Anda di halaman 1dari 22

“ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS KELUARGA PADA

IBU “A” DENGAN NON AKSEPTOR KB PADA KELUARGA


BAPAK “E” DI KELURAHAN KOMBOS TIMUR
KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO”

Di Susun Oleh:
Irene Y.M Thomas
7115 3011 6015

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat
dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
Komunitas ini dengan lancar. Penulisan Askeb ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen.
Askeb ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan judul Askeb ini.
Penulis berharap dengan membaca Askeb ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua dan dapat menambah wawasan kita. Askeb ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Manado, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I “Landasan Teori”.......................................................................................4

A. Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas....................................................4

B. Alat Kontrasepsi / KB.................................................................................6

BAB II “Asuhan Kebidanan Keluarga Komunitas”........................................11

BAB III “Penutup”..............................................................................................20

A. Kesimpulan................................................................................................20

B. Saran..........................................................................................................20

LAMPIRAN FOTO.............................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

3
BAB I
LANDASAN TEORI

A. Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas


a. Pengertian
Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang
berarti kesamaan, dan juga “Communis” yang berarti sama, public ataupun
banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di
suatu lokasi/daerah/area tertentu.
Kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu bayi baru lahir, bayi dan anak
balita di dalam keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah pelayanan yang dilakukan
bidan kepada masyarakat yang bermukim diwilayah kerjanya yang
memiliki masalah kesehatan kebidanan.
Pelayanan-pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat
konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu:
1. Manusia
2. Masyarakat/lingkungan
3. Kesehatan
4. Pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigm kebidanan
dan paradigma sehat.
b. Tujuan
1. Tujuan umum kebidanan komunitas adalah keinginan masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatannya melalui pelayanan
kebidanan secara berkala dan berkualitas yang tersedia disekitar
tempat tinggalnya.
2. Tujuan khusus kebidanan komunitas adalah:

4
a) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat tentang pengertian kesehatan
b) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
c) Menciptakan dukungan bagi individu yang terkait
d) Mengendalikan lingkungan fisik dan social untuk menjaga
kondisi kesehatannya
e) Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan disekitar tempat
bermukim suatu kelompok masyarakat.
c. Sasaran Bidan di Komunitas
1. Secara garis besar sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah
individu, keluarga, dan kelompok masyarakat. Ibu, bayi baru lahir,
bayi dan anak balita yang berada didalam keluarga dan masyarakat
merupakan sasaran utama dari pelayanan kebidanan komunitas. Bidan
memandang pasiennya sebagai makhluk social yang memiliki budaya
tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, social budaya
dan lingkungan sekitarnya. Menurut UU No. 23 tahun 1992 yang
dimaksud dengan keluarga adalah suami istri, anak dan anggota
keluarga lainnya.
2. Kelompok sasaran dimasyarakat adalah:
a) Kelompok bayi
b) Kelompok balita
c) Kelompok remaja
d) Kelompok ibu hamil
e) Kelompok ibu nifas
f) Kelompok ibu menyusui
3. Sasaran kegiatan pelayanan kebidanan adalah:
a) Upaya pencegahan penyakit.
b) Upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat keehatan
penyembuhan serta pemulihan kesehatan.

5
B. Alat Kontrasepsi / KB
a. Pengertian
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu oasangan
suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diingingkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat diingingkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (WHO
expert committee, 1997).
Alat kontrasepsi menurut BKKBN (2012) adalah alat yang
digunakan untuk mencegah kehamilan, adapun alat tersebut yang legal
rneliputi pil, suntik, alat kontrasepsi dalam rahim, alat kontrasepsi bawah
kulit atau implant, spiral atau kondom yang diantaranya ada yang
mengandung hormone estrogen yaitu jenis suntik, sedangkan yang
mengandung horrnon campuran estrogen dan progesteron adalah pil, dan
Implant.
b. Alat-alat Kontrasepsi
1. Metode KB Alami / tanpa Alat
a) Metode Kalender
Metode kalender atau dikenal sebagai metode Knaus-Ogino
bergantung pada perhitungan hari untuk memperhitungkan waktu
terjadinya fase subur. Wanita harus mengetahui periode
menstruasi sehingga dapat memprediksikan waktu akan
berovulasi. Metode kontrasepsi ini tidak bermanfaat jika wanita
memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
b) Metode Ovulasi
Metode ini mengharuskan wanita untuk mengecek pola
lendir serviks selama siklus menstruasi. Sebelum ovarium

