Anda di halaman 1dari 3

Judul Jurnal Bimbingan rohani Islam; Persiapan mental;

Pra operasi; Bedah mayor; Pasien; Rumah


Sakit Roemani; Muhammadiyah; Semarang
Pengarang Miswan Miswan
Penerbit Fakultas dakwah dan komunikasi bimbingan
dan penyuluhan islam
Masalah Bedah mayor adalah tindakan bedah besar
yang menggunakan anestesi umum atau
general anestesi, yang merupakan salah satu
bentuk dari pembedahan yang sering
dilakukan. Pasien yang akan menghadapi
operasi bedah mayor biasanya akan
merasakan sakit pada psikis yang berimbas
pada kondisi spiritual dan hubungan sosial
dalam hal pengontrolan emosi yang kurang
baik. pasien yang akan dioperasi, biasanaya
mengalami kecemasan dan ketakutan.
Kecemasan dan ketakutan pada pasien pra
operasi bedah mayor merupakan kondisi
bahwa mental pasien belum siap
melaksanakan operasi. Oleh karena itu untuk
membantu pasien dalam mempersiapkan
mental perlu diberikan layanan bimbingan
rohani Islam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi mental pasie pra operasi
bedah mayor di Rumah sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang dan mengetahui
layanan bimbingan rohani Islam untuk
mempersiapkan mental pasien pra operasi
bedah mayor di Rumah Sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang.
Metode Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Objek penelitiannya adalah pasien pra
operasi bedah mayor, petugas kerohaniawan,
perawat dan keluarga pasien. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi
Hasil Pertama: kondisi mental pasien pra operasi
bedah mayor di Rumah Saki Roemani
Muhammadiyah Semarang dilihat dari
indikator (1) Pengalaman masa lalu, dari
pengalaman masa lalu ini pasien menjadikan
pengalaman dan pembelajaran bagi pasien
tersendiri, dengan pengalaman ini pasien
dapat menjadi koping bagi diri pasien. (2)
kesiapan menghadapi operasi, pasien yang
belum siap menghadapi operasi akan
berpengaruh pada kondisi mentalnya seperti
perasaan takut, khawatir, dan cemas yang
dapat terimbas pada kondisi fisiknya.
Kedua: layanan bimbingan rohani Islam
untuk mempersiapkan mental pasien pra
operai bedah mayor.

Judul jurnal HISTEREKTOMI DALAM PERSPEKTIF


UNDANGUNDANG KESEHATAN NO.
36 TAHUN 2009 DAN HUKUM ISLAM

Pengarang Puput Novi Ariska


Penerbit IAIN Tulungagung
Masalah Histerektomi Dalam Perspektif Undang-
Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dan
Hukum Islam, Jurusan Hukum Keluarga
Islam, IAIN Tulungagung, 2018,
Pembimbing: Dr. Kutbuddin Aibak, S.Ag.,
M.H.I. Kata Kunci: histerektomi, Undang-
Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009,
hukum Islam Penelitian ini dilatarbelakangi
adanya fenomena histerektomi
(pengangkatan rahim) yang terjadi pada
perempuan. Histerektomi (pengangkatan
rahim) pada perempuan dilakukan karena
alasan penyakit yang tidak dapat
disembuhkan seperti kanker rahim, kanker
serviks dan lain-lain serta dengan alasan
sudah banyak anak, alasan ekonomi dan
lain-lain
Metode Metode penelitian yang digunakan peneliti
adalah penelitian pustaka (library research).
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa studi
kepustakaan dan dokumentasi. Sedangkan
teknik analisa data menggunakan analisis isi
(content analysis), dan analisis wacana kritis
(critical discourse analysis)
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)
Histerektomi (pengangkatan rahim) menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun
2009 tidak diperbolehkan karena membatasi
hak reproduksi secara permanen. 2) Menurut
hukum Islam histerektomi (pengangkatan
rahim) tidak diperbolehkan bahkan
hukumnya haram karena membatasi
keturunan secara permanen dan dipandang
tidak mensyukuri karunia yang diberikan
Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai