Langkah-langkah diagnosis
a. anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
b.1. Inspeksi
- Mengidentifikasi ada tidaknya lesi pada dinding dada, kelainan bentuk
dada, menilai frekuensi, sifat dan pola pernapasan
- Menilai terdengar tidaknya suara serak, mengi, stridor dengan telinga
biasa
- Menilai ada tidaknya napas cuping hidung, penggunaan otot bantu
napas sternokleidomasteoideus, suprasternal, dan retraksi otot
interkostal
- Mengidentifikasi bentuk dada dengan menilai diameter anteroposterior
dibandingkan diameter sagital, serta besar sudut angulus costae
- Mengidentifikasi ada tidaknya penyempitan dan pelebaran sela iga
- Menilai kesimetrisan hemitoraks kiri dan kanan
- Menilai frekuensi napas dalam 1 menit dengan merasakan gerakan
naik turun dinding abdomen
- Menilai kedalaman pernapasan (dalam atau dangkal)
- Menilai jenis pernapasan dengan melihat pergerakan toraks dan
abdomen (torakal, abdominal atau kombinasi)
- Menilai pola pernapasan apakah normal, Kussmaul, Cheyne Stokes,
Biot, sighing
- Mengidentifikasi kelainan organ lain yang berhubungan dengan
penyakit, seperti sianosis perifer (warna kulit, bibir, kuku kebiruan), otot
lengan mengecil, sianosis pada ujung lidah akibat hipoksemia
b.2. Palpasi
- Melakukan palpasi pada seluruh permukaan rongga toraks untuk
mencari massa, emfisema subkutis, atau kelainan lain
- Pemeriksaan kelenjar getah bening submandibula,
sternokleidomastoideus, aksila, serta supraklavikula
- Menentukan posisi mediastinum melalui pemeriksaan posisi trakea
- Melakukan pemeriksaan ekspansi dada depan
- Melakukan pemeriksaan fremitus raba (taktil) dari apeks ke bawah, kiri
dan kanan
b.3. Perkusi
- Melakukan perkusi secara umum pada seluruh lapang paru dimulai dari
apeks ( daerah supraklavikula) secara beraturan dari dada kiri ke
kanan dan ke bawah (zig-zag) sampai ke batas bawah dada bawah
dengan perut, serta bandingkan setiap langkah perkusi dari tiap-tiap
sisi paru
- Menentukan bunyi ketukan apakah sonor (resonant), hipersonor
(hiperresonant), redup (dull), pekak (flat/stony dull) atau bunyi timpani
b.4. Auskultasi
- Menentukan adakah suara napas tambahan seperti ronki basah, ronki
kering, bunyi gesekan pleura
- Melakukan pemeriksaan auditori fremitus yaitu menentukan bunyi
hantaran suara bila didapatkan bising napas bronkovesikular atau
bronkial
c. Pemeriksaan penunjang