Anda di halaman 1dari 7

UJIAN MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI

NAMA : IRNA MULYANI


NIM : E1A019042
KELAS :B

Soal:
1. Sebutkan 3 jenis tanaman transgenik.
Jenis tanaman transgenic antara lain :
 Tanaman Transgenik Tahan Kekeringan
Tanaman toleran terhadap kekeringan ditransfer dari gen kapang yang
mengeluarngkan enzim trehalose. Tembakau adalah salah satu
tanaman yang dapat toleran terhadap suasana kekeringan.
 Tanaman Transgenik Resisten Penyakit
Dengan memasukkan gen penyandi tanaman terselubung (coat protein)
Johnson grass mosaic poty virus (JGMV) ke dalam suatu tanaman,
diharapkan tanaman tersebut menjadi resisten apabila diserang oleh
virus yang bersangkutan. Potongan DNA dari JGMV, misalnya dari
protein terselubung dan protein nuclear inclusion body (Nib) mampu
diintegrasikan pada tanaman jagung dan diharapkan akan
menghasilkan tanaman transgenik yang bebas dari serangan virus.
 Tanaman Transgenik Resisten Hama
Terdapat Bacillus thuringiensis yang menghasilkan protein toksin
sewaktu terjadi sporulasi atau saat bakteri memberntuk spora. Dalam
bentuk spora, berat toksin mencapai 20% dari berat spora. Apabila
larva serangga memakan spora, maka di dalam alat pencernaan larva
serangga tersebut, spora bakteri pecah dan mengeluarkan toksin.
Toksin yang masuk ke dalam membran sel alat pencernaan larva
mengakibatkan sistem pencernaan tidak berfungsi dengan baik dan
pakan tidak dapat diserap sehingga larva mati. Dengan membiakkan
Bacillus thuringiensis kemudian diekstrak dan dimurnikan, makan
akan diperoleh insektisida biologis (biopestisida) dalam bentuk kristal.
Tanaman tembakau untuk pertama kali merupakan tanaman transgenik
pertama yang menggunakan gen BT toksin.
2. Sebutkan rambu-rambu penggunaan bioteknologi modern.
Rambu-rambu penggunaan bioteknologi modern terdapat dalam peraturan
pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2005 tentang keamanan
hayati produk rekayasa genetik dengan rahmat tuhan yang maha esa presiden
republik Indonesia. Mengenai PRG, PRG baik yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri yang akan dikaji atau diuji untuk dilepas dan/atau
diedarkan di Indonesia harus disertai informasi dasar sebagai petunjuk bahwa
produk tersebut memenuhi persyaratan keamanan lingkungan, keamanan
pangan dan/atau keamanan pakan. Setiap orang yang melakukan penelitian
dan pengembangan PRG wajib mencegah dan/atau menanggulangi dampak
negatif kegiatannya pada kesehatan manusia dan lingkungan. Pengujian PRG
selama dalam proses penelitian dan pengembangan harus dilakukan di
laboratorium, fasilitas uji terbatas dan/atau lapangan uji terbatas. PRG yang
dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 sebelum diusulkan untuk dilepas dan/atau diedarkan harus diuji
efikasi dan memenuhi persyaratan keamanan hayati.

