Oleh
KELOMPOK 1
ILMU BIOMEDIK K2
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga makalah yang berjudul
“GENETIKA” dapat berjalan dengan baik, dari awal sampai selesai.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan tetapi kami bertujuan untuk
menjelaskan point-point yang ada di makalah ini, sesuai dengan pengetahuan yang kamu
peroleh baik dari buku maupun sumber – sumber lainnya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan serta
pengalaman kepada pembaca. Bila ada kesalahan penulisan kami mohon maaf sebesar –
besarnya. Kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan – masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Mendel
Gen adalah suatu unit fungsional yang dasar dari suatu sistem hereditas, yang pada cabang-
cabangnya, gen merupakan benang merah yang mempersatukan keragaman dalam
pelaksanaan percobaan. Sedangkan genetika adalah suatu ilmu abstrak yang dimulai dari suatu
rangkaian hipotesis yang kemudian dapat diidentifikasikan dalam bentuk fisik (Cahyono,
2011)
Konsep gen pertama kali diperkenalkan pada tahun 1865 oleh seorang bernama Gregor
Mendel, yang mana dia akan menjadi pelopor dari hukum mendel di dalam teori gen, setelah
itu banyak terjadinya kemajuan dalam pemahaman hereditas yang telah dilakukan. Gagasan
yang berlaku pada saat itu adalah sperma dan sel telur yang mengandung sebuah sampling
intisari dari berbagai bagia pada tubuh induk, sehingga pada proses pembuahan,intisari
tersebut bercampur entah bagaimana caranya dalam membentuk sifat individu yang
dihasilkan. Ide ini disebut dengan ide campuran atau “blending inheritance” disusun dalam
menjelaskan fakta tentang hasil keturunan biasanya menunjukan beberapa sifat yang sama
dengan kedua indukya. (Cahyamingrum, 2015)
Antara tahun 1856-1863 Mendel telah melakukan beberapa pengujian dan juga
beberapa pembubidayaan lebih dari 28.000 tanaman kacang-kacangan, ia menemukan hasil
berupa suatu tanaman dapat mewariskan sifat-sifat keturunan yang berasal dari induknya. Dari
hasil penelitiannya tersebut tentang genetika tanaman kacang ercis, ia mendapat julukan
sebagai bapak Genetika.
a. Hukum Mendel
1. Hukum Mendel pertama (tentang pemisahan atau segregation) isi hukum dari hukum
ini adalah pada waktu berlangsungnya pembentukan gamet, setiap pasang gen akan di
segregasi kedalam masing-masing gamet yang terbentuk
Mendel melakukan sebuah persilangan monohibrid atau persilangan satu sifat beda dengan
tujuan untuk mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya,
hukum Mendel satu ini menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukan sel
gamet dapat memisah secara bebas, sehingga disebut sebagai hukum segregasi
2. Hukum Mendel kedua (tentang berpasangan secara bebas atau independent assortment)
isi hukm dari pasangan bebas : segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada
segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan
terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas
Hukum yang kedua ini menyatakan “bila dua individu berbeda satu dengan yang lai
dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkan sifat sepasang itu tidak bergantung
pada sifat pasangan lainnya, hukum ini berlaku untuk persilangan dihibrid atau dua
sifat beda, misalnya tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman tidak saling
mempengaruhi(Cahyono, 2011)
Dalam hukum Mendel pertama menyatakan bahwa di dalam pewarisan sifat kedua gen
induk yang berupa pasangan alel yang akan mengalami pemisahan. Hukum ini bebas
menyatakan pewarisan sifat induk pada pembentukan gamet keturunan akan melalui proses
pembelahan gen induk yakni terjadi pada persilangan monohibrid. Monohibrid adalah
persilangan antar dua individu dengan spesies yang sama tetapi memiliki satu sifat yang
berbeda, monohibrid menghasilkan keturunan pertama (F1) yang seragam. Keturunan (F1)
monohibrid mempunyai fenotip yang serupa dengan induknya yang dominan jika dominasi
tampak sepenuhnya. Pemisahan alel terjadi saat keturunan pertama (F1) heterozigot
membentuk gamet yang akan menyebabkan gamet hanya memiliki salah satu alel saja (Akbar,
2015)
b. Persilangan Monohibrid
14 P : ♀ aa x ♂ AA
albino hitam
F1 : Aa
hitam
F2 :
Gamet♂
Gamet ♀ A A
A AA Aa
(hitam) (hitam)
A AA aa
(hitam)
(putih)
Diagram perkawinan antara marmot hitam dan albino
P ♂ Pp x ♀ pp
Polydactyli normal
F1
Gamet ♂ Gamet ♀ P p p Pp (polydactyli) Pp (normal) Diagram perkawinan dari
keluarga polydactyli Pp pp Pp Pp pp = symbol untuk laki-laki = symbol untuk
perempuan = symbol untuk individu yang mempunyai kelianan Diagram silsilah dari
keluarga polydactyli9 B) Kencing manis (Diabetes melitus)10 Merupakan suatu
penyakit metabolisme pada tubuh manusiayang disebabkan oleh karena pancreas
kurang menghasilkan insulin, sehingga kadar gula dalam darah tinggi sekali dan
sebagian dibuang melalui air kencing. Penyakit kencing manis atau sering disebut juga
penyakit gula dapat membahayakan kesehatan orang, antara lain penyembuhan luka
pada penderita penyakit ini akan berlangsung lebih sulit. Dahulu dikira bahwa penyakit
ini bukan keturunan, sebab memang kebanyakan penderita karena berfoya makan, tidur
tak teratur, mendapat tekanan perasaan yang sangat dirasakan atau karena kerusakan
lain dalam faal tubuh. Akan tetapi dari penyelidikan diketahui bahwa kurangnya
kemampuan dari pancreas untuk membentuk insulin itu ditentukan oleh gen resesip d.
jika seseorang pada suatu waktu diketahui menderita diabetes, sedangkan kedua orang
tuanya normal, maka dapat dipastikan 16 kedua orang tua itu heterozigotik. Dengan
demikian maka gen resesip d dari kedua orang tua akan bertemu pada anaknya. 10
Namun demikian, timbulnya diabetes juga dipengaruhi oleh ekspresi dari gen itu. Ada
pula pendapat yang menyatakan bahwa diabetes seperti halnya dengan epilepsy
(penyakit ayan) itu ditentukan oleh beberapa gen (poligen), tidak oleh sebuah gen
tunggal. 10 P : ♀ Dd x ♂ Dd normal normal gamet ♀: D gamet ♂: d F1 : Gamet ♀
Gamet ♂ D d D DD (normal) Dd (normal) D Dd (normal) dd (diabetes) Diagram
perkawinan pada keluarga penderita diabetes.
Akbar, R. 2015. Aneka tanaman apotek hidup di sekitar kita. Edisi 1. Editor : F.
Cahyono. Jakarta : one book.
Akul Metha Genetic Disorder and Hereditary disease 2010 diaksess dari
http:www.pharmaxchange.info
Cahyono. F., 2011. Kombinatorial Dalam Hukum Pewarisan Model Institut Teknologi
Bandung. Bandung
Oktarisna. F.A., Soegianto. A., Sugiharto. A.N. (2013). Jurnal Produksi Tanaman.
(Vol. 1 No. 2). Malang