net/publication/324861181
CITATION READS
1 28,806
1 author:
Sri W Rahmawati
Universitas Tama Jagakarsa
28 PUBLICATIONS 40 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sri W Rahmawati on 01 May 2018.
ISSN 2301-5582
Pelindung :
DEWAN REDAKSI
Ketua LPPM UTAMA
Redaktur Pelaksana
Indah Kristiani, S.Psi, M.Psi
Leliwa Gayuh Lestari, S.Psi, M.Psi
Alamat Redaksi :
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B Simatupang No.152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telpon. (021) 7890965-66. E-mail: info@jagakarsa.ac.id
Website: http://www.jagakarsa.ac.id
PENANGANAN ANAK TUNA GRAHITA
(MENTAL RETARDATION)
DALAM PROGRAM PENDIDIKAN KHUSUS (Special Needs)
SRI W RAHMAWATI, Psi, M.Si
Fakultas Psikologi
Universitas Tama Jagakarsa
Abstrac
Anak Tunagrahita atau sering disebut dengan anak mental retardation, sebenarnya
memiliki hak - hak yang sama seperti anak normal. Namun terkadang bagi orang tua
sendiri, memiliki anak tuna grahita (mental retardation) berarti akan menghadapi
tantangan yang panjang. Pada saat ini perhatian terhadap anak tuna grahita lebih baik
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Dampak perkembangan modernisasi
cukup memiliki pengaruh pada prevalensi tuna grahita, baik dari sisi kuantitas,
maupun sisi kualitas.
AAMR mengungkapkan bahwa MR <Mental Retardation>, yaitu: ”MR is a disability
characterized by significant limitations both in intellectual functioning and in adaptive behavior as
expressed in conceptual, social and practical adaptive skills. This disability originates before 18”
(AAMR Ad Hoc Committee on Terminology and Classification, 2002). Berdasarkan American
Psychological Association (APA) Yang digolongkan berdasarkan tes intelegensi retardasi
mental terbagi menjadi:1. Mild : Rentang IQ 50 – 70 atau 52 – 67 tergolong dalam
kategori mampu didik, 2 Moderate: 36 – 51 atau 35 – 50, 3. Severe: 20 – 35 yaitu anak yang
membutuhkan pengawasan terus menerus, tak dapat mengurus diri sendiri tanpa
bantuan orang lain., Profound: di bawah skor 20.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa proses
pendidikan anak Tuna Grahita perlu dilakukan dengan pendekatan khusus agar dapat
memperoleh hasil optimal dalam tumbuh kembang anak. Faktor-faktor utama yang
perlu mendapatkan perhatian adalah: adanya proses identifikasi yang komprehensif
serta terarah untuk memetakan karakteristik anak sehingga dapat disediakan pola
pendidikan yang sesuai. Selain itu faktor muatan kurikulum serta tenaga pendidik yang
kompeten juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Terakhir adalah sistem
support, seperti kehadiran orang tua yang menerima anak apa adanya, serta lingkungan
yang kondusif untuk perkembangan anak menjadi bekal bagi anak untuk
mengoptimalkan diri.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita,
merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki hak-hak untuk diperhatikan
memberikan kesempatan kepada penderita tuna grahita untuk memasuki bidang
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Sehingga dengan diberikan
kesempatan mereka pun dapat memberikan sumbangan yang berarti melalui
keterampilan yang dimiliki.
Kata kunci :
Tuna Grahita (Mentally Retardation), AAMR, Proses Pendidikan, Dukungan terhadap
Pola Pendidikan Tuna Grahita.
ABSTRAK
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebagaimana anak _ anak lain, anak Pembahasan akan dititik beratkan pada
penderita tuna grahita memiliki hak - hak penanganan pendidikan tuna grahita
yang sama seperti anak normal dan juga yang berlangsung di Indonesia,
kebutuhan-kebutuhan tertentu yang khususnya pola pendidikan yang
hendaknya dipenuhi agar mereka diterapkan di SLB merupakan program
tumbuh menjadi manusia total yang pendidikan resmi dari Kemendiknas
terintegrasi. Bagi orang tua sendiri, untuk memfasilitas penanganan anak
memiliki anak tuna grahita (mental tuna grahita. Setelah itu, terdapat
perhatian terhadap tuna grahita lebih Berdasarkan hasil beberapa tulisan pada
baik dibandingkan dengan masa-masa jurnal internasional, baik dari sisi pola
Desember 2012
AAMR memberikan definisi Dua hal penting dalam batasan di atas:
terbaru mengenai MR <Mental Retardation>, MR meliputi keterampilan adapatif,
yaitu: ”MR is a disability characterized by tidak sekedar fungsi inteligensi. Fungsi
Desember 2012
MR tidaklah bersifat permanen 1. Mild : Rentang IQ 50 – 70 atau 52 – 67
dan dapat mengalami peningkatan Tergolong dalam kategori mampu didik.
kemampuan. Definisi yang dikemukan Tidak memperlihatkan kelainan fisik
AAMR menyebutkan, bahwa ukuran MR yang mencolok, masih dapat dididik di
antara lain adalah seberapa besar sekolah umum dengan perhatian
bantuan yang ia perlukan dari khusus. Proses penyesuaian diri
lingkungannya. Bila lingkungan bersifat sedikit lebih rendah, kadang-kadang
suportif, maka MR dapat berkembang lebih pendiam dan pemalu.
menjadi lebih baik. Keterampilan tertentu dapat mereka
Suport sendiri berarti: “resources lakukan tanpa pengawasan, seperti:
and strategies that aim to promote the mengurus diri sendiri (makan, mandi,
development, education, interests, and personal berpakaian).
Desember 2012
Memiliki problema fisik yang serius, ini penelitian dari The Human Genome
baik fisik maupun inteligensi. Projects memberikan informasi lebih
Terdapat kerusakan pada otak seperti: banyak, meski demikian masih lebih dari
hidrosefalus dan mongoloid. Kepala sekitar 50% kasus MR yang tidak
lebih besar dan sering bergoyang. diketahui penyebab pastinya.
Kadang tak dapat berdiri tanpa PRENATAL CAUSES
bantuan orang lain. Penyebab yang bersifat prenatal
dapat dibagi ke dalam empat kelompok:
PREVALENSI gangguan kromosom, gangguan
Nilai rata-rata (mean) IQ adalah metabolisme, gangguan pembentukan
100. Secara teoritis, 2.27 % dari populasi otak dan pengaruh lingkungan.
berada pada 2 SD (dengan skor IQ = 70
skala WISC) atau jauh di bawah rata- 1. GANGGUAN KROMOSOM
rata. 1 SD dalam distribusi normal = 15 Penelitian menyebutkan sebanyak
point skor IQ, berarti 34.13 % dari 750 sindrom genetik diidentifikasikan
populasi memiliki skor IQ = 85 sampai menjadi penyebab MR (Dykens dkk,
100. Selain itu 2.14 % dari populasi 2000 dalam Hallahan, 2006). Diantara
menunjukkan skor IQ antara 55-70 dan kromosom-kromosom tersebut adalah:
0.13 % menunjukkan skor di bawah 55. Down Syndrom, William Syndrom, Fragile X
Dengan demikian 2.27% dari populasi Syndrom dan Prader-Willi Syndrom.
menunjukkan skor antara 0 – 70.
Berdasarkan gambaran tersebut, maka Down Syndrom.
prevalensi dari MR adalah 2.3 % dari Yaitu kondisi anomali pada
populasi. kromosom. Pada orang normal terdapat
46 kromosom (23 ayah dan 23 ibu),
II. 3 PENYEBAB MENTAL
namun pada Down Syndrom terdapat 47
RETARDATION.
kromosom. Dalam setiap sel memiliki
Pada pertengahan tahun 1990,
kelebihan satu kromosom, yaitu pada
para ahli memperkirakan hanya 10-15 %
kromosom ke 21. Ciri-ciri fisik yang
penyebab MR yang dapat diketahui. Saat
langsung terlihat: telinga yang kecil,
Desember 2012
tengkorak kepala pendek, kepala bagian Diturunkan dari pasangan
belakang rata, leher pendek dengan kromosom ke 15 dari ayah (Dykens,
lipatan _ lipatan yang banyak, bentuk 2000). Ada dua fase dalam sindrom ini:
tubuh yang pendek dan lidah yang kuat. awalnya bayi sulit makan, memasuki
tahun pertama mereka menjadi obsesi
Wiiliam Syndrom. dengan makanan sehingga menyebabkan
Kurangnya material dari tujuh obesitas. Problema kesehatan seperti
pasang kromosom. IQ mereka berkisar defisiensi hormon, gangguan tidur dan
antara 50 - 70. Mereka biasanya MR terjadi secara bervariasi, umumnya
mengalami defect pada hati, sensitif pada ada tingkah mild, ada puka yang miliki
Fragile X Syndrom.
Dikenal sebagai kelainan yang 2. KESALAHAN METABOLISME
Kesalahan metabolisme terjadi
bersifat herediter (Taylor, 2005) dan
sebagai akibat kekurangan enzim yang
prevalensinya lebih banyak terjadi pada
digunakan untuk proses metabolisme
laki-laki. Kelainan ini terjadi ketika
tubuh, seperti aminoacids, karbohidrat
kromosom terakhir dari 23 pasangan
ataupun vitamin. Salah satunya adalah
kromosom menempel pada beberapa sel
darah sehingga terjadilah anomali. Lebih PKU (phenylketonuria). Bayi yang
sering terjadi pada laki-laki karena menderita PKU harus menjalani diet
Desember 2012
pembentukan otak dapat terganggu. Penyebab biologis misalnya: traumati c
Contohnya pada microcepalus (kepala brain injury, infeksi, malnutrisi, dan
yang kecil, biasanya mengalami MR yang keracunan (misalnya keracunan zat lead
severe hingga profound, tidak dapat yang terdapat dalam cat). Sementara
bertahan lama untuk hidup) dan penyebab psikososial berkaitan dengan
hydrocephalus (akumulasi dari cairan miskinnya stimulasi yang diperoleh anak
cerebrospinal yang tidak dapat dari lingkungannya (bisa karena
disalurkan ke luar).
penolakan orang tua, abuse, pengabaian,
anak yang dilahirkan dari ibu yang masih
4. PENGARUH LINGKUNGAN
remaja, dan sebagainya). MR yang
Pengaruh lingkungan. Kondisi
diderita umumnya ringan. Meskipun
kehamilan ibu dengan malnutrisi,
faktor lingkungan berperan, namun ia
merokok dan minum-minuman keras
berinteraksi pula dengan faktor heriditer.
mempengaruhi keadaan janin yang
Hal ini nampak dari penelitian Spinath,
dikandungnya. Infeksi seperti Rubella
dkk (2004) pada anak kembar
juga mempengaruhi kesehatan bayi.
monozygotic dan dyzygotic. Skor IQ yang
hampir serupa nampak pada anak yang
PERINATAL CAUSES
kembar monozygotic, menunjukkan
Berbagai problem dapat terjadi
besarnya peran herediter.
saat kelahiran, seperti: posisi dalam
kandungan, brain injury, anoxia II. 4 ASSESMEN MENTAL
(kekurangan oksigen) dan berat badan RETARDATION
rendah. Hal ini menyebabkan masalah Dua area utama digunakan dalam
kesehatan dan juga MR. Infeksi seperti asessmen MR:
sifilis dan herpes simplex ditengarai juga 1. TES IQ
menjadi penyebab. Yang umum digunakan adalah
POSTNATAL CAUSES WISC (edisi ke empat, Wechsler 2003)
Kasus MR yang terjadi setelah
yang menyajikan full scale IQ
kelahiran dapat terbagi dua: penyebab
berdasarkan empat skor: verbal
biologis dan penyebab psikososial.
Desember 2012
comprehension, perceptual reasoning, working Pengukuran dilakukan dengan
memory dan processing speed. bantuan dari orang tua, guru dan para
banyak variabel lain yang ikut didapat dan pada saat bersamaan
berperan. Karena itu para ahli juga menerima informasi baru. Selain itu
Desember 2012
Self regulation anak-anak MR juga mengalami behavioral phenotypes (yaitu
terganggu hingga mereka kurang dapat tingkah laku psikopatologis baik dalam
mengatur diri sendiri, juga dalam hal hal kognitif, bahasa dan tingkah laku
memilih strategi tertentu dalam belajar sosial). Tabel di bawah ini dapat
(metacognition). menjelaskan beberapa jenis gangguan
Dalam hal keterampilan sosial, mereka tersebut :
juga mengalami hambatan misalnya
dalam mempertahankan teman. Anak- Sindrom Genetis
anak MR dengan gangguan yang Kelemahan Kelebihan
berualang kali sering kali berisiko
Down Bahasa, reseptif – Keterampilan Visual spasial
menjadi learned helplessness (perasaan Syndrom ekspresif Visual short term memory
Interpretasi tampilan
bahwa meskipun sudah bekerja keras,
emosi
tetap akan gagal). Keterampilan kognitif
Alzeimer
William
II. 5 GANGGUAN TINGKAH LAKU
Syndrom Visual spatial skills Berbahasa ekspresif
PADA SINDROM GENETIK Fine motor control Perbendaharaan kata
Cemas, ketakutan dan Facial recognition
Berbagai penyebab MR yang
fobia Memory
berkaitan dengan kelainan kromoson Overly friendly Ketertarikan pd musik
Desember 2012
II. 6 INKLUSI DAN USEFULL lingkungan dan mencapai apa yang
SKILLS diinginkan
Banyak anak-anak MR yang Self realization: Pengetahuan akurat
dapat memperoleh pendidikan inklusi di tentang diri sendiri, kekuatan dan
sekolah reguler. T entu perlu ada keterbatasan yang dimiliki
penyesuaian kurikulum yang sesuai Self determination ini perlu dilatihkan
dengan mental age-nya. Dalam proses pada anak-anak MR sehingga
pendidikan diperlukan bantuan mereka meyakini dapat membuat
konselor, selain guru khusus yang pilihan yang sesuai dengan kondisi
memahami anak dan kerja sama dengan dan keadaan dirinya.
orang tua.
Desember 2012
telepon) dari pada keterampilan tingkah laku tertentu, dan bersifat
akademis lain. Pada matematika lebih alamiah. Transfer agar siswa memiliki
dikenalkan bagaimana membedakan kemampuan ini dilakukan dengan
berat-ringat; kecil-besar dsb-nya. teknik progressive time delayed (pemberian
Sementara untuk anak-anak dengan MR waktu tunda).
yang berat, pengajaran harus melibatkan Instruksi sistematik ini perlu
tiga hal penting: pengajaran yang diterjemahkan dalam keterampilan
sistematis, assesmen fungsi tingkah laku hidup sehari-hari. Untuk mengajarkan
dan dukungan tingkah laku positif. berbelanja di toko, misalnya, guru
memperkenalkan dengan lebih dahulu
II. 9. SYSTEMATIC INSTRUCTION menunjukkan foto letak barang-barang
Instruksi sistematik dalam toko, label harga dan kasir tempat
didefinisikan sebagai: ”the use of pembayaran. Program kunjungan
instructional prompts consequences for langsung ke toko pun perlu dilakukan.
Desember 2012
karena kondisi sakit). Sementara PBS Dilakukan terapi terintegrasi
digunakan untuk untuk memberikan melibatkan profesional di berbagai
dukungan tingkah laku positif sebagai bidang, seperti terapi wicara,
penggati pemberian hukuman. fisioterapi, terapis okupasional.
Desember 2012
Mampu menabung lebih baik dari terapis fisik dan juga keterlibatan penuh
mereka yang memiliki pendapatan orang tua. Dalam program ini orang tua
rata-rata pun dapat belajar untuk melakukan
Lebih sejahtera intervensi sebagaimana yang dilakukan
mendapat skor yang lebih tinggi dalam Home based individual teaching
tes IQ dan dapat menyelesaikan programmes: home teacher mengunjungi
pendidikan hingga perguruan tinggi. para orang tua untuk diberikan
keterampilan penanganan tertentu
PROGRAM PENGEMBANGAN Mother child group : membawa anak-
MASA DEPAN anak usia pra sekolah bersama
Anak-anak yang sudah dengan ibunya
teridentifikasi MR mendapatkan Orang tua mampu menemukan saat
pengembangan kemampuan konsep dan kritis dimana anak perlu diberikan
bahasa. Anak-anak ini biasanya memiliki program pengajaran
ketidakmampuan ganda, sehingga Strategi belajar yang tepat
dibutuhkan kerja sama antar tenaga
School based parents’ workshop: kerja
profesional, seperti: terapis wicara dan
sama antara orang tua dan guru.