6
melepas sel telur, wanita akan mengeluarkan lebih banyak
lendiryang lebih encer dari biasanya. Untuk mengetahui
perubahan lendir serviks, wanita bisa mulai memperhatikan dan
mencatat kondisi cairan yang keluar dari vagina sejak satu hari
setelah menstruasi selesai.
c) Metode Suhu Basal
Metode suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh
tubuh pada waktu istirahat/tidur. Suhu basal dapat diketahui
dengan melakukan pengukuran suhu tubuh pada waktupagi hari
sebelum melakukan aktifitas pengukuran suhu tubuh dengan
menggunakan thermometer basal secara oral, per vagina atau
melalui dubur selama 5 menit.
Hasil pengukuran dapat digunakan untuk mengetahui waktu
terjadinya masa subur/ovulasi dengan melakukan penilaian
sebagai berikut.
1) Suhu tubuh normal adalah sekitar 35,5-36 derajat
celcius.
2) Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu
dan naik menjadi 37-38 derajat celciuskemudian tidak
akan kembali pada suhu 35 derajat celcius.
3) Kondisi kenaikan suhu tubuh akan terjadi sekitar 3-4
hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2 derajat dan
akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum
menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesterone
menurun.
d) Metode Amenore Laktasi (MAL)
MAL adalah metode kontrasepsi sementara yang
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif,
artinya hanya dibeirkan ASI saja tanpa tambahan makanan dan
minuman lainnya.

7
2. Metode KB dengan Alat
a) Non Hormonal
1) Kondom
Kondom merupakan selubung karet yang terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil) atau
bahan alami (produksi hewani). Kondom berbentuk silinder
dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk
rata. Kondom terbagi atas duayaitu kondom laki-laki yang
dipasang pada penis laki-laki sebelum berhubungan dan
kondom wanita yang terdiri atas ring kecil (dimasukkan
kedalam alat kelamin wanita) dan ring besar (berada dibagian
luar).
2) Diafragma
Merupakan plastic berbentuk kubah dengan sabuk yang
lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak
masuk ke dalam Rahim. Ukurannya bervariasi dan harus di
cocokkan oleh dokter atau bidan yang pemakaiannya harus
selalu bersamaan dengan krim/jelly.
b) Hormonal
1) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) / IUD
Menurut WHO (2007), AKDR adalah suatu alat untuk
mencegah kehamilan yang efektif, aman, dan reversible yang
terbuat dari plastic atau logamkecil yang dimasukkan dalam
uterus melauli kanalis servikalis.
2) Pil Kombinasi
Pil kombinasi adalah pil yang mengandung kombinasi
antara hormone progesterone dan hormone estrogen dimana
pil kombinasi ini dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :

8
(a) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21tablet
yang mengandung hormone aktif estrogen/progestin dalam
dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
(b) Bifaasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang
mengandung hormone aktif estrogen/progestin dengan 2
dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
3) Suntikan
Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi dengan
jalan penyuntikkan sebagai usaha pencegahan kehamilan
berupa hormone progesterone dan estrogen pada wanita usia
subur. Kontrasepsi suntikkan terbagi atas suntikan kombinasi
yang diberikan 1 bulan sekali (cyclofem) dan suntikkan
progestin, diberikan 3 bulan sekali (depoprovera) dan 2 bulan
sekali (deponoristerat).
4) Implan
Implan atau susuk KB adalah obat kontrasepsi yang
berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek. Didalamnya
terkandung hormone progesterone yang akan dikeluarkan
sedikit demi sedikit. Pemasangannya dilaksanakan pada
lengankiri merupakan tempat terbaik untuk pemaangan karena
bagian tersebut jarang bergerak.
5) Kontrasepsi Mantap (Kontap)
Kontrasepsi mantap biasa disebut metode sterilisasi, yaitu
pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur
padawanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi).
Metode ini efektif bagi yangingin mencegah kehamilan secara
permanen, bukan sementara. Jenis-jenis Kontap yaitu sebagai
berikut :
(a) Tubektomi
Tubektomi/Metode Operasi Wanita (MOW) adalah
metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi

9
wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara
mengoklusi tuba falopi (mengikat/memotong atau
memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum.
(b) Vasektomi
Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP) adalah
prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa deferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat sehingga
proses fertilisasi tidak terjadi.

