Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN IPA

“MANAJEMEN SEKOLAH ABAD 21”

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Mukhlis, M.Si

Disusun Oleh:
Huraiza Mahmudah (I2E022004)
Nur Fadila (I2E022011)
Irna Mulyani (I2E022001)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan maghfirah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini dengan baik dan lancar. Tak lupa, shalawat serta salam senantiasa
penulis haturkan kepada junjungan alam baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yakni
“Addinul Islam”.
Makalah ini dapat penyusun kerjakan tanpa hambatan yang berarti.Sehingga,
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Dosen Pengampu
yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya.Semoga makalah Manajemen
dan Supervisi Pendidikan IPA yang berjudul “Manajemen Sekolah Abad 21” ini
dapat bermanfaat untuk menambah kahazanah keilmuan pembaca sekalian.
Penyusun menyadari tentunya dalam makalah ini banyak terdapat
kesalahan.Maka dari itu, “Tiada Gading yang Tak Retak” karena kesempurnaan
hanya milik Tuhan semata.Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati membuka
sebesar-besarnya peluang untuk Dosen Pengampu untuk memberikan kritik, saran,
dan nasehat yang bersifat membangun agar kedepannya penulis dapat menjadi pribadi
yang lebih baik lagi.Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.

Mataram, 15 April 2023

Kelompok 4

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Pengertian Manajemen Sekolah.....................................................................2
B. Tujuan Manajemen Sekolah...........................................................................4
C. Fungsi Manajemen Sekolah...........................................................................5
D. Manajemen Sekolah Abad 21........................................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman saat ini terjadi sangat pesat banyak tatanan
kehidupan yang berubah, banyak pula sistem-sistem yang berubah salah satu
perubahan yang dapat kita rasakan secara nyata adalah pada bidang pendidikan
seperti pembelajaran mulai menyoroti keterampilan-keterampilan yang harus
dimiliki oleh peserta didik sehingga untuk mengfasilitasi keterampilan yang
dibutuhkan di abad 21 ini sekolah harus di disain agar sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. selain ketemapilan abad 21 peserta didik juga harus diberikan
pendidikan berbasis karakter untuk mengontrol dirinya dalam menghadapi
tantangan zaman.

Pengaruh globalisasi sudah merambah dalam berbagai bidang termasuk


dalam bidang pendidikan.Pengaruh globalisasi tersebut perlu diantisipasi oleh
dunia pendidikan termasuk hal ini menjadi perhatian bagi setiap pakar pendidikan
untuk membuat sistem pendidikan berbasis abad 21 atau membuat pendidikan
yang dapat mengfailitasi peserta didik atau generasi bangsa agar lebih siap
menghadapi globalisasi dan tatantangan zaman.
Pendidikan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan
bertaqwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui
proses pendidikan, manusia akan mampu mengekspresikan dirinya secara lebih
utuh. Dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu “Berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab”.

1
2

Sekolah menjadi langkah awal untuk mewujudkan generasi yang memilki


kemampaun yang dibutuhkan abad 21 dengan demikian manajemen sekolah harus
sesuai dengan perkembangan zaman dengan memperhatikan apa saja yang harus
dilakukan untuk mewujkan sekolah yang efektif secara pembeljaran dan peserta
ddidik yang berkarakter secara akhlak. Atas dasar uraian di atas maka
pengetahuan tentang manajemen sekolah abad 21, khususnya dalam bidang
pendidikan harus diberikan kepada calon guru dimulai dari pengertian, tujuan,
fungsi dan manajemen sekolah abad 21.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan, dan fungsi manajemen sekolah ?
2. Bagaimana manajemen sekolah abad 21?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan fungsi manajemen sekolah
2. Untuk mengetahui manajemen sekolah abad 21

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Sedangkan dalam konteks sekolah yaitu manajemen sekolah menurut
buku manajemen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam
bidang persekolahan. Ketika istilah manajemen diterapkan dalam bidang
pemerintahan akan menjadi manajemen pemerintahan, dalam bidang pendidikan
menjadi manajemen pendidikan, begitu seterusnya (Handoko, 1995).Sedangkan
menurut James Jr. manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-
sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif. Sedangkan dalam
konteks pendidikan ada juga manajemen pendidikan. Menurut Ali Imron
manajemen pendidikan adalah proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan
melibatkan sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat
non manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Suparno dalam Majir (2020) mengemukakan beberapa pengertian


manajemen menurut para ahli, sebagai berikut:

1. Mary Parker menjelaskan pengertian manajemen merupakan seni dalam


menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain.
2. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses pengorganisasian,
pengoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan (goal)
secara efisien dan efektif.
3. Majir. A mendefinisikan manajemen adalah pekerjaan "manajerial" yang
membutuhkan campur tangan orang lain baik yang bersifat manusia maupun
non manusia yang dilakukan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai

3
4

suatu tujuan. Sedangkan pengertian sekolah adalah suatu institusi/lembaga


yang menyelenggarakan pendidikan dan latihan secara sistematis yang
memiliki program, sumber daya dan tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan manajemen


sekolah adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam
melaksanakan program sekolah yang telah direncanakan demi mencapai
tujuan yang efisien dan efektif. Efektif berarti bahwa program sekolah dapat
tercapai sesuai perencanaan sedangkan efisien berarti bahwa tugas yang
diemban dilaksanakan dengan benar, terorganisir, terjadwal dan dapat
dievaluasi tujuannya (goal).

B. Tujuan Manajemen Sekolah

Tujuan manajemen sekolah menurut Sagala (2007) adalah


mewujudkan tata kerja yang lebih baik dalam empat hal.

1. Meningkatnya efisiensi penggunaan sumber daya dan penugasan staf.


2. Meningkatnya profesionalisme guru dan tenaga kependidikan di sekolah.
3. Munculnya gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum,
penggunaan teknologi pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber
belajar.
4. Meningkatnya mutu partisipasi masyarakat dan stakeholder.
Tujuan utama penerapan manajemen sekolah pada intinya adalah untuk
penyeimbangan struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah daerah
pelaksanaan proses dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih efisien.
Kewenangan terhadap pembelajaran di serahkan kepada unit yang paling dekat
dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu sekolah.

Di samping itu untuk memberdayakan sekolah agar sekolah dapat


melayani masyarakat secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat
tersebut.Tujuan penerapan manajemen sekolah adalah untuk memandirikan atau

4
5

memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada sekolah dan mendorong


sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif. Lebih
rincinya manajemen sekolah bertujuan untuk:

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah


dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan
pemerintah tentang mutu sekolahnya.
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan
yang akan dicapai.

C. Fungsi Manajemen Sekolah


Menurut Percy E. Burrup (2000) fungsi-fungsi manajemen pendidikan
di sekolah adalah:

1. Merencanakan cara dan langkah-langkah mewujudkan tujuan program


sekolah.
2. Mengalokasikan baik sumber daya maupun kegiatan mengajar sehingga
masing-masing tahu tugas dan tanggung jawab.
3. Memotivasi dan menstimulus kegiatan staf pengajar sehingga mereka dapat
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
4. Mengkoordinir kegiatan anggota staf pengajar dan setiap satuan tugas di
sekolah sehingga tenaga dapat digunakan seefektif mungkin.
5. Menilai efektivitas program dan pelaksanaan tugas pengajaran dan tujuan-
tujuan sekolah yang ditentukan sudah tercapai apa belum. Dan menilai
pertumbuhan kemampuan mengajar tiap guru.

D. Manajemen Sekolah Abad 21

5
6

a. Teori Manajemen sekolah Abad 21


Peter Drucker (Indrajit & Djokopranoto, 2006: 30) mengatakan bahwa: I
am not comfortable with the world manager anymore because it implies
subordinates. Manajer yang suka memerintah dalam memimpin sudah tidak
diperlukan lagi dalam sistem manajemen abad 21. Manajer yang dibutuhkan
adalah sebagai seorang pimimpin tim dan fasilitator yang selalu fokus dalam
mengarahkan organisasi dan timnya pada visi dan misi organisasi. Begitu juga
pimpinan sekolah hendaknya menjadi seorang pemimpin tim dan fasilitator atau
sering disebut dengan leader yang tetap menjaga arah sekolah dan timnya tetap
pada visi dan misi sekolah yang dipimpinnya.
Ciri-ciri manajemen abad 21 sebagaimana dikatakan Indrajit &
Djokopranoto (2006: 30-31) adalah sebagai berikut ini.
1) Manajemen harus berhubungan dengan kompetisi global, bukan lagi lokal dan
regional
2) Manajemen harus menyadari bahwa internasionalisasi sudah terdesak oleh
globalisasi
3) Manajemen dewasa ini lebih berbasis teknologi, terlebih lagi teknologi
informasi.
4) Karyawan lebih merupakan mitra daripada bawahan.
5) Para manajer harus mengelola perubahan.
6) Kewiraswastaan dewasa ini tetap mendorong kemajuan ekonomi.
7) Kerjasama tetap merupakan suatu kebutuhan dan keharusan.
8) Keragaman harus dikelola.
9) Para manajer harus mengubah budaya organisasi. Dengan demikian sistem
manajemen sekolah abad 21 setidaknya haru memiliki ciriciri manajemen
abad 21 sebagaimana tersebut di atas.
b. Konsep Balanced Scorecard dalam Pendidikan

6
7

Konsep Balanced scorecard tidak hanya digunakan untuk sistem ukuran


kerja, tetapi juga digunakan sebagai suatu sistem manajemen.Alasannya adalah
pengembangan sistem pengukuran sekaligus dapat digunakan sebagai sarana,
yang pada hakekatnya menyangkut sistem manajemen, khususnya manajemen
strategis. Sarana-saran dimaksud dapat dikelompokkan menjadi empat hal pokok,
yaitu: (1) menjelaskan dan menerjemahkan visi dan strategi; (2)
mengomunikasikan dan menghubungkan tujuan strategi dan ukuran; (3)
merencanakan, menetapkan target, dan menyelaraskan inisiatif strategi; (4)
melancarkan umpan balik dan penyempurnaan strategi (Indrajit & Djokopranoto,
2006: 118).
Balanced scorecardmerupakan alat manajemen (management tool) yang
menerjemahkan visi, misi dan strategi organisasi ke dalam satu set pengukuran
kinerja komprehensif untuk menghasilkan kerangka pengukuran kinerja
organisasi melalui beberapa perspektif: finansial, customer, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Evaluasi dan pengukuran kinerja
yang biasanya dilakukan dalam pengendalian manajemen harus dilakukan secara
berimbang (balanced) untuk keempat perspektif tersebut.
c. Implementasi ICT dalam Proses Pembelajaran di Sekolah
Sistem manajemen pendidikan di sekolah juga harus menggunakan dan
mengadaptasi perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Hal ini, sesuai
dengan pendapat Hall (Allen, 2002) yang menyatakan bahwa:
When we think about corporate universities and technology, it is important to
think in terms of learning environments. The technology of the internet not
only has made more learning available to more people, but also has changed
the way we learn.
Teknologi informasi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang
perkembangannya semakin pesat dari tahun ke tahun (Thabratas T., 2002: 1).

7
8

Teknologi informasi mencakup bidang teknik informatika yang merupakan


ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai hal seperti: sistem informasi
manajemen yang berbasis komputer, LAN (Local Area Network), MAN
(Metropolitan Area Network), WAN (Wide Area Network), dan internet.
Teknologi informasi sebagai ilmu pengetahuan sangat luas pokok bahasannya
sehingga tidak hanya informatika saja yang menjadi pokok bahasannya.
Implementasi teknik informatika dalam SMA biasanya terkait dengan
pemanfaatan LAN, WAN, dan internet untuk keperluan pendidikan, seperti:
Siakad (sistem informasi akademik), Sikeu (sistem informasi keuangan), dan
lainlain. Secara umum implementasi teknik informatika terkait langsung dengan
sistem informasi manajemen (SIM).Sistem informasi manajemen adalah
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang diinginkan (McLeod, Jr., 2001: 327).
E-learning adalah model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
internet untuk penyampaian materi belajarnya.Ada beberapa istilah yang perlu
dijelaskan agar didapatkan pengertian yang utuh tentang wilayah dari e-
Learning. Istilah yang lain meliputi distance learning, distance education,
telelearning, online learning dan e-training.
Telelearning merupakan hubungan diantara orang dan sumber yang
menggunakan media teknologi komunikasi dan belajar sebagai tujuannya
(Munir, 2008). Sedangkan online-learning sama dengan web-based learning.
Online learning merupakan pemanfaatan sebagian dari pembelajaran berbasis
teknologi dan menggambarkan pembelajaran lewat internet, intranet atau
extranet.Pengertian e-learning sebagai berikut, e-learning merupakan
pembelajaran berbasis teknologi, mencakup sejumlah aplikasi dan proses,
termasuk pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis web, virtual
classrooms dan digital collaboration. Ada istilah lain yaitu e-training yang

8
9

menggambarkan suatu perusahaan atau lembaga sebagai penyelenggara


training menggunakan elearning.
c. Sistem Manajemen Sekolah dalam Konsep Manajemen Abab 21
Dalam pembangunan pendidikan suatu bangsa perlu adanya sistem
manajemen pendidikan yang handal (efektif dan efisien) sehingga diharapkan
mampu menghadapi persaingan global yang sangat pesat dan dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Adapun ciri-ciri manajemen sekolah abad 21 diantaranya (1) Manajemen
harus berhubungan dengan kompetisi global, bukan lagi lokal dan regional. (2)
Manajemen harus menyadari bahwa internasionalisasi sudah terdesak oleh
globalisasi. (3) Manajemen dewasa ini lebih berbasis teknologi, terlebih lagi
teknologi informasi. (4) Pimpinan dan bawahan berperan sebagai mitra dalam
bekerja. (5) Para pimpinan lembaga pendidikan harus mengelola perubahan. (6)
Kewirausahaan dewasa ini tetap mendorong kemajuan ekonomi. (7) Kerjasama
tetap merupakan suatu kebutuhan dan keharusan. (8) Keragaman harus dikelola.
(9) Para pimpinan harus mengubah budaya organisasi.
Manajemen pendidikan di sekolah harus menggunakan dan mengadaptasi
perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dalam
suatu sekolah keberadaan teknologi dalam manajemen pendidikan khususnya
ma-najemen pembelajaran menjadi sangat penting karena teknologi
khususnya teknologi internet dapat menyediakan sumber belajar yang
beraneka ragam dan dapat merubah serta mengembang-kan cara belajar kita.
Peran manajemen abad 21 dalam SPN yang desentralistis didasarkan pada
ciri-ciri manajemen abad 21. Sistem pendidikan nasional yang desentralistis
dapat mengimplementasikan manajemen abad 21 dari tingkat nasional sampai
dengan daerah-daerah kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Implementasi
manajemen abad 21 tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan situasi dan

9
10

kondisi daerah masing-masing. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan


adalah (a) mengubah mindset kepala SMA tentang manajemen modern melalui
pelatihan, seminar dan workshop; (b) membangun budaya manajemen modern
melalui penanaman kesadaran dan sosialisasi secara kontinyu oleh Kepala
Sekolah; (c) sosialisasi pentingnya implementasi manajemen modern dalam
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

10
11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sekolah adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain dalam melaksanakan program sekolah yang telah direncanakan
demi mencapai tujuan yang efisien dan efektif. ciri-ciri manajemen sekolah
abad 21 diantaranya (1) Manajemen harus berhubungan dengan kompetisi
global, bukan lagi lokal dan regional. (2) Manajemen harus menyadari bahwa
internasionalisasi sudah terdesak oleh globalisasi. (3) Manajemen dewasa ini
lebih berbasis teknologi, terlebih lagi teknologi informasi. (4) Pimpinan dan
bawahan berperan sebagai mitra dalam bekerja. (5) Para pimpinan lembaga
pendidikan harus mengelola perubahan. (6) Kewirausahaan dewasa ini tetap
mendorong kemajuan ekonomi. (7) Kerjasama tetap merupakan suatu
kebutuhan dan keharusan. (8) Keragaman harus dikelola. (9) Para pimpinan
harus mengubah budaya organisasi.
B. Saran
Melalui makalah ini, semoga mahasiswa khususnya mahasiswa
Magister Pendidikan IPA yang berpeluang besar menjadi pendidik dan
menjadi salah satu sumber daya di bidang pendidikan untuk memiliki rasa
keingin tahuan terkait manajemen sekolah abad 21 agar dapat mengambil
peran dan memiliki tekad untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Burrup, Percy E. (2000). Modern High School Administration. New-York: Harper.


& Brother Publisher.
Gibson, James L., John M. Ivancevich, dan James H. Donelly, Jr., (1996). Organisasi
dan Manajemen; Perilaku, Struktur, Proses, (Terjemahan Djoerban Wahid,
Erlangga, Jakarta).
Handoko, T. H. (1995). Manajemen. BPFE: Yogyakarta.
Hidayat, R., Ulya, H., Pakuan, D. U., Arsip, S., & Republik, N. (2019). Kompetensi
kepala sekolah abad 21: Sebuah tinjauan teoretis. Jurnal Kepemimpinan dan
Pengurusan Sekolah, 4(1), 61-68.
Imron, A. (2012). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Majir, A. (2020). Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Abad 21. Yogyakarta:
Deepublish.
Nur, M., Harun, C. Z., & Ibrahim, S. (2016). Manajemen sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan pada sdn dayah guci kabupaten pidie. Jurnal
Administrasi Pendidikan: Program Pascasarjana Unsyiah, 4(1).
Prasojo, L. D., & AP FIP, U. (2010).Model manajemen sekolah menengah atas abad
21. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 29(3), 386.
Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

12

Anda mungkin juga menyukai