Desember 2012
Pendekatan antar departemen:
2. JALUR SEKOLAH Depdiknas, Depsos, Depnaker,
Penyediaan tenaga ahli dan terampil Depkes
dari berbagai disiplin ilmu Organisasi sosial dan LSM
Memperluas kesempatan belajar
melalui peningkatkan pelayanan PLB TRANSISI KE MASA DEWASA
dalam jumlah maupun intensitasnya. Program transisi hendaknya
Dikenal tiga jenis pelayanan: sudah dimulai sejak masa kanak-kanak.
terintegrasi (kelas inklusi), terpisah Program tersebut dilakukan mulai dari
secara khusus, pelayanan diantara tingkat SD, SMP maupun SMA.
(in between) keduanya. Program yang diberikan meliputi
Peningkatan keterampilan guru dan kehidupan domestik, kehidupan
Desember 2012
meliputi dua area: penyesuaian di sebelum mendapatkan pekerjaan yang
masyarakat dan pekerjaan. kompetitif
orang yang mensupervisi penderita MR. sistem ini yang dikembangkan adalah
self determination, hingga seorang
Desember 2012
Dalam kunjungan ini, penulis dan pembentukan keterampilan adaptif
bertemu dengan Kepala Sekolah dan dua anak (kemampuan mengelola emosi,
orang guru yang langsung menangani bekerja sama dengan orang lain,
anak-anak yang mengalami tuna grahita. berkomunikasi dan kedisiplinan).
Guru tersebut mengajar di sekolah
tingkat persiapan (setara dengan TK) Tenaga Kependidikan
dan tingkat lanjut (setara dengan SD). Pengajar di kelas C ini adalah para guru
yang memiliki latar belakang pendidikan
Proses identifikasi Anak Tuna Grahita anak luar biasa. Namun ada pula guru
Setiap anak yang masuk ke SLB C akan yang berasal dari latar belakang
diidentifikasi dari sisi kesehatan dan tes pendidikan umum (pada awalnya
IQ. Hal ini diperlukan untuk mengajar di SMEA), namun karena
penempatan anak, apakah mereka ketertarikan dengan dunia anak luar
berada di kelas C (untuk anak-anak biasa, mereka melamar untuk menjadi
dengan MR ringan) atau di kelas C.1 guru di SLB. Guru seperti ini
(untuk anak-anak dengan MR lebih sebelumnya mendapatkan pendidikan
berat ataupun yang mengalami Down khusus sehingga mereka memiliki
Syndrom). keterampilan yang sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.
Pembagian Kelas Karakteristik utama dari guru ALB
Di SLB C Lebak Bulus dikenal dua adalah mereka memiliki perhatian dan
pembagian kelas secara umum, yaitu keterikatan terhadap anak tuna grahita,
mereka yang tergolong C dan C1. Baik karena mereka dituntut untuk bersikap
dalam kelas C maupun C1, anak-anak ini sabar dan mampu menyelami dunia anak
memasuki terlebih dahulu kelas yang tuna grahita. Mereka juga harus dapat
dinamakan persiapan, terdiri dari menterjemahkan kurikulum dengan
persiapan 1, 2 dan 3. Pada kelas ini, bahasa yang sederhana dan sesuai
pelajaran yang diberikan setara dengan dengan daya tangkap anak tuna grahita.
anak-anak TK, yaitu lebih banyak
berkaitan dengan pengenalan konsep-
konsep dasar (warna, bentuk, motorik)
Desember 2012
Karakteristik anak tuna grahita. keterampilan sederhana (seperti di
Anak-anak tuna grahita memiliki bengkel, keterampilan pada tata boga
beragam karakter dan kemampuan. dan sebagainya). Mereka juga diajarkan
Untuk kelas persiapan yang diamati, ada ekstra kurikuler sederhana seperti:
yang mampu membedakan warna, menari dengan gerakan tertentu.
namun kurang dalam keterampilan Contoh Kurikulum SLTP LB – C
menulis. Sebaliknya tekun dalam Pelajaran Bahasa Indomesia
membuat tulisan (yaitu menebalkan Kompetensi Indikator Materi
Dasar Pokok
huruf yang diberikan oleh guru), namun Aspek
Mendengarkan Mengajukan Cerita
sulit dalam mengelola emosi. Ada pula Mendengarkan pertanyaan pengalaman
cerita dan Menceritakan teman
anak yang senang berbicara dan
pengalaman kembali isi
bercerita, namun lemah dalam teman dan cerita yang
menanggapinya disampaikan
konsentrasi. Saat mereka berusia remaja, Aspek
Berbicara Menyebutkan Cerita
mereka pun mengalami perasaan Menceritakan pengalaman Pengalaman
Pengalaman yang dialami
sebagaimana manusia pada umumnya, Menceritakan
ada yang mulai tertarik dengan lawan pengalaman
dengan
jenisnya, biasanya ditunjukkan dengan bahasa yang
mudah dan
cara selalu duduk berdekatan atau runtut
Aspek
beraktivitas bersama. Membaca Membaca Teks bacaan
Membaca nyaring teks (minimal 10
nyaring teks bacaan kalimat)
Keterampilan dan Kurikulum yang dengan lafal
dan intonasi
Dipelajari. yang tepat
Desember 2012
realistis, menghindari anak (escape) dan Penelitian empiris menjelaskan
reaksi formasi (menyembunyikan bahwa anak-anak dengan kondisi MR di
penolakan dengan melakukan hal-hal Amerika menghabiskan lebih banyak
yang justru berlawanan dan berlebihan). waktu di sekollah-sekolah umum
Penolakan ini tampil melalui cara (general education classrooms). Penelitian
berbeda: pengabaian anak, bersikap diadakan antara tahun 1989-90 dan
perfectionist dan selalu menuntut anak 1999-2000 menyajikan beberapa hasil:
dan bersikap terlalu melindungi (a) rata-rata tingkat identifikasi relatif
(sebagai bentuk dari kompensasi). stabil, (b) proporsi anak-anak tuna
Orang tua yang menolak kehadiran grahita yang ditempatkan di sekolah
anak memiliki tingkah laku: tidak umum meningkat dari 27.3% ke 44.7%,
berminat pada anak, tidak (c) penempatan/placement pada seting
menyediakan waktu untuk anak, yang terpisah menurun dari 72.7% ke
mengabaikan anak, membanding- 55.3%, dan (d) proporsi siswa tuna
bandingkan, menghukum secara fisik grahita yang ditempatkan pada fasilitas
dan mengabaikan terpisah menurun dari 46%. Studi ini
kesehatan/kesejahteraan anak. membuktikan bahwa terdapat kemajuan
dalam perhatian pemerintah terhadap
Anak yang ditolak akan penempatan anak-anak tuna grahita
menunjukkan tingkah laku mencari dalam penempatan di pendidikan
perhatian secara berlebihan, umum.
bermasalah dan cenderung nakal di
sekolah. Memiliki perasaan tidak 4. The Effectiveness of Modified
aman, konsep diri yang negatif dan Cognitive Strategy in Writing
merasa rendah diri. With Midly MR Turkish Student.
Ruyal Guzel Ozman, 2006.
IV. 2. Educating Student With MR in Exceptional Children: Proquest
General Education Classroom. Pamela Journal.
Williamson dkk, 2006. Exceptional
Children: Proquest Journal. Penelitian ini menjelaskan
Desember 2012
tentang efektivitas strategi menulis kaitan dengan human mental illness seperti
dengan menggunakan Modified schizophrenia, gangguan bipolar dan
Cognitive Strategy Instruction in Writing mental retardation.
(CSIW) pada anak-anak MR ringan.
Strategi ini terbukti membuat V. KESIMPULAN
kemampuan anak-anak dalam Tidak ada satu pun orang tua yang
menulis teks, elemen kalimat dan berharap memiliki anak tuna grahita,
namun keberadaan mereka tidak dapat
kata-kata menjadi lebih baik. Kualitas dipungkiri. Sebagai individu, mereka
anak-anak pun dilaporkan meningkat juga bagian dari masyarakat yang
memiliki hak-hak untuk diperhatikan,
dan dampak dari strategi ini disamping kewajiban sebagai anggota
diketahui menetap untuk waktu yang masyarakat.
