TUGAS LAPORAN
tentang
TAMBANG TERBUKA
Oleh :
Kelompok 2 (Dua)
Nama Anggota :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUHHAMADYAH MATARAM
2020/2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang sudah melimpahkan rahmat
danhidayah-Nya sehingga penulis bisa menyusun makalah ini dengan baik serta tepat
waktu.Makalah Metode Tambang Terbuka ini disusun guna memenuhi tugas pada mata
kuliah Tambang Terbuka. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang metode tambang terbuka. Penulismengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ariyanto, ST.,MT. selaku dosen mata kuliah
Tambang Terbuka. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik
serta anjuran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan
makalahini. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaatbagi banyak pihak.Ketapang,
Penulisi
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Tambang Terbuka...................................................................... 4
1.2 Pengelompokan Tambang Terbuka..............................................................6
1.3 Alat yang digunakan.....................................................................................17
1.4 Aktifitas Tambang Terbuka..........................................................................22
1.5 Operasi Tambang Terbuka............................................................................27
BAB III PENUTUP
2.1 Kesimpulan...................................................................................................30
2.2 Saran.............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara
berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang
tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang
mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Begitu juga dengan dunia tambang, seiring dengan majunya teknologi
maka manusia semakin berfikir bahwa banyak yang belum tersingkap
dipermukaan bumi. Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan dikaji lebih dalam.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mendirikan tambang terbuka (open pit mining) yang
sesuai dengan jenis, metode, dan alat berat yang digunakan dalam tambang
terbuka.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dibuatnya makalah ini menjelaskan pengertian open pit,
Aluvial Mining, Quarry, dan Strip Mine.
BAB II
PEMBAHASAN
Metoda ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan
“quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya dipakai
untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan dengan produksi
non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates, dll.
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
2. Open cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk
endapan bijiih yang terletak pada lereng bukit.
Bentuk jalan tambang Open cast / open mine / open cut
Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya
(side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal
tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.
Perbedaan open pit dan open cast juga dilihat dari pemindahan tanah
penutupnya. Pada open pit tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu
daerah pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya, sedangkan pada op
Cara pengangkutan pada open pit / open cut/open cast / open mine
tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara
pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars,
dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping
dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit.
2. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan
hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara
kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke
tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke
loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt
conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage.
A. Quarry
Pengertian umum quarry adalah system tambang terbuka yang diterapkan
untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri,
antara lain: penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya.
Quarry dapat menghasilkan material atau hasil tambang dalam bentuk loose/broken
materials ataupun dalam bentuk dimensional stones.Berdasarkan letak endapan yang
digali atau arah penambangan atau penggalian, secra garis besar quarry dapat dibagi
menjadi dua golongan, yaitu:
Side Hill Type Quarry adalah system penambangan yang diterapkan untuk
menambang batuan atau endapan mineral industri yang letalnya di lereng bukit atau
endapannya berbentuk bukit.
Berdasarkan jalan masuk (access road) ke front penambangan, side hill type
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
B. STRIP MINING
c. Auger Mining
Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng bukit
dapat dipakai auger head miner yang memiliki auger berdiameter 28-36 inchi (71-
91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin auger yang berdiameter 20-28
inchi (50-71 cm) dengan kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).
Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir lombong (stope).
Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua dinaikkan
sehingga alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong diseberangnya
dengan ditarik kabel yang diikatkan pada 2 buah jangkar penopang di kiri-kanan
alat. Gerakan kesamping itu dilakukan berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan
maju. Batubara yang tergali diterima oleh chain conveyor pengumpul untuk diangkat
ke luar lombong.
1. Excavator
Excavator merupakan salah satu alat berat multifungsi yang banyak digunakan
pada pekerjaan konstruksi dan kehutanan. Sedangkan dalam pertambangan batu bara
alat ini berfungsi sebagai pengangkat material seperti tanah dan bebatuan. Pada
tambang terbuka, excavator tergolong dalam alat berat gali dan muat.
2. Dump Truck
Alat angkut ini banyak dipakai untuk mengangkut : tanah, endapan bijih,
batuan untuk bangunan dll. Pada jarak yang dekat dan sedang. Karena kecepatannya
yang tinggi maka truk mempunyai produksi yang tinggi, sehingga ongkos per ton
material menjadi rendah.selain itu dump truck juga fleksibel, artinya dapat dipakai
untuk mengangkut bermacam-macam barang yang mempunyai bentuk dan jumlah
yang beraneka ragam pula., dan tidak terlalu tergantung pada jalur jalan .
