Anda di halaman 1dari 5

Judul Kegiatan : Penanganan Stigma masyarakat dan Stres Di Masa Pandemi

Covid-19
Rundown :
Susunan Acara Penanganan Stigma dan Stres Masa Pandemi Covid-19

Waktu Susunan Acara PJ


09.00 Panitia persiapan kegiatan Seluruh Panitia
sosialisasi secara online.
09.00- 10.00 Dilakukan pretest kepada Yustika Dian,M
peserta di group whatapp. fajrul,Meylani Nur I
10.00-10.30 Memberikan materi secara Yustika Dian dan M Fajrul,
online di group whatapp. Meylani Nur I
10.30- 11.00 Dilakukan postest melalui Yustika Dian dan M
google form. Fajrul,Meylani Nur I
11.00-12.00 Evaluasi kegiatan online Seluruh Panitia
seluruh panitia

Materi :
Pokok Pembahasan : Sosialisasi Online Penanganan Stigma Masyarakat dan Stres di
Masa Pandemi Covid-19.

Topik : Penanganan Stigma dan Stres di Desa Seduri.

Sasaran : Ibu Rumah Tangga di Desa Seduri.

Tempat : Via Online Group WhatApp.

Hari/Tanggal : Jumat, 4 September 2020

Waktu : Jam 09.00- 12.00


1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan sosialisasi secara online diharapkan penduduk desa lebih mengerti
dan memahami penanganan stigma masyarakat dan stres di masa pandemi Covid-19.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat penjelasan tentang tentang penanganan stigma masyarakat dan stres
di masa pandemi Covid-19 tersebut diharapkan masyarakat desa Seduri.
a) Mengetahui respon umum kesehatan jiwa akibat Covid-19.
b) Mengetahui faktor penyebab tekanan khusus akibat Covid-19.
c) Mengetahui cara mengatasi stress pada masa pandemi Covid- 19.
3. Materi dari Satuan Acara Penyuluhan
a) Respon umum kesehatan jiwa akibat Covid-19.
1. Takut jauh sakit dan meninggal
2. Tidak mau datang ke fasilitas layanan kesehatan karena takut tertular saat di
rawat.
3. Takut kehilangan mata pencaharian, tidak dapat bekerja selama isolasi,
dan dikeluarkan dari pekerjaan.
4. Takut diasingkan masyarakat/dikarantina karena dikait-kaitkan dengan
penyakit (seperti rasisme terhadap orang yang berasal dari atau
dianggap berasal dari, tempat-tempat terdampak)
5. Merasa tidak berdaya untuk melindungi orang-orang terkasih dan takut
kehilangan orang- orang terkasih karena virus yang menyebar.
6. Takut terpisah dari orang- orang terkasih dan pengasuh karena aturan
karantina.
7. Menolak untuk mengurusi anak kecil yang sendirian atau terpisah,
penyandang disabilitas atau orang berusia lanjut karena takut infeksi, karena
orang tuanya atau pengasuhnya dikarantina.
8. Merasa tidak berdaya, bosan, kesepian dan depresi selagi diisolasi.
9. Takut mengalami pengalaman wabah sebelumnya.
b) Faktor penyebab tekanan khusus akibat Covid-19.
1. Risiko terinfeksi dan menginfeksi orang lain, terutama jika cara penularan
Covid-19 belum 100% diketahui.
2. Gejala umum seperti masalah kesehatan lain (misalnya, demam) bisa
disalahartikan sebagai Covid-19 dan menyebabkan rasa takut terinfeksi.
3. Pengasuh dapat makin khawatir akan anak-anaknya yang mereka tinggal di
rumah sendiri (karena sekolah tutup) tanpa asuhan dan dukungan yang tepat.
4. Risiko penurunan kesehatan fisik dan jiwa pada kelompok- kelompok, yang
rentan seperti orang berusia lanjut dan penyandang disabilitas jika pengasuh
dikarantina dan tidak ada layanan dan dukungan lain.
c) Cara mengatasi stress pada masa pandemi Covid- 19.
1. Terima bahwa rasa tidak nyaman ini wajar dan akan berlalu. Pada situasi yang
tidak menentu ini perasaan cemas, takut dan tidak berdaya adalah wajar. Kita
bisa mengelola pikiran dan emosi itu dengan berpikir positif, latihan
relaksasim meditasi, dan meningkatkan spiritual kita.
2. Efektifkan pola hidup bersih dan sehat seperti menjaga kebersihan
tangan, olahraga, makan makanan bergizi, cukup tidur. Hindari
rokok dan napza. Pada masa pandemi ini, pentingnya kita
mengikuti protokol yang sudah dibuat pemerintah agar kita mulai
membudayakan perilaku hidup bersih, rajin cuci tangan, pakai
masker, jaga jarak.
3. Mencari informasi terkait Covid-19 hanya dari sumber terpercaya.
Pemahaman yang keliru mengenai Covid-19 dan informasi yang
simpang siur dapat membuat kita jadi binggung, maka penting
mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya.
4. Alihkan rasa cemas dengan membaca buku, menonton, mendengar
musik, dan aktivitas yang menyenangkan lainnya. Ketika
melakukan aktivitas yang menyenangkan, diharapkan tubuh
mengeluarkan hormon endorfin yang memicu perasaan positif,
perasaan senang, dan nyaman.
5. Nyatakan perasaan dan pikirkan yang tidak nyaman kepada orang
yang dapat membantu. Salah satu metode paling efektif untuk
menghilangkan stres adalah mampu mengekspresikan diri kepada
orang lain dan mengutarakan apa yang dirasakan.
4. Metode Penyuluhan
a. Sosialisasi melalui video.
b. Tanya jawab di group whatapp
5. Media dan Alat
a. Hp
b. Google form

Anda mungkin juga menyukai