kayu sitaan dari

- 46 -
penebangan dan peredaran kayu illegal sebanyak 8.503 m3, kawasan

hutan diamankan seluas 3,06 juta ha, pengaduan masyarakat
tertangani sebanyak 529 pengaduan, Pengawasan izin usaha
sebanyak 1.094 izin, 134 kasus P-21 (llegal logging 66 kasus,
perambahan 8 kasus, TSL 55 kasus, pencemaran 4 kasus, Karhutla 1
kasus), sanksi administratif sebanyak 126 sanksi, Sengketa LH
diselesaikan di pengadilan sebanyak 9 sengketa, 56 di luar
pengadilan, total putusan pengadilan (perdata) yaitu Ganti Rugi
Pemulihan sebanyak Rp.16,9 Triliun, Potensi Total Ganti Kerugian
dan Pemulihan sebanyak Rp.47,7 Triliun.
Gambar 42. Rakor Penyidik Polri dan PPNS untuk mengefektifkan penegakan hukum
guna mendukung program pembangunan nasional dan barang bukti (BB) 1 ekor
burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan 1 ekor burung Elang Perut Karat
(Lophotriorchis kienerii) diwilayah BKSDA Surabaya, Foto Dokumentasi Biro Humas
KLHK.

- 47 -
IV. PENUTUP
Indikator Kinerja Kegiatan yang sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja
Tahun 2019, memastikan intervensi secara langsung seluruh entitas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang secara kumulatif bersama-
sama dengan sektor lain dalam menggerakan pembangunan nasional.
Komitmen untuk selalu mengawal secara terus menerus setiap kegiatan
diharapkan dapat membawa perubahan secara nyata di tingkat tapak.
Pencapaian target kinerja yang telah dirumuskan, bertujuan untuk
mendorong pemanfaatan segala sumberdaya yang diamanatkan,
bersama pemerintah daerah dan unsur masyarakat yang bergerak pada
tataran lingkungan hidup dan kehutanan dalam mencapai
kesejahteraan bersama. Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
diharapkan dapat memberikan perlindungan optimal terhadap
kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup akan lahan,
sumber daya air, kebutuhan udara bersih serta menjaga sumberdaya
hutan dan lingkungan dalam mendukung pembangunan nasional
secara berkelanjutan. Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Tahun 2019 diharapkan mampu memberikan arahan
dan acuan agar dapat ditindaklanjuti berupa Rencana Kerja Eselon I/
Eselon II/ Satker lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan serta dapat mengidentifikasi rencana aksi yang sekiranya
dapat mendukung capaian kinerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, sesuai aturan yang telah ditetapkan. Seluruh jajaran
lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diharapkan
dapat bersinergi dalam mendukung pencapaian target pembangunan
secara nasional.
Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEPALA BIRO HUKUM, KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd. ttd.
KRISNA RYA SITI NURBAYA

0
- 48 -
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN
NOMOR
P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2018
TENTANG
RENCANA KERJA KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN 2019
Matriks Rencana dan Kegiatan Tahun 2019

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kegiatan*)
Proyek
Program/ Prioritas Kegiatan Proyek Prioritas Alokasi
Sasaran Indikator (Output) Target/Satuan Prioritas Lokasi
Kegiatan Nasional Prioritas Prioritas Bidang (Ribu Rupiah)
Nasional
029.01.01- Meningkatnya
Program Tata Kelola 585.645.937,00
Dukungan Pemerintahan
Manajemen yang Baik
dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Kementerian
LHK
5367- Tercapainya
Penyiaran penyiaran dan 14.999.940,00
dan penyebarluasan
Penyebarluas informasi
an Informasi pembangunan
Pembanguna lingkungan
n LHK hidup dan
Kehutanan
001-Kerjasama dengan 20-Media Massa 00-Bukan Provinsi DKI
Media Massa prioritas Jakarta 3.533.500,00
bidang
Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019

- 49 -
Proyek
Nasional
005-Peningkatan nilai 75-POINT 00-Bukan Provinsi DKI
layanan PPID prioritas Jakarta 2.462.000,00
berdasarkan nilai KIP bidang
006-Berita Positif 3000-Berita 00-Bukan Pusat,

Positif prioritas Provinsi DKI 6.402.682,00
bidang
951-Layanan Sarana 1-Layanan 00-Bukan Pusat
dan Prasarana Internal prioritas -
bidang
994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Provinsi DKI 2.601.758,00
Perkantoran prioritas Jakarta
bidang
5368- Termanfaatkann
Penyelenggar ya informasi 18.282.503,00
aan Data Kualitas
dan Lingkungan
Informasi Hidup dan
KLHK Pengukuran
kinerja KLHK
dan
pengambilan
kebijakan
001-Analisis IKLH 1-Dokumen 00-Bukan Provinsi
IKLH prioritas DKI 1.112.549,00
bidang Jakarta
002-Status 1-Dokumen 00-Bukan Provinsi
Lingkungan Hidup SLHI prioritas DKI 1.209.631,00
Indonesia bidang Jakarta
003-Sistem Informasi 1-Sistem 00-Bukan Provinsi
KLHK yang prioritas DKI 524.583,00
terbangun dan bidang Jakarta
beroperasi

- 50 -
Proyek
Nasional
Tercapainya
peningkatan
kapasitas
layanan data,
informasi dan
infrastruktur
sistem
informasi LHK
004-Satker yang 280-Satker 13,906,68 00-Bukan Provinsi
memiliki struktur 8.00 prioritas DKI 13.906.688,00
jaringan dan bidang Jakarta
teknologi yang
memenuhi standar
minimal
005-Daerah yang 15-Daerah 1,109,382. 00-Bukan Provinsi
difasilitasi 00 prioritas DKI 419.670,00
pembentukan Sistem bidang Jakarta
informasi LHK
Daerah (SIL LHKD)
994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Provinsi
Perkantoran prioritas DKI 1.109.382,00
bidang Jakarta
5369- Terselenggaran
Koordinasi ya kegiatan 101.002.578,00
Kegiatan perencanaan
Perencanaa dan evaluasi
n dan LHK
Evaluasi
001-Persentase 95-% 00-Bukan Pusat
capaian sasaran prioritas 37.199.200,00
strategis Kementerian bidang
LHK
002-Nilai SAKIP 78-Poin 00-Bukan Pusat
KLHK minimal A prioritas 12.272.258,00
bidang

- 51 -
Proyek
Nasional
003-Mekanisme 95-% dana 00-Bukan Pusat
pengelolaan dan tersalurkan prioritas 48.394.226,00
penyaluran bidang
pendanaan
pengurangan
deforestasi dan
degradasi hutan
dan Prasarana prioritas 200.060,00
Internal bidang
994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Pusat
Perkantoran prioritas 2.936.834,00
bidang
Penyelengg ya pengelolaan 249.964.716,00
araan ketatausahaan
Ketatausah dan
aan kerumahtangg
Kerumahta an dan
nggaan dan pengelolaan
Pengelolaan perlengkapan
Perlengkap Kementerian
an LHK
Kementeria
n LHK
051-Jumlah 328-Satker 10-Bidang Provinsi
Manajemen Aset pengelolaan DKI 7.158.780,00
sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup
951-Layanan Sarana 1-Layanan 10-Bidang
dan Prasarana pengelolaan -
Internal sumber

- 52 -
Proyek
Nasional
daya alam
dan
lingkungan
hidup
956-Layanan 1-Layanan 10-Bidang
manajemen Barang pengelolaan -
Milik Negara (BMN) sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
962-Layanan Umum 1-Layanan 10-Bidang Provinsi
pengelolaan DKI 36.533.917,00
sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup
994-Layanan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi
Perkantoran pengelolaan DKI 206.272.019,00
sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5371- Nilai komitmen
Pembiayaa pembiayaan 80.487.000,00
n fasilitas dana
Pembangun bergulir
an minimal
Lingkungan sebesar 2T
Hidup dan untuk mitra
Kehutanan pembangunan
hutan pada
KPH dan non

- 53 -
Proyek
Nasional
KPH
001-Jumlah dana 0.4-Triliyun 00-Bukan Pusat

yang terdistribusi Rupiah prioritas 78.837.000,00
kepada mitra kerja bidang
KPH dan non KPH
(HKm, HD, HR, dan
hutan tanaman) serta
investasi lingkungan
002-Jumlah 83.2-Milyar 00-Bukan Pusat
Penerimaan Negara Rupiah prioritas 1.650.000,00
Bukan bidang
Pajak/Pendapatan
BLU Pusat P2H
5372- Meningkatnya
Pembinaan kerja sama 7.866.146,00
dan luar negeri
Koordinasi bidang
kerjasama lingkungan
luar negeri hidup dan
kehutanan
001-Kerjasama baru 6-Kerjasama 00-Bukan Pusat
bilateral, regional, prioritas 1.534.375,00
multilateral dan bidang
organisasi
internasional non
pemerintah yang
mendukung
pencapaian sasaran
strategis

- 54 -
Proyek
Nasional
002-Kerjasama 29-Kerjasama 00-Bukan Pusat
bilateral, regional, prioritas 4.388.413,00
multilateral dan bidang
organisasi
internasional non
pemerintah
terlaksana sesuai
kepentingan nasional
bidang
5373- Meningkatnya
Pengendali pengendalian 12.542.468,00
an pembangunan
Ekoregion LH dan
Jawa Kehutanan di
Ekoregion
Jawa
001-Capaian Sasaran 95-Persen 10-Bidang Provinsi
Strategis pengelolaan Banten, 2.792.916,00
Kementerian sumber Provinsi DI
Lingkungan Hidup daya alam Yogyakarta,
dan Kehutanan di dan Provinsi
Ekoregion Jawa 95 lingkungan DKI
persen hidup Jakarta,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur

- 55 -
Proyek
Nasional
002-Rencana 8-Tematik 10-Bidang Provinsi
Pengelolaan (Akumulasi) pengelolaan Banten, 1.207.084,00
Pembangunan sumber Provinsi DI
Lingkungan Hidup daya alam Yogyakarta,
dan Kehutanan dan Provinsi
Berbasis Daya lingkungan DKI
Dukung dan Daya hidup Jakarta,
Tampung Provinsi
Berdasarkan 8 Isu Jawa
Strategis di Ekoregion Barat,
Jawa Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur
951-Layanan Sarana 1-Layanan 00-Bukan Provinsi DI
dan Prasarana prioritas Yogyakarta -
Internal bidang
994-Layanan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi DI
Perkantoran pengelolaan Yogyakarta 8.542.468,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5374- Meningkatnya
an pembangunan
Ekoregion LH dan
Bali-Nusra Kehutanan di
Ekoregion Bali
Nusra
001-Capaian Sasaran 95-persen 10-Bidang Provinsi
Strategis KLHK di pengelolaan Bali, 2.478.500,00
Ekoregion Bali dan sumber Provinsi

- 56 -
Proyek
Nasional
Nusra 95 persen daya alam Nusa
dan Tenggara
lingkungan Barat,
hidup Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur
002-Rencana 8-tematik 10-Bidang Provinsi
Pengelolaan (Akumulasi) pengelolaan Bali, 1.512.500,00
Pembangunan sumber Provinsi
Lingkungan hidup daya alam Nusa
berbasis Daya dan Tenggara
Dukung Daya lingkungan Barat,
Tampung hidup Provinsi
berdasarkan 8 isu Nusa
strategis di Ekoregion Tenggara
Bali dan Nusra Timur
selama 5 Tahun
951-Layanan Sarana 1-Layanan 00-Bukan Provinsi
dan Prasarana prioritas Bali 9.000,00
Internal bidang
Perkantoran prioritas Bali 9.965.050,00
bidang
5375- Meningkatnya
an pembangunan
Ekoregion LH dan
Kalimantan Kehutanan di
Ekoregion
Kalimantan

- 57 -
Proyek
Nasional
Strategis pengelolaan Kalimantan 2.920.000,00
Kementerian sumber Barat,
Lingkungan Hidup daya alam Provinsi
dan Kehutanan di dan Kalimantan
Ekoregion lingkungan Selatan,
Kalimantan 95 hidup Provinsi
Persen Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara
Pengelolaan (akumulasi) pengelolaan Kalimantan 1.000.000,00
Pembangunan sumber Barat,
Lingkungan Hidup daya alam Provinsi
dan Kehutanan dan Kalimantan
Berbasis Daya lingkungan Selatan,
Dukung dan Daya hidup Provinsi
Tampung Kalimantan
Berdasarkan 8 Isu Tengah,
Strategis di Ekoregion Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara
951-Layanan Sarana 1-Layanan 10-Bidang Provinsi
dan Prasarana pengelolaan Kalimantan 80.000,00
Internal sumber Timur
daya alam
dan
lingkungan

- 58 -
Proyek
Nasional
hidup

Perkantoran pengelolaan Kalimantan 7.515.596,00
sumber Timur
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5376- Meningkatnya
an pembangunan
Ekoregion LH dan
Sulawesi Kehutanan di
dan Ekoregion
Maluku Sulawesi dan
Maluku
001- 001-Persentase 95-Persentase 10-Bidang Provinsi
Persentase capaian sasaran (Komulatif pengelolaan DKI 3.339.925,00
capaian strategis Kementerian dari Tahun sumber Jakarta,
sasaran Lingkungan hidup 2015) daya alam Provinsi
strategis dan Kehutanan di dan Maluku,
Kementerian Ekoregion Sulawesi lingkungan Provinsi
Lingkungan dan Maluku hidup Maluku
hidup dan Utara,
Kehutanan di Provinsi
Ekoregion Sulawesi
Sulawesi dan Barat,
Maluku Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi

- 59 -
Proyek
Nasional
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara
002-Rencana 8-Isu Tematik 10-Bidang Provinsi
pengelolaan (Komulatif pengelolaan DKI 1.660.075,00
pembangunan dari Tahun sumber Jakarta,
lingkungan hidup 2015) daya alam Provinsi
dan kehutanan dan Gorontalo,
berbasis daya lingkungan Provinsi
dukung dan daya hidup Maluku,
tampung Provinsi
berdasarkan 8 isu Maluku
strategis di Ekoregion Utara,
Sulawesi dan Maluku Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Pusat

- 60 -
Proyek
Nasional
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Perkantoran pengelolaan Sulawesi 8.721.048,00
sumber Selatan
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5378- Meningkatnya
an pembangunan
Ekoregion LH dan
Papua Kehutanan di
Ekoregion
Papua
001-Capaian sasaran 95-Persen 10-Bidang Provinsi
strategis Kementerian pengelolaan DKI 2.816.032,00
Lingkungan Hidup sumber Jakarta,
dan Kehutanan di daya alam Provinsi
Ekoregion Papua 95 dan Papua,
Persen lingkungan Provinsi
hidup Papua
Barat
002-Rencana 8-Tematik 10-Bidang Provinsi DI
Pengelolaan (Akumulasi) pengelolaan Yogyakarta, 2.167.468,00
pembangunan sumber Provinsi
lingkungan hidup daya alam DKI
dan kehutanan dan Jakarta,
berbasis DDDT lingkungan Provinsi

- 61 -
Proyek
Nasional
berdasarkan 8 isu hidup Jawa
strategis di Ekoregion Barat,
Papua Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat
951-Layanan Sarana 1-Layanan 00-Bukan Provinsi
dan Prasarana prioritas Papua 16.500,00
Internal bidang
Perkantoran prioritas Papua 6.507.206,00
bidang
5379- Meningkatnya
an pembangunan
Ekoregion LH dan
Sumatera Kehutanan di
Ekoregion
Sumatera
Strategis KLHK di pengelolaan Aceh, 1.840.971,00
Ekoregion Sumatera sumber Provinsi DI
95 Persen daya alam Yogyakarta,
dan Provinsi
lingkungan DKI
hidup Jakarta,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi

- 62 -
Proyek
Nasional
Riau,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
Pengelolaan (Akumulasi) pengelolaan Aceh, 1.600.000,00
Pembangunan LHK sumber Provinsi
Berbasis DDDT daya alam DKI
Berdasarkan 8 Isu dan Jakarta,
Strategis di Ekoregion lingkungan Provinsi
Sumatera Selama 5 hidup Jambi,
Tahun Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 63 -
Proyek
Nasional
10-Bidang
pengelolaan -
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Perkantoran pengelolaan Riau 12.059.029,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5380- Meningkatnya
Penyelengg administrasi 6.896.340,00
araan keuangan
Administra KLHK secara
si efektif
Keuangan
Kementeria
n LHK
001-Opini WTP untuk 1-WTP 00-Bukan Pusat
laporan keuangan prioritas 2.269.726,00
kementerian LHK bidang
002-Peningkatan 2.959-Triliyun 00-Bukan Pusat
PNBP sebesar 10 Rp prioritas 1.015.000,00
persen dari bidang

- 64 -
Proyek
Nasional
penerimaan tahun
2013
003-Perusahaan yang 5-Perusahaan 00-Bukan Pusat
menyelesaikan prioritas 1.405.000,00
piutang negara bidang
bidang LHK
bidang
5381- Meningkatnya
Penyelengg kesesuaian 9.667.744,00
araan penempatan
Administra pegawai dan
si dan kompetensi
Penataan Kementerian
Kepegawaia LHK
n
Kementeria
n LHK
001-Pegawai yang 4250-Orang 00-Bukan Provinsi
memenuhi prioritas DKI 2.409.400,00
kebutuhan KPH bidang Jakarta
sesuai analisis
Kemenpan RB
002-Pegawai yang 10000-Orang 00-Bukan Provinsi
meningkat prioritas DKI 4.241.745,00
kompetensinya pada bidang Jakarta
tiap jabatan
003-Regulasi dan 1-Regulasi 00-Bukan Provinsi
Pengangkatan prioritas DKI 378.327,00
Pejabat bidang Jakarta
Perkantoran prioritas DKI 1.868.272,00
bidang Jakarta

- 65 -
Proyek
Nasional
Tersusunnya
struktur
organisasi dan
tata kerja yang
proporsional,
efektif dan
efisien
004-Nilai reformasi 80-Poin 00-Bukan Provinsi
Birokrasi di 13 satker prioritas DKI 770.000,00
KLHK Pusat bidang Jakarta
5382- Tersedianya
Pembinaan RSNI, RSNI 3.700.000,00
Standardis harmonisasi
asi dan standar
Pengelolaan khusus
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
001-Rancangan 15-Rancangan 00-Bukan Pusat
Standar SNI dan SNI prioritas 811.350,00
harmonisasi, standar bidang
khusus (lingkup
standar : sistem
manajemen, produk,
proses, metode
uji/verifikasi,
barang/jasa/teknolog
i ramah lingkungan)
Terjaminnya
penerapan SNI
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
002-Penerapan SNI 25-SNI 00-Bukan Pusat
meningkat setiap prioritas 1.178.141,00

- 66 -
Proyek
Nasional
tahun bidang
003-Pemanfaatan 5-Jenis 00-Bukan Pusat

barang dan prioritas 217.200,00
jasa/teknologi ramah bidang
lingkungan
meningkat
004-Jenis standar 2-jenis 00-Bukan Pusat
pelayanan prioritas 131.000,00
masyarakat dalam bidang
penerapan pola
konsumsi
berkelanjutan
bidang
5383- Pengembangan
Pengemban Telaahan 6.100.000,00
gan Kebijakan,
telaahan Perundang-
kebijakan, undangan
perundang- Bidang LHK
undangan
Bidang
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
951-Layanan Sarana 1-Layanan 00-Bukan
dan Prasarana prioritas -
Internal bidang
957-Layanan Hukum 1-Layanan 10-Bidang Pusat
pengelolaan 3.383.712,00
sumber
daya alam
dan

- 67 -
Proyek
Nasional
lingkungan
hidup
bidang
Penanganan
bantuan
hukum bidang
lingkungan
hidup dan
kehutanan
004-Terselesaikannya 80-% menang 10-Bidang Pusat
perkara perdata, putusan pengelolaan 725.100,00
TUN, uji materi dan perkara sumber
pendampingan daya alam
perkara pidana dan
bidang LHK lingkungan
hidup
5859- Tersedianya
Penyelengg rancangan 4.150.000,00
araan kebijakan
Kebijakan strategis
Strategis bidang
Bidang lingkungan
Lingkungan hidup dan
Hidup dan kehutanan
Kehutanan
001-Jumlah 11-Dokumen 10-Bidang Pusat
Rancangan Kebijakan Rancangan pengelolaan 2.943.485,00
Strategis sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 68 -
Proyek
Nasional
951-Layanan Sarana 1-Layanan 10-Bidang Pusat
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
994-Layanan 1-Layanan 10-Bidang Pusat
Perkantoran pengelolaan 1.206.515,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Penyelengg ya pengelolaan 3.777.602,00
araan sarana,
Keteknikan peralatan dan
Lingkungan infrastruktur
Hidup dan teknis
Kehutanan kehutanan
dan
lingkungan
efektif dan
efisien
001-Jumlah satker 224-Satker 00-Bukan Pusat
yang menerapkan prioritas 1.374.600,00
NSPK baru/hasil bidang
evaluasi
002-Jumlah 224-Satker 00-Bukan Pusat
UPT/KPH yang prioritas 1.225.400,00
Mendapatkan bidang
Dukungan Informasi
Teknologi Keteknikan
Kehutanan dan

- 69 -
Proyek
Nasional
Lingkungan
Terdistribusi di 280
Satker dan Berfungsi
Dengan Baik Sesuai
NSPK
Internal bidang
bidang
029.02.03- Pengawasan
Program yang 86.837.312,00
Pengawasa berkualitas
n dan dan
Peningkata peningkatan
n Akuntabilitas
Akuntabilit Aparatur
as Aparatur Bidang LHK
Bidang
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
5384-
Dukungan 59.227.489,00
Manajemen
dan
Pelaksanaa
n Tugas
Teknis
Lainnya
Itjen
Kementeria
n LHK

- 70 -
Proyek
Nasional
Penyelesaian 001-Rekomendasi 2000-Saran 10-Bidang Pusat
tindak lanjut Hasil Audit Internal pengelolaan 4.000.000,00
hasil audit yang ditindaklanjuti sumber
internal secara tuntas daya alam
dan
lingkungan
hidup
Terseelenggara 002-Tingkat 3-Level 10-Bidang Pusat
nya sistem Kematangan pengelolaan 2.091.280,00
pengendalian Implementasi SPIP sumber
intern di daya alam
Satker lingkup dan
KLHK lingkungan
hidup
Mendukung 003-Tingkat 78-Poin 10-Bidang Pusat
kegiatan tugas Implementasi SAKIP pengelolaan 3.913.440,00
teknis ITJEN Itjen sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
004-Tingkat 3-Level 10-Bidang Pusat
Kapabilitas APIP pengelolaan 3.932.000,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Dukungan pengelolaan 6.090.000,00
Manajemen Eselon I sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 71 -
Proyek
Nasional
dan Prasarana pengelolaan 5.739.000,00
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5385-
Pengawasa 5.213.440,00
n yang
Profesional
Guna
Menjamin
Mutu
Kinerja
Kementeria
n LHK pada
Wilayah
Kerja Itwil I
Pengawasan 965-Layanan Audit 1-Layanan 10-Bidang Pusat
internal yang Internal pengelolaan 5.213.440,00
berkualitas sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 72 -
Proyek
Nasional
5386-
n yang
Profesional
Guna
Menjamin
Mutu
Kinerja
Kementeria
n LHK pada
Wilayah
Kerja Itwil
II
berkualitas sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5387-
n yang
Profesional
Guna
Menjamin
Mutu
Kinerja
Kementeria
n LHK pada
Wilayah
Kerja Itwil
III

- 73 -
Proyek
Nasional
berkualitas sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5388-
n yang
Profesional
Guna
Menjamin
Mutu
Kinerja
Kementeria
n LHK pada
Wilayah
Kerja Itwil
IV
berkualitas sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5389-
n Terhadap
Kasus
Pelanggara
n yang
Berindikasi
KKN

- 74 -
Proyek
Nasional
Penanganan 002-Penanganan 20-Dumas 10-Bidang Pusat
pengaduan Pengaduan pengelolaan 2.000.000,00
masyarakat Masyarakat sumber
(DUMAS) daya alam
dan
lingkungan
hidup
Pengembangan 003-Rekomendasi 3- 10-Bidang Pusat
Unit Kinerja Unit Kerja yang WBK Rekomendasi pengelolaan 1.147.990,00
Menuju (3 Satker/Tahun) sumber
Wilayah Bebas daya alam
dari Korupsi dan
(WBK) lingkungan
hidup
kasus yang Internal pengelolaan 2.262.930,00
berindikasi sumber
KKN daya alam
dan
lingkungan
hidup
029.03.06 - Meningkatnya
Program sumbangan 265.005.339,00
Pengelolaan hutan
Hutan produksi
Produksi (termasuk
Lestari dan industri) pada
Usaha deviusa dan
Kehutanan penerimaan
negara
Meningkatnya
pengelolaan
hutan
produksi di
tingkat tapak

- 75 -
Proyek
Nasional
secara lestari
5396- Meningkatkan
Dukungan akuntabilitas 53.998.835,00
Manajemen pelaksanaan
dan tugas teknis
Pelaksanaa Ditjen
n Tugas Pengelolaan
Teknis Hutan
Lainnya Produksi
Ditjen Lestari
Pengelolaan
Hutan
Produksi
Lestari
daya alam
dan
lingkungan
hidup
dan Prasarana prioritas 1.510.000,00
Internal bidang
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 76 -
Proyek
Nasional
5397- Areal hutan
Peningkata produksi 6.751.395,00
n tertata dalam
Perencanaa KPHP dan
n rencana unit-
Pengelolaan unit usaha
Hutan pemanfaatan
Produksi hutan
produksi
001-Luas Hutan 10000000-Ha 10-Bidang Pusat
Produksi yang Siap pengelolaan 526.425,00
Untuk Dimanfaatkan sumber
Untuk Usaha daya alam
Pemanfaatan Hasil dan
Hutan Kayu dan lingkungan
Perhutanan Sosial hidup
002-KPHP yang 347-KPHP 10-Bidang Pusat
Beroperasi di Hutan pengelolaan 3.436.163,00
Produksi sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
003-KPHP yang 5-KPHP 10-Bidang Pusat
Menerapkan Prinsip pengelolaan 336.137,00
Pengelolaan Hutan sumber
Produksi Lestari daya alam
dan
lingkungan
hidup
004-Unit Manajemen 2-Unit 10-Bidang Pusat
yang Memenuhi pengelolaan 1.036.610,00
Syarat Untuk sumber
diberikan IUPHHK daya alam
HA/RE/HTI di Hutan dan

- 77 -
Proyek
Nasional
Produksi lingkungan
hidup

Dukungan prioritas 75.550,00
Manajemen Eselon I bidang
dan Prasarana pengelolaan 150.000,00
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5398- Meningkatnya
Peningkata kinerja dan 14.499.500,00
n Usaha produksi
Hutan hutan alam
Produksi dan hutan
tanaman
001-Kayu Bulat yang 6-Juta M3 03- 01- 01- 05- 10-Bidang Pusat
Diproduksi Dari Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan 1.017.850,00
Hutan Alam n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi sumber
Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil daya alam
Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan dan
dan Produk dan Kayu dan lingkungan
Penciptaan Pertanian Kehutanan Bukan hidup
Lapangan Kayu
Kerja

- 78 -
Proyek
Nasional
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
002-Kayu Bulat yang 35-Juta M3 03- 01- 01- 05- 10-Bidang Pusat
Diproduksi dari Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan 982.150,00
Hutan Tanaman n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi sumber
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
003-Hutan di 3000-Ha 03- 01- 01- 05- 10-Bidang Pusat
Kalimantan yang Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan 10.000.000,00
Dibangun Dengan n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi sumber
Silvikultur Intensif Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil daya alam
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,

- 79 -
Proyek
Nasional
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
004-Usaha 20000-Ha 10-Bidang Pusat

Pemanfaatan Hutan pengelolaan 81.375,00
Produksi Untuk sumber
Bioenergi daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Seluruh
UHHK-HA dan
HT aktif
beroperasi
pada tahun
2019

- 80 -
Proyek
Nasional
005-IUPHHK-HA 16-Unit 10-Bidang Pusat
yang Dievaluasi pengelolaan 598.590,00
Kinerjanya sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
006-IUPHHK-HT yang 27-unit 10-Bidang Pusat
Dievaluasi Kinerjanya pengelolaan 705.746,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5399- Optimalnya
Peningkata ketertiban 4.351.773,00
n Tertib penatausahaa
Penatausah n hasil hutan
aan Hasil dan iuran
Hutan dan kehutanan
Iuran sesuai
Kehutanan ketentuan
001-PNBP dari Hutan 3.13-Triliyun 03- 01- 01- 05- 10-Bidang Pusat
Produksi Rupiah Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan 1.316.709,00
n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi sumber
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,

- 81 -
Proyek
Nasional
dan Jasa
Produktif
Lainnya
002-Unit yang Tertib 275-Unit 10-Bidang Pusat

Penatausahaan Hasil pengelolaan 1.987.031,00
Hutan dan Iuran sumber
Kehutanan daya alam
dan
lingkungan
hidup
Dukungan pengelolaan 15.835,00
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan

- 82 -
Proyek
Nasional
hidup
5400- Meningkatnya
Peningkata produksi 4.538.157,00
n Usaha HHBK dan
Jasa investasi
Lingkungan usaha jasa
Hutan lingkungan
Produksi
dan Hasil
Hutan
Bukan
Kayu
(HHBK)
001-Usaha 100000-Ha 01- Pusat
Pemanfaatan Hasil Pengarusuta 990.005,00
Hutan Kayu Restorasi maan dan
Ekosistem pembangun
gan lintas
bidang
002-Unit Usaha Jasa 2-Unit 10-Bidang Pusat
Lingkungan/Jasa pengelolaan 1.014.795,00
Wisata di Hutan sumber
Produksi daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 83 -
Proyek
Nasional
003-Komoditas HHBK 270000-Ton 03- 01- 01- 05- 10-Bidang Pusat
yang diproduksi di Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan 1.400.000,00
Hutan Produksi n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi sumber
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Manajemen Satker sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Perkantoran pengelolaan 806.957,00
sumber
daya alam
dan

- 84 -
Proyek
Nasional
lingkungan
hidup
5401- Meningkatnya
Peningkata investasi dan 24.790.808,00
n Usaha ekspor produk
Industri industri
Kehutanan kehutanan
001-Produk Kayu 30.8-Juta M3 03- 01- 02- 04- 10-Bidang Pusat
Olahan yang Berasal Peningkata Peningkat Pengemban Pengolahan pengelolaan 500.000,00
dari IUPHHK n Nilai an Ekspor gan Hasil sumber
Bersertifikat Legalitas Tambah dan Nilai Industri Hutan daya alam
Kayu Ekonomi Tambah Pengolahan dan
dan Produk Hasil lingkungan
Penciptaan Pertanian Pertanian, hidup
Lapangan Perikanan,
Kerja dan
melalui Kehutanan
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
002-Roadmap/Kajian 2-unit 10-Bidang Pusat
Pengembangan Forest pengelolaan 600.000,00
Based Cluster sumber
Industry daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 85 -
Proyek
Nasional
003-Investasi 1000-Milyar 10-Bidang Pusat
Industri Kehutanan Rupiah pengelolaan 336.800,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
004-Industri Primer 1174-Unit 10-Bidang Pusat
Hasil Hutan yang pengelolaan 109.930,00
Menggunakan Sistem sumber
Pengendalian Bahan daya alam
Baku Online dan
lingkungan
hidup
005-Ekspor Produk 9.28-USD 03- 01- 02- 04- 10-Bidang Pusat
Industri Kehutanan Miliar Peningkata Peningkat Pengemban Pengolahan pengelolaan 2.300.000,00
n Nilai an Ekspor gan Hasil sumber
Tambah dan Nilai Industri Hutan daya alam
Ekonomi Tambah Pengolahan dan
dan Produk Hasil lingkungan
Penciptaan Pertanian Pertanian, hidup
Lapangan Perikanan,
Kerja dan
melalui Kehutanan
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya

- 86 -
Proyek
Nasional
006-UMKM yang 150-kelompok 03- 01- 03- 05- 10-Bidang Pusat
difasilitasi sertifikasi UMKM Peningkata Peningkat Peningkata Penerapan pengelolaan 20.000.000,00
SVLK n Nilai an Ekspor n Mutu, Standarisa sumber
Tambah dan Nilai Sertifikasi, si dan daya alam
Ekonomi Tambah dan Mutu Hasil dan
dan Produk Standarisas Produk lingkungan
Penciptaan Pertanian i Hasil Kehutanan hidup
Lapangan Pertanian,
Kerja Perikanan,
melalui dan
Pertanian, Kehutanan
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
950- Layanan 1-Layanan 10-Bidang Pusat -
Dukungan pengelolaan
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
970-Layanan 1-Layanan 10-Bidang Pusat -
daya alam
dan

- 87 -
Proyek
Nasional
lingkungan
hidup
Perkantoran pengelolaan 930.878,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5402- Meningkatnya
Pembinaan penyelenggara 156.074.871,00
Pengelolaan an pengelolaan
Hutan hutan
Produksi produksi oleh
dan KPHP dan
Industri unit-unit
Hasil usaha
Hutan pemanfaatan
hutan serta
industri
kehutanan
002-KPHP yang dapat 130-KPHP 01- 01- 05- 02- 01- Pusat
dilindungi dari Pembangu Percepata Pemberian Pengelolaa Pengarusuta 38.489.900,00
gangguan keamanan nan n Akses n maan dan
secara kolaboratif Manusia Pengurang Kelola Kolaboratif pembangun
bersama masyarakat Melalui an Sumber Sumber gan lintas
Pengurang Kemiskina Daya Alam Daya bidang
an n melalui Hutan
Kemiskina Perhutanan Bersama
n dan Sosial Masyaraka
Peningkata t Desa
n
Pelayanan
Dasar

- 88 -
Proyek
Nasional
004-Data dan 16-wilayah 10-Bidang Pusat
informasi hutan pengelolaan 4.311.635,00
produksi sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
005-Produksi dan 16-wilayah 10-Bidang Pusat
kinerja usaha pengelolaan 4.621.635,00
pemanfaatan hasil sumber
hutan daya alam
dan
lingkungan
hidup
informasi pengelolaan 2.835.837,00
penatausahaan hasil sumber
hutan dan iuran daya alam
kehutanan dan
lingkungan
hidup
informasi industri pengelolaan 1.525.745,00
primer hasil hutan sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
008-Promoting 10-KPH 10-Bidang Pusat
Sustainable pengelolaan 10.000.000,00
Community Based sumber
Natural Resources daya alam
Management and dan
Institutional lingkungan
Development Project, hidup

- 89 -
Proyek
Nasional
Forest Invesment
Program (FIP) II
009-Community 2-KPHP 10-Bidang Provinsi

Focus Investment pengelolaan Kalimantan 1.606.200,00
Address Deforestation sumber Barat
And Forest daya alam
Degradation Project dan
Forest Investment lingkungan
Program (FIP) I hidup
dan Prasarana pengelolaan 1.292.550,00
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Manajemen pengelolaan 434.172,00
Keuangan sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 90 -
Proyek
Nasional
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
029.04.07- Meningkatnya 3.512.911.670,0
Program tutupan hutan 0
Pengendali dan lahan di
an DAS dan hulu DAS,
Hutan KPHL/Hutan
Lindung Lindung,
Hutan
mangrove,
daerah
tangkapan air
dan sempadan
danau
prioritas,
sempadan
sungai, daerah
imbuhan air
tanah dan
hutan kota
Meningkatnya
kesehatan
DAS prioritas
Meningkatnya
pengelolaan
hutan lindung
di tingkat
tapak

- 91 -
Proyek
Nasional
5403- Terwujudnya
Dukungan reformasi tata 72.970.000,00
Manajemen kelola ke
dan pemerintahan
Pelaksanaa yang baik di
n Tugas lingkungan
Teknis Direktorat
Lainnya Jenderal
Ditjen Pengendalian
Pengendali DAS dan
an DAS dan Hutan
Hutan Lindung
Lindung
001-Tata kelola 0- 10-Bidang
pemerintahan yang pengelolaan -
baik di lingkungan sumber
Ditjen PDASHL dalam daya alam
kerangka reformasi dan
birokrasi untuk lingkungan
menjamin kinerja hidup
yang optimal. SAKIP
dengan nilai minimal
78,00 (A) di tahun
2019
daya alam
dan
lingkungan
hidup
dan Prasarana pengelolaan Pusat -
Internal sumber
daya alam

- 92 -
Proyek
Nasional
dan
lingkungan
hidup
955-Layanan 1-Layanan 03-Ekonomi Pusat
Manajemen -
Keuangan
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5404- Pulihnya DAS
Pembinaan kritis 21.891.000,00
Rehabilitasi
dan
Reklamasi
Hutan,
Rehabilitasi
Lahan serta
Konservasi
Tanah dan
Air
001-Pembinaan 230000-Ha 10-Bidang Pusat
Kegiatan Rehablitasi pengelolaan 6.166.700,00
Hutan dan Lahan sumber
Kritis Secara daya alam
Vegetatif dan
lingkungan
hidup
002-Pembinaan 3000-Unit 10-Bidang Pusat
Kegiatan Rehabilitasi pengelolaan 686.300,00
Hutan dan Lahan sumber
Kritis Secara Sipil daya alam

- 93 -
Proyek
Nasional
Teknis dan
lingkungan
hidup
003-Hasil hutan 0-m3 00-Bukan
Rakyat prioritas -
bidang
004-Pembinaan 1-Kegiatan 00-Bukan Pusat
Forest Program II prioritas 13.138.000,00
(Development of bidang
Integrated
Biodiversity
Conservation and
Watershed
Management)
Dukungan prioritas DKI 600.000,00
Manajemen Eselon I bidang Jakarta
Internal bidang
955-Layanan 1-Layanan 00-Bukan
Manajemen prioritas -
Keuangan bidang
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5405- Meningkatnya
Pembinaan pengelolaan 5.483.300,00
Kesatuan hutan lindung
Pengelolaan di tingkat
Hutan tapak secara

- 94 -
Proyek
Nasional
Lindung lestari
001-Jumlah KPHL 144-KPHL 10-Bidang Pusat

yang Beroperasi pengelolaan 3.970.000,00
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
002-HHBK dan Jasa 00-Bukan
Lingkungan KPHL prioritas -
bidang
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 95 -
Proyek
Nasional
5406- Menurunnya
Pembinaan kekritisan DAS 6.005.000,00
Penyelengg Prioritas
araan
Pengelolaan
DAS
001-Jumlah RPDAST 28-RPDAS 01- Pusat
yang diinternalisasi Pengarusuta 1.400.000,00
ke dalam RTRW maan dan
pembangun
gan lintas
bidang
002-Rencana dan 34-Provinsi 10-Bidang Pusat
Evaluasi pengelolaan 3.205.000,00
Pengendalian DAS sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan

- 96 -
Proyek
Nasional
hidup
5407- Meningkatnya
Pembinaan kualitas dan 5.794.700,00
Pengemban distribusi
gan Perbenihan
Perbenihan Tanaman
Tanaman Hutan
Hutan
001-Sumber benih 80-Hektar 10-Bidang Pusat
berkualitas dan pengelolaan 1.500.000,00
ASDG sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
002-Jumlah bibit 52500000- 10-Bidang Pusat
berkualitas dan bibit batang pengelolaan 1.000.000,00
produktif yang sumber
disediakan dan daya alam
didistribusikan dan
lingkungan
hidup
003-Jumlah bibit 0-Batang 10-Bidang
produktif pengelolaan -
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
004-Sumber Benih 10500-Hektar 10-Bidang Pusat
terkelola pengelolaan 1.235.400,00
sumber
daya alam

- 97 -
Proyek
Nasional
dan
lingkungan
hidup

daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Manajemen pengelolaan -
Keuangan sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 98 -
Proyek
Nasional
5408- Terpulihkanny
Pembinaan a fungsi 5.815.700,00
Pengendali ekosistem di
an segmen sungai
Kerusakan pada 15 DAS
Perairan Prioritas
Darat
Meningkatnya
kualitas
ekosistem
danau di 15
Danau
Prioritas
005-Jumlah Danau 15-Danau 10-Bidang Pusat
yang ditingkatkan pengelolaan 643.170,00
kualitas airnya dan sumber
diturunkan daya alam
sedimentasinya dan
lingkungan
hidup
006-Jumlah DAS 15-DAS 10-Bidang Pusat
yang segmen sungai pengelolaan 3.772.530,00
dan mata airnya sumber
dipulihkan daya alam
ekosistemnya dan
lingkungan
hidup
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 99 -
Proyek
Nasional
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5409- Meningkatnya
Penyelengg kualitas dan 3.358.361.760,0
araan distribusi 0
Rehabilitasi perbenihan
dan Tanaman
Reklamasi Hutan
Hutan, Pulihnya
Rehabilitasi kesehatan
Lahan, DAS Kritis
Perencanaa Meningkatnya
n DAS, kualitas
serta ekosistem
Pengendali danau di 15
an Danau
Kerusakan Prioritas
Perairan Meningkatnya
Darat pengelolaan
hutan lindung
ditingkat
tapak secara
lestari

- 100 -
Proyek
Nasional
001-Rehabilitasi 0- 00-Bukan
Hutan dan Lahan prioritas -
Kritis Pada DAS bidang
Rawan
Bencana/Pasca
Bencana Secara
Vegetatif
002-Rehabilitasi 1000-Ha 04- 03- 03- 03- 00-Bukan Provinsi
Hutan Mangrove Pemantapa Peningkat Ketangguha Pembangu prioritas Aceh, 24.000.000,00
n an n nan dan bidang Provinsi
Ketahanan Kuantitas, Masyarakat Pengelolaa Bali,
Energi, Kualitas dalam n Daerah Provinsi
Pangan, dan Mengurangi Pesisir Bengkulu,
dan Aksesibilit Daya Terpadu Provinsi
Sumber as Air Rusak Air Gorontalo,
Daya Air Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kepulauan
Bangka

- 101 -
Proyek
Nasional
Belitung,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera

- 102 -
Proyek
Nasional
Utara
003-Data Kinerja 34-BPDASHL 04- 03- 04- 01- 10-Bidang Provinsi 14.200.000,00
DAS Pemantapa Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan Aceh,
n an n Regulasi n Sistem sumber Provinsi
Ketahanan Kuantitas, dan Informasi daya alam Bali,
Energi, Kualitas Kelembaga Hidrologi dan Provinsi
Pangan, dan an dan lingkungan Banten,
dan Aksesibilit Pengelolaan Hidrogeolo hidup Provinsi
Sumber as Air Sumber gi serta Bengkulu,
Daya Air Daya Air Early Provinsi DI
Warning Yogyakarta,
System Provinsi
sumber DKI
daya air Jakarta,
(termasuk Provinsi
bencana Gorontalo,
terkait air) Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,

- 103 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,

- 104 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
006-Jumlah KPHL 0- 00-Bukan
yang Beroperasi prioritas -
bidang
008-Pengembangan 0- 00-Bukan
HHBK di Hutan prioritas -
Lindung bidang
012-Penyediaan Bibit 47.500.000- 04- 03- 01- 01- 10-Bidang Provinsi
Berkualitas dan Bibit batang Pemantapa Peningkat Pemelihara Pembangu pengelolaan Aceh, 140.000.000,00
Produktif n an an dan nan sumber Provinsi

- 105 -
Proyek
Nasional
Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Konservasi daya alam Bali,
Energi, Kualitas Sumber Air Tanah dan dan Provinsi
Pangan, dan dan Air (KTA) lingkungan Banten,
dan Aksesibilit Ekosistem secara Sipil hidup Provinsi
Sumber as Air Teknis dan Bengkulu,
Daya Air Vegetatif. Provinsi DI
Yogyakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi

- 106 -
Proyek
Nasional
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi

- 107 -
Proyek
Nasional
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
013-Data Hutan 0- 01-
Rakyat Pengarusuta -
maan dan
pembangun
gan lintas
bidang
014-Data 00-Bukan
Pengendalian prioritas -
kerusakan Perairan bidang
Darat
017-Rehabilitasi 206.000-Ha 04- 03- 01- 01- 10-Bidang Provinsi
Hutan dan Lahan Pemantapa Peningkat Pemelihara Pembangu pengelolaan Aceh, 2.713.488.400,0
secara Vegetatif n an an dan nan sumber Provinsi 0
Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Konservasi daya alam Bali,

- 108 -
Proyek
Nasional
Yogyakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,

- 109 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi

- 110 -
Proyek
Nasional
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
018-Rehabilitasi 3000-Unit 04- 03- 01- 01- 10-Bidang Provinsi
Hutan dan Lahan Pemantapa Peningkat Pemelihara Pembangu pengelolaan Aceh, 56.084.000,00
Kritis Secara Sipil n an an dan nan sumber Provinsi
Teknis Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Konservasi daya alam Bali,
Pangan, dan dan Air (KTA) lingkungan Gorontalo,
Sumber as Air Teknis dan Jambi,
Daya Air Vegetatif. Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Timur,

- 111 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
019-Internalisasi 28-RPDAS 04- 03- 04- 02- 01- Provinsi DI
RPDAS dalam RTRW Pemantapa Peningkat Peningkata Penguatan Pengarusuta Yogyakarta, 2.800.000,00
n an n Regulasi regulasi, maan dan Provinsi
Ketahanan Kuantitas, dan kelembaga pembangun Gorontalo,
Energi, Kualitas Kelembaga an dan gan lintas Provinsi
Pangan, dan an penegakan bidang Jawa
dan Aksesibilit Pengelolaan hukum Tengah,
Sumber as Air Sumber sumber Provinsi
Daya Air Daya Air daya air Jawa
dan DAS Timur,

- 112 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 113 -
Proyek
Nasional
020-Penyediaan 234-Unit 04- 03- 01- 04- 10-Bidang Provinsi
Sarana Pengendalian Pemantapa Peningkat Pemelihara Pemulihan pengelolaan Aceh, 13.000.000,00
Kerusakan Perairan n an an dan dan sumber Provinsi
Darat Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Pengendali daya alam Bali,
Energi, Kualitas Sumber Air an dan Provinsi
Pangan, dan dan Perairan lingkungan Bengkulu,
dan Aksesibilit Ekosistem Darat hidup Provinsi DI
Sumber as Air (Termasuk: Yogyakarta,
Daya Air Sungai, Provinsi
Pantai, Gorontalo,
Rawa, Provinsi
Lahan Jambi,
Basah, Provinsi
Situ) Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan

- 114 -
Proyek
Nasional
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi

- 115 -
Proyek
Nasional
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
021-Forest Program II 1-Kegiatan 10-Bidang Provinsi
(Development of pengelolaan Jambi 36.219.101,00
Biodiversity sumber
Conservation and daya alam
Integrated Watershed dan
Management) Jambi lingkungan
hidup
022-Forest 1-Kegiatan 10-Bidang Provinsi
Programme III pengelolaan Sulawesi 10.726.375,00
(BPDASHL Palu-Poso) sumber Tengah
daya alam
dan
lingkungan
hidup
024-Pembuatan 0- 04- 03- 03- 01- 01-
Sumur Resapan Pemantapa Peningkat Ketangguha Pemulihan Pengarusuta -
n an n dan maan dan
Ketahanan Kuantitas, Masyarakat Pengendali pembangun
Energi, Kualitas dalam an Air gan lintas
Pangan, dan Mengurangi Tanah bidang
dan Aksesibilit Daya
Sumber as Air Rusak Air
Daya Air

- 116 -
Proyek
Nasional
028-Peningkatan 0- 01-
Usaha Pemanfaatan Pengarusuta -
Hutan Lindung maan dan
pembangun
gan lintas
bidang
029-Verifikasi 0- 00-Bukan
Perhutanan Sosial prioritas -
bidang
030-Penyusunan Peta 2-Provinsi 04- 03- 03- 03- 10-Bidang Provinsi
Mangrove Nasional Pemantapa Peningkat Ketangguha Pembangu pengelolaan Papua dan 1.500.000,00
(One Map Mangrove) n an n nan dan sumber Provinsi
Ketahanan Kuantitas, Masyarakat Pengelolaa daya alam Papua
Energi, Kualitas dalam n Daerah dan Barat
Pangan, dan Mengurangi Pesisir lingkungan
dan Aksesibilit Daya Terpadu hidup
Sumber as Air Rusak Air
Daya Air
031-Pengamanan 150-KPH 01- 01- 05- 02- 01- Provinsi
Kolaboratif KPH Pembangu Percepata Pemberian Pengelolaa Pengarusuta Aceh, 83.911.400,00
Bersama Masyarakat nan n Akses n maan dan Provinsi
Manusia Pengurang Kelola Kolaboratif pembangun Bali,
Melalui an Sumber Sumber gan lintas Provinsi
Pengurang Kemiskina Daya Alam Daya bidang Bengkulu,
an n melalui Hutan Provinsi
Kemiskina Perhutanan Bersama Gorontalo,
n dan Sosial Masyaraka Provinsi
Peningkata t Desa Jambi,
n Provinsi
Pelayanan Kalimantan
Dasar Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi

- 117 -
Proyek
Nasional
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi

- 118 -
Proyek
Nasional
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
032-Pencegahan 0- 00-Bukan
Kebakaran KPHL prioritas
bersama Masyarakat bidang
033-Pengelolaan 0-KPHL 01- 01- 05- 02- 01-
Hutan Bersama Pembangu Percepata Pemberian Pengelolaa Pengarusuta -
Masyarakat nan n Akses n maan dan
Manusia Pengurang Kelola Kolaboratif pembangun
Melalui an Sumber Sumber gan lintas
Pengurang Kemiskina Daya Alam Daya bidang
an n melalui Hutan
Kemiskina Perhutanan Bersama

- 119 -
Proyek
Nasional
n dan Sosial Masyaraka
Peningkata t Desa
n
Pelayanan
Dasar

Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
955-Layanan 1-Layanan 10-Bidang -
Manajemen pengelolaan
Keuangan sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
970-Layanan 1-Layanan Provinsi
Dukungan Manjemen Aceh, 35.000.000,00
Satker Provinsi
Bali,
Provinsi
Bengkulu,
Provinsi DI
Yogyakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa

- 120 -
Proyek
Nasional
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara

- 121 -
Proyek
Nasional
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 122 -
Proyek
Nasional
Perkantoran pengelolaan Aceh, 227.432.484,00
sumber Provinsi
daya alam Bali,
dan Provinsi
lingkungan Bengkulu,
hidup Provinsi DI
Yogyakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kepulauan
Bangka

- 123 -
Proyek
Nasional
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi

- 124 -
Proyek
Nasional
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
5410- Meningkatkan
Penyelengg kualitas dan 36.592.210,00
araan distribusi
Perbenihan perbenihan
Tanaman tanaman
Hutan hutan
001-Penyediaan 10580-Hektar 04- 03- 01- 01- 10-Bidang Provinsi
Benih Berkualitas Pemantapa Peningkat Pemelihara Pembangu pengelolaan Aceh, 12.000.000,00
dan Materi Genetik n an an dan nan sumber Provinsi
Unggul Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Konservasi daya alam Bali,
Yogyakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa
- 125 -
Proyek
Nasional
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara

- 126 -
Proyek
Nasional
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 127 -
Proyek
Nasional
002-Penyediaan 4000000- 04- 03- 01- 01- 10-Bidang Provinsi
Bibit Berkualitas dan batang Pemantapa Peningkat Pemelihara Pembangu pengelolaan Sumatera 10.500.000,00
Bibit Produktif n an an dan nan sumber Selatan,
Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Konservasi daya alam Provinsi
Energi, Kualitas Sumber Air Tanah dan dan Sulawesi
Pangan, dan dan Air (KTA) lingkungan Selatan
dan Aksesibilit Ekosistem secara Sipil hidup
Sumber as Air Teknis dan
Daya Air Vegetatif.
Manajemen pengelolaan Sumatera -
Keuangan sumber Selatan dan
daya alam Provinsi
dan Sulawesi
lingkungan Selatan
hidup
955-Layanan 1-Layanan 10-Bidang - -
Manajemen pengelolaan
Keuangan sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
970-Layanan
Dukungan 2.000.000,00
Manajemen Satker
Perkantoran pengelolaan Sumatera 12.092.210,00
sumber Selatan dan
daya alam Provinsi
dan Sulawesi
lingkungan Selatan
hidup

- 128 -
Proyek
Nasional
029.05.08- Peningkatan 1.589.553.024,0
Program efektifitas 0
Konservasi pengelolaan
Sumber hutan
Daya Alam konservasi dan
dan upaya
Ekosistem konservasi
keanekaragam
an hayati
Peningkatan
penerimaan
devisa dan
PNBP dari
pemanfaatan
jasa
lingkungan
kawasan
konservasi dan
keanekaragam
an hayati
5419- Terwujudnya
Dukungan reformasi tata 1.007.756.082,0
Manajemen kelola 0
dan kepemerintaha
Pelaksanaa n yang baik di
n Tugas lingkungan
Teknis Direktorat
Lainnya Jenderal
Ditjen KSDAE
Konservasi
Sumberday
a Alam dan
Ekosistem

- 129 -
Proyek
Nasional
001-Meningkatnya 78-poin 10-Bidang Pusat -
Nilai SAKIP Ditjen pengelolaan
KSDAE sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Dukungan pengelolaan DKI 20.588.846,00
Manajemen Eselon I sumber Jakarta,
daya alam Pusat
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5420- Terjaminnya
Pemolaan efektifitas 18.120.334,00
dan pemolaan dan
Informasi penataan
Konservasi pengelolaan
Alam kawasan
konservasi

- 130 -
Proyek
Nasional
serta
ketersediaan
data dan
informasi
konervasi alam
001-Integrasi 0-Kawasan 10-Bidang

zonasi/blok Konservasi pengelolaan -
pengelolaan kawasan sumber
konservasi ke dalam daya alam
Peta RBI Skala dan
1:50.000 (One Map lingkungan
Policy) sebagai dasar hidup
pengelolaan KK
untuk peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
desa/adat
002-Rekomendasi 53-unit KK 10-Bidang Pusat
hasil evaluasi fungsi pengelolaan 1.020.000,00
Kawasan Konservasi sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
003-Data dan 521-paket 10-Bidang Pusat
Informasi Kawasan data pengelolaan 1.215.797,00
Konservasi yang valid sumber
dan reliable daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 131 -
Proyek
Nasional
004-Kerjasama 20-PKS 10-Bidang
pembangunan dan pengelolaan 400.000,00
penguatan pada sumber
Kawasan Konservasi daya alam
dan
lingkungan
hidup
005-Dokumen 100- 10-Bidang Pusat
perencanaan Dokumen pengelolaan 803.300,00
penataan kawasan sumber
konservasi yang daya alam
tersusun dan dan
mendapat lingkungan
pengesahan hidup
006-Reviu penetapan 7-KPHK 10-Bidang Pusat,
100 unit KHPK dan pengelolaan Provinsi 680.820,00
usulan baru sumber Jawa Barat
daya alam
dan
lingkungan
hidup
007-Forest 1-Kegiatan 10-Bidang Provinsi
Programme III pengelolaan Jawa Barat 12.950.417,00
(Direktorat PIKA) sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
dan Prasarana pengelolaan DKI 50.000,00
Internal sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 132 -
Proyek
Nasional
970-Layanan 1-layanan 10-Bidang Pusat
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5421- Terjaminnya
Pengelolaan efektivitas 24.054.415,00
Kawasan pengelolaan
Konservasi kawasan
suaka alam,
kawasan
pelestarian
alam dan
taman buru
001-Nilai efektivitas 80-unit KK 10-Bidang Pusat
pengelolaan kawasan pengelolaan 560.000,00
konservasi di tingkat sumber
tapak serta daya alam
keanekaragaman dan
hayati lingkungan
hidup
002-Jumlah 50-dokumen 10-Bidang Pusat
dokumen pengelolaan 450.000,00
perencanaan sumber
pengelolaan kawasan daya alam
konservasi dan
lingkungan
hidup
003-Luas kawasan 17697-hektar 10-Bidang Pusat
konservasi yang pengelolaan 800.000,00
dipulihkan sumber
daya alam
dan

- 133 -
Proyek
Nasional
lingkungan
hidup
004-Jumlah usaha 186-Kelompok 10-Bidang Pusat

ekonomi produktif di pengelolaan 450.000,00
desa sekitar kawasan sumber
konservasi daya alam
dan
lingkungan
hidup
005-Luas akses 13200-hektar 10-Bidang Pusat
masyarakat dalam pengelolaan 1.152.415,00
pemanfaatan potensi sumber
kawasan konservasi daya alam
dan
lingkungan
hidup
006-Jumlah KPHK 60-unit KPHK 10-Bidang Pusat
pada Kawasan pengelolaan 300.000,00
Konservasi non sumber
Taman Nasional yang daya alam
beroperasi dan
lingkungan
hidup
007-Jumlah 74-UPT 10-Bidang Pusat
gangguan yang pengelolaan 1.172.000,00
berhasil diturunkan sumber
pada kawasan daya alam
konservasi dengan dan
pengelolaan lingkungan
kolaboratif berbasis hidup
masyarakat

- 134 -
Proyek
Nasional
010-Biodiversity 1-Kegiatan 10-Bidang Pusat
Conservation and pengelolaan 17.600.000,00
Climate Protection in sumber
The Gunung Leuser daya alam
Ecosystem dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
970-Layanan 10-Bidang Pusat
daya alam
dan
lingkungan
hidup
5422- Terjaminnya
Konservasi efektifitas 5.891.000,00
Spesies dan upaya
Genetik konservasi
spesies upaya
konservasi
spesies dan
genetik
001-Persentase 2-% 10-Bidang Pusat
Peningkatan Populasi pengelolaan 532.000,00
Spesies Terancam sumber
Punah secara daya alam
kolaboratif dengan dan
masyarakat lingkungan

- 135 -
Proyek
Nasional
hidup
002-Jumlah Nilai 5-Trilyun 03- 01- 01- 05- 10-Bidang Pusat
Ekspor dan PNBP Rupiah Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata pengelolaan 445.000,00
dari Pemanfaatan n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi sumber
TSL dan Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil daya alam
Bioprospecting Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan dan
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
003-Jumlah Hasil 4-PRG 10-Bidang Provinsi
Assesment Aman pengelolaan DKI 550.000,00
Lingkungan terhadap sumber Jakarta
Produk Rekayasa daya alam
Genetika dan
lingkungan
hidup
004-Jumlah kertas 4-Kertas 10-Bidang Pusat
posisi Indonesia Posisi pengelolaan 750.000,00
dalam Pertemuan sumber
Konvensi daya alam
Internasional bidang dan
perundingan lingkungan
perdagangan hidup
internasional
berbasis
keanekargaman
hayati

- 136 -
Proyek
Nasional
005-Jenis/spesies 6-spesies 10-Bidang Pusat,
yang meningkat pengelolaan Provinsi 485.000,00
populasinya pada sumber DKI
lembaga konservasi daya alam Jakarta
dan
lingkungan
hidup
006-Jumlah 10-unit 10-Bidang Pusat
Penangkar yang pengelolaan 330.000,00
tersertifikasi untuk sumber
melakukan peredaran daya alam
TSL dan
lingkungan
hidup
008-Tersedianya data 7-paket data 10-Bidang Pusat
dan informasi ekoregion pengelolaan 600.000,00
sebaran sumber
keanekaragaman daya alam
spesies dan genetik dan
lingkungan
hidup
009-Sistem basis 1-unit 10-Bidang Pusat
data balai kliring pengelolaan 159.000,00
nasional sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
010-Jumlah Suaka 10-Unit 10-Bidang Pusat
satwa (Sanctuary) pengelolaan 250.000,00
spesies terancam sumber
punah prioritas daya alam
sebagai daya tarik dan
wisata lingkungan
hidup

- 137 -
Proyek
Nasional
011-Jumlah Prior 4-PIC 10-Bidang Pusat
Informed Consent pengelolaan 270.000,00
(PIC) pemanfaatan sumber
sumberdaya genetik daya alam
yang diterbitkan dan
lingkungan
hidup
012-Dukungan 22-unit 10-Bidang Pusat
Operasional Unit pengelolaan 500.000,00
Penyelamatan Satwa sumber
(Wildlife Rescue Unit) daya alam
KSDA dan
lingkungan
hidup
013-Dukungan 0-unit 10-Bidang
Operasional Unit pengelolaan -
Penyelamatan Satwa sumber
(Wildlife Rescue Unit) daya alam
TN dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 138 -
Proyek
Nasional
5423- Terjaminnya
Pemanfaata efektifitas 4.915.000,00
n Jasa pemanfaatan
Lingkungan jasa
Kawasan lingkungan
Konservasi hutan
konservasi
001-Jumlah 4750000- 10-Bidang Provinsi
kunjungan wisata ke orang pengelolaan Jawa Barat 766.000,00
kawasan konservasi sumber
non taman nasional daya alam
dan taman nasional dan
lingkungan
hidup
002-Jumlah unit 20-unit 10-Bidang Pusat
usaha dalam pengelolaan 500.000,00
pemanfaatan sumber
pariwisata alam daya alam
dan
lingkungan
hidup
003-Jumlah unit 5-unit 10-Bidang Pusat
usaha dalam pengelolaan 1.100.000,00
pemanfaatan jasa sumber
lingkungan air di daya alam
Kawasan Konservasi dan
lingkungan
hidup
004-Pemanfaatan 35-kWatt 10-Bidang Pusat
jasa lingkungan pengelolaan 511.000,00
energi air di kawasan sumber
konservasi daya alam
(mini/mikrohidro) dan
lingkungan
hidup

- 139 -
Proyek
Nasional
005-Pemanfaatan 2-unit 10-Bidang Pusat
jasa lingkungan pengelolaan 498.000,00
panas bumi di sumber
kawasan konservasi daya alam
dan
lingkungan
hidup
006-Registrasi atau 1-unit 10-Bidang Pusat
sertifikasi karbon di pengelolaan 340.000,00
kawasan konservasi sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Pembinaan ya 5.522.020,00
Konservasi pembentukan
Ekosistem dan
Esensial pembinaan
pengelolaan
kawasan

- 140 -
Proyek
Nasional
ekosistem
esensial
001-Jumlah Forum 5-unit KEE 10-Bidang Provinsi

Kelembagaan pengelolaan DKI 832.835,00
Pengelolaan sumber Jakarta
Ekosistem Esensial daya alam
dan
lingkungan
hidup
002-Paket data dan 4-dokumen 10-Bidang Provinsi
informasi kawasan pengelolaan DKI 827.000,00
ekosistem esensial sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup
003-Rencana aksi 17-dokumen 10-Bidang Provinsi
pengembangan pengelolaan DKI 1.392.185,00
pengelolaan kawasan sumber Jakarta
ekosistem esensial daya alam
dan
lingkungan
hidup
004-Penataan 1-dokumen 10-Bidang Provinsi
Pengelolaan Kawasan pengelolaan DKI 500.000,00
Ekosistem Karst sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 141 -
Proyek
Nasional
005-Penataan 1-dokumen 10-Bidang Provinsi
Pengelolaan Kawasan pengelolaan DKI 500.000,00
Ekosistem Mangrove sumber Jakarta
daya alam
dan
lingkungan
hidup
006-Koleksi spesies 60-spesies 10-Bidang Provinsi
lokal/endemik/langk pengelolaan DKI 350.000,00
a/terancam punah sumber Jakarta
yang diupayakan daya alam
konservasinya di 30 dan
unit taman Kehati lingkungan
sebanyak 300 spesies hidup
951-Layanan Sarana 1-Layanan 10-Bidang Pusat,
dan Prasarana pengelolaan Provinsi 86.000,00
Internal sumber DKI
daya alam Jakarta
dan
lingkungan
hidup
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 142 -
Proyek
Nasional
5425- Terjaminnya
Konservasi efektifitas 167.475.379,00
Sumber pengelolaan
Daya Alam kawasan
Hayati konservasi non
taman
nasional di
tingkat tapak
serta
keanekaragam
an hayati di
dalam dan di
luar kawasan
hutan
001-Pemolaan dan 26-Unit 01- 01- 05- 01- 00-Bukan Provinsi
Penataan Pengelolaan Pengelola Pembangu Percepata Pemberian Penyiapan prioritas Aceh, 16.882.780,00
Kawasan Konservasi nan n Akses Prakondisi bidang Provinsi
berbasis Masyarakat Manusia Pengurang Kelola Masyaraka Bali,
Melalui an Sumber t Provinsi
Pengurang Kemiskina Daya Alam Perdesaan Bengkulu,
an n melalui dan Provinsi DI
Kemiskina Perhutanan Kawasan Yogyakarta,
n dan Sosial Provinsi
Peningkata DKI
n Jakarta,
Pelayanan Provinsi
Dasar Jambi,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,

- 143 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi

- 144 -
Proyek
Nasional
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
007-Pengendalian 0-Hektar 04- 04- 01- 003- 00-Bukan
Kebakaran Hutan Pemantapa Peningkat Pencegahan Pencegaha prioritas -
Konservasi untuk n an Daya Kerusakan n bidang
perlindungan sumber Ketahanan Dukung Sumber Kebakaran
air Energi, SDA dan Daya Alam Lahan dan
Pangan, Daya dan Hutan
dan Tampung Lingkungan
Sumber Lingkunga Hidup
Daya Air n
010-Penyiapan 23491-Hektar 01- 01- 05- 01- 00-Bukan Provinsi
prakondisi dan Pembangu Percepata Pemberian Penyiapan prioritas Aceh, 8.957.360,00
pengelolaan nan n Akses Prakondisi bidang Provinsi
kolaboratif hutan Manusia Pengurang Kelola Masyaraka Bali,
konservasi bersama Melalui an Sumber t Provinsi
masyarakat melalui Pengurang Kemiskina Daya Alam Perdesaan Bengkulu,
kemitraan konservasi an n melalui dan Provinsi DI
Kemiskina Perhutanan Kawasan Yogyakarta,
Peningkata DKI
n Jakarta,
Pelayanan Provinsi
Dasar Jambi,
- 145 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,

- 146 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 147 -
Proyek
Nasional
011-Perlindungan 352-Resort 04- 03- 01- 04- 00-Bukan Provinsi
dan Pengamanan Pemantapa Peningkat Pemelihara Pemulihan prioritas Aceh, 43.911.567,00
berbasis Resort n an an dan dan bidang Provinsi
bersama Masyarakat Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Pengendali Bali,
untuk perlindungan Energi, Kualitas Sumber Air an Provinsi
kawasan dan sumber Pangan, dan dan Perairan Bengkulu,
air dan Aksesibilit Ekosistem Darat Provinsi DI
Pantai, DKI
Rawa, Jakarta,
Lahan Provinsi
Basah, Jambi,
Situ) Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,

- 148 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 149 -
Proyek
Nasional
013-Pemulihan 2101-Hektar 04- 03- 01- 04- 01- Provinsi
kawasan konservasi Pemantapa Peningkat Pemelihara Pemulihan Pengarusuta Aceh, 7.985.465,00
yang terdegradasi n an an dan dan maan dan Provinsi
untuk perlindungan Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Pengendali pembangun Bali,
sumber air Energi, Kualitas Sumber Air an gan lintas Provinsi
Pangan, dan dan Perairan bidang Bengkulu,
dan Aksesibilit Ekosistem Darat Provinsi DI
Pantai, DKI
Rawa, Jakarta,
Lahan Provinsi
Basah, Jambi,
Situ) Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,

- 150 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 151 -
Proyek
Nasional
015-Jumlah Nilai 10000-Juta 03- 01- 01- 05- 00-Bukan Provinsi
PNBP dari Rupiah Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas Aceh, 1.340.110
Pemanfaatan TSL n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang Provinsi
Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil Bali,
Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan Provinsi
dan Produk dan Kayu dan Bengkulu,
Penciptaan Pertanian Kehutanan Bukan Provinsi DI
Lapangan Kayu Yogyakarta,
Kerja Provinsi
melalui DKI
Pertanian, Jakarta,
Industri, Provinsi
Pariwisata, Jambi,
dan Jasa Provinsi
Produktif Jawa
Lainnya Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,

- 152 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 153 -
Proyek
Nasional
022-Persentase 2-% 03- 01- 01- 05- 00-Bukan Provinsi
Peningkatan Populasi Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas Aceh, 9.080.909,0
Spesies Terancam n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang Provinsi
Punah Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil Bali,
Kerja Provinsi
melalui DKI
Pertanian, Jakarta,
Industri, Provinsi
Pariwisata, Jambi,
dan Jasa Provinsi
Produktif Jawa
Lainnya Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,

- 154 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 155 -
Proyek
Nasional
027-Pengembangan 15-Kawasan 03- 03- 01- 6- 00-Bukan Provinsi
Ekowisata dan wisata Konservasi Peningkata Peningkat Percepatan Pengemban prioritas Jawa 10.449.559,00
bahari pada Kawasan n Nilai an Nilai Pengemban gan dan bidang Tengah,
Konservasi Tambah Tambah gan 10 Perintisan Provinsi
Ekonomi Pariwisata Destinasi Daya Tarik Nusa
dan dan Jasa Pariwisata Wisata di Tenggara
Penciptaan Produktif Prioritas Destinasi Barat,
Lapangan Lainnya termasuk 4 Pariwisata Provinsi
Kerja KEK Prioritas, Sulawesi
melalui Pariwisata termasuk Utara,
Pertanian, dan Ekowisata Provinsi
Industri, Penguatan dan Wisata Sumatera
Pariwisata, Pemasaran Bahari Utara
dan Jasa Pariwisata
Produktif Prioritas
Lainnya
029-Energi listrik 10-KWatt 04- 01- 03- 01- 00-Bukan 74-Provinsi
yang dihasilkan dari Pemantapa Peningkat Pengemban Pembangu prioritas Sulawesi 300.000,00
Mini/Mikro Hidro di n an gan Energi nan PLT bidang Tenggara
sekitar dan di dalam Ketahanan Produksi Baru dan Berbasis
Kawasan Konservasi Energi, dan Terbarukan Hidro
Pangan, Pemenuha (EBT)
dan n
Sumber Kebutuha
Daya Air n Energi
034-Kelembagaan 22-Unit KKE 01- 01- 05- 02- 00-Bukan Provinsi
pengelolaan Pembangu Percepata Pemberian Pengelolaa prioritas Aceh, 9.399.980,00
ekosistem esensial nan n Akses n bidang Provinsi
yang terbentuk dan Manusia Pengurang Kelola Kolaboratif Bali,
berfungsi Melalui an Sumber Sumber Provinsi
Pengurang Kemiskina Daya Alam Daya Bengkulu,
an n melalui Hutan Provinsi DI
Kemiskina Perhutanan Bersama Yogyakarta,
Peningkata t Desa DKI
n Jakarta,
- 156 -
Proyek
Nasional
Pelayanan Provinsi
Dasar Jambi,
Provinsi
Jawa
Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi

- 157 -
Proyek
Nasional
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
036-Nilai SAKIP 78-Poin 10-Bidang
Ditjen KSDAE pengelolaan -
sebesar 78 poin sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
040-Operasional 18-Lokasi 03- 01- 01- 05- 00-Bukan Provinsi
Penyelamatan TSL Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas Aceh, 11.449.200,00
(WRU) berbasis n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang Provinsi
masyarakat Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil Bali,

- 158 -
Proyek
Nasional
Kerja Provinsi
melalui DKI
Pertanian, Jakarta,
Industri, Provinsi
Pariwisata, Jambi,
dan Jasa Provinsi
Produktif Jawa
Lainnya Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,

- 159 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua
Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 160 -
Proyek
Nasional
041-Pengelolaan 75-Kelompok 01- 01- 05- 02- 00-Bukan Provinsi
kolaboratif hutan Pembangu Percepata Pemberian Pengelolaa prioritas Aceh, 3.720.449,00
konservasi bersama nan n Akses n bidang Provinsi Bali,
Provinsi
masyarakat di sekitar Manusia Pengurang Kelola Kolaboratif
Bengkulu,
kawasan konservasi Melalui an Sumber Sumber Provinsi DI
(Bina Daerah Pengurang Kemiskina Daya Alam Daya Yogyakarta,
Penyangga) an n melalui Hutan Provinsi DKI
Kemiskina Perhutanan Bersama Jakarta,
Peningkata t Desa Jambi,
n Provinsi
Jawa Barat,
Pelayanan
Provinsi
Dasar Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,

- 161 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
042-Forest 1-Kegiatan 10-Bidang 15-Provinsi
Programme II pengelolaan Jambi 2.158.000,00
(Development of sumber
Integrated daya alam
Biodiversity dan
Conservation and lingkungan
Watershed hidup
Management) Jambi -
BKSDA Jambi

- 162 -
Proyek
Nasional
043-Pengembangan 4-Kawasan 03- 03- 01- 1- 00-Bukan Provinsi 8.000.000,00
ekowisata pada Konservasi Peningkata Peningkat Percepatan Dukungan prioritas Jawa
Kawasan Konservasi n Nilai an Nilai Pengemban Infrastrukt bidang Tengah,
Provinsi
yang mendukung 7 Tambah Tambah gan 10 ur untuk
Nusa
Destinasi Wisata Ekonomi Pariwisata Destinasi 10 Tenggara
Prioritas dan 2 KEK dan dan Jasa Pariwisata Destinasi Barat,
Pariwisata Penciptaan Produktif Prioritas Pariwisata Provinsi
Lapangan Lainnya termasuk 4 Prioritas Sulawesi
Kerja KEK termasuk 4 Utara,
melalui Pariwisata KEK Provinsi
Pertanian, dan Pariwisata: Sumatera
Utara
Industri, Penguatan Danau
Pariwisata, Pemasaran Toba,
dan Jasa Pariwisata Borobudur
Produktif Prioritas dan
Lainnya sekitarnya,
Mandalika,
Labuan
Bajo,
Wakatobi,
Bromo-
Tengger-
Semeru,
Kepulauan
Seribu,
Tanjung
Lesung,
Tanjung
Kelayang
dan
Morotai
044-Sarana 0-Unit 10-Bidang Provinsi
Prasarana Ekowisata pengelolaan Sulawesi -
Model SBSN sumber Selatan
daya alam
dan

- 163 -
Proyek
Nasional
lingkungan
hidup
046-Pembangunan 0-unit 03- 01- 01- 05- 00-Bukan

dan Pengelolaan Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas -
Sanctuary n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang
Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil
Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan
dan Produk dan Kayu dan
Penciptaan Pertanian Kehutanan Bukan
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
Dukungan pengelolaan -
daya alam
dan
lingkungan
hidup
dan Prasarana pengelolaan Aceh, 15.740.000,00
Internal sumber Provinsi Bali,
Provinsi
daya alam
Bengkulu,
dan Provinsi DI
lingkungan Yogyakarta,
hidup Provinsi DKI
Jakarta,
Provinsi

- 164 -
Proyek
Nasional
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi

- 165 -
Proyek
Nasional
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
970-Layanan 1 layanan 10-Bidang Provinsi
Dukungan pengelolaan Aceh, 18.100.000,00
Manajemen Satker sumber Provinsi Bali,
Provinsi
daya alam
Bengkulu,
dan Provinsi DI
lingkungan Yogyakarta,
hidup Provinsi DKI
Jakarta,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan

- 166 -
Proyek
Nasional
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera

- 167 -
Proyek
Nasional
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
5426- Terjaminnya
Pengelolaan efektifitas 355.818.794,00
Taman pengelolaan
Nasional kawasan
konservasi
Taman
Nasional di
tingkat tapak
serta
pengelolaan
keanekaragam
an hayati di
dalam dan
diluar
kawasan
hutan
001-Pemolaan dan 9-Unit 01- 01- 05- 01- 00-Bukan Provinsi Bali,
Penataan Pengelolaan Pengelola Pembangu Percepata Pemberian Penyiapan prioritas Provinsi 1.523.821,00
Kawasan Konservasi nan n Akses Prakondisi bidang Banten,
Provinsi DI
berbasis Masyarakat Manusia Pengurang Kelola Masyaraka
Yogyakarta,
Melalui an Sumber t Provinsi DKI
Pengurang Kemiskina Daya Alam Perdesaan Jakarta,
an n melalui dan Provinsi
Kemiskina Perhutanan Kawasan Jambi,
Peningkata Jawa Barat,
n Provinsi
Jawa
Pelayanan
Tengah,
Dasar

- 168 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi

- 169 -
Proyek
Nasional
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
006-Pengendalian 0-Unit 00-Bukan
Kebakaran Hutan Pengelola prioritas -
Konservasi untuk bidang
Perlindungan Sumber
Air
007-Penyiapan 11002-Hektar 01- 01- 05- 01- 00-Bukan Provinsi Bali,
prakondisi dan Pembangu Percepata Pemberian Penyiapan prioritas Provinsi 21.642.267,00
pengelolaan nan n Akses Prakondisi bidang Banten,
Provinsi DI
kolaboratif hutan Manusia Pengurang Kelola Masyaraka
Yogyakarta,
konservasi bersama Melalui an Sumber t Provinsi DKI
masyarakat melalui Pengurang Kemiskina Daya Alam Perdesaan Jakarta,
kemitraan konservasi an n melalui dan Provinsi
Kemiskina Perhutanan Kawasan Jambi,
Peningkata Jawa Barat,
n Provinsi
Jawa
Pelayanan
Tengah,
Dasar Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan

- 170 -
Proyek
Nasional
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,

- 171 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
008-Pengelolaan 137-kelompok 01- 01- 05- 02- 00-Bukan Provinsi Bali,
kolaboratif hutan Pembangu Percepata Pemberian Pengelolaa prioritas Provinsi 12.108.954,00
konservasi bersama nan n Akses n bidang Banten,
Provinsi DI
masyarakat di sekitar Manusia Pengurang Kelola Kolaboratif
Yogyakarta,
kawasan konservasi Melalui an Sumber Sumber Provinsi DKI
(Bina Daerah Pengurang Kemiskina Daya Alam Daya Jakarta,
Penyangga) an n melalui Hutan Provinsi
Kemiskina Perhutanan Bersama Jambi,
Peningkata t Desa Jawa Barat,
n Provinsi
Jawa
Pelayanan
Tengah,
Dasar Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku

- 172 -
Proyek
Nasional
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
009-Perlindungan 435-Resort 04- 03- 01- 04- 00-Bukan Provinsi Bali,
dan Pengamanan Pemantapa Peningkat Pemelihara Pemulihan prioritas Provinsi 67.016.169,00
berbasis Resort n an an dan dan bidang Banten,
Provinsi DI
bersama Masyarakat Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Pengendali
Yogyakarta,
untuk perlindungan Energi, Kualitas Sumber Air an Provinsi DKI
kawasan dan sumber Pangan, dan dan Perairan Jakarta,

- 173 -
Proyek
Nasional
air dan Aksesibilit Ekosistem Darat Provinsi
Sumber as Air (Termasuk: Jambi,
Jawa Barat,
Pantai,
Provinsi
Rawa, Jawa
Lahan Tengah,
Basah, Provinsi
Situ) Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,

- 174 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
011-Pemulihan 10077-Hektar 04- 03- 01- 04- 01- Provinsi Bali,
kawasan konservasi Pemantapa Peningkat Pemelihara Pemulihan Pengarusuta Provinsi 22.051.342,00
yang terdegradasi n an an dan dan maan dan Banten,
Provinsi DI
untuk perlindungan Ketahanan Kuantitas, Pemulihan Pengendali pembangun
Yogyakarta,
sumber air Energi, Kualitas Sumber Air an gan lintas Provinsi DKI
Pangan, dan dan Perairan bidang Jakarta,
dan Aksesibilit Ekosistem Darat Provinsi
Sumber as Air (Termasuk: Jambi,
Pantai, Jawa Barat,
Rawa, Provinsi
Jawa
Lahan
Tengah,
Basah, Provinsi
Situ) Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi

- 175 -
Proyek
Nasional
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi

- 176 -
Proyek
Nasional
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
016-Persentase 2-% 03- 01- 01- 05- 00-Bukan Provinsi Bali,
Peningkatan Populasi Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas Provinsi 16.504.554,00
Spesies Terancam n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang Banten,
Provinsi DI
Punah Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil
Yogyakarta,
Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan Provinsi DKI
dan Produk dan Kayu dan Jakarta,
Penciptaan Pertanian Kehutanan Bukan Provinsi
Lapangan Kayu Jambi,
Kerja Provinsi
melalui Jawa Barat,
Pertanian, Provinsi
Jawa
Industri,
Tengah,
Pariwisata, Provinsi
dan Jasa Jawa Timur,
Produktif Provinsi
Lainnya Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi

- 177 -
Proyek
Nasional
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
021-Pengembangan 33 Kawasan 03- 03- 01- 6- 00-Bukan Provinsi Bali,
Ekowisata dan wisata Konservasi Peningkata Peningkat Percepatan Pengemban prioritas Provinsi 23.616.434,00
bahari pada Kawasan n Nilai an Nilai Pengemban gan dan bidang Banten,
Provinsi DI
Konservasi Tambah Tambah gan 10 Perintisan
Yogyakarta,
Ekonomi Pariwisata Destinasi Daya Tarik Provinsi DKI

- 178 -
Proyek
Nasional
dan dan Jasa Pariwisata Wisata di Jakarta,
Penciptaan Produktif Prioritas Destinasi Provinsi
Lapangan Lainnya termasuk 4 Pariwisata Jambi,
Provinsi
Kerja KEK Prioritas,
Jawa Barat,
melalui Pariwisata termasuk Provinsi
Pertanian, dan Ekowisata Jawa
Industri, Penguatan dan Wisata Tengah,
Pariwisata, Pemasaran Bahari Provinsi
dan Jasa Pariwisata Jawa Timur,
Produktif Prioritas Provinsi
Lainnya Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi

- 179 -
Proyek
Nasional
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
022-Energi listrik 60-KWatt 04- 01- 03- 01- 00-Bukan Provinsi
yang dihasilkan dari Pemantapa Peningkat Pengemban Pembangu prioritas Jambi, 1.800.000,00
Mini/Mikro Hidro di n an gan Energi nan PLT bidang Provinsi
Kalimantan
sekitar dan di dalam Ketahanan Produksi Baru dan Berbasis
Barat,
Kawasan Konservasi Energi, dan Terbarukan Hidro Provinsi
Pangan, Pemenuha (EBT) Lampung,
dan n Provinsi
Sumber Kebutuha Maluku
Daya Air n Energi Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera

- 180 -
Proyek
Nasional
Utara
028- Nilai SAKIP 0
Ditjen KSDAE -
sebesra 78 poin
032-Operasional 3-unit 03- 01- 01- 05- 00-Bukan Provinsi 1.500.000,00
Penyelamatan TSL Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas Kalimantan
(WRU) berbasis n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang Timur,
Provinsi
masyarakat Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil
Sumatera
Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan Utara
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
033-Intervensi 300-Hektar 01- 02- 03- 03- 00-Bukan 72-Provinsi
metode Pembangu Peningkat Penguatan Pencegaha prioritas Sulawesi 600.000,00
agroengineering di nan an Gerakan n dan bidang Tengah
daerah buffer TN Lore Manusia Pelayanan Masyarakat pengendali
Lindu Melalui Kesehatan Hidup an faktor
Pengurang dan Gizi Sehat dan risiko
an Masyarak pengendali penyakit
Kemiskina at an penyakit tidak
n dan menular
Peningkata
n
Pelayanan
Dasar

- 181 -
Proyek
Nasional
034-Restorasi 0-Hektar 01- 02- 03- 03- 00-Bukan 72-Provinsi
ekosistem untuk Pembangu Peningkat Penguatan Pencegaha prioritas Sulawesi -
pengendalian nan an Gerakan n dan bidang Tengah
penyebaran keong di Manusia Pelayanan Masyarakat pengendali
TN Lore Lindu Melalui Kesehatan Hidup an faktor
n dan menular
Peningkata
n
Pelayanan
Dasar
035-Pengamanan 0-Hektar 01- 02- 03- 03- 00-Bukan 72-Provinsi
Kawasan TN Lore Pembangu Peningkat Penguatan Pencegaha prioritas Sulawesi -
Lindu nan an Gerakan n dan bidang Tengah
Manusia Pelayanan Masyarakat pengendali
Melalui Kesehatan Hidup an faktor
n dan menular
Peningkata
n
Pelayanan
Dasar
Programme II pengelolaan Jambi 13.286.029,00
(Development of sumber
Integrated daya alam
Biodiversity dan
Conservation and lingkungan
Watershed hidup
Management) Jambi -
BBTN Kerinci Seblat