Penggolongan Dump Truck
a. Berdasarkan tenaga penggerak “drive”
– Front wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan), lambat dan lekas aus
bannya.
– Rear wheel drive (tenaga penggerak pada roda belakang), merupakan tipe yang
paling umum digunakan.
– Four wheel drive (tenaga penggerak pada roda depan dan belakang).
– Double Rear wheel drive (tenaga penggerak pada dua pasang roda belakang).
b. Berdasarkan cara dumping
– End-dump : mengosongkan muatan kebelakang.
– Side-dump : mengosongkan muatan kesamping
– Bottom-dump : mengosongkan muatan kebawah.
3. Wheel Loade
Wheel loader adalah alat yang dilengkapi dengan bucket untuk memuat
material ke dalam truk atau aplikasi lain sepertiwaste handling, yang memuat batu ke
dalam crusher. Alat ini menggunakan ban sebagai penggeraknya, yang memudahkan
mobilitas dan fungsi artikulasi yang memberikan ruang gerak fleksibel. Dalam
pertambangan wheel loader termasuk dalam alat angkut material tambang.
4. Belt Conveyor
Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah,
pasir, kerikil batuan pecah beton. Kapasitas pemindahan material oelh belt conveyor
cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan yang
relative tinggi. Bagian dari belt conveyor adalah belt atau ban berjalan, idler, unit
pengendali, pulley, dan struktur penahan.
5. Dragline
6. Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu alat berat yang menggunakan roda rantai (track
shoe), bisa digunakan untuk mengali (digging), mendorong (pushing), meratakan
(spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan lain lain.
Fungsi dari bulldozer :
1. membersihkan medan dari kayu-kayuan,tonggak-tonggak pohon dan batu-batuan.
2. pembukaan jalan kerja di pegunungan maupun pada daerah yang berbatu-batu.
3. memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 ft.
4. menarik scraper.
5. menghamparkan tanah irisan atau urugan
6. menimbun kembali trencher.
7. membersihkan medan.
8. pemeliharaan jalan kerja.
9. menyiapkan material-material dari soil borrow pit dan quarry pit atau tempat
pengambilan material.
10. sebagai alat gali, alat angkut dan alat dorong
7. Bucket Wheel Excavator (BWE)
A. Tahap Persiapan
Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi
tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front
penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan digunakan dengan
memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan
penutup.
2. Pembersihan Lahan
Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari
pembongkaran keatas alat angkut.
Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke tempat
pabrik peremukan/penggerusan.
Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat
preparasi batu gamping dari front penambangan guna mendapatkan ukuran butiran
yang diinginkan oleh pasar.
Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan dipakai
sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat – alat yang
bekerja didalam pabrik.
Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung material
hasil penambangan sebelum proses peremukan.
Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat agar
dapat bertahan cukup lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan dan masalah
konstruksi pondasi diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak pemasok
mesin peremuk sebagai konsultan
c. Letak Kantor
Sarna perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan.pelaksanaan
kegiatan kerja penambangan dan direncanakan berada pada daerah yang mudah
dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini dibuat permanen karena dipakai
dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur proyek.
e. Penerangan
Sarana penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan disekitar
bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam kegiatan penunjang kerja. Sumber
listrik untuk penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik untuk pabrik, sehingga
khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah generator.
f. SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek yang
melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan sehari-
hari, air juga dipakai dalam kegiatan penambangan yang didapat dari air tanah dengan
melakukan pemboran.
Yang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai
untuk kepentingan umum dimana selain digunakan oleh perusahaan juga
dipakai oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang positip terhadap
kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya meliputi saran olahraga, saran tempat
peribadatan, poliklinik, power house, dan pos keamanan.
1. Pembongkaran
2.2 Saran
Tambang terbuka khususnya di Indonesia harusnya lebih diperhatikan lagi
dengan pasca reklamasi dan juga prosedurnya sehingga tidak ada komplen dari pihak
warga kepada perusahaannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/05/tambang-terbuka-surface-
mining.html
http://arsipteknikpertambangan.blogspot.co.id/2011/01/tambang-
terbuka-surface-mining.html
http://info-pertambangan.blogspot.co.id/2012/10/alat-berat-
penambangan.html
http://duniaanaktambang.blogspot.co.id/2014/11/metode-penambangan-
tambang-terbuka.html
http://r-jotambang.blogspot.co.id/2011/12/tambang-terbuka_31.html
http://catatanmahasiswatambang.blogspot.co.id/2014/04/makalah-
pembukaan-tambang-bawah-metode.html