Anda di halaman 1dari 14

CERPEN

pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa
naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai
manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang
lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun
kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10
halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal
yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

Ciri-Ciri Cerpen
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang
digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap
penyelesainnya.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut
merasakan kisah dari cerita tersebut.
Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat

Struktur Cerpen
Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi
sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita.
Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur
abstrak tersebut.
Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari
cerpen tersebut.

Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada
komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek
tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.

Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai
mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek
tersebut oleh pembacanya.

Unsur Intrinsik Cerpen


Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema
biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana
si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.

Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan
urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu
permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.

Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.

Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya
mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik
dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.

Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah
diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal.
Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan
sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan
sebagainya.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak
langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur
tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi
dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut
pandang ada 4, antara lain:
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi
serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah
cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.
Contoh:
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat
karena setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus
mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan.
Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca,
sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan
sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah
sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak
tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya.
Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya
sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai
pengantar dan penutup cerita.
Contoh:
Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan.
Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak
kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman
asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab
dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.
Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-
hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya.
Contoh:
Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga
belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan
tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang
tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia
adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia
tidak menyukainya.
Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan
apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada
seorang tokoh saja. 
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang
kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin
tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering,
wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.

Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada
pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

Unsur Ekstrinsik Cerpen


Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar,
berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik
cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh
pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat
ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.
Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat
terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian
Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada
masyarakat itu sendiri.
Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta
sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.
Biografi
Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara
keseluruhan.
Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah
cerita tersebut.
Aliran Sastra
Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal
tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam
menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.
Contoh cerpen

