Anda di halaman 1dari 2

NAMA / NIM : TULUS KRISIANGGI SILALAHI / 042787755

MATA KULIAH : HUBUNGAN INDUSTRIAL / EKMA4367

1. Berikan penjelasan anda tentang dua persfektif yang lazim dipakai untuk melihat hubungan industrial
antar perilaku hubungan industrial dan jelaskan pula perbedaan keduanya!.
Ada dua perspektif yang lazim dipakai untuk melihat hubungan antarpelaku hubungan industrial, yaitu:
perspektif fungsional dan perspektif konflik (Batubara, 2008). Para ahli penganut perspektif fungsional
melihat masyarakat sebagai organisme hidup, sehingga bagian satu denganyang lain saling terkait.
Masyarakat terdiri dari struktur dan dinamikanya. Adanya kesamaan yang khusus antara sistem biologis
dengan sistem sosial, yaitu persamaan dari perbandingan bahwa setiap bagian tubuh mempunyai fungsi,
begitu juga dalam masyarakat tiap-tiap bagian ada fungsi dan tujuannya. Apabila pandangan ini dipakai
untuk politik maka dapat dikatakan bahwa kehidupan politik merupakan suatu sistem dengan berbagai
komponen politik yang melakukan fungsi-fungsi tertentu, dan satu fungsi dengan fungsi yang lain saling
terkait sehingga dapat dilihat sebagai satu kesatuan. Di dalam sistem politik ada komponen yang
melakukan fungsi tertentu secara terus-menerus sehingga melahirkan struktur.
Selain perspektif fungsional, pandangan lain adalah perspektif konflik. Perspektif konflik menyatakan
bahwa perspektif fungsional tidak akan mampu mengatasi keseluruhan fenomena sosial. Pendekatan
perspektif fungsional lebih merupakan suatu pendekatan utopia ketimbang realitas. Perspektif konflik
berpendapat bahwa masyarakat bersisi ganda, memiliki sisi konflik dan sisi kerja sama. Oleh karena itu,
perspektif konflik digunakan dalam memahami fenomena sosial secara lebih baik

2. Apa yang anda ketahui tentang modal sosial menurut Kostova dan Roth? dan jelaskan 3 (tiga) dimensi
dalam modal sosial!
Kostova dan Roth (2003) mendefinisikan modal sosial sebagai nilai-nilai potensial yang berasal dari kondisi
psikologis tertentu, persepsi, dan perilaku yang diharapkan bahwa bentuk aktor sosial merupakan hasil dari
struktur sosial dan ciri hubungannya dalam struktur tersebut. Tingkat modal sosial yang tinggi menunjukkan
motivasi bagi aktor sosial untuk mempertahankan hubungan tersebut, perasaan bertanggung jawab untuk
membalas kebaikan di masa lalu dari aktor sosial lain, harapan bahwa aktor sosial lain juga akan membalas
kebaikannya, dan kenyamanan psikis penggunaan sumber daya dengan menyediakan, menerima, dan
meminta bantuan dari aktor sosial lain.
Selanjutnya, ada tiga dimensi dalam modal sosial, yaitu struktural, relasional, dan kognitif. Dimensi
struktural merupakan interaksi sosial dan menunjukkan pada sebuah model hubungan antaraktor atau
pelaku yang meliputi siapa yang berhubungan dan bagaimana berhubungan dengan mereka. Dimensi ini
menjelaskan model hubungan seperti pengukuran keeratan, hubungan, hierarki, dan organisasi yang
sesuai. Dimensi struktural dijelaskan sebagai hubungan interaksi sosial yang mendorong untuk saling
percaya yang merupakan dimensi relasional. Studi terdahulu menyatakan bahwa hubungan kepercayaan
berevolusi dari interaksi sosial.

3. Hal paling penting dalam mempelajari hubungan kerja karyawan adalah karyawan dapat ada tanpa
serikat pekerja, tetapi serikat pekerja tidak bisa ada tanpa karyawan. Serikat pekerja harus didirikan
secara demokratis. Sehubungan dengan hal diatas anda diminta untuk menjelaskan beberapa teori yang
mendasari perburuhan!
Ada beberapa teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja, diantaranya yaitu :
- Teori Kemakmuran Umum
Menurut teori ini, perjuangan serikat pekerja untuk meningkatkan upah dapat mendorong dan
memperkuat pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan setiap kenaikan upah akan mendorong ke arah
ekspansi dan pertumbuhan. Menurut serikat pekerja, kenaikan upah akan menaikkan produktivitas.
Produktivitas yang tinggi akan menurunkan biaya produksi.
- Teori Pemasaran Tenaga Kerja
Menurut teori ini, kondisi di tempat para pekerja itu bekerja ditentukan oleh kekuatan dan pengaruh
pekerja di pasar dan tenaga kerja. Serikat pekerja menganggap dirinya sebagai agen ekonomi di pasar-pasar
kerja. Bila persediaan tenaga kerja lebih besar daripada permintaan akan tenaga kerja, maka harga tenaga
kerja menjadi rendah.
- Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Semakin tinggi produktivitas maka upah
akan semakin tinggi pula.
- Teori Perundingan/Tawar-menawar
Menurut Teori Perundingan atau tawar-menawar, pasar tenaga kerja ditentukan oleh kekuatan ekonomi
yang berlawanan dari karyawan dan pengusaha. Oleh karena itu, harga tenaga kerja juga ditentukan oleh
kekuatan tawar-menawar antara pengusaha dan karyawan. Bila karyawan meningkatkan kekuatan
ekonominya dengan bertindak bersama-sama melalui serikat pekerja, maka karyawan memiliki agen
perundingan atau tawar- menawar (bargaining agent) untuk dapat meningkatkan upah mereka. Kekuatan
ekonomi diukur dari kemampuan mengekang karyawan sehingga memaksa pengusaha mencari pengganti
karyawan yang baru.
Teori perundingan yang modern menyatakan bahwa baik pengusaha maupun karyawan akan memasuki
pasar tenaga kerja tanpa harga permintaan atau penawaran yang pasti. Walaupun ada batas harga
permintaan/penawaran tertinggi dan terendah. Dalam batas harga tersebut tingkat upah ditentukan oleh
kekuatan tawar menawar pengusaha dana karyawan. Karyawan yang kekuatan tawar-menawarnya lemah
harus menerima tingkat upah yang rendah, dan yang memiliki kekuatan ekonomi lebih besar akan
menuntut tingkat upah yang lebih tinggi.
- Teori Oposisi Loyal Terhadap Manajemen
Menurut teori ini, serikat pekerja harus menolak tanggung jawab atas manajemen dan tidak mau menjadi
manajer. Hal ini disebabkan oleh, pandangan awal yang mengatakan bahwa fungsi manajemen adalah
mengelola, sedangkan serikat pekerja mempunya tanggung jawab pengawasan atau pengendalian atas
kualitas manajemen. Tanggungjawab ini akan memaksa manajemen untuk selalu berusaha bekerja sebaik-
baiknya terutama dalam penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu, teori oposisi loyal terhadap manajemen
ini menganjurkan serikat buruh menolak tanggung jawab atas manajemen.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai