tat
anAkh
irT
ahu
n20 1
9
Ko
nsor
si
umPembar
uanAgr
ari
a
“
DariAc
ehSa
mp a
iPapu
a:Urg
ensiPe
nye
les
aia
nKo
nfli
kSt
ruk
tur
ald
an
J
ala
nPembar
uanAgr
ari
akeDepa
n”
DARI ACEH
SAMPAI PAPUA
Urgensi Penyelesaian Konflik Agraria Struktural
dan Jalan Pembaruan Agraria ke Depan
G
enap satu periode Presiden Joko untuk perkebunan sawit, moratorium
Widodo menjadi nahkoda Bangsa perubahan hutan primer, kawasan
Indonesia. Akhir 2019 adalah tahun hutan gambut dan penyelesaian konflik
pembuktian keseluruhan janji Nawa Cita. agraria. Namun pada titik lain, terdapat
Di dalamnya, ada janji reforma agraria praktik pembangunan infrastruktur,
dan penyelesaian konflik agraria yang pariwisata, perkebunan, pertambangan,
ditunggu-tunggu masyarakat. Lantas, atas yang berseberangan dengan kebijakan-
janji reforma agraria tersebut, capaian apa kebijakan tersebut.
yang telah dihasilkan oleh Pemerintahan
Khusus tahun 2019 ditandai sebagai
Jokowi periode pertama ?
tahun politik, tahun dimana dilakukan
Pasangan Jokowi-JK telah menjanjikan perhelatan pemilihan presiden dan
9 (sembilan) janji politik utama, lazim pemilihan legislatif secara nasional.
disebut sebagai Nawa Cita. Janji Sebagai tahun politik, perdebatan terkait
tersebut adalah jalan perubahan menuju agraria sempat mengemuka dan ramai
Indonesia yang berdaulat secara politik, diperbincangkan oleh khalayak. Hal ini
mandiri dalam bidang ekonomi dan bermula dari Debat Capres, dimana kedua
berkepribadian dalam kebudayaan pasangan kandidat presiden mengangkat
menurut versi pemerintahan ini. Di topik reforma agraria dan penguasaan
dalamnya, Jokowi-JK memasukkan tanah oleh pemilik konsesi perkebunan.
agenda Reforma Agraria pada janji ke- Efek lanjutan dari debat tersebut, publik
5, yakni “....peningkatan kesejahteraan ramai memperbincangkan ketimpangan
masyarakat dengan program "Indonesia penguasaan tanah yang melibatkan para
Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan elit, konflik agraria dan penggusuran
mendorong land reform dan program masyarakat.
kepemilikan tanah seluas 9 juta hektar, ....”.
Dari sisi regulasi, terdapat perlawanan
Melihat kebijakan agraria dalam lima dan kritik luas dari masyarakat terkait
tahun terakhir, beberapa hal utama yang rencana DPR RI bersama pemerintah
mengemuka pada periode pemerintahan untuk mengesahkan RUU Pertanahan.
Jokowi adalah kebijakan reforma agraria, Bersama koalisi organisasi masyarakat
moratorium pelepasan kawasan hutan sipil dan akademisi yang sejalan, KPA dan
Daftar Isi v
Bab III Reforma Agraria Dari Bawah,
Jalan Penyelesaian Konflik Agraria.................................................................... 71
LAPORAN
KONFLIK
AGRARIA
S
e b a ga i t ahun p amung kas Konflik agraria yang dilaporkan, adalah
pemerintahan Presiden Jokowi konflik agraria struktural, yaitu konflik
periode pertama, di tahun 2019 agraria yang diakibatkan oleh kebijakan
masih saja kita saksikan bahwa konflik- atau putusan pejabat publik, melibatkan
konflik agraria tetap enggan disentuh banyak korban dan menimbulkan dampak
penyelesaiannya oleh pemerintah. yang meluas mencakup dimensi sosial,
Ironis, sebab orde reformasi di bawah ekonomi dan politik. Dengan demikian,
kepemimpinan Jokowi ini dianggap laporan ini mengecualikan sengketa
memiliki komitmen cukup kuat terhadap agraria dan perkara agraria, seperti
agenda reforma agraria. sengketa individual, sengketa hak waris,
antar kelompok swasta, atau antar
Letusan konflik agraria lama dan
lembaga pemerintah.
konflik agraria baru terus terjadi tanpa
menemukan ujung penyelesaiannya. Pengertian agraria sendiri mengacu
Banyak regulasi dan kebijakan kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun
pembangunan di tahun 2019 yang 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-
memicu terjadinya letusan konflik Pokok Agraria (UUPA 1960), yang
agraria tersebut. Tidak sedikit konflik menyatakan cakupan sumber-sumber
yang mencuat ke permukaan, berujung agraria sebagai “seluruh bumi, air dan
pada peminggiran rakyat petani, ruang angkasa, termasuk kekayaan alam
masyarakat adat, masyarakat pedesaan yang terkandung di dalamnya”. Dalam
dan perkotaan dari tanahnya dan sumber pengertian bumi, selain permukaan
kehidupannya. bumi, termasuk pula tubuh bumi di
bawahnya serta yang berada di bawah
Berikut ini adalah rekaman letusan
air; dalam pengertian air termasuk baik
konflik agraria sepanjang tahun 2019.
perairan pedalaman maupun laut wilayah
Dalam catatan akhir tahun kali ini, KPA
Indonesia; dan yang dimaksud ruang
juga akan melaporkan data konflik
angkasa ialah ruang di atas bumi dan air
agraria sepanjang lima tahun periode
tersebut (Pasal 1).
pemerintahan Jokowi, termasuk
menelusuri kembali rekaman data konflik Laporan konflik agraria mengacu
agraria KPA dalam kurun waktu 10 kepada jumlah kejadian (letusan) konflik
tahun terakhir ini. Dengan begitu, dapat di satu wilayah pada tahun tertentu.
diperoleh perbandingan situasi konflik Sehingga, kejadian konflik yang muncul
agraria pada lima tahun pemerintahan di satu daerah pada tahun lalu, bisa saja
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan kembali terekam pada tahun ini apabila
masa lima tahun pemerintahan Jokowi. terjadi letusan konflik. Laporan tidak
merepresentasikan seluruh kejadian
Melalui metode dan pengetahuan tipologi ini. Namun, apabila dilihat dari eskalasi
konflik agraria selama ini, kami memantau kekerasan penanganan konflik agraria,
jumlah korban dan masyarakat yang sektor properti 46, pertambangan 24,
ditangkap karena mempertahankan sektor kehutanan 20, pesisir/kelautan
haknya atas tanah, maka KPA mencatat dan pulau-pulau kecil sebanyak 6 konflik,
di tahun ini ada peningkatan yang dan sektor pertanian 3 konflik. Sektor
menghawatirkan dalam hal brutalitas fasilitas militer mencatatkan 10 letusan
aparat di wilayah-wilayah konflik agraria. konflik di sepanjang tahun ini. Kejadian
tersebut disebabkan beberapa klaim
I.1.1. Jumlah Letusan Konflik Agraria TNI di atas tanah-tanah garapan dan
Berdasarkan Sektor kampung, seperti lapangan udara (Lanud),
pusat latihan tempur (Puslatpur) dan
Letusan konflik terbesar kembali terjadi
klaim aset tanah TNI di atas tanah-tanah
di sektor perkebunan dengan jumlah
garapan dan pemukiman masyarakat
87 letusan konflik, disusul sektor
(lihat gambar 1).
infrastruktur sebanyak 83 letusan konflik,
Warga Desa Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menghadang aparat
keamanan yang akan melakukan penggusuran tanah masyarakat.
Dari tahun ke tahun sektor perkebunan pengganggu usaha, pembalak liar, bahkan
selalu tertinggi. Tingginya eskalasi konflik kriminal, tanpa melihat latar belakang
agraria di sektor ini disebabkan oleh konflik agraria yang seringkali diawali
mudahnya pemerintah memberikan izin praktek perampasan tanah petani,
usaha perkebunan melalui penerbitan masyarakat adat, atau perkampungan.
izin lokasi dan HGU, tanpa melihat situasi
di lapangan yang menyebabkan tumpang- b. Konflik Agraria Sektor
Infrastruktur
tindih perkebunan dengan wilayah hidup
masyarakat. Diperparah oleh tertutupnya Secara agregat, dari total 83 letusan
informasi mengenai HGU, utamanya konflik agraria sektor infrastruktur
HGU-HGU yang bermasalah dengan terbagi ke dalam pembangunan fasilitas
warga. Di sisi lainnya, pemerintah (pusat umum sebanyak 28 konflik, fasilitas
dan daerah) seringkali memandang sosial 13, jalan tol sebanyak 11 letusan,
konflik agraria tersebut sebagai infrastruktur pariwisata 9 konflik,
bentuk gangguan usaha perkebunan bandara 6, kereta api 5, pembangkit listrik
(UU Perkebunan). Pandangan ini 5, fasilitas pemerintah/negara 4, dan
telah menempatkan masyarakat yang waduk/banjir kanal/bendungan sebanyak
berkonflik dengan perusahaan sebagai 2 konflik (lihat gambar 4).
p r e diksi
t e l a h mem ruktur
0 1 8 KPA i nf rast
t a h u 2 i s e kto r
b a b nya,
Ca ria d ny e
Pada konflik agra tahun ini. Pe Nasional
a
bahw lonjak pad
a
k S t rategi a suki
me y e e m
akan a d a ri Pro s e d a ng m
nah
a k s i s u l a i / a n t a
bany a h u n ini m p e n gada
di t dan
(PSN) penyiapan
tahap
Pada konsesi HTI, konflik agraria tahun Persoalan konflik kehutanan pada
ini ditandai dengan kembali memanasnya areal HTI lainnya yang mengundang
kasus Mesuji. Konflik Mesuji kali ini atensi luas pada tahun ini ialah konflik
terjadi akibat bentrokan warga Pematang terbuka antara petani Serikat Mandiri
Panggang, Mesuji dengan warga KHP Batanghari (SMB) dengan PT. Wira
Register 45 Mekar Jaya Abadi. Bentrokan Karya Sakti (WKS), anak perusahaan
dipicu aktivitas pembajakan lahan yang Sinarmas Group di Batanghari, Jambi.
dilakukan kelompok warga Pematang Konflik ini diikuti penangkapan secara
Panggang, Mesuji Raya di atas lahan besar-besaran anggota SMB oleh aparat
kelompok Mekar Jaya Abadi. Merasa kepolisian. Terhitung 45 anggota SMB
tidak terima, warga Mekar Jaya Abadi ditahan, terdiri dari 41 laki-laki dan
berbondong-bondong mengamankan 4 perempuan. Bahkan, berdasarkan
warga yang sedang membajak tersebut. pengakuan warga ada tiga anak yang juga
Tidak lama berselang operator bajak turut ditangkap saat peristiwa tersebut,
membawa rekannya serta melalukan meski belakangan dibantah oleh pihak
penyerangan. Bentrokan pun tidak kepolisian. Awal mula letusan kembali
terhindarkan antara dua kubu tersebut. konflik ini di tahun 2019 dipicu oleh
Dari catatan KPA di lapangan bentrokan penyerangan para petani ke Kantor PT.
tersebut telah menewaskan 5 orang WKS. Akan tetapi, akar persoalan konflik
dan lainnya mengalami luka-luka akibat agraria ini penyebab utamanya adalah
sabetan senjata tajam. akibat penguasaan tanah oleh PT. WKS
banyak yang tumpang-tindih dengan desa
Persoalan konflik Mesuji bukanlah
atau menyerobot tanah garapan warga.
perkara baru, peristiwa ini juga tidak
bisa dilihat sebagai pertentangan
l a i m TNI
- k
n klaim
a k i b a t ka
a h j a mak
i
r i a y ang d a r a kat sud g s ung
g r a a s y r l a n
ka m ah be
Konfli n a h -t anah
a n s u d a kini
s t a a h k i n g g
di ata d o n esia, b L a ma. H ada
i d i In O r d e e l u m
terjad e r i ntahan g a n TNI b t ani.
p e m a d e n g i p e
sejak k t u ral lam e a d i lan ba
k stru g berk
konfli a y a n
e l e s a ianny
peny
Salah satu konflik tambak yang meletus Hidup Lembata karena belum memiliki
tahun ini disebabkan oleh pembangunan izin AMDAL.
tambak udang oleh PT. Trans Lembata
Di Pulai Pari, Kepulauan Seribu, DKI
seluas 5 (lima) hektar di Desa Merdeka,
Jakarta, konflik antara warga Desa Pari
Kecamatan Lebatukan, Kabupaten
dengan PT. Bumi Asri dan PT. Griyanusa
Lembaga, Nusa Tenggara Timur (NTT).
kembali mencuat. Konflik ini mulanya
Aktivitas tersebut menimbulkan
dipicu aksi klaim pihak perusahaan di
penolakan dari masyarakat adat Kolibuto
atas pemukiman warga. Padahal, menurut
karena akan menyebabkan kerusakan
laporan Hasil Akhir Pemeriksaan (LAHP)
pada kawasan hutan mangrove yang
Ombudsman RI pada bulan April
berada di desa tersebut. Penolakan
2018, proses penerbitan HGB yang
semakin meluas dari organisasi
diklaim oleh pihak perusahaan terbukti
masyarakat sipil dan Dinas Lingkungan
maladministrasi.
Konflik agraria di sektor pertanian salah konflik antara warga transmigran dengan
satunya yang terjadi di Desa Sukapulih, warga Desa Seriguna, Kecamatan Teluk
Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Gelam. Kejadian ini disebabkan lahan
Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. pertanian garapan seluas 100 hektar
Konflik terjadi akibat kebijakan program oleh 100 KK warga transmigran tiba-
transmigrasi Trans Liposos Kementerian tiba digugat oleh warga Seriguna sebagai
Sosial sejak 1986. Baru-baru ini, terjadi tanah milik warga setempat. Konflik
Warga Desa Sigapiton, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menghadang aparat
keamanan yang akan melakukan penggusuran tanah masyarakat.
Selain itu, korban tewas juga disebabkan Ada dua fakor yang menyebabkan
oleh kelalaian pemerintah dalam mengapa ledakan-ledakan konflik
memaksa perusahaan memulihkan agraria seringkali diikuti korban-
areal bekas pertambangan (reklamasi) korban kekerasan dan kriminalisasi,
sebagai bagian tanggung jawab korporasi. pertama, pendekatan represif yang
Seperti kasus di Kabupaten Sragen, dua dilakukan oleh polisi and militer dalam
orang anak, Brian Yoga Saputra (10) dan penanganan konflik agraria, dan kedua,
Muhammad Ramadhan Api Saputra (8) diskriminasi hukum/ pendekatan hukum
ditemukan tewas dalam lubang bekas positif (legal formal). Cara pandang
galian tambang pasir. yang kedua ini seringkali melahirkan
tuduhan pemerintah kepada masyarakat
Rentetan tindakan kekerasan, pembiaran
korban sebagai kelompok yang anti-
konflik agraria dan kelalaian tersebut
pembangunan dan kriminal.
menjadi raport merah bagi pemerintah
dalam penanganan konflik agraria di tanah Fenomena tersebut seharusnya menjadi
air. Pemerintah dalam satu sisi, seringkali dasar bagi pemerintah untuk melakukan
melihat penolakan dan aksi protes-protes evaluasi menyeluruh terhadap
yang dilakukan masyarakat sebagai keterlibatan aparat keamanan dan
sebuah tindakan kriminal. Padahal apa militer di wilayah-wilayah konflik agraria.
yang dilakukan oleh korban merupakan Sebab keterlibatan mereka, bukannya
upaya untuk mempertahankan tanah dan meredam, meminimalisir konflik, apalagi
sumber-sumber penghidupan mereka. memecahkan masalah, justru berakibat
Alih-alih mengajak masyarakat untuk pada terjadinya kerusuhan dan resistensi
duduk bersama mencari titik temu dan masyarakat yang meluas dan memakan
solusi permasalahan, justru mobilisasi korban.
gabungan aparat keamanan ke wilayah
Apabila kita telusuri Data Konflik Agraria eskalasi konflik agraria di pemerintahan
KPA pada 2010 s/d 2014, atau semasa Jokowi periode pertama ini meningkat
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono signifikan dibandingkan dengan lima
(SBY) memimpin tercatat ada 1.308 tahun pemerintahan SBY (lihat gambar
letusan konflik agraria. Dengan begitu, 16).
I.2.2. Korban Kekerasan Konflik Agraria orang dianiaya, 75 orang tertembak dan
55 orang tewas. Kekerasan tersebut
Dari sisi dampak konflik agraria
didominasi oleh Polisi sebanyak 100
terhadap jatuhnya korban kekerasan
kasus, security perusahaan 93 kasus,
dan kriminalisasi oleh aparat keamanan,
TNI 43 kasus dan Satpol PP sebanyak 23
tercatat dalam lima tahun terakhir
kasus. (lihat gambar 17 dan 18).
ada 1.298 petani, masyarakat adat
dan aktivis agraria dikriminalisasi, 757
MENUJU
PENYELESAIAN
KONFLIK
AGRARIA
yang
h d u a hal an
ra r i a adala , historis d
ag ogis gan
a n r eforma ofis, ideol ketimpan n
al d filos nya h da
t a n a n sosi da secara alah hilang ibusi tana indahan
Perhu ekali berbe dari RA ad aya redistr rjadi perp gara)
s i p te ne
sama ogis. Esens h melalui u t. Artinya, enguasa ( irkan
l a a p
sosio asaan tan m a s yarak dari kelas lah dipingg ntara
u
peng hak penuh likan tanah at yang te ang. Seme anya
n g a kuan dan pemi n g a n raky yang timp juga utam
e a a.
p
e n g u asaan modal ke t em agraria anfaatan, l e h negar
t o
p tau pe eh sis an izin pe nah/hutan
m
dan/a iskinkan ol r i k ta
a n d im ya m embe nguasaan
d an pe
lain h tatus
PS, se merubah s
tidak
maka seluruh jajaran kementerian hingga proses tersebut sering kali dilakukan
pemerintah daerah tak segan menerobos secara tertutup, terbatas bahkan tidak
diatur dalam UU No. 2/2012 tentang proses tersebut dibantu oleh aparat
TNI dan Polisi untuk mengintimidasi
masyarakat agar mau menerima proyek
pembangunan.
Di sisi lain, pada skema redistribusi TORA seluas 2,4 juta hektar. Sebagai
tanah yang bersumber dari pelepasan besar peta indikatif tersebut adalah jenis
kawasan hutan untuk kepentingan RA, tanah kosong (fresh land), sedikit sekali
kinerja KLHK sangat rendah. Hingga yang beririsan dengan wilayah konflik,
Agustus 2019, capaian redistribusi wilayah ketimpangan dan kemiskinan,
tanah yang telah diterima rakyat melalui atau pun wilayah desa-desa yang selama
skema pelepasan kawasan hutan ini ini masih berada dalam klaim kawasan
baru mencapai 0.47% atau seluas hutan. Lebih pelik lagi, penunjukan
19.490 hektar dari target 4,1 juta hektar “tanah-tanah kosong” secara sepihak
sebagaimana dijanjikan. oleh kementerian dan pemda, yang
kemudian dijadikan sebagai calon TORA,
dalam perspektif KPA berpotensi kuat
Kerja KLHK di bidang RA terkonsentrasi
terjadi tumpang tindih dengan wilayah
dan membatasi diri pada kebijakan TORA
masyarakat adat, atau disalahgunakan
yang bersifat top down, melalui penetapan
oleh pihak ketiga sebagai penumpang
peta indikatif TORA. Hasilnya, selama
gelap RA, yang sama sekali tidak berhak
lima tahun baru berupa peta indikatif
atas RA.
3.295.271 ha 73.633,67 Ha
CAPAIAN 440.085 Ha (110,02%) 19.490 Ha (0,47%)
(84,49%) (12,27%)
Sekjen KPA, Dewi Kartika Memaparkan Pokok-pokok Masalah RUU Pertanahan Dalam
Konferensi Pers yang Diselenggarakan Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA)
belum dilepaskan; (5) Inver PTKH hanya Contoh pelaksanaan: Konflik antara
bisa diajukan sekali untuk setiap lokasi; Serikat Tani Tebo dengan PT. Wira Karya
(6) Proses dan prosedural berbelit serta Sakti (Asia Pulp & Paper Sinar Mas)
memakan waktu lama. di Desa Lubuk Mandarsah, Kab. Tebo
seluas 3.500 hektar telah berlangsung
Perpres ini mengatur pelepasan kawasan
selama 15 tahun. Desa tersebut tidak
hutan dan perubahan tata batas hutan
terkendala masalah tutupan hutan 30%,
dalam melakukan identifikasi calon
tidak juga di kawasan lindung/konservasi,
tanah objek reforma agraria melalui
namun KLHK hanya mau melepaskan
dua mekanisme. Pertama, mekanisme
pemukiman semata tidak dengan tanah
non-inver (non-existing) lewat alokasi
garapan masyarakat. Berdasarkan proses
20% pelepasan kawasan hutan untuk
inver PTKH, tahapan saat ini adalah
perkebunan, hutan produksi yang
penelaahan oleh Menteri LHK atas hasil
dapat dikonversi (HPK) tidak produktif,
inventarisasi dan verifikasi PTKH. Proses
pencadangan percetakan sawah baru.
pelepasan hutan nyatanya tertahan 2
Kedua, mekanisme inver (existing) melalui
tahun lamanya sejak 2017, sedangkan
pembentukan Tim PPTKH lewat sumber
Perpres tersebut memandatkan inver
TORA dari pemukiman transmigrasi,
PTKH harus selesai dalam waktu 6 bulan.
permukiman dan fasum-fasos.
REFORMA AGRARIA
DARI BAWAH, JALAN
PENYELESAIAN KONFLIK
AGRARIA
K
onsep pelaksanaan “reforma dijalankan pemerintah, yaitu melalui
agraria” yang dijalankan pemerintah sistem Lokasi Prioritas Reforma Agraria
saat ini masih keliru dan bersifat atau disingkat LPRA. Usulan LPRA yang
parsial, baik di tataran kebijakan maupun diinisiasi dan dibangun bersama Anggota
implementasinya di lapangan. Oleh KPA dari bawah menjadi dorongan dan
karena itu, harus terus dikritisi dan tawaran solusi kepada pemerintah untuk
disempurnakan oleh semua pihak, baik meluruskan RA, juga mempercepat
oleh pemerintah, DPR, pakar agraria, dan penyelesaian konflik agraria dalam
organisasi masyarakat sipil, utamanya kerangka RA.
oleh kalangan gerakan RA.
Di sisi lain, sistem LPRA secara khusus
Sepanjang lima tahun terakhir ini, KPA juga merupakan sikap dan respon
bersama serikat petani, organisasi KPA terhadap kebijakan Tanah Obyek
masyarakat adat dan serikat nelayan Reforma Agraria atau disingkat TORA.
berupaya mendorong desakan pelurusan Skema dan proses TORA yang bersifat
dan percepatan pelaksanaan RA kepada top-down, sedikit sekali yang pada
pemerintah. Selain pelurusan dari aspek akhirnya berkesuaian dengan kaidah dan
konsepsi RA, KPA pun mendorong tujuan-tujuan genuine RA. Konsekuensi
pelurusan praktek RA yang sedang dari skema TORA yang demikian itu,
Wakil Menteri ATR/BPN, Surya Tjandra Tengah Menyimak Pemaparan Sekjen KPA, Dewi
Kartika Mengenai Hambatan-hambatan Penyelesaian Konflik Agraria di Luar Kawasan
Hutan
Tabel 6. Jumlah Usulan LPRA KPA Kepada Pemerintah Sampai Tahun 2019
i
e m p erbaik i
(1) M elalu
a n u ntuk: e a d i lan m n untuk
uju erk ha
u s n ya bert jadi lebih b anfaatan la ah di
har en em an
a a n RA se r agraria m aan dan p n i t a k bert eluruh
san ktu un eta di s
Pelak
a n g a n stru a a n , pengg rem atau p ng terjadi roduktif
p uas i gu ia y a np
ketim u s i peng dan petan nflik agrar sis kekuata tan
r i b
redist at mis
kin ko
saikan akan basis
-ba eman
faa ari
a s y a r a k
e n y e l e
i p t n d a n p
i t a m bah d
M c a a i
m
e s a a n; (2) i a ; ( 3 ) Men p e n gguna ), serta nil gan ekolog a
ped Indon
es an kan an car
l ay a h t b e r basisk n, peterna n k e seimb a g ra ria se
wi aka na ka er
h m asyar n , p e rkebu 4) Memulih laan sumb
o l e nia an ( ge l o
h a n (perta il panen; d n d a n pen
l a as h a
alan h aan la
penju penatagun
ui
melal an.
e r k e lanjut
b
Tanah Eks HGU PT Kruwuk Rotorejo yang telah Dikuasai dan Digarap Petani Desa
Gadungan, Gandurasi, Bilitar, Jawa Timur Sejak 2009.
hak, yaitu pemberian jaminan hukum dan Otorita Reforma Agraria (BORA)
legalitas hak atas tanah, baik yang berupa atau nama lainnya. Badan ini berada
menjadi subyek RA; dan (5) Penyediaan Badan ini bertanggungjawab untuk