Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


PENDIDIKAN PANCASILA
SEMESTER JULI – DESEMBER 2018

SIFAT : TAKE HOME

Disusun Oleh:

Nurhayati 17045020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa masa seperti ini sering
terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga
remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam
pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak
melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masayarakat.
Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian, perampokan,
perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja
tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja.
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi
dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita
dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja
diantaranya kebiasaan merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar
SMA, pemakain narkoba dan lain-lain.
Di kalangan remaja, sangat banyak kasus tentang penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan hasil survei Badan Narkoba Nasional (BNN) Tahun 2005 terhadap
13.710 responden di kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan penyalahgunaan
narkoba usia termuda 7 tahun dan rata-rata pada usia 10 tahun. Survai dari BNN ini
memperkuat hasil penelitian Prof. Dr. Dadang Hawari pada tahun 1991 yang
menyatakan bahwa 97% pemakai narkoba yang ada selama tahun 2005, 28%
pelakunya adalah remaja usia 17-24 tahun.
survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah
narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan
dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki
masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau
mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan.

1
Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat
turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba.Kehidupan remaja
pada masa kini mulai memprihatinkan.
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah
satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika
yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan
peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar
(market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl
yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.
Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa
lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka
cenderung merosot.melihat latar belakang diatas maka kami mengangkat judul
Makalah Kenakalan remaja ( tentang Narkoba ) yang terfokus pada pengetahuan
tentang narkoba dan akibatnyan bagi remaja. Masa remaja adalah masa transisi,
dimana pada masa masa seperti ini sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi
maupun kejiwaan.
Pada masa transisi ini juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang
remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam
bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian,
perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku
menyimpang remaja tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja.
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi
dibanggakan. Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita
dengar berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja
diantaranya kebiasaan merokok, tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar
SMA , pemakain narkoba dan lain-lain.
Di kalangan remaja, sangat banyak kasus tentang penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan hasil survei Badan Narkoba Nasional (BNN) Tahun 2005 terhadap
13.710 responden di kalangan pelajar dan mahasiswa menunjukkan penyalahgunaan

2
narkoba usia termuda 7 tahun dan rata-rata pada usia 10 tahun. Survai dari BNN ini
memperkuat hasil penelitian Prof. Dr. Dadang Hawari pada tahun 1991 yang
menyatakan bahwa 97% pemakai narkoba yang ada selama tahun 2005, 28%
pelakunya adalah remaja usia 17-24 tahun.
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam
masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah
kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau
memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak
stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam
pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar
mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan
narkoba.Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan.
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah
satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika
yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan
peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar
(market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl
yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.
Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa
lagi menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka
cenderung merosot.melihat latar belakang diatas maka kami mengangkat judul
Makalah Kenakalan remaja ( tentang Narkoba ) yang terfokus pada pengetahuan
tentang narkoba dan akibatnyan bagi remaja

B.     Rumusan Masalah


Berlatar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan penulis
bahas adalah sebagai berikut :

1. Apa Pengertian atau defenisi Narkoba ?


2. Apa saja jenis – jenis narkoba itu ?

3
3. Kasus-Kasus Narkoba !
4. Apa dampak atau bahaya narkoba terhadap remaja ?
5. Apa peranan Pancasila dalam penyalahgunaan Narkoba ?
6. Bagaimana pencegaahan penyebaran narkoba dikalangan remaja ?

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Narkoba


Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN),jumlah kasus
penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 – 2003 adalah 20.301
orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun. Definisi Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik
secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 22 tahun 1997)
        Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.
  Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar
kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu.[butuh rujukan] Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.

B.     Kelompok Berdasarkan Efek


Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba
dikelompokkan sebagai berikut:

5
1. Halusinogen, yaitu efek dari narkoba bisa mengakibatkan seseorang menjadi ber-
halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu. Contohnya kokain & LSD
2. Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh
seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga mengakibatkan
penggunanya lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan
gembira untuk sementara waktu.
3. Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.
4. Adiktif, yaitu efek dari narkoba yang menimbulkan kecanduan. Seseorang yang
sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu
dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak. Contohnya: ganja,
heroin, dan putaw.

Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.

C. Jenis – jenis Narkoba


1. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik
yang sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada
sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Cara Penggunaan : Cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan ke otot
atau pembuluh darah.
Gejala fisik pengguna :
a. Pupil mata menyempit
b. Melambatnya denyut nadi
c. Tekanan darah menurun

6
d. Suhu badan menurun
e. Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan
mengalami kejang otot.
2. Heroin / putaw

Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang
ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga
mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.
Cara Penggunaan : Cara pemakaiannya adalah dengan  cara disuntikkan
ke anggota tubuh ataupun bisa juga dengan cara dihisap.
Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan pengguna morfin,
yaitu :
a. Melambatnya denyut nadi
b. Tekanan darah menurun
c. Otot menjadi lemas
d. Pupil mengecil
e. Hilang kepercayaan diri
f. Suka menyendiri
g. Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
h. Kesulitan saat buang air besar
i. Sering tidur
j. Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
k. Gangguan bicara (cadel)

3. Ganja / Kanabis / mariyuana


Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya
yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya. 
Narkotika ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab).Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama,
seratnya digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan minyak.Awalnya, tanaman ini hanya ditemukan

7
di negara-negara beriklim tropis. Namun belakangan ini, di negara-negara
beriklim dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman ini, yaitu dengan
cara dikembangkan di rumah kaca.
Cara Penggunaan: Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara
dipadatkan menyerupai rokok lalu dihisap.
Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah :
a. Denyut nadi dan jantung lebih cepat
b. Mulut dan tenggorokan terasa kering
c. Sulit dalam mengingat
d. Sulit diajak berkomunikasi
e. Kadang-kadang terlihat agresif
f. Mengalami gangguan tidur
g. Sering merasa gelisah
h. Berkeringat
i. Nafsu makan bertambah
j. Sering berfantasi
k. Euforia
l. Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan.
Jika pemakaiannya dihentikan, sipemakai sering mengalami  sakit kepala, mual
yang berkepanjangan, sering merasa kelelahan dan badan menjadi lesu

4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika
Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek
stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel
menjadi sangat cepat.
Kokain mempunyai 2 bentuk, yakni :
1. Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya sedikit pahit, serta
bersifat mudah larut.
2. Kokain free base, ia tidak berbau dan rasanya pahit.

8
Cara Pemakaian : Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai
bahan campuran rokok.

5. Ekstasi
senyawa kimia  yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan
penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.
Nama Lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.
Efek yang timbul dari penggunanya antara lain :
a. Timbulnya euforia
b. Mengalami mual
c. Dehidrasi
d. Timbul percaya diri yang berlebih
e. Sering merasa kebingungan
f. Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
g. Mengalami pusing, bahkan pingsan
h. Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
i. Mengalami gangguan mental

6. Sabu-sabu
Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah,
seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.
Cara Penggunaan : Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.
Efek yang ditimbulkan :
a. Jantung berdebar-debar
b. Naiknya suhu tubuh
c. Mengalami insomnia
d. Timbul euforia
e. Nafsu makan menghilang
f. Kekurangan kalsium
g. Mengalami depresi yang berkepanjangan

9
7. Kodein
sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter, namun obat ini
memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna.
Cara Penggunaan : Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara
penggunaannya dengan jalan dihisap.
Efek / gejalanya antara lain :
a. Mengalami euforia
b. Sering mengalami gatal-gatal
c. Mengalami mual dan muntah
d. Mudah mengantuk
e. Mulut terasa kering
f. Mengalami hipotensi
g. Mengalami depresi
h. Sering sembelit
i. Mengalami depresi saluran pernafasan

8. Metadon
Efek yang ditimbulkan oleh narkotika ini adalah seperti heroin.
Adapun efek / gejalanya antara lain :
a. Mengalami sembelit
b. Sering mengantuk tetapi tidak bisa tidur
c. Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran / bayi premature
Mengalami koma

9. Barbiturat
Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi sistem syaraf. 
Efek dari mengkonsumsi barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6 jam.
Efek dan gejalanya :
a. Sering sembrono

10
b. Euforia
c. Sering merasa kebingungan
d. Mengalami pingsan
e. Mengalami masalah pernafasan

D. Dampak Negatif dari Narkoba


Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematiaan.
A. Dampak Pisikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisaHilang h
2. kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

B. Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

C. Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia


Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius,
Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah,
Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan
pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.

D. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia


1. Menyebabkan depresi mental.Menyebabkan gangguan jiwa berat atau psikotik.
2. Menyebabkan bunuh diri

11
3. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat
atau,kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang
depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat
mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.

E. Dampak Fisik
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver,
jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan
jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup
jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum
lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS}
yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak
negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana
mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam
pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak
positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan
untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek
stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa
lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan
pembuat minyak.
E.    Kasus- Kasus Narkoba

12
1.      Merdeka.com - Seorang bandar sabu tewas ditembak petugas Badan Narkotika
Nasional (BNN) karena melakukan perlawanan saat disergap di depan mini market
Desa Kemurang Wetan, RT 1/2, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,
Rabu (7/10) sekitar pukul 19.30 WIB. Tersangka diketahui tengah membawa 20
kantong plastik berisi 20 kilogram sabu di dalam mobil Pajero miliknya."Tersangka
tersebut ditembak mati atas nama Yansensius berliano (40) warga Malang," kata Kepala
Tim BNN Kompol Bayu Adhi dalam keterangannya yang diterima merdeka.com,
Kamis (8/10).

2.      Merdeka.com - Sebanyak 18 remaja tertangkap tangan oleh petugas Polres Bogor
Kota, Jawa Barat, saat melakukan pesta narkoba di salah satu rumah di wilayah tersebut.
"Dari 18 remaja yang kita amankan, 13 orang kita lakukan penahanan karena dari hasil
tes urine positif, sisanya negatif," kata Kapolres Bogor AKBP Baktiar Ujang Purnama,
dalam ekspose di Mapolres Bogor Kota, Jumat.
Demikian dikutip dari antara. Kapolres menuturkan, dari 13 tersangka yang ditahan,
dua di antaranya perempuan dan satu orang lainnya diketahui masih berstatus pelajar di
salah satu SMP di Kota Bogor. Dijelaskannya, penangkapan para pemakai dan pengedar
narkoba tersebut berlangsung di sejumlah lokasi yang berbeda, di mana dalam
penangkapan tersebut petugas juga menemukan barang bukti ganja dan sabu-sabu
dengan jumlah kecil karena sudah digunakan dalam pesta narkoba tersebut.

3.      Bogor - Polresta Bogor menangkap 2 pelajar SMK dan 2 mahasiswa terkait kasus
narkoba. Beberapa paket ganja dan 0,70 gram sabu disita.
Berdasarkan pemeriksaan, 2 pelajar berinsial PS dan AN tersebut masih bersekolah di
kelas 1. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda. Dari tangan keduanya, polisi
mengamankan barang bukti berupa 5 paket kecil berisi ganja seberat 53 gram.
"Satu pelajar berinisial PS ditangkap saat mengkonsumsi ganja di sebuah rumah di
Cibuluh, Bogor Utara. Sementara satu pelajar lainnya, ditangkap di lokasi yang
berbeda," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama di Mapolres Bogor
Kota, Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor, Senin (28/4/2014).

13
E. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba.
Dalam mengatasi bahaya narkoba pada masyarakat Indonesia, diperlukan
kesadaran membumikan dan mengaktualisasikan nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat. Gerakan kembali kepada Pancasila perlu dimunculkan mengingat
masalah narkoba muncul disebabkan masyarakat Indonesia mengalami anomi. Kita
sebagai bangsa sudah terlalu jauh meninggalkan nilai budi pekerti Pancasila yang luhur.
Dampak kehilangan nilai Pancasila, kepribadian manusia Indonesia mengalami
kerentanan menghadapi dampak negatif kejahatan antar negara seperti narkotika.
Aktualisasi Pancasila adalah bagaimana proses nilai-nilai Pancasila benar-benar
dapat tercermin dalam sikap dan perilaku seluruh warga negara mulai dari pimpinan
negara, aparatur negara sampai kepada rakyat biasa. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan situasi dan
kondisi yang memungkinkan seluruh lapisan masyarakat yang dapat mencerminkan
nilai-nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara (Darmadi: 2013).
Persoalannya bagaimana bentuk konkret aktualisasi nilai Pancasila dalam
mengatasi penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Bagaimanapun lima sila yang ada
perlu diaplikasikan dalam bentuk nilai operasional yang bersifat aplikatif.

F. Pencegahan Penyebaran Narkoba Dikalangan Remaja


Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Preventif
a. Pendidikan Agama sejak dini
b. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan
kasih sayang.
c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.
e. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan
dampak negatifnya.

14
2. Tindakkan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai
tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa.
Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :
5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa
hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua
Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali
Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara
khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu,
ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.
b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum
yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba
harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan (Polisi, TNI AD, AL, AU )
hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-
daerah. Adanya ide tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus
dan perlu segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus
ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur
tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan
Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus
berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa
terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat
rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya
terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga
dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara
orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam
belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di

15
luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan
dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan
siswa SLTP dan SLTA.
d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap
berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat
transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan
kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah
booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya
apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa
orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang
pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu
melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi
tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang
sudah sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat
langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba.
f. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina
iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu
mengingatkan tentang bahaya narkoba.
g. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk
memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka
solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua
dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis
kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel,
sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah
kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba.
Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan
dibudayakan.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebiasaan menggunakan narkoba di kalangan remaja amat membahayakan baik
ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari
segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu pelajarannya, sedangkan
dari segi kesehatan akibat kebiasaan menggunakan narkoba akan menyebabkan
berbagai penyakit. Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal,
kenakalan remaja, keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan.
Dengan sikap kepedulian ini, maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari
mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh
karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi.
Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka
campur
tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik
atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan
bagi putra-putrinya
          B.     Saran
                Seperti yang telah dibahas pada kesimpulan diatas, masalah pencegahan
Narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, tetapi menjadi tugas kita
bersama khususnya dalam lingkungan keluarga, keluarga berperan aktif dalam
pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Orang tua harus aktif memperhatikan tumbuh
kembang putra-putrinya dan selalu membimbing mereka agar tidak terperosok dalam
jurang kelam Narkoba, orang tua juga harus memperhatikan dengan siapa dan kapan
saja putra-putrinya bergaul dan bertindak saat diluar rumah.

17
                Mengekang dan terlalu protektif terhadap putra-putri pun tidak baik untuk
bertumbuhan mereka, berikan pengarah dampak buruknya narkoba bagi mereka dan
berikan kepercayaan kepada mereka bahwa mereka tidak akan menyalahgunakan
narkoba tapi tetep dengan pengawasan kita tanpa diketahui mereka.

18
DAFTAR PUSTAKA

Badan Narkotika Narkotika (BNN),Materi Advokasi Pencegahan Narkotika, 2005,


Jakarta, 2005.
Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1996.-----, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan
Penaggulangan Kejahatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001
Atmasamita, Romli, 2001, Tindak Pidana Narkotika Trans Nasional Dalam Sistem
Hukum Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti
Soedjono, 2000, Patologi Sosial, Bandung, Alumni
Mardani. H. 2008, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hukum Pidana Nasional, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada
Ma’sum,Suwarno, 2003, Penanggulangan Bahaya Narkotika Dan Ketergantungan
Obat, Jakarta, CV. Mas Agung
Sitanggang, B.A, 1999, Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika,
Jakarta, Karya Utama
Waresniwiro, M, 1997, Narkotika Berbahaya, Jakarta, Mitra Bintibmas

19

Anda mungkin juga menyukai