Anda di halaman 1dari 5

JJi

Contents
1 Pengertian Negosiasi
2 Tujuan Negosiasi
3 Manfaat Negosiasi
4 Jenis-jenis Negosiasi
4.1 1. Berdasarkan Situasi
4.2 2. Berdasarkan Jumlah Negosiator
4.3 3. Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian
5 Kemampuan Dasar Bernegosiasi
6 Faktor Utama dalam Negosiasi
6.1 1. Para Pihak yang Terlibat
6.2 2. Hubungan
6.3 3. Komunikasi
6.4 4. Alternatif
6.5 5. Opsi Realistis
6.6 6. Klaim yang Sah
7 Kesimpulan
Pengertian Negosiasi
Jika dilihat secara etimologis, kata negosiasi berasal dari bahasa Inggirs, yaitu to negotiate
serta to be negotaiting yang memiliki arti merundingkan, menawarkan, dan membicarakan.
Lalu, kata ini memiliki turunan lain, yaitu negotiation, dilansir dari investopedia, negotiation
memiliki arti kegiatan dalam merundingkan atau membicarakan sesuatu dengan pihak lain demi
mencapai suatu kesepakatan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa pengertian negosiasi
adalah suatu proses diskusi yang dilakukan demi menyelesaikan suatu masalah dengan cara
yang bisa diterima oleh pihak lain yang melakukan negosiasi.

Dalam kegiatan negosiasi, setiap pihak akan mencoba untuk merujuk pihak lainnya untuk
menyetujui sudut pandangnya. Dengan bernegosiasi, maka setiap pihak yang terlibat akan
berusaha utuk menghindari perdebatan atau pertengkaran dan menyepakati suatu wujud
komporomi.

Jadi, pengertian negosiasi secara umum adalah suatu wujud interkasi sosial yang terjalin antar
beberapa pihak untuk mencapai kesepakatan bersama yang dinilai salin menguntungkan untuk
setiap pihak yang melakukan negosiasi. Mereka yang melakukan negosiasi ini biasa disebut
dengan negosiator.

Aktivitas negosiasi dilakukan dalam berbagai lini kehidupan, dan biasanya berkaitan dengan
permasalahan yang melibatkan banyak orang, seperti dalam dunia organisasi dan bisnis.
Kedua kegiatan ini memang selalu lekat dengan kegiatan negosiasi. Setiap pihak yang terlibat
dalam proses negosiasi bisa beragam dan mencakup banyak hal.
Beberapa contoh kegiatan negosiasi dalam aktivitas sehari-hari adalah tawar-menawar harga
antara penjual dan pembeli, wawancara antara calon karyawan dan pihak perusahaan,
kesepakatan bisnis antar satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan komunikasi antar
negara dalam hal kerjama bilateral.

Baca juga: Sosial Media Marketing: Pengertian, Jenis, Strategi dan Manfaatnya

Tujuan Negosiasi
Diambil dari kamus Oxford, negosiasi adalah sautu metode yang dilakukan sebagai bentuk
usaha dalam memperoleh suatu kesepakatan dengan diskusi formal. Negosiasi dilakukan antar
dua pihak atau lebih yang mana setiap pihak tersebut mempunyai tujuan yang berbeda dan
terjadinya proses tawar-menawar untuk mendapatkan suatu kesepakatan.

Berdasarkan penjelasan yang diambil daari kamus Oxford tersebut, kita bisa tarik kesimpulan
bahwa aktivitas negosiasi memiliki tukuan yang hendak diperoleh oleh setiap pihak yang
bernegosiasi.

Tujuan utama dari negosiasi itu adalah untuk mendapatkan kesepakatan yang dinilai saling
menguntungkan, menyelesaikan masalah dan mendapatkan solusi atas setiap masalah yang
dialami pihak yang bernegosiasi, serta untuk mendapatkan kondisi yang saling menguntungkan
bagi setiap pihak yang bernegosiasi.

Sebagai contoh, aktivitas negosiasi bisnis yang terjalin antar satu perusahaan dengan
perusahaan lain yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan pasar agar bisa
meningkatkan nilai penjualan.

