tp
s:
//b
an
du
ng
ba
ra
tk
ab.
bp
s.
g o.
Katalog BPS : 1101002.3217100
id
ht
tp
s:
//b
an
du
ng
ba
ra
tk
ab.
bp
s.
g o.
id
STATISTIK DAERAH
KECAMATAN NGAMPRAH
TAHUN 2016
id
g o.
s.
bp
a b.
tk
ra
ba
ng
du
an
//b
s:
tp
ht
id
Nomor ISSN :-
o.
Nomor Publikasi : 3217.1603
Nomor Katalog BPS : 1101002.3217100
Ukurun Buku : 17,6 cm x 25 cm
g
Jumlah Halaman : 28 halaman
s.
bp
Naskah :
Kordinator Statistik Kecamatan Ngamprah
Seksi IPDS
b.
a
Gambar Kulit :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat tk
ra
Diterbitkan oleh :
ba
Dicetak Oleh:
du
g o.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, saya menyambut baik penerbitan
s.
publikasi Statistik Daerah Kecamatan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung
bp
Barat. Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini merupakan inovasi dan
pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu
upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data statistik terpercaya untuk semua “.
b.
Penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah
a
tersedia di daerah seperti Kecamatan Dalam Angka yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku
tk
ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian
deskriptif sederhana.
ra
Saya berharap, publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada
pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai
ba
perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi
umum daerahnya.
ng
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.
du
an
g o.
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 2016 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
s.
Kabupaten Bandung Barat berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan
Ngamprah yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami
bp
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Ngamprah.
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 2016 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-
b.
publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi
yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
a
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Ngamprah 2016 memuat berbagai informasi/indikator terpilih
tk
yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Ngamprah dan diharapkan dapat menjadi bahan
rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
ra
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang.Semoga
publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan
ba
Deddy Riswadi
//b
s:
tp
ht
o.
Hal.
g
s.
Kata Sambutan ii
bp
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
b.
Daftar Tabel v
Vi
a
Daftar Gambar
1. Geografi dan Iklim
tk 1
2. Pemerintahan 3
ra
3. Penduduk 4
6
ba
4. Ketenagakerjaan
5. Pendidikan 7
8
ng
6. Kesehatan
7. Perumahan dan Lingkungan 9
du
8. Pertanian 11
12. Perdagangan 15
id
Hal.
o.
Tabel 1.1. Statistik Geografi Kecamatan Ngamprah 1
g
s.
Tabel 2.1. Jumlah Wilayah Administrasi dan Satuan Lingkungan Setempat Di 3
Kecamatan Ngamprah
bp
Tabel 2.2. Jumlah RT dan RW Menurut Desa Di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 3
b.
Tabel 4.1. Statistik Ketenagakerjaan Kecamatan Ngamprah 6
a
Tabel 5.1. Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas di
tk 7
Kecamatan Ngamprah (%)
Tabel 6.1. Persentase Balita dan Persentase Jumlah Balita Menurut Lamanya Disusui 8
ra
dan Penolong Kelahiran Terakhir di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
Tabel 7.1. Jumlah Rumahtangga Menurut Luas Lantai Rumah di Kecamatan Ngamprah 10
ba
Tabel 8.1. Luas Panen dan Produksi Palawija di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 11
14
du
Tabel 13.1. Jumlah Hotel dan Restoran di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 16
//b
19
Bandung Barat Tahun 2015
ht
g o.
Gambar 1.1. Peta Kecamatan Ngamprah 1
s.
Gambar 1. 2. Penggunaan lahan di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 2
bp
Gambar 1.3. Foto Udara Peta Penggunaan Lahan Untuk Perumahan 2
b.
5
Gambar 3.2. Jumlah Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
a
Gambar 3.3. Sex Ratio Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 5
tk
Gambar 4.1. Penduduk 10 tahun ke atas yang bekerja seminggu yang lalu menurut Status 6
Pekerjaan Utama di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015.
7
ra
Gambar 5.1. Jumlah Sekolah di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
Gambar 6.1. Jumlah Sarana Kesehatan Di Kecamatan Ngamprah Tahun 2015 8
ba
Gambar 9.2. Rumahtangga Pengguna Air Bersih Sebagai Sumber Air Minum Di 12
Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
Gambar 10.1. Jumlah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil DiKecamatan NgamprahTahun 13
du
2015 (unit)
Gambar.10.2. Produk Industri Susu 13
an
Gambar 12.1. Jumlah toko kelontong menurut desa di Decamatan Ngamprah Tahun 2015 15
//b
Gambar 15.2. Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Di Kabupaten Bandung Barat (%) 19
ht
id
geografis Kabupaten Bandung Barat terletak di
o.
antara 6o3.73'- 7o1,031' Lintang Selatan dan
107o1,10'- 107o4.40' Bujur Timur, dengan luas
g
wilayah 1.305,8 km2. Sedangkan Kecamatan
s.
Ngamprah memiliki wilayah dengan luas 35,99
bp
km² dengan batas-batas wilayahnya:
b.
Kecamatan Cisarua
a
sebelah Timur, berbatasan dengan Kota tk
Cimahi.
sebelah Barat, berbatasan dengan
ra
Kecamatan Padalarang.
ba
sebagian besar dari luas tanahnya digunakan [1] [2] [3] [4]
untuk pertanian. Topografi wilayah 64 persen Luas
km2 35,99 35,99
Wilayah
//b
id
Penggunaan lahan di Kecamatan
Ngamprah dibedakan atas lahan sawah, lahan
o.
bukan sawah dan lahan non pertanian.
g
Lahan Lahan Berdasarkan persentase luas penggunaan
Non Sawah
s.
Pertanian 21% lahan terhadap luas wilayah, lahan bukan
30%
sawah adalah yang terluas yaitu mencapai 49
bp
persen. Lahan bukan sawah tersebut dapat
berupa lahan tegalan/kebun, perikanan atau
b.
lahan untuk pertanian lainnya selain sawah.
a
Lahan Lahan non pertanian mencapai 30 persen, baik
Bukan tk
Sawah untuk pemukiman, bangunan atau fasilitas
49%
lainnya. Luas lahan sawah sendiri mencapai 21
ra
persen.
ba
id
Jumlah wilayah adminitrasi desa sebanyak 11
yang didukung oleh satuan lingkungan Uraian 2014 2015
o.
setempat sebanyak 160 Rukun Warga (RW) (1) (2) (3)
g
dan 749 Rukun Tetangga (RT). Perkembangan Desa 11 11
s.
jumlah RW cukup signifikan sepanjang periode
Dusun 45 45
2014 – 2015 yaitu bertambah sebanyak 1 RT
bp
dan 44 RW. Rukun Warga 159 160
b.
749 793
Tetangga
RW maupun RT yang terbanyak ada di Desa
a
Cilame dengan jumlah 25 RW dan 198 RT. tkSumber : Kecamatan Ngamprah Dalam Angka
2015;
Sedangkan yang memiliki jumlah SLS paling
sedikit adalah Desa Sukatani dengan jumlah 8
ra
menetap.<<< MEKARSARI 10 38 4
NGAMPRAH 9 34 3
ht
SUKATANI 8 32 3
CIMANGGU 15 40 4
BOJONGKONENG 18 73 6
Jumlah 159 793 45
Sumber : Basis Data Pembangunan KBB 2015
id
terkecuali dengan penduduk Kecamatan
o.
83321 Peningkatan jumlah penduduk hendaknya
81364
g
diikuti juga dengan peningkatan mutu atau
s.
kualitas penduduk baik dalam hal pendidikan,
kesehatan maupun kondisi sosial ekonomi
bp
lainnya.
Pada Tahun 2015 jumlah penduduk
b.
Kecamatan Ngamprah tercatat sebanyak
a
tk167,034 jiwa. Penduduk laki-laki sebanyak
84,474 orang sedangkan perempuan sebanyak
Sumber : Basis Data Kabupaten Bandung
82,560 orang. Rasio jenis kelamin mencapai
ra
Barat 2015
102, artinya setiap 102 orang penduduk laki-
ba
Penduduk(jiwa/km2)
Ngamprah Tahun 2015 mencapai 4,641 jiwa/
Sex Ratio (L/P) 102
tp
km2.
Kepadatan di Kecamatan Ngamprah jauh
ht
id
penduduk terbanyak di Kecamatan Ngamprah
Bojongkone Cimareme;
o.
yaitu mencapai 22,05 persen dari jumlah ng; 12900 14038
Cimanggu;
penduduk kecamatan atau sebanyak 36,831 6132
g
Gadobangk
Sukatani;
jiwa. Desa Cilame menempai urutan kedua 7207
ong; 15730
s.
Ngamprah;
dengan jumlah penduduk sebanyak 33,542 jiwa 6027
bp
(20,08 persen). Desa Gadobangkong dan Desa Mekarsari;
11601
Margajaya berada pada urutan berikutnya yaitu Tanimulya;
Margajaya;
b.
