Anda di halaman 1dari 4

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1.      Biodata
a.       Identitas Pasien
Di dalam identitas hal-hal yang perlu di kaji antara lain nama
pasien, alamat pasien, umur pasien biasnya kejadian ini mencakup
semua usia antara anak-anak sampai dewasa, tanggal masuk ruma sakit
penting untuk di kaji untuk melihat perkembangan dari pengobatan,
penanggung jawab pasien agar pengobatan dapat di lakukan dengan
persetujuan dari pihak pasien dan petugas kesehatan.

2.      Riwayat Kesehatan


a.       Keluhan Utama
Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat
pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang timbul dan gatal-
gatal pada daerah yang terkena pada fase-fase awal baik pada
varicella.
b.      Riwayat penyakit Sekarang
Penderita merasakan nyeri yang hebat, terutama pada area kulit yang
mengalami peradangan berat dan vesikulasi yang hebat, selain itu
juga terdapat lesi/vesikel perkelompok dan penderita juga
mengalami demam.
c.       Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan kepada penderita ada atau tidak anggota keluarga atau
teman dekat yang terinfeksi virus ini.
d.       Riwayat psikososial.
Kaji respon pasien terhadap penyakit yang diderita serta peran dalam
keluarga dan masyarakat, respon dalam keluarga maupun
masyarakat.
3.      Pola Kehidupan
a.       Aktivitas dan Istirahat
Apakah pasien mengeluh merasa cemas, tidak bisa tidur karena nyeri,
dan gatal.
b.      Pola Nutrisi dan Metabolik
Bagaimana pola nutrisi pasien, apakah terjadi penurunan nafsu makan,
anoreksia.
c.       Pola Aktifitas dan Latihan
Dengan adanya nyeri dan gatal yang dirasakan, terjadi penurunan pola
akifitas pasien.
d.      Pola Hubungan dan peran
Klien akan sedikit mengalami penurunan psikologis, isolasi karena
adanya gangguan citra tubuh.
B.     Pengkajian fisik
1.      Pengkajian fisik
1)      Keadaan Umum
a.       Tingkat Kesadaran
b.      TTV
2)      Head To Toe
a.       Kepala
 Bentuk
 Kulit kepala
b.      Rambut
Warna rambut hitam, tidak ada bau pada rambut, keadaan rambut
tertata rapi.
c.       Mata (Penglihatan)
Posisi simetris, pupil isokor, tidak terdapat massa dan nyeri tekan,
tidak ada penurunan penglihatan.
d.      Hidung (Penciuman)
Posisi sektum naso tepat ditengah, tidak terdapat secret, tidak terdapat
lesi, dan tidak terdapat hiposmia. Anosmia, parosmia, kakosmia.
e.       Telinga (Pendengaran)
  Inspeksi
 Daun telinga : tidak terdapat lesi, kista epidemoid, dan keloid.
 Lubang telinga : tidak terdapat obstruksi akibat adanya benda
asing.
  Palpasi
Tidak terdapat edema, tidak terdapat nyeri tekan pada otitis media
dan mastoidius.
  Pemeriksaan pendengaran
 Test audiometric : 26 db (tuli ringgan)
 Test weber : telinga yang tidak terdapat sumbatan mendengar
lebih keras.
 Test rinne : test (-) pada telinga yang terdapat sumbatan
f.       Mulut dan gigi
Mukosa bibir lembab, tidak pecah-pecah, warna gusi merah muda,
tidak terdapat perdarahan gusi, dan gigi bersih.
g.      Leher
Posisi trakea simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan.
h.      Thorak
 Bentuk : simetris
 Pernafasan : regular
 Tidak terdapat otot bantu pernafasan
i.        Abdomen
  Inspeksi
 Bentuk : normal simetris
 Benjolan : tidak terdapat benjolan
  Palpasi
 Tidak terdapat nyeri tekan
 Tidak terdapat massa / benjolan
 Tidak terdapat tanda tanda asites
 Tidak terdapat pembesaran hepar
  Perkusi
 Suara abdomen : tympani.
j.        Reproduksi
Pada pemeriksaan genitalia pria, daerah yang perlu diperhatikan adalah
bagianglans penis, batang penis, uretra, dan daerah anus. Sedangkan
pada wanita,daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayora dan
minora, klitoris, introitus vagina, dan serviks
Jika timbul lesi, catat jenis, bentuk, ukuran / luas,warna, dan
keadaan lesi. Palpasi kelenjar limfe regional, periksa
adanyapembesaran; pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran
kelenjar limferegional

k.      Ekstremitas
Tidak terdapat luka dan spasme otot.
l.        Integument
Ditemukan adanya vesikel-vesikel berkelompok yang nyeri,edema di
sekitar lesi,dan dapat pula timbul ulkus pada infeksi sekunder.
C.    Diagnosa keperawatan Varicella.
1.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi virus
2.      Gangguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah
3.      Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat
penyakit varicella.
4.      Potensial terjadi penyebaran penyakit b.d infeksi virus 

Anda mungkin juga menyukai