Disusun oleh :
1902026
YOGYAKARTA
2021/2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal dengan judul Stimulasi Persepsi Deficit Perawatan Diri Berpakaian Rapi “Berdandan”
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa disusun oleh :
NIM : 1802026
Semester :V
Menyetujui,
Preceptor Akademik,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya.
Sehingga saya dapat menyelesaikan proposal dengan judul Stimulasi Persepsi Deficit Perawatan
Diri Berpakaian Rapi “Berdandan” Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Jiwa sehingga menjadi salah satu pemebuhan syarat nilai dimata kuliah tersebut.
Penulis berharap proposal ini dapat berguna bagi pembaca sebagai referensi belajar yang efektif.
Ucapan terima kasih kami ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun proposal ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing dalam menyelesaikan proposal ini. Demikian proposal ini disusun, saya
menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Untuk kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan proposal ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................................................1
C. Manfaat...........................................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................................................2
A. Konsep TAK Umum..........................................................................................................................2
1. Definisi.............................................................................................................................................2
2. Tujuan..............................................................................................................................................2
3. Manfaat...........................................................................................................................................2
4. Jenis.................................................................................................................................................2
B. Konsep TAK Khusus..........................................................................................................................3
1. Definisi.............................................................................................................................................3
2. Tujuan..............................................................................................................................................4
3. Indikasi Tindakan.............................................................................................................................4
4. Kontra Indikasi Tindakan.................................................................................................................4
5. Topik................................................................................................................................................4
6. Waktu..............................................................................................................................................5
7. Perorganisasian dan Tugas Pelaksana..............................................................................................5
8. Tempat setting.................................................................................................................................6
9. Alat..................................................................................................................................................6
10. Metode........................................................................................................................................7
11. Sasaran dan Kriteria HasilSasaran dan Kriteria Hasil....................................................................7
12. Langkah Kegiatan.........................................................................................................................7
13. Evaluasi dan Dokumentasikan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10
LAMPIRAN.................................................................................................................................................11
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang
merupakan upaya untuk memfasilitasi perawat atau psikoterapis terhadap sejumlah pasien
pada waktu yang sama. Terapi kelompok ini terdiri dari sekelompok pasien (5-12 orang)
bersama-sama melakukan aktivitas tertentu untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi
perilaku adaptif. Tujuan dan fungsi dari TAK ini untuk membantu anggotanya berhubungan
dengan orang lain serta mengubah perilaku yag destruktif dan maladaptif. Fungsinya tempat
berbagi pengalaman dan saling menbantu satu sama lain untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah (Purwanto, 2015).
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi. Defisit Perawatan Diri adalah terapi
yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah. (Keliat dan Pawirowiyono,
2016).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berpakaian, berhias,makan,toileting) (Surya, 2011 ). Kemampuan
merawat diri yang dilatih terdiri dari kemampuan dalam kebersihan diri, kemampuan dalam
berdandan, kemampuan makan-minum, dan toileting (Rusdi, 2013)
B. Tujuan
Untuk mengetahui terapi aktivitas kelompok Stimulasi Persepsi Deficit Perawatan Diri
Berpakaian Rapi “Berdandan” sebagai tindakan terapeutik dalam asuhan keperawatan jiwa.
Klien dapat memahami bagaimana cara berpakaian rapi dengan benar, klien memahami
manfaat berpakaian rapi dan klien memahami alat dan perlengkapan dalam berdandan dan
berpakaian rapi.
C. Manfaat
Sebagai pemahaman konsep mengenai terapi aktivitas kelompok Stimulasi Persepsi Deficit
Perawatan Diri Berpakaian Rapi “Berdandan” sebagai tindakan terapeutik dalam asuhan
1
keperawatan jiwa. Meningkatkan kemampuan merawat diri yang dilatih terdiri dari
kemampuan dalam kebersihan diri dan kemampuan dalam berdandan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep TAK Umum
1. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah pasien dilatih
mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami.
Kemampuan persepsi pasien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses
ini diharapkan respons pasien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi
adaptif (Sustrami& Sundari, 2014).
Stimulasi sensori adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan dengan meemberikan
stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan prilaku adaptif kepada
klien.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya mengstimulasi semua
panca indra (sensori) agar memeberi respon yang adekuat Terapi ini diberikan karna
klien tidak mampu merespon dengan lingkungan sosialnya.
2. Tujuan
TAK stimulasi sensori bertujuan agar klien mengalami :
a. Peningkatan kepekaan terhadap stimulus.
b. Membentuk sosialisasi
c. Meningkatkan kesadaran tentang hubungan antar emosional.
d. Peningkatan apresiasi terhadap lingkungan.
3. Manfaat
a. Meningkatkan keterampilan ekspresi diri.
b. Meningkatkan keterampilan social.
b. Meningkatkan kemampuan empati.
c. Meningkatkan kemampuan atau pengetahuan pemecahan masalah.
d. Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan efektif.
4. Jenis
Menurut Prabowo (2014) jenis Terapi Aktivitas Kelompok secara umum terdiri dari
4 yaitu :
3
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif atau Persepsi
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori
1) TAK stimulus suara.