36831
masing-masing sebanyak 15,730 jiwa dan 15740
a
Cilame;
sebesar 9,42 persen terhadap jumlah tk 33542
107,00
jenis kelamin penduduk Kecamtan Ngamprah 106,00
105,00
bervariasi. Desa Sukatani mencapai angka 104,00
//b
103,00
tertinggi yaitu 105.74 artinya terdapat 105 102,00
101,00
sampai 106 penduduk laki-laki terhadap 100 100,00
s:
99,00
penduduk perempuan. Sex ratio terendah 98,00
tp
Mekarsari
Ngamprah
Gadobangkong
Tanimulya
Cilame
Cimanggu
Margajaya
Cimareme
Pakuhaji
Sukatani
Bojongkoneng
Su
id
yang bekerja seminggu yang
Lapangan Jumlah Persentase lalu menurut Status Pekerjaan
o.
Pekerjaan (%) Utama di Kecamatan Ngamprah
(1) (2) (3) Tahun 2015
g
Pertanian 10,792 16.28
Pekerja Berusaha Berusaha
Industri 20,456
s.
30.87 tidak sendiri dibantu
Perdagangan 9,704 14.64 Pekerjadibayar 18% buruh
bp
bebas 8% tidak tetap
Jasa 9,309 14.05 1%
15%
Lainnya 16,013 24.16
Jumlah 66,274 100
b.
buruh/kar
Sumber : BPS KBB, Suseda 2015. yawan
52%
a
Berusah
tk a
Berdasarkan hasil Suseda Kabupaten dibantu
buruh
Bandung Barat Tahun 2015, jumlah penduduk tetap
ra
6%
Kecamatan Ngamprah usia 10 tahun ke atas
yang bekerja adalah sebanyak 66,274 orang. Sumber : BPS KBB, Suseda 2015.
ba
id
sekolah dasar (SD) dan MI sebanyak 43 unit,
o.
Negeri sekolah SLTA dan SMK sebanyak 0 unit serta
0
g
Swasta
Sekolah Luar Biasa (SLB) sebanyak 0 unit.
s.
Untuk sekolah Swasta, jumlah TK
adalah 90, sekolah dasar (SD) dan MI
bp
sebanyak 5 unit, dan sekolah SMP sederajat
Sumber :Basis Data Tahun 2015 Kab.
sebanyak 8 unit, sekolah SLTA dan SMK
b.
Bandung Barat
sebanyak 2 unit serta Sekolah Luar Biasa
a
Tabel 5.1. Tingkat Pendidikan Yang
(SLB) sebanyak 1 unit dan Perguruan tinggi
Ditamatkan Penduduk Usia 10 tk
Tahun Ke Atas Di Kecamatan swbanyak 0 unit.
Ngamprah (%)
Jenjang pendidikan tertinggi yang
ra
fasilitas sekolah yang memadai. Jumlah akan pendidikan yang terus meningkat.
ht
id
Kecamatan Ngamprah Tahun
dalam upaya peningkatan kesehatan 2015
o.
masyarakat. Akses yang mudah dan murah
terhadap sarana kesehatan yang memberikan
g
15
pelayanan kesehatan merupakan syarat yang 10
s.
harus dipenuhi. Sarana kesehatan di 5
bp
0
Kecamatan Ngamprah antara lain adalah 2 unit
rumah sakit, 11 unit poliklinik dan 3 unit
b.
puskesmas.
a
Disamping itu ada juga pelayanan Sumber :Basis Data Tahun 2015 Kab. Bandung
kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter atau
tk Barat
bidan yang melayani masyarakat melalui Tabel 6.1. Persentase Balita dan Persentase
ra
praktek dokter/bidan secara perorangan yaitu Jumlah Balita Menurut Lamanya
Disusui dan Penolong Kelahiran
sebanyk 11 unit. Pada umumnya masyarakat
ba
3,03
Banyaknya balita yang disusui selama 24 bulan 12 – 17 bulan 15,14 13.49
lebih mengalami kenaikan. 18 – 23 bulan 12,13 10.83
//b
id
Gambar 7.1. Jumlah rumah tangga menurut dari air dalam kemasan & leding merupakan
sumber air minum
persentase terbesar yaitu mencapai 48 persen,
o.
diikuti oleh pompa dan sumur terlindung
Tidak
g
bersih masing-masing sebesar 16 persen dan 13
Mata air
s.
19%
terlindung
Air dalam
persen. Rumahtangga yang menggunakan
4%
Kemasan&
mata air terlindung sebesar 3,76 persen.
bp
leding
48% Namun disayangkan di Kecamatan
Pompa
16% Ngamprah masih ada rumah tangga yang
b.
Sumur
terlindung menggunakan sumber air minum yang tidak
a
13%
tkbersih yaitu sebesar 19,45 persen. Hal
tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintah daerah agar fasilitas air bersih
ra
Sumber : BPS KBB. Suseda Kabupaten
Bandung Barat 2015 perlu disediakan dan menjadi prioritas yang
ba
penting.
Kemampuan untuk memiliki rumah
permanen menjadi salah satu indikasi tingkat
ng
id
2014 – 2015 (%)
Uraian 2015
o.
Uraian 2014 2015
[1] [2]
g
[1] [2] [3]
s.
Rumahtangga Menurut Fasilitas
<20 m2 3.,5 1.08
Penerangan (%)
bp
20 - 49 m2 69,65 57.79
Listrik 100
50 - 99 m2 22,02 33.55
b.
100 - 149 m2 4,83 -
Lainnya 0
a
Sumber : BPS KBB, Suseda 2014-2015
tk
Sumber : BPS KBB, Suseda Kabupaten
Bandung Barat 2015
ra
Persentase rumahtangga yang
menempati rumah dengan luas lantai kurang
ba
Sektor pertanian merupakan sektor yang Selain padi, tanaman palawija juga tetap
tidak terlalu potensi untuk perekonomian dioptimalkan untuk dikembangkan. Ubi kayu
id
Kecamatan Ngamprah. Produksi padi sawah memberikan kontribusi terbesar dalam hal
o.
Tahun 2015 sekitar 13,49 ribu ton. Sedangkan produksi yaitu sebanyak 3.656 ton. Selanjutnya
luas panen padi sawah dan padi ladang Tahun produksi ubi jalar, kedelai dan jagung dengan
g
2015 mencapai 2.129 ha. Dengan begitu, produksi masing-masing dalam ton sebesar
s.
produktivitas padi pada Tahun 2015 adalah 1.146, 266 dan 143.
bp
sebesar 63,39 Kw/Ha. Untuk luas panen tebesar adalah ubi kayu
Sedangkan untuk produksi gogo di yaitu sebesar 198 ha, disusul kedelai sebesar
b.
Kecamatan Ngamprah, luas panen adalah 200 ha dan ubi kayu serta jagung masing-
a
sebesar 150 ha dengan produksi sebanyak 548 masing sebesar 198 ha dan 25 ha.
ton dan produktivitas sebesar 36,50 Kw/Ha
tk Sehingga dari data di atas dapat dilihat
jika produktivitas terbesar hingga terkecil
ra
adalah ubi kayu, ubi jalar, jagung dan kedelai.
Tabel 8.1. Luas Panen dan Produksi
Palawija di Kecamatan
ba
Jenis
ng
Luas Panen Ha - 25
Produksi Ton - 143
an
Ubi Kayu
Luas Panen Ha 1,67 198
//b
Luas Panen Ha 56 83
Produksi Ton 681 1.146
tp
Kedelai
Luas Panen Ha 20 200
ht
id
memegang peranan penting bagi setiap
kegiatan kehidupan rumahtangga maupun
o.
LISTRIK
kegiatan ekonomi. Berdasarkan hasil Survei NON
g
Sosial Ekonomi Daerah Kabupaten Bandung PLN
0%
s.
Barat Tahun 2015, di Kecamatan Ngamprah
100 persen rumahtangga menggunakan listrik.
bp
Pangsa pasar terbesar adalah
rumahtangga, meskipun belum 100 persen
b.
rumahtangga menggunakan listrik sebagai alat LISTRIK
a
penerangan. PLN
sumber energi harus terus tersedia dan Gambar 9.2. Rumahtangga Pengguna Air
ditingkatkan. Di Kecamatan Ngamprah, air Bersih Sebagai Sumber Air
Minum Di Kecamatan
ng
digalakkan, sehingga akan dihasilkan kualitas Sumber : BPS KBB. Suseda Kabupaten
Bandung Barat 2015
masyarakat yang baik pula.
ht
id
Kecamatan NgamprahTahun
2015 (unit)
o.
250 224
g
200
150
s.
100
50 4 13 0 0 23
bp
0
a b.
Sumber :Basis Data 2015 Kabupaten Bandung
tk
Barat
ra
perusahaan yang memiliki jumlah tenaga kerja sebagian besar berkerja di sektor ini yaitu
antara 20 – 99 orang, sedangkan perusahaan mencapai 33,73 persen. Kecamatan Ngamprah
s:
industri besar memiliki tenaga kerja lebih dari memiliki potensi dalam pengembangan industri
tp
100 orang. <<< mikro dan kecil. Peran serta pemerintah dalam
menumbuh kembangan usaha mikro, kecil dan
ht
Jasa layanan pos beberapa tahun terakhir Tabel 11.1. Jumlah Sarana Pos dan
id
terus melakukan berbagai inovasi untuk Telekomunikasi di
meningkatkan jenis jasa sebagai sarana Kecamatan Ngamprah
o.
komunikasi. Tahun 2015 jumlah kantor pos Uraian Satuan 2015
g
sebanyak 1 unit, wartel dan warnet sebanyak 7
[1] [2] [3]
s.
dan 29 unit. Telepon seluler merupakan alat
Kantor Pos Unit 1
komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan
bp
Wartel Unit 7
yang penting masyarakat Kecamatan
Warnet Unit 29
Ngamprah. Sebagai fasilitas untuk
b.
Menara Telepon Unit 4
meningkatkan kualitas jaringan, didirikan
Seluler)
a
menara telepon seluler. Jumlah menara tk
Sumber :Kecamatan Ngamprah Dalam Angka
tersebut sebanyak 4.
(Diolah)
Meskipun harus bersaing dengan alat
ra
id
yang memiliki kontribusi yang relatif besar
2015
tehadap perekonomian Kecamatan Ngamprah.
o.
Berdasarkan data ketegakerjaan, lebih dari 14
Uraian 2015
g
persen dari penduduk usia di atas 10 tahun
s.
[1] [2] yang bekerja merupakan pekerja di sektor
Pasar 7 perdagangan. Tingkat usaha di sektor ini dapat
bp
bervariasi, mulai dari pedagang keliling/kaki
Mini Market dan 21
lima hingga pedagang yang sudah memiliki
b.
supermarket
tempat yang permanen baik yang berusaha
Toko Kelontong 1760
a
tksendiri maupun yang mempunyai tenaga
kerja/buruh. Sarana perdagangan yang ada di
Sumber :Basis Data 2015 Kabupaten Bandung Kecamatan Ngamprah antara lain pasar
ra
Barat sebanyak 7 unit, mini market dan supermarket
ba
Sumber :Basis Data 2015 Kabupaten Bandung Andil pemerintah dalam menjaga kestabilan
ht
id
sektor restoran pun memberikan andil Kecamatan Ngamprah Tahun 2015
terhadap perekonomian Kecamatan Ngamprah.
o.
Uraian 2015
Rumah makan maupun kedai makan yang
g
terdapat di kecamatan Ngamprah secara kasat [1] [2]
s.
mata memperlihatkan peningkatan.Meskipun Hotel 0
tidak terlalu prospektif, rumah makan/kedai
bp
makan mampu memberikan alternatif pilihan Restoran/Rumah 36
makan
bagi masyarakat untuk melakukan belanja
b.
Kedai makan/warung 92
kuliner terutama bagi para wisatawan atau nasi
a
masyarakat setempat. Penginapan
tk 2
Obyek pariwisata di Kecamatan
Ngamprah antara lain adalah wisata Pakuhaji
ra
Sumber :Profil Kecamatan Ngamprah2015
di Desa Pakuhaji. Pengembangan obyek
ba
id
umum dapat ditunjukkan dengan melihat
Uraian 2013 2014 2015
perkembangan indeks pembangunan manusia
o.
[1] [2] [3] [4] (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan
g
Komponen IPM di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
s.
Angka Semua komponen IPM mengalami kenaikan.
Harapan
66,32 66,4 66.48 Nilai IPM Kecamatan Ngamprah periode tahun
bp
Hidup
(tahun) 2013 sampai dengan Tahun 2015
Angka
menunjukkan adanya peningkatan. Tahun
b.
Melek Huruf 99,31 99,33 99.34
(persen) 2013 IPM mencapai 75.09 terus meningkat
Rata-rata
a
Lama menjadi 75,43 (2014) dan 75,78 pada Tahun
10,01 10,05 10.12 tk
Sekolah 2015.
(tahun)
Pengeluara Hal tersebut memberikan indikasi bahwa
ra
Sumber : BPS KBB: Angka IPM 2011 - 2015 peningkatan semua komponennya.
Pada komponen kesehatan, angka
Gambar 14.1. Indeks Pembangunan
du
id
memberikan kontribusi cukup besar yaitu
Ngamprah dan Kabupaten
mencapai 1 persen terhadap jumlah Bandung Barat Tahun 2015
o.
penduduk Kabupaten Bandung Barat. Rasio
Kabupaten
Kecamatan
g
jenis kelamin (sex ratio) penduduk Uraian Bandung
Ngamprah
Barat
s.
Kecamatan nyaris tidak berbeda
[1] [2] [3]
dibandingkan dengan Kabupaten Bandung
bp
Profil Kependudukan 2015
Barat (KBB). Sex ratio Kecamatan Ngamprah
sebesar 102 sedangkan KBB sebesar Jumlah
b.
Penduduk 167,034 1.613.325
103,60. Kecamatan Ngamprah merupakan (jiwa)
a
kecamatan yang memiliki kepadatan Laki-laki (jiwa)
tk 84,474 820.941
penduduk yang tinggi dibandingkan
Perempuan
82,560 792.384
kepadatan penduduk kecamatan lain di (jiwa)
ra
CihampelaSaguling;
Batujajar;
Kecamatan Rongga memiliki andil jumlah s; 7,76
4,77 3,86 Cipatat; Ciaklongw
10,68 etan; 10,14
penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 3,41
s:
Lembang;
Cililin;
penduduk yang paling tinggi yaitu sebanyak 0,05
7,77 Ngamprah;
Rongga;
5,68
4.574 orang/Km2, sedangkan Kecamatan Sindangker
7,80
ta; 4,68 Gununghal Parongpon
Gununghalu merupakan kepadatan yang u; 14,08 g; 0,06
id
Barat (%)
Sebagai pendukung perekonomian
o.
Kabupaten Bandung Barat dalam sektor Cipongkor Saguling Cipatat
Ciaklongw
12% 4% 11%
etan
pertanian khususnya padi sawah, Kecamatan Cisarua Padalarang 10%
g
Batujajar
Cihampela
5% 0% 6% Cipeundeu
Ngamprah mampu memberikan kontribusi
s.
s y
8% 5%
terhadap produksi padi sawah Tahun 2015
bp
Other
sebesar 5,75 persen. Kontribusi terbesar 21%
Lembang
diberikan oleh Kecamatan Gununghalu dan Cililin 0%
b.
8% Rongga Ngamprah
Cikalongwetan dengan andil produksi sebesar 8%
Parongpon
6%
g; 0,06; 0%
a
15,10 persen dan 12,36 persen. Produksi padi Sindangker Gununghal
tk ta u
sawah Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan 5% 14%
Sumber : BPS. Kabupaten Bandung Barat
Cipatat juga memberikan sumbangan yang Dalam Angka 2015
ra
cukup signifikan terhadap produksi padi sawah
Tabel 15.2. Luas Panen Tanaman Palawija
Kabupaten Bandung Barat yaitu masing-masing Kecamatan Ngamprah dan
ba
Kecamatan Bandun
36,04 km2 memberikan andil sebesar 2,76 Uraian
Ngamprah g Barat
persen terhadap luas wilayah Kabupaten [1] [2] [3]
du
41 278
kabupaten Bandung Barat. Sementara untuk (Ha)
Kedelai (Ha) 92 1,938
ht
Lampiran 1 Jumlah Penduduk Hasil Basis Data kabupaten Bandung Barat Tahun 2015
Menurut Jenis Kelamin dan Desa Di Kecamatan Ngamprah
id
JENIS KELAMIN
o.
No DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
g
(1) (2) (3) (4) (5)
s.
CIMAREME
bp
1
7,109 6,929 14,038
2 GADOBANGKONG 8,018 7,712 15,730
b.
3 TANIMULYA
a
18,540 18,291 36,831
4 PAKUHAJI
tk
3,664 3,614 7,278
ra
5 CILAME 16,895 16,647 33,542
ba
KECAMATAN NGAMPRAH
84465 82561 167026
tp
Jenis Kelamin
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan Jumlah
id
(1) (2) (3) (4) (5)
o.
2 Gununghalu 37.327 35.782 73.109
g
s.
3 Sindangkerta 32.990 32.490 65.480
bp
4 Cililin 43.791 41.917 85.708
b.
5 Cihampelas 56.378 53.130 109.508
a
6 Cipongkor 44.791 42.602 87.393
tk
7 Batujajar 46.913 45.600 92.513
ra