Kepergian Sahabatku
Oleh Lisda Agustina

Di pagi hari yang cerah. Aku dan sahabat ku berjalan bersama kesekolah. Di setiap perjalanan
kami selalu tertawa dan bercanda. Hari-hari ku pun ku jalani bersama nya. Di setiap aku sedih dia selalu
menghibur ku, dia pun selau bercerita kepadaku Dan dia lah tempatku mencurahkan isi hatiku.
Ia sangatlah baik dan pengertian,berbeda dengan teman-temanku yang lain.Mereka tidaklah menyukai
aku, mereka selalu mengejek-ngejek aku,itu karna aku miskin dan keterbatasan.Tapi sahabatku tidak
seperti itu.Bersyukurlah aku……..
Dia sering mengajakku kerumah-nya,dan aku pun sering mengajak nya kerumahku.Ia bernama DINDA
dan aku bernama DITA.
Aku suka bercerita tentang hidupku kepadanya,itu karna ia bisa memberiku nasihat dan membuatku
semangat,biarpun di ejek teman-temanku.Dinda adalah tife orang peceria,ia selalu ceria biar ada yang
nakal kepada-nya ataupun jail,tidak seperti aku Cuma di ejek aja aku sudah
merasa…….eeeeehhhhmmmm.
Pada suatu hari Dinda mengajakku jalan-jalan ke tempat bermain, aku saaaangat senang,kami bermain
sepuas-nya,semua permainan kami coba,mulai dari komedi putar hingga rollkoster.sampai-sampai kami
lupa waktu.sekarang sudah sore,akhirnya kami pulang kerumah masing-masing.
Selama aku tetap bersamanya,hidupku akan terasa senang dan bahagia, biar diejek teman-
temanku,karena ada dinda yang selalu menghiburku.
Tapi……… pada suatu hari ia tak hadir ke sekolah, sehabis pulang sekolah aku kerumah-nya.Tapi
apaa………….dirumahnya pun kosong,aku sangat bingung,kenapa hari ini dinda tak ada,biasanya kalau ia
mau pergi ia selalu memberi tahuku.tapi kali ini tidak.Aku bingung seeeekali.
Besok harinya,disekolah dinda masih tidak hadir.Aku pun kembali lagi kerumah-nya,dan masih tidak ada
orang-nya. Besok hari nya lagi disekolah ia tetap tidak hadir,kambali lagi aku kerumah-nya dan masih
tidak ada.Setiap hari aku menunggnya di sekolah tapi ia tak kunjung hadir.setiap hari pun aku
kerumahnya.dan dirumah-nya masih tak ada orang-nya.
Akhirnya,hari-hariku, ku lewati sendirian,tidak lagi bersamanya,hari-hari pun berjalan dengan
buruk.Teman-temanku tak ada yang mau menjadi temanku,mungkin…itu karna hidupku yang miskin.
Disekolah aku hanya berdiam dan berdiam,di rumah pun aku melakukan-nya lagi,berdiam dan berdiam.
Sekarang tak ada lagi yang menghiburku saat-saat aku sedih,seperti ini.Tak ada lagi canda tawa,yang ada
hanya tangisan rasa kesedihan.
Setelah dua bulan, hari-hari ku lewati sendirian dan berdiam diri,tanpa nya
Di depan pintu aku mendapat kan sepucuk surat,ku buka dan ku baca surat itu.
Buat Sahabatku
DITA
Dit…..Bagaimana kabarmu??Mudah-mudahan baik-baik aja nya.
Aku udah lama pingin nulis surat ini ke kamu tapi baru sekarang ada kesempatan.
Maaf yaa…..waktu itu aku gak ngasih kabar atas kepergianku,aku tidak bisa ngasih kabar karna malam
itu aku dan keluargaku jalan-jalan ke taman malam.Tapi……….. saat aku mau nyebrang,aku tak tau
bahwa ada mobil disebelah kiri ku,mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi.
Dengan cepat aku tertabrak,dan orang yang menabrak itu tak tau entah kemana.Pada saat itu juga aku
dibawa kerumah sakit, “kata dokter aku mengalami luka yang sangat parah”.Jadi aku harus tetap
dirawat dirumah sakit sampai sekarang pun aku harus tetap dirumah sakit.
Semenjak aku terbaring dirumah sakit aku sangat kesepian.tak ada lagi canda tawa dari mu dan tak ada
lagi curahan –curahan hati mu.
Aku sangat bosan dirumah sakit ini.
Dah dulu nya Dit……………
Salam Manis Selalu,
Sahabatmu
Dinda.
Aku tak menyangka………………………
Ternyata dia tabrakan,aku sangat sedih,air mata ku mengalir.Rasa sedih mengalir dihati.aku akan
mendoakanmu agar kita bisa bersama-sama lagi.(ucapku dalam hati)
Waktu trus berjalan, aku tak pernah lagi tau akan kabar dari Dinda.Selama 5 bulan sudah dinda dirawat
dirumah sakit dan tak kunjung sembuh.aku saaaangat sedih.kenapa dinda tak kunjung sembuh.
Pada suatu hari aku diajak oleh ibuku untuk menengok dinda,aku sangaaat senang,karna aku bisa
ketemu dinda,setelah sampai dirumah sakit hati terasa senang sekali.Setelah tepat diruang rawat nya
dinda,hatiku terasa sedih,dinda tak sadarkan diri,ia hanya terbaring ditempat tidur nya,lalu aku bertanya
kepada ibu nya “bagaimana keadaan dinda saat ini,”
“dinda koma. jawab ibu dinda”
Hatiku lagsung sedih tak berdaya,
Akhirnya ibuku mengajaku pulang,dirumah aku sedih,nangis dan menangis,disekolah aku hanya
merenung dan melamun.
Setelah berbulan-bulan,hingga setahun.aku mendapat kan kabar……………………..tak gembira.Dinda telah
meniggal dunia.
Aku sediiiiih banget.
Apa yang aku lakukan setelah dinda tak ada didunia ini.Aku sadar bahwa dunia ini tak selamanya
ada,dan hidup ini pun kita hanya sementara,
Jadi aku akan mengulang nya dari awal.bagaimana hidup itu tanpa orang lain.
Tapi aku ingin di hidup dan mati aku akan tetap bersahabat bersama dinda.
Semoga kamu bahagia disana DINDA.

Jam Kosong Lagi


Cerpen Singkat Pendidikan Oleh Irma

Pagi buta Camil sudah bangun, ia membereskan tempat tidur, mempersiapkan buku-buku
pelajaran dan tugas lalu beranjak menuju kamar mandi. Setelah membersihkan diri tak lupa ia
sholat subuh kemudian menuju dapur untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan.

“Kamu sudah bangun Nak…”


“Sudah bu, ibu mau masak apa?”
“Tumis kangkung sama ikan asin goreng”
“Ya sudah sini aku bantuin bu”

Pagi itu seperti biasa Camil membantu ibunya menyiapkan sarapan pagi. Jam 5 pagi sarapan
sudah siap dan ibunya lalu mulai menyiapkan dagangan. Ibu Camil memiliki warung soto, jadi
sehari-hari ia selalu sibuk dengan dagangannya.
Setelah menyelesaikan urusan dapur Camil pun masih sempat membantu ibunya mempersiapkan
dagangan. Jam 6 mereka satu keluarga sudah sarapan dan memulai aktivitas sehari-hari. Ayah
Camil pergi ke sawah, sementara ibunya berdagang.

Camil sendiri masih duduk di bangku SMA kelas 3. Ia selalu rajin belajar baik di sekolah
maupun di rumah. Ia juga sering membantu ibunya berdagang karena memang rumah mereka di
depan sekolah Camil.

Sejak kakaknya meninggal satu tahun lalu karena sakit Camil selalu rajin membantu ibunya. Ia
menggantikan sang kakak untuk membantu ibu mendapatkan uang untuk tambahan kebutuhan
sehari-hari.

Dulu waktu kakaknya masih hidup mereka bisa mengandalkan hasil sawah ayahnya karena
selalu dibantu sang kakak. Namun sekarang sang ayah bekerja sendiri sehingga seringkali hasil
panen kurang memuaskan.

Meski dari keluarga kurang mampu, Camil adalah anak yang pandai dan ia sangat rajin di
sekolah. Ia selalu mendapatkan peringkat, bahkan tahun ini ia mendapatkan beasiswa untuk anak
berprestasi.

Namun belakangan ini sedang ada masalah di sekolahnya. Beberapa guru yang sudah tua
meninggal dunia, kebetulan sudah ada 3 guru yang meninggal bulan itu. Karena itu proses
belajar mengajar di sekolah sedikit terganggu karena kekurangan guru. Camil dan teman-teman
terpaksa sering belajar sendiri di sekolah karena jam kosong.

“Hari ini sepertinya kita jam kosong lagi nih”, ucap Camil kepada Niko.
“Iya nih, padahal sebentar lagi ujian”, jawab Niko.
“Bagaimana jika kita belajar bersama, kita coba latihan soal saja, setelah itu kita saling tukar
jawaban kita”

Akhirnya Niko dan Camil belajar mengerjakan soal-soal yang ada di buku. Setelah selesai
mereka saling menukar hasil jawaban yang diperoleh. Jika ada yang tidak sependapat dan
memiliki jawaban berbeda maka mereka pun mendiskusikannya bersama-sama.

Melihat mereka berdua belajar sendiri, beberapa tema lain pun ikut bergabung, suasana belajar
menjadi lebih ramai dan menarik. Di sela-sela itu mereka juga masih sempat bercanda-ria.
“Coba kalau setiap hari seperti ini ya, kita belajarnya jadi lebih santai”, celetuk salah seorang
dari mereka.
“Benar juga ya, tapi kalau ada yang mentok dan tidak tahu ya kita juga yang susah, coba soal
nomor 5 ini siapa yang tahu?”, ucap Niko
“Iya, aku tidak tahu jawaban pastinya”, tambah Camil
“Ya sudah, kita catat saja yang tidak kita tahu, setelah itu nanti kita berikan ke kepala sekolah
agar kita dibantu…”
Mereka pun melanjutkan diskusi sampai tidak menyadari waktu istirahat telah tiba. Mendengar
anak lain ramai di luar kelas mereka pun akhirnya mengakhiri diskusi dan istirahat.
“Bagaimana ini, jam berikutnya kita juga kosong, apa kita lanjutkan seperti tadi?”
“Ya bisa saja, tapi apa tidak sebaiknya kita bilang kepada kepala sekolah?”
“Bilang bagaimana?”
“Ya ini kan sudah dua minggu kita seperti ini, padahal sebentar lagi kita ujian, apa tidak ada guru
lain?”
“Iya kamu benar”

Akhirnya beberapa murid memutuskan untuk musyawarah terlebih dahulu di kelas. Akhirnya
mereka bermusyawarah membahas jam kosong yang sering terjadi. 

Akhirnya, keputusan diambil, dengan berbagai pertimbangan mereka memutuskan untuk


mencoba bicara dengan para guru. Niko, Camil dan Tia pun akhirnya menuju ke kantor.

“Ada apa anak-anak, kalian tidak belajar?”


“Tidak pak, pelajaran kimia…”
“Ow… jadi kalian mau apa?”,
“Kami ingin bertemu bapak kepala sekolah pak”
“Ada perlu apa kalian ingin bertemu pak kepala sekolah”
“Ini pak, kami ingin membicarakan masalah jam kosong di kelas kami”
“Oh… ya sudah, di ruangannya, kalian bisa kesana langsung”

Akhirnya mereka menemui kepala sekolah dan mengatakan masalah jam kosong tersebut. Tidak
ada solusi yang memuaskan, bapak kepala sekolah mengatakan bahwa di sekolah sudah tidak ada
guru lain yang bisa membantu, mereka mau tidak mau harus belajar sendiri sampai guru baru
didapatkan.

“Ya sudah, kita harus belajar sendiri kalau begitu”, ucap Niko
“Tidak apa-apa, yang penting kita sudah bicara dengan bapak kepala sekolah”, jawab Camil
“Iya benar, lagi pula bapak kepala sekolah sudah janji akan membantu kita jika ada pertanyaan
seputar pelajaran”, lanjut Tia

Mereka pun akhirnya kembali ke kelas dan menyampaikan apa yang mereka bicarakan dengan
kepala sekolah. Terlihat, para murid sebenarnya sedikit kecewa namun mereka mengerti dan mau
berusaha sekuat tenaga untuk belajar sendiri. Apalagi sebentar lagi ujian, mereka tidak mau
kalau sampai tidak lulus.
Latiha soal
SOAL 1 :
Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu.
Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan
itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Mentari di sebelah barat
C. Ketika kerumunan tidak bersama
D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu

KUNCI JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Latar selalu berhubungan dengan tempat dan waktu. Temukan kata kunci yang merujuk pada
waktu menjadi bukti latar pada kutipan drama tersebut. Kata kunci pada kutipan tersebut
adalah mentari di sebelah barat.
Kata kunci : mentari meredup…( di sebelah barat)…

Soal 2:

(1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di
sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di
dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi
memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya esok hari.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Kunci Jawaban : B
Pembahasan : Latar selalu berhubungan dengan tempat, waktu, dan suasana. Temukan kata
kunci yang merujuk pada waktu menjadi bukti latar pada kutipan drama tersebut. Kata kunci
pada kutipan tersebut adalah mentari di sebelah barat.
Kata kunci: Bulan ....
Indikator Soal : Disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti latar tempat pada
kutipan cerpen tersebut

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama

Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama
Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya
Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan
meninggalkannya lagi!” (2)
Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari
sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,”
jawabnya dengan suara terbata-bata. (3)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)

KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN : Latar merupakan tempat, waktu, dan atau suasana peristiwa cerita terjadi.
Untuk menemukan latar perlu mencermati kata yang meujuknya.

Kata kunci (yang dirujuk): … membuka pintu …(latar tempat)


Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti latar waktu
dalam cerpen tersebut
Soal :
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 18 s.d. 20!

Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk
Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia
menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk
di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu
belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang
lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya
bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya
lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan
spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya,
“Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”

Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah ....
A. kalimat pertama pada paragraf pertama
B. Kalimat kedua pada paragraph pertama
C. Kalimat ketiga pada paragraf kedua.
D. Kalimat keempat pada paragraf kedua

Kunci Jawaban : C

Pembahasan :
Bukti bahwa latar cerita pada malam hari: Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan
lampu belajar

SOAL :
Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus menyesuaikan diri di mana pun berada.
B. Pikir dulu sebelum bertindak, sesal kemudian tidak berguna.
C. Tidak ada kata terlambat untuk memaafkan.
D. Kita harus menghormati ibu yang telah melahirkan.

KUNCI JAWABAN : B
PEMBAHASAN :
Kalimat yang dirujuk menggambarkan Seorang ibu menyesal telah menelantarkan anaknya,
tetapi yang telah terjadi, tak dapat terulang kembali.

Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan amanat kutipan
cerpen tersebut
Soal :
Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan menyusahkan orang tua hanya karena ingin memberi hadiah teman!
B. Usahakan selalu memberi hadiah kepada teman orang tua!
C. Temanilah ibumu saat duduk-duduk di beranda!
D. Matikan lampu jika sudah tidak diperlukan!

Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Amanat sama maknanya dengan pesan, yakni ajaran yang hendak disampaikan pengarang
kepada pembaca melalui karyanya. Keberadaan amanat pada umumnya tersirat, tetapi ada juga
tersurat.
Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah jangan menyusahkan orang tua hanya
karena ingin memberi hadiah teman.

SOAL-SOAL LAINNYA :
Indikator Soal : Disajikan kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti perwatakan tokoh
cerpen tersebut
SOAL :
(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere
macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela
hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4)
Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang
cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna
Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).

Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat
bernomor .…
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)

KUNCI JAWABAN : A
PEMBAHASAN : Watak adalah gambaran perilaku atau sikap tokoh dalam sebuah cerita yang
berhubungan dengan sifat duniawi. Watak tersebut tergambar pada kalimat-kalimat yang
mengacu pada karakteristik tokoh menjadi bukti watak tokoh pada teks tersebut.
Kata kunci : (1) boleh jadi…(sikap angkuhnya)… (2) Sebagai pimpinan…( dia tak rela hati anak
gadisnya kupacari)
Indikator Soal : Disajikan sebuah kutipan cerpen, siswa dapat menentukan bukti watak tokoh
cerpen tersebut
Soal :

Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi
aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala
tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan
kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan
pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu
telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ….
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku

Kunci Jawaban : D
Pembahasan : Watak adalah gambaran perilaku atau sikap tokoh dalam sebuah cerita yang
berhubungan dengan sifat duniawi. Watak tersebut tergambar pada kalimat-kalimat yang
mengacu pada karakteristik tokoh menjadi bukti watak tokoh pada teks tersebut.
Kata kunci: (1) ... ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan .... (2)
Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bacalah dengan saksama!
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada
saya, sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang
tertulis dalam pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa
salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini,
wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru?
Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas
ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-
maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga
mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah
kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
Kutipan cerpen tersebut bertema ….
a. Keberanian pegawai mengakui kekeliruan.
b. Kehati-hatian pegawai terhadap seseorang.
c. Kejujuran seseorang dalam hidup.
d. Kebaikan seseorang terhadap pegawai pos.

Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Orang ketiga sebagai pengamat
b. Orang pertama tokoh utama
c. Orang campuran
d. Orang ketiga manatahu

Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru.
Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi disetiap kesempatan.
Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda
malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat …
a. pemberani
b. baik
c. egois
d. sombong

Anda mungkin juga menyukai