Anda di halaman 1dari 3

KECURANGAN PAJAK

KELAS A

RESUME INTERNAL TAX REVIEW UNTUK


PENDETEKSIAN FRAUD
__________________________________________________________________________

Kelompok 5:
1. Indah Risqi Ramadani Putri 195030401111045
2. Karamina Safira Noor 195030407111032
3. Imely Leona Sugianto 195030407111033

A. Pengertian Internal Tax Review

Menurut Suandy (2001 : 136), tax review merupakan suatu kegiatan pemeriksaan
terhadap seluruh kewajiban perpajakan yang ada dalam suatu perusahaan dan
pelaksanaan pemenuhan kewajiban-kewajiban tersebut baik dari cara perhitungan,
penyetoran, pelunasan maupun pelaporannya untuk menilai kepatuhan pajak (tax
compliance). Tax review sendiri dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh wajib pajak sebelum diadakannya pemeriksaan pajak oleh pemeriksa atau
fiskus atas laporan keuangan dan laporan pajak perusahaan (Setiawan dan Musri, 2007 :
9).

B. Pajak Sebagai Risiko Perusahaan & Pengelolaannya

Dimana pajak ini dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh perusahan sehingga
mengakibatkan berkurangya cash flow perusahaan. Manajemen risiko yang dapat
dilakukan salah satunya dengan adanya tax planning dari perusahaan dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya. Beberapa tahapan dalam pengelolaan risiko
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Penetapan konteks, tujuan dari penetapan konteks yaitu dalam hal menganalisis serta
mengidentifikasi serta untuk mengevaluasi resiko.

2. Identifikasi risiko, tujuan dari Identifikasi risiko yaitu mengidentifikasi keseluruh jenis
resiko yang memiliki potensi menurunkan, menghalangi, atau menunda tercapainya
sasaran unit pemilik risiko.
2

3. Analisis risiko, tujuan dari analisis risiko yaitu mengetahui peta dan profil keseluruhan
resiko yang terdapat di perusahaan untuk proses evaluasi serta strategi penanganan risiko.

4. Evaluasi risiko,tujuan dari evaluasi risiko yaitu menetapkan prioritas risiko yang telah
diidentifikasi dan dianalisis.

5. Penanganan risiko, tujuan dari penanganan resiko yaitu dalam menentukan jenis
penanganan yang efektif dan efisien.

6. Monitoring review, tujuan dari monitoring dan review yaitu mengantisipasi perubahan
risiko yang mendadak dan persistent baik pada tingkat resiko maupun arah resiko
sehingga berdampak negatif pada profil risiko.

7. Komunikasi dan konsultasi, tujuan dari proses komunikasi dan konsultasi yaitu
memperoleh informasi yang relevan serta mengkomunikasikan setiap tahapan proses
manajemen risiko kepada pihak-pihak yang terkait untuk menjalankan tanggung
jawabnya dengan baik.

C. Kaitan Internal Tax Review Dengan Tax Fraud

D. Pelaksanaan Internal Tax Review

Prosedur tax review dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu secara material dan secara
formal.

a) Prosedur Tax Review secara formal

Menurut Sugiarto (2008 : 27), untuk mengetahui apakah kewajiban- kewajiban pajak
telah dipenuhi oleh wajib pajak, maka dapat dilakukan tax review secara formal sesuai
dengan cara:

1. Memeriksa dokumen yang berkaitan dengan pendaftaran usaha untuk mendapatkan


Nomor Pokok Wajib Pajak dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

2. Memeriksa laporan keuangan untuk mengetahui sudah dilakukannya pencatatan


dengan benar atau tidak.

b) Prosedur Tax Review secara Material

Prosedur tax review atas pajak terutang PT. “X” adalah sebagai berikut :
3

1. Mereview ketetapan jumlah dan waktu penyetoran serta pelaporan PPh 4 ayat 2, PPN,
dan PPh 22 beserta BPHTB.

a. Memeriksa bukti penyetoran PPh 4 ayat 2, PPN, PPh 22, BPHTB dan menguji
kebenaran perhitungan untuk menentukan ketepatan jumlah dan waktu pelunasan.

b. Memeriksa pada SPT Masa PPh 4 ayat 2, PPN, PPh 22, dan BPHTB untuk
menentukan ketepatan waktu pelaporan dan kesesuaian jumlah antara pajak terutang yang
seharusnya disetorkan oleh PT. “X” dengan jumlah yang terdapat dalam SPT Masa.
Pelaporan atas penyetoran PPh final 4 ayat 2 dan PPh 22 atas barang yang tergolong
mewah dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya ke KPP. Pelaporan PPN
dilakukan paling lambat akhir bulan berikutnya ke KPP yang bersangkutan. Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan disetor pada saat penandatanganan akta jual
beli.

2. Mereview kebenaran dan kelengkapan pengisian SPT Tahunan wajib pajak badan
untuk memeriksa kebenaran dalam pelaporan pajaknya.

a. Memeriksa kelengkapan pengisian pada masing-masing lampiran.

b. Memeriksa kesesuaian angka yang tercantum dalam SPT dengan angka-angka yang
tercantum dalam laporan laba rugi fiskal.

c. Mengevaluasi pengisian SPT Tahunan PT. “X” apakah sudah sesuai dengan tata cara
pengisian SPT.

Sumber: Arna Suryani. 2021. Manajemen Resiko dalam Perpajakan. Jurnal Manajemen
dan Sains, 6(1). Hal 214.

Anda mungkin juga menyukai