1. Fokus pada pelanggan. Artinya, pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa
yang disampaikan kepada mereka; sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam
menentukan kualitas manusia, proses dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau
jasa.
2. Obsesi terhadap Kualitas. Artinya, dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus
terobsesi untuk memnuhi atau melebihi apa yang ditentukan bagi pelanggannya.
3. Pendekatan Ilmiah. Artinya, diperlukan dalam penerapan TQM terutama untuk mendesain
pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan serta pemecahan masalah yang berkaitan
4. Komitmen Jangka Panjang. Artinya, komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerja sama Tim (team work). Artinya, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan harus dijalin
serta dibina, baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga
5. Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis. Artinya, perubahan peningkatan kualitas
dan daya saing perusahaan membutuhan proses yang cukup panjang. Mulai dari pelaksanaan
program pelatihan bagi semua individu di dalam perusahaan; mendidik-mengilhami-dan
membuat para karyawan sadar akan pentingnya kualitas; dan akhirnya harus komitmen untuk
melakukan perubahan kualitas.
Komitmen yang dibutuhkan tidak hanya mencakup sumber daya yang diperlukan, tetapi juga waktu yang
dicurahkan. Melalui keterlibatan langsung dalam pelaksanaan sehari-hari, manajemen puncak dapat mengambil
Implementasi TQM membutuhkan biaya yang digunakan untuk pelatihan, dan biaya konsultan.
Steering Committee harus diketuai oleh orang yang menduduki posisi puncak dalam struktur organisasi dan
anggotanya terdiri dari bawahan langsungnya. Misal: presiden direktur dan anggotanya terdiri dari para wakil
presiden direktur.
Fungsi kelompok ini adalah untuk menentukan cara implementasi TQM dan kemudian memantau pelaksanaannya.
Pada tahap awal proses perubahan (menerapkan TQM), perlu dibentuk tim fungsional silang (cross-functional tim),
yang menetapkan tujuan tim tersebut, dan memantau hasil yang dicapai.
Steering Committee yang terbentuk beroperasi sebagai suatu tim, bukan hanya sebagai staf. Steering Committee
menetapkan visi dan sasaran organisasi, membentuk tim-tim untuk mencapai sasaran tersebut, memantau
5. Penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna memenuhi dan melampaui harapan
pelanggan.
Goetsch dan Davis menyatakan ada 3 Fase dalam implementasi TQM, yaitu:
1. Fase Persiapan.
2. Fase Perencanaan.
3. Fase Pelaksanaan.
Terima Kasih