- 182 -
Proyek
Nasional
Programme III (BBTN pengelolaan Sulawesi 11.518.943,00
Lore Lindu) sumber Tengah
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Investment Program - pengelolaan Kalimantan 4.520.000,00
Project 1 (FIP-1) sumber Barat
Community-Focused daya alam
Investments to dan
Address Deforestation lingkungan
and Forest hidup
Degradation (BBTN
Betung Kerihun
Danau Sentarum)
039-Sarana 5-Unit 03- 03- 01- 6- 10-Bidang Provinsi
Prasarana Ekowisata Peningkata Peningkat Percepatan Pengemban pengelolaan Banten, 97.374.100,00
Taman Nasional n Nilai an Nilai Pengemban gan dan sumber Provinsi
Jawa Barat,
Model SBSN Tambah Tambah gan 10 Perintisan daya alam
Provinsi
Ekonomi Pariwisata Destinasi Daya Tarik dan Jawa Timur,
dan dan Jasa Pariwisata Wisata di lingkungan Provinsi
Penciptaan Produktif Prioritas Destinasi hidup Papua Barat,
Lapangan Lainnya termasuk 4 Pariwisata Provinsi
Kerja KEK Prioritas, Sulawesi
melalui Pariwisata termasuk Utara
Pertanian, dan Ekowisata
Industri, Penguatan dan Wisata
Pariwisata, Pemasaran Bahari
dan Jasa Pariwisata
Produktif Prioritas
Lainnya
041-Pengembangan 6-Kawasan 03- 03- 01- 1- 00-Bukan Provinsi Bali,
ekowisata pada Peningkata Peningkat Percepatan Dukungan prioritas Provinsi 15.692.228,00
Banten,

- 183 -
Proyek
Nasional
Kawasan Konservasi n Nilai an Nilai Pengemban Infrastrukt bidang Provinsi DI
yang mendukung 7 Tambah Tambah gan 10 ur untuk Yogyakarta,
Destinasi Wisata Ekonomi Pariwisata Destinasi 10 Provinsi DKI
Jakarta,
Prioritas dan 2 KEK dan dan Jasa Pariwisata Destinasi
Provinsi
Pariwisata Penciptaan Produktif Prioritas Pariwisata Jambi,
Lapangan Lainnya termasuk 4 Prioritas Provinsi
Kerja KEK termasuk 4 Jawa Barat,
melalui Pariwisata KEK Provinsi
Pertanian, dan Pariwisata: Jawa
Industri, Penguatan Danau Tengah,
Pariwisata, Pemasaran Toba, Provinsi
Jawa Timur,
dan Jasa Pariwisata Borobudur
Provinsi
Produktif Prioritas dan Kalimantan
Lainnya sekitarnya, Barat,
Mandalika, Provinsi
Labuan Kalimantan
Bajo, Tengah,
Wakatobi, Provinsi
Bromo- Kalimantan
Timur,
Tengger-
Provinsi
Semeru, Kalimantan
Kepulauan Utara,
Seribu, Provinsi
Tanjung Lampung,
Lesung, Provinsi
Tanjung Maluku,
Kelayang Provinsi
Maluku
dan
Utara,
Morotai Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,

- 184 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
042-Energi listrik 0-kWP 04- 01- 03- 04- 00-Bukan
yang dihasilkan dari Pemantapa Peningkat Pengemban Pembangu prioritas -
Panel Surya di n an gan Energi nan PLTS bidang
Kawasan Konservasi Ketahanan Produksi Baru dan
Energi, dan Terbarukan
Pangan, Pemenuha (EBT)
dan n
Sumber Kebutuha
Daya Air n Energi

- 185 -
Proyek
Nasional
043-Pembangunan 0-Unit 03- 01- 01- 05- 00-Bukan
dan Pengelolaan Peningkata Peningkat Peningkata Peningkata prioritas -
Sanctuary n Nilai an Ekspor n Hasil n Produksi bidang
Tambah dan Nilai Pertanian, Hasil
Ekonomi Tambah Perikanan, Hutan
Lapangan Kayu
Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
950-Layanan 1-Layanan 10-Bidang -
daya alam
dan
lingkungan
hidup
951-Layanan Sarana 1-Layanan 10-Bidang Provinsi Bali, 13.485.680,00
dan Prasarana pengelolaan Provinsi
Internal sumber Banten,
Provinsi DI
daya alam
Yogyakarta,
dan Provinsi DKI
lingkungan Jakarta,
hidup Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,

- 186 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi

- 187 -
Proyek
Nasional
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 188 -
Proyek
Nasional
970-Layanan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi Bali,
Dukungan pengelolaan Provinsi 31.578.273,00
Manajemen Satker sumber Banten,
Provinsi DI
daya alam
Yogyakarta,
dan Provinsi DKI
lingkungan Jakarta,
hidup Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi

- 189 -
Proyek
Nasional
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Utara
029.06.09- Seluruh
Program kawasan 442.985.426,00
Planologi hutan diakui

- 190 -
Proyek
Nasional
dan Tata secara legal
Lingkungan dan aktual
Tersedianya
data dan
Informasi SDH
Terkendalinya
penggunaan
Kawasan
Hutan
Meningkatnya
upaya
pencegahan
dampak
lingkungan
terhadap
kebijakan
wilayah dan
sektor serta
usaha dan
kegiatan
untuk menjaga
daya dukung
dan daya
tampung
Meningkatnya
tata kelola
pemerintah di
lingkungan
Ditjen PKTL
sesuai
kerangka
reformasi
birokrasi

- 191 -
Proyek
Nasional
5432- Tata kelola
Dukungan pemerintah 68.404.161,00
Manajemen yang baik di
dan lingkungan
Pelaksanaa Ditjen
n Tugas Planologi
Teknis sesuai
Lainnya kerangka
Sekretariat reformasi
Ditjen birokrasi
Planologi untuk
Kehutanan menjamin
dan Tata kinerja yang
Lingkungan optimal :
SAKIP dengan
nilai minimal
78,00 (A)
ditahun 2019
001-Nilai Sistem 0-Poin 10-Bidang Pusat
Akuntabilitas Kinerja pengelolaan
Instansi Pemerintah sumber
(SAKIP) A (78 poin) daya alam
dan
lingkungan
hidup
daya alam
dan
lingkungan
hidup

- 192 -
Proyek
Nasional
Internal sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
bidang
5433-
Pengukuha 9.985.215,00
n dan
Penataguna
an
Kawasan
Hutan
Terselesaikann 001-Kawasan hutan 10-(%) Persen 01- 01- 04- 01- 10-Bidang Pusat
ya penetapan yang telah selesai Pembangu Percepata Pelaksanaa Penataan pengelolaan 2.775.922,00
kawasan ditetapkan nan n n Reforma Penguasaa sumber
hutan sebesar Manusia Pengurang Agraria n dan daya alam
minimal 80% Melalui an Pemilikan dan
seluruh Pengurang Kemiskina TORA lingkungan
kawasan an n (termasuk hidup
hutan Kemiskina pelepasan
n dan kawasan
Peningkata hutan)
n
Pelayanan
Dasar

- 193 -
Proyek
Nasional
Terselesaikann 002-Kawasan hutan 340039- 01- 01- 04- 01- 10-Bidang Pusat 2.549.721,00
ya pelepasan yang dilepaskan Hektar Pembangu Percepata Pelaksanaa Penataan pengelolaan
kawasan untuk TORA. nan n n Reforma Penguasaa sumber
hutan untuk Manusia Pengurang Agraria n dan daya alam
TORA Melalui an Pemilikan dan
Pengurang Kemiskina TORA lingkungan
an n (termasuk hidup
Kemiskina pelepasan
n dan kawasan
Peningkata hutan)
n
Pelayanan
Dasar
Termutakhirka 003-Data dan peta 26-Provinsi 01- 01- 04- 01- 10-Bidang Pusat
nnya data dan TORA di Kawasan Pembangu Percepata Pelaksanaa Penataan pengelolaan 1.752.381,00
peta TORA Hutan yang mutakhir nan n n Reforma Penguasaa sumber
Manusia Pengurang Agraria n dan daya alam
Melalui an Pemilikan dan
Pengurang Kemiskina TORA lingkungan
an n (termasuk hidup
Kemiskina pelepasan
n dan kawasan
Peningkata hutan)
n
Pelayanan
Dasar
Terevaluasinya 004-Kawasan hutan 0-Provinsi 01- 01- 04- 01- 10-Bidang
penyediaan yang dilepaskan Pembangu Percepata Pelaksanaa Penataan pengelolaan -
20% sebagai khususnya untuk nan n n Reforma Penguasaa sumber
objek TORA perkebunan yang Manusia Pengurang Agraria n dan daya alam
dari kawasan telah dievaluasi Melalui an Pemilikan dan
hutan yang Pengurang Kemiskina TORA lingkungan
dilepaskan an n (termasuk hidup
untuk Kemiskina pelepasan
perkebunan n dan kawasan
Peningkata hutan)

- 194 -
Proyek
Nasional
n
Pelayanan
Dasar
Terselesaikann 005-Draft SK Menteri 100-(%) 10-Bidang Pusat

ya Seluruh tentang perubahan Persen pengelolaan 1.200.000,00
Proses fungsi dan sumber
Permohonan peruntukan bagi daya alam
Perubahan permohonan yang dan
Fungsi dan memenuhi syarat dan lingkungan
Peruntukan ketentuan yang hidup
Kawasan berlaku
Hutan
Dukungan 951-Layanan Sarana 1-Layanan 00-Bukan
Manajemen dan Prasarana prioritas -
kegiatan Internal bidang
pengukuhan
dan
penatagunaan
kawasan 994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Pusat
hutan sesuai
kerangka bidang
reformasi
birokrasi
untuk
menjamin
kinerja yang
optimal: SAKIP
dengan nilai
minimal 78,00
(A) di tahun
2019

- 195 -
Proyek
Nasional
5434- Tersedia dan
Inventarisa termutakhirka 4.630.325,00
si dan nnya Data dan
Pemantaua informasi SDH
n Sumber yang
Daya terbarukan
Hutan diseluruh KPH
001-Data dan Peta 34-Provinsi 10-Bidang Pusat
SDH Nasional pengelolaan 1.829.832,00
mendukung sumber
pengalokasian KH daya alam
dan
lingkungan
hidup
002-Jumlah KPH 600-KPH 10-Bidang Pusat 257.200,00
yang telah memiliki pengelolaan
data dan informasi sumber
potensi sumberdaya daya alam
hutan (monev) dan
lingkungan
hidup
003-Informasi 34-Provinsi 10-Bidang Pusat
geospasial tematik pengelolaan 1.379.768,00
lingkungan hidup sumber
dan kehutanan daya alam
mendukung dan
kebijakan satu peta lingkungan
(One Map Policy) hidup
pengukuhan
dan
penatagunaan 994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Pusat
kawasan Perkantoran prioritas 1.163.525,00

- 196 -
Proyek
Nasional
hutan sesuai bidang
kerangka
reformasi
birokrasi
untuk
menjamin
kinerja yang
optimal: SAKIP
dengan nilai
minimal 78,00
(A) di tahun
2019
5435-
Perencanaa 41.713.336,00
n,
Penggunaa
n dan
Pembentuk
an Wilayah
Pengelolaan
Hutan
Pembentukan
Unit KPH serta
penataan
ruang wilayah
34 provinsi
003-Jumlah Provinsi 34-Provinsi 10-Bidang Pusat
yang memiliki peta pengelolaan 292.000,00
arahan pemanfaatan sumber
hutan yang terupdate daya alam
setiap tahun dan
lingkungan
hidup

- 197 -
Proyek
Nasional
004-Seluruh KPH 34-Provinsi 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Pusat 175.260,00
terintegrasi dalam Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan
rencana tata ruang n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber
wilayah Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
Ekonomi Tambah Usaha n Hutan dan
dan Produk Pertanian, (KPH) lingkungan
Penciptaan Pertanian Perikanan hidup
Lapangan dan
Kerja Kehutanan
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
005-Jumlah KPH 600-KPH 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Pusat
terintegrasi dalam (Update) Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan 1.202.240,00
RKTN, RKTP dan n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber
RKTK Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
Lapangan dan
Kerja Kehutanan
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya

- 198 -
Proyek
Nasional
010-Penguatan 4-Provinsi 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Pusat
Peraturan Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan 202.900,00
Perundang-undangan n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber
dan Kelembagaan Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
KPH Ekonomi Tambah Usaha n Hutan dan
Lapangan dan
Kerja Kehutanan
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
Terlayaninya 001-Persentase 100-(%) 10-Bidang Pusat
permohonan permohonan Persen pengelolaan 773.300,00
penggunaan penggunaan kawasan sumber
kawasan hutan yang daya alam
hutan memenuhi syarat dan dan
khususnya ketentuan diproses lingkungan
dalam rangka penerbitan izinnya hidup
ketahanan sesuai peraturan
energi yang berlaku
Tersedianya 002-Jumlah KPH 409-KPH 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Pusat
peta yang memiliki peta (Update) Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan 1.697.091,00
penetapan dan penetapan dan n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber
kelembagaan kelembagaan KPH Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
KPH Ekonomi Tambah Usaha n Hutan dan
Lapangan dan
Kerja Kehutanan
melalui
Pertanian,

- 199 -
Proyek
Nasional
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
007-Forest 1-Laporan 10-Bidang Pusat

Investment Program pengelolaan 32.883.150,00
Promoting sumber
Sustainable daya alam
Community Based dan
Natural Resource lingkungan
Management and hidup
Institutional
Development Project
Tersedianya 006-Data dan 3-Dokumen 10-Bidang Pusat
Data dan informasi Spasial dan pengelolaan 967.524,00
Informasi Dokumentasi sumber
Spasial dan Pemanfaatan Ruang daya alam
dokumentasi Kawasan Hutan, dan
Pemanfaatan Penggunaan Kawasan lingkungan
Ruang Hutan dan hidup
Kawasan Pembentukan
Hutan, Wilayah Pengelolaan
Penggunaan Hutan
Kawasan
Hutan dan
Pembentukan
Wilayah
Pengelolaan
Hutan

- 200 -
Proyek
Nasional
Tersedianya 008-Data Areal 4-Provinsi 01- 01- 05- 01- 10-Bidang Pusat 1.100.000,00
data areal Perhutanan Sosial Pembangu Percepata Pemberian Penyiapan pengelolaan
Perhutanan Wilayah Jawa nan n Akses Prakondisi sumber
Sosial di Manusia Pengurang Kelola Masyaraka daya alam
Wilayah Jawa Melalui an Sumber t dan
Pengurang Kemiskina Daya Alam Perdesaan lingkungan
an n melalui dan hidup
Kemiskina Perhutanan Kawasan
n dan Sosial
Peningkata
n
Pelayanan
Dasar
Terfasilitasinya 009-Fasilitasi 15-Provinsi 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Pusat
penyusunan Penyusunan RPHJP Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan 834.500,00
RPHJP KPH KPH (Coaching Klinik n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber
Penyusunan RPHJP) Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
Lapangan dan
Kerja Kehutanan
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata,
dan Jasa
Produktif
Lainnya
pengukuhan
dan
penatagunaan

- 201 -
Proyek
Nasional
kawasan 994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Pusat
hutan sesuai Perkantoran prioritas 1.585.371,00
kerangka bidang
reformasi
birokrasi
untuk
menjamin
kinerja yang
optimal: SAKIP
dengan nilai
minimal 78,00
(A) di tahun
2019
5436-
Pencegahan 4.477.094,00
Dampak
Lingkungan
Kebijakan
Wilayah
dan Sektor
Terlaksananya 001-Jumlah KLHS 5-KLHS 260,000.0 10-Bidang Pusat 260.000,00
analisis zonasi wilayah pesisir RZWP3K 0 pengelolaan
Lingkungan layak dan terjamin sumber
bagi rencana kualitasnya berbasis daya alam
zonasi pesisir daya dukung dan dan
daya tampung lingkungan
hidup
Terlaksananya 002-Jumlah KLHS 10-KLHS 421,900.0 10-Bidang Pusat
analisis yang terjamin 0 pengelolaan 421.900,00
lingkungan kualitasnya berbasis sumber
bagi semua Daya Dukung Daya daya alam
RTRW, RPJP, Tampung dan
RPJMN dan lingkungan
KRP Prioritas hidup

- 202 -
Proyek
Nasional
003-Jumlah KLHS 15-KLHS 337,900.0 10-Bidang Pusat 337.900,00
yang tereview 0 pengelolaan
kelayakannya sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Tersusunnya 004-Jumlah RPPLH 1-Dokumen 10-Bidang Pusat
RPPLH Nasional yang pengelolaan 200.100,00
Nasional dan tersusun, ditetapkan sumber
Daerah untuk dan menjadi acuan daya alam
menjadi acuan pemerintah dan
Rencana lingkungan
Pembangunan hidup
Daerah
(Tertatanya
pelestarian
dan
pemanfaatan
SDA dan LH
yang
berkelanjutan)
005-Jumlah RPPLH 5-Provinsi 10-Bidang Pusat
Provinsi yang pengelolaan 143.000,00
tersusun, diterapkan sumber
dan menjadi acuan daya alam
pemerintah daerah dan
lingkungan
hidup
006-Jumlah RPPLH 10-Kab/Kota 10-Bidang Pusat
Kab/Kota yang pengelolaan 152.100,00
tersusun, diterapkan sumber
dan menjadi acuan daya alam
pemerintah daerah dan
lingkungan

- 203 -
Proyek
Nasional
hidup
007-Jumlah 1-Indeks 10-Bidang Pusat 795.000,00

penetapan indikasi pengelolaan
daya dukung sumber
nasional dengan daya alam
pendekatan jasa dan
ekosistem pada lingkungan
setiap ekoregion hidup
008-Jumlah satuan 9-Satuan Peta 10-Bidang Pusat
peta ekoregion pada pengelolaan 495.000,00
skala 1:250.000 sumber
daya alam
dan
lingkungan
hidup
Tersusunnya 009-Rekomendasi 2-Dokumen 10-Bidang Pusat
Rekomendasi Kebijakan Perangkat pengelolaan 495.000,00
Kebijakan Ekonomi Lingkungan sumber
Perangkat daya alam
Ekonmomi dan
Lingkungan lingkungan
hidup
pengukuhan
dan 994-Layanan 1-Layanan 00-Bukan Pusat
penatagunaan Perkantoran prioritas 1.177.094,00
kawasan bidang
hutan sesuai
kerangka
reformasi

- 204 -
Proyek
Nasional
birokrasi
untuk
menjamin
kinerja yang
optimal: SAKIP
dengan nilai
minimal 78,00
(A) di tahun
2019
Pencegahan ya sistem 4.364.998,00
Dampak kajian dampak
Lingkungan lingkungan
Usaha dan yang efektif
Kegiatan bagi usaha
dan kegiatan
dalam rangka
pencegahan
dampak
lingkungan
001-Persentase 100-Persen 1,019,900. 10-Bidang Pusat
permohonan 00 pengelolaan 1.019.900,00
penilaian dokumen sumber
lingkungan yang daya alam
terlayani sesuai dan
dengan NSPK dan lingkungan
standar pelayanan hidup
publik
002-Sistem 100-Persen 675,000.0 10-Bidang Pusat
pengambilan 0 pengelolaan 675.000,00
keputusan kajian sumber
dampak lingkungan daya alam
yang efektif untuk dan
mendukung proses lingkungan
pengambilan hidup

- 205 -
Proyek
Nasional
keputusan yang
berkualitas (100
Persen)
003-Jumlah KPA 50- 10-Bidang Pusat

berlisensi dan Lembaga/Inst pengelolaan 1.505.100,00
pemeriksa UKL UPL ansi sumber
daerah yang daya alam
melakukan penilaian dan
dan pemeriksaan lingkungan
dokumen lingkungan hidup
sesuai dengan NSPK
250 daerah
Internal bidang
bidang
5438-
Pemantapa 309.410.297,00
n Kawasan
Hutan
Terlaksananya 001-Dokumen berita 0-Km 10-Bidang
penataan acara tata batas pengelolaan -
batas kawasan kawasan hutan sumber
hutan daya alam
dan
lingkungan
hidup
Terselesaikann 002-Jumlah KPH 22-KPH 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Provinsi
ya rancangan yang memiliki Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan Jambi, 12.896.080,00
tata hutan dan rancangan rencana n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber Provinsi
Kalimantan
rancangan pengelolaan Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
Barat,
rencana Ekonomi Tambah Usaha n Hutan dan

- 206 -
Proyek
Nasional
pengelolaan dan Produk Pertanian, (KPH) lingkungan Provinsi
KPH Penciptaan Pertanian Perikanan hidup Kalimantan
Lapangan dan Utara,
Provinsi
Kerja Kehutanan
Maluku,
melalui Provinsi
Pertanian, Maluku
Industri, Utara,
Pariwisata, Provinsi
dan Jasa Riau,
Produktif Provinsi
Lainny Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Selatan
Tersedianya 003-Data dan 182-Klaster 03- 01- 04- 04- 10-Bidang Provinsi
data dan informasi sumber Peningkata Peningkat Penguatan Penguatan pengelolaan Aceh, 30.670.636,00
informasi daya hutan hasil n Nilai an Ekspor Kelembaga Kesatuan sumber Provinsi Bali,
Provinsi
Sumber Daya inventarisasi klaster Tambah dan Nilai an dan Pengelolaa daya alam
Bengkulu,
Hutan TSP/PSP Ekonomi Tambah Usaha n Hutan dan Provinsi
dan Produk Pertanian, (KPH) lingkungan Gorontalo,
Penciptaan Pertanian Perikanan hidup Provinsi
Lapangan dan Jambi,
Kerja Kehutanan Provinsi
melalui Jawa Barat,
Pertanian, Provinsi
Jawa Timur,
Industri,
Provinsi
Pariwisata, Kalimantan
dan Jasa Barat,
Produktif Provinsi
Lainnya Kalimantan

- 207 -
Proyek
Nasional
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi

- 208 -
Proyek
Nasional
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
Terselenggaranya 004-Dokumen pengendalian 100-Persen 10-Bidang Provinsi
pengendalian pemantapan kawasan hutan pengelolaan Bengkulu, 2.032.846,00
pemantapan sumber daya Provinsi DI
kawasan hutan alam dan Yogyakarta,
lingkungan hidup
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi

- 209 -
Proyek
Nasional
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sumatera
Selatan
Terlaksananya 005-Dokumen berita acara tata 11531-Km 01- 01-Percepatan 04-Pelaksanaan 01-Penataan Provinsi
Penataan batas batas kawasan hutan untuk Pembangunan Pengurangan Reforma Agraria Penguasaan dan Aceh, 61.290.607,00
kawasan hutan untuk penyelesaian TORA Manusia Melalui Kemiskinan Pemilikan TORA Provinsi DI
penyelesaian TORA Pengurangan (termasuk Yogyakarta,
Kemiskinan dan pelepasan
Provinsi
Peningkatan kawasan hutan)
Pelayanan Gorontalo,
Dasar Provinsi
Jambi,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Riau,

- 210 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi,

- 211 -
Proyek
Nasional
Sumatera
Utara
Terinventarisasi dan 006-Dokumen hasil 22-Provinsi 01- 01-Percepatan 04-Pelaksanaan 01-Penataan 10-Bidang Provinsi
terverifikasinya obyek inventarisasi dan verifikasi Pembangunan Pengurangan Reforma Agraria Penguasaan dan pengelolaan Aceh, 64.564.664,00
TORA dalam obyek TORA dalam kawasan Manusia Melalui Kemiskinan Pemilikan TORA sumber daya Provinsi
kawasan hutan hutan Pengurangan (termasuk alam dan Bengkulu,
Kemiskinan dan pelepasan lingkungan hidup
Provinsi
Peningkatan kawasan hutan)
Pelayanan Gorontalo,
Dasar Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,

- 212 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
951-Layanan Sarana dan 1-Layanan 00-Bukan
Prasarana Internal prioritas bidang -
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 00-Bukan Pusat
prioritas bidang 137.955.464,00
029.07.04- Tersedianya IPTEK

Program bidang lingkungan 270.854.125,00
Penelitian dan hidup dan kehutanan
Pengembangan yang mendukung
Lingkungan pencapaian strategis
Hidup dan Kementerian LHK
Kehutanan

- 213 -
Proyek
Nasional
5390-Program
Dukungan 22.374.793,00
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Sekretariat
Badan
Penelitian,
Pengembangan
dan Inovasi
Terlaksananya 099-Nilai capaian tata kelola 83-Poin 10-Bidang Pusat, 8.298.563,00
kegiatan pemerintahan yang baik di pengelolaan Provinsi
perencanaan lingkungan Badan Litbang dan sumber daya Jawa Barat
program dan Inovasi alam dan
kerjasama; Evaluasi lingkungan hidup
dan Diseminasi; 994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang 32-Provinsi
Administrasi umum pengelolaan Jawa Barat 14.076.230,00
dan pengelolaan sumber daya
sarana/prasarana alam dan
dan perlengkapan; lingkungan hidup
serta pengelolaan
kepegawaian dan
penguatan hukum
serta organisasi tata
laksana pada Badan
Litbang LHK
5391-Penelitian
dan 30.847.961,00
Pengembangan
Pengelolaan
Hutan
Tersedianya Sintesa 001-Capaian paket IPTEK dan 6-sintesa 10-Bidang Provinsi

Hasil Penelitian persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan Jawa Barat 1.763.228,00
bidang pengelolaan bidang pengelolaan hutan sumber daya
hutan alam dan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang 32-Provinsi
pengelolaan Jawa Barat 28.322.620,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup

- 214 -
Proyek
Nasional
Terlaksananya 003-Pengembangan IPTEK LHK 1-Pilot Iptek 10-Bidang 32-Provinsi 253.613,00
pengembangan di KPH melalui Pilot IPTEK pengelolaan Jawa Barat
IPTEK bidang sumber daya
pengelolaan hutan alam dan
lingkungan hidup
Terlaksananya 002-Rancangan Pengelolaan 1-rancangan 10-Bidang 32-Provinsi 173.800,00
rancangan dan Stasiun Riset Terintegrasi di pengelolaan Jawa Barat
pengelolaan stasiun Taman Nasional sumber daya
riset kehati alam dan
terintegrasi serta lingkungan hidup
pengelolaan 4 004-Pengelolaan KHDTK dan 4-KHDTK/HP 10-Bidang 32-Provinsi 334.700,00
KHDTK Hutan Penelitian pengelolaan Jawa Barat
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5392-Penelitian
dan 21.290.447,00
Pengembangan
Peningkatan
Nilai Tambah
Hasil Hutan
Tersedianya sintesa 001-Capaian paket IPTEK dan 3-sintesa 10-Bidang 32-Provinsi
hasil penelitian Persen Kemanfaatan IPTEK pengelolaan Jawa Barat 2.190.751,00
peningkatan nilai bidang Peningkatan Nilai sumber daya
tambah hasil hutan Tambah Hasil Hutan alam dan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang 32-Provinsi
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
Terlaksananya 002-Pengembangan IPTEK LHK 1-Pilot Iptek 10-Bidang Provinsi
pengembangan di KPH melalui Pilot IPTEK pengelolaan Jawa Barat 279.000,00
IPTEK dibidang sumber daya
peningkatan nilai alam dan
tambah hasil hutan lingkungan hidup
5393-Penelitian
dan 18.075.777,00
Pengembangan
Kualitas
Lingkungan dan
Pengelolaan
Laboratorium
Lingkungan

- 215 -
Proyek
Nasional
Capaian paket IPTEK 001-Capaian paket IPTEK dan 3-sintesa 10-Bidang Provinsi
dan persen Persen Kemanfaatan IPTEK pengelolaan Banten 428.256,00
Kemanfaatan Bidang Bidang Kualitas Lingkungan sumber daya
Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium alam dan
dan Pengelolaan Lingkungan lingkungan hidup
Laboratorium
Lingkungan
951-Layanan Sarana dan 1-Layanan 10-Bidang
Prasarana Internal pengelolaan -
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang Provinsi
pengelolaan Banten 16.785.065,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
Pengelolaan 002-Pengelolaan laboratorium 1-laboratorium 10-Bidang Provinsi 780.174,00
laboratorium rujukan rujukan nasional pengelolaan Banten
nasional sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
Terlaksananya 003-Peningkatan kapasitas 3-Provinsi 10-Bidang Provinsi
peningkatan pengembangan laboratorium pengelolaan Banten 46.392,00
kapasitas lingkungan di daerah pada 15 sumber daya
pengembangan provinsi alam dan
laboratorium lingkungan hidup
lingkungan di daerah
Terlaksananya 004-Pengembangan IPTEK LHK 1-pengembangan 10-Bidang Provinsi

pengembangan paket Melalui Pilot IPTEK pengelolaan Banten 35.890,00
kualitas lingkungan alam dan
lingkungan hidup
5394-Penelitian
dan 23.639.515,00
Pengembangan
Sosekjak dan
Perubahan Iklim

- 216 -
Proyek
Nasional
Tersedianya sintesa 001-Capaian paket IPTEK dan 3-sintesa 1,098,117.00 10-Bidang Provinsi
hasil penelitian persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan Jawa Barat 1.098.117,00
sosial, ekonomi, bidang Sosial, Ekonomi, sumber daya
kebijakan dan Kebijakan dan Perubahan Iklim alam dan
perubahan iklim lingkungan hidup

sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
Terlaksananya 002-Pengembangan IPTEK LHK 1-pilot IPTEK 10-Bidang Provinsi
pengembangan di KPH melalui Pilot IPTEK pengelolaan Jawa Barat 10.525.178,00
sosekjak dan alam dan
perubahan iklim lingkungan hidup
Tersedianya 003-Rekomendasi kebijakan 2-rekomendasi 10-Bidang Provinsi 60.070,00
rekomendasi bidang LHK pengelolaan Jawa Barat
kebijakan di bidang sumber daya
LHK alam dan
lingkungan hidup
5395-
Pelaksanaan 154.625.632,00
Kegiatan
Penelitian
Tematik Unit
Litbang LHK di
Daerah (15
Satker)
Tersedianya bahan 001-Bahan Sintesa Hasil 15-bahan sintesa 10-Bidang Pusat 7.544.993,00
sintesa hasil Penelitian terintegrasi di pengelolaan
penelitian tematik seluruh Satker, Balai sumber daya
unit Litbang LHK di Besar/Balai sebanyak 75 paket alam dan
daerah lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang Pusat
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
Terlaksananya 002-Pilot IPTEK Satker BLI di 15-pilot IPTEK 10-Bidang Pusat
pengembangan daerah pengelolaan 1.505.643,00
IPTEK LHK oleh sumber daya
satker BLI di daerah alam dan
lingkungan hidup

- 217 -
Proyek
Nasional
003-Pengelolaan KHDTK dan 30-KHDTK/HP 10-Bidang Pusat 1.174.840,00
Hutan Penelitian pengelolaan
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
3-Terlaksananya 009-Penerapan IPTEK 1-Model Iptek 1-Dukungan 01-Percepatan 03-Peningkatan 03-Peningkatan Provinsi
Penerapan IPTEK Pengembangan Ekowisata Infrastruktur Pengembangan Nilai Tambah Nilai Tambah Sumatera 6.006.796,00
Pengembangan Kawasan Hutan Aek Nauli dan untuk 10 10 Destinasi Pariwisata dan Ekonomi dan Utara
Ekowisata Kawasan Kawasan Danau Toba Destinasi Pariwisata Jasa Produktif Penciptaan
Hutan Aek Nauli dan Pariwisata Prioritas Lainnya Lapangan Kerja
Kawasan Danau Toba Prioritas termasuk 4 melalui
termasuk 4 KEK KEK Pariwisata Pertanian,
Pariwisata: dan Penguatan Industri,
Danau Toba, Pemasaran Pariwisata, dan
Borobudur dan Pariwisata Jasa Produktif
sekitarnya, Prioritas Lainnya
Mandalika,
Labuan Bajo,
Wakatobi,
Bromo-
Tengger-
Semeru,
Kepulauan
Seribu, Tanjung
Lesung,
Tanjung
Kelayang dan
Morotai
029.08.10- Meningkatnya daya
Program saing SDM 310.840.945,00
Peningkatan Lingkungan Hidup
Penyuluhan dan dan Kehutanan untuk
Pengembangan mendukung
SDM peningkatan devisa
dan penerimaan
negara
Meningkatnya daya
saing SDM
lingkungan hidup dan
kehutanan untuk
mendukung
peningkatan
keseimbangan
ekosistem

- 218 -
Proyek
Nasional
5439-Dukungan Meningkatnya tata 30.315.181,00
Manajemen dan kelola pemerintahan
Pelaksanaan yang baik sesuai
Tugas Teknis kerangka reformasi
Lainnya Badan dan birokrasi pada
Penyuluhan dan unit Badan P2SDM
Pengembangan
SDM
950-Layanan Dukungan 1-Layanan 10-Bidang Pusat
Manajemen Eselon I pengelolaan 7.099.940,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5440- Tersedianya tenaga
Perencanaan bakti rimbawan
dan dalam mendukung
Pengembangan pengelolaan hutan
SDM tingkat tapak dan
SDM LHK kompeten
001-Jumlah tenaga bakti 230-orang 10-Bidang Pusat

rimbawan dalam memenuhi pengelolaan 10.730.740,00
kebutuhan tenaga pengelola sumber daya
KPH alam dan
lingkungan hidup
002-Jumlah SDM LHK yang 1000-orang 03-Peningkatan 04-Percepatan 03-Pemantapan 02-Pelaksanaan 00-Bukan Pusat
meningkat kompetensinya Nilai Tambah Peningkatan Sistem Sertifikasi Sertifikasi prioritas bidang 2.600.000,00
Ekonomi dan Keahlian Kompetensi Kompetensi
Penciptaan Tenaga Kerja
Lapangan Kerja
melalui
Pertanian,
Industri,
Pariwisata, dan
Jasa Produktif
Lainnya

- 219 -
Proyek
Nasional
Manajemen Eselon I pengelolaan 500.000,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang Pusat 1.374.454,00
pengelolaan
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5441- Meningkatkan
Penyelenggaraa kapasitas SDM LHK 140.384.612,00
n Diklat Aparatur
dan Non
Aparatur LHK
001-Jumlah Kapasitas SDM 3325-orang 10-Bidang Provinsi
aparatur dan non aparatur pengelolaan Jawa Barat, 38.435.985,00
yang meningkat kapasitasnya sumber daya Provinsi
alam dan
Kalimantan
lingkungan hidup
Timur,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
002-Jumlah SDM LHK yang 75-orang 10-Bidang Provinsi
lulus pendidikan karya siswa pengelolaan Jawa Barat 2.100.000,00
(S2 dan S3) sumber daya
alam dan
lingkungan hidup

- 220 -
Proyek
Nasional
003-Jumlah unit KHDTK 7-unit 10-Bidang Provinsi
sebagai sarana pembelajaran pengelolaan Jawa Barat, 12.402.760,00
kediklatan sumber daya Provinsi
alam dan Kalimantan
lingkungan hidup
Timur,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
005-Jumlah tenaga 300-orang 10-Bidang Provinsi 1.330.000,00
pendamping KTH dalam pengelolaan Jawa Barat,
pemberdayaan masyarakat di sumber daya Provinsi
desa-desa hutan meningkat alam dan
Kalimantan
kapasitasnya lingkungan hidup
Timur,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
951-Layanan Sarana dan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi 1.108.500,00
Prasarana Internal pengelolaan Jawa Barat,
sumber daya Provinsi
alam dan
Kalimantan
lingkungan hidup
Timur,
Provinsi

- 221 -
Proyek
Nasional
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
pengelolaan Sumatera 85.007.367,00
sumber daya Utara
alam dan Provinsi
lingkungan hidup
Jawa Barat,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
5442- Tersedianya tenaga
Penyelenggaraa teknis menengah 99.297.518,00
n Pendidikan kejuruan kehutanan
Menengah
Kejuruan
Kehutanan

- 222 -
Proyek
Nasional
001-Jumlah tenaga teknis 448-orang 03-Peningkatan 04-Percepatan 02-Penguatan 03-Pelaksanaan 00-Bukan Provinsi
menengah kejuruan kehutanan Nilai Tambah Peningkatan Penyelenggaraan Pendidikan dan prioritas bidang Jawa Barat, 65.289.204,00
yang tersedia Ekonomi dan Keahlian Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Provinsi
Penciptaan Tenaga Kerja Pelatihan Vokasi Kalimantan
Lapangan Kerja
Timur,
melalui
Pertanian, Provinsi
Industri, Papua Barat,
Pariwisata, dan Provinsi
Jasa Produktif Riau,
Lainnya Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Pusat
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
pengelolaan Jawa Barat, 34.008.314,00
alam dan Kalimantan
lingkungan hidup
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan
5443- Meningkatnya
Penyelenggaraa kapasitas masyarakat 14.718.940,00
n Pelatihan dan generasi
Masyarakat dan lingkungan hidup
Pengembangan
Generasi
Lingkungan

- 223 -
Proyek
Nasional
001-Jumlah kader Lingkungan 360-orang 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 004- 00-Bukan Pusat
hidup yang meningkat Ketahanan Peningkatan Kerusakan Peningkatan prioritas bidang 1.040.000,00
kapasitasnya Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kesadaran dan
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Kapasitas
Daya Air Tampung Lingkungan Pemerintah,
Lingkungan Hidup Swasta dan
Masyarakat
terhadap
Lingkungan
Hidup
002-Jumlah generasi muda 1200-orang 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 04-Peningkatan 00-Bukan Pusat
Lingkungan Hidup yang Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Kapasitas prioritas bidang 3.165.000,00
meningkatnya kapasitasnya Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Institusi dan
Pengurangan Alam melalui Kelembagaan
Kemiskinan dan Perhutanan Masyarakat
Peningkatan Sosial dalam Usaha
Pelayanan Perhutanan
Dasar Sosial (Koperasi,
BUMDes, dan
Akses Pasar)
003-Jumlah sekolah/kampus 400-unit 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 004- 00-Bukan Pusat
yang peduli dan berbudaya Ketahanan Peningkatan Kerusakan Peningkatan prioritas bidang 2.341.000,00
lingkungan hidup Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kesadaran dan
Masyarakat
terhadap
Lingkungan
Hidup
004-Jumlah anggota saka 780-orang 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 004- 00-Bukan Pusat
kalpataru peduli dan Ketahanan Peningkatan Kerusakan Peningkatan prioritas bidang 954.000,00
berbudaya Lingkungan Hidup Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kesadaran dan
Masyarakat
terhadap
Lingkungan
Hidup
sumber daya
alam dan

- 224 -
Proyek
Nasional
lingkungan hidup
5444- Meningkatkan
Peningkatan kapasitas pelaku 10.919.500,00
Penyuluhan utama dan pelaku
usaha dalam
pemberdayaan
masyarakat
001-Peningkatan jumlah kelas 110-unit 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 04-Peningkatan 00-Bukan Pusat 3.300.000,00
kelompok tani desa-desa hutan Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Kapasitas prioritas bidang
dari tingkatan pemula ke Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Institusi dan
madya Pengurangan Alam melalui Kelembagaan
BUMDes, dan
Akses Pasar)
002-Jumlah unit koperasi 20-unit 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 04-Peningkatan 00-Bukan Pusat
Kelompok Tani Hutan yang Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Kapasitas prioritas bidang 920.000,00
dibentuk Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Institusi dan
BUMDes, dan
Akses Pasar)
003-Jumlah Lembaga Pelatihan 20-unit 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 04-Peningkatan 00-Bukan Pusat 920.000,00
dan Pemagangan Usaha Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Kapasitas prioritas bidang
Kehutanan Swadaya (LP2UKS) Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Institusi dan
BUMDes, dan
Akses Pasar)

- 225 -
Proyek
Nasional
004-Peningkatan kapasitas 200-orang 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 04-Peningkatan 00-Bukan Pusat
tenaga pendamping/penyuluh Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Kapasitas prioritas bidang 1.800.000,00
handal bagi KTH Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Institusi dan
BUMDes, dan
Akses Pasar)
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
029.09.11- Meningkatnya akses
Program pengelolaan hutan 450.556.380,00
Perhutanan oleh masyarakat
Sosial dan
Kemitraan
Lingkungan
Meningkatnya upaya
penyelesaian konflik
dan tenurial di
kawasan hutan
Meningkatnya
perilaku peduli
lingkungan dan
kehutanan
5413-Dukungan Reformasi tata kelola
Manajemen dan kepemerintahan yang 74.629.725,00
Pelaksanaan baik di lingkungan
Tugas Teknis Ditjen PSKL
Lainnya Ditjen
Perhutanan
Sosial dan
Kemitraan
Lingkungan

- 226 -
Proyek
Nasional
950-Layanan Dukungan 1-Layanan 10-Bidang 00-Pusat
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
951-Layanan Sarana dan 1-Layanan 10-Bidang 270.000,00
Prasarana Internal pengelolaan
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
955-Layanan Manajemen 1-Layanan 10-Bidang Provinsi Bali,
Keuangan pengelolaan Provinsi 1.000.000,00
sumber daya Kalimantan
alam dan Selatan,
lingkungan hidup
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang 00-Pusat
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5414-Penyiapan Meningkatnya luas 86.060.018
Kawasan areal kelola 86.060.018,00
Perhutanan masyarakat
Sosial
001-Luas Hutan Yang Dikelola 1000000-Hektar 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 01-Penyiapan 00-Bukan Provinsi Bali,
Masyarakat dalam bentuk Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Prakondisi prioritas bidang Provinsi 84.435.018,00
HKm, HD, HTR dan Kemitraan Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Masyarakat Jambi,
Kehutanan Pengurangan Alam melalui Perdesaan dan Provinsi
Kemiskinan dan Perhutanan Kawasan
Kalimantan
Peningkatan Sosial
Pelayanan Selatan,
Dasar Provinsi
Maluku,
Provinsi

- 227 -
Proyek
Nasional
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
Prasarana Internal prioritas bidang 1.625.000,00
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 00-Bukan
prioritas bidang -
5415-Bina Usaha Meningkatnya
Perhutanan kelompok usaha 227.221.997,00
Sosial dan Hutan perhutanan sosial
Adat dan kemitraan
001-Jumlah Kelompok Usaha 1500-Kelompok 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 03- 00-Bukan Provinsi Bali,
Perhutanan Sosial Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Pengembangan prioritas bidang Provinsi 93.987.997,00
Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Usaha Jambi,
Pengurangan Alam melalui Perhutanan Provinsi
Kemiskinan dan Perhutanan Sosial
Kalimantan
Peningkatan Sosial Berkelanjutan
Pelayanan Selatan,
Dasar Provinsi
Maluku,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
002-Jumlah fasilitasi 2300-Paket 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 03- 00-Bukan Provinsi Bali,
peningkatan produksi hasil Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Pengembangan prioritas bidang Provinsi 132.500.000,00
hutan dan jasa lingkungan Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Usaha Kalimantan
Pengurangan Alam melalui Perhutanan Selatan,
Kemiskinan dan Perhutanan Sosial
Provinsi
Peningkatan Sosial Berkelanjutan
Pelayanan Maluku,
Dasar Provinsi
Sulawesi
Selatan,

- 228 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat

Prasarana Internal prioritas bidang 734.000,00
prioritas bidang -
5416-Kemitraan Meningkatnya role
Lingkungan dan model komunitas 44.814.000,00
Peran Serta yang berperan serta
Masyarakat dalam penyelamatan
SDA dan ekosistem
serta LHK
001-Jumlah Komunitas 100-Komunitas 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 01-Penyiapan 00-Bukan Provinsi Bali, 4.597.500,00
Kemitraan Lingkungan Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Prakondisi prioritas bidang Provinsi
Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Masyarakat Kalimantan
Pengurangan Alam melalui Perdesaan dan
Selatan,
Provinsi
Peningkatan Sosial
Pelayanan Maluku,
Dasar Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
002-Penyediaan Pendamping 1215-Orang 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 02-Pengelolaan 00-Bukan Provinsi Bali,
Dalam Pengembangan Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Kolaboratif prioritas bidang Provinsi 40.216.500,00
Perhutanan Sosial Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Sumber Daya Kalimantan
Pengurangan Alam melalui Hutan Bersama
Selatan,
Provinsi
Peningkatan Sosial Desa
Pelayanan Maluku,
Dasar Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi

- 229 -
Proyek
Nasional
Sumatera
Utara, Pusat

prioritas bidang -
5417- Meningkatnya
Penanganan penyelesaian konflik 17.830.640,00
Konflik, Tenurial, bidang lingkungan
dan Hutan Adat hidup dan kemitraan
001-Penanganan Konflik dan 300000-Ha 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 01-Penyiapan 00-Bukan Provinsi Bali,
Tenurial Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Prakondisi prioritas bidang Provinsi 8.305.640,00
Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Masyarakat Jambi,
Provinsi
Kalimantan
Peningkatan Sosial
Pelayanan Selatan,
Dasar Provinsi
Maluku,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
002-Penyelenggaraan Verifikasi 30000-Ha 01- 01-Percepatan 05-Pemberian 01-Penyiapan 00-Bukan Provinsi Bali,
Hutan Adat Pembangunan Pengurangan Akses Kelola Prakondisi prioritas bidang Provinsi 9.525.000,00
Manusia Melalui Kemiskinan Sumber Daya Masyarakat Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Peningkatan Sosial
Pelayanan Maluku,
Dasar Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi

- 230 -
Proyek
Nasional
Sumatera
Utara, Pusat

prioritas bidang -
029.10.12- Meningkatkan
Program Kawasan Hutan 443.634.941,00
Penegakan (termasuk kawasan
Hukum konservasi) yang
Lingkungan dapat dilindungi dari
Hidup dan Gangguan Keamanan
Kehutanan Hutan
5427-Dukungan Terwujudnya
Manajemen dan reformasi tata kelola 159.901.932,00
Pelaksanaan Kepemerintahan
Tugas Teknis yang baik di
Lainnya Ditjen lingkungan Direktorat
Penegakan Jenderal PHLHK
Hukum
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
950-Layanan Dukungan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi DKI
Manajemen Eselon I pengelolaan Jakarta 15.800.000,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
951-Layanan Sarana dan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi DKI
Prasarana Internal pengelolaan Jakarta 3.500.000,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup

- 231 -
Proyek
Nasional
970- Layanan Dukungan 1 Layanan 10-Bidang Provinsi DKI
Manajemen Satker pengelolaan Jakarta, 6.000.000,00
alam dan Jawa Timur,
lingkungan hidup
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 00-Bukan Provinsi
prioritas bidang Sumatera 134.601.932,00
Utara,
Provinsi DKI
Jakarta,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Papua Barat
5428- Terlaksananya
Pencegahan dan pencegahan dan 134.235.727,00
Pengamanan pengamanan
Hutan terhadap gagguan
dan ancaman
keamanan kawasan
hutan di 34 Provinsi

- 232 -
Proyek
Nasional
001-Luas hutan yang 2669000-Hektar 10-Bidang Provinsi DKI
diamankan dari gangguan dan pengelolaan Jakarta, 61.954.567,00
ancaman bidang kehutanan sumber daya Provinsi
melalui kegiatan sosialisasi, alam dan Jawa Timur,
patroli dan operasi lingkungan hidup
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
002-Luas hutan DAS Citarum 6000-Hektar 10-Bidang Provinsi DKI
yang diamankan dari pengelolaan Jakarta, 5.081.160,00
gangguan dan ancaman bidang sumber daya Provinsi
kehutanan melalui kegiatan alam dan Jawa Timur
sosialisasi, patroli dan operasi lingkungan hidup
004-Sarana Prasarana 6-Lokasi 10-Bidang Provinsi DKI
Pencegahan dan Pengamanan pengelolaan Jakarta, 67.200.000,00
Hutan yang memenuhi standar sumber daya Provinsi
minimum alam dan Jawa Timur,
lingkungan hidup
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
5429- Meningkatnya
Penyelesaian efektifitas 16.847.223,00
Sengketa penyelesaian
Lingkungan sengketa lingkungan
Hidup hidup

- 233 -
Proyek
Nasional
001-Gugatan Perdata 7-Gugatan 04-Pemantapan 04- 04-Penguatan 003-Penegakan 00-Bukan Provinsi DKI
Lingkungan Hidup melalui Ketahanan Peningkatan Kelembagaan, Hukum di prioritas bidang Jakarta 7.916.667,00
Pengadilan Energi, Pangan, Daya Dukung Regulasi, Bidang Sumber
dan Sumber SDA dan Daya Pengawasan dan Daya Alam dan
Daya Air Tampung Penegakan Lingkungan
Lingkungan Hukum di Bidang Hidup
Sumber Daya
Alam dan
Lingkungan
Hidup
002-Kasus Sengketa 20-Kasus 10-Bidang Provinsi DKI 5.858.556,00
Lingkungan Hidup yang pengelolaan Jakarta
diselesaikan di luar pengadilan sumber daya
dalam bentuk kesepakatan alam dan
lingkungan hidup
003- Gugatan Perdata 3-Gugatan 003- 03-Rehabilitasi 04-Peningkatan 04-Pemantapan Provinsi DKI
Lingkungan Hidup terkait DAS Penanganan dan Pemulihan Daya Dukung Ketahanan Jakarta 3.000.000,00
CITARUM melalui Pengadilan Pencemaran Kerusakan SDA dan Daya Energi, Pangan,
DAS Citarum Sumber Daya Tampung dan Sumber
Alam dan Lingkungan Daya Air
Lingkungan
Hidup
951- Layanan Sarana dan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi DKI 72.000,00

Prasarana Internal pengelolaan Jakarta
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup

- 234 -
Proyek
Nasional
5430- Meningkatnya
Penanganan efektifitas 64.768.840,00
Pengaduan, penanganan
Pengawasan dan pengaduan,
Sanksi pengawasan izin, izin
Administrasi lingkungan, izin PPLH
dan PPU, ketaatan
terhadap Sanksi
Administrasi
001-Pengaduan yang masuk 1200-Pengaduan 04- 04- 04-Penguatan 002-Penguatan 00-Bukan Provinsi DKI
tertangani Pemantapan Peningkatan Kelembagaan, Sistem prioritas bidang Jakarta, 19.556.520,00
Ketahanan Daya Dukung Regulasi, Perizinan, Provinsi
Energi, Pangan, SDA dan Daya Pengawasan dan Pengawasan,
Jawa Timur,
dan Sumber Tampung Penegakan dan
Provinsi
Daya Air Lingkungan Hukum di Bidang Pengamanan
Sumber Daya Pengelolaan Kalimantan
Alam dan Sumber Daya Timur,
Lingkungan Alam dan Provinsi
Hidup Lingkungan Papua Barat,
Hidup Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
002-Usaha dan/atau kegiatan 650-Izin 10-Bidang Provinsi DKI
yang diawasi dan tingkat pengelolaan Jakarta, 18.712.320,00
penaatan perusahaan sumber daya Provinsi
alam dan Jawa Timur,
lingkungan hidup
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi

- 235 -
Proyek
Nasional
Sumatera
Utara
003-Sanksi adminitrasi 50-Sanksi 04-Pemantapan 04- 04-Penguatan 002-Penguatan 10-Bidang Provinsi DKI
Ketahanan Peningkatan Kelembagaan, Sistem pengelolaan Jakarta 5.500.000,00
Energi, Pangan, Daya Dukung Regulasi, Perizinan, sumber daya
dan Sumber SDA dan Daya Pengawasan dan Pengawasan, alam dan
Daya Air Tampung Penegakan dan lingkungan hidup
Lingkungan Hukum di Bidang Pengamanan
Sumber Daya Pengelolaan
Alam dan Sumber Daya
Lingkungan Alam dan
Hidup Lingkungan
Hidup
004-Penanganan Pengaduan, 100-Perusahaan 003- 03-Rehabilitasi 04-Peningkatan 04-Pemantapan Provinsi DKI
Pengawasan dan Sanksi Penanganan dan Pemulihan Daya Dukung Ketahanan Jakarta 3.000.000,00
Administrasi di DAS Citarum Pencemaran Kerusakan SDA dan Daya Energi, Pangan,
DAS Citarum Sumber Daya Tampung dan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Air
Lingkungan
Hidup
005-Sarana Prasarana 6-Lokasi 003- 03-Rehabilitasi 04-Peningkatan 04-Pemantapan Provinsi DKI
Pengaduan, Pengawasan dan Penanganan dan Pemulihan Daya Dukung Ketahanan Jakarta, 18.000.000,00
Sanksi Administrasi yang Pencemaran Kerusakan SDA dan Daya Energi, Pangan, Provinsi
memenuhi standar minimum DAS Citarum Sumber Daya Tampung dan Sumber Daya
Jawa Timur,
Alam dan Lingkungan Air
Provinsi
Lingkungan
Hidup Kalimantan
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 236 -
Proyek
Nasional
5431-Penegakan Meningkatnya jumlah
Hukum Pidana kasus pidana LHK 67.881.219,00
Lingkungan yang di tangani oleh
Hidup dan PPNS LHK secara
Kehutanan Profesional
001-Kasus pidana LHK yang 75-Kasus 04- 04- 04-Penguatan 003-Penegakan 00-Bukan Provinsi DKI
diselesaikan sampai dengan Pemantapan Peningkatan Kelembagaan, Hukum di prioritas bidang Jakarta, 51.481.219,00
P21 (berkas perkara Ketahanan Daya Dukung Regulasi, Bidang Sumber Provinsi
dinyatakan lengkap) Energi, Pangan, SDA dan Daya Pengawasan dan Daya Alam dan Jawa Timur,
dan Sumber Tampung Penegakan Lingkungan
Provinsi
Daya Air Lingkungan Hukum di Bidang Hidup
Sumber Daya Kalimantan
Alam dan Timur,
Lingkungan Provinsi
Hidup Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
002-Penyelesaian Kasus Pidana 3-Kasus 003-Penegakan 04-Penguatan 04-Peningkatan 04-Pemantapan Provinsi DKI
LHK di DAS Citarum Hukum di Kelembagaan, Daya Dukung Ketahanan Jakarta, 1.400.000,00
Bidang Sumber Regulasi, SDA dan Daya Energi, Pangan, Provinsi
Daya Alam dan Pengawasan Tampung dan Sumber Jawa Timur,
Lingkungan dan Penegakan Lingkungan Daya Air
Provinsi
Hidup Hukum di
Bidang Sumber Kalimantan
Daya Alam dan Timur,
Lingkungan Provinsi
Hidup Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara

- 237 -
Proyek
Nasional
006-Sarana Prasarana 6-Lokasi 10-Bidang Provinsi DKI
Penegakan Hukum Pidana LHK pengelolaan Jakarta, 15.000.000,00
yang memenuhi standar sumber daya Provinsi
minimum alam dan Jawa Timur,
lingkungan hidup
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
029.11.13- Peningkatan
Program efektivitas adaptasi 297.068.857,00
Pengendalian dan mitigasi
Perubahan Iklim perubahan iklim serta
pengendalian
kebakaran hutan dan
lahan
Penurunan luas areal
kebakaran
hutan/lahan
Peningkatan jumlah
wilayah yang
memiliki kapasitas
adaptasi perubahan
iklim
5445-Dukungan Terwujudnya tata 99.388.105,00

Manajemen dan kelola
Pelaksanaan kepemerintahan yang
Tugas Teknis baik di lingkungan
Lainnya Ditjen Ditjen PPI
Pengendalian
Perubahan Iklim
950-Layanan Dukungan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi Bali,
Manajemen Eselon I pengelolaan Provinsi 10.094.000,00
sumber daya Kalimantan
alam dan Tengah,

- 238 -
Proyek
Nasional
lingkungan hidup Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
951-Layanan Sarana dan 1-Layanan 10-Bidang Provinsi Bali,
Prasarana Internal pengelolaan Provinsi 4.372.500,00
sumber daya Sulawesi
alam dan Selatan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 07-Bidang Provinsi Bali,
hukum dan Provinsi 84.921.605,00
aparatur Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
5446-Adaptasi Meningkatnya
Perubahan Iklim kemampuan adaptasi 1.750.000,00
perubahan iklim
001-Pengembangan dan 1-sistem 04-Pemantapan 04- 04-Penguatan 001-Penguatan 10-Bidang Pusat
Operasionalisasi Sistim Ketahanan Peningkatan Kelembagaan, Regulasi dan pengelolaan 800.000,00
Informasi dan Data Indeks Energi, Pangan, Daya Dukung Regulasi, Kelembagaan sumber daya
Kerentanan (SIDIK) dan Sumber SDA dan Daya Pengawasan dan Bidang alam dan
Daya Air Tampung Penegakan Lingkungan lingkungan hidup
Lingkungan Hukum di Bidang Hidup di Daerah
Sumber Daya
Alam dan
Lingkungan
Hidup
002-Pengembangan Program 30-Desa 10-Bidang Pusat
Kampung Iklim (Proklim) pengelolaan

- 239 -
Proyek
Nasional
sumber daya 950.000,00
alam dan
lingkungan hidup
951-Layanan Internal 1-Layanan 10-Bidang Pusat
(Overhead) pengelolaan -
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5447-Mitigasi Ketersediaan
Perubahan Iklim kebijakan dan 24.878.000,00
perangkat mitigasi
perubahan iklim di
bidang kehutanan,
lahan gambut, dan
limbah
002-Fasilitasi Penyelenggaraan 6-Wilayah 10-Bidang Provinsi Bali, 11.218.000,00

Mitigasi Perubahan Iklim pengelolaan Provinsi
Dalam Rangka Implementasi sumber daya Kalimantan
NDC alam dan
Tengah,
lingkungan hidup
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
003-Penurunan konsumsi 5-persentase 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 004- 10-Bidang Pusat
bahan perusak ozon Ketahanan Peningkatan Kerusakan Peningkatan pengelolaan 13.610.000,00
Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kesadaran dan sumber daya
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Kapasitas alam dan
Daya Air Tampung Lingkungan Pemerintah, lingkungan hidup
Masyarakat
terhadap
Lingkungan
Hidup
sumber daya
alam dan

- 240 -
Proyek
Nasional
lingkungan hidup
5448- Terwujudnya
Inventarisasi Gas penyelenggaraan 15.450.000,00
Rumah Kaca inventarisasi GRK,
serta Monitoring, serta monitoring,
Pelaporan dan pelaporan dan
Verifikasi verifikasi Emisi GRK
yang dilaporkan
secara berkala setiap
tahun
001-Tersedianya sistem 5-Sektor 10-Bidang Provinsi Bali, 15.450.000,00
inventarisasi GRK nasional pengelolaan Provinsi
yang termutakhirkan dan sumber daya Kalimantan
verifikasi dan registri aksi alam dan Tengah,
mitigasi lingkungan hidup
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5449-Mobilisasi Meningkatnya
Sumber Daya ketersediaan 1.250.000,00
untuk Perubahan pendanaan dan
Iklim kapasitas
pengembangan sains
perubahan iklim dan
teknologi rendah
karbon
001-Fasilitasi peningkatan 5-wilayah 10-Bidang Pusat
kapasitas, transfer teknologi pengelolaan 1.250.000,00
rendah karbon dan akses sumber daya
pembagian manfaat alam dan

- 241 -
Proyek
Nasional
lingkungan hidup

sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5450- Terjaminnya
Pengendalian efektivitas dan 159.352.834,39
Kebakaran jangkauan
Hutan dan pengendalian
Lahan karhutla
004-Pencegahan kebakaran 746-Desa 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 003- 10-Bidang Provinsi Bali, 43.251.939,51
hutan dan lahan Ketahanan Peningkatan Kerusakan Pencegahan pengelolaan Provinsi
Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kebakaran sumber daya Kalimantan
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Lahan dan alam dan Tengah,
Daya Air Tampung Lingkungan Hutan lingkungan hidup
Provinsi
Lingkungan Hidup
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
005-Peningkatan Kapasitas 34 Daops 04-Pemantapan 04- 02- 005- 10-Bidang Provinsi 75.910.894.88
Tenaga dan Pengelolaan Ketahanan Peningkatan Penanggulangan Penanggulangan pengelolaan Kalimantan
Sarpras Dalkarhutla Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Kebakaran sumber daya Tengah,
dan Sumber SDA dan Daya Lingkungan Lahan dan alam dan Provinsi
Daya Air Tampung Hidup Hutan lingkungan hidup
Sulawesi
Lingkungan
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
006-Penanggulangan 8-Laporan 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 003- 10-Bidang Provinsi Bali,
Kebakaran Hutan dan Lahan Ketahanan Peningkatan Kerusakan Pencegahan pengelolaan Provinsi 29.100.000,00
Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kebakaran sumber daya Kalimantan
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Lahan dan alam dan Tengah,
Daya Tampung Lingkungan Hutan lingkungan hidup
Provinsi
Lingkungan Hidup

- 242 -
Proyek
Nasional
Papua Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
007-Pengembangan Kemitraan 53-Desa/Mitra 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 004- 10-Bidang Provinsi Bali,
dan MPA Pengendalian Ketahanan Peningkatan Kerusakan Peningkatan pengelolaan Provinsi 6.390.000,00
Kebakaran Hutan dan Lahan Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kesadaran dan sumber daya Kalimantan
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Kapasitas alam dan Tengah,
Daya Air Tampung Lingkungan Pemerintah, lingkungan hidup
Provinsi
Masyarakat Papua Barat,
terhadap Provinsi
Lingkungan Sulawesi
Hidup Selatan,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
011-Perencanaan dan 4 Forum 10-Bidang Pusat
Kerjasama pengelolaan 700.000,00
Regional/Internasional terkait sumber daya
Dalkarhutla alam dan
lingkungan hidup
029.12.14- Meningkatnya 282.282.534,00
Program kesehatan
Pengelolaan masyarakat dan
Sampah, Limbah kualitas lingkungan
dan B3 dengan
berkurangnya risiko
akibat paparan B3,
limbah B3, dan
sampah
5451-Dukungan Terwujudnya
Manajemen dan reformasi tata kelola 50.985.572,00
Pelaksanaan kepemerintahan yang
Tugas Teknis baik di lingkungan
Lainnya Ditjen Ditjen PSLB3
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan B3

- 243 -
Proyek
Nasional
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5452- Peningkatan limbah
Pengelolaan B3 B3 dan non B3 yang 11.550.000,00
dipantau
pengelolaannya
001-Penghapusan Penggunaan 3-Lokasi 04- 04- 02- 003- 00-Bukan Provinsi 9.100.000,00
Merkuri Pemantapan Peningkatan Penanggulangan Penghapusan prioritas bidang Kalimantan
Ketahanan Daya Dukung Kerusakan Penggunaan Tengah,
Energi, Pangan, SDA dan Daya Lingkungan Merkuri oleh Provinsi
dan Sumber Tampung Hidup PESK
Maluku
Daya Air Lingkungan
Utara, Pusat
002-Pengendalian dan 4-Dokumen 10-Bidang Pusat
Penanganan B3 pengelolaan 2.450.000,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 10-Bidang
pengelolaan -
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5453-Verifikasi Meningkatnya 6.846.962,00
Pengelolaan pelayanan
Limbah B3 dan pengelolaan limbah
Limbah Non B3 B3 dan non B3
001-Peningkatan Pelayanan 400-Industri 10-Bidang Pusat
Perizinan Pengelolaan Limbah pengelolaan 4.800.000,00
B3 sumber daya
alam dan