3. Jelaskan mekanisme biokimia dalam degradasi


Dalam proses biologi yang memanfaatkan aktivitas mikrorganisme terjadi
proses biokimia yang berlangsung dalam 2 (dua) lingkungan utama, yaitu :
1. Lingkungan aerob : lingkungan dengan jumlah oksigen terlarut (DO) di
dalam air tersedia dalam jumlah yang cukup banyak sehingga oksigen
menjadi factor utama bagi proses yang berlangsung didalamnya. Reaksi
yang terjadi pada proses aerobik :
Bahan Organic + O2 -> CO2 + H2
2. Lingkungan anaerob adalah lingkungan dengan jumlah oksigen terlarut
yang terbatas atau tidak ada. Reaksi yang terjadi pada proses anaerobik :
Bahan Organik (tanpa O2) -> CO2 + H2
4. Mengapa perlu dibuatkan peraturan/regulasi tentang penggunaan Produk
Rekaya Genetika (PRG) di seluruh dunia.
pemanfaatan tanaman PRG masih mengundang kekhawatiran masyarakat
bahwa produk tersebut mungkin dapat menimbulkan risiko terhadap
lingkungan, keanekaragaman hayati, kesehatan manusia dan hewan.
Pemberlakuan PP No. 21/2005 ditujukan untuk mencegah kemungkinan
timbulnya risiko yang merugikan bagi keanekaragaman hayati sebagai akibat
pemanfatan PRG dan mencegah timbulnya risiko yang merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia dan hewan dan ikan sebagai akibat dari
proses produksi, penyiapan, penyimpanan, peredaran, dan pemanfaatan
pangan PRG. Dalam artikel ini diuraikan mengenai regulasi yang berlaku di
Indonesia terkait dengan keamanan hayati PRG beserta lembaga otoritas yang
dibentuk dan status PRG di Indonesia.
5. Jelaskan mekanisme suatu PRG dari luar negeri masuk ke Indonesia untuk
diproduksi dan diedarkan.
Setiap orang yang akan memasukkan PRG sejenis dari luar negeri untuk
pertama kali, wajib mengajukan permohonan kepada Menteri yang berwenang
atau Kepala LPND yang berwenang. Permohonan untuk memasukkan PRG
wajib dilengkapi dengan dokumen yang menerangkan bahwa persyaratan
keamanan lingkungan, keamanan pangan dan/atau keamanan pakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 telah dipenuhi. pemasukan PRG dari
luar negeri wajib dilengkapi pula dengan surat keterangan yang menyatakan
bahwa PRG tersebut telah diperdagangkan secara bebas (certificate of free
trade) di negara asalnya; dan dokumentasi pengkajian dan pengelolaan risiko
dari institusi yang berwenang dimana pengkajian risiko pernah dilakukan.
Setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri
yang berwenang atau Kepala LPND yang berwenang : memeriksa
kelengkapan dokumen dan persyaratan dan memberitahukan kepada pemohon
mengenai kelengkapan dokumen dan persyaratan yang wajib dipenuhi oleh
pemohon sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap
pemasukan PRG selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari sejak
permohonan diterima. Dalam hal dokumen dan persyaratan telah lengkap,
Menteri yang berwenang atau Kepala LPND yang berwenang meminta
rekomendasi keamanan lingkungan kepada Menteri. Menteri yang berwenang
atau Kepala LPND yang berwenang wajib mendasarkan keputusannya pada
rekomendasi keamanan hayati yang diberikan oleh Menteri atau Ketua KKH.
Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pemasukan PRG dari luar negeri
diatur lebih lanjut oleh Menteri yang berwenang atau Kepala LPND yang
berwenang.
6. Jelaskan maksimal 3 alasan penerimaan kelompok masyarakat terhadap PRG
Kelompok yang pro PRG beralasan bahwa ada potensi tak terbatas dalam
rekayasa genetika yang bermanfaat untuk mengurangi penggunaan pestisida,
mengatasi kekurangan pangan, dan menghasilkan makan-makanan yang lebih
bergizi serta obat-obatan
7. Peranan rekayasa genetik dalam kehidupan manusia
Penerapan bioteknologi dalam bidang peternakan antara lain:
 Transplantasi Nukleus (Kloning)
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi cloning yaitu teknologi
yang digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan
induknya). Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa
jenis hewan. Salah satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal
dengan domba Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ manusia
untuk keperluan transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil
dibentuk.
 Inseminasi Buatan
Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, suatu teknik untuk
memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu
yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina
dengan menggunakan metode dan alat khusus.
 Transfer Embrio
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer
embrio tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan,
melainkan potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan
secara optimal. Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi
hanya berfungsi menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa
ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus
tetapi memiliki kemampuan untuk bunting. Embrio yang didapat dapat
langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk
disimpan dan di transfer pada waktu lain.
 Genetic engineering (Rekayasa Genetik)
Rekayasa genetik atau rekombinan DNA merupakan kumpulan teknik-
teknik eksperimental yang memungkinkan peneliti untuk mengisolasi,
mengidentifikasi, dan melipatgandakan suatu fragmen dari materi
genetika (DNA) dalam bentuk murninya.

8. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang teknik Bioremediasi, dan


Bioteknologi Bioremediasi disertai satu contoh masing-masing.
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi
polutan di lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan yakni telah
membantu mengurangi pencemaran dari limbah pabrik, misalnya pencemaran
limbah oli di laut Alaska berhasil diminimalisir dengan bantuan bakteri yang
mampu mendegradasi oli tersebut.
9. Sebutkan satu contoh tumbuhan, hewan dan mikroba transgenik dengan
produk yang dihasilkan.

Beberapa tanaman transgenik yang dikembangkan adalah :


 Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi
jalar
 Peningkatan rasa: tomat dengan pelunakan yang lebih lama, cabe,
buncis, kedelai
 Peningkatan kualitas: pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran
dan tekstur yang meningkat 4. Kandungan bahan berkhasiat obat:
tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi (antioksidan untuk
mengurangi kanker)
 Tanaman untuk produksi vaksin dan obat-obatan untuk mengobati
penyakit manusia
Salah satu contoh hewan transgenic adalah domba dolly.
10. Berikan komentar pada pernyataan berikut “Pengembangan program
Bioteknologi Kelautan diarahkan untuk memanfaatkan keanekaragaman
hayati laut dan untuk mengembangkan industri kelautan (pangan dan farmasi,
budidaya perikanan, bioremediasi, anti-biofouling dan sebagainya) secara
berkelanjutan”
perhatian yang menonjol pada pengembangan bioteknologi kelautan
didasarkan pada beberapa alasan, yaitu Lautan selama ribuan tahun telah
menjadi sumber pangan, mineral, dan sumber daya alam lain; Biologi
molekuler dan bioteknologi mempunyai potensi yang besar bagi pemanfaatan
produk-produk laut; Bioteknologi kelautan dapat memulihkan kondisi
ekosistem laut dengan mengembangkan produk-produk pengganti
sumberdaya hayati laut yang hilang akibat pemanenan yang berlebihan. Juga
dengan bioteknologi kelautan, produksi akuakultur dapat ditingkatkan, dan
perangkat yang diperlukan untuk memahami proses ekologi dan evolusi dapat
tersedia. Penerapan bioteknologi kelautan membuka lapangan kerja,
merangsang penanaman modal swasta yang berakibat lanjut bagi kondisi
ekonomi negara. Menyimak perkembangan bioteknologi kelautan di dunia,
ulasan selanjutnya akan dibagi atas dua tahap sesuai pengkategorian bidang-
bidang kajian atau penelitian yang berkembang akhir-akhir ini, yaitu yang
pertama diistilahkan Mikrobioteknologi Kelautan, dan yang kedua sudah
dapat diduga berupa Makrobioteknologi Kelautan. Gebrakan-gebrakan yang
dicapai sebagai hasil perkembangan bioteknologi kelautan dewasa ini
terutama masih terkonsentrasi pada tingkat molekuler. Aktivitas riset banyak
ditekankan pada aspek mikro, terutama menyangkut rekayasa level molekuler
dan genetika biota laut. Namun sebenarnya sedang digalakkan pula gebrakan
baru bioteknologi pada tingkat makro atau disebut Sistem Makrobioteknologi
Kelautan yang meliputi bidang kajian yang lebih luas mulai dari sumber daya
hayati laut sampai habitat, yaitu lautan sebagai suatu sistem dinamik.

Anda mungkin juga menyukai