Ringan ataupun beratnya tuna
cukup lama.
grahita ditentukan dengan seberapa
besar bantuan yang perlu diberikan
5. Welcome Trust Sanger Institute:
orang lain kepada mereka (menurut
Genome Center Researches Report
definisi AAMR). Dalam definisi ini
New understanding of Proteins in
tersirat secara jelas, peran lingkungan
Brain Synapses. Health Insurance
(baik lingkungan keluarga maupun
Week.
lingkungan masyarakat lain: seperti
Atlanta, februari 2006. Proquest sekolah) sangat dibutuhkan. AAMR
Journal. menyatakan, anak-anak tuna grahita ini
bukanlah individu yang tidak bisa
Otak manusia memiliki banyak berkembang, dengan penanganan yang
cabang (sinaps) yang saling terhubung tepat dan perlakukan yang sesuai, maka
satu sama lain. Dalam penelitian baru- mereka akan menjadi anak-anak yang
baru ini, digunakan protein biokimiawi, memiliki kemajuan dalam aspek
prediksi gen dan model matematika kemampuan serta keterampilan.
untuk mengidentifikasikan hubungan Melihat apa yang sudah
antara komponen-komponen MASC. dilakukan di negara-negara maju pada
Para peneliti memiliki prediksi tentang penanganan anak tuna grahita, kita bisa
protein MASC. Ia dinyatakan memiliki belajar banyak hal. Pendidikan inklusi
Desember 2012
merupakan pendidikan yang sudah sejak perkembangan anak. Namun tidak
lama di lakukan di sana, sebagaimana semua anak beruntung untuk memasuki
yang kita baca dalam jurnal penelitian. sekolah semacam ini. Pilihan untuk
Anak tuna grahita tidak diisolasi dalam memasukkan anak ke sekolah milik
lingkungan tersendiri (terpisah) namun pemerintah kemudian menjadi
mendapatkan kesempatan berinteraksi alternatif. Fasilitas yang diberikan pada
dengan anak-anak normal. Hal ini tentu sekolah semacam ini nampaknya
sangat berpengaruh pada pembentukan memang perlu terus ditingkatkan. Selain
konsep diri dan orientasi masa depan itu sekolah pun perlu secara aktif
yang dimiliki. Khususnya di negara kita menjalin koordinasi dengan orang tua
sendiri, pendidikan inklusi saat ini (antara lain dalam bentuk komunikasi
sedang digalakkan, dimana sekolah dan pelatihan kepada orang tua),
reguler diharapkan juga memberikan sehingga mereka dapat bekerja sama dan
tempat pada anak-anak tuna grahita ini. mengajarkan pada anak mereka
Namun hal ini kadang masih terbentur keterampilan adaptif yang dibutuhkan.
dengan kendala dana, fasilitas, Hal lain yang juga perlu
guru/tenaga yang berpengalaman dan dilakukan adalah memberikan
juga kebijakan pemerintah sendiri. kesempatan kepada penderita tuna
Kendala lain dari tuna grahita grahita untuk memasuki bidang
adalah lingkungan keluarga dan latar pekerjaan yang sesuai dengan
belakang anak tuna grahita. Bila anak kemampuan mereka. Tentu saja
tuna grahita berasal dari orang tua yang dibutuhkan kebijakan kuat dari
memiliki status sosial ekonomi lebih pemerintah untuk memberi tempat yang
baik, biasanya mereka akan memilih sesuai pada mereka, sehingga mereka
untuk menyekolahkan anak mereka ke pun dapat memberikan sumbangan yang
sekolah-sekolah swasta khusus yang berarti melalui keterampilan yang
memberikan pelayanan kepada anak dimiliki.
tuna grahita (misalnya: Santi Rama).
Sekolah-sekolah ini umumnya memiliki
fasilitas dan SDM yang lebih menonjol
sehingga dapat membantu
Desember 2012
DAFTAR PUSTAKA
Budiantini, Sani., (1997). Stress dan
Perilaku Coping pada Ibu yang Memiliki
Anak Tuna
Grahita. Studi pada para Ibu dari Anak-
anak Penyanang Tuna Grahita Tingkat
Ringan. Skripsi. Depok: Fak
Psikologi UI
Desember 2012
PSIKO UTAMA Des
2012
Juni 2017 6