- 244 -
Proyek
Nasional
lingkungan hidup
002-Pengembangan Kebijakan 3-Dokumen 10-Bidang Pusat 2.046.962,00

dan Peraturan Pengelolaan pengelolaan
Limbah B3 dan Limbah Non B3 sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
pengelolaan -
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5454-Penilaian Peningkatan limbah
Kinerja B3 dan non B3 yang 12.700.000,00
Pengelolaan dipantau
Limbah B3 dan pengelolaannya
Limbah Non B3
001-Penyediaan Fasilitas 3-Lokasi 04- 04- 01-Pencegahan 004- 00-Bukan Provinsi
Pemanfaatan Limbah Non B3 Pemantapan Peningkatan Kerusakan Peningkatan prioritas bidang Kalimantan 5.600.000,00
Biomassa Sebagai Energi Ketahanan Daya Dukung Sumber Daya Kesadaran dan Tengah,
Energi, Pangan, SDA dan Daya Alam dan Kapasitas Provinsi
dan Sumber Tampung Lingkungan Pemerintah,
Maluku
Daya Air Lingkungan Hidup Swasta dan
Masyarakat Utara, Pusat
terhadap
Lingkungan
Hidup
002-Pemantauan Peningkatan 1-Dokumen 10-Bidang 00-Pusat 7.100.000,00
Kinerja Pengelolaan Limbah B3 pengelolaan
dan Limbah non B3 Pada sumber daya
Lingkungan Industri alam dan
lingkungan hidup
004-Penyediaan fasilitas 0- 00-Bukan
penunjang percontohan prioritas bidang -
pengelolaan limbah medis dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang tersedia

- 245 -
Proyek
Nasional
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
pengelolaan -
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5455-Pemulihan Peningkatan volume
Kontaminasi dan lahan terkontaminasi 27.050.000,00
Tanggap Darurat yang terpulihkan
Limbah B3
001-Pemulihan Lahan 100000-Ton 10-Bidang Pusat
Terkontaminasi Limbah B3 pengelolaan 1.250.000,00
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
002-Pengembangan Sistem 2-Dokumen 10-Bidang Pusat
Tanggap Darurat Pengelolaan pengelolaan 1.232.930,00
Limbah B3 sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
003-Penyediaan Data 2-Dokumen 10-Bidang Pusat
Inventarisasi dan Identifikasi pengelolaan 1.250.000,00
Lahan Terkontaminasi Limbah sumber daya
B3 alam dan
lingkungan hidup
004-Pemulihan Lahan 5500-Ton 01- 04- 03-Peningkatan 003-Restorasi 00-Bukan Provinsi
Terkontaminasi Limbah B3 Non Pembangunan Peningkatan Kualitas lingkungan prioritas bidang Banten, 23.317.070,00
Institusi Manusia Melalui Akses Lingkungan di tercemar limbah Provinsi
Pengurangan Masyarakat Permukiman B3 Jawa Tengah
Kemiskinan dan Terhadap
Peningkatan Perumahan
Pelayanan dan
Dasar Permukiman
Layak
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup

- 246 -
Proyek
Nasional
pengelolaan -
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
5456-
Pengelolaan 173.150.000,00
Sampah
01-Pengurangan 001-Pengurangan Timbulan 85-Ton 04-Pemantapan 04- 02- 002- 00-Bukan Pusat
jumlah timbulan Sampah Melalui Penerapan Ketahanan Peningkatan Penanggulangan Penanganan prioritas bidang 2.500.000,00
sampah EPR Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Sampah Plastik
dan Sumber SDA dan Daya Lingkungan di Laut
Daya Air Tampung Hidup
Lingkungan
002-Pengurangan Timbulan 1-Lokasi 03-Peningkatan 03- 01-Percepatan 1-Dukungan 01- Provinsi 4.050.000,00
Sampah Melalui Pembangunan Nilai Tambah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Pengarusutamaan Nusa
Pusat Daur Ulang (PDU) di Ekonomi dan Nilai Tambah 10 Destinasi untuk 10 dan Tenggara
Destinasi Wisata Penciptaan Pariwisata dan Pariwisata Destinasi pembangungan Barat, Pusat
Lapangan Kerja Jasa Produktif Prioritas Pariwisata lintas bidang
melalui Lainnya termasuk 4 KEK Prioritas
Pertanian, Pariwisata dan termasuk 4 KEK
Industri, Penguatan Pariwisata:
Pariwisata, dan Pemasaran Danau Toba,
Jasa Produktif Pariwisata Borobudur dan
Lainnya Prioritas sekitarnya,
Mandalika,
Labuan Bajo,
Wakatobi,
Bromo-Tengger-
Semeru,
Kepulauan
Seribu, Tanjung
Lesung,
Tanjung
Kelayang dan
Morotai

- 247 -
Proyek
Nasional
02-Penanganan 003-Penanganan Sampah 14000000-Ton 01- 04- 03-Peningkatan 002- 00-Bukan Pusat
jumlah sampah Melalui Penyediaan Perangkat Pembangunan Peningkatan Kualitas Peningkatan prioritas bidang 9.650.000,00
Implementasi Pemantauan dan Manusia Melalui Akses Lingkungan di kualitas udara
Evaluasi Kota Bersih, Teduh Pengurangan Masyarakat Permukiman perkotaan
dan Sehat Berkelanjutan Kemiskinan dan Terhadap
(ADIPURA) Peningkatan Perumahan
Pelayanan dan
Dasar Permukiman
Layak
004-Penyediaan Sarana 2-Kab/Kota 04- 04- 03-Rehabilitasi 004- 00-Bukan Provinsi
Prasarana Pengelolaan Sampah Pemantapan Peningkatan dan Pemulihan Pengelolaan prioritas bidang Jawa Timur, 3.800.000,00
Spesifik Ketahanan Daya Dukung Kerusakan Sampah Spesifik Provinsi
Energi, Pangan, SDA dan Daya Sumber Daya Kalimantan
dan Sumber Tampung Alam dan
Timur, Pusat
Daya Air Lingkungan Lingkungan
Hidup
005-Pengembangan Kebijakan 1-Dokumen 10-Bidang Pusat

Pengelolaan Sampah dan pengelolaan 1.850.000,00
Pembinaan Penerapan sumber daya
Jakstrada Pengelolaan Sampah alam dan
lingkungan hidup
006-Penyediaan Fasilitas 10800-Ton 04-Pemantapan 04- 03-Rehabilitasi 003- 00-Bukan Provinsi 12.700.000,00
Pengelolaan Sampah di DAS Ketahanan Peningkatan dan Pemulihan Penanganan prioritas bidang Jawa Barat,
Citarum Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Pencemaran Pusat
dan Sumber SDA dan Daya Sumber Daya DAS Citarum
Daya Air Tampung Alam dan
Hidup
007-Pengelolaan Sampah 9-Kab/Kota 04-Pemantapan 04- 02- 002- 00-Bukan Provinsi 10.300.000,00
Terpadu di Wilayah Pesisir Ketahanan Peningkatan Penanggulangan Penanganan prioritas bidang Aceh,
Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Sampah Plastik Provinsi Bali,
dan Sumber SDA dan Daya Lingkungan di Laut Provinsi
Daya Air Tampung Hidup
Jawa Timur,
Lingkungan
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Maluku,
Provinsi

- 248 -
Proyek
Nasional
Papua,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Pusat
008-Pembangunan biodigester 1-Fasilitas 01- 04- 03-Peningkatan 002- 00-Bukan Provinsi 2.300.000,00
sampah pasar tradisional Pembangunan Peningkatan Kualitas Peningkatan prioritas bidang Kalimantan
kapasitas 3 ton/hari Manusia Melalui Akses Lingkungan di kualitas udara Barat, Pusat
Pengurangan Masyarakat Permukiman perkotaan
Kemiskinan dan Terhadap
Peningkatan Perumahan
Pelayanan dan
Dasar Permukiman
Layak
009-Pengembangan sarana 123900-Ton 00-Bukan Pusat

dan prasarana pengelolaan prioritas bidang 126.000.000,00
sampah di daerah prioritas


prioritas bidang -
029.13.15- Meningkatnya
Program kualitas udara 538.294.191,00
Pengendalian Meningkatnya
Pencemaran dan kualitas air
Kerusakan
Meningkatnya
Lingkungan
kualitas tutupan
lahan
Menurunnya tingkat
pencemaran dan
kerusakan wilayah
pesisir dan laut
Meningkatnya
kualitas pengelolaan
lahan gambut

- 249 -
Proyek
Nasional
Terwujudnya
reformasi tata kelola
kepemerintahan yang
baik di lingkungan
Direktorat Jenderal
Pengendalian
Pencemaran dan
Kerusakan LH
5457-Dukungan Meningkatnya 65.276.191,00
Manajemen dan reformasi tata kelola
Pelaksanaan pemerintah yang baik
Tugas Teknis di lingkungan Ditjen.
Lainnya Ditjen PPKL
Pengendalian
Pencemaran dan
Kerusakan
Lingkungan
hidup
sumber daya
alam dan
lingkungan hidup
994-Layanan Perkantoran 1-Layanan 00-Bukan Provinsi DKI
prioritas bidang Jakarta 48.293.971,00
5458-
Pengendalian 27.014.000,00
Pencemaran
Udara
Peningkatan Kinerja 001-Jumlah Kota yang 0-Kota 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 001- 00-Bukan
Pemerintah Daerah Meningkat Kinerjanya Dalam Ketahanan Peningkatan Kerusakan Pemantauan prioritas bidang -
Dalam Pengendalian Pengendalian Pencemaran Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan
Pencemaran Udara Udara dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Udara
Daya Air Tampung Lingkungan
Lingkungan Hidup
Tersedianya status 002-Tersedianya status mutu 0-Kota 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 001- 00-Bukan
mutu udara udara perkotaan Ketahanan Peningkatan Kerusakan Pemantauan prioritas bidang -
perkotaan Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Udara
Lingkungan Hidup

- 250 -
Proyek
Nasional
Meningkatnya 003-Peningkatan proporsi 1500-Industri 04- 04- 01-Pencegahan 001- 10-Bidang Provinsi 2.646.000,00
proporsi jumlah jumlah industri yang Pemantapan Peningkatan Kerusakan Pemantauan pengelolaan Aceh,
industri yang memenuhi baku mutu emisi Ketahanan Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan sumber daya Provinsi Bali,
memenuhi baku Energi, Pangan, SDA dan Daya Alam dan Udara alam dan Provinsi
mutu emisi dan Sumber Tampung Lingkungan lingkungan hidup
Banten,
Daya Air Lingkungan Hidup
Provinsi
Bengkulu,
Provinsi DI
Yogyakarta,
Provinsi DKI
Jakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka

- 251 -
Proyek
Nasional
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,

- 252 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
Tersedianya Indeks 004-Terlaksananya 400-Kab/Kota 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 001- 10-Bidang Provinsi
Kualitas Udara pemantauan kualitas udara Ketahanan Peningkatan Kerusakan Pemantauan pengelolaan Aceh, 24.368.000,00
untuk perhitungan indeks Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan sumber daya Provinsi Bali,
kualitas udara dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Udara alam dan
Provinsi
Daya Air Tampung Lingkungan lingkungan hidup
Banten,
Lingkungan Hidup
Provinsi
Bengkulu,
Provinsi DI
Yogyakarta,
Provinsi DKI
Jakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,

- 253 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,

- 254 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
5459-
Pencemaran Air
Tersedianya data 001-Tersedianya informasi 2-Titik 04- 04- 01-Pencegahan 001- 10-Bidang Provinsi
kualitas air data kualitas air Pemantapan Peningkatan Kerusakan Pemantauan pengelolaan Aceh, 75.740.754,00
Ketahanan Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan sumber daya Provinsi Bali,
Energi, Pangan, SDA dan Daya Alam dan Udara alam dan Provinsi
dan Sumber Tampung Lingkungan lingkungan hidup
Banten,
Daya Air Lingkungan Hidup
Provinsi
Bengkulu,
Provinsi DI
Yogyakarta,
Provinsi DKI
Jakarta,
Provinsi
Gorontalo,
Provinsi
Jambi,
Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa

- 255 -
Proyek
Nasional
Tengah,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Lampung,
Provinsi
Maluku,
Provinsi
Maluku
Utara,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,

- 256 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Papua,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sulawesi
Utara,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara
Membaiknya kualitas 002-Pengelolaan DAS Citarum 1-DAS 04-Pemantapan 04- 03-Rehabilitasi 003- 10-Bidang Provinsi DKI
air satu kelas (PROKASIH) Ketahanan Peningkatan dan Pemulihan Penanganan pengelolaan Jakarta, 14.063.246,00
Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Pencemaran sumber daya Provinsi
dan Sumber SDA dan Daya Sumber Daya DAS Citarum alam dan Jawa Barat
Daya Air Tampung Alam dan lingkungan hidup
Hidup
5460-
Pencemaran dan
Kerusakan

- 257 -
Proyek
Nasional
Pesisir dan Laut
Meningkatnya 001-Jumlah lokasi ekosistem 3-Lokasi 04-Pemantapan 04- 03-Rehabilitasi 005-Konservasi 10-Bidang Provinsi
kualitas ekosistem pesisir laut yang dipulihkan Ketahanan Peningkatan dan Pemulihan dan Restorasi pengelolaan Jawa 8.200.000,00
pesisir dan laut fungsinya Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Pesisir dan Laut sumber daya Tengah,
dan Sumber SDA dan Daya Sumber Daya alam dan Provinsi
Kepulauan
Hidup Riau,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Pusat
Meningkatnya 003-Meningkatnya 2-Lokasi 04- 04- 02- 001- 10-Bidang Provinsi DI
pengendalian pengendalian pencemaran Pemantapan Peningkatan Penanggulangan Penanganan pengelolaan Yogyakarta, 7.500.000,00
pencemaran pesisir pesisir dan laut dari tumpahan Ketahanan Daya Dukung Kerusakan Tumpahan sumber daya Provinsi DKI
dan laut dari minyak Energi, Pangan, SDA dan Daya Lingkungan Minyak di Laut alam dan Jakarta,
tumpahan minyak dan Sumber Tampung Hidup lingkungan hidup
Provinsi
Daya Air Lingkungan
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Barat,
Provinsi
Kepulauan
Riau,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi

- 258 -
Proyek
Nasional
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat
Meningkatnya 005-Meningkatnya 0-Lokasi 04-Pemantapan 04- 02- 002- 00-Bukan

pengendalian pengendalian pencemaran Ketahanan Peningkatan Penanggulangan Penanganan prioritas bidang -
pencemaran pesisir pesisir dan laut dari sampah Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Sampah Plastik
dan laut dari sampah plastik di laut dan Sumber SDA dan Daya Lingkungan di Laut
plastik di laut Daya Air Tampung Hidup
Lingkungan
Tersedianya data 006-Tersedianya data kualitas 0-Lokasi 04-Pemantapan 04- 01-Pencegahan 001- 00-Bukan
kualitas air laut dan air laut dan kerusakan Ketahanan Peningkatan Kerusakan Pemantauan prioritas bidang
kerusakan ekosistem ekosistem Energi, Pangan, Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan
dan Sumber SDA dan Daya Alam dan Udara
Lingkungan Hidup
5461-Pemulihan
Kerusakan Lahan 28.500.000,00
Akses Terbuka
Meningkatnya luasan 001-Peningkatan luasan lahan 30.2-Hektar 04- 04- 03-Rehabilitasi 002-Restorasi 10-Bidang Provinsi Bali,
lahan terlantar bekas terlantar bekas pertambangan Pemantapan Peningkatan dan Pemulihan Lahan Bekas pengelolaan Provinsi 27.650.000,00
pertambangan rakyat rakyat yang terpulihkan Ketahanan Daya Dukung Kerusakan Tambang sumber daya Bengkulu,
yang difasilitasi Energi, Pangan, SDA dan Daya Sumber Daya alam dan
Provinsi DI
pemulihannya dan Sumber Tampung Alam dan lingkungan hidup
Yogyakarta,
Daya Air Lingkungan Lingkungan
Hidup Provinsi
Jawa Barat,
Provinsi
Jawa Timur,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi

- 259 -
Proyek
Nasional
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Papua Barat,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sulawesi
Tenggara,
Provinsi
Sumatera
Barat, Pusat
Meningkatnya 002-Peningkatan proporsi 37-Industri 04- 04- 01-Pencegahan 001- 10-Bidang Provinsi 850.000,00
proporsi jumlah jumlah industri yang Pemantapan Peningkatan Kerusakan Pemantauan pengelolaan Bengkulu,
industri yang meningkat ketaatannya untuk Ketahanan Daya Dukung Sumber Daya Kualitas Air dan sumber daya Provinsi
meningkat melakukan rehabilitasi pasca Energi, Pangan, SDA dan Daya Alam dan Udara alam dan Kalimantan
ketaatannya untuk tambang dan Sumber Tampung Lingkungan lingkungan hidup
Selatan,
melakukan Daya Air Lingkungan Hidup
rehabilitasi pasca Provinsi
tambang Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Kalimantan
Timur,
Provinsi
Kalimantan
Utara,
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Provinsi
Maluku
Utara,

- 260 -
Proyek
Nasional
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur,
Provinsi
Sulawesi
Selatan,
Provinsi
Sulawesi
Tengah,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
5462-
Pencemaran dan
Kerusakan Lahan
Gambut
Pemulihan Ekosistem 001-Pemulihan Lahan Gambut 1500-Hektar 04-Pemantapan 04- 03-Rehabilitasi 001-Restorasi 10-Bidang Provinsi
Gambut yang terdegradasi Ketahanan Peningkatan dan Pemulihan dan Pemulihan pengelolaan Aceh, 12.000.000,00
Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Lahan Gambut sumber daya Provinsi
dan Sumber SDA dan Daya Sumber Daya alam dan
Kalimantan
Timur,
Hidup Provinsi
Riau,
Provinsi
Sumatera
Barat,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Provinsi
Sumatera
Utara, Pusat

- 261 -
Proyek
Nasional
Pemulihan lahan 003-Luas lahan gambut yang 400000-Hektar 04-Pemantapan 04- 03-Rehabilitasi 001-Restorasi 10-Bidang Provinsi
gambut melalui difasilitasi restorasi gambut Ketahanan Peningkatan dan Pemulihan dan Pemulihan pengelolaan Jambi, 300.000.000,00
restorasi di 7 Provinsi pada 7 provinsi rawan Energi, Pangan, Daya Dukung Kerusakan Lahan Gambut sumber daya Provinsi
rawan kebakaran kebakaran hutan dan Sumber SDA dan Daya Sumber Daya alam dan Kalimantan
hutan Daya Air Tampung Alam dan lingkungan hidup
Barat,
Hidup Provinsi
Kalimantan
Selatan,
Provinsi
Kalimantan
Tengah,
Provinsi
Papua,
Provinsi
Riau,
Provinsi
Sumatera
Selatan,
Pusat
9.076.472.682,00
TOTAL
*)
Sesuai Pagu Alokasi Anggaran 2019
Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

KEPALA BIRO HUKUM, KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd. ttd.
KRISNA RYA SITI NURBAYA

P 94 2018 RENJA KLHK Menlhk 07252019151539

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

P 94 2018 RENJA KLHK Menlhk 07252019151539

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun

tentang Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

15. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 9

Salinan sesuai dengan aslinya

RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Gambar 24 Festival Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tingkat 30

(Sistem Informasi Legalitas Kayu), salah satu Inovasi

RENCANA KERJA TAHUN 2019

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Diterbitkan oleh Biro Perencanaan,

Dokumen ini merupakan Rencana

Rencana Kerja 2019 ini memuat hasil-

Naskah dan tata letak disiapkan oleh

Editor Kepala Biro Perencanaan,

Foto Sampul berbagai kondisi existing

Foto Sampul Lampiran Kampung

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 diimplementasikan dalam Rencana

Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga dilaksanakan dengan

Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan setiap rahmatNYA kepada kita

Hibah Luar Negeri (PHLN), dan belanja Non Kementerian/Lembaga

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

bertujuan untuk mendukung “Pemerataan Pembangunan untuk untuk

II. STRATEGI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2019

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

3. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan kebakaran,

RANCANGAN AWAL RKP 2019 1.

1. Peningkatan Konektivitas dan TIK

Gambar 1. Dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terhadap

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

Gambar 2. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan

Gambar 3. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

Gambar 4. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan

• Kemen PUPR PENINGKATAN

Gambar 5. Prioritas Nasional Pembangunan Manusia Melalui Pengurangan Kemiskinan dan

Dalam mendukung prioritas nasional pembangunan manusia melalui

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah dengan

Proyek Alokasi (Ribu

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

Proyek Alokasi (Ribu

Data Areal Perhutanan 1,100,000.00

Pengembangan Jumlah Kelompok Usaha 93,987,997.00

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

Proyek Alokasi (Ribu

PRIORITAS NASIONAL 3: PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI

KSDAE Ekspor dan Nilai

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

PP 1. Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Produk Pertanian:

Pemenuhan sarana prasarana pendukung

Penerapan Standarisasi dan Mutu Hasil Produk Kehutanan

PP 3. Peningkatan Nilai Tambah/Efisiensi Jasa Produktif:

Rencana Kerja KLHK Tahun 2019

PP 4. Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja:

Strategi Kementerian LHK dalam mendukung Prioritas Nasional