2) TAK stimulus gambar.
3) TAK stimulus suara dan gambar.
c. Terapi Aktivitas Kelompo Orientasi Realitas
Terapi ini dilakukan untuk pasien disorientasi, yang akan dibawa pada kenyataan
yang ada di sekitar pasien, yaitu diri sendiri, orang lain yang ada di sekeliling pasien
atau orang terdekat pasien. Aktivitasnya meliputi :
4
Keliat dan Pawirowiyono (2016) TAK Stimulasi persepsi deficit perawatan diri
diindikasikan untuk Klien gangguan jiwa yang mengalami Defisit Perawatan Diri
atau Risiko
Defisit Perawatan Diri (pada klien yang mengalami isolasi social atau harga diri
rendah)Defisit perawatan diri yaitu tidak mampu melakukan atau menyelesaikan
aktivitas perawatan diri PPNI (2016). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berpakaian,
berhias,makan,toileting) (Surya, 2011).
2. Tujuan
a. Umum
Mempersiapkan stimulus yang dipaparkan dan menyelesaikan masalah yang
timbul dari stimulasi yang dialami. Yaitu klien dapat merespon terhadap
stimulus persepsi defisit perawatan diri dan mampu memahami petingnya
kebersihan diri dan perawatan diri secara maksimal.
b. Khusus
1) Klien mampu memakai pakaian dengan rapi secara mandiri.
2) Klien mampu melakukan bagaimana cara berdandan dengan rapi.
3) Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
4) Klien memahami manfaat berpakaian rapi
3. Indikasi Tindakan
a. Klien baru masuk
b. Klien dengan Harga diri rendah dan Isolasi Sosial : Menarik Diri
5. Topik
Terapi aktivitas kelompok Stimulasi Persepsi Deficit Perawatan Diri Berpakaian
Rapi “Berdandan”
5
6. Waktu
a. Hari, tanggal : Kamis, 19 November 2021
b. Tempat : Ruang Anggrek
c. Waktu : 09.30-10.15 WIB
d. Durasi : 45 menit
3) Fasilitator
a. Mengutuhkan kehadiran klien dalam kelompok TAK
b. Memfasilitasi dan membantu dalam proses TAK
c. Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam proses TAK
6
4) Observer
a. Mengamati kehadiran klien dalam kelompok TAK.
b.Mengidentifikasi isu penting dalam proses TAK.
c. Mengidentifikasi strategi anggota kelompok pada sesi berikutnya.
d.Memprediksi hasil observasi selama proses TAK.
e. Mengobservasi jalannya acara.
f. Mencatat jumlah klien yang hadir.
8. Tempat setting
Diskusi : perawat dan klien duduk melingkar
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: pasien
: Observer
9. Alat
a. Satu set pakaian dalam, celana dalam, kaos dalam BH (wanita)
b. Satu set pakaian luar kemeja, celana panjang atau rok
c. Alat rias wanita sisir, bedak, lipstick dan ikat rambut
7
d. Cermin
10. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Simulasi
8
b) Lama kegiatan 45 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.
c. Tahap Kerja a. Diskusikan manfaat berpakaian dengan 30 menit
baik. Tanyakan kepada semua klien secara
bergantian tentang manfaat berpakaian
dengan baik. Jika ada klien yang tidak bisa
menjawab, beri stimulasi hingga pasien
bisa menjawab.
b. Buat rangkuman pendapat klien tentang
berpakaian dengan baik. Tambahkan
informasi jika rangkuman pendapat klien
masih ada yang kurang benar.
c. Diskusikan alat-alat untuk berpakaian
dengan baik. Tanyakan kepada kklien
sesuai kebiasaan klien sesuai kebiasaan
klien selama ini.
d. Rangkum jawaban klien, bila ada yang
kurang ditambahkan oleh perawat
e. Diskusikan cara berpakaian dengan baik
dan benar. Beri kesempatan klien
menjelaskan cara berpakaian dengan baik
dan benar.
d. Peragakan cara berpakaian dengan baik.
Minta salah satu klien
mendemonstrasikan cara berpakaian
dengan baik.
e. Beri pujian untuk kemajuan klien.
9
peraw berpakaian dengan baik atan kuku,
cara berpakaian dengan baik.
c. Rencana Tindak Lanjut
Anjurkan klien untuk berpakaian dengan
baik minimal 2x seminggu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Petunjuk :
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2) Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, berespon,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton. Beri tanda (√) jika
klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Keliat, B. A., & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. (B.
Angelina, Ed.). Jakarta: EGC.
Prabowo, E. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika: Yogyakarta
Surya Direja, A. H. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sustrami, D., Sri S. (2014).Efektifitas Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi
Halusinasi Terhadap Kemampuan Pasien Skizofrenia Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruang
Flamboyan Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Jurnal Kesehatan, Vol. 6.
11
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Sesi 3: Tak
Stimulasi Persepsi Defisit Perawatan Berpakaian Rapi “ Berdandan”
LAMPIRAN 2
Nama :
Ruang :
12
13