10
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA KOMUNITAS

A. Pengkajian
NOMOR KK : 7171032907150001
NAMA KK : Tn. “E. K”
PENDATA : Irene Y.M Thomas

1. 2. 3. 4.
- - - -

5. 6. 7. 8.
- -

Keterangan : Tiap Kolom di isi dengan Lambang sbb :


1 Bayi Tidak Masalah Tidak
Imunisasi Gizi Periksa
/ditimbang

2 Balita Tidak Masalah Tidak Periksa/


Imunisasi Gizi ditimbang

3 Ibu Hamil Tidak Masalah Tidak Periksa


Imunisasi Gizi

4 Ibu Tidak Masalah Tidak Periksa


Menyusui Menyusui Gizi

5 Ibu Bersalin di Masalah Tidak Periksa


Bersalin Non Nakes Gizi

6 PUS Non Masalah Tidak Periksa


Akseptor Gizi

11
7 Kesakitan Sakit Berat Tidak Sedang di
Keluarga Berobat Opname

8 Kesehatan Masalah Masalah Masalah Air


Lingkungan Jamban Sampah Minum

IDENTITAS KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. “E.K”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 Tahun

Agama : Kristen Protestan


Suku Bangsa : Sanger/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kombos Timur Lingkungan V, Kampung Nanas

2. a. Anggota Keluarga
N Nama Umur Sex Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket
o Keluarga
1. Tn. “E” 45 thn L Suami SMA Swasta -
2. Ny. “A” 43 thn P Istri SMA Wiraswast -
a
3. Nn. “P” 15 thn P Anak SMK Siswa -

b. Genogram

Ket : : Laki laki : Perempuan / : Meninggal : Klien

12
3. Status Kesehatan Keluarga 6 Bulan Terakhir (Semua Jenis Penyakit)
No Nama Umur Sex Jenis Tempat
Penyakit Berobat
1. Tn. “E. K” 45 tahun L Hipertensi Puskesmas
2. Ny. “A. P” 43 tahun P -
3. Nn. “P. K” 15 tahun P -

4. Status Kesehatan Keluarga Saat Survey Terakhir (semua Jenis Penyakit)


No Nama Umur Jenis Penyakit Tempat
Berobat
1. Tn. “E. K” 45 tahun - -
2. Ny. “A. P” 43 tahun - -
3. Nn. “P. K” 15 tahun - -

5. Pengambil Keputusan Dalam Keluarga


Suami Istri Suami & istri Lain2 :……………
6. Kematian dalam Setahun Terakhir
No Nama Bulan & Tahun Sex Sebab Ket
Kematian Kematian
- - - - - -

DATA KESEHATAN IBU


1. Ibu Hamil : Tidak Ada
2. Neonatus : Tidak Ada
3. Ibu Nifas : Tidak Ada
4. Ibu Bersalin : Tidak Ada

13
5. Ibu Menyusui : Tidak Ada
6. Sistem Reproduksi Ibu
a. PMS / STD : Ibu tidak memiliki keluhan saat PMS
b. Menopause : Ibu belum menopause atau belum merasakan tanda-tanda
menopause
7. Keluarga Berencana
a. Akseptor KB : Ya / Tidak,
Bila tidak apa alasannya ? Ibu takut berat badan naik dan sudah
nyaman dengan metode kalender
b. Bila Ya, Jenis Alat Kontrasepsi yang digunakan :
( - ) Pil ( - ) Suntik ( - ) IUD ( - ) Susuk
( - ) Kondom ( - ) MOW/MOP, Lain-lain sebutkan : Tidak Ada
Berapa Lama memakai alat kontrasepsi? Belum Pernah Setelah
melahirkan waktu lalu
c. Tempat Pelayanan KB di ( - ) Bidan/ Dokter ( - ) RB ( - )RS
( - )Puskesmas ( - ) lain-lain, sebutkan : Tidak Ada

DATA KESEHATAN BAYI


Tidak Ada Bayi dalam Keluarga Tn. “E”

DATA KESEHATAN BALITA


Tidak Ada Balita dalam Keluarga Tn. “E”

DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ventilasi √ Baik Cukup Kurang

Lantai Rumah Tanah √ Ubin Semen

Kayu / Papan
2. Sumber Air Bersih

14
Sumur / Pompa Mata Air Sungai

Lain-lain

Kondisi Air
√ Memenuhi Syarat Kesehatan

Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan

3. SPAL
√ Selokan / GOT Empang Sembarangan

4. Pembuangan Tinja

√ Septik Tank Cubluk Cemplung

Sungai/selokan Sembarang Tempat

5. Kandang : Ada / Tidak


Jenis Binatang: Tidak Ada

FASILITAS / SARANA KESEHATAN


1. Apakah di desa ini ada Sana Sehat ? ( √ ) Ada ( ) Tidak Ada
2. Jika Ada Apakah Keluarga Ikut serta
( √ ) Ya ( ) Tidak, alasan……………………………………..
3. Apakah di Desa ini ada Polindes ? Ada / Tidak Ada
4. Jika ada, Apakah Keluarga Memanfaatkannya
( ) Ya ( ) Tidak, Alasan……………………………………….
5. Jarak Rumah dengan Fasilitas Kesehatan : ± 3 km
6. Jenis Transportasi yang digunakan ke Pelayanan Kesehatan (Pilih Salah
Satu)

15
( ) Angkutan Kota ( √ ) Ojek
( ) Jalan Kaki Lain-lain, sebutkan : Kendaraan Motor Pribadi

B. Analisa Data
NO. DATA DIAGNOSA
1. Ibu tidak menggunakan alat Ny. “A” Umur 43 Tahun P1A0
KB dengan tidak menjadi Akseptor
DS : Ibu mengatakan tidak KB
menggunakan KB karena takut
akan mengalami kenaikan
berat badan dan sudah nyaman
dengan metode kalender
DO : KU : Baik, Kes. : CM
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
R : 20x/m
S : 36oC
Konjungtiva tidak anemi
2. Kebersihan lingkungan yang Kurangnya kepedulian terhadap
kurang lingkungan dapat mempengaruhi
DS : keluarga mengatakan kesehatan keluarga
SPAL di alirkan ke saluran
air/got
DO : keadaan air got yang
meluap dan sangat dekat
dengan lingkungan rumah

C. Skoring
1. Ibu tidak menggunakan KB
NO. KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1. Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Ancaman

16
kesehatan karena
ibu masih dalam
usia subur
2. Kemungkinanmasalah 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat
dapat dirubah dengan mudah
diubah karena ibu
sudah
mendapatkan
penjelasan tentang
KB, manfaat serta
efek samping.
3. Potensial masalah dapat 3/3 x 1 = 1 Potensial masalah
dicegah untuk dicegah
rendah karena
tidak ada
keinginan
keluarga untuk
berKB
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Masalah dianggap
ringan karena
dianggap
menjarangkan
kehamilan
Jumlah 4 2/3

2. Kebersihan Lingkungan
NO. KRITERIA SKOR PEMBENARAN
1. Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Ancaman
kesehatan karena
lingkungan yang
kotor dapat
menyebabkan
penyakit

17
2. Kemungkinanmasalah 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat
dapat dirubah diubah karena
adanya kesadaran
keluarga
3. Potensial masalah dapat 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah
dicegah untuk dicegah
mudah karena
dapat dicegah
melalui korelasi
lingkungan
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Masalah tidak
dirasakan karena
hal tersebut sudah
lama dan tidak
memberikan
pengaruh
langsung ke
keluarga
Jumlah 3 4/3

D. Rencana Asuhan
No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Implementasi Evaluasi
. Kebidanan
1. Ibu tidak ber-KB Mencegah -ibu mengerti konseling Melakukan Ibu mengerti
kehamilan penjelasan konseling dan bersedia
dan yang diberikan mengenai alat menggunakan
menurunkan dan mampu KB, manfaat KB
AKI dan mengulangi dan efek
AKB kembali sampingnya
mengingat - ibu bersedia
usia dan menggunakan

18
keadaan ibu KB
sekarang
2. Kurangnya Menjaga - Keluarga konseling Melakukan Keluarga
kebersihan kesehatan mengerti konseling mengerti dan
lingkungan lingkungan mengenai mengenai bersedia
dan kesehatan kesehatan dan memperbaiki
keluarga dan kebersihan keadaan
agar tetap kebersihan lingkungan lingkungan
sehat lingkungan yang lebih sehat
- Bersedia
untuk
menjaga dan
memperbaiki
lingkungan
yang tidak
sehat

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

19
Berdasarkan pengkajian diatas, didapatkan bahwa dalam keluarga
Tn. “E”, antaralain Ny. “A”, tidak menggunakan KB sementara masih
dalam usia subur dan belum mengalami tanda-tanda menopause. Alasan
tidak ber-KB dikarenakan Ny. “A” cemas jika mengalami kenaikan BB
dan sudah merasa nyaman dengan metode kalender.

B. Saran
Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pendekatan dan
memberikan konseling tentang alat kontrasepsi, manfaat serta efek
samping dari alat kontrasepsi tersebut sehingga ibu tidak ragu atau takut
dalam mengambil keputusan untuk ber-KB.

LAMPIRAN FOTO

20
DAFTAR PUSTAKA

21
Tombokan S., Purwandari A & Tando N. (2016). Asuhan Kebidanan
Komunitas. Bogor: In Media.
Mandang J, dkk. (2016). Kesehatan Reproduksi Dan Pelayanan Keluarga
Berencana (KB). Bogor : In Media.
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-alat-kontrasepsi-menurut-para-
ahli/

22

Anda mungkin juga menyukai