Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2018/2019
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN MANUSIA PADA KESELAMATAN
PASIEN

1. Penerangan Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan


ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik
apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Pencahayaan di dalam ruang
memungkinkan orang yang menempatinya dapat melihat benda-benda. Tanpa dapat
melihat benda-benda dengan jelas maka aktivitas di dalam ruang akan terganggu.
Sebaliknya, cahaya yang terlalu terang juga dapat mengganggu penglihatan (Santosa,
2006). 
2. Kebisingan Salah satu bentuk polusi adalah kebisingan (noise) yang tidak
dikehendaki oleh telinga kita. Kebisingan tidak dikehendaki karena dalam jangka
panjang dapat mengganggu ketenangan. Ada 3 aspek yang menentukan kualitas
bunyi yang dapat menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu : a) Lama
bunyi itu terdengar. Bila terlalu lama dapat menyebabkan ketulian (deafness). b)
Intensitas biasanya diukur dengan satuan desibel (dB), menunjukkan besarnya arus
energi per satuan luar. c) Frekuensi suara (Hz), menunjukkan jumlah gelombang
suara yang sampai ke telinga kita per detiknya Suhu Udara Tubuh manusia akan
selalu berusaha mempertahankan kondisi normal sistem tubuh dengan menyesuaikan
diri terhadap perubahanperubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan temperatur ruang adalah jika perubahan temperatur
luar tubuh tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin.
Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan
proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau kelebihan panas
yang membebaninya. Siklus Udara (Ventilation)
3. Bau-Bauan Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai “polusi” akan dapat
mengganggu konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air
conditioning yang tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk
menghilangkan bau-bauan yang mengganggu sekitar tempat kerja. (Wignjosoebroto,
1995)
4. Getaran Mekanis Getaran mekanis merupakan getaran–getaran yang ditimbulkan
oleh peralatan mekanis yang sebagian dari getaran tersebut sampai ke tubuh dan
dapat menimbulkan akibat– akibat yang tidak diinginkan pada tubuh kita. Besarnya
getaran ini ditentukan oleh intensitas, frekuensi getaran dan lamanya getaran itu
berlangsung. Sedangkan anggota tubuh manusia juga memiliki frekuensi alami
apabila frekuensi ini beresonansi dengan frekuensi getaran akan menimbulkan
gangguan. Gangguan–gangguan tersebut diantaranya, mempengaruhi konsentrasi,
mempercepat kelelahan, gangguan pada anggota tubuh. (Wignjosoebroto,1995, hal
87)

 Pengaruh Faktor Manusia Pada Keselamatan Pasien

Pentingnya Faktor Manusia pada Keselamatan Pasien Human factor memeriksa hubungan
antara manusia dan sistem dan bagaimana mereka berinteraksi dengan berfokus pada
peningkatan efisiensi, kreativitas, produktivitas dan kepuasan pekerjaan, dengan tujuan
meminimalkan kesalahan. Pengetahuan yang Diperlukan Istilah human factor atau ergonomik
umumnya digunakan mendeskripsikan interaksi antara tiga aspek saling berhubungan:
individu di tempat kerja, tugas yang dibebankan untuk individu tersebut, dan tempat
kerjanya. Hubungan Antara Human Factor Dengan Keslamatan Pasien Dua factor dengan
dampak paling banyak adalah kelelahan dan stress. Ada bukti ilmiah kuat yang
menghubungkan kelelahan dan penurunan kinerja sehingga menjadikan factor resiko dalam
keselamatan pasien. E. CARA UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN

 Standar keselamatan pasien menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat
(2) meliputi
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
 Selanjutnya Pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan tersebut diatas mewajibkan setiap
Rumah Sakit untuk mengupayakan pemenuhanSasaran Keselamatan Pasien yang
meliputi tercapainya 6 (enam) hal sebagai berikut :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-allert)
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh Dalam rangka menerapkan Standar Keselamatan
Pasien
 menurut Pasal 9 Peraturan Menteri Kesehatan tersebut diatas, Rumah Sakit
melaksanakan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang terdiri
dari:
1.Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2.Memimpin dan mendukung staf
3.Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4.Mengembangkan sistem pelaporan
5.Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6.Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7.Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien 

Anda mungkin juga menyukai