Anda di halaman 1dari 32

ht

tp
s:
//b
an
du
ng
ba
ra
tk
ab.
bp
s.
g o.
Katalog BPS : 1101002.3217100

id
ht
tp
s:
//b
an
du
ng
ba
ra
tk
ab.
bp
s.
g o.
id
STATISTIK DAERAH
KECAMATAN NGAMPRAH
TAHUN 2016

id
g o.
s.
bp
a b.
tk
ra
ba
ng
du
an
//b
s:
tp
ht

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah i


STATISTIK DAERAH
KECAMATAN NGAMPRAH
TAHUN 2015

id
Nomor ISSN :-

o.
Nomor Publikasi : 3217.1603
Nomor Katalog BPS : 1101002.3217100
Ukurun Buku : 17,6 cm x 25 cm

g
Jumlah Halaman : 28 halaman

s.
bp
Naskah :
Kordinator Statistik Kecamatan Ngamprah
Seksi IPDS

b.
a
Gambar Kulit :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat tk
ra

Diterbitkan oleh :
ba

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat


ng

Dicetak Oleh:
du

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya


an
//b
s:
tp
ht

ii Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


id
Kata Sambutan

g o.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, saya menyambut baik penerbitan

s.
publikasi Statistik Daerah Kecamatan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung

bp
Barat. Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini merupakan inovasi dan
pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu
upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data statistik terpercaya untuk semua “.

b.
Penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah

a
tersedia di daerah seperti Kecamatan Dalam Angka yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku
tk
ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian
deskriptif sederhana.
ra

Saya berharap, publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada
pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai
ba

perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi
umum daerahnya.
ng

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.
du
an

Bandung Barat, September 2016


Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bandung Barat
//b
s:

Ir. Sri Daty


tp
ht

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah iii


id
Kata Pengantar

g o.
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 2016 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik

s.
Kabupaten Bandung Barat berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan
Ngamprah yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami

bp
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Ngamprah.
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 2016 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-

b.
publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi
yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.

a
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 2016 memuat berbagai informasi/indikator terpilih
tk
yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Ngamprah dan diharapkan dapat menjadi bahan
rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
ra

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang.Semoga
publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan
ba

akademisi maupun masyarakat luas.


ng

Bandung Barat, September 2016


du

Kordinator Statistik Kecamatan


Kecamatan Ngamprah
an

Deddy Riswadi
//b
s:
tp
ht

iv Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


id
Daftar Isi

o.
Hal.

g
s.
Kata Sambutan ii

bp
Kata Pengantar iii

Daftar Isi iv

b.
Daftar Tabel v
Vi

a
Daftar Gambar
1. Geografi dan Iklim
tk 1

2. Pemerintahan 3
ra

3. Penduduk 4
6
ba

4. Ketenagakerjaan
5. Pendidikan 7
8
ng

6. Kesehatan
7. Perumahan dan Lingkungan 9
du

8. Pertanian 11

9. Pertambangan dan Energi 12


an

10. Industri Pengolahan 13

11. Transportasi dan Komunikasi 14


//b

12. Perdagangan 15

13. Restoran dan Pariwisata 16


s:

14. Pembangunan Manusia 17


tp

15. Perbandingan Regional 18


ht

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah v


Daftar Tabel

id
Hal.

o.
Tabel 1.1. Statistik Geografi Kecamatan Ngamprah 1

g
s.
Tabel 2.1. Jumlah Wilayah Administrasi dan Satuan Lingkungan Setempat Di 3
Kecamatan Ngamprah

bp
Tabel 2.2. Jumlah RT dan RW Menurut Desa Di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 3

Tabel 3.1. Indikator Kependudukan Kecamatan Ngamprah 4

b.
Tabel 4.1. Statistik Ketenagakerjaan Kecamatan Ngamprah 6

a
Tabel 5.1. Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas di
tk 7
Kecamatan Ngamprah (%)
Tabel 6.1. Persentase Balita dan Persentase Jumlah Balita Menurut Lamanya Disusui 8
ra
dan Penolong Kelahiran Terakhir di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
Tabel 7.1. Jumlah Rumahtangga Menurut Luas Lantai Rumah di Kecamatan Ngamprah 10
ba

Tahun 2015 – 2015 (%)


Tabel 7.2. Fasilitas Perumahan Kecamatan Ngamprah 10
ng

Tabel 8.1. Luas Panen dan Produksi Palawija di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 11

14
du

Tabel 11.1. Jumlah Sarana Pos dan Telekomunikasi di Kecamatan Ngamprah

Tabel 12.1. Sarana Perdagangan di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 15


an

Tabel 13.1. Jumlah Hotel dan Restoran di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 16
//b

Tabel 14.1. Indikator Pembangunan Manusia Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 17

Tabel 15.1. Profil Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kecamatan Ngamprah dan 18


s:

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015


Tabel 15.2. Luas Panen Tanaman Palawija Kecamatan Ngamprah dan Kabupaten
tp

19
Bandung Barat Tahun 2015
ht

vi Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


id
Daftar Gambar
Hal

g o.
Gambar 1.1. Peta Kecamatan Ngamprah 1

s.
Gambar 1. 2. Penggunaan lahan di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 2

bp
Gambar 1.3. Foto Udara Peta Penggunaan Lahan Untuk Perumahan 2

Gambar 3.1. Penduduk Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 (Jiwa) 4

b.
5
Gambar 3.2. Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015

a
Gambar 3.3. Sex Ratio Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 5
tk
Gambar 4.1. Penduduk 10 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu menurut Status 6
Pekerjaan Utama di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015.
7
ra
Gambar 5.1. Jumlah Sekolah di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
Gambar 6.1. Jumlah Sarana Kesehatan Di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 8
ba

Gambar 7.1. Jumlah rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum 9

Gambar 9.1. Rumahtangga Penguna Listrik Di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 12


ng

Gambar 9.2. Rumahtangga Pengguna Air Bersih Sebagai Sumber Air Minum Di 12
Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
Gambar 10.1. Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil DiKecamatan NgamprahTahun 13
du

2015 (unit)
Gambar.10.2. Produk Industri Susu 13
an

Gambar 11.1. Jenis Sarana Perhubungan dan Komunikasi 14

Gambar 12.1. Jumlah toko kelontong menurut desa di Decamatan Ngamprah Tahun 2015 15
//b

Gambar 13.1. Obyek Wisata Di Kecamatan Ngamprah 16

Gambar 14.1. Indeks Pembangunan Manusia Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 17


s:

Gambar 15.1. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bandung 18


Barat
tp

Gambar 15.2. Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bandung Barat (%) 19
ht

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah vii


id
g o.
s.
bp
a b.
tk
ra
ba
ng
du
an
//b
s:
tp
ht

viii Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


GEOGRAFI DAN IKLIM
Kecamatan Ngamprah memiliki wilayah seluas 35,99 km².

Kecamatan Ngamprah merupakan bagian timur


Gambar 1.1. Peta Kecamatan Ngamprah
dari Kabupaten Bandung Barat. Secara

id
geografis Kabupaten Bandung Barat terletak di

o.
antara 6o3.73'- 7o1,031' Lintang Selatan dan
107o1,10'- 107o4.40' Bujur Timur, dengan luas

g
wilayah 1.305,8 km2. Sedangkan Kecamatan

s.
Ngamprah memiliki wilayah dengan luas 35,99

bp
km² dengan batas-batas wilayahnya:

 sebelah Utara, berbatasan dengan

b.
Kecamatan Cisarua

a
 sebelah Timur, berbatasan dengan Kota tk
Cimahi.
 sebelah Barat, berbatasan dengan
ra

Kecamatan Padalarang.
ba

 sebelah Selatan, berbatasan dengan Kota Sumber:


Cimahi. BPS,Kecamatan Ngamprah Dalam Angka 2015
ng

Secara geografis,Kecamatan Ngamprah


bukan merupakan daerah pesisir yang memiliki Tabel 1.1. Statistik Geografi Kecamatan
du

lahan yang subur dan memliki potensi. Ngamprah

Banyaknya aliran sungai menyebabkan Uraian Satuan 2014 2015


an

sebagian besar dari luas tanahnya digunakan [1] [2] [3] [4]
untuk pertanian. Topografi wilayah 64 persen Luas
km2 35,99 35,99
Wilayah
//b

dari jumlah desa di Kecamatan Ngamprah


Letak Geografi
berupa wilayah dataran. Selebihnya
Pesisir desa 0 0
s:

merupakan yang memiiki kontur tanah Bukan


desa 11 11
tp

perbukitan. Luas wilayah Kecamatan Ngamprah Pesisir

seluas 35,99 km² yang tersebar pada 11 desa Topografi Wilayah


ht

yang memiliki kontur tanah yang relatif Lembah desa 0 0


bervariasi. Bukit desa 2 2
Dataran desa 9 9

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah ix


1
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kecamatan Ngamprah memiliki kontur wilayah dataran maupun perbukitan

Gambar 1. 2. Penggunaan lahan di


Kecamatan Ngamprah Tahun 2015

id
Penggunaan lahan di Kecamatan
Ngamprah dibedakan atas lahan sawah, lahan

o.
bukan sawah dan lahan non pertanian.

g
Lahan Lahan Berdasarkan persentase luas penggunaan
Non Sawah

s.
Pertanian 21% lahan terhadap luas wilayah, lahan bukan
30%
sawah adalah yang terluas yaitu mencapai 49

bp
persen. Lahan bukan sawah tersebut dapat
berupa lahan tegalan/kebun, perikanan atau

b.
lahan untuk pertanian lainnya selain sawah.

a
Lahan Lahan non pertanian mencapai 30 persen, baik
Bukan tk
Sawah untuk pemukiman, bangunan atau fasilitas
49%
lainnya. Luas lahan sawah sendiri mencapai 21
ra

persen.
ba

Secara umum Kecamatan Ngamprah


Sumber : Kecamatan Ngamprah Dalam Angka
potensial terhadap pengembangan sektor
2015
ng

pertanian. Namun sebagai pusat pemerintahan


Kabupaten Bandung Barat, lahan di
Gambar 1.3 Foto Udara Peta Penggunaan
du

Kecamatan Ngamprah banyak yang mengalami


Lahan Untuk Perumahan
alih fungsi lahan. Secara kasat mata terlihat
an

pengembangan dan pembangunan perumahan


yang terkonsentrasi di kecamatan ini. Lahan
//b

yang awalnya sawah atau lahan pertanian


lainnya telah berubah menjadi areal pemukiman
s:

atau bangunan lainnya. Pusat perkantoran


tp

Kabupaten Bandung Barat direncanakan


bereda di wilayah desa Mekarsari. Sebagai
ht

kabupaten yang masih belia Kabupaten


Bandung Barat memperlihatkan geliat
pembangunannya, termasuk di Kecamatan
Ngamprah.

2 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN
Jumlah desa di Kecamatan Ngamprah sebanyak 11 desa....
.
Undang-undang No 9 tentang pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KBB)
disyahkan pada tanggal 21 Juni menjadi momentum lahirnya KBB
Kecamatan Ngamprah terdiri dari 11 desa Tabel 2.1. Jumlah Wilayah Administrasi dan
dengan potensi wilayah yang cukup bervariasi. Satuan Lingkungan Setempat Di
Kecamatan Ngamprah

id
Jumlah wilayah adminitrasi desa sebanyak 11
yang didukung oleh satuan lingkungan Uraian 2014 2015

o.
setempat sebanyak 160 Rukun Warga (RW) (1) (2) (3)

g
dan 749 Rukun Tetangga (RT). Perkembangan Desa 11 11

s.
jumlah RW cukup signifikan sepanjang periode
Dusun 45 45
2014 – 2015 yaitu bertambah sebanyak 1 RT

bp
dan 44 RW. Rukun Warga 159 160

Jumlah satuan lingkungan setempat baik Rukun

b.
749 793
Tetangga
RW maupun RT yang terbanyak ada di Desa

a
Cilame dengan jumlah 25 RW dan 198 RT. tkSumber : Kecamatan Ngamprah Dalam Angka
2015;
Sedangkan yang memiliki jumlah SLS paling
sedikit adalah Desa Sukatani dengan jumlah 8
ra

RW dan 32 RT. Dinamika perpolitikan terjadi


ba

bukan hanya pada tingkat kabupaten saja,


Tabel 2.2. Jumlah RT dan RW Menurut Desa
namun pada tingkat kecamatan dan desa pun
Di Kecamatan Ngamprah Tahun
ng

memberikan kontibusi dan warna pada 2015


perpolitikan wilayah. Hal tersebut tercermin dari
Desa RT RW Dusun
du

adanya Badan Perwakilan Daerah (BPD) pada


[1] [2] [3] [4]
setiap desa di Kecamatan Ngamprah, yang
CIMAREME 10 45 4
an

merupakan wadah dalam menampung aspirasi


GADOBANGKONG 12 60 2
masyarakat.
TANIMULYA 25 160 5
//b

>>>Penduduk adalah semua orang yang PAKUHAJI 12 40 4


berdomisili di suatu wilayah geografis selama 6
CILAME 25 198 5
s:

bulan atau lebih. dan atau mereka yang


berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan MARGAJAYA 16 73 5
tp

menetap.<<< MEKARSARI 10 38 4
NGAMPRAH 9 34 3
ht

SUKATANI 8 32 3
CIMANGGU 15 40 4
BOJONGKONENG 18 73 6
Jumlah 159 793 45
Sumber : Basis Data Pembangunan KBB 2015

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 3


PENDUDUK
Berdasarkah hasil Proyeksi Penduduk Desember 2015, jumlah penduduk
Kecamatan Ngamprah sebanyak 164,464 jiwa.

Gambar 3.1. Penduduk Kecamatan


Penduduk merupakan aset bangsa , tak
Ngamprah Tahun 2015 (Jiwa)

id
terkecuali dengan penduduk Kecamatan

164685 Ngamprah yang terus mengalami peningkatan.

o.
83321 Peningkatan jumlah penduduk hendaknya
81364

g
diikuti juga dengan peningkatan mutu atau

s.
kualitas penduduk baik dalam hal pendidikan,
kesehatan maupun kondisi sosial ekonomi

bp
lainnya.
Pada Tahun 2015 jumlah penduduk

b.
Kecamatan Ngamprah tercatat sebanyak

a
tk167,034 jiwa. Penduduk laki-laki sebanyak
84,474 orang sedangkan perempuan sebanyak
Sumber : Basis Data Kabupaten Bandung
82,560 orang. Rasio jenis kelamin mencapai
ra
Barat 2015
102, artinya setiap 102 orang penduduk laki-
ba

Tabel 3.1. Indikator Kependudukan laki terdapat 100 penduduk perempuan.


Kecamatan Ngamprah Angka tersebut menunjukkan bahwa
ng

perbandingkan jumlah penduduk laki-laki lebih


Uraian 2015
banyak dari penduduk perempuan meskipun
(1) (2)
du

relatif seimbang. Pencapaian kualitas maupun


Jumlah Penduduk
167,034 peranan laki-laki maupun perempuan terhadap
(Jiwa)
an

pembangunan di kecamatan Ngamprah


Laki-laki 84,474
hendaknya tidak membedakan aspek gender.
//b

Perempuan 82,560 Dengan luas wilayah sekitar 35,99 km2,


Kepadatan maka kepadatan penduduk Kecamatan
4,641
s:

Penduduk(jiwa/km2)
Ngamprah Tahun 2015 mencapai 4,641 jiwa/
Sex Ratio (L/P) 102
tp

km2.
Kepadatan di Kecamatan Ngamprah jauh
ht

Sumber : Basis Data Kabupaten Bandung


di atas angka kepadatan Kabupaten Bandung
Barat Tahun 2015
Barat yang mencapai 1.235 jiwa/km2.

4 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PENDUDUK
Desa Tanimulya merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak di
Kecamatan Ngamprah yaitu mencapai 22,06 persen dari jumlah penduduk
kecamatan atau sebanyak 36.322 jiwa

Berdasarkan jumlah penduduk, Desa Gambar 3.2. Jumlah Penduduk Menurut


Desa di Kecamatan NgamprahTahun 2015
Tanimulya merupakan desa dengan jumlah

id
penduduk terbanyak di Kecamatan Ngamprah
Bojongkone Cimareme;

o.
yaitu mencapai 22,05 persen dari jumlah ng; 12900 14038
Cimanggu;
penduduk kecamatan atau sebanyak 36,831 6132

g
Gadobangk
Sukatani;
jiwa. Desa Cilame menempai urutan kedua 7207
ong; 15730

s.
Ngamprah;
dengan jumlah penduduk sebanyak 33,542 jiwa 6027

bp
(20,08 persen). Desa Gadobangkong dan Desa Mekarsari;
11601
Margajaya berada pada urutan berikutnya yaitu Tanimulya;
Margajaya;

b.
36831
masing-masing sebanyak 15,730 jiwa dan 15740

15,740 jiwa atau memberikan kontribusi

a
Cilame;
sebesar 9,42 persen terhadap jumlah tk 33542

penduduk Kecamatan Ngamprah. Sedangkan Pakuhaji;


7278
ra
desa dengan jumlah penduduk terkecil adalah
Desa Cimanggu dan Desa Ngamprah yaitu Sumber : Kecamatan Ngamprah Dalam Angka
ba

masing-masing sebanyak 6,132 jiwa dan 6,027 2015

jiwa atau sebesar 3,61 persen dan 3,67 persen


ng

dari jumlah penduduk kecamatan.


Gambar 3.3. Sex Ratio Penduduk Menurut
Rasio jenis kelamin (sex ratio) menunjukan Desa diKecamatan Ngamprah
du

perbandingan jumlah penduduk laki-laki Tahun 2015

terhadap jumlah penduduk perempuan. Rasio


an

107,00
jenis kelamin penduduk Kecamtan Ngamprah 106,00
105,00
bervariasi. Desa Sukatani mencapai angka 104,00
//b

103,00
tertinggi yaitu 105.74 artinya terdapat 105 102,00
101,00
sampai 106 penduduk laki-laki terhadap 100 100,00
s:

99,00
penduduk perempuan. Sex ratio terendah 98,00
tp

Mekarsari
Ngamprah
Gadobangkong
Tanimulya

Cilame

Cimanggu
Margajaya
Cimareme

Pakuhaji

Sukatani

Bojongkoneng

adalah Desa Cimanggu yaitu sebesar 100,79


artinya jumlah penduduk laki-laki dan
ht

perempuan hampir sama

Sumber :Basis Data Kabupaten Bandung Barat


Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 5


TENAGA KERJA
Komposisi pekerja terbanyak adalah sektor industri

Su

Tabel 4.1. Statistik ketenagakerjaan


Kecamatan Ngamprah Gambar 4.1. Persentase 10 tahun ke atas

id
yang bekerja seminggu yang
Lapangan Jumlah Persentase lalu menurut Status Pekerjaan

o.
Pekerjaan (%) Utama di Kecamatan Ngamprah
(1) (2) (3) Tahun 2015

g
Pertanian 10,792 16.28
Pekerja Berusaha Berusaha
Industri 20,456

s.
30.87 tidak sendiri dibantu
Perdagangan 9,704 14.64 Pekerjadibayar 18% buruh

bp
bebas 8% tidak tetap
Jasa 9,309 14.05 1%
15%
Lainnya 16,013 24.16
Jumlah 66,274 100

b.
buruh/kar
Sumber : BPS KBB, Suseda 2015. yawan
52%

a
Berusah
tk a
Berdasarkan hasil Suseda Kabupaten dibantu
buruh
Bandung Barat Tahun 2015, jumlah penduduk tetap
ra
6%
Kecamatan Ngamprah usia 10 tahun ke atas
yang bekerja adalah sebanyak 66,274 orang. Sumber : BPS KBB, Suseda 2015.
ba

komposisi penduduk yang bekerja paling


banyak berada di sektor industri yaitu sebesar
ng

Persentase pekerja 10 tahun ke atas


30.87 persen. Komposisi pekerja terendah ada
terbanyak merupakan buruh/ karyawan. Hal ini
di sektor jasa yaitu sebesar 14.05 persen
du

sejalan dengan komposisi penduduk terbanyak


selanjutnya adalah sektor perdagangan yaitu
bekerja pada sector industry. Kemudian
14.64 persen.
an

dilanjutkan dengan berusha sendiri (18,16)


persen. Terendah merupakan berusaha
>>> Bekerja adalah kegiatan melakukan
//b

dibantu buruh tidak tetap yang hanya sebesar


pekerjaan dengan maksud memperoleh atau
1,25 persen.
s:

membantu memperoleh penghasilan atau


keuntungan selama paling sedikit satu jam
tp

dalam seminggu yang lalu.


ht

6 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PENDIDIKAN
Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk merupakan indikator
potensi sumberdaya manusia.
sekolah di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
dibagi 2 yaitu Negeri dan Swasta.
Gambar 5.1. Jumlah Sekolah Di Kecamatan
Ngamprah Tahun 2015
Untuk sekolah Negeri, jumlah TK adalah 0,
100

id
sekolah dasar (SD) dan MI sebanyak 43 unit,

50 dan sekolah SMP sederajat sebanyak 7 unit,

o.
Negeri sekolah SLTA dan SMK sebanyak 0 unit serta
0

g
Swasta
Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 0 unit.

s.
Untuk sekolah Swasta, jumlah TK
adalah 90, sekolah dasar (SD) dan MI

bp
sebanyak 5 unit, dan sekolah SMP sederajat
Sumber :Basis Data Tahun 2015 Kab.
sebanyak 8 unit, sekolah SLTA dan SMK

b.
Bandung Barat
sebanyak 2 unit serta Sekolah Luar Biasa

a
Tabel 5.1. Tingkat Pendidikan Yang
(SLB) sebanyak 1 unit dan Perguruan tinggi
Ditamatkan Penduduk Usia 10 tk
Tahun Ke Atas Di Kecamatan swbanyak 0 unit.
Ngamprah (%)
Jenjang pendidikan tertinggi yang
ra

ditamatkan oleh penduduk merupakan


Uraian 2014 2015
ba

indikator potensi sumber daya manusia.


[1] [2] [3] Persentase penduduk 10 tahun ke atas yang
Tidak Tamat SD 4.29 11.95
ng

menamatkan jenjang pendidikan SLTA berada


SD 34.51 27.24 pada posisi tertinggi yaitu sebesar 30.24. Naik
SLTP 26.81
du

25.92 sebesar 6.02 persen dari tahun sebelumnya.


SLTA 24.22 30.24 Secara umum ada peningkatan
an

Perguruan Tinggi 10.16 10.16 kualitas pendidikan di kecamatan Ngamprah


yang cukup signifikan. Hal tersebut sebagai
Sumber : BPS KBB, Suseda 2014– 2015.
//b

salah satu hasil dari upaya pemerintah dalam


menggalakan program pendidikan wajar
Upaya untuk meningkatkan tingkat
s:

Diknas dan tingkat kesadaran masyarakat


pendidikan salah satunya adalah ketersediaan
tp

fasilitas sekolah yang memadai. Jumlah akan pendidikan yang terus meningkat.
ht

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 7


KESEHATAN
Akses yang mudah dan murah terhadap sarana kesehatan yang memberikan
pelayanankesehatan merupakan syarat yang harus dipenuhi.

Ketersediaan sarana kesehatan


Gambar 6.1. Jumlah Sarana Kesehatan Di
merupakan salah satu komponen yang penting

id
Kecamatan Ngamprah Tahun
dalam upaya peningkatan kesehatan 2015

o.
masyarakat. Akses yang mudah dan murah
terhadap sarana kesehatan yang memberikan

g
15
pelayanan kesehatan merupakan syarat yang 10

s.
harus dipenuhi. Sarana kesehatan di 5

bp
0
Kecamatan Ngamprah antara lain adalah 2 unit
rumah sakit, 11 unit poliklinik dan 3 unit

b.
puskesmas.

a
Disamping itu ada juga pelayanan Sumber :Basis Data Tahun 2015 Kab. Bandung
kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter atau
tk Barat
bidan yang melayani masyarakat melalui Tabel 6.1. Persentase Balita dan Persentase
ra
praktek dokter/bidan secara perorangan yaitu Jumlah Balita Menurut Lamanya
Disusui dan Penolong Kelahiran
sebanyk 11 unit. Pada umumnya masyarakat
ba

Terakhir di Kecamtan Ngamprah


banyak melakukan akses ke rumah sakit atau Tahun 2015
puskesmas karena merupakan fasilitas
ng

Uraian 2014 2015


kesehatan yang mudah dijangkau dan biaya
[1] [2] [3]
berobat yang dikeluarkan relatif murah.
du

Balita Menurut Lamanya Disusui (%)


Salah satu indikator tingkat kesehatan 0 – 5 bulan 4,53 5.35
adalah banyak dan lamanya balita disusui. 6 – 11 bulan 4.07
an

3,03
Banyaknya balita yang disusui selama 24 bulan 12 – 17 bulan 15,14 13.49
lebih mengalami kenaikan. 18 – 23 bulan 12,13 10.83
//b

Untuk aspek penolong kelahiran, di 24 + bulan 65,17 66.25


Balita Menurut Penolong Kelahiran
s:

Kecamatan Ngamprah terlihat bahwa balita


Terakhir (%)
yang proses kelahirannya ditolong oleh bidan Dokter 10,26 10.46
tp

terbanyak yaitu mencapai 81.32 persen. Posisi Bidan 80,73 81.32


Dukun dan
ht

kedua adalah oleh dokter yang mencapai 9,01 8.22


Lainnya
10,46 persen. Perlu diketahui telah terjadi
peningkatan dan kesadaran penduduk Sumber : BPS KBB, Suseda 2014-2015
kecamatan Ngamprah dalam hal kesehatan.

8 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Jumlah rumahtangga yang menempati rumah dengan luas lantai kurang dari 20 m²
sebanyak 3,50 persen.

Tahun 2015 rumahtangga yang


menggunakan sumber air minum yang berasal

id
Gambar 7.1. Jumlah rumah tangga menurut dari air dalam kemasan & leding merupakan
sumber air minum
persentase terbesar yaitu mencapai 48 persen,

o.
diikuti oleh pompa dan sumur terlindung
Tidak

g
bersih masing-masing sebesar 16 persen dan 13
Mata air

s.
19%
terlindung
Air dalam
persen. Rumahtangga yang menggunakan
4%
Kemasan&
mata air terlindung sebesar 3,76 persen.

bp
leding
48% Namun disayangkan di Kecamatan
Pompa
16% Ngamprah masih ada rumah tangga yang

b.
Sumur
terlindung menggunakan sumber air minum yang tidak

a
13%
tkbersih yaitu sebesar 19,45 persen. Hal
tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah daerah agar fasilitas air bersih
ra
Sumber : BPS KBB. Suseda Kabupaten
Bandung Barat 2015 perlu disediakan dan menjadi prioritas yang
ba

penting.
Kemampuan untuk memiliki rumah
permanen menjadi salah satu indikasi tingkat
ng

>>>Kecamatan Ngamprah sebagai ibukota


kesejahteraan suatu rumahtangga,
Kabupaten Bandung Barat terus
meskipun aspek ini harus diikuti dengan aspek
du

memperlihatkan geliat pembangunan mulai


lainnya seperti kualitas dan kelengkapan
dari pembangunan kantor Pemkab maupun
fasilitasnya. Peningkatan tingkat kesehatan
an

perumahan-perumahan dan infrastruktur


rumahtangga melalui pemenuhan kebutuhan
lainnya<<<
air bersih rumahtangga dapat diartikan sebagai
//b

komponen kesejahteraan rumahtangga.


s:
tp
ht

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 9


PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Pembangunan fasilitas penyediaan air bersih perlu dilaksanakan,
karena masih terdapat 23,02 persen rumahtangga menggunakan sumber air minum
yang tidak bersih

Tabel 7.2. Fasilitas Perumahan Kecamatan


Tabel 7.1. Jumlah Rumahtangga Menurut
Ngamprah
Luas Lantai Rumah Di
Kecamatan Ngamprah Tahun

id
2014 – 2015 (%)
Uraian 2015

o.
Uraian 2014 2015
[1] [2]

g
[1] [2] [3]

s.
Rumahtangga Menurut Fasilitas
<20 m2 3.,5 1.08
Penerangan (%)

bp
20 - 49 m2 69,65 57.79
Listrik 100
50 - 99 m2 22,02 33.55

b.
100 - 149 m2 4,83 -
Lainnya 0

a
Sumber : BPS KBB, Suseda 2014-2015
tk
Sumber : BPS KBB, Suseda Kabupaten
Bandung Barat 2015
ra
Persentase rumahtangga yang
menempati rumah dengan luas lantai kurang
ba

dari 20 m² sebanyak 1.08 persen. Rumah


dengan luas lantai 20 – 49 m2 adalah yang
ng

terbanyak yaitu mencapai 57.79 persen, diikuti


oleh rumah dengan luas lantai 50 – 99 m2
du

dengan jumlah sebesar 33.55 persen.


an

Luas lantai rumah yang ditempati sebagai


salah satu indikator tingkat kelayakan dan
//b

kenyamanan rumah, dalam hal ini berkaitan


s:

dengan jumlah orang yang menempati rumah


tersebut.
tp
ht

Indikator fasilitas perumahan menentukan


kualitas rumah tempat tinggal. Persentase
rumahtangga yang menggunakan listrik sudah
mencapai 100 persen, berarti tidak ada
rumahtangga tanpa listrik.

10 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PERTANIAN
Pertanian menjadi kontributor perekonomian Bandung Barat yang cukup besar,
sektor pertanian terus dikembangkan melalui program intensifikasi

Sektor pertanian merupakan sektor yang Selain padi, tanaman palawija juga tetap
tidak terlalu potensi untuk perekonomian dioptimalkan untuk dikembangkan. Ubi kayu

id
Kecamatan Ngamprah. Produksi padi sawah memberikan kontribusi terbesar dalam hal

o.
Tahun 2015 sekitar 13,49 ribu ton. Sedangkan produksi yaitu sebanyak 3.656 ton. Selanjutnya
luas panen padi sawah dan padi ladang Tahun produksi ubi jalar, kedelai dan jagung dengan

g
2015 mencapai 2.129 ha. Dengan begitu, produksi masing-masing dalam ton sebesar

s.
produktivitas padi pada Tahun 2015 adalah 1.146, 266 dan 143.

bp
sebesar 63,39 Kw/Ha. Untuk luas panen tebesar adalah ubi kayu
Sedangkan untuk produksi gogo di yaitu sebesar 198 ha, disusul kedelai sebesar

b.
Kecamatan Ngamprah, luas panen adalah 200 ha dan ubi kayu serta jagung masing-

a
sebesar 150 ha dengan produksi sebanyak 548 masing sebesar 198 ha dan 25 ha.
ton dan produktivitas sebesar 36,50 Kw/Ha
tk Sehingga dari data di atas dapat dilihat
jika produktivitas terbesar hingga terkecil
ra
adalah ubi kayu, ubi jalar, jagung dan kedelai.
Tabel 8.1. Luas Panen dan Produksi
Palawija di Kecamatan
ba

Ngamprah Tahun 2015

Jenis
ng

Satuan 2014 2015


Tanaman
[1] [2] [3]
Jagung
du

Luas Panen Ha - 25
Produksi Ton - 143
an

Ubi Kayu
Luas Panen Ha 1,67 198
//b

Produksi Ton - 3.656


Ubi Jalar
s:

Luas Panen Ha 56 83
Produksi Ton 681 1.146
tp

Kedelai
Luas Panen Ha 20 200
ht

Produksi Ton 27 266

Sumber : BPS. Kabupaten Bandung Barat


Dalam Angka 2015

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 11


PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Distribusiair dan listrik meningkat, kinerja sektor energi naik..disisi lain konsumen harus
berhemat mengingat persediaannya yang terbatas

Gambar 9.1. Rumahtangga Pengguna


Listrik merupakan sumber energi yang Listrik Di Kecamatan
NgamprahTahun 2015

id
memegang peranan penting bagi setiap
kegiatan kehidupan rumahtangga maupun

o.
LISTRIK
kegiatan ekonomi. Berdasarkan hasil Survei NON

g
Sosial Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung PLN
0%

s.
Barat Tahun 2015, di Kecamatan Ngamprah
100 persen rumahtangga menggunakan listrik.

bp
Pangsa pasar terbesar adalah
rumahtangga, meskipun belum 100 persen

b.
rumahtangga menggunakan listrik sebagai alat LISTRIK

a
penerangan. PLN

Air bersih juga merupakan atau kebutuhan


tk 100%

dasar dalam kehidupan yang harus


ra
Sumber :Profil Kecamatan Ngamprah 2015
dipenuhi.Kuantitas dan kualitasnya sebagai
ba

sumber energi harus terus tersedia dan Gambar 9.2. Rumahtangga Pengguna Air
ditingkatkan. Di Kecamatan Ngamprah, air Bersih Sebagai Sumber Air
Minum Di Kecamatan
ng

bersih diperoleh dari berbagai sumber mulai Ngamprah Tahun 2015


dari sumur, mata air hingga leding dan
du

kemasan. Secara umum masih terdapat 19,45 Bukan


air
persen rumahtangga yang belum
bersih
an

menggunakan sumber air bersih. Fasilitas 19%


leding ataupun sumber air bersih lainnya perlu
//b

ditingkatkan sehingga kebutuhan masyarakat


Air
terhadap air bersih dapat dipenuhi. Kesadaran bersih
s:

dan pola hidup sehat juga harus terus 81%


tp

digalakkan, sehingga akan dihasilkan kualitas Sumber : BPS KBB. Suseda Kabupaten
Bandung Barat 2015
masyarakat yang baik pula.
ht

12 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


INDUSTRI PENGOLAHAN
Industri makanan merupakan industri unggulan di Kecamatan Ngamprah.

Gambar 10.1.Jumlah Perusahaan Industri di Gambar.10.2.Produk Industri Susu

id
Kecamatan NgamprahTahun
2015 (unit)

o.
250 224

g
200
150

s.
100
50 4 13 0 0 23

bp
0

a b.
Sumber :Basis Data 2015 Kabupaten Bandung
tk
Barat
ra

Jumlah perusahaan industry di


ba

Kecamatan Ngamprah yang terbanyak adalah


industry makanan/minuman sebanyak 224 unit,
ng

Sektor industri di Kecamatan


selanjutnya merupakan industri kain sebanyak Ngamprah sangat potensial. Beberapa
23 unit, kemudian kayu dan kulit masing-
du

perusahaan besar seperti industri susu dan


masing 13 dan 4 unit. industri obat ada di kecamatan ini.
an

Berdasarkan aspek ketenagakerjaan,


>>>Perusahaan industri sedang adalah penduduk Kecamatan Ngamprah yang bekerja
//b

perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja sebagian besar berkerja di sektor ini yaitu
antara 20 – 99 orang, sedangkan perusahaan mencapai 33,73 persen. Kecamatan Ngamprah
s:

industri besar memiliki tenaga kerja lebih dari memiliki potensi dalam pengembangan industri
tp

100 orang. <<< mikro dan kecil. Peran serta pemerintah dalam
menumbuh kembangan usaha mikro, kecil dan
ht

menengah sangat diperlukan, bahkan pihak


perbankan cukup mendukung dengan
meluncurkan program kredit yang berbasis
UMKM

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 13


TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Tahun 2015 jumlah sarana pos dan telekomunikasi di Kecamatan Ngamprah
terdapat 1 unit kantor pos dan 29 unit warnet

Jasa layanan pos beberapa tahun terakhir Tabel 11.1. Jumlah Sarana Pos dan

id
terus melakukan berbagai inovasi untuk Telekomunikasi di
meningkatkan jenis jasa sebagai sarana Kecamatan Ngamprah

o.
komunikasi. Tahun 2015 jumlah kantor pos Uraian Satuan 2015

g
sebanyak 1 unit, wartel dan warnet sebanyak 7
[1] [2] [3]

s.
dan 29 unit. Telepon seluler merupakan alat
Kantor Pos Unit 1
komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan

bp
Wartel Unit 7
yang penting masyarakat Kecamatan
Warnet Unit 29
Ngamprah. Sebagai fasilitas untuk

b.
Menara Telepon Unit 4
meningkatkan kualitas jaringan, didirikan
Seluler)

a
menara telepon seluler. Jumlah menara tk
Sumber :Kecamatan Ngamprah Dalam Angka
tersebut sebanyak 4.
(Diolah)
Meskipun harus bersaing dengan alat
ra

telekomunikasi seluler yang semakin


ba

marak.jasa pos ini masih banyak


Gambar 11.1.Jenis Sarana Perhubungan
dimanfaatkan.Pemanfaatan jasa pos dalam hal dan Komunikasi
ng

pendistribusian surat meningkat cukup


signifikan, selain oleh masyarkat, kerjasama
du

dengan instansi/perusahaan juga dijalin oleh


PT Pos.
an

Perkembangan alat komunikasi jaringan/


seluler menunjukkan perkembangan yang
//b

signifikan beberapa tahun terakhir. Hampir


sebagian besar rumahtangga sudah
s:

menggunakan alat telepon seluler. Kebutuhan


tp

untuk menambah wawasan dan berkomunikasi


di dunia maya menyebabkan rumahtangga
ht

mengakses internet meningkat.

14 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PERDAGANGAN
Desa Cilame merupakan desa yang paling banyak memiliki toko kelontong dengan
jumlah 441 unit.

Tabel 12.1.Sarana Perdagangan Di Sektor perdagangan merupakan sektor


Kecamatan NgamprahTahun

id
yang memiliki kontribusi yang relatif besar
2015
tehadap perekonomian Kecamatan Ngamprah.

o.
Berdasarkan data ketegakerjaan, lebih dari 14
Uraian 2015

g
persen dari penduduk usia di atas 10 tahun

s.
[1] [2] yang bekerja merupakan pekerja di sektor
Pasar 7 perdagangan. Tingkat usaha di sektor ini dapat

bp
bervariasi, mulai dari pedagang keliling/kaki
Mini Market dan 21
lima hingga pedagang yang sudah memiliki

b.
supermarket
tempat yang permanen baik yang berusaha
Toko Kelontong 1760

a
tksendiri maupun yang mempunyai tenaga
kerja/buruh. Sarana perdagangan yang ada di
Sumber :Basis Data 2015 Kabupaten Bandung Kecamatan Ngamprah antara lain pasar
ra
Barat sebanyak 7 unit, mini market dan supermarket
ba

21 unit dan toko kelontong sebanyak 1,760


Gambar.12.1. Jumlah Toko Kelontong unit.
Menurut Desa DiKecamatan
ng

Ngamprah Tahun 2015 Perkembangan sarana perdagangan


terlihat cukup signifikan pada periode tahun
500
du

terakhir.Keberadaan pusat perbelanjaan dan


400
300 beberapa supermarket menjadi determinasi
an

200 kinerja sektor ini. Jumlah pasar tradisional


100
permanen diharapkan tetap mampu menjadi
0
//b

basis perdagangan tradisional.


Monitoring harga perlu terus dilakukan
s:

untuk menjaga kestabilan harga, terutama


tp

komoditi pangan yang strategis seperti beras

Sumber :Basis Data 2015 Kabupaten Bandung Andil pemerintah dalam menjaga kestabilan
ht

Barat harga beras dilaksanakan dengan memonitor


harga pasar dan ketersediaannya di pasar.

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 15


RESTORAN DAN PARIWISATA
Obyek pariwisata di Kecamatan Ngamprah antara lain adalah wisata Pakuhaji di
Desa Pakuhaji

Selain sub sektor perdagangan, sub


Tabel 13.1.Jumlah Hotel dan Restoran Di

id
sektor restoran pun memberikan andil Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
terhadap perekonomian Kecamatan Ngamprah.

o.
Uraian 2015
Rumah makan maupun kedai makan yang

g
terdapat di kecamatan Ngamprah secara kasat [1] [2]

s.
mata memperlihatkan peningkatan.Meskipun Hotel 0
tidak terlalu prospektif, rumah makan/kedai

bp
makan mampu memberikan alternatif pilihan Restoran/Rumah 36
makan
bagi masyarakat untuk melakukan belanja

b.
Kedai makan/warung 92
kuliner terutama bagi para wisatawan atau nasi

a
masyarakat setempat. Penginapan
tk 2
Obyek pariwisata di Kecamatan
Ngamprah antara lain adalah wisata Pakuhaji
ra
Sumber :Profil Kecamatan Ngamprah2015
di Desa Pakuhaji. Pengembangan obyek
ba

wisata ini cukup prospektif dan diminati. Namun


Gambar.13.1. Obyek Wisata Di Kecamatan
akses jalan masuk dari jalan raya kurang Ngamprah
ng

memadai karena relatif sempit. Keindahan


pemandangan (few) Bandung Barat dan
du

wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik


yang disuguhkan di obyek wisata tersebut.
an

Namun belum cukup daya tarik bagi investor


untuk membangun sebuah hotel atau
//b

penginapan di Kecamatan Ngamprah.Satu hal


yang menjadi pertimbangan mungkin karena
s:

aksesnya yang cukup dekat dengan daerah


tp

Lembang dan Parongpong yang notabene


sudah cukup banyak hotel dan penginapan.
ht

16 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 naik 0.34 poin dari 74,09 (2014) menjadi
75,43

Tabel 14.1. Indikator Pembangunan Manusia


Indikator pembangunan manusia secara
Kecamatan Ngamprah

id
umum dapat ditunjukkan dengan melihat
Uraian 2013 2014 2015
perkembangan indeks pembangunan manusia

o.
[1] [2] [3] [4] (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan

g
Komponen IPM di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

s.
Angka Semua komponen IPM mengalami kenaikan.
Harapan
66,32 66,4 66.48 Nilai IPM Kecamatan Ngamprah periode tahun

bp
Hidup
(tahun) 2013 sampai dengan Tahun 2015
Angka
menunjukkan adanya peningkatan. Tahun

b.
Melek Huruf 99,31 99,33 99.34
(persen) 2013 IPM mencapai 75.09 terus meningkat
Rata-rata

a
Lama menjadi 75,43 (2014) dan 75,78 pada Tahun
10,01 10,05 10.12 tk
Sekolah 2015.
(tahun)
Pengeluara Hal tersebut memberikan indikasi bahwa
ra

n /Kap. 653,9 657,43 pada Tahun 2015 upaya yang dilaksanakan


660.79
Disesuaikan 70 0
ba

(Rp) cukup memberikan percepatan pencapaian


IPM 75,09 75,43 75.78 IPM dari tahun sebelumnya, terlihat dari
ng

Sumber : BPS KBB: Angka IPM 2011 - 2015 peningkatan semua komponennya.
Pada komponen kesehatan, angka
Gambar 14.1. Indeks Pembangunan
du

Manusia Kecamatan Ngamprah Tahun harapan hidup mencapai 66,48 tahun,


2011–2015 sedangkan komponen pendidikan yang terdiri
an

dari angka melek huruf (AMH) dan rata-rata


lama sekolah (RTS) masing-masing mencapai
//b

99,34 persen dan 10,12 tahun. Angka melek


huruf yang dicapai sudah menunjukkan angka
s:

yang cukup menggembirakan, namun untuk


tp

RTS masih perlu kerja keras untuk


meningkatkannya. RLS yang mencapai 10,12
ht

tahun menunjukkan bahwa rata-rata tingkat


pendidikan penduduk sudah mencapai SLTA
kelas 1. Komponen ekonomi yang dilakukan
dengan proxy pengeluaran per kapita yang
Sumber : BPS KBB: Angka IPM 2010–2015 disesuaikan mencapai Rp 650.79

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 17


PERBANDINGAN REGIONAL
Kontribusi penduduk Kecamatan Ngamprah terhadap jumlah penduduk Kabupaten
Bandung Barat sebesar 10,21 persen

Jumlah penduduk Kecamatan Ngamprah Tabel 15.1. Profil Kependudukan dan


KetenagakerjaanKecamatan

id
memberikan kontribusi cukup besar yaitu
Ngamprah dan Kabupaten
mencapai 1 persen terhadap jumlah Bandung Barat Tahun 2015

o.
penduduk Kabupaten Bandung Barat. Rasio
Kabupaten
Kecamatan

g
jenis kelamin (sex ratio) penduduk Uraian Bandung
Ngamprah
Barat

s.
Kecamatan nyaris tidak berbeda
[1] [2] [3]
dibandingkan dengan Kabupaten Bandung

bp
Profil Kependudukan 2015
Barat (KBB). Sex ratio Kecamatan Ngamprah
sebesar 102 sedangkan KBB sebesar Jumlah

b.
Penduduk 167,034 1.613.325
103,60. Kecamatan Ngamprah merupakan (jiwa)

a
kecamatan yang memiliki kepadatan Laki-laki (jiwa)
tk 84,474 820.941
penduduk yang tinggi dibandingkan
Perempuan
82,560 792.384
kepadatan penduduk kecamatan lain di (jiwa)
ra

Kabupaten Bandung Barat yaitu mencapai Sex Ratio


102 103,60
(L/100 Pr)
ba

4,641 jiwa per km², sedangkan kepadatan Kepadatan


Penduduk 4,641 1.235
penduduk KBB sebesar 1.235 jiwa per km².
(Jiwa/km²)
ng

Jumlah penduduk Kabupaten Bandung


Sumber :Basis Data Kabupaten Bandung
Barat tersebar pada 16 kecamatan yang
Barat Tahun 2015
du

memiliki potensi wilayah yang bervariasi.


Gambar 15.1. Komposisi Jumlah Penduduk
Kecamatan Lembang memberikan kontribusi Menurut Kecamatan di
an

terbesar terhadap jumlah penduduk Bandung Kabupaten Bandung Barat


Barat yaitu mencapai 11,48 persen.
//b

CihampelaSaguling;
Batujajar;
Kecamatan Rongga memiliki andil jumlah s; 7,76
4,77 3,86 Cipatat; Ciaklongw
10,68 etan; 10,14
penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 3,41
s:

Cipongkor; Cisarua; Padalarang


Cipeundeu
11,57 0,09 ; 5,67
persen. y; 5,35
tp

Dalam hal kepadatan penduduk, Other;


21,36
Kecamatan Ngamprah memiliki kepadatan
ht

Lembang;
Cililin;
penduduk yang paling tinggi yaitu sebanyak 0,05
7,77 Ngamprah;
Rongga;
5,68
4.574 orang/Km2, sedangkan Kecamatan Sindangker
7,80
ta; 4,68 Gununghal Parongpon
Gununghalu merupakan kepadatan yang u; 14,08 g; 0,06

terendah yaitu sebesar 449 orang/Km2

18 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


PERBANDINGAN REGIONAL
Kecamatan Ngamprah dengan luas wilayah 35,99 km2 memberikan andil sebesar
2,76Sumber
persen terhadap
: luas wilayah
BPS KBB, Kabupaten
Data Bandung Barat.
Basis
Pembangunan Kab Bandung Barat
2015
Gambar 15.2. Produksi Padi Sawah
Menurut Kecamatan Di
Kabupaten Bandung

id
Barat (%)
Sebagai pendukung perekonomian

o.
Kabupaten Bandung Barat dalam sektor Cipongkor Saguling Cipatat
Ciaklongw
12% 4% 11%
etan
pertanian khususnya padi sawah, Kecamatan Cisarua Padalarang 10%

g
Batujajar
Cihampela
5% 0% 6% Cipeundeu
Ngamprah mampu memberikan kontribusi

s.
s y
8% 5%
terhadap produksi padi sawah Tahun 2015

bp
Other
sebesar 5,75 persen. Kontribusi terbesar 21%
Lembang
diberikan oleh Kecamatan Gununghalu dan Cililin 0%

b.
8% Rongga Ngamprah
Cikalongwetan dengan andil produksi sebesar 8%
Parongpon
6%
g; 0,06; 0%

a
15,10 persen dan 12,36 persen. Produksi padi Sindangker Gununghal
tk ta u
sawah Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan 5% 14%
Sumber : BPS. Kabupaten Bandung Barat
Cipatat juga memberikan sumbangan yang Dalam Angka 2015
ra
cukup signifikan terhadap produksi padi sawah
Tabel 15.2. Luas Panen Tanaman Palawija
Kabupaten Bandung Barat yaitu masing-masing Kecamatan Ngamprah dan
ba

Kabupaten Bandung Barat


sebesar 12,10 persen dan 11,26 persen.
Tahun 2015
Kecamatan Ngamprah dengan luas wilayah
ng

Kecamatan Bandun
36,04 km2 memberikan andil sebesar 2,76 Uraian
Ngamprah g Barat
persen terhadap luas wilayah Kabupaten [1] [2] [3]
du

Bandung Barat. Dengan luas dan kondisi Wilayah

tanah yang relatif subur tersebut Luas km2 36,04 1.305,77


an

memungkinkan pengembangan budidaya


Jumlah Desa 11 165
tanaman palawija. Pada Tahun 2015 luas
//b

Luas Panen Tanaman Palawija


panen ubi kayu di Kecamatan Ngamprah Jagung (Ha) 111 3,046
s:

adalah seluas 167 ha sebesar 14.74 persen Ubi kayu


170 3,446
(Ha)
terhadap luas panen ubi jalar dan kedelai di Ubi Jalar
tp

41 278
kabupaten Bandung Barat. Sementara untuk (Ha)
Kedelai (Ha) 92 1,938
ht

tanaman jagung di Tahun 2015 sebesar 3.6


Sumber : BPS, Kabupaten Bandung Barat
persen. Peningkatan produksi perlu terus Dalam Angka 2015
diupayakan melalui berbagai program
intensifikasi

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 19


TABEL LAMPIRAN

Lampiran 1 Jumlah Penduduk Hasil Basis Data kabupaten Bandung Barat Tahun 2015
Menurut Jenis Kelamin dan Desa Di Kecamatan Ngamprah

id
JENIS KELAMIN

o.
No DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

g
(1) (2) (3) (4) (5)

s.
CIMAREME

bp
1
7,109 6,929 14,038
2 GADOBANGKONG 8,018 7,712 15,730

b.
3 TANIMULYA

a
18,540 18,291 36,831
4 PAKUHAJI
tk
3,664 3,614 7,278
ra
5 CILAME 16,895 16,647 33,542
ba

6 MARGAJAYA 7,990 7,750 15,740


ng

7 MEKARSARI 5,901 5,700 11,601


8 NGAMPRAH 3,075 2,952 6,027
du

9 SUKATANI 3,704 3,503 7,207


an

10 CIMANGGU 3,078 3,054 6,132


//b

11 BOJONGKONENG 6,491 6,409 12,900


s:

KECAMATAN NGAMPRAH
84465 82561 167026
tp

Sumber : Basis Data Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015


ht

20 Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah


Lampiran 2. Jumlah Penduduk Akhir Tahun 2015 Menurut Jenis Kelamin dan
Kecamatan Di Kabupaten Bandung Barat

Jenis Kelamin
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah

id
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Rongga 27.979 25.057 55.036

o.
2 Gununghalu 37.327 35.782 73.109

g
s.
3 Sindangkerta 32.990 32.490 65.480

bp
4 Cililin 43.791 41.917 85.708

b.
5 Cihampelas 56.378 53.130 109.508

a
6 Cipongkor 44.791 42.602 87.393
tk
7 Batujajar 46.913 45.600 92.513
ra

8 Saguling 15.080 14.457 29.537


ba

9 Cipatat 64.744 62.777 127.521


ng

10 Padalarang 84.716 81.428 166.144

11 Ngamprah 83.321 81.364 164.685


du

12 Parongpong 52.935 51.458 104.393


an

13 Lembang 94.409 90.770 185.179


//b

14 Cisarua 36.276 35.110 71.386


s:

15 Cikalong Wetan 58.904 56.979 115.883


tp

16 Cipeundeuy 40.387 39.463 79.850


ht

Kabupaten Bandung Barat 820.941 792.384 1.613.325

Sumber :Basis Data Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015

Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 21


id
g o.
s.
bp
DATA
a b.
MENCERDASKAN BANGSA tk
ra
ba
ng
du
an
//b
s:
tp

BADAN PUSAT STATISTIK


ht

KABUPATEN BANDUNG BARAT


JL.Raya Padalarang No.763, Telp.(022)6804400, (022)6804411.
Fax:(022)6804411. Email bps3217@bps.go.id Bandung Barat Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai