Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ILMU MANAJEMEN

Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi mata kuliah Ilmu Manajemen
Dosen Pengampu :
Sari Budiarti, SE., M.Si

Disusun oleh :

Krisna Kurnia Pratama


NIM : E.201905141

FAKULTAS EKONOMI SYARIAH PRODI EKONOMI

INSTITUT UMMUL QURO AL ISLAMI BOGOR

2021
KATA PENGANTAR

‫َّحي ِْم‬ ِ ْ‫هللا الرَّح‬


ِ ‫من الر‬ ِ ‫بِس ِْم‬

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya lah kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Fungsi Perencanaan dan pengambilan
keputusan”
Makalah ini diajukan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah ilmu manajemen, dengan dosen
pembimbing Bu Sari
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Bogor, 6 November 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a process that involves defining the
organization’s goals, establishing an overall strategy for achieving those goals and
developing a comprehensive set of plans to integrate and coordinate organizational work.
            Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan system perencanaan yang menyeluruh  untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?


2. maksud dan kegunaan perencanaan?
3. Prosedur perencanaan?
4. jenis jenis perencanaan?
5. Hambatan terhadap perencanaan?
6. Perencanaan dalam perusahaan dan tahap tahap persiapan untuk perencanaan?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan


2. Untuk mengetahui maksud dan kegunaan perencanaan
3. Untuk mengetahui prosedur perencanaan
4. Untuk mengetahui jenis jenis perencanaan
5. Untuk mengetahui hambatan terhadap perenanaan
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Perencanaan (Planning)


         
   Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a process that involves defining the
organization’s goals, establishing an overall strategy for achieving those goals and developing a
comprehensive set of plans to integrate and coordinate organizational work.
            Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan system perencanaan yang menyeluruh  untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

—  Dari sisi proses , fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
—  Dari sisi fungsi manajemen,perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.
—  Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana
melakukannya, bialamana dan siapa yang melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum
tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.

Fungsi perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, yaitu :
A.    Perencanaan sebagai pengarah
Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang lebih
terkoordinasi.perusahaan yang tidak menjalankan  perencanaan sangat mungkin untuk
mengalami konflik kepentingan,pemborosan sumberdaya,dan ketidak berhasilan dalam
pencapaian tujuan karena bagia-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri tanpa ada
kordinasi yang jelas dan terarah.
B.     Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
Ketidak pastian ini lah yang di coba diminalkan melalui kegiatan perencanaan.dengan adanya
perencanaan di harapkan ketidaksamaan yang mungkin tidak terjadi di masa yang aan datang
dapat dianti sipasi jauh-jauh hari.
C.     Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumberdaya
Perencanaan berfungsi sebagai minimalisasi pembrosan sumberdaya organisasi yang
digunakan. Dengan demikian,pemborosan yang terkait dengan pengunaan sumberdaya yang
dimiliki perusahaan akan bias diminimalkan sehingga tingkat efisiensi dari perusahaan jadi
meningkat.
D.    Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan khualitas
Dalam pengawasan perusahaan membandingkan antara tujuan yang ingin di capai dengan
realisasi di lapangan,mengefaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi,hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaiki kinerja
perusahaan.
Persyaratan perencanaan (Planning Requirements)
Perencanaan yang baik harus memiliki ;
1.      Factual atau realitas artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan
wajar untuk di capai dalam posisi tertentu yang di hadapi perusahaan.
2.      Logis dan rasional artinya, apa yang di rumuskan dapat di terima oleh akal dan sebab itu
maka perencanaan tersebut bisa di jalan kan.
3.      Fleksibel artinya perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang fleksibel.
4.      Komitmen artinya perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen
terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama sama berupaya mewujudkan tujuan
organisasi
5.      Komprehensif artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung
terhadap perusahaan.

Jenis-Jenis Perencanaan
Pada umumnya, perencanaan terbagi menjadi tiga, yakni berdasarkan tingkatannya,
berdasarkan jangka waktunya, dan juga berdasarkan ruang lingkupnya.

1. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan

 Master Plan atau Rencana Induk, adalah suatu perencanaan yang lebih
menekankan pada kebijakan perusahaan yang mana didalamnya tercantum tujuan
dalam kurun waktu dan ruang lingkup yang lebih luas.
 Operational Planning atau Rencana Operasional, adalah suatu perencanaan yang
lebih menekankan pada pedoman ataupun petunjuk dalam hal melaksanakan berbagai
program perusahaan.
 Day to Day Planning atau Rencana harian, adalah perencanaan yang di dalamnya
terdapat berbagai kegiatan yang lebih bersifat rutin.

2. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu

 Rencana Jangka Panjang atau long term Planning, adalah suatu perencanaan yang
dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 10 hingga 25 tahun.
 Rencana Jangka Menengah atau Medium Range Planning, adalah suatu
perencanaan yang dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 5 hingga 4 tahun
 Rencana jangka pendek atau short range planning, adalah suatu perencanaan yang
dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 1 tahun

3. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup

 Rencana strategis atau strategic planning, adalah suatu perencanaan yang


didalamnya memiliki penjelasan terkait kebijakan dalam kurun waktu yang lama dan
waktu pelaksanaannya pun juga lama. Biasanya, jenis perencanaan ini sangat sulit
untuk dimodifikasi.
 Rencana taktis atau tactical planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang
didalamnya memiliki penjelasan yang lebih bersifat pendek, serta lebih mudah untuk
disesuaikan kegiatannya selama tujuannya masih sama.
 Rencana terintegrasi atau integrated planning, adalah suatu bentuk perencanaan
yang didalamnya memiliki penjelasan secara menyeluruh dan lebih terpadu.

Hambatan dalam perencanaan :

1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu


saja tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan.
Faktor penyebabnya adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena
diajari atau tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang
benar

2. Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah


rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan
menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak cukup punya waktu
untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka
tidak membuat rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak
mencapai yang mereka targetkan dalam rencana tersebut.

3. Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana


adalah informasi, maka bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik
pembuatan rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan
rencana tersebut kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi),
maka rencana tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.

4. Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka


panjang sebuah rencana karena terlalu menekankan pada penanganan persoalan-
persoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan
kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan. Seorang manajer seharusnya
memiliki gambaran besar dalam benaknya tentang masa depan dan sasaran-sasaran
jangka panjang yang ingin diraih saat menyusun sebuah rencana.

5. Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak


organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau bagian perencanaan
dan pengembangan tersendiri. Bagian ini yang melakukan penelitian, studi,
membangun model, percobaan, dll, tapi sesungguhnya tidak mengembangkan
perencanaan itu sendiri. Hasil dari bagian ini hanyalah merupakan alat bantu yang
dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam membuat rencana, apalagi menyusun sebuah
rencana organisasi tetaplah tanggung-jawab manajer.

6. Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya.


Kebanyakan manajer hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang paling dikuasai dan
menghindarkan diri hal yang kurang dikuasasi karena khawatir dianggap kurang
mampu. Misalnya memusatkan perhatian pada pembuatan gagasan-gagasan dan ide-
ide baru, namun mengabaikan bagaimana cara menjadikan gagasan/ide tersebut
teraplikasikan karena kurang menguasai operasional organisasinya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a process that involves defining the
organization’s goals, establishing an overall strategy for achieving those goals and
developing a comprehensive set of plans to integrate and coordinate organizational work.
            Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan system perencanaan yang menyeluruh  untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan/
https://www.dictio.id/t/apa-saja-kendala-kendala-di-dalam-melakukan-
perencanaan/14521/2

Anda mungkin juga menyukai