Contoh lainnya adalah proses negosiasi yang terjadi saat konsumen dan produsen melakukan
tawar-menawar harga terhadap suatu produk agar bisa mencapai harga yang disepakati.
Sehingga, pihak penjual dan pembeli bisa mendapatkan harga yang sesuai dengan nilai produk
yang dijual.

Manfaat Negosiasi
Jika di atas kita sudah membahas tentang pengertian negosiasi beserta tujuannya, maka kita
akan masuk pada manfaat dari negosiasi itu sendiri.

Beberapa manfaat dari negosiasi adalah demi terciptanya jalinan kerjasama antar suatu pihak
dengan pihak yang lain untuk memperoleh tujuannya masing-masing, terjadinya rasa saling
pengertian pada setiap pihak yang bernegosiasi terkait kesepakatan yang akan ditempuh dan
efeknya untuk pihak-pihak tersebut, terjalinnya ksepekatan bersama yang saling
menguntungkan, dan terciptanya interaksi yang positif antar pada setiap pihak yang
bernegosiasi.
Baca juga: Pengertian Penawaran dan Fungsinya Bagi Kemajuan Bisnis

Jenis-jenis Negosiasi
Jika diteliti lebih lanjut, sebenarnya negosiasi mempunyai jenis-jenis yang berbeda. Perbedaan
negosiasi ini terjadi dari adanya jumlah negosiator atau pihak-pihak yang melakukan negosiasi,
keuntungan atau kerugian, serta situasinya.

1. Berdasarkan Situasi
Bila dinilai berdasarkan situasu, maka negosiasi akan terbagi menjadi dua jenis, yaitu negosiasi
formal dan negosiasi non formal.

Negosiasi formal adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan
dengan menempuh jalur hukum. Sedangkan negosiasi informal adalah jenis negosiasi yang
bisa dilakukan dimana saja tanpa memerlukan jalur hukum.

2. Berdasarkan Jumlah Negosiator


Untuk negosiasi yang dinilai berdasarkan jumlah negosiator, maka negosiasi dibedakan menjadi
negosiasi dengan pihak penengah dan tanpa pihak penengah.

Negosiasi yang dilakukan dengan pihak penengah biasanya dilakukan oleh dua atau lebih pihak
negosiator, sehingga setiap keputusan dan proses negosiasi akan memerlukan pihak penengah
yang sifatnya netral. Sedangkan negosiasi tanpa pihak pengenah adalah kegiatan negosiasi
yang dilakukan tanpe membutuhkan bantuan pihak penengah dan umumnya hanya terjalin
antar dua pihak saja.

3. Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian


Untuk jenis negosiasi yang dinilai berdasarkan keuntungan dan kerugian, maka terbagi menjadi
jenis negosiasi kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan lose-lose.

Jenis negosiasi kolaborasi adalah jenis yang melibatkan seluruh pihak untuk menyuarakan
pendapat dan keinginannya, sehingga akan terjalin kolaborasi kepentingan dan keinginan untuk
bisa mendapatkan solusi terbaik. Sedangkan jenis nogosiasi dominasi, sesuai namanya, jenis
negosiasi ini akan mengentungkan salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak banyak
mendapatkan keuntungan.

Untuk negosiasi akomodasi, setiap pihak yang melakukan negosiasi hanya akan mendapatkan
keuntungan yang sedikit, bahkan bisa saja pihak lawan mendapatkan keuntungan yang banyak.
Disisi lain, negosiasi lose-lose adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak melanjukan konflik
atau konflik baru. Jadi, setiap pihak akan memilih untuk menyelasaikan masalah dengan kepala
dingin.

Baca juga: Pengertian Branding, Jenis, dan Cara Pengembangannya Untuk Bisnis
Kemampuan Dasar Bernegosiasi
Sebelum melakukan proses negosiasi, maka negosiator dari masing-masing pihak harus
memahami filosofi dari negosiasi itu sendiri. Di atas sudah kita jelaskan bahwa melakukan
negosiasi harus didasari dengan kesepakatan yang diambil mampu menguntungkan setiap
pihak atau memenangkan setiap pihak.

Poin tersebut bisa didapatkan dengan cara mempertimbangka setiap aspek negosiasi yang di
dapat dari berbagai sudut pandang.

Nah, untuk melakukan negosiasi, para negosiator haru memiliki kemampuan dasar yang berupa
sabar dalam mengambil tindakan, ketajaman berpikir, beradaptasi dengan baik, mempunyai
daya tahan, memiliki keahlian bersosialisasi, memiliki daya konsentrasi yang baik, memiliki
artikulasi bicara yang baik, dan selera humor yang juga baik.

Selain itu, negosiator juga harus paham bahwa setiap pendapatnya harus dilengkapi dengan
fakta, alasan atau contoh yang jelas agar bisa dimengerti dengan mudah. Negosiator juga
harus menyampaikan pendapatnya dengan volume suara yang jelas, pilihan kata dan intonasi
yang tepat sasaran. Setiap pendapat juga harus diucapkan dengan sopan, lancar dan jelas,
serta harus mempertimbangkan setiap pendapat dari pihak lain.

Faktor Utama dalam Negosiasi


Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatiak negosiator dalam melakukan negosiasi.
Dilansir dari Investopedia, beberapa faktor utama dalam bernegosiasi adalah sebagai berikut:

1. Para Pihak yang Terlibat


Anda harus mengenal siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan negosiasi tersebut serta
tujuannya. Anda juga harus mengenal latar belakang mereka dan bagaimana hal-hal tersebut
dalam memengaruhi peran mereka dalam melakukan negosiasi.

2. Hubungan
Selain itu, Anda juga harus mengenal hubungan pihak negosiator tersebut dengan perentara
dalam melakukan negosiasi. Perntanyaan yang harus Anda temukan jawabannya adalah,
bagaiman pihak negosiator tersebut terhubung dan apa fungsinya dalam kegiatan negosiasi
tersebut?

3. Komunikasi
Hal ini berkaitan dengan kepentingan para negosiator yang mampu berkomunikasi dengan baik
dalam mengunci kesepakatan mereka dengan bernegosiasi. Jadi, bagaimana cara yang efektif
untuk mengutarakan hasil yang Anda inginkan, seta bagaima pihak lawan bisa yakin bahwa
mereka akan di dengarkan.

4. Alternatif
Kedua belah pihak harus mencari alternatif lain jika kesepakatan awal tidak diinginkan oleh
salah satu pihak.

5. Opsi Realistis
Apakah ada pilihan lain memungkinkan kedua belah pihak untuk mendapatkan hasil yang
menguntungkan? Atau apakah para negosiator sudah mengeluarkan pendapatnya tentang
fleksibilitas pilihan dalam tuntutannya.

6. Klaim yang Sah


Setoap permintaan dan janji yang dinyatakan oleh masing-masing pihak harus sah. Para
negosiator haru menawarkan bukti untuk mendukung klaim-nya dan membuktikan bahwa
tuntannya suadh valid. Para negosiator juga harus menjamin bahwa kepekatan yang diambil
akan ditindaklanjuti.

Baca juga: Lingkungan Pemasaran: Pengertian, Jenis, dan Aspek yang Mempengaruhinya

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa tarik kesimpulan bahwa pengertian negosiasi adalah
suatu bentuk kegiatan diskusi yang melibatkan dua pihak atau lebih untuk memperoleh
kepakatan yang disetujui oleh setiap pihak yang terlibat di dalamnya.

Dalam pelaksanaannya, salah satu pihak akan menerangkan sudut pandangnya, dan pihak lain
akan menerima kondisi yang ditawarkan ataupun menolaknya dengan mengeluarkan sudut
pandangnya sendiri. Proses ini akan terus berlanjut hingga kedua belah pihak yang
bernegosiasi bisa mendapatkan kesepakatan.

Itulah penjelasan lengkap tentang pengerian negosiasi, tujuan, manfaat, dan kemampuan yang
harus dimiliki untuk bernegosiasi. Namun, jika Anda tidak memiliki waktu untuk mempelajari
kemampuan dasar dalam bernegosiasi karena harus menyelesaikan manajemen keuangan
perusahaan atau akuntansi lainnya yang memusingkan, maka Anda bisa coba menggunakan
menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan
memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan real time. Tertarik? Anda bisa
mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada
gambar di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai