Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 3
C. TUJUAN .............................................................................................................................. 3
D. MANFAAT .......................................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 4
A. PENGERTIAN DIKSI ......................................................................................................... 4
Jenis-jenis Diksi....................................................................................................................... 4
Syarat-syarat Diksi .................................................................................................................. 6
B. PENGERTIAN KALIMAT ................................................................................................. 7
Unsur-Unsur Kalimat .............................................................................................................. 7
Ciri ciri kalimat ........................................................................................................................ 7
Jenis Jenis Kalimat .................................................................................................................. 7
BAB III........................................................................................................................................... 9
PENUTUP ...................................................................................................................................... 9
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di dalam
kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus dipelajari, dikembangkan, dan
dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia
diharapkan tumbuh sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan
tumbuh juga kesadaran akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam bahasa
Indonesia.

Untuk mewujudkan fungsi bahasa Indonesia, perlu diadakannya suatu pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dengan harapan bahasa Indonesia bisa diakui oleh setiap
warga negara Indonesia. Pengembangan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan upaya
yang strategis melalui pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembinaan dan pengembangan yang
berhasil akan memberikan suatu dampak yang positif bagi kemajuan berbagai aspek bangsa
Indonesia.

Untuk meningkatkan mutu dalam penggunaan bahasa Indonesia, pengajarannya


dilakukan mulai sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai
landasan atau dasar pendidikan ke dalam jenjang yang lebih tinggi. Penguasaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dapat diketahui dari keterampilan berbahasa yang terdiri dari
ketrampilan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan (Muslich, 2009:109).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dapat diketahui dari keterampilan yang dimiliki seseorang dalam aspek
membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Setiap ketrampilan dalam bahasa
mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Diksi?
2. Apa yang dimaksud dengan Kalimat?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian Diksi
2. Untuk Mengetahui apa itu Pengertian Kalimat

D. MANFAAT
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Mengetahui jenis jenis kalimat
3. Memahami perbedaan Diksi dengan Kalimat
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DIKSI
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk menggambarkan
sebuah cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Tapi, diksi tidak
hanya terbatas pada pemilihan kata saja, melainkan juga untuk mengungkapkan gagasan
atau menceritakan peristiwa. Diksi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-
ungkapan dan sebagainya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat
dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan. Sehingga, penulis akan
mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang membaca karyanya. Dalam kata
lain, diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan suatu gagasan agar
mendapatkan hasil tertentu.

Jenis-jenis Diksi
Secara umum, diksi terbagi menjadi dua jenis, yakni diksi berdasarkan makna dan diksi
berdasarkan leksikal. Berikut ini, penjelasan antara kedua jenis diksi tersebut.

1. Diksi Berdasarkan Makna


Jenis diksi berdasarkan maknanya masih terbagi menjadi 2 macam, meliputi makna denotatif
dan makna konotatif. Menurut Chaer (2009: 65), perbedaan diksi berdasarkan makna
denotatif dan konotatif sesuai pada ada atau tidak adanya nilai rasa pada sebuah kata.
Singkatnya, denotatif bersifat umum dan konotatif bersifat khusus.

a. Makna Denotatif
Jenis diksi berdasarkan makna denotatif adalah diksi dengan makna yang sebenarnya dari
suatu kata atau kalimat. Dalam kata lain, makna denotatif adalah makna objektif tanpa
membawa perasaan tertentu atau murni.

Diksi dengan makna denotatif memiliki ciri-ciri, antara lain memiliki makna yang lugas
karena sifatnya yang literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra, yakni
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan atau Pengalaman fisik lainnya.
Berikut ini, beberapa contoh diksi dengan makna denotatif, meliputi:
1. Jerawat disebabkan oleh sebum pada wajah.
2. Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan-hewan lainnya.
3. Budi sangat bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.
b. Makna Konotatif
Jenis diksi berdasarkan makna konotatif adalah diksi, kata atau kalimat yang memiliki
arti bukan sebenarnya. Makna konotatif juga bisa diartikan sebagai makna kias yang
berkaitan dengan nilai rasa.

Diksi dengan makna konotatif ini dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh
masyarakat tertentu. Meski begitu, makna dari diksi ini juga akan berubah seiring dengan
perubahan nilai dan norma di masyarakat.
Berikut ini, beberapa contoh diksi dengan makna konotatif, antara lain:

1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (gugur memiliki makna
meninggal dunia).
2. Tasya adalah anak emas di kelas karena perilakunya yang sangat rajin. (anak emas
memiliki makna anak yang paling disayang).
3. Selepas lulus kuliah, Rifky memilih berprofesi sebagai kuli tinta. (kuli tinta memiliki
makna sebagai wartawan).

Diksi Berdasarkan Leksikal


Jenis-jenis diksi berdasarkan leksikal juga terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:

a) Sinonim
Sinonim merupakan dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna. Penggunaan
diksi sinonim bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih sesuai dengan
ekspresi yang ingin diungkapkan.
Adapun contoh penggunaan diksi berdasarkan leksikal sinonim, seperti mampus yang
mengekspresikan hal-hal kasar dan wafat yang mengekspresikan hal-hal yang lebih halus

b) Antonim
Antonim adalah pemilihan diksi atau kata yang memiliki makna berlawanan atau
berbeda. Adapun contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal antonim, seperti naik x
turun, besar x kecil, tinggi x rendah, dan hemat x boros.

c) Homonim
Homonim merupakan pemilihan diksi yang memiliki pelafalan dan ejaan sama, tetapi
artinya berbeda satu sama lain. Adapun contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal
homonim, seperti kata “bulan” yang bisa memiliki makna sebagai satelit alami di bumi
sekaligus arti waktu.
d) Homofon
Homofon adalah pemilihan diksi yang memiliki ejaan dan makna berbeda, tetapi
pelafalannya sama. Adapun contoh diksi berdasarkan leksikal homofon, seperti “bank”
dan “bang”. Kedua kata itu memiliki arti dan ejaan yang berbeda, tetapi pelafalannya
terdengar mirip.

e) Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti berbeda, tetapi ejaannya sama.
Adapun contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal homograf, seperti makanan
kesukaan karin adalah “tahu” goreng dan karin tidak “tahu” kalau hari ini dia libur.
Dalam hal ini, tahu memiliki ejaan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya berbeda.

f) Polisemi
Polisemi adalah diksi atau frasa kata yang memiliki lebih dari satu arti, seperti bunga dan
kepala. Contohnya, orang yang menabung di Bank akan mendapatkan “bunga” setiap
bulannya dan Karin adalah bunga desa yang jadi incaran pada pria. Dalam hal ini, kata
bunga memiliki banyak makna, baik sebagai keuntungan, kecantikan atau sebuah
tanaman.

g) Hipernim
Hipernim merupakan diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna
kata lainnya. Contoh pemilihan diksi berdasarkan leksikal Hipernim, seperti kata
sempurna yang bisa memiliki arti sebagai nilai yang baik, bagus, luar biasa dan lainnya.

h) Hiponim
Hiponim merupakan diksi yang bisa terwakili oleh kata hipernim. Contoh, pemilihan
diksi berdasarkan leksikal hiponim, seperti ada binatang liar di kebun binatang, yang
meliputi gajah, singa, buaya, rusa, kuda dan lainnya. Pada kalimat itu, kata binatang liar
termasuk hipernim. Sedangkan, gajah, singa, buaya dan lainnya termasuk hiponim.

Syarat-syarat Diksi
Diksi biasanya digunakan sebagai cara untuk menentukan suatu tuturan bahasa. Syarat
utama penggunaan diksi adalah adanya sejumlah kata yang mirip. Kemudian, akan dipilih
satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan sebuah pesan, ekspresi atau makna
lainnya.
Menurut Gorys Keraf, beberapa syarat dalam memilih diksi, antara lain:

1. Penggunaan kata konotasi dan denotasi yang tepat


2. Penggunaan kata sinonim atau memiliki makna sama yang tepat
3. Penggunaan kata kerja pada kata yang idiomatis
4. Kemampuan membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan
5. Memperhatikan pemilihan kata yang tepat dalam tulisan
B. PENGERTIAN KALIMAT
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam
bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti.
Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-
unsur seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat
menjadi pola S-P-O-K.

Unsur-Unsur Kalimat
Gabungan kata dapat dianggap sebagai kalimat apabila memiliki unsur-unsur pembetuk
kalimat. Berikut ini unsur-unsur yang selalu terdapat pada sebuah kalimat, diantaranya:

1. S (Subjek)
2. P (Predikat)
3. O (Objek)
4. K (Keterangan)
5. Pelengkap

Ciri ciri kalimat


Sebuah kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Pada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan kesenyapan pula.
2. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik(.), tanda
Tanya(?), serta tanda seru(!).
3. Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.
4. Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan
pelengkap.
5. Mengandung anggapan yang lengkap.
6. Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana
mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan fungsinya.
7. Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
8. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun
ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui
konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur sejajar.

Jenis Jenis Kalimat


Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi menjadi beberapa macam. Diantaranya
adalah:

1. Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa


Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan atas tiga jenis yaitu kalimat tunggal,
kalimat bersusun, dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas. Kalimat tunggal sering
disebut kalimat sederhana, kalimat simpleks dan kalimat ekaklausa.

 Dia datang dari Jakarta.


 (S) (P) (Ket)

b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan sekurang-
kurangnya satu klausa terikat. Kalimat bersusun sering juga dinamakan kalimat majemuk
bertingkat atau kalimat majemuk subordinat. Disebut kalimat bersusun karena dapat
dianggap adanya lapisan atau tersusun, yaitu bagian utama dan bagian bawah.

 (Klut) (Klsub)
 Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.

c. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa klausa bebas. Kalimat
majemuk sering pula disebut kalimat setara. Karena klausa-klausa yang membentuknya
memiliki status yang sama, setara atau sederajat. Klausa-klausa yang setara dalam kalimat
majemuk dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti; dan, atau, tetapi, lalu.

 ( Kl bebas) ( Kl bebas) ( Kl bebas)


 Rini melirik, Rahmat tersenyum dan Tini tertawa.

2. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Fungsi Subjeknya


Berdasarkan fungsi subjeknya, jenis kalimat dibagi menjadi dua macam yaitu ada kalimat
aktif dan juga kalimat pasif. Berikut penjelasan mengenai kalimat aktif dan kalimat Pasif

a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjeknya merupakan pelaku atau melakukan
perbuatan. Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang
diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).

 Ibu menyiram bunga di taman.


 S P K

b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif yang merupakan kalimat yang terdapat subjek yang melakukan pekerjaan
dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-, ke-an, dan ter- dalam kata kerja yang
disematkan dalam kalimat pasif.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah
cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Tapi, diksi tidak hanya terbatas
pada pemilihan kata saja, melainkan juga untuk mengungkapkan gagasan atau menceritakan
peristiwa. Diksi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Menurut Gorys Keraf, beberapa syarat dalam memilih diksi, antara lain:

1. Penggunaan kata konotasi dan denotasi yang tepat


2. Penggunaan kata sinonim atau memiliki makna sama yang tepat
3. Penggunaan kata kerja pada kata yang idiomatis
4. Kemampuan membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan

Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata ataupun lebih, baik itu dalam
bentuk lisan maupun tulisan yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti. Kalimat
yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu mengandung unsur-unsur
seperti S (Subjek), P (Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat menjadi pola
S-P-O-K.
Sebuah kalimat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Pada bahasa lisan diawali dengan kesenyapan serta diakhiri dengan kesenyapan pula.
2. Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik(.), tanda
Tanya(?), serta tanda seru(!).
3. Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.
4. Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai dengan
pelengkap.
5. Mengandung anggapan yang lengkap.
6. Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata yang dimana
mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan sesuai dengan fungsinya.
7. Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
8. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat tersebut disusun
ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan. Hubungan dijalin melalui
konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur sejajar.
DAFTAR PUSTAKA

Gorys Keraf, D. (2009). Diksi dan gaya bahasa. Gramedia Pustaka Utama.

Anggrianingsih, Risda. Analisis Kalimat Deklaratif dan Kalimat Interogatif dalam Talk Show
“Mata Najwa” di Youtube Unggahan Januari 2017. Diss. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO, 2017.

AFRIANA, LIZA, and YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT YPSB PADANG.


"MENGAPLIKASIKAN KALIMAT EFEKTIF DAN MEREVISI."

Anda mungkin juga menyukai